EKONOMI KRISTEN: MODAL
Modal Penting
Ketika Diakon membantu orang Kristen yang baru bertobat untuk
mempersembahkan kekayaan mereka yang diperoleh dengan cara tidak benar, mereka
harus berhati-hati bahwa mereka tidak memanfaatkan kekayaan itu yang akhirnya
mengakibatkan komunitas Kristen jatuh melarat menjadi masyarakat miskin. Diakon
harus memahami pentingnya modal. Barang modal adalah penting, karena mereka
membuat manusia lebih produktif. Modal dan perdagangan atau usaha adalah kunci
untuk pengentasan kemiskinan dan subsisten.
Gereja Yerusalem
Saat Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, tanah adalah
bentuk utama dari modal di Yerusalem. Banyak orang menanggapi pemberitaan para
rasul dengan menjual tanah mereka dan menggunakan uang untuk mendukung mereka
yang membutuhkan. Kis 4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang
berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau
rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul;
lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Ini
adalah transisi yang menakjubkan.
Ada beberapa alasan yang baik bagi orang Kristen di Yerusalem untuk menjual
barang modal mereka.
1. Banyak murid-murid Yesus telah mendengar Yesus bernubuat bahwa Yerusalem
akan dihancurkan.
Beberapa murid-muridnya berkomentar tentang bagaimana Bait Allah itu dihiasi
dengan batu yang indah dan dengan hadiah yang didedikasikan untuk Tuhan. Tetapi
Yesus berkata dalam Lukas 21:5 Ketika beberapa orang
berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan
batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah
Yesus: 21:6 "Apa yang kamu lihat di
situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan
terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Juga dicatat dalam Matius 23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan
melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu
mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di
bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 23:38 Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan
menjadi sunyi.
Yesus telah memberi satu set tanda-tanda yang akan memperingatkan saat itu akan
terjadi. Yerusalem akan dikepung oleh tentara Romawi dan dihancurkan sama
sekali. Nubuat ini digenapi dalam AD70. Orang-orang percaya di Yerusalem memahami
bahwa setelah ramalan itu terpenuhi, properti di kota dan sekitarnya tidak ada
artinya atau tidak ada nilainya lagi. Masuk akal bagi mereka untuk menjual
properti mereka sementara itu masih memiliki nilai. Ini adalah alasan mengapa,
begitu banyak orang Kristen di Yerusalem menjual properti mereka.
2. Orang-orang kaya yang telah menjadi orang Kristen mendapatkan kekayaan
mereka melalui jabatan mereka dalam sistem politik Romawi. Itu adalah kekayaan
yang tidak benar. Orang-orang ini telah memilih Raja baru: Yesus. Mereka tidak
bisa mempertahankan tanah dan properti yang mewakili kesetiaan kepada Raja
Herodes atau Caesar, sehingga mereka menjualnya. Mereka mungkin akan kehilangan
milik mereka pula, sekali kesetiaan baru mereka menjadi jelas.
3. Beberapa orang Kristen baru telah memperoleh kekayaan mereka secara ilegal. Kis
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh
rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari
Siprus. 4:37 Ia menjual ladang, miliknya,
lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Barnabas
adalah seorang Lewi dan orang Lewi tidak berhak untuk memiliki tanah di Israel
(Bil 26:62). Ketika ia datang ke iman dalam Yesus, kepemilikan ilegal tanah
akan membebani sadarnya. Dia mungkin tidak bisa mengembalikan lahan ke pemiliknya
yang sah (Im 25:13), sehingga ia menjual tanah itu dan memberikan uang kepada
para rasul untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
4. Kata yang digunakan untuk harta dalam Kisah Para Rasul 2:45, 4:34 dan Kis
05:01 adalah "ktema" atau "ktetor". Ini bukan kata yang
umumnya digunakan untuk harta dalam Perjanjian Baru (uparxis). Ini kata benda
berasal dari kata kerja "ktaomai". Ini berarti
"mendapatkan" atau "mengontrol". Hal ini mengacu pada
properti yang telah diperoleh, tidak dibeli. "Ktema" mengacu pada
kekayaan yang tidak benar yang telah diakuisisi oleh kejahatan. Properti yang dijual
oleh orang Kristen seperti Barnabas dan Ananias mungkin properti yang telah
diperoleh sebagai imbalan atas kejahatan.
5. Sebagian besar tanah di Perjanjian Baru Israel dimiliki oleh tuan tanah
absentee, yaitu orang yang bertempat tinggal jauh dari tanah miliknya tersebut.
Beberapa orang mungkin kembali ke Yerusalem untuk merayakan Paskah dan menerima
Injil. Barnabas tinggal di Siprus, tapi dia memiliki tanah dekat Yerusalem.
Banyak dari tuan tanah absentee akan menjual tanah mereka ketika mereka
menerima Injil.
