JALAN SUKSES MELEWATI LEMBAH KEKELAMAN
[Author: Pdt. Dr. Jacob Nahuway, MENTOR: Rev.Dr. Mahli
Sembiring, Facilitator: INDOLEADER]
Untuk sukses kita harus berani berjalan dalam lembah kekelaman.
4. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
33. Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman,
terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.
Pokok Pemahaman:
1. Ada lembah kekelaman pada jalan
sukses.
2. Kita tidak dapat memberikan terang
kepada jalan orang, jika kita sendiri di dalam kegelapan.
3. Allah selalu hadir menemani kita
dalam lembah kekelaman.
4. Kalahkan dan tinggalkan lembah
kekelaman, jangan biarkan dia menghambat jalan Sdr/I menuju sukses.
5. Sadari dan ketahuilah mengapa Anda
berada dalam lembah kekelaman, dan yang lebih penting bagaimana Anda
melewatinya.
6. Allah menggunakan lembah kekelaman
untuk kebaikan diri kita sendiri.
Kesukaran hidup, kesulitan, hambatan, tantangan,
kekecewaan, dicurangi, ditipu, diabaikan, dicueki, dirugikan, disakiti, sakit
penyakit, kemiskinan, kebodohan dan sejenisnya termasuk dalam pengertian lembah
kekelaman. Setiap orang mengalaminya. Ada yang cepat mengatasinya, ada yang
berlama-lama di sana, bahkan ada yang tidak pernah keluar dari lembah
kekelaman, dan mati di sana. Lembah kekelaman tidak mengenal usia, jenis
kelamin, umur, profesi, pekerjaan, status sosial: menyerang semua orang. Satu
waktu gembira luar biasa, tetapi di waktu kemudian berubah menjadi murung dan
putus asa. Semula semangat pantang menyerah, kini lemah lesu tak berdaya. Semula
dipuja dan diagung-agungkan massa, kini dicibir dan dihina. Semula jadi pejabat
yang dihormati, kini meringkuk di penjara. Semula gagah perkasa memberi
motivasi kepada orang banyak, kini terkulai lemah di ranjang rumah sakit. Semula
selalu kumpul bersama keluarga besar, tetapi kemudian, tercerai berai, bahkan
ditinggal oleh orang yang paling dikasihi. Semuanya menunjukkan lembah
kekelaman.
Allah menciptakan mata, telinga, kaki, tangan dan
seterusnya. Tetapi, mengapa ada yang buta, tuli, puntung dan seterusnya? Selain
fisik (tubuh), perubahan dapat terjadi pada mental (jiwa) dan rohani. Ada rancangan-rancangan besar telah
dipersiapkan dengan semangat luar biasa dengan harapan setinggi gunung mencapai
langit, namun ternyata kandas dan berantakan hanya beberapa langkah setelah
diluncurkan. Orang yang selama ini kita banggakan,harapkan, kita bahu membahu, kita berjuang bersama
dengan kompak dan seolah setia sampai mati, tiba-tiba berlaku curang,
berkhianat dan menghancurkan harapan yang telah disepakati bersama. Kita sangat
berharap dan tergantung kepada pelaksanaan kesepakatan yang telah kita buat
bersama, tetapi dia tidak peduli, dia mengabaikan dan melaksanakan hal-hal lain
di hadapan kita tanpa menyinggung sama sekali apa yang kita harapkan darinya.
Itu semua menunjukkan lembah kekelaman dalam kehidupan. Ingat, Anda tidak
sendiri, karena setiap orang pernah mengalaminya.
Alkitab (Ayub 14:1, Pengkhotbah 2:22-23, Yohanes
16:33) telah memberitahukan kepada kita bahwa dalam hidup kita menghadapi
masalah, kesulitan dan kesengsaraan. Ayat itu juga mengingatkan kita bahwa
apapun yang kita kerjakan dalam mewujudkan impian besar agar sukses, akan
diwarnai dan dihadapkan kepada masalah, kesukaran dan kesulitan. Namun, Alkitab
yang sama (Mazmur 23:4) mengatakan dengan tegas bahwa saat kita berada dalam
lembah kekelaman, kita harus yakin bahwa kita tidak sendiri. Ada Tuhan Allah
menyertai kita.
