Sabtu, 07 Oktober 2023

GEREJA MENJADI TUBUH KRISTUS

GEREJA MENJADI TUBUH KRISTUS

Ef. 1:22-23 berkata, “Dan Ia menundukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya dan memberikan Dia kepada Gereja sebagai Kepala atas segala sesuatu, yaitu Tubuh-Nya, kepenuhan dari Dia yang memenuhi segala sesuatu dalam segala hal.” Kata “kepada” di ayat 22 dan “ke arah” di ayat 19 keduanya menunjukkan adanya transmisi dari Kristus kepada gereja. Bahkan kita yang berada dalam kehidupan bergereja tidak mengetahui sepenuhnya apa yang terjadi antara Kristus dan gereja. Sejak hari Pentakosta transmisi telah terjadi.

Transmisi yang Terus-Menerus

Transmisi ini tidak terjadi sekali untuk selamanya. Menurut pemikiran umum, kita menganggap bahwa hal-hal tertentu terjadi sekali untuk selamanya. Misalnya saja soal penyaliban bersama Kristus. Mereka yang menekankan ajaran obyektif Alkitab menyatakan bahwa penyaliban kita bersama Kristus terjadi sekali untuk selama-lamanya. Kristus mati satu kali saja dan tidak perlu mati lagi. Selain itu, Dia telah dibangkitkan sekali untuk selama-lamanya dan tidak perlu dibangkitkan lagi. Apa pun yang Dia capai bagi kita, Dia capai sekali untuk selama-lamanya. Namun, penerapan apa yang telah dilakukan-Nya tidak dilakukan sekali untuk selamanya. Melainkan masih berlanjut terus menerus.

Menurut Galatia 2:20, nampaknya penyaliban Paulus bersama Kristus terjadi sekali untuk selamanya. Namun menurut 2 Korintus 4 dia terus-menerus berada di bawah kematian Kristus. Oleh karena itu, di satu sisi, kematian Kristus hanya terjadi satu kali untuk selamanya; namun di sisi lain, hal ini terus berlanjut sepanjang kehidupan Kristen kita. Dengan cara yang sama, kuasa yang bekerja di dalam Kristus dalam membangkitkan Dia dari kematian, dalam mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah di surga, dalam menundukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan dalam memberikan Dia sebagai Kepala atas segala sesuatu, bekerja satu kali saja untuk semua. Meskipun demikian, Kristus adalah Kepala atas segala sesuatu bagi gereja, dan kuasa yang bekerja di dalam Dia melebihi kebesaranNya terhadap kita yang percaya. Kuasa ilahi tidak disalurkan kepada gereja hanya sekali saja untuk selamanya; sebaliknya, hal itu ditularkan atau ditransmisikan secara terus menerus. Transmisi artinya upaya disengaja untuk memindahkan kuasa Ilahi dari Allah kepada manusia secara terus menerus, antara Roh Allah kepada roh manusia, sehingga roh manusia menjadi serupa dengan Roh Allah dalam batasan dan kondisi yang ditetapkan oleh Allah sendiri.

Transmisi ini dimulai pada hari Pentakosta, dan masih berlanjut hingga saat ini. Bahkan sekarang transmisi ini sampai ke gereja. Listrik dipasang di rumah sekali saja, namun listrik terus disalurkan ke dalam rumah melalui kabel-kabel yang dipasang menghubungkan gardu PLN dengan tiap titik fungsi listrik di rumah. Demikian pula, semua yang telah dicapai Kristus sebagai Kepala terus-menerus ditransmisikan ke Tubuh-Nya. Kuasa ilahi akan terus disalurkan kepada gereja untuk selama-lamanya; itu tidak akan pernah berhenti.

Menjadi Tubuh dalam Ciptaan Baru

Banyak orang-orang Kristen berbicara tentang Tubuh dan pelayanan Tubuh. Pembicaraan ini sangat meresahkan karena orang-orang tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Apa yang mereka maksud dengan pelayanan Tubuh adalah berbagai versi yang dimiliki beberapa pengkhotbah, bukan hanya satu. Tubuh bukanlah sebuah organisasi; itu adalah suatu organisme yang terdiri dari semua orang percaya yang telah dilahirkan kembali untuk ekspresi dan aktivitas Kepala.

