ALLAH MEMIMPIN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
[Author: Pdt. Dr. Jacob Nahuway, MENTOR: Rev.
Dr. Mahli Sembiring, Facilitator: INDOLEADER]
10. Itulah
sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita
kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Pokok Pembahasan:
1.
Setiap orang percaya, memiliki tujuan kehidupan
yang ditetapkan oleh Allah.
2.
Bagi orang Kristen, tujuan hidupnya adala
Kristus. Yaitu meninggikan Yesus Kristus, menjadi serupa dengan Yesus Kristus,
manusia Allah.
3.
Yesus Kristus ditinggikan di antara para:
penghuni sorga, penghuni bumi laut dan segala isinya, pembesar pemerintah dan
segala yang bernafas.
4.
Tujuan kehidupan yang tinggi membuat manusia:
hidup lebih gampang dan nikmat, dan hidup menjadi lebih berarti/bermakna.
5.
Mewujudkan tujuan dimulai dengan perencanaan.
Banyak orang menjalani kehidupan tanpa tujuan. Untuk mengetahui tujuan
hidup kita, kita mulai dengan pertanyaan: “Mengapa saya hidup?”. “Untuk apa
saya hidup?”. Hati-hati dengan paham materialism
dan hedonisme: manusia hidup bukan untuk memiliki dan memamerkan mobil mewah,
jet pribadi, rumah besar, lingkungan super elit, bebas banjir, keamanan 24 jam,
broad band generasi ketujuh, listrik tidak pernah padam, saluran televisi 3000
channel, kolam renang jumbo, spa, fitness, mall, full party, club siang malam, dll.
Manusia hidup bukan hanya untuk memenuhi segala macam kebutuhan lahiriah yang
berhenti di liang kubur. Jika tujuan hidup hanya sebatas materi, atau terkenal
seperti selebriti, maka manusia seperti itu sesungguhnya adalah orang-orang
paling malang dari segala manusia. Mengapa? Karena kehidupan tidak berakhir
hanya di dalam tubuh jasmani yang fana
ini. Manusia terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh. Tanpa roh, manusia jiwa dan
tubuh hanya jadi zombie, mayat hidup. Yang
membuat manusia itu manusia hidup adalah
roh. Jadi, tujuan utama harus didasarkan kepada kepentingan roh, bukan daging,
bukan tubuh.
Bagi orang Kristen, Alkitab jelas mencatat bahwa tujuan hidup setiap
orang percaya adalah Yesus Kristus. Segala sesuatu diciptakan untuk Yesus. Baik
di sorga, di bumi, maupun di luar keduanya. Baik yang kelihatan maupun tidak. Berdasarkan
Alkitab (Bible), Allah menciptakan segala sesuatu untuk Yesus Kristus.
Manusia diciptkan, ditebus dari dosanya, dan dipelihara hidupnya untuk
Yesus Kristus. Tujuan hidup orang percaya hanya menghubungkan dan menyesuaikan
apapun yang ada di hati, pikiran, dan perbuatan dengan Yesus. Alkitab memiliki tema sentral adala Yesus
Kristus. Bagi orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, tidak akan
memahami Alkitab (Bible). Tanpa mengenal Yesus Kristus membaca Alkitab adalah
suatu kebodohan. Alkitab berisi Allah
dan segala rancangan-Nya. Berisi Yesus Kristus sebagai kunci menafsirkan
memahmi Alkitab. Di sana dijelaskan penggenapan/perwujudan nubuat para nabi
zaman dahulu kala.
Alkitab (Bible) adalah Firman Allah berisi kehendak, kemauan,
rancangan, buah pikiran, dan tujuan Allah. Alkitab ditulis untuk menyelidiki
dan menemukan Yesus Kristus, karena setiap orang yang menemukan Yesus Kristus,
menemukan keselamatan dari hukuman kekal akibat dosa. Yesus adalah jalan, dan
kebenaran, dan hidup.
Bagi orang Kristen, Yesus Kristus menjadi begitu sangat penting, karena
menjadi tujuan hidup. Hidup diisi dengan perbuatan meninggikan dan membesarkan
serta memashurkan Yesus Kristus. Dengan meninggikan Yesus, orang percaya
menyadari tujuan yang baik dalam hidup, segala apapun yang terjadi dalam
kehidupan bertujuan untuk kebikan, menjadikan Yesus Kristus teladan dalam
kehidupan, menjadikan Yesus Kristus tujuan tunggal dalam kehidupan, tidak ada
yang dapat menandingi kepentingan Yesus Kristus seperti kekayaan kehormatan
kemuliaan diri sendiri, hidup adalah proses menjadi serupa dengan Yesus, Yesus
Kristus menjadi Tuhan untuk menuntun kehidupan.