Dalam setiap situasi, keputusan untuk menjual properti
itu bijaksana dan baik. Namun, penjualan properti secara luas dan besar-besaran
menciptakan masalah bagi Yerusalem. Menjual barang modal dan mengkonsumsi uang
itu berguna dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang menyebabkan mereka
jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Tanpa barang modal untuk membuat mereka lebih
produktif, orang dipaksa hidup subsisten atau miskin.
Menguras Modal
Gereja di Yerusalem menguras barang modal mereka secara
cepat dengan penjualan cepat tanah dan properti. Hal ini menghasilkan
konsekuensi yang tidak diinginkan bagi banyak umat Kristen yang telah menjual
properti mereka, tetapi memutuskan untuk tetap tinggal di Yerusalem. Mereka
tetap dalam kemiskinan sampai kota itu akhirnya hancur. Dengan menyingkirkan
modal mereka, tetapi tetapi tetap tinggal di kota, mereka telah memerangkap
diri sendiri masuk ke dalam jerat kemiskinan.
Beberapa orang Kristen di Yerusalem mungkin telah salah memahami waktu Yesus bernubuat.
Dia telah memberi tanda-tanda yang jelas yang akan memperingatkan ketika
runtuhnya kota itu sudah dekat waktunya (Lukas 21:7-24). Ini berarti dan
seharusnya tidak membuat para murid secara terburu-buru menjual properti
mereka. Mereka bisa menunggu sampai penghancuran kota itu lebih dekat.
Kemiskinan yang kemudian terjadi di Yerusalem mungkin merupakan hasil dari
orang Kristen terlalu banyak menjual properti mereka dengan terlalu cepat.
Ketika Diakon yang membantu orang Kristen yang baru untuk memberikan kekayaan
yang tidak benar, mereka harus berhati-hati supaya mereka tidak memanfaatkan kekayaan
untuk membuat komunitas Kristen menjadi
orang miskin.
Tahan Modal Ringan
Tidak ada di dunia ini yang pasti. Kita tidak pernah tahu ada apa di masa depan
yang akan membawa pengaruh dalam hidup kita. Modal orang Kristen dapat diambil
dari mereka setiap saat. Jika orang Kristen bekerja keras dan mengkonsumsi dengan
hemat, mereka secara bertahap akan membangun modal mereka. Hal ini dapat
menyebabkan musuh-musuh Injil menjadi iri. Jika penganiayaan terjadi terus,
kekayaan yang mereka miliki secara benar mungkin disita. Jika ini terjadi,
orang Kristen harus bersukacita bahwa mereka mampu untuk berbagi dalam
penderitaan Yesus, seperti tertulis dalam Ibr 10:34
Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman
dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab
kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap
sifatnya.
Orang-orang Kristen yang disebut dalam surat ini telah kehilangan harta mereka.
Mereka bersukacita karena mereka tahu bahwa Tuhan telah memberikan kepada
mereka kerajaan.
Semua properti kita adalah milik Yesus, sehingga jika disita, Yesus adalah
satu-satunya yang berhak untuk marah. Kita tidak kehilangan apa-apa, jadi kita
tidak bisa mengeluh. Kita masih memiliki Kerajaan Allah, sehingga kita memiliki
kekayaan yang jauh melampaui apa yang layak kita terima. Kita dapat bersukacita
dalam hak istimewa untuk menjadi bagian dari Kerajaan.
MODAL
Barang modal adalah penting, karena mereka membuat
manusia lebih produktif. Modal dan perdagangan atau usaha adalah kunci untuk membebaskan
diri dari subsisten atau mengentaskan kemiskinan.
Para ekonom membedakan antara barang modal dan barang konsumsi. Kata Modal digunakan
untuk menggambarkan barang yang dapat digunakan untuk memproduksi barang lain.
Sekop adalah barang modal. Anda tidak bisa makan sekop jika anda lapar, tetapi
Anda dapat menggunakannya untuk memproduksi makanan. Barang modal termasuk
mesin dan pabrik.
Barang-barang konsumsi tidak dapat digunakan untuk memproduksi barang lain.
Mereka diproduksi untuk rumah tangga atau pribadi dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhan manusia. Pisang adalah barang konsumsi yang baik. Anda tidak dapat
menggunakannya untuk membuat sesuatu, tetapi akan memuaskan rasa lapar Anda.
Beberapa termasuk dalam barang modal dan barang konsumsi. Ketika saya
menggunakan komputer saya untuk menulis artikel yang baik itu adalah modal.
Jika saya bermain game di komputer saya untuk hiburan, menjadi konsumsi yang
baik.
Pada zaman Yesus, modal yang paling penting dan baik adalah tanah, tetapi ada
juga sapi, keledai, perahu nelayan, jaring dan alat pembangun juga penting. Satu
keluarga dengan perahu nelayan dan jaring bisa memberi makan dan membeli kain kebutuhan
keluarga sendiri, sedangkan mereka yang tidak memiliki modal beberapa mungkin menjadi
orang miskin. Di zaman modern modal telah menjadi lebih kompleks. Modal
maskapai penerbangan adalah pesawat terbang tersebut. Modal bisnis kurir adalah
van dan komputer.