Orang berpengalaman dan guru sukses mewujudkan
impian besar memberikan wejangan yang bagus untuk kita. Tempat yang sama selalu
diisi oleh kesengsaraan, kemalangan, dan keberuntungan dan kesuksesan. Agar
supaya tempat yang kita inginkan selalu (paling tidak lebih lama) diisi oleh
jalan menuju sukses, perlu kita memiliki kerinduan (keinginan kuat) yang
menyala-nyala dengan dilandasi harapan paling tinggi, tetap mempertahankan
sukses menggunakan pikiran positif (iman
kuat), betindak…take action,
bertindak dengan nyata…ambil tindakan nyata, buat usaha dan tindakan
menyenangkan dengan menetapkan tujuan yang dicapai di setiap langkah, lihat sisi
positif bila kesengsaraan dan kemalangan muncul, tetap berdoa dengan penuh
kuasa: rasakan kehadiran Allah Roh Kudus yang turut aktif dalam doa Anda.
Diri Anda sendiri harus menjadi pemimpin atas diri
dan tujuan Anda. Anda sendiri yang menentukan sukses atau gagal di masa
mendatang. Nasib kita berada dalam tangan Tuhan yang Dia kerjakan melalui
tindakan kita. Jadi… bangunlah …bangkitlah … bercahayalah (Efesus 5:14).
Yang menjadi penting dalam diri kita adalah
bagaimana tanggapan kita ketika masuk ke dalam lembah kekelaman? Kecil hati?
Putus asa? Bersungut-sungut? Menyalahkan lembah kekelaman yang sedang menelan
Anda? Menyalahkan orang lain? Menyalahkan Allah? Putus asa? Tawar hati? Jika
respon, tanggapan atau sikap atau perasaan hati Anda seperti yang ditanyakan
itu, maka dipastikan Anda tidak akan meraih sukses. Anda dipastikan tidak akan
mampu mewujudkan impian besar Anda. Jika Anda murung, tekanan darah Anda naik, Anda
marah, tidak dapat mengendalikan diri, dipastikan akan menghambat Anda dan
menghalangi orang-orang lain menolong Anda meraih sukses. Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. (Amsal
24:10).
Anda butuh mempraktekkan sikap dan tanggapan yang
benar terhadap lembah kekelaman yang mengkonsumsi Anda. Tetap pertahankan semangat
tinggi yang besar, rasa percaya diri, iman kepada Allah, serta kasih yang
tulus, merupakan sumber kekuatan yang dapat Anda tularkan kepada orang lain.
Dengan semangat dan iman Anda harus dapat mempengaruhi orang di sekitar Anda,
sehingga orang-orang itu dapat membantu Anda mewujudkan impian besar Anda. Anda
harus tetap membantu orang-orang di sekitar Anda supaya tetap membantu Anda
meraih sukses. Milikilah kekuatan yang besar saat berada dalam lembah
kekelaman. Mengapa dan bagaimana caranya? Karena Allah yang memiliki segala
sesuatu yang kita dambakan. Allah mampu menolong kita. Allah ada di sana di
lembah kekelaman bersama kita. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, yakinlah
pertolongan Tuhan selalu ada pada saat dibutuhkan. Pertolongan Tuhan Allah tidak
pernah terlambat. Besar setia-Nya, di setiap waktu. Ingat orang-orang besar
yang masuk ke lembah kekelaman dan berhasil mengalahkannya: Yosua, Daud, Ester,
Sadrakh Mesakh Abednego, Daniel, Stephanus, Petrus dan Rasul lainnya, Yesus
Kristus.
Ingat nasihat Donald Trumph, Presiden Amerika
Serikat saat ini: ketika dia menghadapi masalah keuangan yang begitu berat
tahun 1990, dia merasa cukup dewasa bertanggung jawab atas masalah itu. Pada
saat yang sama dia sadar tidak ada gunanya menyalahkan orang lain. Menyalahkan
orang lain hanya akan membuang-buang waktu dan menambah kerugian yang lebih
besar. Hentikan menyalahkan orang lain. Ciptakan keuntungan bagi diri sendiri.
