Kamis, 16 Desember 2021

MEMBERI BAGAIMANA ANDA MEMBUAT KEPUTUSAN DAN BERTINDAK

MEMBERI SESUAI KEBUTUHAN YANG BENAR

Prioritas Dasar Alkitab Sederhana dan Langsung

Tuhan kita adalah Tuhan yang memberi. Memberi adalah salah satu atributnya. Dia disebut Maha Pemberi karena Dia Maha Pengasih. Orang Kristen merasakan sukacita ketika memberi karena dapat merefleksikan dan berbagi dalam sifat-sifat Allah melalui tindakan memberi. Ya, manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah Sang Pencipta, artinya apa yang “Allah lakukan” tercermin, tergambar atau terlihat pada apa yang “manusia lakukan”. (Kej 1:26-27; 5:1-2; 9:6, Ul 19:17-19, Mzm 8:3-8, Mat 5:48, 1 Kor 11:7, Yak 3:9) Bagaimana orang percaya, yang sudah diselamatkan, menerima Roh Kudus dan mengaku dan mematuhi Yesus Kristus sebagai Tuhan yaitu Raja dalam kehidupannya mengukur pemberian mereka? Baik Perjanjian Lama maupun Baru membantu kita memilah dan menyelesaikan kebingungan yang dirasakan banyak orang tentang memberi. Prioritas dasar alkitabiah sederhana dan lugas. Memberi datang dan terjadi lebih dulu. Enam prinsip memberi berikut mengajari kita cara memberi:

 


1. Beri Diam-diam

Memberi adalah tindakan intim antara pemberi dan Tuhan. Ini adalah praktik yang dijaga secara pribadi dan dilakukan secara rahasia. Yesus berkata, “Berhati-hatilah dalam mempraktekkan kesalehanmu di depan orang lain agar terlihat oleh mereka; karena pada waktu itu kamu tidak mendapat upah dari Bapamu yang di surga” (Mat 6:1). Kita kehilangan upah kita dari Bapa kita di surga jika kita secara terbuka mempraktekkan dan dengan bangga mengumumkan pemberian kita di hadapan jemaat pria dan wanita. Pemberi bertanggung jawab kepada Tuhan dan tidak kepada orang lain. Memberi itu sebenarnya bukan urusan orang lain. Pemberi harus mencari respon Tuhan dalam ketaatan pada tindakan memberi daripada kekaguman orang dalam kemunafikan meninggikan diri sendiri (Mat 6:2-4; Luk 18:9-14)). Pemberian yang diumumkan namanya iklan, langsung mengharapkan respon dari pemirsa. Iklan adalah urusan duniawi, tidak diperhitungkan di surga.

 

2. Memberi dengan Murah Hati

Berapa banyak yang harus kita berikan? Kita menemukan dua jenis memberi dalam PL. Jenis pertama adalah persepuluhan yang berarti sepersepuluh. Jenis kedua adalah persembahan sukarela, suatu pemberian yang melebihi dan berbeda dari persepuluhan (Kel 36:3). Sebenarnya, dalam PL kita menemukan beberapa jenis penggunaan persepuluhan. Pertama untuk orang-orang yang tidak memiliki sumber penghasilan. Yang termasuk dalam pengguna pertama ini adalah: untuk orang Lewi, untuk orang asing, anak yatim dan janda (Ulangan 14:29). Kedua adalah untuk kebutuhan sosial dan budaya Israel serta untuk dukungan pemerintah (1 Sam 8:11-18). Persepuluhan dari semua tanaman dan ternak diperlukan untuk mendukung orang-orang Lewi dan para imam (Im 27:30-33). Perjanjian Baru tidak memberikan penekanan pada pentingnya mempertahankan praktik persepuluhan Perjanjian Lama. Model pemberian saat ini, berdasarkan Perjanjian Baru setara dengan persembahan kehendak bebas PL, yaitu tindakan sukarela oleh individu daripada tindakan yang diamanatkan oleh hukum. Meskipun persembahan sukarela bukanlah pendekatan langsung untuk memberi, tidak ada jumlah atau persentase pendapatan yang tetap, itu bukan tanpa instruksi alkitabiah (2 Kor 9:6). Persembahan dalam Perjanjian Baru melampaui hukum tertulis PL, karena dalam memberi dipimpin langsung oleh Roh Kristus (2 Kor 3:6). Memberi memungkinkan kita untuk mendemonstrasikan secara nyata iman kita kepada Tuhan di bawah kasih karunia. Seperti Yesus, kita diperintahkan untuk mempersembahan seluruh diri, tubuh kita, sebagai ibadah sejati (Roma 12:1).

 

3. Memberi dengan Sengaja

Prinsip memberi yang ketiga ditemukan dalam 2 Korintus 9:7a di mana Paulus berkata, “Hendaklah kamu masing-masing memberi seperti yang telah kamu putuskan …” Seseorang dengan keputusan yang bulat telah berdamai dengan hati sendiri yang bertujuan untuk memberi. Memberi dengan sengaja memerlukan perencanaan ke depan dengan secara sengaja memikirkan pemberian kita sebelumnya, jauh sebelum tindakan memberi itu dilakukan. Namun kita tidak boleh lupa bahwa ada tindakan pemberian kehendak bebas yang dialami dalam PL—pemberian yang mengalir dengan bebas dan spontan dari hati yang bersyukur. Orang-orang memberikan waktu, bakat, dan keuangan mereka, bukan karena kewajiban atau mengantisipasi berkat yang dijanjikan, tetapi karena kehidupan penuh syukur yang diberikan oleh Allah yang murah hati (Kel 36; 2 Taw 35; Ezr 1:4). Pemberian yang dilakukan berdasarkan keinginan mendapatkan kembali berlipat ganda adalah manipulasi dan egois. Pemberian seperti ini lebih tepat disebut investasi atau penanam modal, atau dagang komersial, bukan persembahan.

 

4. Memberi dengan Sukacita

Di paruh kedua 2 Korintus 9:7b terdapat prinsip keempat: “…tidak dengan berat hati atau karena paksaan, karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” Memberi dengan sengaja menjaga si pemberi agar tidak kehilangan sukacita memberi. Sikap sukacita adalah menunjukkan ceria di hadapan Tuhan adalah tujuan si pemberi. Apa pun yang kurang, dengan enggan, dipaksakan atau di menit-menit terakhir, mengurangi keadaan keceriaan. Jangka waktu yang direncanakan haruslah yang masuk akal dan terarah supaya mendorong kita memupuk semangat kegembiraan dalam memberi.

