tag:blogger.com,1999:blog-37872144330625067232024-03-14T13:03:00.703+07:00LEMSAKTImembangun kehidupan surgawi di bumi IndonesiaLEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comBlogger462125tag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-59737508739981625962023-10-08T12:34:00.000+07:002023-10-08T12:34:01.011+07:00KEKAYAAN KRISTUS MENGHASILKAN GEREJA<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">KEKAYAAN KRISTUS MENGHASILKAN GEREJA</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Efesus 3 Mengungkapkan bahwa Rasul Paulus mempunyai perjalanan hidup
yang layak menerima panggilan Allah. Sebagai seseorang yang memiliki kehidupan
yang layak, dia adalah seorang tahanan, seorang pengurus warisan Allah, dan
seorang menteri. Dalam pasal ini Paulus menceritakan kepada kita bahwa
penyataan rahasia Kristus bagi gereja telah diberikan kepada para rasul dan
nabi (ayat 5). Wahyu Paulus tentang Kristus pada dasarnya merupakan wahyu
tentang kekayaan Kristus yang tidak dapat diduga. Karena perjalanan hidup Paulus
diatur oleh wahyu Kristus, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak berbicara
tentang kekayaan Kristus. Khotbah rasul berfokus pada kekayaan Kristus, bukan
pada doktrin, bukan tentang pegangan ajaran. Kekayaan Kristus adalah apa adanya
Kristus bagi kita, seperti terang, kehidupan, kebenaran, dan kekudusan.
Kekayaan ini tidak dapat ditelusuri; itu di luar kemampuan kita untuk
melacaknya. Karena kita juga bisa menjadi rasul dan nabi, kita perlu melihat
kekayaan Kristus yang tidak dapat diduga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak orang Kristen mempunyai pemahaman yang salah karena
menganggap dan meyakini bahwa para rasul di gereja universal dan penatua di
gereja lokal adalah pejabat tinggi, jauh di atas mereka yang disebut orang awam
atau orang percaya pada umumnya. Rasul Paulus, menyadari bahwa hal tersebut
adalah konsep yang salah, dengan sengaja menunjukkan bahwa para rasul dan nabi
bukanlah orang yang luar biasa. Sebaliknya, mereka harus dianggap sekadar
sebagai orang-orang terkemuka di antara orang-orang kudus di gereja-gereja.
Mereka memimpin untuk menerima wahyu mengenai Kristus bagi gereja, untuk
memperhidupkan Kristus, untuk mengalami Kristus, untuk menikmati Kristus, dan
untuk melayani kekayaan Kristus kepada orang lain. Jika kenikmatan kekayaan
Kristus hanya tersedia bagi orang-orang tertentu yang istimewa dan berkedudukan
tinggi, maka kita semua tidak akan mendapat bagian di dalamnya. Namun dalam 3:8
Paulus mengatakan bahwa ia adalah yang paling hina di antara semua orang kudus;
namun dia dapat memberitakan kekayaan Kristus yang tidak terduga sebagai Injil.
Fakta bahwa Paulus dapat melakukan hal ini menunjukkan bahwa kita juga dapat
melakukannya. Karena menurut pengakuannya sendiri bahwa dia lebih kecil dari
kita, maka apa yang tersedia baginya juga tersedia bagi kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para rasul dan nabi bukanlah golongan Kristen yang istimewa.
Sebaliknya, mereka adalah orang-orang beriman biasa seperti kita semua. Yang
membedakan mereka dengan Kristen lainnya adalah mereka adalah orang-orang yang
memimpin. Hal yang sama juga terjadi pada para penatua di gereja lokal. Para penatua
bukanlah orang-orang luar biasa yang berpangkat tinggi, lebih tinggi dari orang
Kristen lainnya. Tidak, mereka hanyalah orang-orang yang memimpin kehidupan
gereja. Kita semua perlu membiarkan konsep ini meresap ke dalam diri kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam terang Tuhan kita harus membuang pemikiran tentang
kedudukan. Tidak ada peringkat di antara kita. Paling-paling, kita hanya
mempunyai beberapa orang yang memimpin untuk menjalankan kepemimpinan dalam
memperhidupkan Kristus bagi kehidupan gereja. Tidak ada kelas yang lebih
tinggi, tidak ada kelas khusus, di dalam gereja. Kita tidak memiliki pemimpin
penguasa. Menurut firman Tuhan dalam Matius 23:8-10, Dia adalah Pemimpin kita
yang unik, dan kita semua adalah saudara. Kita harus membuang konsep bahwa
rasul dan penatua itu istimewa. Kita semua adalah domba, dan para rasul, nabi,
dan penatua memimpin untuk memberikan teladan, sebuah pola, tentang bagaimana
mengenal Kristus, menikmati Dia, mendapatkan Dia dalam kehidupan gereja, dan
menyalurkan Dia kepada orang lain. Ini soal memberi contoh, bukan soal pangkat
dan jabatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Untuk menjadi rasul, nabi, pelayan, menteri, dan bahkan tawanan di
dalam Kristus, kita perlu mengetahui kekayaan Kristus yang tidak terduga.