Kesejahteraan masyarakat sangat ditentukan oleh volume barang modal yang
tersedia. Suatu masyarakat tanpa barang modal dipaksa menjadi subsisten atau
miskin. Suatu masyarakat dengan modal yang baik akan memiliki gaya hidup yang
lebih baik.
Sumber Modal
Modal dapat diperoleh dengan beberapa cara.
1. Dibuat.
Dalam masyarakat tradisional barang modal dibuat oleh
orang yang menggunakannya. Nelayan membuat jaring mereka sendiri. Nuh membangun
bahtera itu sendiri. Membuat barang modal sulit dalam masyarakat subsisten, karena
mereka harus makan supaya bertahan hidup dan tidak sanggup menyisihkan sebagian
disimpan untuk keperluan, sedangkan peralatan modal dibuat sendiri yang berarti
menyita waktu mereka untuk mencari makan.
2. Tabungan.
Dalam dunia modern, cara yang paling umum untuk
memperoleh barang modal adalah untuk menyimpan uang dan membeli dari pabriknya.
3. Kredit.
Meminjam uang untuk membeli barang modal yang bisa
dipinjam. Ini menggunakan tabungan orang lain. Pendapatan dari menggunakan
barang modal harus cukup untuk menutupi bunga dan pengembalian pokok yang akan
dibayarkan pada pinjaman. Kadang barang modal bisa dipinjam langsung dari
pemilik, misalnya menyewa truk.
4. Warisan.
Beberapa barang modal memiliki umur panjang. Orang
terkadang mewarisinya dari orangtua mereka.
5. Mencuri.
Sepanjang sejarah, cara yang paling umum untuk
mendapatkan modal adalah mencurinya dari orang yang membuatnya. Pemimpin dan
penguasa Feodal memperoleh sebagian besar modal mereka dengan menyita itu dari
pemiliknya. Dalam beberapa kasus, pemerintah demokratis telah mengklaim hak atas
nama negara atau kepentingan umum untuk menyita barang modal dari pemiliknya,
yaitu masyarakat yang lebih lemah dari penguasa.
Kepemilikan Modal
Kapitalisme telah menjadi kata yang kotor, namun benar-benar tidak ada
perdebatan tentang modal. Hidup dalam masyarakat dengan modal tidak cukup akan
membuat sengsara. Masalah utama adalah siapa yang harus memiliki modal. Ada
sejumlah alternatif kepemilikan modal.
1. Negara.
Di bawah Komunisme Rusia, semua modal dimiliki dan
dikendalikan oleh negara. Negara tidak memiliki tabungan, jadi satu-satunya
cara negara dapat memperoleh modal untuk menyita baik tabungan dari orang lain
atau barang modal mereka.
2. Perusahaan.
Dalam perekonomian modern, proyek modal besar biasanya disediakan
oleh perusahaan dengan membentuk saham gabungan. Satu orang atau keluarga tidak
akan memiliki sumber daya untuk membangun pabrik perakitan mobil. Inilah yang
sebagian orang sebut sebagai kapitalisme.
3. Swasta.
Di negara barat, barang modal dapat dimiliki oleh
individu swasta.
4. Keluarga.
Pada zaman Yesus, barang modal sebagian besar dimiliki
oleh keluarga. Ketika Petrus dan Andreas, Yakobus dan Yohanes meninggalkan
perahu mereka, perahu-perahu itu tidak dibiarkan membusuk di pantai.
Perahu-perahu yang dimiliki oleh keluarga dan anggota lain dari keluarga mereka
akan meneruskan usaha pada operasi mereka. Inilah sebabnya mengapa Petrus bisa
pergi memancing setelah Yesus mati. Dia masih memiliki akses ke perahu dan
jaring keluarga.
Ketika pengaruh Kristen menyebar di masyarakat, kita harus berharap untuk melihat
barang modal tersedia lebih yang disediakan pada masyarakat lokal dan yang
dimiliki oleh keluarga Kristen.
Tuhan Memberkati Modal
Allah memberkati modal bila diperoleh dengan benar dan digunakan dengan
bijaksana. Suatu tanaman di dalam tanah adalah investasi. Benih tanaman petani
di dalam tanah bisa dimakan untuk kepuasan segera ketika diinginkan. Petani
menunda konsumsinya karena berharap untuk mendapatkan kembali lebih besar di
masa depan. Sapi adalah modal pada zaman Alkitab. Petani itu memutuskan untuk
tidak membunuh sapi, karena harapan untuk mendapatkan aliran susu dan anak sapi
di masa depan. Allah berjanji untuk memberkati tanaman dan ternak rakyatnya. Ul
28:3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah
engkau di ladang. 28:4
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak
lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
28:5 Diberkatilah
bakulmu dan tempat adonanmu
Keranjang dan palung menguleni adalah peralatan modal
yang membuat orang lebih produktif dalam pekerjaan mereka. Allah berjanji untuk
memberkati harta benda ini. Dia memberkati kekayaan benar yang digunakan dengan
bijaksana. Bersambung ...