Jumat, 21 September 2012

ANDREW CARNEGIE - SUMBANGAN EFEKTIF


ANDREW CARNEGIE EFFECTIVE GIVING


Andrew Carnegie adalah seorang pemurah hati dan paling terkenal sebagai pebisnis dan juga dermawan dalam sejarah Amerika Serikat. Banyak orang mengenal Andrew Carnegia adalah pebisnis yang sukses dalam industry baja dan sumbangannya yang besar kepada banyak perpustakaan di seluruh dunia. Dia membangun dua ribu lima ratus Sembilan perpustakaan termasuk sebanyak seribu enam ratus tujuh puluh sembilan di Amerika.

Tidak sedikit yang mengetahui beliau juga sebagai juara dalam memberi sumbangan yang efektif. Cara dan metode yang dia pergunakan untuk menilai dan mengevaluasi organisasi nir-laba bekerja secara langsung dan menancap ke sasaran.

Dia percaya bahwa karitas yang indiskriminasi adalah secara nyata merupakan suatu penentu kepada masyarakat dan bahwa “pertimbangan utama yang harus dijadikan patokan dan ukuran adalah menolong orang-orang yang akan mampu menolong dirinya sendiri ….”.

Sebaga tambahan kepada perpustakaan “gratis”, dia juga sebagai pendukung penciptaan sumber daya public, seperti: taman-taman, galeri-galeri seni, museum-museum, ruang-ruang konser; mendirikan dan mengembangkan universitas-universitas, mendirikan dan mengembangkan lembaga-lembaga kesehatan dan laboratorium-laboratorium kesehatan, dan dengan kondisi-kondisi tertentu dan secara khusus memmbangun, mendirikan dan mengembangkan gereja-gereja.

Dengan menggunakan kepiawaiannya dalam bisnis, dia mengupayakan terjadinya dampak dengan menetapkan kondisi-kondisi dan persyaratan-persyaratan awal dalam menyalurkan sumbangan-sumbangannya. Sebagai contoh, dia tidak akan menyumbangkan perpustakaan kepada masyarakat tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa di tempat itu tersedia orang atau penduduk yang mencukupi untuk menyediakan investasi sendiri untuk meyakinkan bahwa perpustakaan-perpustakaan itu mampu untuk berlanjut dan melangsungkan kehidupannya berdasarkan kemampuan keuangan yang dia hasilkan sendiri. Penerima sumbangan harus mampu meyakinkan dan memberikan jaminan bahwa apa yang disumbang itu kemudian mampu untuk mandiri tanpa perlu meminta sumbangan lanjutan dari penyumbang yang sama atau penyumbang yang lain.

Menyumbang itu sifatnya melengkapi dan menyempurnakan. Sumbangan jangan dijadikan sumber penghasilan atau sumber kehidupan pokok. Sumbangan sifatnya memampukan orang yang disumbang untuk menjadi mandiri: menyediakan sumber daya sendiri melalui produknya: menjual barang atau jasa yang orang lain bersedia membayarnya. Kalau tidak demikian, berapapun besarnya sumbangan yang diberikan akan habis tak berbekas dan bukannya menimbulkan perasaan sukacita, tetapi terluka karena selalu dituntut dan diminta.

Sumbangan haruslah diberikan kepada mereka yang untuk pada akhirnya nanti mampu menjadi penyumbang lagi.