DISELAMATKAN
8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan
diri. (Ef. 2: 8-9).
Apakah Anda tahu
orang-orang yang suka memegang kendali? Seseorang yang perlu memiliki tangan
mereka dalam segala hal, di mana saja, setiap saat? Mungkin itu Anda atau
pasangan, bos, atau orang tua dalam hidup Anda.
Kita dapat setuju
bahwa sebagian besar, orang-orang yang memiliki jalan raya "Sikap atau cara
saya" yang menyebalkan. Tanpa menggali motivasi dan pola pikir terlalu
dalam, ada beberapa alasan mengapa kita rentan terhadap perilaku seperti ini. Perasaan
tidak aman, kebutuhan akan peneguhan, dan sikap sombong adalah beberapa dari
banyak kemungkinan penyebabnya.
Saya percaya Paulus
memiliki wawasan yang mendalam tentang kecenderungan manusia untuk menjadi terkendali.
Dia ingin pendengarnya mengetahui rahmat yang melaluinya mereka telah
diselamatkan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka, usaha atau prestasi
mereka. Dia pertama-tama membuat pernyataan, “Karena kasih karunia kamu telah diselamatkan
melalui iman ”dan kemudian menguatkannya dengan tanggapan tiga kali lipat:
• Rahmat atau anugerah
tidak pantas menjadi milik Anda sendiri.
• Itu adalah karunia
Tuhan - tidak ada yang Anda lakukan untuk mewujudkannya.
• Anda tidak dapat
mengambil kredit (keuntungan, merasa berhak) untuk itu.
Sederhananya,
anugerah adalah kebaikan yang tidak selayaknya diterima. Itu adalah hadiah. Alkitab
memberi tahu kita bahwa iman kita juga merupakan anugerah. Berdasarkan kasih
karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara
kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut
kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu
menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing. (Rm. 12:
3).
Paulus tahu satu
atau dua hal tentang kesombongan dan keangkuhan. Dia terkenal karena menjadi
penganiaya orang Kristen, yaitu, sampai Yesus secara harfiah menjatuhkannya
dari kuda tingginya. Yesus membalikkan kehidupannya dari penganiaya pengikut
Tuhan, menjadi orang yang di aniaya karena mengajak semua orang menjadi
pengikut Tuhan. (Baca Kisah Para Rasul).
Kasih karunia dan
iman bekerja bahu-membahu sebagai penggerak mukjizat. Dalam satu dari banyak
kisah penyembuhan, Matius menceritakan kisah dua orang buta yang datang kepada
Yesus berharap supaya penglihatan mereka dapat dipulihkan. Pertama-tama dia
bertanya kepada mereka: 28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua
orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah
kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami
percaya."
29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." 30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." (Mat. 9: 28-29).
29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." 30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." (Mat. 9: 28-29).
Intinya adalah bahwa
semua yang kita miliki dan semua yang kita punya adalah hadiah dari Tuhan. Dan
inilah kickernya. Tuhan memberi kita
karunia rahmat anugerah keselamatan dan iman dengan maksud supaya kita membagikannya
kepada orang lain - bukan hanya disimpan untuk diri kita sendiri. Kita diselamatkan
supaya kita menceritakan kisah keselamatan kita kepada orang lain, sehingga
orang lain mengetahui, kemudian terinspirasi, kemudian menginginkan (tumbuh
iman) untuk diselamatkan oleh anugerah Tuhan Yesus.
Ketika kita
membagikan iman kita dan menyampaikan rahmat yang telah kita terima, kita
diingatkan akan status rendah hati kita di hadapan Tuhan. Dengan sikap rendah
hati melapangkan jalan bagi kita untuk dapat berpartisipasi dalam proses
keajaiban! Proses keajaiban dan mujizat terjadi ketika Anda dengan tulus
berbagi kepada orang lain apa yang telah Anda terima dari Tuhan: yaitu
keselamatan dan iman. Kita menjadi Kristen karena telah diselamatkan oleh iman
kita pada pengorbanan Yesus Kristus, dengan tugas membagi keselamatan dan iman
itu kepada orang lain. Kalau kita tidak bagi, kalau hanya kita simpan untuk
diri kita sendiri, maka kita akan diperlakukan Tuhan sama seperti hamba yang
hanya memiliki satu talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan
menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. 24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan
berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di
tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan
tidak menanam. 25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu
di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan
memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada
orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan
bunganya. 28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah
kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang
ada padanya akan diambil dari padanya. 30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
(Mat 25: 19, 24-30).
Anda tahu apa pesan
Firman Tuhan di atas kepada diri Anda?. Artinya adalah: walaupun Anda sudah
diselamatkan dan memiliki iman, kalau Anda tidak memutarnya untuk membangun keselamatan
dan iman orang lain kepada Tuhan Yesus Kristus, maka keselamatan dan iman Anda
akan diambil kembali dan Anda akan dibuangkan ke dalam neraka. Ngeri bukan? Jadi
jangan anggap enteng urusan dengan Tuhan. Urusan dengan Tuhan adalah yang
paling utama, itu prioritas selama Anda hidup. Tetapi kabar baiknya adalah …
Tuhan hanya meminta Anda menceriterakannya kepada
orang lain. Tugas yang sangat mudah.
Bagaimana
Anda dapat membagikan anugerah kasih karunia keselamatan dan iman Anda kepada
orang-orang yang Anda lihat dan terlibat kontak dengan mereka hari ini?