Tubuh adalah hasil inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus yang telah turun ke gereja. Menurut kehidupan alamiah kita, kita tidak memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari Tubuh. Sebaliknya, kita hanya memenuhi syarat untuk dimusnahkan dan dikuburkan agar kita dapat dibangkitkan. Secara alami, bahkan roh kita pun tidak memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari Kristus. Sebelum penyaliban dan kebangkitan Kristus, Tubuh Kristus belum ada. Dia mempunyai sejumlah pengikut, tetapi Dia tidak mempunyai Tubuh. Tubuh Kristus tidak dapat muncul dari Kristus yang berinkarnasi sampai Dia disalibkan untuk memusnahkan daging, manusia duniawi, dan seluruh ciptaan lama. Setelah mengakhiri semua hal ini melalui penyaliban-Nya, Kristus masuk ke dalam kebangkitan untuk menumbuhkan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, setelah kebangkitan-Nya, Tubuh Kristus muncul. Dalam kehidupan alamiah kita dan dalam ciptaan lama, kita bukanlah Tubuh. Namun kita adalah Tubuh ciptaan baru yang bertunas melalui kehidupan kebangkitan Kristus.

Melalui inkarnasi Tuhan Sang Pencipta menjadi manusia bernama Yesus. Meskipun Tuhan hidup, bergerak, dan bertindak di dalam Yesus, tidak ada cara untuk memiliki Tubuh, karena pada saat itu Yesus bukanlah Kepala. Hanya setelah Dia naik ke surga barulah Tuhan memberikan Dia untuk menjadi Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Melalui kematian Kristus yang adalah segalanya, ciptaan lama, termasuk manusia lama kita, daging kita, dan keberadaan alamiah kita, telah dimusnahkan. Setelah penyaliban, Kristus membawa ciptaan lama bersama-Nya ke dalam kubur dan menguburkannya di sana. Ketika Dia masuk ke dalam kebangkitan bersama ciptaan baru, Dia meninggalkan ciptaan lama di dalam kubur. Kemudian Dia naik ke surga dan ditahbiskan untuk menjadi Kepala atas segala sesuatu.

Dibutuhkan daya yang luar biasa untuk mengirim pesawat luar angkasa dari bumi ke bulan. Namun betapa besarnya kuasa yang diperlukan untuk menyebabkan Kristus naik dari bumi ke surga ketiga! Kebesaran kuasa Tuhanlah yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati, mendudukkan Dia di sebelah kanan Tuhan di surga, menundukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan memberikan Dia menjadi Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Sekarang kuasa ini sedang ditransmisikan ke gereja.

Pada hari Pentakosta, Kristus yang disalibkan, dibangkitkan, dan naik, yang diberikan sebagai Kepala atas segala sesuatu, mulai mewariskan semua yang telah Dia capai, dapatkan, dan peroleh kepada gereja. Sejak hari itu, transmisi ini tidak berhenti. Hal ini menunjukkan bahwa transmisi ini mempunyai permulaan tetapi tidak mempunyai akhir. Setelah semua langkah menakjubkan yang diambil oleh Allah Tritunggal – penciptaan, inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan – Dia datang ke dalam gereja dengan segala pencapaian-Nya. Dengan demikian, gereja, Tubuh, adalah satu kesatuan dalam kebangkitan dan kenaikan dengan unsur-unsur alamiah dan ciptaan lama dihentikan. Tubuh, suatu organisme dalam kebangkitan dan kenaikan, sepenuhnya berada dalam ciptaan baru dan tidak ada hubungannya dengan ciptaan lama.

Jika Anda masih hidup menurut manusia lama, manusia duniawi, atau daging, Anda bukan bagian dari Tubuh. Setiap bagian Tubuh adalah ciptaan baru. Banyak orang yang berbicara tentang Tubuh dan pelayanan Tubuh bersifat alamiah dan bersifat daging; mereka tidak berada dalam kebangkitan. Kita semua perlu melihat bahwa Tubuh itu ada ketika Kristus naik. Setelah naik ke sebelah kanan Tuhan, Dia terus-menerus mentransmisikan pencapaian-Nya ke dalam gereja. Dengan cara inilah gereja muncul.

Dua Ciptaan

Bagi kita yang beriman, ada dua ciptaan, yaitu ciptaan lama dan ciptaan baru. Harus kita akui bahwa ciptaan lama masih tetap ada pada kita. Betapapun kita membenci sisa manusia lama ini dan ingin melepaskannya! Namun, beberapa orang Kristen tidak merasa terganggu dengan ciptaan lama; sebaliknya, mereka menghargainya. Apakah Anda benar-benar membenci ciptaan lama, daging, dan manusia alami? Itu masih diragukan. Jika seorang saudara menegur Anda karena bersikap alamiah dan bersifat daging, Anda akan tersinggung, dan kemungkinan akan marah kepada saudara tersebut. Tetapi jika ada yang memuji Anda dan memberi tahu Anda betapa penolong dan baiknya Anda, Anda akan merasa tersanjung. Ini bukti kuat kalau Anda masih menggenggam erat dan mencintai manusia lama itu. Jika Anda membenci kedagingan Anda dan manusia alami Anda, tidak akan sulit bagi Anda untuk ditegur. Sebaliknya, Anda akan bersyukur. Jadi, orang yang mudah tersinggung (sensitive) dan cenderung marah dan menolak teguran atau nasihat orang lain, itu menjadi salah satu tanda dia masih manusia lama. Manusia lama tidak berhak masuk ke dalam Kerajaan Tuhan.

