Kamis, 29 Agustus 2019

AROMA YANG MENGHARUMKAN


AROMA YANG MENGHARUMKAN

Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih 
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.  (Ef 5: 1-2).

Dalam budaya tertentu, aroma memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Suami saya berasal dari Tanah Suci, dan saya mengalami ini langsung setiap hari. Setiap pagi setelah mandi, ia "mandi" lagi dengan cologne. Dia menyiram dirinya dengan itu.

Saya berbicara menyemprot dari ujung ke ujung. Parfumnya sangat kuat sehingga saya tidak bisa pergi ke kamar mandi sampai hilang. Menjadi lelucon di keluarga kami bahwa ketika kami tidak tahu apa yang harus dibeli untuknya untuk acara khusus (misalnya ulang tahun), kami tidak akan pernah salah dengan cologne.

Dalam Kitab Suci, Salah satu kisah yang paling terkenal tentang wewangian dalam Alkitab adalah kisah indah Maria, salah seorang murid Yesus. Saya hanya bisa melihat wanita muda ini membawa sebuah guci pualam putih yang indah dan tembus cahaya. Guci  yang diisi dengan nard (minyak narwastu), minyak urapan yang kuat dan kemudian, yang mengejutkan semua orang. Dia memecahkan guci itu dan mencurahkan persembahan harum di atas kepala Yesus. Para murid di sana tidak bisa mempercayai mata mereka. Nard hanya digunakan untuk acara-acara khusus. Alih-alih melihat signifikansi spiritual dari tindakannya, mereka berteriak padanya karena menyia-nyiakan apa yang bisa dijual dan diberikan kepada orang miskin.

Saya suka tanggapan Yesus dan cara Dia membela Maria. Dia menegur mereka, dengan mengatakan, 10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. 12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. 13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."  (Mat. 26: 10-13).

Niat Mary murni. Dia ingin menghormati Tuhannya melalui persembahannya. Nard itu kemungkinan satu-satunya milik paling berharga yang dia miliki. Kisah pengorbanannya yang berani, diceritakan di seluruh dunia, lebih dari dua ribu tahun kemudian.

Meskipun itu adalah gerakan yang luar biasa, Mary tentu tidak menyadari itu akan menjadi legenda di mata Kristus. Dia hanya bekerja dengan apa yang dia miliki dalam konteks kehidupannya. Demikian juga, pelayanan kita kepada Yesus juga merupakan jenis persembahan cinta yang sangat menyenangkan Dia.

Seperti parfum apa pun, baunya dirasakan berbeda. Dalam 2 Korintus 2: 15-16, Paulus memberi tahu kita: 15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. 16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? 

Anda juga memiliki lebih banyak untuk ditawarkan.

Dengan menggunakan apa yang sudah Anda miliki, persembahan harum apa yang dapat Anda curahkan bagi Kristus untuk memberi aroma kepada orang-orang yang bertemu Anda di tempat kerja, tempat belajar, tempat bermain, dan tempat hdup?