Kekayaan ini dimaksudkan untuk menghasilkan gereja yang menjadi kepenuhan Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus dalam tipe. </span><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus digambarkan dalam bentuk perlambangan. Tidak
mudah untuk menemukan semua tipe Kristus dalam Perjanjian Lama. Beberapa jenis
disembunyikan. Misalnya, bumi yang muncul dalam Kejadian 1:9 dan 10 adalah tipe
Kristus. Banyak tipe lain yang ditemukan dalam pasal pertama kitab Kejadian:
cahaya, matahari, bintang, dan pepohonan. Di bagian lain dalam Alkitab kita
melihat bahwa pohon anggur, pohon apel, pohon aras, dan pohon cemara semuanya
adalah tipe Kristus. Tumbuhan juga melambangkan Kristus. Pada saat Paskah,
bangsa Israel tidak hanya makan daging domba, tetapi juga roti tidak beragi dan
sayur pahit. Gandum dan jelai juga merupakan tipe Kristus, dan bunga pacar juga
dibicarakan dalam Kidung Agung. Orang-orang tertentu juga melambangkan Kristus.
Adam, Habel, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, dan Harun adalah beberapa di antara
mereka yang merupakan tipe Kristus. Para imam, raja, dan nabi juga melambangkan
Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ratusan pesan dapat diuraikan dari Kejadian 1, terutama mengenai
tipe-tipe Kristus dalam pasal ini. Alkitab sangat dalam dan mendalam. Hanya
ketika kita mendalaminya barulah kita bisa melihat kekayaan yang dikandungnya.
Di bawah permukaan Alkitab terdapat kekayaan Kristus. Karena kekayaan ini
begitu banyak, sulit bagi siapa pun untuk mengatakan berapa banyak tipe Kristus
yang ada dalam Perjanjian Lama. Perlambangan yang satu ini saja sudah
mengungkapkan banyak kekayaan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus dalam bayangan. </span><span style="font-size: 12pt;">Selain tipenya, ada juga bayangan dan sosok Kristus. Meskipun tipe
dan bayangan serupa dalam beberapa hal, keduanya seperti wajah manusia yang
tidak hanya memiliki persamaan, namun juga berbeda satu sama lain. Tipe pada
dasarnya adalah orang atau benda yang menandakan Kristus, sedangkan bayangan
terutama merujuk pada ritual dan praktik dalam Perjanjian Lama yang
menggambarkan Kristus. Menurut Kolose 2:16 dan 17, peraturan makan, ritual, dan
hari raya hanyalah bayangan. Dengan ini kita melihat bahwa hukum, tata cara,
dan upacara dalam Perjanjian Lama hanyalah bayangan yang menggambarkan Kristus.
Namun Adam, Harun, dan Musa bukanlah bayangan; mereka tipe. Sebaliknya, hari
Sabat dan bulan baru hanyalah bayangan. Meskipun hari Sabat adalah hari
peristirahatan, namun itu bukanlah perhentian yang sesungguhnya, karena
perhentian yang sesungguhnya adalah Kristus. Demikian pula hukum sebagai
kesaksian tentang Tuhan menggambarkan seperti apa Tuhan itu. Sebagai gambaran
dan penjelasan tentang Tuhan, hukum adalah kesaksian tentang Tuhan. Dalam hal
ini merupakan bayangan Kristus sebagai penjelasan, definisi, dan kesaksian
Allah yang sesungguhnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus dalam gambaran. </span><span style="font-size: 12pt;">Figur pada dasarnya mengacu pada situasi yang menghadirkan
gambaran tertentu. Misalnya, pengembaraan bangsa Israel di padang gurun
merupakan gambaran, potret, pengalaman kita dalam kehidupan Kristiani saat ini,
yang seringkali merupakan kehidupan mengembara. Paskah adalah gambaran lainnya.
Meskipun domba Paskah adalah sebuah tipe Kristus, Paskah itu sendiri adalah
sebuah gambaran yang menggambarkan bagaimana Kristus, Paskah kita,
menyelamatkan kita dari penghakiman Allah dan memberi kita makan dengan apa
adanya Dia. Oleh karena itu, gambaran Paskah adalah gambaran Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kristus begitu kaya sehingga Dia tidak hanya memerlukan
perlambangan, tetapi juga bayangan dan figur untuk menggambarkan Dia. Semua
tipe, bayangan, dan figur Kristus dalam Perjanjian Lama merupakan deskripsi,
penjelasan, dan definisi tentang apa itu Kristus. Kita perlu mempelajari semua
hal ini dalam Kitab Suci untuk mengetahui kekayaan Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus dalam nubuatan. </span><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus juga terlihat dalam nubuatan. Dalam Alkitab
nubuatan pertama tentang Kristus adalah Kejadian 3:15, ayat yang meramalkan
bahwa Kristus sebagai keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular, Setan.
Hal ini menyiratkan bahwa Kristus harus menjadi seorang laki-laki yang lahir
dari seorang perawan, karena Ia akan menjadi benih perempuan. Kristus bukanlah
keturunan laki-laki; Dia adalah benih seorang wanita. Ayat yang satu ini
mengungkapkan banyak kekayaan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesaya 9:6 adalah nubuatan lain mengenai Kristus. Ayat ini memberi
kita tujuh gelar Kristus: Anak, Putra, Ajaib, Penasihat, Tuhan Perkasa, Bapa
Kekal, Pangeran Damai. Dalam Perjanjian Lama, masih banyak lagi nubuatan
Kristus lainnya. Bahkan kitab Zakharia yang pendek memuat banyak nubuatan rinci
tentang Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus dalam penggenapan nubuat. </span><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus juga terlihat dalam penggenapan nubuatan.