 

5. Memberi dengan Berkorban

Prinsip kelima ditemukan dalam kisah persembahan janda yang jumlahnya mencakup semua yang dia miliki. Yesus menggunakan teladannya dengan berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini telah memasukkan lebih banyak daripada semua orang yang memberi sumbangan ke perbendaharaan. Karena mereka semua telah memberikan kontribusi dari kelimpahan mereka; tetapi dia dari kemiskinannya telah memberikan segala miliknya, semua yang dia miliki untuk hidup” (Mrk 12:41-44). Memberi lebih banyak di sini dari sudut pandang kualitas atau persentase. Misalkan si janda memberi 2 peser adalah 100% dari uangnya yang ada saat itu. Orang lain yang lebih kaya dari dia mungkin memberi 200 peser (100 kali lebih banyak ketimbang janda dalam angka mutlak) tetapi bisa jadi hanya 0,05% dari uang orang itu yang ada saat itu. Ada perbedaan besar antara kontribusi orang kaya dan komitmen persembahan janda miskin ini. Persembahan orang kaya tidak berisiko merugikan mereka karena tidak ada konsekuensi yang besar untuk memberikan apa yang tidak mereka butuhkan untuk hidup dan untuk uang mereka tidak  bergantung pada Tuhan. Sementara persembahan orang miskin yang diwakili Janda ini tidak menyisakan sebagian dari harta yang dia miliki untuk bertahan hidup. Janda ini memberi dalam pengetahuan dan harapan bahwa Tuhan pada akhirnya akan memenuhi setiap kebutuhannya. Dengan iman kita memberikan pengorbanan dari apa yang kita miliki untuk sepenuhnya bergantung kepada Allah untuk makanan kita sehari-hari (Mat 6:8, 11, 25-34; Flp 4:19). Sang janda dengan persembahan itu menunjukkan bahwa dia mempercayai Tuhan sepenuhnya bahwa Tuhan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan hidup setiap hari bergantung pada-Nya.  Yesus memberikan diri-Nya sebagai contoh utama memberi, “Sebab kamu tahu kemurahan hati Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa meskipun Ia kaya, tetapi karena kamu Ia menjadi miskin, sehingga karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya” (2 Kor 8:9).

Baik janda miskin maupun orang kaya keduanya berkorban dalam memberi. Secara kuantitatif (angka) pemberian orang kaya lebih banyak. Secara kualitatif (persentase) pemberian janda lebih banyak. Bagaimana kita menyikapi peristiwa nats ini? Jawabnya dengan memperhatikan dan memahami apa yang diperintahkan dalam lima prinsip memberi lainnya. Mat 19:23 memberi tahu kita orang kaya sukar masuk Kerajaan Surga. Mengapa? Menurut Mat 13:22 Karena dia terhimpit, artinya dijepit sehingga tidak berdaya, tidak bisa bergerak. Apa jalan keluarnya? Jelas: TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ORANG PERCAYA KEPADA TUHAN (Mat 19:26, Kej 18:14, Ibr 6:18, Yes 62:4, Luk 1:37;45, 1 Kor 10:13, Fil 4:13).

 


6. Memberi Secara Proporsional

Prinsip keenam dan terakhir mengingatkan seseorang untuk memberi secara proporsional dengan kemakmurannya. Paulus menulis, “Pada hari pertama setiap minggu, kamu masing-masing harus menyisihkan dan menabung berapa pun tambahan yang kamu peroleh” (2 Kor 16:2). Konsisten dengan pendekatan PB untuk memberi, sang rasul tidak mengajukan aturan keras dan cepat tentang jumlah atau persentase tertentu dari apa yang diperoleh seseorang, tetapi mengingatkan orang percaya bahwa memberi harus dilakukan secara proporsional dengan pendapatan ekstra yang diberkati Tuhan (Ul. 8:1; 1 Taw 29:1). Kita seharusnya tidak hanya memberi secara teratur, tetapi juga secara proporsional kepada Dia yang mensejahterakan kita sejak awal (1 Tim 6:17). Kemakmuran finansial dalam hidup kita seharusnya tidak memberi kita izin untuk membelanjakannya sesuai pilihan karena keinginan kita (wish list). Bukan juga menjadi tiket kita menuju gaya hidup memanjakan diri yang merangkul kemewahan. Juga bukan gaya hidup longgar yang mengumbar kebiasaan belanja kita. Kemakmuran dalam hidup seseorang berarti kesempatan yang lebih besar untuk terlibat dalam sifat memberi yang saleh. Saat Tuhan memperkaya hidup kita, kita perlu menginventarisasi berkat rahmat-Nya dan mengevaluasi kembali bagian yang harus kita kembalikan kepada-Nya untuk kemajuan pekerjaan-Nya dalam Kerajaan Surga di Bumi. Dengan demikian doa Tuhan Yesus …. Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga….semakin hari semakin nyata.

Prinsip memberi secara diam-diam, murah hati, dengan sengaja, dengan sukacita, dengan pengorbanan, dan secara proporsional apabila dilakukan secara konsisten terus menerus akan membawa kita semakin sempurna dalam menjalankan tugas dan fungsi kita sebagai wakil Tuhan di bumi ini.

Tuhan Meminta Kita Memberi

Sebagai gambar dan rupa Tuhan, kita melakukan apa yang Tuhan lakukan. (Yoh 5:19). Bapa telah memberi kita pengorbanan terbesar yaitu Putra tunggal-Nya. Tuhan meminta kita untuk berkorban sebagai tindakan penyembahan di hadapan-Nya. Apabila kita taat, Dia akan memberkati kita. Bukankah pengorbanan Yesus Kristus telah menjadikan Dia Raja segala raja? Bukankah pengorbanan Yesus bertujuan untuk mewujudkan kehendak Allah di bumi seperti di surga?

Memberi memungkinkan pekerjaan kita mewujudkan kehendak Tuhan semakin sempurna. Apakah kehendak Tuhan yang tergantung kepada pemberian kita? Berikut beberapa untuk menginspirasi Anda:

Dua Kehendak Tuhan

1. Kehendak Tuhan, atau Kehendak Yang Berdaulat

Herodes, Pilatus, para prajurit, para pemimpin Yahudi — mereka semua berdosa dalam memenuhi kehendak Allah bahwa Anak-Nya disalibkan (Yesaya 53:10). Jadi sangat jelas tentang ini: Tuhan berkehendak untuk terjadi beberapa hal yang Dia benci.

Efesus 1:11 , “Di dalam Dia [Kristus] kita telah memperoleh milik pusaka, yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan maksud Dia yang mengerjakan segala sesuatu menurut kehendaknya. Kehendak Tuhan adalah pemerintahan Tuhan yang berdaulat atas semua yang terjadi (datanglah KerajaanMu). Ada banyak bagian lain dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa pemeliharaan Tuhan atas alam semesta mencakup detail terkecil dari alam dan keputusan manusia. Tidak ada seekor burung pipit pun yang jatuh ke tanah tanpa kehendak Bapa kita yang di surga (Matius 10:29). “Undi dibuang ke pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari Tuhan” (Amsal 16:33). "Rencana hati adalah milik manusia, tetapi jawaban lidah adalah dari Tuhan" (Amsal 16:1). “Hati raja adalah aliran air di tangan Tuhan; ia memutarnya ke mana pun ia mau” (Amsal 21:1).