Tidak ada seorangpun yang dapat mencipkan keuntungan bagi diri Anda. Bekerjalah
lebih keras, tetap gembira dan raihlah keberuntungan.
Jangan pernah ijinkan lembah kekelaman menghambat
langkah Anda menuju sukses. Semua orang hebat dalam Alkitab atau dunia nyata
sepanjang masa, adalah mereka yang mampu berjalan dalam lembah kekelaman dan
tidak mengijinkan lembah kekelaman menghambat langkah mereka menuju sukses.
Para pahlawan iman tidak mengijinkan masalah dan kesulitan menghambat langkah
mereka menuju sukses. Sadarilah: darah dan daging (artinya orang lain, manusia)
tidak dapat memberikan kepada kita
pengharapan, kekuatan dan arah, pada saat kita berada dalam lembah kekelaman.
Hanya roh yang dipenuhi oleh Roh Kudus yang mampu memberikan kekuatan. Dengan
Roh Kudus segala perkara dapat kita tanggung.(Filipi 4:13). Roh kita merupakan
pusat kekuatan dalam menghadapi segala tantangan dan kesulitan dalam melakukan
apa saja.
Kita tidak dapat menghindar dari krisis yang
menghantam hidup kita. Namun, kita dapat mengatasinya. Kita harus yakin, betapa
gelapnya pun lembah kekelaman yang menelan kita, ada Tuhan menyertai kita. Kita
akan menghadapi masa-masa sulit, namun berita baik adalah masalah kita tidak
akan menelan kita berlama-lama, kita segera pasti keluar. Kita harus segera
keluar dari lembah kekelaman. Keputusan dan tindakan keluar dari lembah
kekelaman sepenuhnya tergantung pada diri sendiri. Kita harus menjadi pemandu
atas diri kita sendiri. Tidak ada seorangpun yang akan mengambil keputusan
menggantikan diri sendiri. Kita tidak boleh berada pada bayangan orang lain.
Hidup yang paling hina adalah hidup yang bergantung kepada orang lain.
Orang yang bergantung atau menggantungkan hidupnya
kepada orang lain adalah orang malas, pemalas. Orang yang kurang percaya diri.
Mahluk hina. Orang yang melecehkan Allah, melecekan dirinya sendiri, dan
melecehkan sesamanya manusia. Manusia, kita diciptakan untuk memuliakan Allah,
menjadi mahkota (kebanggan utama) segala ciptaan dan menjadi berkat bagi orang
lain. Kita semua diberikan karunia yang luar biasa dari Tuhan untuk membuat
orang lain merasa lebih baik, senang, aman, selamat, peduli, kuat, mampu, dan
mengalami kasih, sukacita, damai sejahtera, dan memancarkan kuasa ilahi.
Kita masing-masing individu diciptakan unik. Sukses
kita tidak akan seperti orang lain, sukses kita harus menjadi seperti diri
sendiri. Kita boleh kagum, belajar, dan bergaul dengan orang lain yang sukses.
Tetapi kita harus memakai sepatu sendiri untuk berjalan, memakai baju sendiri
menutup tubuh. Supaya Anda memiliki keyakinan akan kemampuan yang Tuhan
karuniakan, Anda harus pusatkan perhatian pada kehebatan dan kekuatan diri Anda
dan jangan sekali-sekali pada kelemahan dan kekurangan Anda. Pertahankan iman
yang teguh pada diri sendiri dan kemampuan yang Anda miliki untuk meraih
sukses. Jangan ijinkan lembah kekelaman menghambat jalan Anda menuju sukses,
segera tinggalkan, dan lari menuju sukses yang sedang menanti Anda.
Mengapa Anda berada dalam lembah kekelaman? Apakah
karena kesalahan Anda sendiri? Melemparkan tanggung jawab kepada orang lain?