Jika kita hidup sesuai tujuan yang ditetapkan oleh Allah bagi kita,
maka kita dapat meraih rancangan Allah, menjadi kepala bukan ekor, rancangan
damai sejahtera. Impian besar yang kita sampaikan kepada Allah dalam pikiran, doa,
ucapan syukur, atau yang diberikan Allah kepada kita menjadi lebih gampang
untuk diwujudkan. Allah mampu melakukan apa saja bagi kita,
dengan syarat dan ketentuan, kita berjalan sesuai dengan tujuan dan rancangan Allah
bagi kita.
Orang yang tidak mempunyai tujuan hidup cenderung untuk bekerja keras,
tetapi hasil yang diperoleh sedikit. Pengalaman seperti itu membuat hidup penuh
tekanan, stress, beban berat, lelah, penuh perselisihan dan pertengkaran. Tidak
bisa kita melaksanakan segala sesuatu. Yang harus kita lakukan adalah apa yang
Allah targetkan sebagai tujuan hidup yang tinggi.
Tanpa tujuan yang jelas, kita tidak mungkin fokus pad apapun yang kita
kerjakan. Tanpa tujuan yang jelas, maka dengan mudahnya kita dan gampang kita
merubah haluan, mengganti pekerjaan, mengabaikan hubungan dengan sesama, pindah
gereja. Walaupun secara rohani kita dipuaskan ketika pindah gereja, tetapi itu
menandakan tidak jelasnya tujuan hidup kita. Itu adalah ketidakpastian apa yang
telah kita jalani selama ini. Dengan mudahnya kita beralih jalur selalu
didasari harapan, setiap perubahan yang kita ambil akan menjadi jawaban atau
terwujudnya kebutuhan kita sekaligus mengisi hati kita yang terasa kosong. Tetapi
itu tidak terbukti. Kita kecewa lagi. Di tempat baru, kita tidak menemukan apa
yang kita cari. Di sana dia tidak ada. Ternyata, masalahnya tidak teletak pada
langkah perubahan yang kita ambil. Masalahnya adalah pada tujuan kehidupan yang
mendasari perbuatan kita. Kita tidak fokus (karena tidak tahu atau mengabaikan)
pada tujuan kehidupan yang seharusnya membantu kita mengerjakan apa yang
seharusnya kita selesaikan.
Memahami tujuan hidup akan mempersiapkan kita untuk kekekalan. Hidup ada
dua: fana dan kekal. Sementara dan selama-lamanya. Hidup di dunia ini fana,
hidup di sorga atau bumi baru yang berasal dari sorga itu kekal abadi. Segala kehebatan,
kekayaan, harta benda, property, yang kita raih di dunia ini akan dilupakan
orang dan hilang tanpa bekas. Jika kita berjuang dan bekerja keras hidup
sehari-hari untuk hal-hal duniawi yang
berhenti di lobang kubur, maka itu hanya tujuan hidup yang sementara.
Hidup yang benar, adalah hidup bijak dan mempergunakan segala waktu dan
fasilitas yang ada untuk kehidupan kekal. Hidup kekal adalah suatu anugerah
besar dari Allah. Allah menginginkan dan menuntun setiap orang untuk hidup
bersama-sama dengan Dia dalam kekekalan. Bagaimana caranya?
Dengan memuliakan, mengagungkan, meninggikan dan membesarkan Nama Tuhan
Yesus Kristus. Itulah tugas utama segala mahkluk yang ada di sorga, dan itulah
yang diminta dan diharapkan Allah dari makhluk yang ada di muka bumi ini, dan segala ciptaan Allah melakukan tugas yang
sama. Mengapa?
Karena itu kerinduan Allah. Itu kerinduan Tuhan Yesus Kristus sendiri. Itu
kerinduan dari Roh Kudus. Allah Tritunggal memiliki kerinduan yang sama. Kerinduan
adalah kebutuhan dan keinginan yang paling dalam dan mendasar. Jika Allah Tritunggal mempunyai tujuan hidup
bagi setiap orang, maka menjadi aneh dan memberontak jika kita ingin sukses dan
menyaksikan impian besar menjadi kenyataan tanpa menyesuaikan tujuan hidup kita
dengan Rencana Allah. Buktinya banyak,
hidup orang kaya, orang besar, orang terkenal, pengusaha, pejabat, raja,
pemimpin, selebriti… hidupnya akhirnya menjadi kesia-siaan, bahkan dihinakan
orang, dicibirkan. Mereka melaju tanpa arah yang jelas, akhirnya menabrak,
mati, dan hancur berkeping-keping.