Kadang-kadang dalam penggenapan suatu nubuatan dalam Perjanjian Baru ada
sesuatu yang ditambahkan lebih lanjut. Misalnya, Perjanjian Lama menyatakan
bahwa Kristus akan menjadi anak domba. Namun dalam Perjanjian Lama, Kristus
tidak pernah disebut Anak Domba Allah. Namun demikian, dalam penggenapan
nubuatan mengenai Kristus sebagai Anak Domba, Dia disebut Anak Domba Allah
(Yohanes 1:29). Ini tambahan yang luar biasa!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Terkadang para penulis Perjanjian Baru menambahkan hal-hal
tertentu ketika mengutip nubuatan Perjanjian Lama tentang Kristus. Itu terjadi
karena Kristus tidak dapat dibatasi oleh nubuatan mengenai Dia. Ketika Dia
datang, Dia menggenapi lebih dari apa yang telah dinubuatkan. Lebih jauh lagi,
pengalaman kita akan Kristus melampaui penggenapan nubuatan. Sebenarnya, ini
bukan menambahkan sesuatu; itu adalah mengalami Kristus yang tidak terbatas.
Dalam pengalaman kami, Kristus bukan hanya Anak Domba Allah, namun Anak Domba
kekekalan. Jadi, nubuatannya singkat, penggenapannya lebih lama, dan
pengalamannya abadi. Ketika kita mengalami Kristus dalam penggenapan nubuatan
mengenai Dia, kita tidak menambahkan apa pun. Sebaliknya, kita masuk ke dalam
pengalaman kekal kekayaan Kristus yang tidak ada habisnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus sebagai tumbuhan, binatang, mineral dan pribadi. </span><span style="font-size: 12pt;">Rumput, bunga, biji-bijian, dan pepohonan semuanya menggambarkan
kekayaan Kristus. </span><span style="font-size: 12pt;">Anak domba, sapi, rajawali, singa, dan merpati semuanya adalah
tipe Kristus. </span><span style="font-size: 12pt;">Di dalam Alkitab, sejumlah mineral juga menunjukkan kekayaan
Kristus seperti emas, perak, kuningan, dan batu-batu berharga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sejumlah orang dalam Alkitab melambangkan Kristus. Semua ini
menggambarkan berbagai aspek kekayaan Kristus. Kita melihat kekayaan tertentu
dari Kristus dalam diri pribadi Adam, kekayaan lainnya dalam diri Habel, dan
kekayaan lainnya dalam diri Yusuf. Di sepanjang Alkitab, banyak tokoh lain yang
menggambarkan berbagai aspek kekayaan Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua hal positif di alam semesta mengarah pada Kristus. Misalnya,
Kristus adalah gravitasi yang sebenarnya. Tanpa Dia, kita akan terlempar. Jika
Kristus tidak menahan kita pada tempatnya, kita tidak akan mampu berdiri.
Kristuslah yang mempunyai kuasa menahan yang sejati. Menurut Ibrani 1:3, Dia
menopang seluruh alam semesta. Karena semua hal positif di alam semesta
menandakan Kristus, Kristus dapat menggunakan banyak hal sebagai ilustrasi
tentang diri-Nya ketika Dia berada di bumi. Misalnya, Dia dapat menggunakan
pintu sebagai gambaran diri-Nya dan berkata, “Akulah pintunya.” Kristus adalah
realitas dari setiap hal positif. Dia bukan hanya gravitasi, tapi juga udara,
cahaya, dan segala hal positif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus juga mencakup kebajikan manusia dan sifat-sifat
ilahi. Kristus adalah kasih sejati, kesabaran, dan pengampunan. Di luar
Kristus, kita tidak bisa mengasihi, bersabar, atau mengampuni, bahkan dalam
hubungan dengan istri atau suami kita. Namun ketika kita memiliki Kristus, kita
memiliki semua kebajikan manusia dan sifat-sifat ilahi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus untuk Menghasilkan Gereja</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Melalui dispensasi ilahi Kristus ke dalam orang-orang percaya. </span><span style="font-size: 12pt;">Segala kekayaan Kristus dimaksudkan Allah untuk menghasilkan
gereja. Hal ini terjadi melalui dispensasi ilahi Kristus ke dalam orang-orang
percaya. Gereja dihasilkan bukan melalui pengajaran atau pengorganisasian,
melainkan melalui dispensasi Kristus. Semakin banyak Kristus disalurkan ke
dalam kita, semakin banyak kehidupan yang kita miliki, semakin kuat kehidupan
yang kita miliki, semakin kaya kehidupan yang kita miliki, dan kehidupan gereja
menjadi semakin terangkat. Saya menyukai pelayanan yang menyalurkan kekayaan
Kristus kepada orang-orang percaya. Melalui pelayanan seperti itu, kita
mempunyai kehidupan gereja yang baik, kuat, dan terangkat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Melalui pengalaman dan kenikmatan orang percaya akan Kristus. </span><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus menghasilkan gereja melalui pengalaman dan
kenikmatan orang percaya akan Kristus. Di pihak Kristus, ini adalah masalah
dispensasi, namun di pihak kita, ini adalah masalah pengalaman dan kenikmatan.
