KENAIKAN YESUS KRISTUS ADALAH PENOBATANNYA MENJADI RAJA SEGALA RAJA
Kisah 1: 1-11; Mazmur 47; Efesus 1: 17-23; Ef 4: 1-13, Markus 16: 15-20, Mat. 28: 16-20, Luk. 24: 46-53. Kisah 1: 15-26; Mazmur 103; I Yoh: 4: 11-16; Yoh 17: 11b-19.
Kenaikan Kristus menunjukkan kemenanganNya masuk ke Yerusalem surgawi, penobatanNya sebagai Raja segala raja dan inagurasi Kerajaan atau Pemerintahan Allah dalam kuasa Roh. Dia tidak lagi memakai mahkota duri, tapi mahkota kemuliaan, memerintah dalam kekuasaan. Dari Tahta tempat Dia naik, Dia mencurahkan hadiah - kebajikan dan karisma, yang terlalu banyak untuk dihitung.
Masuk Kemenangan Ke Jerusalem Surgawi
Sekitar tujuh minggu setelah Minggu Palem, Gereja
merayakan prosesi kemenangan yang jauh lebih penting. The Solemnity of the Ascension merayakan masuknya kemenangan ke
Yerusalem surgawi, Kota Tuhan yang sejati dan abadi. Penduduk kota itu tidak
berteriak "hosanna bagi Anak Daud" satu hari dan "salibkan Dia"
pada hari berikutnya. Penderitaan sudah berakhir. Kematian telah dikalahkan.
Tidak ada yang tersisa bagi Kristus selain kemuliaan.
Dia Naik – Mahkota dan Tahta
Selama pelayanan publikNya, Dia berbicara tentang
"Kerajaan Surga dan Kerajaan Allah" yang misterius. Sangking misteriusnya,
banyak sekolah teologi dan gereja menghindarinya kemudian mengabaikannya. Inti pesan
kehadiran Yesus Kristus di dunia ini dilupakan secara sistematis dan struktural
oleh pengikut dan penerus pengikut Kristus. Gereja telah menggantikan pesan
Yesus tentang Kerajaan menjadi pesan humanisme. Yesus Kristus selama hidup di dunia ini
berbicara bukan tentang tempat, tetapi tentang era baru, periode
"Pemerintahan Tuhan". Tetapi pemerintahan baru harus dimulai dengan
penobatan atau pelantikan, sama seperti pemerintahan presiden baru harus
dimulai dengan pelantikan, meskipun pemilihan telah dimenangkan beberapa bulan
sebelumnya. Ya, Yesus telah menang melawan Setan di Kayu Salib, raja kegelapan
telah dikalahkan oleh Raja Terang saat kematian di salib dan kebangkitanNya
dari kuburan. Yesus selama di bumi masih berstatus Pangeran, walaupun Dia
adalah Pangeran Mahkota. Pangeran
mungkin pewaris kerajaan sejak lahir, tetapi sampai dia memakai mahkota dan
duduk di atas takhta, dia tidak dapat sepenuhnya menjalankan otoritasnya.
Selama belum memakai Mahkota dan duduk di Tahta dengan resmi, dia bukanlah
raja. Pangeran hanyalah calon raja, walaupun Dia Pangeran Mahkota. Setelah dilantik
dan duduk di tahta, raja dapat memerintahkan para pembantunya dalam menjalankan
roda pemerintahan. Pembantu utama yang menjalankan kehendak Raja Yesus dengan
sempurna (karena itu diriNya sendiri) adalah Roh Kudus. Roh Kudus adalah
Perdana Menteri Kerajaan Yesus di dunia dan bumi ini.
Kekuasaan, Itulah Janji Bapa
Perhatikan bahwa dalam ayat-ayat pertama Kisah Para
Rasul, Yesus, tepat sebelum Dia naik, memberi tahu mereka untuk menunggu janji
Bapa. Mereka para murid yang kita sebut Rasul, berpikir ini berarti kudeta
politik akan terjadi di mana Israel mendapatkan kembali dominasinya yang
sebelumnya dinikmati di bawah pemerintahan Daud dan Salomo. Mereka berpikir
Yesus akan menggulingkan pemerintahan Romawi, dan menggantikannya dengan
pemerintahan keturunan Raja Daud.
Yesus mengoreksi gagal paham mereka dengan lembut. Yesus sedang memikirkan sesuatu yang jauh lebih besar dibanding Negara Israel yang kecil dan sempit. Dia akan menerima otoritas untuk mencurahkan ke atas mereka kuasa Allah, kuasa yang sama yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati (Efesus 1: 19-21). Para Menteri ini akan diberdayakan untuk membantu Raja mereka membangun Kerajaan yang jauh lebih luas dan lebih tahan lama daripada Kerajaan Salomo. Kerajaan Allah akan menjadi pemerintahan kebebasan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh kuasa Roh Kudus yang mendunia dan kekal bagi semua orang yang mau menerima kedaulatan raja dan dibasuh dalam air baptisan yang menyelamatkan. Selamat artinya memindahkan mereka dari kuasa Kerajaan kegelapan ke dalam Kuasa Kerejaan Terang, Anak Allah, Raja segala Raja (Markus 16: 15-16).
Kenaikan Adalah Tanda Dan Keajaiban
Berbicara tentang masuk ke surga, seperti yang agama-agama
di dunia ini katakan, itu mudah. Yesus tidak hanya berbicara tentang Kabar
Baik, tetapi Dia adalah Kabar Baik. Yesus mengubah kesedihan di sekitarnya
menjadi sukacita, kegelapan menjadi terang. Jadi khotbahNya disertai dengan
tanda dan keajaiban. Dalam Injil Markus, Yesus menggambarkan tanda-tanda yang
akan menyertai mereka yang percaya dan membawa kabar baik kepada orang lain.