Dalam rancangan Allah, Allah sendiri yang membuat kita sukses dan
mewujudkan impian besar yang kita miliki menjadi kenyataan. Allah memiliki
segala sesuatu dan mampu melakukan segala perkara. Karena itu, bersama Allah,
untuk sukses bukanlah perkara yang susah, tetapi adalah persoalan mudah dan
gampang. Yang dibutuhkan dari kita adalah menyesuaikan visi kita dengan visi
Allah. Tujuan hidup kita harus berdasarkan kepada apa yang Allah rencanakan
bagi kita. Allah sendiri yang menginginkan dan mendambakan kita supaya sukses. Sukses
adalah meneruksan pretasi yang telah kita capai, menjadi anak yang berkenan
kepada Allah, kemudian menyelesaikan rencana dan tujuan yang Allah tetapkan
bagi kita.
Rencana Allah menjadi rencana hidup kita. Perjuangan hidup, mengerjakan
tujuan kehidupan, itu seperti berperang. Setiap peperangan memerlukan
perencanaan. Banyak kekalahan kita alami dalam peperangan kehidupan ini,
peperangan rohani, peperangan mendaptkan pekerjaan sesuai idaman, peperangan
menjual barang, peperangan mengembangkan usaha, peperangan mendapatkan kursi
parlemen, peperangan mendapatkan kursi pemerintahan, dan seterusnya… karena
kita hidup tanpa perencanaan. Banyak hal
kita lakukan dengan mendadak. Dadakan membuat kita pusing tujuh keliling, panik,
dan mendapat tekanan jiwa yang keras. Kita
harus memiliki rencana besar, rencana jangka panjang, rencana jangka menengah,
dan rencana jangka pendek. Kita harus memiliki rencana harian. Mulai yang
sederhana: bangun jam berapa, makan jam berapa. Apakah yang harus kita kerjakan
pada hari ini? Apakah yang harus kita kerjakan pada hari esok? Apakah yang
harus saya kerjakan setiap hari mulai dari Senin sampai dengan Minggu? Dari harian
kita membuat rencana mingguan, bulanan, tahunan, lima tahunan, dan seterusnya.
Rencana itu membantu kita fokus mengerjakan apa yang harus kita
kerjakan. rencana itu membatasi diri kita keluar jalur yang sudah ditentukan
bagi kita. Rencana itu menjadi pagar bagi kita untuk dilindungi dari godaan
yang datang saat kita menghadapi kerasnya kehidupan dalam menyelesaikan tugas
kita. Rencana itu menjadi peta, penuntun, mengarahkan ke target, memaksa kita fokus,
memberi arah, mengatur langkah kita. Antara waktu dan tugas, bersatu dalam
rencana. Rencana membantu kita memikirkan kehidupan yang lebih baik dan
menghindari sikap menunggu apa yang akan terjadi.
Harus disadari bahwa tidak semua rencana kita akan terjadi. Tidak semua
yang kita rencanakan akan berhasil. Segala keputusan akhir ada di tangan Tuhan.
Walaupun begitu, rencana tetap sangat penting bagi kita. Kita tetap melakukan
apa yang sudah kita rencanakan, apa yang ada dalam pikiran dan hati kita. Dengan
rencana, kita menetapkan langkah yang terbaik untuk meraih tujuan dan tetap fokus.
Keinginan yang tidak dituangkan ke dalam rencana aksi adalah mimpi yang mati. Rencana
membantu kita membayangkan apa yang akan
terjadi. Dengan rencana, yang kita perbaiki terus menerus, maka segala sesuatu
dapat kita tempatkan pada tempatnya pada waktunya masing-masing, sehingga
peristiwa yang satu dengan yang lain saling membantu mencapai tujuan.
Memiliki suatu perencanaan artinya kita telah mengambil keputusan untuk
melaksanakan apa yang ada dalam mimpi menjadi kenyataan. Perlu diingat,
perencanaan itu hanyalah alat, setiap alat dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan. Ketika butuh
kita pakai, ketika tidak butuh, kita simpan. Alat jangan sampai menghambat dan
merepotkan kita. Gunanya alat untuk mempermudah memperlancar urusan kita.
LUKAS 14
28. Sebab siapakah di
antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat
anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29. Supaya jikalau ia sudah
meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang
yang melihatnya, mengejek dia,
30. sambil berkata: Orang
itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Yang berminat menguasai lebih lanjut / mentor
/ pendampingan / nara sumber /pembicara / pengkhotbah / sekolah / berbisnis /
membeli silahkan sampaikan melalui email: lemsakti@gmail.com atau Isi Formulir Kontak di kolom
sebelah kanan atau klik dan isi contact us di http://www.lemsakti.com/contact-us.php . Pelayanan online kami silahkan
kunjungi: http://www.lemsakti.com http://www.pembangunan.net/ http://www.konstruksimart.com http://www.semfarm.biz/ http://www.herbalmami.com/ https://www.muki-online.com