“Dia melakukan sesuai dengan kehendaknya di antara penghuni surga dan di antara penghuni bumi; dan tidak ada yang dapat menahan tangannya atau berkata kepadanya, 'Apa yang telah kamu lakukan?'” (Daniel 4:35 ).

 

2. Kehendak Perintah Tuhan

Ini adalah kehendak Tuhan yang bisa kita tidak patuhi dan gagal lakukan. Kehendak keputusan kita lakukan apakah kita percaya atau tidak. Kehendak perintah bisa gagal kita lakukan. Misalnya, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berkata kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan,' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga” (Matius 7:21 ). Tidak semua melakukan kehendak Bapa-Nya. Dia bilang begitu. “Tidak semua orang akan masuk ke dalam kerajaan surga.” Mengapa? Karena tidak semua melakukan kehendak Tuhan.

“Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi barangsiapa melakukan kehendak Allah, ia tetap hidup selama-lamanya” (1 Yohanes 2:17). Tidak semua tinggal selamanya. Beberapa melakukannya. Beberapa tidak. Perbedaan? Beberapa melakukan kehendak Tuhan. Beberapa tidak. Kehendak Tuhan, dalam pengertian ini, tidak selalu terjadi.

 

Hasil yang diperoleh tergantung usaha yang dilakukaan

 

2 Korintus 9:6-8 Ingatlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Kamu masing-masing harus memberikan apa yang telah kamu putuskan dalam hatimu untuk diberikan, tidak dengan enggan atau karena paksaan, karena Tuhan menyukai pemberi yang ceria. Dan Tuhan mampu memberkati Anda dengan berlimpah, sehingga dalam segala hal setiap saat, memiliki semua yang Anda butuhkan, Anda akan berlimpah dalam setiap pekerjaan baik.

 

2 Korintus 9:10-15

Sekarang dia yang menyediakan benih untuk penabur dan roti untuk makanan juga akan menyediakan dan menambah simpanan benihmu dan akan memperbesar panen kebenaranmu. Anda akan diperkaya dalam segala hal sehingga Anda dapat bermurah hati dalam setiap kesempatan, dan melalui kami kemurahan hati Anda akan menghasilkan ucapan syukur kepada Tuhan.  Pelayanan yang Bapak/Ibu lakukan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan umat Tuhan tetapi juga melimpah dalam berbagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Karena pelayanan yang telah Anda buktikan sendiri, orang lain akan memuji Allah atas ketaatan yang menyertai pengakuan Anda akan Injil Kristus, dan atas kemurahan hati Anda dalam berbagi dengan mereka dan dengan semua orang lainnya. Dan di dalam doa-doa mereka untukmu, hati mereka akan tertuju kepadamu, karena kasih karunia yang luar biasa yang telah Tuhan berikan kepadamu. Terima kasih kepada Tuhan atas karunia-Nya yang tak terlukiskan!

 

Campur tangan Tuhan

Mazmur 112:5

Kebaikan akan datang kepada mereka yang murah hati dan meminjamkan dengan bebas, yang menjalankan urusan mereka dengan adil.

 

Amsal 11:24

Satu orang memberi dengan cuma-cuma, namun memperoleh lebih banyak lagi; yang lain menahan terlalu banyak, tetapi menjadi miskin.

 

Amsal 11:25

Orang yang murah hati akan makmur; siapa menyegarkan orang lain akan disegarkan.


SELAMAT NATAL 2021 & TAHUN BARU 2022 

 

Rabu, 10 November 2021

DEKADE PERTAMA PELAYANAN LEMSAKTI

DEKADE PERTAMA PELAYANAN LEMSAKTI

Pendirian LEMSAKTI

Tujuan: 

mewujudnyatakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

 

Pencapaian:

perlakuan yang sama adil kepada semua agama yang diakui di Indonesia khususnya dalam memperlakukan dana sosial keagamaan (Kristen: persembahan, persepuluhan, sumbangan keagamaan) sebagai pengurang penghasilan bruto dalam perhitungan pajak penghasilan (tax deductible expenses).

 

Latar Sejarah

Dasawarsa atau dekade adalah unit waktu yang terdiri dari 10 tahun. Untuk LEMSAKTI dekade pertama pelayanan dihitung sejak diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER - 33/PJ/2011 tanggal 11 Nopember 2011 tentang Badan/Lembaga yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah yang Ditetapkan sebagai Penerima Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.

Namun, sebelum secara resmi menjalankan operasi pelayanannya, LEMSAKTI memiliki sejarah pendirian yang relative panjang untuk ukuran lembaga seperti ini. Adalah menarik bagi orang percaya, bahwa semua perjalanan hidupnya, dimulai sejak lahir hingga mencapai garis akhir dalam pertandingan yang baik memelihara iman, semuanya dilakukan oleh dari dalam dan untuk Tuhannya, Yesus Kristus. (2 Tim 4:7) Secara umum setiap orang dituntut untuk memenuhi panggilan hidupnya. (Kej 1:26-31; 2:15,  1 Petrus 2:9, Amsal 16:4, Efesus 2: 10, Yer 29:11, Roma 8:28, Mat 28:18-20, Titus 3:7, Roma 15:13, dll).  Bagi LEMSAKTI sendiri, perjalanan itu bersatu dan menyatu dengan orang yang dipanggil dan ditetapkan Tuhan sendiri untuk memulai dan memeliharanya. Sejak awal ratusan orang yang sudah mengambil peran dalam perjalanan LEMSAKTI, tetapi bagi mereka, itu hanya persinggahan sementara. Mereka muncul pada waktunya, kemudian menghilang tanpa pesan dan tanpa kesan, tapi masih ada jejaknya. Namun, bagi orang yang benar-benar dipanggil dan dipilih Tuhan untuk melayani dalam dan bersama LEMSAKTI, akan selalu ada. Merujuk pendapat Ralph More, Hope Chapel, tokoh Gereja Level 5 dalam Tumbuh Kembang; bahwa dalam setiap organisai atau gerakan yang bertahan dan mampu memenuhi tujuan keberadaannya haruslah ada seorang monomaniac, seseorang yang dengan segala perjuangan dan pengorbanan mempertahankan organisasi itu ada untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang berhak mendapatkan berkat darinya.

Monomaniac, sering dipandang keluar dari mainstream, pandangan yang diperlakukan benar pada masanya. Itu dimulai dengan Yesus sendiri, ketika keluarganya sendiri menganggapnya gila. (Markus 3:21). Tapi menurut Curry Blake, penerus John Graham Lake, haruslah ada orang menjadi extraordinary dari ordinary people. Orang Kristen harus manjadi luar biasa, jangan hanya menjadi manusia biasa, seperti manusia dunia lainnya. Bahkan banyak yang menulis bahwa orang gila cenderung lebih sukses daripada orang normal. Contoh Elon Musk, orang terkaya dunia saat ini dianggap gila, karena ide dan tindakannya dalam SpaceX dan Tesla, bersedia mengambil risiko radikal untuk memperbaiki kehidupan manusia.  LEMSAKTI tentu masih sangat jauh dari itu, tidak layak diperbandingkan dalam signifikansinya, namun cukup menginspirasi karena melalui prinsip prosedur perjalanan yang sama.