Karena permasalahan yang berasal dari diri sendiri? Jawaban yang paling tepat:
Anda berada dalam lembah kekelaman karena diijinkan oleh Tuhan Allah. Supaya
Anda kembali dan tetap berada dalam dan bersama Tuhan Allah. Banyak orang,
entah karena alasan dan sebab apapun, pada akhirnya kembali ke pangkuan Allah
setelah melewati lembah kekelaman dalam bentuk ranjang rumah sakit, jeruji
penjara, dan masalah hidup lainnya. Banyak orang terpanggil untuk melayani
Tuhan Allah dan Misionaris setelah melewati lembah kekelaman.
Dunia tanpa kesukaran dan air mata bukanlah dunia
ciptaan Tuhan. Dunia yang diciptakan Tuhan Allah diwarnai oleh banyak masalah
dan kesengsaraan. Tanpa rasa sakit, tubuh tidak akan menjaga kesehatannya.
Tanpa hadirnya bahaya, tidak akan ada tindakan hati-hati. Tanpa air mata,
perasaan paling dalam tidak akan terungkap. Tanpa kesusahan, penderitaan dan
air mata; maka tidak akan ada ipk: iman, pengharapan dan kasih yang
disempurnakan terus menerus. Mengapa Allah yang baik membolehkan Anda mengalami
lembah kekelaman? Demi kebaikan Anda sendiri.
11. Memang
tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi
dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai
kepada mereka yang dilatih olehnya.
Yang berminat menguasai lebih
lanjut / mentor / pendampingan / nara sumber /pembicara / pengkhotbah silahkan
sampaikan melalui email: lemsakti@gmail.com atau Isi Formulir Kontak di kolom
sebelah kanan.
CONTOH KASUS: LEMSAKTI - LILIN ITU MASIH MENYALA
LEMSAKTI: LEMBAGA SUMBANGAN AGAMA KRISTEN INDONESIA
adalah lembaga yang dibentuk/disahkan oleh Pemerintah untuk mengelola sumbangan
keagamaan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam perhitungan pajak
penghasilan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN
Pasal
9 ayat (1) Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi
Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:
g.
harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan ... , kecuali... sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk
agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah;
Pada tahun 1983, saat regulasi perpajakan Indonesia menggantikan aturan
perpajakan peninggalan Belanda, huruf g ayat (1) dari Pasal 9 seperti tercantum
dalam UURI 36/2008, dikutip di atas, belum tercantum. Yang menetapkan perubahan
tentu Presiden bersama-sama dengan DPR. Tetapi, dibalik itu pasti ada kisah
menarik, yang kita percayai dihadiri juga oleh Tuhan Allah yang bersemayam
dalam roh orang-orang tersebut.
Reformasi perpajakan bukan hanya sekali, tetapi berlangsung terus
menerus. Pada tahun 2003, dicanangkan reformasi perpajakan. Salah satu
agendanya mengubah UU tahun 1983 … yang akhirnya berhasil melakukan perubahan
keempat, tahun 2008. 2003-2004, saya (tentu yang lain jauh lebih berperan),
sebagai Pemimpin Umum Jurnal Perpajakan Indonesia (JPI), secara rutin
melaksanakan Rapat bersama para Editor. Para Editor adalah kumpulan pakar
pajak, praktisi Konsultan Pajak dan yang paling banyak adalah pejabat dari
Ditjen Pajak. JPI diambilalih oleh satu Perusahaan, dimana saya sebagai General
Manager, otomatis menjadi Pemimpin Umum Perusahaan.
Waktu itu Ketua dan Sekretaris serta beberapa Anggota Tim Reformasi
Perpajakan adalah anggota Editor JPI, yang semuanya pejabat Eselon II dan III
Ditjen Pajak. Saya sampaikan temuan saya tentang ketidakadilan, “mengapa zakat
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam perhitungan pajak, sedangkan
persembahan dan sumbangan orang Kristen tidak diakui oleh pajak. Orang Kristen
mengalami rugi 2x, sudah keluar uang, eh
“dipaksa” bayar pajak lagi, karena selalu dikoreksi fiscal positif. Artinya
menambah besar penghasilan kena pajak.
Istilahnya double taxation.