Transmisi dari Kristus yang Naik Menghasilkan Tubuh

Kita telah melihat bahwa Tubuh Kristus tidak ada sebelum penyaliban Kristus, tetapi setelah kenaikan-Nya, ketika sesuatu dari Kristus yang telah naik ditransfusikan ke dalam diri orang-orang percaya. Artinya transmisi Kristus yang naik menghasilkan Tubuh. Segala sesuatu yang kita bicarakan dalam kehidupan gereja, dalam pelayanan, atau dalam persekutuan harus berasal dari transmisi ini. Jika pembicaraan kita adalah tentang transmisi, maka pembicaraan kita adalah tentang Tubuh. Jika bukan dari transmisinya, maka itu bukan dari Tubuh. Di dalam Tubuh tidak ada sesuatu pun yang alamiah, tidak ada sesuatu pun yang berasal dari daging, dan tidak ada sesuatu pun yang berasal dari ciptaan lama. Kita semua perlu melihat fakta ini. Kita perlu membaca ayat-ayat alkitab tentang ini berulang-ulang sampai terang menyinari kita mengenai hal ini. Ketika kita melihat fakta itu, kita akan berkata, “Sesungguhnya Tubuh bukanlah sesuatu yang berasal dari manusia duniawi. Tubuh berasal dari transmisi Kristus yang naik.” Puji Tuhan bahwa dalam kehidupan gereja transmisi surgawi terjadi dalam diri kita semua! Itu kalau Kristus benar-benar menjadi Kepala dalam gereja.

Mengalami Transmisi

Penganut agama Kristen fundamental, tidak mengalami transmisi ini. Orang yang terlibat aktif dengan Kekristenan Pantekosta, dapat melihat beberapa hal yang aneh, namun tidak melihat transmisi ini terjadi. Melalui pengalaman bertahun-tahun dan dengan membuat perbandingan, ternyata kehidupan bergereja yang benar bukanlah hal yang Fundamental dan bukan Pentakosta, bukan Karismatik, apalagi hanya slogan Reformasi; kehidupan bergereja yang benar sepenuhnya merupakan masalah transmisi ilahi. Anda mungkin sangat mendasar Fundamental namun mati, karena hanya sedikit dari Kristus yang telah naik, yang ditransmisikan ke dalam Anda. Anda mungkin tidak mengetahui atau tidak peduli dengan transmisi semacam itu. Tapi, itulah yang menentukan keberadaan Anda Bersama Kristus. Tidak ada transmisi ilahi, tidak ada Kristus, tidak ada Kristen yang nyata.

Dalam agama Kristen Fundamental diajarkan untuk meluruskan Firman Tuhan. Para guru (misalnya Brotherhood) terus-menerus menunjukkan doktrin mana yang salah. Akhirnya semakin meluruskan Firman, semakin matilah  muridnya. Meskipun mempunyai banyak pengetahuan, pengikutnya sudah mati. Maka segeralah bertobat atas kematian kamu. Kehidupan Kristen tidak bergantung pada fundamentalnya, tetapi pada pengalaman transmisinya. Orang yang terlibat dengan gerakan Pantekosta, berpikir akan memperoleh kekuatan rohani. Pantekosta mengajar bagaimana berbahasa roh. Namun, semakin berbahasa roh, semakin sedikit transmisi yang dialami. Oleh karena itu, orang-orang meninggalkan ajaran fundamental, meninggalkan gerakan Pentakosta dan kembali ke jalur transmisi. Saatnya Anda menerima lebih banyak transmisi Ilahi setiap hari. Bagaimana cara kerjanya?

Pada hari kita diselamatkan, kuasa surgawi dipasang di dalam roh kita. Apa yang kita perlukan sekarang adalah transmisi terus-menerus, bukan cicilan lagi. Jika kita membuka hati, memurnikan hati dan hati nurani, dan membiarkan pikiran kita menjadi sadar, emosi kita berkobar, dan keinginan kita menjadi tunduk, kita akan mengalami transmisi dan memiliki kekuatan dan kekayaan. Maka kita tidak akan berada dalam manusia alamiah, melainkan berada dalam kebangkitan dan kenaikan. Saat kita menikmati transmisinya, kita mungkin tidak tahu di mana kita berada, karena kita sepenuhnya bersatu dengan Kristus. Mungkin sulit untuk mengatakan apakah kita berada di bumi atau di surga. Tapi yang jelas, secara fisik, tubuh Anda masih tetap di bumi.

