BERJAGA-JAGALAH
18 dalam segala doa
dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di
dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang
Kudus, 19 juga untuk aku,
supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar,
agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, 20 yang kulayani
sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku
menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara. (Ef. 6: 18-20).
Mudah membandingkan
diri kita dengan orang lain dan akhirnya merasa tidak penting. Kita hidup di
dunia yang menilai diri kita berdasarkan pada hal-hal yang kita raih, jumlah
pengikut media sosial dan berapa banyak uang yang kita dapatkan. Harap ingat
bahwa metrik yang tidak berarti ini tidak memiliki kelebihan di tangan kerajaan
Tuhan. Hal-hal yang kita raih, jumlah pengikut media sosial dan berapa banyak
uang yang kita dapatkan tidak pernah memiliki nilai, dan mereka tidak akan
pernah diperhitungkan oleh Tuhan.
Lihatlah Paul. Dia
adalah orang biasa (namun berperan di kalangan agama Jahudi) yang perjumpaannya
dengan Yesus mengubahnya menjadi yang luar biasa. Hubungannya dengan Yesus dan menyelesaikan
tugas yang diberikan kepadanya adalah yang terpenting - baginya dan untuk Allah.
Dia menulis
kata-kata ini kepada orang-orang Filipi: 4 Sekalipun aku juga
ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain
menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 5 disunat pada hari
kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang
pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 6 tentang kegiatan
aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak
bercacat. 7 Tetapi apa yang
dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
8 Malahan segala
sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih
mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu
dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 9 dan berada dalam
Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan
dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah
anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
(Fil. 3: 4-9).
Kasih Paulus kepada
Kristus dan Gereja berfungsi sebagai kekuatan pendorong bagi semua orang dan aktivitasnya.
Kami melihatnya sebagai juara iman (dan dia memang juara). Tetapi dia tidak
pernah lupa sumber kekuatannya, kebutuhannya akan Tuhan, dan meminta doa rekan
seiman.
Saat menghadapi
kemungkinan bahaya atau keadaan darurat, kewaspadaan dan berjaga-jaga sangat
penting. Sebagai contoh, anak saya baru-baru ini mendapat surat izin mengemudi
pelajar dan mengganggu saya untuk membiarkan dia mengantarku berkeliling kota.
Harus diakui, saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya tidak menikmati
perjalanan ini – sama sekali. Saya merasa tidak berdaya dan gugup di kursi
penumpang. Setiap kali kami pergi untuk perjalanan, saya melindungi kami dalam
doa keselamatan. Selama perjalanan ini, indra saya tinggi, dan saya hiper
menyadari semua kemungkinan bahaya.
Sebagai orang
percaya, kita harus mempersenjatai diri kita dengan kewaspadaan setiap saat.
Faktanya, Alkitab memberi tahu kita untuk melakukan hal itu: 7 Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 8 Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 9 Lawanlah dia dengan
iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama. 10 Dan Allah, sumber
segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada
kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan
mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. (1 Peter 5: 7-10).
Seperti Paulus,
Allah telah menugaskan kita masing-masing tugas memuridkan.
Kita akan pergi ke
dunia dengan berani memberitakan Kabar Baik tentang Yesus dan kerajaan-Nya. Jadi
mari kita singkirkan rasa takut dan nikmati kata-kata Yesus dalam Yohanes
ketika kita pergi untuk melayani Dia:
26 tetapi Penghibur,
yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang
telah Kukatakan kepadamu. 27 Damai sejahtera Kutinggalkan
bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak
seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
28 Kamu telah
mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang
kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita
karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:26-28).
Langkah apa yang
dapat Anda ambil untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan Anda?