Gayung bersambut, Ketua dan
Sekretaris Tim Reformasi Perpajakan dengan serius menanggapinya dan berjanji
akan memasukkannya dalam perubahan UU PPh berikutnya. Ternyata mereka menepati
janjinya. Hasilnya (setelah 4 tahun menanti) akhirnya muncul juga pada tahun
2008. Namun, sayang, waktu itu belum
dapat diberlakukan karena mencantumkan
kata yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah.
Peraturan Pemerintah yang dimaksud baru terbit pada tahun 2010 PP 60. Pada
tahun yang sama, saya sudah menjalankan Kantor Konsultan Pajak sendiri, dan
tentu lupa dengan peristiwa yang terjadi 6 tahun silam. Tetapi, Tuhan selalu
setia dengan rancangan-Nya untuk hidup orang yang berkenan kepada-Nya. Saya
diingatkan dengan masa lalu, melalui suatu “penglihatan” dan “perjalanan”.
Kisahnya begini:
Tahun 2010 gereja kami, GKI Kayu Putih menyelenggarakan Retreat Jemaat.
Saya salah seorang Panitia. Jadi kami intensif berhubungan dengan semua
Pengerja (Pdt) dan Majelis serta Aktivis. Beberapa minggu setelah selesai
Retreat, saya mengundang Pdt. Natan ke kantor saya. Beliau minta minuman
kesenangannya, kopi hitam. Kami berbincang-bincang dan berdoa. Kemudian saya
antar beliau untuk persiapan perjalanannya sebagai pembimbing Wisata Rohani
ke Tanah Perjanjian.
Beerapa hari setelah pertemuan dan doa itu, saya duduk di ruangan saya
memandang lewat kaca ke lapangan. Tiba-tiba, dalam ketenangan memandang keluar
melalui kaca hitam, bercampur antara melihat dan mendengar, tetapi tidak jelas
penglihatan saya, namun pendengaran saya jelas, suara itu berkata: “ Kamu harus
berada di lingkungan kekuasaan ”. Sesaat
saya bingung, tidak memahami apa maksudnya. Kemudian … ada kesadaran, sepertinya Roh
Kudus, menyadarkan saya. “Kekuasaan berarti partai politik”. Pemahama
tiba-tiba, yang sangat kontras dengan yang saya yakini selama ini. (selama ini
saya mengikuti salah satu ajaran Guru Rohani saya, ketika mengikuti pendidikan
Teologi Ekstension dari Om Ho (H.L. Senduk, Pendiri GBI, Gereja Bethel
Indonesia) bahwa orang Kristen itu tidak boleh bermain politik.
Yang saya ingat waktu itu adalah PDS: Partai Damai Sejahtera. Segera
saya buka laptop, sambung ke internet,
dan mencari PDS. Muncul situsnya, ada alamat dan nomor. Saya telepon, yang
diangkat oleh seorang perempuan, dan disambungkan dengan Sekretaris Ketua Umum
PDS waktu itu, Bpk. Denny Tewu. Sekretarisnya mengatur janji temu. Beberapa
hari kemudian kami bertemu.
Dalam pertemuan itu dijelaskan oleh Pak Denny bahwa Sruktur DPP sudah
penuh dan tidak boleh diubah lagi karena ditetapkan oleh Munas. Jadi peluang
yang teredia bagi saya adalah Organisasi Sayap, sebagai ujung tombak pelaksanaan
program-program partai. Dia juga menjelaskan tentang periode Daniel sudah
dilewati, dan kita memasuki masa Yusuf. Akhirnya kami sepakat mendirikan
organisasi Sayap, dan kami beri nama Jaringan Usahawan Sejahtera disingkat JUS.
Saya sebagai Ketua Umum.