Ketika kita mengalami dan menikmati Kristus yang disalurkan ke dalam kita, kita
menjadi bagian dari kehidupan gereja yang benar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus untuk Mengungkapkan Berbagai Hikmah
Tuhan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus juga mengungkapkan hikmat Allah yang beraneka
ragam (3:10). Hikmat Tuhan bermacam-macam; ia memiliki banyak aspek dalam
banyak arah. Hikmat ini diungkapkan di hadapan para penguasa dan pemerintahan
di surga, terutama di hadapan kuasa jahat Setan. Tuhan ingin menunjukkan kepada
kuasa Setan betapa bijaksananya Dia. Jadi, kekayaan Kristus menampilkan
hikmat-Nya dalam berbagai cara. Hal ini sesuai dengan tujuan kekal Allah
(3:11).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kekayaan Kristus untuk Menghasilkan Kepenuhan
Kristus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pengalaman akan kekayaan Kristus menghasilkan kepenuhan Kristus,
Tubuh sebagai ekspresi Kristus (1:23). Kitab Efesus berbicara tentang kekayaan
Kristus dan kepenuhan Kristus. Kekayaan alam dan teknologi yang menghasilkan
banyak bahan makanan tidak membuat seseorang kenyang sampai dia memakannya,
mencernanya, dan mengasimilasinya. Dengan menyerap kekayaan dengan cara ini,
kekayaan menjadi bagian dari dirinya. Demikian pula seluruh aspek kekayaan
Kristus tidak akan menjadi kepenuhan Kristus sebelum kita memakannya,
menikmatinya, mencernanya, dan mengasimilasinya. Dengan menyerap kekayaan
tersebut sedemikian rupa, kita menjadi Tubuh Kristus sebagai kepenuhan-Nya
untuk mengekspresikan Dia. Dengan demikian, Tubuh Kristus terdiri dari kekayaan
Kristus yang telah kita nikmati dan asimilasi. Oleh karena itu, Tubuh adalah
Gereja adalah hasil, produk, pengalaman dan kenikmatan kekayaan Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-73798019331886267792023-10-07T10:03:00.011+07:002023-10-07T10:03:50.569+07:00GEREJA MENJADI TUBUH KRISTUS<p><b style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">GEREJA MENJADI TUBUH KRISTUS</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ef. 1:22-23 berkata, “Dan Ia menundukkan segala sesuatu di bawah
kaki-Nya dan memberikan Dia kepada Gereja sebagai Kepala atas segala sesuatu,
yaitu Tubuh-Nya, kepenuhan dari Dia yang memenuhi segala sesuatu dalam segala
hal.” Kata “kepada” di ayat 22 dan “ke arah” di ayat 19 keduanya menunjukkan
adanya transmisi dari Kristus kepada gereja. Bahkan kita yang berada dalam
kehidupan bergereja tidak mengetahui sepenuhnya apa yang terjadi antara Kristus
dan gereja. Sejak hari Pentakosta transmisi telah terjadi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Transmisi yang Terus-Menerus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Transmisi ini tidak terjadi sekali untuk selamanya. Menurut
pemikiran umum, kita menganggap bahwa hal-hal tertentu terjadi sekali untuk
selamanya. Misalnya saja soal penyaliban bersama Kristus. Mereka yang
menekankan ajaran obyektif Alkitab menyatakan bahwa penyaliban kita bersama
Kristus terjadi sekali untuk selama-lamanya. Kristus mati satu kali saja dan
tidak perlu mati lagi. Selain itu, Dia telah dibangkitkan sekali untuk
selama-lamanya dan tidak perlu dibangkitkan lagi. Apa pun yang Dia capai bagi
kita, Dia capai sekali untuk selama-lamanya. Namun, penerapan apa yang telah
dilakukan-Nya tidak dilakukan sekali untuk selamanya. Melainkan masih berlanjut
terus menerus. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut Galatia 2:20, nampaknya penyaliban Paulus bersama Kristus
terjadi sekali untuk selamanya. Namun menurut 2 Korintus 4 dia terus-menerus
berada di bawah kematian Kristus. Oleh karena itu, di satu sisi, kematian
Kristus hanya terjadi satu kali untuk selamanya; namun di sisi lain, hal ini
terus berlanjut sepanjang kehidupan Kristen kita. Dengan cara yang sama, kuasa
yang bekerja di dalam Kristus dalam membangkitkan Dia dari kematian, dalam
mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah di surga, dalam menundukkan segala
sesuatu di bawah kaki-Nya, dan dalam memberikan Dia sebagai Kepala atas segala
sesuatu, bekerja satu kali saja untuk semua. Meskipun demikian, Kristus adalah
Kepala atas segala sesuatu bagi gereja, dan kuasa yang bekerja di dalam Dia
melebihi kebesaranNya terhadap kita yang percaya. Kuasa ilahi tidak disalurkan
kepada gereja hanya sekali saja untuk selamanya; sebaliknya, hal itu ditularkan
atau ditransmisikan secara terus menerus. Transmisi artinya upaya disengaja
untuk memindahkan kuasa Ilahi dari Allah kepada manusia secara terus menerus,
antara Roh Allah kepada roh manusia, sehingga roh manusia menjadi serupa dengan
Roh Allah dalam batasan dan kondisi yang ditetapkan oleh Allah sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transmisi ini dimulai pada hari Pentakosta, dan masih berlanjut
hingga saat ini. Bahkan sekarang transmisi ini sampai ke gereja. Listrik dipasang
di rumah sekali saja, namun listrik terus disalurkan ke dalam rumah melalui
kabel-kabel yang dipasang menghubungkan gardu PLN dengan tiap titik fungsi
