Minggu, 26 Juni 2022

KEDATANGAN YESUS PERTAMA

KEDATANGAN YESUS PERTAMA

lanjutan.... dari 12 EPISODE PENTING KEHIDUPAN YESUS KRISTUS MENJADI MODEL KEHIDUPAN KRISTEN

Untuk menjadi orang Kristen sejati, kita harus percaya bahwa Yesus Kristus bukan hanya sekedar orang suci, nabi, atau martir. Yesus adalah Allah yang lengkap dan kekal, yang berinkarnasi, menjelma, datang sebagai manusia. Ini adalah prinsip mendasar dari iman Kristen.

Sebagai seorang Kristen, kita mempelajari dan memahami Alkitab (bible) dengan penuh doa, khususnya ayat-ayat tentang kelahiran Yesus baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, kita dapat memperoleh pengertian dan penghargaan yang mendalam dari kelahiran Yesus Kristus. Bible jelas menyebut Yesus adalah Tuhan, Raja Kekal, Allah, yang datang dari surga ke bumi untuk menyelamatkan manusia, memindahkan manusia dari dunia dosa yang penuh kegelapan ke alam surgawi yang penuh dengan terang, di bumi dan tempat yang sama kita tinggal sepanjang masa kita. Dia menjelma supaya kita dapat dekat denganNya dan menyentuhNya, karena Tuhan dalam sifat ilahinya tidak dapat kita dekati. Ini adalah suatu misteri, dari sekian banyak misteri dalam bible, sungguh fakta yang misterius namun sangat menakjubkan. Tuhan kita menjadi manusia, mengalami segala sesuatu dalam hidup manusia dan menjalani kehidupan manusia yang sempurna dan tanpa dosa. Dia mengalami kehadiran di bumi ini seperti dialami oleh manusia pada umumnya.

Melalui inkarnasiNya, Allah hadir dan nyata dalam seorang manusia, yang kita kenal Yesus Kristus, dalam daging manusia. Yesus, lahir dalam palungan, sepenuhnya mengungkapkan Allah dalam semua mahluk dan pribadiNya yang kaya kepada umat manusia. Kasih, belas kasihan, kebenaran, kekudusan, keagungan dan kemuliaan Allah telah dan masih dinyatakan dalam kemanusiaan Kristus.

Kelahiran Yesus memberi ruang kepada kita untuk percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan ketika menerimaNya kita diselamatkan dari semua dosa dan akibat dosa dalam hidup kita untuk mempersiapkan diri kita ke dalam kehidupan kekal.

Tuhan mengirim malaikat Gabriel ke Nazaret dengan pesan untuk Maria, yang dijanjikan menikah dengan Yusuf. Malaikat itu memberi tahu Maria bahwa dia akan memiliki seorang putra, yang dia beri nama Yesus. Malaikat itu berkata, "Dia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi."

Maria bertanya bagaimana ini bisa terjadi karena dia masih perawan. Malaikat itu menjawab, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Tuhan akan ada padamu.” Dia juga memberi tahu Maria bahwa kerabatnya yang sudah lanjut usia, Elizabeth, sedang hamil enam bulan, karena tidak ada yang tidak dapat dilakukan Allah. Maria menjawab, “Aku adalah hamba Tuhan”.

Matius dan Lukas menulis Injil, yang masuk dalam Perjanjian Baru dari bible. Mereka melakukannya secara mandiri, menggunakan sumber dan saksi mata yang berbeda. Mereka juga berasal dari latar belakang yang berbeda.

Matius adalah seorang Yahudi yang menjadi seorang Kristen. Dia akrab dengan  Perjanjian Lama dan ingin menunjukkan bagaimana Yesus menggenapi nubuat tentang Mesias. Lukas, di sisi lain, adalah seorang non-Yahudi (bukan-Yahudi) yang ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah penyelamat seluruh umat manusia. Lukas juga menunjukkan minat khusus pada wanita dan orang-orang yang terpinggirkan (misalnya orang buangan sosial, orang miskin, pemungut cukai). Kepentingan khusus Matius dan Lukas ditunjukkan dalam cara mereka menulis.

Maria menduduki tempat khusus dalam iman Kristen sebagai ibu Yesus. Hal ini secara khusus disorot oleh Gereja Katolik Roma yang percaya bahwa Maria diberkati dengan beberapa karakteristik khusus seperti Dia diberi gelar Bunda Allah .

