MENUJU INDONESIA
JAYA
Meneruskan usulan Pak Octav kepada Presiden Jokowi
yang telah disampaikan kepada Presiden Megawati menjelang Pemilu 2004.
Ketika memilih
buku-buku untuk dijual melalui toko online https://www.tokopedia.com/chine saya
menemukan beberapa buku yang sudah lama saya beli tetapi belum pernah dibaca. Salah
satunya berjudul MENUJU INDONESIA JAYA (2005-2030) DAN INDONESIA ADIDAYA
(2030-2050), yang ditulis oleh Dr. Petrus Octvianus. Setelah memperhatikan buku
ini, tidak jadi saya pajang di toko online, tetapi saya mulai membuka halaman-halamannya.
Saya berkesimpulan inti dan pesan-pesan yang disampaikan oleh buku tersebut
masih relevan saat ini dan tentunya didukung bermacam publikasi yang muncul
setelah penerbitan buku tersebut. Publikasi yang saya maksud tentang peluang
dan prospek Indonesia menjadi Negara Adidaya. Tergantung parameter yang
digunakan, sebenarnya Indonesia sudah lama termasuk Negara Adidaya, kalau
ditinjau dari sudut demografinya. Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia
dengan prediksi jumlah penduduk tahun 2050 sebanyak 300juta jiwa lebih (2019:
265,5juta+), setelah peringkat 1, 2, 3 diduduki oleh China 1,3milyar lebih
(2019: 1,4milyar+, India 1,6Milyarlebih (2019: 1,3milyar+), dan USA 398Juta
lebih (2019: 329Juta+). Sumber https://www.internetworldstats.com/stats8.htm
Pdt. Dr. Petrus Octavianus (Pak Octav) lahir di
Rote, NTT, 29 Desember 1928; dan menghadap Bapa di Sorga pada 30 Maret 2014, pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit Panti
Waluyo (RKZ) Malang. Profesi beliau dimulai di lingkungan pendidikan umum
dan beralih ke bidang rohani.
Mantan Ketua DPRD Kota Batu, Mashuri Abdul
Rochim, SH.,MM., menyebut Pak Octav seorang tokoh masyarakat, pendeta yang
cinta Indonesia. Cinta damai dan cinta merah putih. Dia menyaksikan YPPII dulu
kecil, beliau besarkan, bangun, pimpin sampai besar menjadi kebanggaan
masyarakat dunia. Pak Octav membangun yatim-piatu bukan hanya Kristen saja,
tetapi juga yang Islam disekolahkan beliau.
Menurut Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA
(PBNU), Dr. Petrus Octavianus telah menekankan bahwa kebesaran bangsa Indonesia
harus dibangun tanpa kecurigaan. Kemajemukan harus diterima sebagai potensi
untuk mengembangkan sikap inklusif di tengah-tengah masyarakat. Beliau juga memandang
perlu membangun kesadaran di tengah generasi muda tentang perlunya memahami
sejarah bangsa ini; yang akan menyadarkan kita bahwa bangsa ini dibangun
melalui proses panjang serta kemauan berbangsa yang sangat kuat.
Pelayanan
Pendeta Octavianus dikenal secara luas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
kunjungan presiden Republik Indonesia yang keempat, KH Abdurrahman Wahid serta
para pejabat lainnya ke kediamannya di Batu tanggal 29 Juni 2000. Octavianus
merupakan salah satu pemuka agama yang selama hidupnya mendedikasikan untuk
bangsa dan negara. Dia berteman baik dengan tokoh nasional setingkat Presiden
RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid, mantan Ketua Umum Muhammaddiyah Syamsul Ma'arif,
Prabowo Subianto dan tokoh Indonesia lainnya. Pelayanannya sebagai pendeta
menjadikannya pergi ke lebih dari 85 negara di lima benua. Dan ketika Amerika
Serikat merayakan 200 tahun kemerdekaan, Petrus Octavianus juga mendapat undangan
makan oleh Presiden Jimmy Carter.
Di
samping mendirikan YPPII dan I-3, beliau juga mendirikan Panti Asuhan Peduli
Kasih di kawasan Desa Sumberejo. Sudah sekitar 30.000 anak yang pernah dididik
di sini, dan menyebar ke seluruh Indonesia, juga ada yang ke luar negeri. Panti
itu dihuni 567 anak, baik Kristen, Muslim, dan lainnya. Kebanyakan dari mereka
adalah korban konflik Ambon dan Poso.
Sebuah
pengalaman lain yang patut dicatat adalah bahwa beliau pernah menjadi pembicara
di dalam kongres penginjilan International yang diprakarsai oleh Billy Graham
(Lausanne Congress) di Lausanne, Switzerland tahun 1974
Usulan Pak Octav Kepada
Presiden kala itu, Megawati didasari gagasan Dr. Steven R. Covey dalam The Seven Habits of Highly Effective People.
Covey
menyebut 7 dosa pemimpin Negara-negara berkembang, yaitu:
1.