listrik di rumah. Demikian pula, semua yang telah dicapai Kristus sebagai
Kepala terus-menerus ditransmisikan ke Tubuh-Nya. Kuasa ilahi akan terus
disalurkan kepada gereja untuk selama-lamanya; itu tidak akan pernah berhenti.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Menjadi Tubuh dalam Ciptaan Baru</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Banyak orang-orang Kristen berbicara tentang Tubuh dan pelayanan
Tubuh. Pembicaraan ini sangat meresahkan karena orang-orang tidak tahu apa yang
mereka bicarakan. Apa yang mereka maksud dengan pelayanan Tubuh adalah berbagai
versi yang dimiliki beberapa pengkhotbah, bukan hanya satu. Tubuh bukanlah
sebuah organisasi; itu adalah suatu organisme yang terdiri dari semua orang
percaya yang telah dilahirkan kembali untuk ekspresi dan aktivitas Kepala.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tubuh adalah hasil inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan
kenaikan Kristus yang telah turun ke gereja. Menurut kehidupan alamiah kita,
kita tidak memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari Tubuh. Sebaliknya, kita
hanya memenuhi syarat untuk dimusnahkan dan dikuburkan agar kita dapat
dibangkitkan. Secara alami, bahkan roh kita pun tidak memenuhi syarat untuk
menjadi bagian dari Kristus. Sebelum penyaliban dan kebangkitan Kristus, Tubuh
Kristus belum ada. Dia mempunyai sejumlah pengikut, tetapi Dia tidak mempunyai
Tubuh. Tubuh Kristus tidak dapat muncul dari Kristus yang berinkarnasi sampai
Dia disalibkan untuk memusnahkan daging, manusia duniawi, dan seluruh ciptaan
lama. Setelah mengakhiri semua hal ini melalui penyaliban-Nya, Kristus masuk ke
dalam kebangkitan untuk menumbuhkan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, setelah
kebangkitan-Nya, Tubuh Kristus muncul. Dalam kehidupan alamiah kita dan dalam
ciptaan lama, kita bukanlah Tubuh. Namun kita adalah Tubuh ciptaan baru yang
bertunas melalui kehidupan kebangkitan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Melalui inkarnasi Tuhan Sang Pencipta menjadi manusia bernama
Yesus. Meskipun Tuhan hidup, bergerak, dan bertindak di dalam Yesus, tidak ada
cara untuk memiliki Tubuh, karena pada saat itu Yesus bukanlah Kepala. Hanya
setelah Dia naik ke surga barulah Tuhan memberikan Dia untuk menjadi Kepala
atas segala sesuatu bagi gereja. Melalui kematian Kristus yang adalah segalanya,
ciptaan lama, termasuk manusia lama kita, daging kita, dan keberadaan alamiah
kita, telah dimusnahkan. Setelah penyaliban, Kristus membawa ciptaan lama
bersama-Nya ke dalam kubur dan menguburkannya di sana. Ketika Dia masuk ke
dalam kebangkitan bersama ciptaan baru, Dia meninggalkan ciptaan lama di dalam
kubur. Kemudian Dia naik ke surga dan ditahbiskan untuk menjadi Kepala atas
segala sesuatu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dibutuhkan daya yang luar biasa untuk mengirim pesawat luar
angkasa dari bumi ke bulan. Namun betapa besarnya kuasa yang diperlukan untuk
menyebabkan Kristus naik dari bumi ke surga ketiga! Kebesaran kuasa Tuhanlah
yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati, mendudukkan Dia di sebelah
kanan Tuhan di surga, menundukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan
memberikan Dia menjadi Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Sekarang kuasa
ini sedang ditransmisikan ke gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada hari Pentakosta, Kristus yang disalibkan, dibangkitkan, dan
naik, yang diberikan sebagai Kepala atas segala sesuatu, mulai mewariskan semua
yang telah Dia capai, dapatkan, dan peroleh kepada gereja. Sejak hari itu, transmisi
ini tidak berhenti. Hal ini menunjukkan bahwa transmisi ini mempunyai permulaan
tetapi tidak mempunyai akhir. Setelah semua langkah menakjubkan yang diambil
oleh Allah Tritunggal – penciptaan, inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan
kenaikan – Dia datang ke dalam gereja dengan segala pencapaian-Nya. Dengan
demikian, gereja, Tubuh, adalah satu kesatuan dalam kebangkitan dan kenaikan
dengan unsur-unsur alamiah dan ciptaan lama dihentikan. Tubuh, suatu organisme
dalam kebangkitan dan kenaikan, sepenuhnya berada dalam ciptaan baru dan tidak
ada hubungannya dengan ciptaan lama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika Anda masih hidup menurut manusia lama, manusia duniawi, atau
daging, Anda bukan bagian dari Tubuh. Setiap bagian Tubuh adalah ciptaan baru.
Banyak orang yang berbicara tentang Tubuh dan pelayanan Tubuh bersifat alamiah
dan bersifat daging; mereka tidak berada dalam kebangkitan. Kita semua perlu
melihat bahwa Tubuh itu ada ketika Kristus naik. Setelah naik ke sebelah kanan
Tuhan, Dia terus-menerus mentransmisikan pencapaian-Nya ke dalam gereja. Dengan
cara inilah gereja muncul.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dua Ciptaan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bagi kita yang beriman, ada dua ciptaan, yaitu ciptaan lama dan
ciptaan baru. Harus kita akui bahwa ciptaan lama masih tetap ada pada kita.