Dalam perjalanan hidup, panggilan hidup seseorang sering seperti menyusun puzzle. Yang lebih ironinya adalah ketika kita sudah dihadapkan dan terlibat langsung menyusun puzzle tanpa mengetahui gambaran apa yang harus kita susun dan tuju. Ini banyak dihadapi orang yang kemudian menduduki posisi tertentu. Komentarnya: “aku tidak menyangka dan tidak pernah bermimpi untuk apa yang aku terima saat ini”. Ketika posisi sudah ditangan, baru sadar, ternyata apa yang selama ini dijalani adalah jalur menuju pemenuhan panggilan hidup. Ini juga yang dihadapi oleh Mahli Sembiring, ketika menjalani kehidupan bersama LEMSAKTI.

Perjalanan hidup itu dimulai ketika menghadapi pilihan di Fakultas dan Jurusan apa yang akan dipilih saat selesai SMA. Tuhan sudah mengatur bahwa kehidupan yang dijalaninya selalu ada dalam pelayanan Tuhan (Gereja, Persekutuan Doa, Organisasi Nir Laba lainnya). Kakak pembimbing di Persekutuan Doa semasa SMA menganjurkan memilih jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi. Ya, dengan latar belakang orang kampung, tidak tahu soal itu. Ikut saja arahan senior. Maka lebih lima tahun berikutnya kemudian sudah menjadi Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.

Selanjutnya, bekerja di Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Pajak. Ketika bekerja di grup perusahaan yang fokus di bidang perpajakan, menjadi seorang General Manager, mendudukkannya menjadi Pemimpin Perusahaan Jurnal Perpajakan Indonesia (JPI). Di JPI membawa pertemuan dengan kalangan Ditjen Pajak dan Konsultan Pajak lainnya. Saat itu berjalan Reformasi Perpajakan Periode 2002-2010.  Para Pejabat yang bertanggung jawab menjalankan reformasi perpajakan waktu itu tergabung sebagi Editor di JPI. Mahli Sembiring menyampaikan usulan agar dalam reformasi perpajakan ini benar-benar diwujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat itu tahun 2004, bahwa hanya zakat yang dibayarkan ke Baznas diakui sebagai pengurang dalam perhitungan penghasilan bruto. Jadi, usulan konkritnya agar semua dana sosial keagamaan atau sumbangan keagamaan oleh agama apapun dapat dibiayakan dalam perhitungan pajak penghasilan. Usulan 2004, hasilnya terakomodasi di penyesuaian UU PPh 2008. Tapi, masih harus menunggu dua tahun lagi, menunggu Peraturan Pemerintah terbit. Dengan terbitnya PP No. 60 Tahun 2010 membuka jalan bagi berdirinya LEMSAKTI.  

2010 Semester awal Mahli Sembiring sudah membuka Kantor Konsultan Pajak secara resmi di Jakarta. Di suatu senja di kantor sendirian, mendapatkan penglihatan dari Tuhan yang diyakininya mendengarkan perintah khusus “kamu harus melayani di sekitar kekuasaan”. Merenung, apa maksudnya? Kemudian terpikir Partai Damai Sejahtera (PDS), dan saat itu juga langsung menghubungi Sekretariat PDS.  Beberapa hari kemudian sudah didapat kesepakatan dengan Dr Denny Tewu, Ketua Umum PDS untuk mendirikan sayap organisasi yang diberi nama Jaringan Usaha Sejahtera disingkat JUS. Dalam semester kedua 2010 saat MUNAS PDS di Medan, ada pertemuan antara JUS dengan Ditjen Bimas Kristen, Dr Saur Hasugian. Pertemuan selanjutnya berlangsung di Ditjen Bimas Kristen, Kementerian Agama, Lapangan Banteng. Akhir 2010 oleh Dirjen dibuatkan Surat Tugas kepada Tim berjumlah 5 orang untuk meneliti, menelaah, membuat konsep, mempersiapkan pendirian lembaga yang dimaksud. Proses ini berlangsung sekitar setahun (2010-2011) sampai akhirnya LEMSAKTI beroperasi melayani.


KARYA

Selama 10 tahun melayani, apa karya konkrit LEMSAKTI? Pasti ini yang dipertanyakan banyak pihak. Secara singkat kami sampaikan disini:

Tempat Operasional Pelayanan.

2011-2013 Kantor Kementerian Agama RI Jl MH Thamrin 6 Jakarta Pusat.

2014-2015 Jl Kayu Mas Tengah V/G.7-9 Jakarta Timur

2016 dst     pelayanan online: www.lemsakti.net


ANGKA CAPAIAN:

 Keuangan Langsung dari Pendonor/Offering (Dedicated)

Organisasi yang dilayani (Gereja, Yayasan, Persekutuan, Panti) dst: 3000an

Jiwa (orang) yang dilayani melalui organisasi: 1.500.000an

 

Program Indonesia Mengasihi (PIM)

Penyaluran melalui mitra yang dipilih langsung pendonor mewujudkan penyaluran bantuan kemanusiaan untuk ribuan jiwa akibat bencana alam di berbagai daerah Indonesia.

Promotor untuk mendorong pengambilan tindakan oleh Pemerintah/instansi terkait dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi para pengungsi yang menjadi korban akibat letusan Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara. Kegiatan meliputi survey dan observasi langsung ke lokasi & para pengungsi, mengkaji dan menyusun proposal penyelesaian masalah para pengungsi, melobby dan menyampaikan proposal ke Pemerintah/Daerah terkait, melakukan Rapat Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh DPD RI antara Masyarakat Terdampak/terkait dengan 10 Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Karo, melakukan pertemuan mulai dari tingkat Kepala Desa sampai Kantor Staf Presiden.

 

Program Indonesia Sejahtera (PIS)

Mengikutsertakan LEMSAKTI sebagai Mitra Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Pencapaian Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Mensponsori pembentukan World Evangelical Alliance Business Coalition Indonesia (WEABCID) dengan penunjukan Mahli Sembiring untuk National Coordinator Indonesia dan membangun website di https://churchgrowdevelop.business/.

Melakukan riset dan pengembangan perumahan terjangkau dalam wadah SEMHOME dan membangun jejaring dengan dunia internasional. Saat ini menyediakan lahan ukuran >100 meter per segi per kavling untuk warga di Cogrek, Parung, Bogor, Jawa Barat.

Melakukan riset dan pembiayaan untuk usaha mikro di bidang pertanian dalam wadah SEMFARM dan memasarkannya melalui Tokopedia/Herbal Mami dan Shopee/Herbalmami69

Melakukan riset dan praktik trading saham dan Investasi di Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan para trader yang bergabung dalam berbagai Perusahaan Sekuritas.

Memfasilitasi para pemuda untuk memulai dan mengembangkan usaha online dalam bentuk ekonomi kreatif dan digital.