Ketika Kristus ditransmisikan ke dalam kita, transmisi itu mempersatukan kita dengan Kristus dan menjadikan kita satu dengan-Nya. Misalnya lampu pada kamar di rumah yang dihubungkan dengan transmisi listrik dari pembangkit listrik PLN, menyatukan rumah dan PLN dalam aliran arus listrik. Terlebih lagi, transmisi ilahi tidak ada habisnya. Semakin banyak kita berbicara, semakin banyak pula yang harus kita katakan, kita khotbahkan, kita ajarkan, maka semakin banyak transmisi terjadi dari Kristus kepada kita terus ke mulut kita. Semakin banyak kita melayani, semakin banyak persediaan yang dapat kita peroleh dari Kristus. Dalam transmisi inilah kita mendapatkan kehidupan gereja dan fungsi-fungsi Tubuh.

Sekali lagi saya katakan, transmisi surgawi adalah kepada gereja. Melalui transmisi, Tubuh menjadi nyata, asli, hidup, dan agresif.

Kepenuhan Kristus

Ayat 23 mengatakan bahwa Tubuh adalah “kepenuhan dari Dia yang memenuhi segala sesuatu dalam segala hal.” Tubuh Kristus adalah kepenuhan-Nya. Kepenuhan Kristus muncul dari kenikmatan kekayaan Kristus (3:8). Melalui kenikmatan kekayaan Kristus, kita menjadi kepenuhan-Nya untuk mengekspresikan Dia.

Inilah kepenuhan dari Dia yang mengisi segala sesuatu dalam segala hal. Kristus, Allah yang tidak terbatas dan tidak berujung, begitu agung sehingga Dia memenuhi segala sesuatu dalam segala hal. Kristus yang begitu agung memerlukan gereja untuk menjadi kepenuhan-Nya agar ekspresi-Nya seutuhnya dinyatakan.

Dalam transmisi itulah Tubuh Kristus adalah kepenuhan dari Dia yang mengisi segala sesuatu, karena Kristus yang memenuhi segala sesuatu ada dalam transmisi. Transmisi ini menghubungkan kita dengan Kristus yang memenuhi segalanya. Dengan cara ini gereja menjadi kepenuhan Kristus yang memenuhi segala sesuatu dalam segala hal.

Menikmati Kekayaan Kristus dan Memiliki Kehidupan Gereja yang Layak

Kita tidak boleh memperlakukan hal ini sebagai ajaran belaka, tetapi mempraktikkannya. Jika Anda mempraktikkan hal ini, Anda akan menikmati kekayaan Kristus setiap kali Anda membaca Firman Tuhan. Melalui transmisi, Alkitab menjadi buku lain. Betapa tak terduga kekayaan Kristus! Dalam transmisi kekayaan Kristus yang tak terselami menjadi kenikmatan kita. Ketika kekayaan ini menjadi kenikmatan kita, kekayaan ini juga menjadi unsur penyusun keberadaan spiritual kita. Hal ini menghasilkan Tubuh sebagai kepenuhan Kristus yang memenuhi segala sesuatu.

Transmisi ini menghubungkan kita dengan Kristus yang naik. Dalam transmisi ini kita menikmati Kristus sesuai dengan apa yang dicatat dalam Alkitab. Apapun yang kita baca di dalam Alkitab menjadi nyata bagi kita melalui transmisi. Dengan cara inilah kekayaan Kristus menjadi kenikmatan kita.

Dua ungkapan khusus yang ditemukan dalam Efesus 1: “kepada kita yang percaya,” dan, “kepada gereja.” Kuasa ilahi telah dipasang ke dalam diri kita sekali untuk selama-lamanya, namun kuasa itu terus-menerus disalurkan ke dalam diri kita. Dalam transmisi ini kita menikmati Kristus dan memiliki kehidupan gereja yang tepat.

Dengan menikmati transmisinya, kita merasakan awal pengangkatan. Kadang-kadang saat menikmati transmisi ilahi, kita berada dalam kegembiraan sehingga membuat kita ingin melompat kegirangan. Kenikmatannya sungguh luar biasa sehingga seolah-olah kita sudah terpesona. Kadang-kadang kita hampir tidak berani membaca Alkitab karena kekayaan Kristus yang terungkap di dalamnya begitu luas dan tak terukur. Kita berada di samping diri sendiri dengan kenikmatan yang kaya ini. Melalui transmisi seperti itu, kita adalah Tubuh, kepenuhan dari Dia yang mengisi segala sesuatu dalam segala hal. Apakah Anda termasuk salah satu di dalam”kita” ini