Senin, 09 September 2019

BERJAGA-JAGALAH


BERJAGA-JAGALAH

18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, 19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, 20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara. (Ef. 6: 18-20).

Mudah membandingkan diri kita dengan orang lain dan akhirnya merasa tidak penting. Kita hidup di dunia yang menilai diri kita berdasarkan pada hal-hal yang kita raih, jumlah pengikut media sosial dan berapa banyak uang yang kita dapatkan. Harap ingat bahwa metrik yang tidak berarti ini tidak memiliki kelebihan di tangan kerajaan Tuhan. Hal-hal yang kita raih, jumlah pengikut media sosial dan berapa banyak uang yang kita dapatkan tidak pernah memiliki nilai, dan mereka tidak akan pernah diperhitungkan oleh Tuhan.

Lihatlah Paul. Dia adalah orang biasa (namun berperan di kalangan agama Jahudi) yang perjumpaannya dengan Yesus mengubahnya menjadi yang luar biasa. Hubungannya dengan Yesus dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya adalah yang terpenting - baginya dan untuk Allah.

Dia menulis kata-kata ini kepada orang-orang Filipi: Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Fil. 3: 4-9).

Kasih Paulus kepada Kristus dan Gereja berfungsi sebagai kekuatan pendorong bagi semua orang dan aktivitasnya. Kami melihatnya sebagai juara iman (dan dia memang juara). Tetapi dia tidak pernah lupa sumber kekuatannya, kebutuhannya akan Tuhan, dan meminta doa rekan seiman.

Saat menghadapi kemungkinan bahaya atau keadaan darurat, kewaspadaan dan berjaga-jaga sangat penting. Sebagai contoh, anak saya baru-baru ini mendapat surat izin mengemudi pelajar dan mengganggu saya untuk membiarkan dia mengantarku berkeliling kota. Harus diakui, saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya tidak menikmati perjalanan ini – sama sekali. Saya merasa tidak berdaya dan gugup di kursi penumpang. Setiap kali kami pergi untuk perjalanan, saya melindungi kami dalam doa keselamatan. Selama perjalanan ini, indra saya tinggi, dan saya hiper menyadari semua kemungkinan bahaya.

Sebagai orang percaya, kita harus mempersenjatai diri kita dengan kewaspadaan setiap saat. Faktanya, Alkitab memberi tahu kita untuk melakukan hal itu: Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. 10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. (1 Peter 5: 7-10).

Seperti Paulus, Allah telah menugaskan kita masing-masing tugas memuridkan.

Kita akan pergi ke dunia dengan berani memberitakan Kabar Baik tentang Yesus dan kerajaan-Nya. Jadi mari kita singkirkan rasa takut dan nikmati kata-kata Yesus dalam Yohanes ketika kita pergi untuk melayani Dia:
26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:26-28).

Langkah apa yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan Anda?