Memfasiliasi wirausaha untuk menjadi Mitra BULOG untuk penyaluran sembako.

Memfasilitasi wirausaha untuk menjadi Agen Bank dalam rangka inklusi keuangan.

Menyediakan jasa konsultasi dan mentor untuk berbagai kebutuhan bisnis dan keuangan mulai skala mikro menjadi startup sampai go public (IPO), dan membuka peluang pendanaan startup oleh Angel Investor baik dari dalam maupun luar negeri.

Mengkoordinir para usaha mikro bidang kuliner dengan membuka pasar dan pembinaan dengan difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi DKI Jakarta.

Menyediakan pelatihan dan pendampingan untuk kewirausahaan dan pembangunan bisnis.

Pilot project kemitraan budidaya dan pengolahan porang.

 

Program Indonesia Cerdas (PIC)

Secara rutin menyediakan sumber pengetahuan melalui blog www.lemsakti.net dan www.kerajaanbiblikal.com yang telah dikunjungi oleh ratusan ribu kali. Juga dilengkapi dengan kanal youtube Bible Kingdom, ECLUB, dan SEM FARM serta facebook, ig dan twitter.

Melakukan pelatihan penggalang dana dan telah memberikan tanda lulus berupa Certified Fund Riser (CFR) untuk ratusan orang yang dibiayai oleh Dana Bantuan Sosial Pemprov DKI Jakarta.

Menyelenggarakan SEKOLAH LEMSAKTI: PENDIDIKAN TINGGI NON-FORMAL

BELAJAR SENDIRI GRATIS, KAPAN SAJA, DI MANA SAJA, TANPA DINDING, TANPA SEKAT. TINGGAL BACA ATAU COPY PASTE SEMUA PELAJARAN. Sudah dimanfaatkan oleh ribuan orang dari seluruh wilayah Indonesia.

I. SEKOLAH KERAJAAN: dalam bentuk suara dan teks, atau klik link berikut:

II. SEKOLAH PELIPATGANDAAN GEREJA atau klik link

III. SEKOLAH PENGGANDA KRISTEN  
IV.  Kerjasama dengan Doulo Cristo Iyesu (DCI), Inggris:

·                Sekolah Penginjilan

·                Sekolah Misi

·                Sekolah Pemuridan

·                Sekolah Kepemimpinan

·                Sekolah Pertumbuhan Gereja

·                Sekolah Uang

·                Pelayanan Praktis bagi Kaum Miskin

·                Sekolah Ekonomi Kerajaan Allah

 

Program Indonesia Prima (PIP)

Melakukan riset dan pengembangan tanaman obat dan herbal yang berbahan baku Indonesia.

Menjadi fasilitator pembentukan Komunitas Pegiat Pencegahan Penyalahgunaan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang difasilitasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk Masyarakat Kristen.

 

Program Indonesia Rohani (PIR)

Program ini dipadukan dengan Program Indonesia Cerdas (PIC).

Mengkhususkan pelayanan dalam Tumbuh Kembang Gereja didukung oleh WEABCID: berupa pelatihan, magang, pembiayaan church planting.

 

KENDALA YANG DIHADAPI

Belum tercapai skala ekonomi karena hambatan kelembagaan dan mindset keliru para pelaku usaha/wajib pajak yang belum bersedia memanfaatkan penghematan pajak yang disediakan oleh layanan LEMSAKTI. Pembiayaan operasional pelayanan masih disubsidi oleh pengelola.

 

KE DEPAN

Direncanakan untuk memperbaiki kelembagaan supaya memiliki kelincahan untuk bergerak dan tumbuh kembang seoptimal mungkin dalam memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai ketentuan aturan perundangan yang berlaku.


 LEGALITAS/DASAR HUKUM LEMSKTI


1      Surat Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Nomor: DJ.III./KU.01.1/1188/2011 tanggal 21 Desember 2012 kepada seluruh Gubernur Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia perihal Dukungan Lemsakti.
2     Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER - 33/PJ/2011 tanggal 11 Nopember 2011 tentang Badan/Lembaga yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah yang Ditetapkan sebagai Penerima Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.
3     Keputusan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI No. DJ.III/Kep/HK.00.5/260  Tgl. 4 Mei 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lemsakti.
4     Keputusan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI No. DJ.III/KEP/HK.00.5/290/2011 Tgl. 15 Juli 2011 tentang Pengesahan LEMSAKTI sebagai Lembaga yang Sah Menerima dan Mengelola Sumbangan Keagamaan Kristen di Indonesia.
5     Surat Keterangan Terdaftar (SKTNomor Inventarisasi: 586/SKT/K/VI/2012 Tanggal 21 Juni 2012 LEMSAKTI telah terdaftar sebagai Ormas/LSM di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov DKI Jakarta.
6     NPWP 02.875.314.3-021.000 Terdaftar 12-07-2011
7     Surat Keterangan Domisili Nomor: 192/-1.824.02/2011 Tgl 12 Juli 2011
8     Surat Keterangan Dirjen Bimas Kristen Nomor DJ.III/BA.04/594/2011 Tanggal 21 Juni 2011, alamat Lemsakti di Jl MH Thamrin No. 6 Lt. 10 Jakarta 10340,

9    Akta No 12  Notaris H. Rizul Sudarmadi, SH tertanggal  2 Mei 2012 tentang Perubahan Pertama AD-ART

Minggu, 12 September 2021

SIAPA YESUS KRISTUS?

SIAPA YESUS KRISTUS?

Serial KEJAHATAN KEUANGAN ADALAH DOSA YANG TIDAK DIAMPUNI?

Sebelumnya: PELAJARAN YANG KITA PELAJARI DARI KEHIDUPAN YUDAS

 

Bila Yudas Iskariot Mengetahui, Menyadari dan Menerima serta Mengakui Siapa Yesus, maka dia tidak akan pernah mengkhianati Yesus Kristus.

Yesus telah diakui sebagai pemimpin agama terbesar yang pernah hidup, sebagai orang paling berpengaruh yang pernah hidup di planet kita, dan sebagai pribadi yang unik sampai tingkat yang tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun.

Tetapi menganggap Yesus Kristus hanya atas dasar kehidupan teladan dan ajaran moral-Nya yang unggul tidak akan menghilangkan batu sandungan bagi Kekristenan yang diangkat oleh dunia yang tidak percaya. Ujian sebenarnya dari apa yang orang pikirkan tentang Dia harus berkisar pada siapa Dia mengaku dan apa yang Dia capai selama misi singkat-Nya ke planet kita. Kesimpulan kita pastilah bahwa tidak ada Kekristenan tanpa Kristus; semua pusat di dalam Dia.