Maria adalah fokus dari kisah Lukas ketika malaikat itu memberitahunya (bukan kepada Yusuf, tunangan Maria) tentang anak yang akan dia lahirkan. Kita belajar tentang karakter Maria yang rendah hati dan taat. Malaikat mengatakan kepadanya “Kamu telah mendapatkan kemurahan Tuhan” dan Maria menunjukkan ketaatannya pada keinginan Tuhan dengan mengatakan “Aku adalah hamba Tuhan” . Ketika Maria menerima apa yang Tuhan inginkan, dia mengambil risiko besar. Dia mungkin harus menghadapi rasa malu di depan umum dan mungkin Yusuf akan marah. Namun Maria tidak meragukan pesan malaikat itu dan menerimanya.

Lukas tidak mengutip dari Perjanjian Lama seperti yang dilakukan Matius. Namun, dia setuju bahwa anak yang akan dilahirkan akan menjadi putra Tuhan dan penyelamat yang dijanjikan. Ini ditunjukkan dengan cara berikut dalam kisah Lukas:

1.     Malaikat menyebut anak itu sebagai “anak Yang Mahatinggi” dan “Anak Allah” .

2. Malaikat itu juga berkata, “Tuhan akan memberinya takhta bapa leluhurNya, Daud” . Diharapkan bahwa Mesias akan berasal dari Raja yang memiliki garis keluarga raja Daud.

3.  Malaikat berkata tentang Yesus "kerajaan-Nya tidak akan pernah berakhir" . Dalam Perjanjian Lama, janji ini dibuat untuk Raja Daud. Kerajaan Yesus, bagaimanapun, akan lebih dari sekedar wilayah politik atau geografis. Itu akan menjadi kerajaan spiritual.

4. Lukas setuju bahwa Maria akan menjadi perawan ketika anak itu lahir dan bahwa pembuahannya akan melalui kuasa Roh Kudus.

Setelah pertemuan dengan Malaikat Gabriel, Maria mengunjungi sanaknya, Elizabeth. Maria pergi mengunjungi sepupunya Elizabeth, yang juga sedang hamil. Ketika Maria memasuki rumah dan menyampaikan salam, Elizabeth merasakan bayinya bergerak di dalam dirinya. Elizabeth dipenuhi dengan Roh Kudus dan berkata, “Kamu adalah yang paling diberkati dari semua wanita, dan diberkati anak yang akan kamu lahirkan!” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa bayinya melompat kegirangan saat mendengar suara Maria.

· Elizabeth adalah sepupu Maria. Dia sekarang sudah tua dan dia dan suaminya, Zakharia, tidak pernah bisa memiliki anak. Sekarang Elizabeth hamil karena Tuhan telah melakukan keajaiban sehingga mereka bisa hamil.

· Anak mereka akan tumbuh menjadi Yohanes Pembaptis, karena dia membaptis Yesus dan mengumumkan bahwa Yesus adalah Raja yang datang dari Surga, orang yang perannya dalam kehidupan adalah untuk mempersiapkan orang bagi Yesus.

· Maria pergi mengunjungi sepupunya Elizabeth ketika keduanya sedang mengandung. Bayi Elizabeth “melompat dalam rahimnya” ketika Maria memasuki rumah dan memberi salam.

· Kejadian ini menunjukkan bahwa meskipun mereka belum lahir, Yohanes mengakui keunggulan Yesus dan mengakui bahwa Yesus adalah anak Allah.

Kaisar Augustus memerintahkan sensus penduduk untuk seluruh wilayah Romawi. Setiap orang harus mendaftar di kotanya sendiri. Yusuf pergi ke Betlehem, karena dia adalah keturunan dari Daud. Maria, yang sedang hamil, pergi bersamanya. Ketika mereka berada di Betlehem, saatnya tiba baginya untuk melahirkan bayinya. Dia melahirkan putra pertamanya, membungkusnya dengan kain dan membaringkannya di palungan (tempat pakan ternak) karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan.

 

Pada 31BC Kekaisaran Romawi didirikan di bawah kendali Caesar Augustus. Palestina adalah bagian dari kekaisaran ini dan tentara Romawi ditempatkan di seluruh negeri. Tugas utama tentara adalah untuk menjaga hukum dan ketertiban, menghancurkan setiap pemberontakan melawan kekuasaan Romawi dan memastikan pajak dikumpulkan. Bangsa Romawi melaksanakan sensus penduduk setiap 14 tahun sekali untuk menghitung populasi yang selanjutnya digunakan memperkirakan jumlah pajak yang akan dikumpulkan. Untuk sensus, para pria harus pergi ke kota asal mereka. Kita tahu dari catatan kuno bahwa Quirinius memerintah Suriah dan mengadakan sensus sekitar waktu Yesus lahir.

Betlehem adalah tempat kelahiran Raja Daud dan juga kota keluarga Yusuf. Sensus membawa Maria ke Betlehem saat ia menemani Yusuf, dan Betlehem akan menjadi tempat kelahiran Yesus.