Betapapun kita membenci sisa manusia lama ini dan ingin melepaskannya! Namun,
beberapa orang Kristen tidak merasa terganggu dengan ciptaan lama; sebaliknya,
mereka menghargainya. Apakah Anda benar-benar membenci ciptaan lama, daging,
dan manusia alami? Itu masih diragukan. Jika seorang saudara menegur Anda
karena bersikap alamiah dan bersifat daging, Anda akan tersinggung, dan
kemungkinan akan marah kepada saudara tersebut. Tetapi jika ada yang memuji
Anda dan memberi tahu Anda betapa penolong dan baiknya Anda, Anda akan merasa
tersanjung. Ini bukti kuat kalau Anda masih menggenggam erat dan mencintai manusia
lama itu. Jika Anda membenci kedagingan Anda dan manusia alami Anda, tidak akan
sulit bagi Anda untuk ditegur. Sebaliknya, Anda akan bersyukur. Jadi, orang
yang mudah tersinggung (sensitive) dan cenderung marah dan menolak teguran atau
nasihat orang lain, itu menjadi salah satu tanda dia masih manusia lama. Manusia
lama tidak berhak masuk ke dalam Kerajaan Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Transmisi dari Kristus yang Naik Menghasilkan Tubuh</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kita telah melihat bahwa Tubuh Kristus tidak ada sebelum
penyaliban Kristus, tetapi setelah kenaikan-Nya, ketika sesuatu dari Kristus
yang telah naik ditransfusikan ke dalam diri orang-orang percaya. Artinya
transmisi Kristus yang naik menghasilkan Tubuh. Segala sesuatu yang kita
bicarakan dalam kehidupan gereja, dalam pelayanan, atau dalam persekutuan harus
berasal dari transmisi ini. Jika pembicaraan kita adalah tentang transmisi,
maka pembicaraan kita adalah tentang Tubuh. Jika bukan dari transmisinya, maka
itu bukan dari Tubuh. Di dalam Tubuh tidak ada sesuatu pun yang alamiah, tidak
ada sesuatu pun yang berasal dari daging, dan tidak ada sesuatu pun yang
berasal dari ciptaan lama. Kita semua perlu melihat fakta ini. Kita perlu
membaca ayat-ayat alkitab tentang ini berulang-ulang sampai terang menyinari
kita mengenai hal ini. Ketika kita melihat fakta itu, kita akan berkata,
“Sesungguhnya Tubuh bukanlah sesuatu yang berasal dari manusia duniawi. Tubuh
berasal dari transmisi Kristus yang naik.” Puji Tuhan bahwa dalam kehidupan
gereja transmisi surgawi terjadi dalam diri kita semua! Itu kalau Kristus
benar-benar menjadi Kepala dalam gereja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mengalami Transmisi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Penganut agama Kristen fundamental, tidak mengalami transmisi ini.
Orang yang terlibat aktif dengan Kekristenan Pantekosta, dapat melihat beberapa
hal yang aneh, namun tidak melihat transmisi ini terjadi. Melalui pengalaman
bertahun-tahun dan dengan membuat perbandingan, ternyata kehidupan bergereja
yang benar bukanlah hal yang Fundamental dan bukan Pentakosta, bukan Karismatik,
apalagi hanya slogan Reformasi; kehidupan bergereja yang benar sepenuhnya
merupakan masalah transmisi ilahi. Anda mungkin sangat mendasar Fundamental
namun mati, karena hanya sedikit dari Kristus yang telah naik, yang ditransmisikan
ke dalam Anda. Anda mungkin tidak mengetahui atau tidak peduli dengan transmisi
semacam itu. Tapi, itulah yang menentukan keberadaan Anda Bersama Kristus. Tidak
ada transmisi ilahi, tidak ada Kristus, tidak ada Kristen yang nyata.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam agama Kristen Fundamental diajarkan untuk meluruskan Firman
Tuhan. Para guru (misalnya Brotherhood) terus-menerus menunjukkan doktrin mana
yang salah. Akhirnya semakin meluruskan Firman, semakin matilah </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">muridnya. Meskipun mempunyai banyak
pengetahuan, pengikutnya sudah mati. Maka segeralah bertobat atas kematian kamu.
Kehidupan Kristen tidak bergantung pada fundamentalnya, tetapi pada pengalaman
transmisinya. Orang yang terlibat dengan gerakan Pantekosta, berpikir akan memperoleh
kekuatan rohani. Pantekosta mengajar bagaimana berbahasa roh. Namun, semakin berbahasa
roh, semakin sedikit transmisi yang dialami. Oleh karena itu, orang-orang
meninggalkan ajaran fundamental, meninggalkan gerakan Pentakosta dan kembali ke
jalur transmisi. Saatnya Anda menerima lebih banyak transmisi Ilahi setiap
hari. Bagaimana cara kerjanya?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada hari kita diselamatkan, kuasa surgawi dipasang di dalam roh
kita. Apa yang kita perlukan sekarang adalah transmisi terus-menerus, bukan
cicilan lagi. Jika kita membuka hati, memurnikan hati dan hati nurani, dan
membiarkan pikiran kita menjadi sadar, emosi kita berkobar, dan keinginan kita
menjadi tunduk, kita akan mengalami transmisi dan memiliki kekuatan dan
kekayaan. Maka kita tidak akan berada dalam manusia alamiah, melainkan berada
dalam kebangkitan dan kenaikan. Saat kita menikmati transmisinya, kita mungkin
tidak tahu di mana kita berada, karena kita sepenuhnya bersatu dengan Kristus.
Mungkin sulit untuk mengatakan apakah kita berada di bumi atau di surga. Tapi yang
jelas, secara fisik, tubuh Anda masih tetap di bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Kristus ditransmisikan ke dalam kita, transmisi itu
mempersatukan kita dengan Kristus dan menjadikan kita satu dengan-Nya. Misalnya
lampu pada kamar di rumah yang dihubungkan dengan transmisi listrik dari
pembangkit listrik PLN, menyatukan rumah dan PLN dalam aliran arus listrik.