Tema utama Kitab Suci adalah Pribadi dan karya Yesus Kristus, Allah yang Raja Surga datang ke bumi untuk mengembalikan bumi dan segala isinya menjadi seperti rancangan Allah semula. Dia adalah Tuhan. Tuhan berasal dari kata tuan, Tuan Tanah, LandLord, pemilik dan penguasa tanah. Tanah dalam ilmu perpajakan (ekonomi) di sebut bumi. Tuan artinya Raja. Jadi Tuhan Yesus artinya Raja atas Bumi. Dia menjadi manusia, mati dengan penyaliban, dan dikuburkan. Dia bangkit kembali dari kematian. Dia adalah satu-satunya, Juruselamat dunia yang cukup. Dia akan datang lagi ke bumi ini. Semua peristiwa dalam kehidupan Yesus menunjukkan siapa Dia. Dia adalah Allah penguasa atas segala alam semesta. Yesus Kristus datang dari surga ke bumi yang dikuasai oleh dunia kegelapan. Misinya adalah menyelamatkan bumi dari kehancuran dan mengembalikan bumi kedalam bentuk tatanan dan wujud semula seperti dirancang oleh Allah di surga. Sejak semula bumi dan segala isinya diciptakan untuk didiami dan diusahakan serta dipelihara oleh manusia. Jadi, manusia adalah tugas utama Yesus untuk memulihkan, mengembalikan mereka dari keadaan rusak kembali kepada keadaan sangat baik waktu penciptaan. Yesus mengembalikan manusia yang rusak menjadi manusia yang sangat baik sesuai penciptaan.

 

Yesus Kristus adalah Tuhan:

Ketuhanan adalah satu-satunya penjelasan untuk semua tentang Yesus Kristus dan semua yang Yesus Kristus lakukan. Tuhan artinya Raja, penguasa tertinggi atas seluruh wilayah kerajaannya.

(1) Dia sudah ada sebelumnya dengan Bapa. “Hal yang sama pada mulanya dengan Tuhan. Segala sesuatu dibuat olehnya; dan tanpa dia tidak ada sesuatu pun yang telah dijadikan” (Yohanes 1:2, 3, KJV). (Juga lihat Yohanes 17:5 dan Kolose 1:17.)

(2) Dia adalah Anak Allah. Musuh-musuhnya mengakui: “Ia…berkata juga bahwa Allah adalah Bapanya, membuat dirinya setara dengan Allah” (Yohanes 5:18, KJV). Petrus mengaku: “Dan kami percaya dan yakin, bahwa Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Yohanes 6:69, KJV). Yesus menegaskan: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30, NIV).

(3) Dia tidak berdosa, karena hanya Allah yang bisa. Yesus menantang musuh-musuh-Nya: “Siapakah di antara kamu yang dapat membuktikan bahwa Aku berdosa?” (Yohanes 8:46, KJV).

Petrus bersaksi: “...Kristus juga telah menderita untuk kita, dengan meninggalkan teladan bagi kita, bahwa kamu harus mengikuti langkah-langkah-Nya: yang tidak berbuat dosa, dan tidak ada tipu daya dalam mulutnya” (1 Petrus 2:21, 22, KJV). Paulus menyatakan: “Karena dia...menjadikannya dosa karena kita, yang tidak mengenal dosa; supaya kita dibenarkan oleh Allah di dalam Dia” (2 Korintus 5:21, KJV).

(4) Dia mengampuni dosa, karena hanya Allah yang bisa. Ahli Taurat berkata: “Siapakah yang dapat mengampuni dosa selain hanya Allah?” (Markus 2:7, KJV). Yesus berkata: “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa Anak Manusia berkuasa di bumi untuk mengampuni dosa...” (Matius 9:6, KJV). (Juga lihat Yohanes 8:11.) Petrus menulis: “Dia yang sendiri menanggung dosa kita di dalam tubuhnya sendiri di kayu salib, sehingga kita, yang mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran: oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (1 Petrus 2:24, KJV).

(5) Dia melakukan pekerjaan yang ajaib. Dia menyembuhkan orang sakit: Matius 8:9-13; Lukas 4:31-44; 5:12-15; Yohanes 4:43 sampai 5:16; dan referensi lainnya. Dia memberi makan yang lapar: Yohanes 6; Tanda 8, dll. Dia membangkitkan orang mati: Lukas 7:11-18; Yohanes 11:1-46.

(6) Yesus Kristus adalah Raja segala raja.

Dalam Yudaisme, Melech Malchei HaMelachim ("Raja di atas segala Raja di atas segala raja") kemudian digunakan sebagai nama Tuhan, menggunakan superlatif ganda untuk menempatkan gelar satu langkah di atas gelar kerajaan raja Babilonia dan Persia yang disebutkan dalam Alkitab. "Raja di atas segala Raja" (βασιλεὺς ) digunakan untuk menyebut Yesus Kristus beberapa kali dalam Alkitab, terutama sekali dalam Surat Pertama kepada Timotius (6:15) dan dua kali dalam Kitab Wahyu (17:14, 19: 11–16);[55] ... yang akan Dia wujudkan pada waktu yang tepat—Dia yang adalah Penguasa yang diberkati dan satu-satunya, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan, ...

 — Surat Pertama untuk Timotius 6:15

“Mereka ini akan berperang melawan Anak Domba, dan Anak Domba itu akan mengalahkan mereka, karena Dia adalah Tuhan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja, dan mereka yang bersama-sama dengan Dia adalah yang dipanggil dan dipilih dan setia.”

 — Kitab Wahyu 17:14

Dan aku melihat langit terbuka, dan lihatlah, seekor kuda putih, dan Dia yang duduk di atasnya disebut Setia dan Benar, dan dalam kebenaran Dia menghakimi dan mengobarkan perang. Matanya adalah nyala api, dan di kepalanya ada banyak mahkota; dan Dia memiliki nama yang tertulis pada-Nya yang tidak diketahui siapa pun selain diri-Nya sendiri. ... Dan pada jubah-Nya dan pada paha-Nya tertulis sebuah nama, "RAJA SEGALA RAJA, DAN TUHAN SEGALA TUHAN."

 — Kitab Wahyu 19:11–12, 16

Beberapa wilayah Kristen (Georgia, Armenia, dan Etiopia) menggunakan gelar tersebut dan merupakan bagian dari moto Kaisar Bizantium pada periode Palaiologan, Βασιλέων (Basileus Basileōn, Basileuōn Basileuontōn, secara harfiah "Raja segala raja, memerintah mereka yang memerintah"). Di Kekaisaran Bizantium, kata (Basileus), yang berarti "raja" di zaman kuno telah mengambil arti "kaisar". Penguasa Bizantium menerjemahkan "Basileus" menjadi "Imperator" ketika menggunakan bahasa Latin dan menyebut raja-raja lain rēx atau rēgas, bentuk-bentuk hellenisasi dari judul Latin rex.  Dengan demikian, di Kekaisaran Bizantium berarti "Kaisar Kaisar". Para penguasa Bizantium hanya memberikan gelar Basileus kepada dua penguasa asing yang mereka anggap sederajat, Raja Aksum dan Shahanshah dari Kekaisaran Sasania, yang menyebabkan "Raja segala Raja" disamakan dengan pangkat "Kaisar" di pandangan Barat.

