Minggu, 02 Desember 2012

SAMBUTAN DIRJEN DALAM PERTEMUAN FPK


SAMBUTAN KEY NOTE SPEAKS
DIRJEN BIMAS KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA RI
DALAM PERTEMUAN PANEL DISKUSI
FORUM KOMUNIKASI PEMIMPIN KRISTIANI INDONESIA (FPK)
DI AUDITORIUM KEMENTERIAN AGAMA
JL MH THAMRIN JAKPUS TGL. 30 NOPEMBER 2012


Sambutlah salam persaudaraan kita SALOM, SALOM …
Sdr/i yang saya kasihi dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,
Selamat datang dan selamat berkumpul di Auditorium Kementerian Agama RI. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kerinduan kita untuk saling mengenal yang dapat kita tingkatkan ke dalam percakapan seputar kehidupan tugas dan pelayanan kita, dapat kita mulai hari ini. Ini semua anugerah dari Bapa Yang Maha Pengasih untuk mempersatukan kita dalam kasihNya.

Tuhan telah menganugerahkan kepada kita masing-masing kecakapan dan kemampuan. Salah satu cara untuk menunjukkannya adalah dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi, kita diajak untuk saling sharing, saling berbagi: baik itu kerinduan maupun beban kita, baik itu perjuangan maupun sukacita. Forum ini adalah sarana yang tersedia bagi kita untuk saling berbagi dalam pengalaman dan harapan. Kita bangga dan berterima kasih kepada LEMSAKTI yang telah mengambil inisiatif dan memfasilitasi kita untuk dapat berkumpul bersama dalam forum ini. Kita juga berterima kasih kepada Panitia yang digerakkan oleh Pdt. Gilbert Lumoindong. Kita berterima kasih untuk Pengurus Forum ini dan seluruh kita yang hadir di sini. Singkatnya, saya sebut FPK, Forum Pemimpin Kristen dari nama panjangnya Forum Komunikasi Pemimpin Krisiani Indonesia yang merupakan Unit Pelaksana Program dari Lemsakti untuk menyediakan ruang pertemuan bagi para pemimpin Kristiani Indonesia.

Forum ini memiliki arti strategis karena ditujukan khusus kepada para pemimpin, khususnya pemimpin Kristiani di Indonesia. Dengan adanya forum ini, kita pada saatnya nanti akan dengan mudah dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepada umat Kristiani “APA PERAN UMAT KRISTIANI UNTUK BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA?”. Dengan saling bercerita kita akan tahu, bahwa setiap pemimpin sudah pasti memberikan peran dan sumbangsih yang berarti bagi bangsa dan negara kita melalui karya nyata di tempat kita memimpin masing-masing. Saya akan memberikan beberapa poin yang sebenarnya kita geluti setiap hari, dimana setiap pemimpin dapat memberikan perannya secara nyata.