Terlebih lagi, transmisi ilahi tidak ada habisnya. Semakin banyak kita
berbicara, semakin banyak pula yang harus kita katakan, kita khotbahkan, kita
ajarkan, maka semakin banyak transmisi terjadi dari Kristus kepada kita terus
ke mulut kita. Semakin banyak kita melayani, semakin banyak persediaan yang
dapat kita peroleh dari Kristus. Dalam transmisi inilah kita mendapatkan kehidupan
gereja dan fungsi-fungsi Tubuh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sekali lagi saya katakan, transmisi surgawi adalah kepada gereja.
Melalui transmisi, Tubuh menjadi nyata, asli, hidup, dan agresif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kepenuhan Kristus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 23 mengatakan bahwa Tubuh adalah “kepenuhan dari Dia yang
memenuhi segala sesuatu dalam segala hal.” Tubuh Kristus adalah kepenuhan-Nya.
Kepenuhan Kristus muncul dari kenikmatan kekayaan Kristus (3:8). Melalui kenikmatan
kekayaan Kristus, kita menjadi kepenuhan-Nya untuk mengekspresikan Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Inilah kepenuhan dari Dia yang mengisi segala sesuatu dalam segala
hal. Kristus, Allah yang tidak terbatas dan tidak berujung, begitu agung
sehingga Dia memenuhi segala sesuatu dalam segala hal. Kristus yang begitu
agung memerlukan gereja untuk menjadi kepenuhan-Nya agar ekspresi-Nya seutuhnya
dinyatakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam transmisi itulah Tubuh Kristus adalah kepenuhan dari Dia
yang mengisi segala sesuatu, karena Kristus yang memenuhi segala sesuatu ada
dalam transmisi. Transmisi ini menghubungkan kita dengan Kristus yang memenuhi
segalanya. Dengan cara ini gereja menjadi kepenuhan Kristus yang memenuhi
segala sesuatu dalam segala hal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Menikmati Kekayaan Kristus dan Memiliki
Kehidupan Gereja yang Layak</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kita tidak boleh memperlakukan hal ini sebagai ajaran belaka,
tetapi mempraktikkannya. Jika Anda mempraktikkan hal ini, Anda akan menikmati
kekayaan Kristus setiap kali Anda membaca Firman Tuhan. Melalui transmisi,
Alkitab menjadi buku lain. Betapa tak terduga kekayaan Kristus! Dalam transmisi
kekayaan Kristus yang tak terselami menjadi kenikmatan kita. Ketika kekayaan
ini menjadi kenikmatan kita, kekayaan ini juga menjadi unsur penyusun
keberadaan spiritual kita. Hal ini menghasilkan Tubuh sebagai kepenuhan Kristus
yang memenuhi segala sesuatu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transmisi ini menghubungkan kita dengan Kristus yang naik. Dalam
transmisi ini kita menikmati Kristus sesuai dengan apa yang dicatat dalam
Alkitab. Apapun yang kita baca di dalam Alkitab menjadi nyata bagi kita melalui
transmisi. Dengan cara inilah kekayaan Kristus menjadi kenikmatan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dua ungkapan khusus yang ditemukan dalam Efesus 1: “kepada kita
yang percaya,” dan, “kepada gereja.” Kuasa ilahi telah dipasang ke dalam diri
kita sekali untuk selama-lamanya, namun kuasa itu terus-menerus disalurkan ke
dalam diri kita. Dalam transmisi ini kita menikmati Kristus dan memiliki
kehidupan gereja yang tepat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dengan menikmati transmisinya, kita merasakan awal pengangkatan.
Kadang-kadang saat menikmati transmisi ilahi, kita berada dalam kegembiraan
sehingga membuat kita ingin melompat kegirangan. Kenikmatannya sungguh luar
biasa sehingga seolah-olah kita sudah terpesona. Kadang-kadang kita hampir
tidak berani membaca Alkitab karena kekayaan Kristus yang terungkap di dalamnya
begitu luas dan tak terukur. Kita berada di samping diri sendiri dengan
kenikmatan yang kaya ini. Melalui transmisi seperti itu, kita adalah Tubuh,
kepenuhan dari Dia yang mengisi segala sesuatu dalam segala hal. Apakah Anda
termasuk salah satu di dalam”kita” ini</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-38171280149793732162023-10-01T17:58:00.005+07:002023-10-01T17:58:27.453+07:00KRISTUS MENJADI KEPALA ATAS SEGALA SESUATU BAGI GEREJA<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">KRISTUS MENJADI KEPALA ATAS SEGALA
SESUATU BAGI GEREJA</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Efesus 1 Paulus berdoa agar kita
mempunyai roh hikmat dan wahyu dalam pengetahuan penuh akan Allah. Sesuai
konteksnya, mengenal Alah secara penuh berarti mengetahui </span><b style="font-size: 12pt;">pengharapan</b><span style="font-size: 12pt;">
akan panggilan Tuhan, </span><b style="font-size: 12pt;">kemuliaan</b><span style="font-size: 12pt;"> warisan Tuhan di antara orang-orang
kudus, dan kebesaran </span><b style="font-size: 12pt;">kuasa</b><span style="font-size: 12pt;"> Tuhan terhadap kita yang percaya. Mengenal
Tuhan berarti mengetahui pengharapan, kemuliaan dan kuasa, karena Tuhan sendiri
ada di dalam pengharapan, kemuliaan dan kuasa. Jika kita mengaku mengenal Tuhan
tetapi tidak mengetahui ketiga hal ini (pengharapan, kemuliaan, dan kuasa),
maka kita mengenal Tuhan hanya secara obyektif, bukan berdasarkan pengalaman.
