Tanggung jawab sosial dan pengaruh lingkungan organisasi
Suatu organisasi yang bertanggung jawab sosial adalah salah satu yang menerima tanggung jawab untuk mengatasi dampak keputusan dan kegiatan melalui perilaku transparan dan etis yang terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktekkan dalam hubungannya dengan pihak di luar dirinya. Selain bertanggung jawab atas keputusan sendiri dan kegiatan, organisasi dapat, dalam beberapa situasi, memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku pihak dengan siapa ia memiliki hubungan. Situasi seperti ini dianggap termasuk dalam lingkup pengaruh organisasi.
Suatu organisasi tidak bertanggung jawab atas dampak dari setiap bagian
lebih yang mungkin memiliki beberapa pengaruh. Namun, akan ada situasi di mana
kemampuan organisasi untuk mempengaruhi orang lain akan disertai dengan
tanggung jawab mempunyai pengaruh itu. Misalnya, kewajiban moral untuk
menentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh orang lain dapat menjadi aspek
penting dari tanggung jawab sosial organisasi. Tanggung jawab untuk memeriksa
pengaruh dalam situasi apa pun akan tergantung pada berbagai faktor termasuk
kemampuan sebenarnya dari organisasi untuk mempengaruhi orang lain dan materi
yang bersangkutan. Secara umum, tanggung jawab untuk melaksanakan peningkatan
pengaruh berkaitan erat dengan kemampuan untuk mempengaruhi.
Suatu organisasi bertanggung jawab atas dampak dari keputusan dan kegiatan
di mana ia memiliki kontrol. Demikian juga terhadap dampak dari keputusan dan
kegiatan dapat luas. Suatu organisasi dapat memutuskan apakah akan memiliki
hubungan dengan organisasi lain dan menentukan batasan sifat dan tingkat dari
hubungan ini. Akan ada situasi, apabila suatu organisasi memiliki tanggung
jawab untuk waspada terhadap dampak yang diciptakan oleh keputusan dan kegiatan
organisasi lain. Selanjutnya mengambil
langkah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif yang terjadi akibat hubungan
dengan organisasi tersebut.
Lingkup pengaruh organisasi biasanya mencakup bagian dari rantai nilai atau
rantai pasokan. Ini mungkin juga termasuk asosiasi formal dan informal yang
bekerjasama, serta organisasi peer atau pesaing. Ketika menilai lingkungan
pengaruhnya, organisasi harus melaksanakan uji tuntas (due diligence) dan harus mempertimbangkan keterlibatannya dengan
para stakeholder.
Rantai nilai mencakup para pihak dalam jalur mundur dalam rantai tersebut,
seperti pemasok, dan pihak jalur maju dalam rantai tersebut, Seperti pelanggan dan pengguna.
Selain itu, beberapa pihak, seperti organisasi rekan dan mitra, beroperasi dalam
posisi yang sejajar dengan organisasi. Para pemangku kepentingan dan pihak lain
yang terlibat akan berbeda tergantung pada sifat dan
kegiatan organisasi.
Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi,
mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupa
kesempatan-kesempatan, resiko-resiko maupun ancaman yang berpengaruh pada
operasi organisasi (perusahaan).
Sebagai contoh, manajer sekarang harus menghadapi situasi dan
kondisi ekonomi yang naik turun, pesatnya perkembangan teknologi yang
menimbulkan perbaikan dan inovasi produksi serta produk, perubahan prilaku
konsumen, peraturan-peraturan pemerintah yang selalu diperbaharui, dan
sebagainya, yang semuanya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi dan
manajemen.
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal mempunyai banyak unsur yang berpengaruh
langsung (lingkungan ekstern mikro) dan yang berpengaruh tidak langsung
(lingkungan ekstern makro).
-
- Penyedia/pemasok
- Langganan
- Lembaga-lembaga keuangan
- Pasar tenaga kerja
- Perwakilan-perwakilan pemerintahan
Langganan (customers). Strategi, kebijaksanaan dan
taktik-taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi pasar dan
langganan. Bisanya, manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan sekarang dan
potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran
perusahaan berdasarkan hasil analisa tersebut.
Pasar tenaga kerja (labor supply). Organisasi memerlukan sejumlah
karyawan (personalia) dengan bermacam-macam ketrampilan, kemampuan dan
pengalaman, sehingga organisasi perlu menggunakan banyak saluran untuk menarik
dan mendapatkan karyawan-karyawan tersebut.
Lembaga-lembaga keuangan. Orgnisasi-organisasi tergantung
pada bermacam-macam lembaga keuangan, seprti bank-bank komersial, bank-bank
instansi dan perusahaan asuransi dan pasar modal, untuk menjaga dan memperluas
kegiatan-kegiatannya.
Perwakilan-perwakilan pemerintah. Hubungan organisasi dengan
perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Perwakilan pemerintah biasanya
menetapkan peraturan yang harus dipatuhi organisasi dalam operasinya,
prosedur-prosedur perizinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi
masyarakat. Disamping itu perwakilan pemerintah sering merupakan atau menjadi
para penyedia dan kreditur “besar” bagi perusahaan.
1. Kekuatan-kekuatan diluar tersebut mempengaruhi suatu organisasi secara langsung atau secara tidak langsung melalui satu atau lebih unsur-unsur lingkungan ekstern mikro.
2. Unsur-unsur lingkungan makro menciptakan iklim - misalnya
teknologi tinggi, keadaan perekonomian cerah atau lesu dan perubahan-perubahan
sosial-di mana organisasi ada dan harus memberikan tanggapan.
Lingkungan ekstern makro terdiri dari;
- Faktor-faktor teknologi
- Ekonomi
- Politik
- Sosial
- Dimensi internasional
Perkembangan teknologi. Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana macam-macam operasi akan dikelola.
Variabel-variabel ekonomi. Manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor ekonomi, seperti kecendrungan inflasi atau deflasi harga barang-barang dan jasa; kebijaksanan moneter, devaluasi atau revaluasi, dan yang menyangkut tingkat bunga; kebijaksanaan fiskal; keseimbangan neraca pembayaran; dan harga-harga yang ditetapkan oleh para pesaing dan penyedia.
Lingkungan sosial-kebudayaan. Lingkungan ini mencakup
kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk
oleh tradisi, pendidikan, kelompok ethnis, ekologi, demografis, geografis,
serta agama dan kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu.
Variabel-variabel politik – hukum. Politik dan hukum dalam suatu
periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Contohnya kebijakan
pemerintah dalam bidang perdagangan, undang-undang antitrust/anti monopoli,
undang-undang perpajakan, upah minimum, undang-undang hak paten, dll.
Dimensi internasional. Kekuatan-kekuatan ini
berpengaruh melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonomi,
penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer teknologi. Lebih sempit
lagi, misalnya ketergantungan sumberdaya impor, keadaan resesi atau recovery
perekonomian dunia, persaingan dengan perusahaan multi nasional, tingkat
pertukaran mata uang asing, dan sebagainya.