1.    Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama yang kita kenal sekarang ini, sebenarnya telah melewati sejarah panjang pembentukannya sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia.  Diawal berdirinya Kementerian Agama, telah ada Bagian Kristen yang menangani urusan-urusan yang berhubungan dengan umat Kristen dan Gereja-gereja di Indonesia. Ini artinya umat Kristen di Republik Indonesia bukan warga negara kelas dua atau warga penumpang. Sebaliknya, umat Kristen turut berperan aktif dalam "melahirkan" Negara Republik Indonesia.  Sejak terbentuknya Direktorat Jenderal Bimbingan Kristen sampai tahun 2006, Ditjen Bimas Kristen telah melakukan banyak tugas pelayanannya dalam pembinaan kehidupan umat beragama di Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen yang diawali dengan nomenklatur Bagian Kristen telah menunaikan tugas pelayanannya selama lebih dari 66 tahun sampai sekarang ini. Dalam kurun waktu tersebut Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen telah mengalami 7 (tujuh) kali pergantian Direktur Jenderal. Penelusuran sejarah singkat pelayanan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya ditengah-tengah bangsa dan negara, secara khusus di lingkungan umat Kristen, belumlah memenuhi harapan masyarakat Kristen Indonesia. Namun, dengan bantuan kerjasama dan doa dari seluruh umat Kristen di Indonesia, kedepan Ditjen Bimas Kristen berbenah diri menciptakan pelayanan yang semakin lebih baik, lebih profesional dan lebih terpercaya. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen menyelenggarakan fungsi :
  • Perumusan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Kristen;
  • Pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Kristen;
  • Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan masyarakat Kristen;
  • Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan masyarakat Kristen;
  • Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat  Kristen.
Fungsi-fungsi yang disebutkan diatas merupakan tugas dan tanggung jawab pemimpin Kristen yang membutuhkan peran serta kita bersama sehingga semakin hari semakin sempurna. Fungsi-fungsi ini bertujuan mewujudkan Masyarakat Kristen yang  berwawasan Oikumenis, Beretika, Cerdas, Sejahtera dan Menghargai Kemajemukan, yang menjadi visi Ditjen Bimas Kristen.
2.    Visi Ditjen Bimas Kristen tersebut di atas membutuhkan dukungan semua pihak yang kami sebutkan sebagai sumber daya umat Kristiani. Pihak yang paling mampu memobilisasi sumber daya ini adalah para pemimpin. Pemimpin selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat. Pemimpin sebagai titik pusat mampu memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain melalui prestise, kekuasaan dan posisinya. Pada saat yang bersamaan pemimpin diharapkan oleh umat untuk membimbing, memimpin dengan kualitas-kualitas persuasifnya sehingga  diakseptsi atau diterima secara sukarela oleh para pengikutnya. Poin saya adalah ingin menjelaskan tersedianya potensi yang luar biasa bila kita berkomunikasi bersama dan keruntuhan bila kita bergerak masing-masing
3.    Pemerintah khususnya Kementerian agama mengenal istilah DANA SOSIAL KEAGAMAAN sebagai sumberdaya yang sudah diatur negara yang dapat dimanfaatkan oleh setiap  DAERAH melalu wadah seperti LEMSAKTI. Apabila kita mampu memanfaatkan peluang ini maka KESULITAN YANG DIHADAPI oleh umat Kristiani khususnya GEREJA DAN PARA PELAYAN TUHAN dapat kita atasi secara bertahap.
4.    LEMSAKTI dibentuk dengan bermodalkan IMAN, memulai apa adanya. Namun ternyata dalam perkembangannya yang masih relative baru sudah berinisiatif untuk menggulirkan berbagai inisiatif yang sangat berguna untuk mempersatukan dan mempererat semua unsur dari umat Kristiani, mulai dari anggota Jemaat di pedalaman seperti Papua sampai dengan Para Pejabat Tinggi di Ibukota Jakarta ini. Untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kita semua, tentu Para Pemimpin menjadi GARDA TERDEPAN untuk mewujudkan semua  program pelayanan misalnya dengan PEMBENTUKAN PENGURUS LEMSAKTI DAERAH sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah melayani umat Kristiani.
5.    Tentunya supaya efektif, para Pemimpin perlu mengenal dan memahami labih dalam tentang LEMSAKTI. Dengan pemahaman yang memadai maka kebersamaan kita akan meluas mencakup seluruh sumber daya dan kebutuhan kita mulai dari segi MODAL KEUANGAN sampai tersedianya SUMBER DAYA ANDALAN MASYARAKAT yang diciptakan oleh para pemimpin di tempat tugas dan pelayanan masing-masing.
Saya harapkan dari diskusi dan omong-omong kita dalam forum ini akan membuka wawasaan dan inspirasi serta mendorong motivasi kita untuk melangkah lebih lanjut hingga menemukan wujud tindakan nyata yang dapat kita laksanakan secara bersama untuk memberikan peran dan sumbangsih kepada negara dan bangsa kita yang tercinta ini. Kita dapat memanfaatkan LEMSAKTI melalui FPK ini untuk menggalinya. Biarlah firman Tuhan yang saya kutipkan dari Yesaya 32:1-2 menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita:
SESUNGGUHNYA, SEORANG RAJA AKAN MEMERINTAH MENURUT KEBENARAN, DAN PEMIMPIN-PEMIMPIN AKAN MEMIMPIN MENURUT KEADILAN, DAN MEREKA MASING-MASING AKAN SEPERTI TEMPAT PERTEDUHAN TERHADAP ANGIN DAN TEMPAT PERLINDUNGAN TERHADAP ANGIN RIBUT, SEPERTI ALIRAN-ALIRAN AIR DI TEMPAT KERING, SEPERTI NAUNGAN BATU YANG BESAR, DI TANAH YANG TANDUS.

Kiranya Tuhan memberi hikmat, kemampuan dan kedamaian bagi kita.

Selamat berdiskusi dan Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI


Dr. Saur Hasugian, MTh.