Kegiatan partai berikutnya…tentu banyak. Salah satunya Rapat Pimpinan
Nasional, yang diselenggarakan di Hotel Danau Toba, Medan, Sumut. Saat sampai
di Hotel saya mendengar tentang kedatangan Dirjen Bimas Kristen untuk membuka
acara. Beberapa saat kemudian, Roh Kudus bekerja mengingatkan saya tentang UU
Perpajakan yang telah mengakomodasi sumbangan keagamaan yang dapat
diperhitungkan dalam pajak penghasilan. Sebelum berbicara dan menyampaikan
tentang peluang itu kepada Dirjen, saya sampaikan kepada Ketum PDS dan Ketua
Dewan Penasehat. Mereka berdua sangat tertarik, tetapi segera mengingatkan saya
supaya jangan berbicara hal itu dengan orang lain. Saya agak terkejut, dengan
polos dan tulus saya menyampaikan peluang baik untuk umat Kristen, ternyata
mereka menyuruh saya diam. Mereka yang sudah kenyang dengan asam garam politik
tentu memahaminya. Saya yang sama sekali baru dan “buta politik”
terbengong-bengong.
Dalam Rapimnas itu kami bertemu dengan Dirjen Bimas Kristen. Saya sampaikan tentang peluang yang diberikan
oleh UU untuk memanfaatkan pajak bagi umat melalui sumbangan keagamaan Kristen.
Dirjen yang dinamis dan visioner langsung menyambut dan mengundang kami untuk
datang ke kantornya di Jakarta untuk membicarakan lebih lanjut.
Seminggu kemudian saya presentasi tentang peluang sumbangan keagamaan
yang diberikan UU bagi umat beragama Kristen. Presentasi itu merupakan satu
dari serangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu kebijakan di tingkat Ditjen.
Setelah berdiskusi, membahas dan melakukan berbagai upaya, akhirnya Dirjen
menugaskan lima orang untuk melakukan kajian,mendirikan dan berkoordinasi
dengan Kementerian terkait. Tiga dari Ditjen Bimas Kristen (2 Direktur, 1
Kabag) dan dua dari masyarakat. Kami melaksanakan tugas untuk beberapa bulan ke
depan. Ini terjadi pada akhir 2010.
Tanggal 7-7-2011 akhirnya berdirilah LEMSAKTI, dengan dibuatkan Akta
Notaris. Kemudian pengesahan oleh Dirjen Bimas Kristen. Proses selanjutnya
melengkapi segala keperluan organisasi dan sosialisasi. Kepastian LEMSAKTI
sebagai pengelola sumbangan keagamaan Kristen semakin sempurna setelah Ditjen
Pajak, Kementerian Keuangan mengeluarkan Peraturan Dirjen pada tanggal
11-11-2011. Dengan resmi, tanda terima yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh
LEMSAKTI diakui dan dinyatakan sah oleh Ditjen Pajak sebagai bukti Sumbangan
Keagamaan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam perhitungan pajak
penghasilan. Artinya, melalui LEMSAKTI, sumbangan keagamaan Anda, termasuk
persembahan, persepuluhan, sedekah, sumbangan, bantuan, donasi, dan sejenisnya
dapat digunakan untuk menghemat pajak Anda. Tidak akan dikenakan koreksi fiscal
positif lagi.
Masa bulan madu berlangsung dari 2010 sampai akhir 2013. Tetapi menjelang
akhir 2013, LEMSAKTI memasuki lembah kekelaman. Terjadi konflik antara pengurus
pendiri. Setelah tiga tahun bersama dalam tawa dan canda, sahabat seperjuangan,
kini berubah menjadi musuh bebuyutan. Dalam beberapa kesempatan terjadi
pertemuan, tetapi penuh dengan sandiwara dan saling tidak percaya. 2014 praktis
LEMSAKTI vakum, tidak ada kegiatan. Ada kantor lengkap dengan peralatannya. Banyak
orang bersedia bekerja, karena sudah ratusan yang dilatih dan dinyatakan lulus Certified Professsional Fund Riser (CPFR).
Ada uang di bank untuk operasional, tetapi karena konflik tidak dapat ditarik lagi, sampai sekarang. Ada bantuan dan
hibah pemerintah yang tersedia untuk didapatkan, tetapi semuanya kandas karena
konflik, tidak memenuhi syarat.