Ada para gembala yang menjaga ternaknya di malam hari. Seorang malaikat menampakkan diri kepada mereka dan mengatakan kepada mereka untuk tidak takut saat dia membawa kabar baik, “Hari ini juga di kota Daud penyelamatmu lahir – Kristus Tuhan!” Mereka akan menemukan bayi terbungkus kain, terbaring di palungan. Tiba-tiba, banyak malaikat muncul, menyanyikan pujian bagi Tuhan, "Kemuliaan bagi Tuhan di surga yang tertinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi mereka yang berkenan kepada-Nya!" Para malaikat dan para gembala merayakan Natal, hari kelahiran Yesus Kristus. Itulah yang menjadi contoh bagi umat Kristen di sepanjang masa di seluruh dunia merayakan Hari Natal.


Para malaikat pergi dan para gembala memutuskan untuk pergi ke Betlehem. Mereka menemukan Maria dan Yusuf dan melihat bayi itu terbaring di palungan. Para gembala kembali, memuji Tuhan atas semua yang mereka dengar dan lihat.

Dalam Injil Lukas, para gembala adalah orang pertama yang mendengar tentang kelahiran Yesus. Menjadi gembala di Palestina abad pertama tidak dianggap sebagai posisi istimewa dalam masyarakat. Para pemimpin Yahudi sering mengkritik para gembala karena sifat pekerjaan mereka berarti mereka tidak selalu dapat mematuhi aturan agama (misalnya pemeliharaan Sabat yang ketat.) Ini menunjukkan bahwa pesan Yesus adalah untuk semua orang, bahkan mereka yang dianggap tidak penting atau terpinggirkan.

Malaikat itu berbicara tentang "penyelamat" dan berkata bahwa dia adalah "Kristus Tuhan". Ini adalah detail penting tentang identitas Yesus. 'Kristus' adalah kata Yunani dan setara dengan kata Ibrani 'Mesias'. Kedua kata itu berarti 'yang diurapi', "yang ditunjuk jadi penguasa"'Tuhan' adalah gelar yang sering digunakan untuk Tuhan dalam Perjanjian Lama. Bayi itu akan menjadi penyelamat, tetapi tidak dalam arti politik atau militer – dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa dan kematian.

Sekelompok besar malaikat muncul, menyanyikan pujian bagi Tuhan. Ini sekarang dikenal sebagai Gloria di Excelcis .

Yesus lahir di Betlehem Ketika Herodes adalah raja dari Yudea. Beberapa orang yang mempelajari bintang-bintang datang dari Timur ke Yerusalem dan bertanya, “Di manakah Bayi yang dilahirkan untuk menjadi raja orang Yahudi?” Mereka telah melihat bintangnya di Timur dan datang untuk menyembah Dia.

Herodes marah dan memanggil imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dan bertanya kepada mereka, “Di mana Mesias akan dilahirkan?” Mereka mengatakan kepadanya bahwa Betlehem telah dinubuatkan. Herodes meminta para pengunjung untuk memberi tahu dia persis di mana anak itu berada, sehingga dia juga bisa menyembah Dia. Mereka mengikuti bintang itu sampai berhenti di atas tempat anak itu terbaring. Mereka menyembah Dia dan membawa hadiah emas, kemenyan, dan mur mereka. Mereka kembali ke rumah melalui jalan lain karena Tuhan telah memperingatkan mereka dalam mimpi untuk tidak kembali ke Herodes.

Betlehem adalah sebuah kota kecil enam mil dari Yerusalem. Itu adalah kampung halaman Raja Daud. Oleh karena itu penting bahwa Yesus lahir di sana seperti yang orang-orang Yahudi harapkan Mesias, seperti yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, berasal dari tempat kelahiran Daud. Matius selalu suka mengingatkan pembacanya setiap kali nubuatan ini telah digenapi.

Raja Herodes sebagian adalah keturunan Yahudi. Bangsa Romawi mengizinkan dia untuk memerintah bagi mereka sebagai raja Yudea dan bukan sebagai gubernur Romawi. Bagi banyak orang, Herodes bukanlah penguasa yang dapat diterima karena dia melakukan persis seperti yang dikatakan orang Romawi - dia adalah 'raja boneka', dengan Roma yang memegang kendali.

Herodes karena itu tidak dalam posisi aman dan paranoid tentang kekuatannya yang siap  dicuri setiap saat. Dia membunuh siapa pun yang dicurigai berkomplot melawannya, termasuk istri kesayangannya dan tiga putranya. Kaisar Romawi Augustus mengatakan lebih aman menjadi babi Herodes daripada putranya.