 (7) Yesus Kristus adalah Raja Kerajaan Surga

Wahyu 19:13, 16. Dia mengenakan jubah yang dicelupkan ke dalam darah, dan nama panggilannya adalah Firman Tuhan. . . . Di jubahnya dan di pahanya tertulis nama, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

Yohanes 18:36 Yesus menjawab, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini. Jika kerajaanKu berasal dari dunia ini, hamba-hambaKu akan berperang, agar aku tidak diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Tapi kerajaanKu bukan dari dunia.”

Yesaya 9:6–7 Karena bagi kami seorang anak telah lahir, untuk kami seorang putra telah diberikan; dan pemerintah akan berada di atas bahunya, dan namanya akan disebut Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar pemerintahannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di atas kerajaannya, untuk mendirikannya dan menegakkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Roh Tuhan semesta alam akan melakukan ini.

Efesus 1:20–21 . . . bahwa ia bekerja di dalam Kristus, ketika Ia membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh di atas segala pemerintahan dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan, dan di atas segala nama yang dapat disebut, bukan hanya di zaman ini tetapi juga di zaman yang akan datang.

Daniel 7:13–14 Aku melihat dalam penglihatan malam, dan lihatlah, dengan awan di langit datanglah seorang seperti anak manusia, dan dia datang kepada Yang Lanjut Usia dan dihadirkan di hadapannya. Dan kepadanya diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan kerajaan, bahwa semua orang, bangsa, dan bahasa harus melayani dia; kekuasaannya adalah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan berlalu, dan kerajaannya yang tidak akan dihancurkan.

Kisah Para Rasul 2:30–32 Karena itu, sebagai seorang nabi, dan mengetahui bahwa Tuhan telah bersumpah dengan sumpah kepadanya bahwa dia akan menempatkan salah satu keturunannya di atas takhta, dia melihat sebelumnya dan berbicara tentang kebangkitan Kristus, bahwa dia tidak ditinggalkan ke Hades, juga tidak daging melihat korupsi. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang itu kami semua adalah saksinya.

Wahyu 17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba, dan Anak Domba itu akan menaklukkan mereka, karena dia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja, dan orang-orang yang bersamanya dipanggil dan dipilih dan setia.

1 Timotius 6:13–15 Aku menuntut kamu di hadirat Allah, yang menghidupkan segala sesuatu, dan Kristus Yesus, yang dalam kesaksiannya di hadapan Pontius Pilatus membuat pengakuan yang baik, untuk memelihara perintah itu tidak ternoda dan bebas dari cela sampai kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, yang akan dia tunjukkan pada waktu yang tepat—dia yang adalah Penguasa yang diberkati dan satu-satunya, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

Ibrani 1:3–4 Dia adalah pancaran kemuliaan Tuhan dan jejak yang tepat dari sifatnya, dan dia menopang alam semesta dengan firman kuasa-Nya. Setelah menyucikan dosa, dia duduk di sebelah kanan Yang Mulia di tempat yang tinggi, setelah menjadi lebih tinggi dari para malaikat karena nama yang dia warisi lebih baik daripada nama mereka.

Wahyu 1:5–6 . . . dan dari Yesus Kristus saksi yang setia, yang sulung dari antara orang mati, dan penguasa raja-raja di bumi. Bagi Dia yang mengasihi kita dan telah membebaskan kita dari dosa-dosa kita oleh darah-Nya dan menjadikan kita suatu kerajaan, imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kekuasaan sampai selama-lamanya. Amin.

(8) Yesus  Kristus adalah Raja yang berkuasa atas seluruh Bumi dan atas segalanya


Yesus Berkuasa Atas Segalanya

Yesus Kristus adalah penguasa semua raja dan presiden dan kepala suku dan perdana menteri dan gubernur dan perdana menteri. Ketika Yesus bangkit dari kematian, Tuhan meninggikan dia dan memberinya "nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut," dan itu termasuk semua penguasa dan raja di bumi. Yesus hidup hari ini memimpin dari surga atas para penguasa bumi. Yesus Kristus hidup, dan memerintah atas semua raja di bumi. Bagaimana Anda memahami kekuasaan Yesus atas bumi?

a. Yesus mengontrol siapa yang menjadi raja dan siapa yang tidak

Pemerintahan Kristus hari ini berarti bahwa Ia mengendalikan siapa yang menjadi raja dan siapa yang tidak. Daniel 2:21 mengatakan, "Tuhan mengubah waktu dan musim; dia menyingkirkan raja dan mengangkat raja." Ketika Yesus berkata dalam Matius 28:18, "Semua otoritas di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Ku," artinya bahwa otoritas Allah untuk menghapus raja dan mengangkat raja diberikan kepadanya. Bapa menunjuk raja dan presiden di bumi melalui Putra.

Ini tidak berarti bahwa setiap raja menjalani kehidupan Kristen yang taat atau menyenangkan Tuhan. Tuhan sering menetapkan dan mengatur hal-hal yang tidak menyenangkan Dia sepenuhnya. Ini berarti bahwa Yesus mengesampingkan tindakan berdosa dari penguasa jahat dan menjadikan dosa dan kebodohan mereka sebagai bagian dari rencana bijaksana-Nya untuk sejarah. Cara pemerintahan Kristus tidak sederhana. Kita harus berulang-ulang mengatakan, "O, kedalaman kekayaan dan hikmat dan pengetahuan Tuhan! Betapa tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan betapa tak terpahami jalan-jalan-Nya!" (Roma 11:33). Kristus berkuasa dalam menjatuhkan pemerintah Jerman Timur dan Cekoslowakia dan untuk sementara waktu mendirikan pemerintahan di Cina—seperti yang dia lakukan kepada Cyrus sang raja (Yesaya 45:1–6). Jangan membaca koran Anda atau mendengarkan berita seperti orang non-Kristen mendengarkan. Dengarkan dengan telinga Kitab Suci dan dengarkan karya Kristus, penguasa raja-raja di bumi.

b. Yesus mengatur apa yang dilakukan raja-raja bumi

Pemerintahan Kristus hari ini atas para penguasa bumi berarti bahwa Ia mengatur apa yang dilakukan raja-raja di bumi; terkadang menahan mereka dari kejahatan, dan terkadang memerintahkan acara internasional untuk melanjutkan tujuannya. Misalnya, dalam Kejadian 20 kita membaca tentang bagaimana Abraham pergi ke Gerar di selatan Kanaan. Untuk melindungi dirinya, dia mengatakan bahwa istrinya yang cantik, Sarah, adalah saudara perempuannya. Maka Abimelekh sang raja membawanya ke dalam tempat selirnya. Tetapi Tuhan datang kepada Abimelekh dalam mimpi dan mengancamnya dengan kematian jika dia tidak mengembalikannya tanpa disentuh. Abimelekh memprotes ketidakbersalahannya dan Tuhan mengatakan sesuatu yang sangat penting: "Aku tahu bahwa kamu telah melakukan ini dengan integritas hatimu, dan Akulah yang mencegah kamu berbuat dosa terhadap Aku; oleh karena itu Aku tidak membiarkan kamu menyentuhnya."