Kaya tanpa kerja
dengan modus operandi korupsi kolusi nepotisme (KKN).
2.
Kesenangan tanpa
hati nurani.
3.
Pengetahuan tanpa
karakter.
4.
Bisnis dan dagang
tanpa moral.
5.
Ilmu pengetahuan
tanpa kemanusiaan.
6.
Agama tanpa
pengorbanan.
7.
Politik tanpa
prinsip.
Intinya, ke-7 dosa
itu harus dihindari. Jadi harus ada budaya alternatif yang dibangun.
Prinsip politik yang
dianjurkan oleh Pak Octav adalah: sejahtera bagi seluruh warga Negara dan
penduduk, kemajuan ekonomi dan kecerdasan bagi setiap warga Negara dan setiap
penduduk, dan menerima dan menghargai kemajemukan sebagai kekayaan bersama.
Menurut Pak Octav, Negara
manapun juga yang meletakkan landasan
negaranya pada satu agama maka Negara tersebut tidak akan menjadi Negara
modern. Perkataan ini didasari panggilan hati nurani sebagai anak bangsa.
Buku beliau
sebenarnya memusatkan pada pembangunan ekonomi. Dalam buku Jilid kedua, beliau
memandang posisi Indonesia sebagai Negara Adidaya dengan membangun berdasarkan
empat teori:
1.
Ekonomi Indonesia
dalam geopolitik
2.
Ekonomi pembangunan
kepulauan
3.
Ekonomi kelautan
4.
Ekonomi kemitraan.
Terwujudnya Indonesia
menjadi Negara Adidaya menurut Pak Octav, berpulang kepada siapa yang memimpin
dan menyelenggarakan Negara ini. Pemimpin Negara harus memiliki komitmen,
konsistensi dan kontinuitatas dalam mengimplementasikan usulan ini. Jadi pemimpin
Negara Indonesia harus yang dipilih oleh rakyat dan Tuhan, memiliki hati nurani
yang bersih, berbelas kasihan, bertindak jelas tegas berdasarkan hukum, keadilan
demi kesejahteraan, kemakmuran, dan kejayaan bangsa. Menyangkal diri dan
memberikan hidup untuk Tuhan dan sesama manusia.
Semua gagasan dalam
bukunya, bersifat garis besar. Ia bertujuan mendorong presiden, para politisi,
ekonom dan semua pembuat kebijakan memikirkan kepemimpinan Indonesia yang
dipersiapkan menyongsong Indonesia Jaya dan Negara Adidaya.
Rujukan Alkitab Untuk Membangun Praksisme
Habakuk 1: 2 Berapa lama lagi,
TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu:
"Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? 3 Mengapa Engkau
memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya
dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. 4 Itulah sebabnya
hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang
fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik. 5 Lihatlah di antara
bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab
Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika
diceriterakan.
Inti pesan Pak Octav
dalam tataran implementasi kami ringkas sebagai berikut:
1.
Ke-7 dosa pemimpin
Negara-negara berkembang itu harus dihindari. Jadi harus ada budaya alternatif yang
dibangun. Budaya baru perlu dikaji dan dibangun dari sumber ilahi yang
terkandung dalam Alkitab dan Kitab Suci lainnya yang saling mendukung. Kalau tidak
maka nilai-nilai setan/kegelapan yang akan mengambil alih.
2.
Pembangunan harus
berdasarkan sumber daya (keunggulan) yang dimiliki oleh bangsa ini. Untuk mencapai
hasil optimal model kemitraan menjadi pilihan utama saat ini. Dalam setiap
kelembagaan bisnis, maka rakyat harus diikutsertakan sebagai mitra pemilik,
pengelola, pelaksana, dan pengguna yang mendapatkan peran signifikan. Hindari praktek
monopoli dan oligopoly yang mengakibatkan kemiskinan terstruktur sistematik dan
massif (TSM) yang terbentuk dalam masa pemerintahan Orde Baru.
3.
Kemajemukan harus diterima sebagai potensi
untuk mengembangkan sikap inklusif di tengah-tengah masyarakat. Empat pilar Pancasila,
UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika harus
terus diajarkan kepada seluruh komponen bangsa. Setiap upaya yang melemahkannya
harus ditindak tegas. Semua produk yang membawa pesan kepada publik wajib berisi
penghargaan tinggi kepada nilai-nilai empat pilar. Hindari kekacauan dan
malapetaka yang merugikan bangsa selama masa pemerintahan reformasi akibat
transisi didasari kecurigaan dan mementingkan kelompok sendiri, yang banyak
mengatasnamakan superioritas agama menurut kebenaran sendiri dan cenderung
memaksakan kehendak. Dampaknya masih sangat kuat hari ini dan potensi kerusakan
yang ditimbulkan di masa depan masih sangat besar. Terutama di kalangan ASN,
TNI, POLRI dan penyelenggara Negara secara umum harus benar-benar bersih dan
jelas.
4.