Matius menyebut para pengunjung "Magi" (orang bijak) dan mereka mungkin saja ahli nujum, mengikuti tanda bintang khusus di langit. Mereka mungkin berasal dari Persia. Orang Majus bisa saja datang berkunjung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah para gembala berkunjung, ketika Maria dan Yusuf telah menemukan tempat tinggal di sebuah rumah (ayat 11).

Beberapa tradisi menyebut orang Majus sebagai raja. Perjanjian Lama menggambarkan raja-raja yang membawa hadiah mereka kepada seorang penguasa besar (Mazmur 72:10-11) dan bahwa raja-raja akan datang untuk menghormati terang Allah di Yerusalem (Yesaya 60:3). Gagasan tentang raja mungkin berasal dari ayat-ayat ini. Orang sering menganggap ada tiga pengunjung karena ada tiga hadiah, tetapi Matius tidak mengatakan berapa banyak.

Orang Majus tiba di istana Herodes di Yerusalem bertanya, "Di mana dia yang lahir sebagai raja orang Yahudi?". Herodes segera takut akan ancaman terhadap pemerintahannya dan sangat ingin menemukan bayi itu. Ia melakukan ini dengan bertanya kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka berkonsultasi dengan nubuat Perjanjian Lama dan memberi tahu Herodes bahwa nabi Mikha telah menulis tentang Betlehem, “Darimu akan datang seorang penguasa yang akan menjadi gembala umat-Ku Israel.” Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa raja baru akan lahir di Betlehem. Ini adalah contoh lain dari Matius yang mengacu pada Perjanjian Lama dan menunjukkan bagaimana Yesus telah menggenapinya.

Orang Majus memiliki peran simbolis untuk dimainkan dalam kisah kelahiran ini. Datang dari timur, mereka mewakili dunia non-Yahudi (bukan-Yahudi) yang datang untuk menyembah raja baru ini. Juga, dibandingkan dengan para gembala yang rendah hati, mereka mewakili orang-orang dengan status berbeda dalam masyarakat yang menyembah Yesus.

Hadiah orang Majus juga sangat simbolis dari kehidupan masa depan Yesus, karena mereka mewakili raja, Tuhan dan manusia :

· Emas – ini adalah logam mulia dan mewakili royalti. Ini menekankan peran Yesus sebagai penguasa atas kerajaan Allah. Emas melambangkan kerajaan Yesus.

· Kemenyan – ini adalah damar dari pohon, dibakar karena baunya selama pemujaan di kuil (dan masih digunakan di beberapa gereja sampai sekarang). Kemenyan melambangkan Yesus yang disembah sebagai Tuhan.

· Mur – ini adalah minyak yang digunakan untuk mengurapi orang mati sebelum dikuburkan. Mur melambangkan kemanusiaan dan kematian Yesus.

Orang Majus diperingatkan dalam mimpi untuk tidak kembali ke Herodes, karena ia berniat untuk menyakiti anak itu. Mimpi dan malaikat memainkan peran penting dalam kisah kelahiran. Mereka adalah sarana di mana Tuhan berkomunikasi dengan orang-orang dan memandu peristiwa-peristiwa.

APA MAKNA KELAHIRAN YESUS BAGI DIRI ANDA SENDIRI?

Kelahiran Yesus sudah dinubuatkan (direncanakan oleh Allah sendiri dan diberitahukan kepada manusia). Bukankah kelahiran Anda juga sudah direncanakan oleh Allah, terlepas dimanapun dan bagaimanapun caranya?

Kelahiran Yesus sekaligus memberitahu tujuan dan fungsinya dalam kehidupan. Bukankah Anda juga lahir dengan tujuan yang khusus dari Sang Pencipta?

Kelahiran Yesus dirayakan oleh malaikat dan manusia. Ini menunjukkan pentingnya peran yang akan diembanNya di dunia ini. Bukankah kelahiran Anda juga mengemban peran penting dalam kehidupan Anda di dunia ini?

Kelahiran Yesus dinantikan dan diharapkan sekaligus menjadi ancaman bagi penguasa yang ada. Bukankah kelahiran Anda juga diharapkan dan mungkin juga tidak (oleh musuh atau yang merasa terancam)?

Kelahiran Yesus mengundang orang yang memiliki kemampuan di atas manusia biasa. Bukankah Anda juga mengundang orang (tanda sadar dan tanpa undangan resmi) setidaknya keingintahuan orang Anda seperti apa atau Anda akan menjadi apa kelak?

 

Kalau Anda ingin mendiskusikan lebih lanjut pembicaraan ini, silahkan ajukan keinginan Anda melalui formulir kontak yang tersedia.


berlanjut ke MEMPERSEMBAHKAN YESUS DI BAIT SUCI