Kondisi konflik berlanjut hingga akhir 2015. Saat konflik rejeki juga
berhenti. Tidak ada pemasukan uang sama sekali. Semua kegiatan sepertinya
membeku. Hidup hanya gali lobang tutup lobang. Pinjam sini bayar utang sana,
pinjam sana, bayar utang sini. Lembah kekelaman menghadang. Tetapi, menjelang
akhir 2015, tanda-tanda sinar mentari muncul mulai kelihatan. September 2015,
LEMSAKTI dipercaya oleh BNN untuk membangun komunitas P4GN, pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, untuk melayani umat Kristen. Setelah
itu, kami merencanakan program dengan Pdt. Dr. Yacob Nauway. Beliau menyerahkan
bukunya berjudul “7 Cara Allah Wujudkan Impian Besar Menjadi Kenyataan. TUHAN
CIPTAKAN KITA UNTUK SUKSES”. Dari buku itulah, saya bagikan tulisan-tulisan
SUKSES ini untuk Anda, kekasih Tuhan.
Pada 2015 saya mengaktifkan situs lemsakti www.lemsakti.com dan juga blog www.lemsakti.blogspot.com 2016 saya
tambahkan pelayanan LEMSAKTI, memprakarsai GRN SINABUNG bersama dengan MUKI,
mengaktifkan SEKOLAH bersama dengan DCI UK dan North Caroline International
Christian University. Saya tambahkan berbagai pelayanan yang terkait. Terlepas dari
ada yang menyumbang atau tidak, ada yang menggunakan atau tidak, LEMSAKTI TETAP
HADIR MENYEDIAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI SERTIFIKAT SUMBANGAN KEAGAMAAN. Sebagai
bukti KEADILAN SOSIAL bagi seluruh rakyat Indonesia, berterima kasih kepada Para
Tokoh Kristen yang melayani di Pemerintahan untuk memberi kesempatan kepada
umat Kristen menghemat pajak sumbangan
keagamaannya melalui LEMSAKTI.
Di sisi lain, program yang sudah disahkan Pemerintah untuk dijalankan
LEMSAKTI, saya aktifkan. MSCPR: mengasihi (GRN Sinabung), Sejahtera (Bank dan
Usaha untuk si Miskin), Cerdas dan Rohani (Berbagai program Sekolah,
Sertifikasi dan Gelar), Prima (dengan mengembangkan usaha Herbal dan tanaman
pangan melalui Urban Farming). Selengkapnya kunjungi: http://www.lemsakti.com/
Lebih lanjut, LEMSAKTI dengan mitranya, juga menjadi mitra Perserikatan
Bangsa-Bangsa mensukseskan implementasi Sustainable
Development Goals dalam ECLUB
Community Development, www.pembangunan.net
Melalui pelayanan dalam LEMSAKTI saya bertemu banyak tokoh Kristen,
para Pendeta Besar, Para Pengusaha Besar, Para Petinggi, Rapat di DPR/DPD
Senayan, rapat dan instruktur / nara sumber di beberapa Kementerian, rapat di
Kantor Staf Presiden. Berhubungan dengan relasi internasional, baik pelayanan,
bisnis dan khususnya pembangunan masyarakat.
Walaupun PDS tidak jelas kiprahnya dalam pembangunan perpolitikan
nasional, saya juga sudah dapat
berpartisipasi melalui Badan Otonomi PDIP, yang bernama Badan
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan. Saya senang karena diberi kesempatan untuk memberdayakan
ekonomi rakyat.
Ternyata, dalam lembah kekelaman, Tuhan Allah membentuk saya supaya
lebih sabar dan melihat kehadiran-Nya selalu ada bersama saya. Puji Tuhan,
Haleluya. Terima kasih Allah Bapa Sorgawi, terima kasih Tuhan Yesus, terima
kasih Roh Kudus.
Pemberitahuan;
Akhir Bulan Maret adalah bulan penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi.
Akhir Bulan April adalah bulan penyampaian SPT Tahunan Badan.
Bagi Sdr/I yang telah memberi kepada Tuhan atau sesame sepanjang 2016,
saatnya diberkati dengan penghematan pajak. Silahkan kunjungi dan pelajari
peluang yang tersedia di: http://www.lemsakti.com/MENYUMBANG.php