Membangun kesadaran di tengah generasi muda tentang
perlunya memahami sejarah bangsa ini; yang akan menyadarkan kita bahwa bangsa
ini dibangun melalui proses panjang serta kemauan berbangsa yang sangat kuat. Semua
produk manusia (budaya, budidaya) dalam segala bidang harus dikaitkan dan dapat
dilihat kaitannya dengan nilai-nilai bangsa ini yang diturunkan dan
dikembangkan dari empat pilar di atas. Nilai-nilai
ini harus menjadi menu utama semua hal yang terkait generasi muda, terutama
yang terkait dengan informasi komunikasi setiap saat. Karya-karya kreatif
berisi pesan sejarah bangsa wajib dikembangbiakkan, diusahakan dan dipelihara. Perlu
alokasi anggaran yang jelas untuk kegiatan ini secara nyata. Media sosal dan
jaringan online harus benar-benar diberdayagunakan untuk mendukung empat pilar.
Ini suatu keharusan dan wajib hukumnya.
Setelah berjalan
selama 15 tahun (2004 sd 2019), usulan itu masih relevan. Tetapi mungkin perlu
kita melakukan penyesuaian dengan perkembangan di segala bidang.
Waktu menulis buku
itu Pak Octav mungkin belum terpikir tentang revolusi industri 4.0. Kegelisahan
hati beliau akan semakin bergejolak bila dikaji dengan aspek negatif dari
kombinasi 7 dosa pemimpin yang dilakukan secara canggih yang didukung oleh
teknologi komunukiasi informasi (TEKI). Contohnya
hoaks untuk mengerahkan masyarakat yang berakibat korban berbagai sumber daya
di berbagai daerah di Indonesia. Fintech dan business berbasis internet lainnya
yang rentan menimbulkan kerugian pada pihak publik.
Tetapi sebaliknya,
kemajuan ekonomi dan pergeseran kekayaan ke
arah rakyat banyak semakin dipermudah oleh TEKI. Contoh: lahirnya start
up e-commerce yang mendorong berjamurnya perusahaan mikro kecil berbasis online
dengan biaya murah dan mudah memulai suatu usaha. Dengan gencarnya KPK dapat
menyadap dan meng-OTT kan para pemimpin yang korupsi.
Yesaya 60: 1 Bangkitlah dan
jadilah terang, hai Yerusalem, sebab terang keselamatanmu sudah datang; Allah
menyinari engkau dengan kemuliaan-Nya. 2 Bumi diliputi
kegelapan, bangsa-bangsa ditutupi kekelaman; tetapi terang TUHAN terbit di
atasmu, cahaya kehadiran-Nya menjadi nyata di atasmu. 3 Bangsa-bangsa
datang berduyun-duyun ke terangmu, raja-raja tertarik oleh cahaya yang terbit
bagimu. 4 Lihatlah apa yang
terjadi di sekelilingmu; rakyat berhimpun untuk pulang kepadamu. Anak-anakmu
laki-laki datang dari jauh, anak-anakmu perempuan digendong. 5 Melihat itu engkau
heran dan wajahmu berseri; engkau terharu dan berbesar hati. Harta
bangsa-bangsa dibawa kepadamu, kekayaan dari seberang laut melimpahimu.
Roma 13: 3 Sebab jika seorang
berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat
jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang
baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. 4 Karena pemerintah
adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah
akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah
hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Kelakuanmu di antara orang
yang tidak mengenal Tuhan haruslah sangat baik, sehingga apabila mereka
memfitnah kalian sebagai orang jahat, mereka toh harus mengakui perbuatanmu
yang baik, sehingga mereka akan memuji Allah pada hari kedatangan-Nya. Demi
Tuhan, hendaklah kalian tunduk kepada setiap penguasa manusia: baik kepada
Kaisar yang menjadi penguasa yang terutama,maupun kepada gubernur yang ditunjuk
oleh Kaisar untuk menghukum orang yang berbuat jahat dan untuk menghormati
orang yang berbuat baik. 1 Petrus 2:12-14
Seandainya ada orang
mengadukan kalian ke mahkamah, berdamailah dengan dia selama masih ada waktu
sebelum sampai di mahkamah. Kalau tidak, orang itu akan menyerahkan kalian
kepada hakim, yang akan menyerahkan kalian kepada polisi. Lalu polisi akan
memasukkan kalian ke dalam penjara. Dan ingatlah: Pasti kalian tidak akan bisa
keluar dari penjara itu, sebelum seluruh dendamu lunas sama sekali." Matius 5:25-26
Kalian akan dibawa ke
hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja karena kalian pengikut-Ku. Dan itulah
kesempatan bagimu untuk memberi kesaksian tentang Aku kepada mereka dan kepada
orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi kalau kalian dibawa untuk
diadili, jangan khawatir mengenai apa yang kalian harus katakan, atau bagaimana
kalian harus berbicara. Sebab apa yang kalian harus katakan itu, akan
diberitahukan kepadamu pada waktunya. Matius 10:18, 19