Artinya, Allah memiliki otoritas untuk mencegah penguasa yang bahkan tidak mengenalnya melakukan perbuatan yang berdosa. Tuhan dapat dan memang menahan kejahatan di hati para penguasa. Dan otoritas ini sekarang adalah milik Yesus Kristus. Dia adalah penguasa raja-raja di bumi. Dia memiliki tujuan yang bijaksana dan penuh kasih ketika dia membiarkan dosa mengambil jalannya, dan dia memiliki tujuan yang bijaksana dan penuh kasih ketika dia menahan Abimelekh dunia.

Tetapi dia tidak hanya menahan kejahatan, dia juga memerintahkan acara-acara internasional untuk memajukan tujuannya. Misalnya, karena dia telah berjanji dalam Perjanjian Lama bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, dan dia memilih seorang wanita muda di Nazaret untuk melahirkan anak itu, dia memerintahkan agar kaisar Caesar Augustus melakukan sensus terhadap seluruh kekaisaran, yang menyebabkan Yusuf dan Maria melakukan perjalanan dari Nazaret ke Betlehem tepat ketika Yesus akan lahir. Tuhan memerintah bangsa-bangsa untuk memenuhi tujuan penyelamatan-Nya. Maka hari ini Kristus memerintah atas bangsa-bangsa untuk memerintahkan peristiwa-peristiwa untuk menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya bagi manusia. Inilah makna sebenarnya dari apa yang terjadi di dunia saat ini: Tuhan sedang merencanakan hal-hal baru untuk kemajuan kerajaan-Nya. Kita harus berdoa dan berusaha untuk waspada tentang bagaimana menjadi benar sejalan dengan apa yang Tuhan lakukan.

c. Yesus memiliki wewenang untuk mengklaim warga dimanapun

Pemerintahan Kristus hari ini atas para penguasa bumi berarti bahwa Ia memiliki wewenang untuk mengklaim warga negara untuk kerajaannya sendiri dari semua bangsa dan negara di bumi.

Perhatikan hubungan antara Matius 28:18 dan 19. "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku." Dengan kata lain, fakta bahwa Kristus memiliki semua otoritas di surga dan di bumi—fakta bahwa Ia adalah penguasa raja-raja di bumi—berarti bahwa Ia dapat mengambil warganya menjadi warga kerajaan-Nya. Ini berarti bahwa para misionaris dan orang-orang tertentu yang dipanggil khusus oleh Tuhan adalah utusan dan duta yang sah dari Raja yang berada di atas semua raja lainnya, dan tidak seorang pun berhak mencegah mereka memanggil semua orang di mana pun untuk tunduk kepada Raja, Kristus Yesus. Raja-raja dunia mungkin tidak mengakui hak dan wewenang misionaris dan para duta Kristen ini di semua negara. Tetapi setidaknya para misionaris itu sendiri dapat memiliki hati nurani yang bersih. Otoritas Penguasa raja-raja di bumi ada di belakang mereka. Dan mereka memiliki hak untuk pergi ke mana Dia mengirim.

 d. Dia akan menang

Pemerintahan Kristus atas raja-raja di bumi saat ini berarti bahwa Ia akan menang dan membawa semua tujuan penyelamatannya kepada kemenangan. 1 Korintus 15:25 mengatakan, "Dia [Kristus] harus memerintah sampai dia meletakkan semua musuhnya di bawah kakinya." Dalam Matius 16:18 Yesus berkata, "Gerbang Hades tidak akan menang melawan" gereja-Nya. Dan dalam Wahyu 17:14 raja-raja di bumi ini diatur dalam pertempuran melawan Kristus; tetapi dikatakan, "Mereka akan berperang melawan Anak Domba, dan Anak Domba itu akan menaklukkan mereka, karena dia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja." Dengan kata lain, karena dia adalah penguasa raja-raja di bumi, dia tidak bisa dikalahkan. Perjuangannya akan menang. Ini adalah udara yang harus kita hirup di musim wabah covid-19 ini. Kristus menang dalam pemerintahan-Nya atas raja-raja di bumi. Semua perkembangan hari ini adalah langkah menuju kemenangan yang menentukan. Tidak mungkin sebaliknya karena Dia telah bangkit dari kematian. Senjata pamungkas raja duniawi adalah kematian. Jika senjata itu kehilangan kekuatannya, maka raja-raja akan dikalahkan. Ini hanya masalah waktu saja. Dan itu telah ditetapkan oleh hikmat Allah yang berdaulat (Kisah Para Rasul 1:7).

 e. Kristus memerintahkan dunia untuk mentransformasi bumi menjadi surga

Akhirnya, pemerintahan Kristus atas para penguasa di bumi saat ini berarti bahwa Kristus sedang mengatur dunia untuk perluasan Kerajaan surga di bumi. Itu berarti untuk kesucian dan kebahagiaan Anda sebagai warga Kerajaan surga di bumi. Anda dapat melihat ini di sini di teks dan di teks lain juga. Misalnya dalam Efesus 1:22 dikatakan, "Allah telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki [Kristus]-Nya dan menjadikan Dia kepala atas segala sesuatu bagi gereja." Dia memerintah di bumi demi gereja yang adalah tubuhNya. Ini adalah pemikiran yang luar biasa. Ini harus benar-benar merevolusi cara Anda menonton berita dan membaca koran dan menjalani hidup Anda. Jika Anda menonton berita dengan mata iman, apa yang Anda lihat dimainkan di hadapan Anda adalah strategi ilahi untuk pemurnian dan perluasan tubuh Kristus, sebagai agen dan duta KerajaanNya di bumi. Ketika bumi telah dimurnikan dari kekuasaan kegelapan dan beralih ke keuasaan terang, bumi telah kembali menjadi bagian dari Kerajaan Surga.

Anda dapat melihat kabar baik ini di sini dalam Wahyu 1:4–5. Dikatakan, "Kasih karunia dan damai sejahtera dari . . . Yesus Kristus . . . penguasa raja-raja di bumi." Dengan kata lain, Yohanes ingin kita mengetahui bahwa otoritas Kristus atas raja-raja di bumi dirancang untuk membawa kasih karunia dan damai sejahtera bagi umat-Nya. Itu benar apakah Kristus memerintahkan glasnost dan perestroika di Uni Soviet atau apakah dia mengizinkan pembalikan di Cina. Di Lausanne II di Manila, orang Tionghoa yang menangisi hancurnya kehidupan demokrasi di Lapangan Tiananmen berkata, "Ini adalah kebijaksanaan dan kasih Tuhan. Gereja belum siap untuk kebebasan. Gereja perlu dimurnikan lebih jauh lagi." Ini juga merupakan anugerah dan menuntun pada kedamaian sejati umat Allah.

 

Bersambung: Pelajaran tentang Yudas ada supaya Anda Didorong, Dikuatkan, Penuh Harapan, dan Berani