Beberapa orang mengklaim bahwa tanda dan keajaiban seperti itu diperlukan di gereja mula-mula untuk membuat bola bergulir selama hari-hari gelap paganisme dan kebrutalan, tetapi tidak lagi diharapkan hari ini. Pandangan pesimis ini banyak dikumandangkan oleh teolog oikumene dan berpola pikir logika barat. Mereka terperangkap oleh pola pikir dan logika sempit mereka. Peringatan Kenaikan Yesus Krisatus ke Surga, merayakan peristiwa penting ini. Banyak sekali malaikat menyanyikan lagu baru dengan keindahan yang tak terlukiskan saat Dia yang adalah putra Allah dan putra Adam mengambil tempat dudukNya di sebelah kanan Bapa dan dimahkotai sebagai Raja langit dan bumi. (Mazmur 102:12-22, Ibrani 4:16, 1 Kor 15, Yesaya 37:16, Mazmur 29:10, 55:29, 61:7, 99:1; Wahyu 19:13,16, Yoh 18:36, Yesaya 9:6-7, Efesus 1:20-21, Daniel 7:13-14, Kis 2:30-32, Wahyu 17:14, 1 Tim 6:13-15, Ibr 1:3-4, Wahyu 1:5-6).
Beberapa bapa Konsili Vatikan II mempermasalahkan gagasan ini, mencatat bahwa ada banyak kebrutalan, kegelapan, dan pertentangan terhadap Tuhan hari ini seperti yang terjadi pada abad pertama. Konsili mengajarkan bahwa Roh Kudus masih mencurahkan karunia-Nya kepada umat beriman di setiap tingkatan, dan bahwa karunia ini harus diterima dengan rasa syukur yang bersemangat. Apalagi pelayanan Gereja Pentakosta dan Karismatis, terus menerus mendemonstrasikan mujizat dan keajaiban Yesus kristus melalui Karunia Roh Kudus. Masa sekarang dunia tidak lebih baik daripada abad pertama dalam hidup dalam kegelapan, kehancuran, kebencian, permusuhan, perseturuan, keserakahan, egoism, kebenaran sendiri, penolakan terhadap gereja, bahkan penutupan gereja karena ditinggalkan umatnya. Jadi, sama seperti Yesus masih di dunia ini, ketika awal pelayanan Para Rasul dibutuhkan dan terjadi banyak mujizat oleh Karunia Roh Kudus, maka sekarangpun masih dibutuhkan. Bisa jadi, bentuk dan wujudnya berbeda, tetapi esensinya tetap sama karena dilakukan oleh Roh yang sama untuk kepentingan yang sama: menyatakan Kerajaan Yesus sudah hadir dan bekerja di dunia ini.
Hadiah - Virtu & Karunia-Karunia Roh Kudus
Virtu dalam dunia seni merupakan kemampuan,
pengetahuan atau kepakaran. Biasanya karena bakat dan dilatih terus menerus,
jadilah seseorang Master. Virtu secara umum adalah kualitas istimewa (hebat)
dalam diri seseorang yang diperoleh secara melekat. Virtu adalah sifat Karunia
Roh Kudus. Beberapa dari karunia ini memberdayakan kita untuk menjadi seperti
Kristus. Ada yang menyebutnya kebajikan.
Orang lain memberdayakan kita untuk melayani orang lain seperti yang Dia (Yesus
melalui Roh Kudus) lakukan. Ini disebut karisma. Apakah luar biasa, seperti
penyembuhan, bahasa lidah, dan nubuat, atau kerendahan hati seperti keramahan, atau
kemurahan berbagi harta kekayaan memberi sumbangan kepada sesama yang
membutuhkan, semuanya adalah tanda Kerajaan Allah yang bergerak. Secara ringkas
kehadiran dan keaktifan Roh Kudus dalam hidup seseorang ditandai dengan Karunia
Roh Kudus dan Buah Roh Kudus.
Bukan hak kita untuk menentukan karisma mana yang ingin kita miliki. Tetapi kasih Bapa kepada kita, memberi peluang kepada kita untuk memperoleh karunia yang kita rindukan untuk mendukung kita dalam pelayanan kita memenuhi panggilan hidup surgawi selama di dunia ini. Tugas kita yang terpenting adalah menggunakan otoritas dan kekuasaan yang telah diberikan kepada kita masing-masing dengan kemampuan terbaik kita, mengingat bahwa kepada mereka yang setia dalam hal-hal kecil, hal-hal yang lebih besar diberikan. Namun, sebelum memulai atau meneruskan pelayanan, adalah sangat penting memahami panggilan hidup Anda. Apakah panggilan khusus yang Tuhan rancang untuk hidup pribadi Saudara? Ketika panggilan khusus ini dipahami dan diyakini, maka masing-masing kita tahu Karunia apa yang paling sesuai kita miliki. Ketika pengetahuan dan keyakinan ini menyatu dengan membara, maka doa permohonan kepada Bapa Surgawi hanyallah tombol pemicu untuk mengalirnya Karunia dan Kuasa Roh Kudus dalam hidup Saudara. Itulah makna peringatan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke Surga kepada Saudara: memahami dan meyakini panggilan surgawi untuk Anda selama hidup di dunia ini untuk dilengkapi oleh Roh Kudus.
SELAMAT MENIKMATI PERAYAAN KENAIKAN YESUS KRISTUS
KE SURGA, KARENA ITU BERARTI ROH KUDUS SEGERA MEMENUHI ANDA DENGAN KARUNIANYA
(YANG BARU).