Namun mengenal Tuhan dalam pengharapan, kemuliaan dan kuasa berarti mengenal
Dia secara pengalaman dan subyektif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebanyakan orang Kristen saat ini
mengenal Tuhan secara obyektif, hanya sekedar pengetahuan belaka. Bagi mereka,
Tuhan berada jauh di surga. Mereka mengenal Tuhan sebagai objek keyakinan dan
ibadah mereka, namun mereka tidak mengenal-Nya secara subyektif sebagai
pengharapan, kemuliaan, dan kuasa mereka. Mereka tidak mengenal Dia sebagai
Pribadi yang bekerja di dalam diri mereka untuk menjadikan mereka kudus,
menjadikan mereka anak-anak Allah, dan menjadikan mereka milik pusaka Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Menjadi Warisan Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Panggilan Allah merupakan keseluruhan
dari perkataan baik-Nya mengenai kita. Dalam perkataan Tuhan kita dijadikan
kudus, kita dijadikan anak-anak Tuhan, dan kita menjadi warisan Tuhan. Dengan
demikian, kita akan menjadi harta yang layak menjadi warisan Tuhan. Tuhan itu
begitu tinggi, begitu agung, dan sangat berharga. Meskipun demikian, Dia akan
menerima kita sebagai warisan-Nya. Namun jika kita melihat kondisi kita saat
ini, kita akan menyadari bahwa kita tidak layak menjadi warisan-Nya. Namun
Tuhan akan bekerja di dalam diri kita untuk menjadikan kita layak, berharga,
dan bernilai, harta unik di alam semesta sebagai warisan bagi-Nya. Tuhan
menganggap kita, umat pilihan-Nya, milik-Nya yang istimewa. Satu-satunya cara
kita bisa menjadi harta Tuhan, milik-Nya yang istimewa, adalah melalui karya
ilahi di dalam kita. Tuhan adalah hartanya, dan Dia mengerjakan diri-Nya
sendiri sebagai harta itu ke dalam kita agar kita bisa menjadi harta bagi-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Yerusalem Baru</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tiga aspek penting dari perkataan baik
Tuhan adalah bahwa kita akan dikuduskan, bahwa kita akan menjadi anak-anak
Tuhan, dan bahwa kita akan menjadi warisan Tuhan. Ketiga aspek ini terlihat
pada Yerusalem Baru. Menurut Wahyu 21, Yerusalem Baru akan menjadi kota kudus,
kota dimana kekudusan Tuhan terlihat. Juga, Yerusalem Baru akan menjadi kumpulan
susunan anak-anak Allah. Wahyu 21:7 mengatakan bahwa siapa yang menang akan
mewarisi segala sesuatu dan menjadi anak Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa
Yerusalem Baru adalah totalitas dari status anak Allah. Terlebih lagi,
Yerusalem Baru akan menjadi harta, warisan, baik bagi Tuhan maupun bagi kita.
Di Yerusalem Baru Tuhan akan menikmati kita sebagai harta-Nya, dan kita akan
menikmati Dia sebagai harta kita. Oleh karena itu, Yerusalem Baru akan menjadi
warisan bersama dan kepuasan bersama bagi Tuhan dan manusia milik kepunyaan-Nya.
Yerusalem Baru akan menjadi perwujudan kekudusan, Kumpulan susunan anak-anak
Tuhan, dan warisan bersama bagi Tuhan dan manusia. Terlebih lagi, Yerusalem
Baru akan memiliki kemuliaan Tuhan, yaitu kemuliaan warisan Tuhan, kekayaan
kemuliaan warisan-Nya di antara orang-orang kudus. Hari ini kemuliaan ini
adalah harapan kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kuasa Yang Semua Inklusi Terhadap
Kita Yang Beriman</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Harapan ini dipenuhi oleh kuasa Tuhan
yang luar biasa besarnya. Kekristenan yang fundamental mempunyai kekuatan yang
kecil. Kekristenan Pantekosta juga tidak mempunyai kekuatan yang memadai. Namun
Efesus 1 berbicara tentang kuasa yang ada pada kita yang percaya. Sebagai orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus dan bibel, kita semua dapat berseru, “Haleluya,
aku percaya! Aku percaya kepada Tuhan Yesus dan aku percaya kepada Firman
Tuhan.” Kita tidak perlu berpuasa dan berdoa untuk menerima kuasa Ilahi, karena
kuasa itu ada pada kita yang beriman. Dengan percaya kita diposisikan dan
memenuhi syarat untuk menerima kuasa Tuhan. Haleluya, kuasa ini ada pada kita
yang beriman!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Listrik adalah ilustrasi yang bagus
untuk hal ini. Saat kita membangun gedung, listrik juga dipasang. Setelah
tersambung dengan PLN, daya listrik dialirkan ke gedung. Terserah kita apakah
kita menggunakan daya PLN ini atau tidak, dan kita menggunakannya dengan
menyalakannya dengan menekan tombol saklar. Demikian pula listrik surgawi sudah
terpasang di dalam diri kita, dan kuasa surgawi sudah mengalir ke arah kita.
Cara untuk menerima kuasa ini adalah hanya dengan menggunakan saklar, bukan
atau tidak dengan berpuasa dan berdoa selama beberapa hari. Salah satu cara
untuk berlatih menggunakan tombol saklar ini adalah dengan mengucapkan Efesus
1:19-23 berulang kali.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12.0pt;">1:19 Dan betapa hebat besarnya
kuasa-Nya terhadap kita yang percaya, sesuai dengan operasi kekuatan kuasa-Nya,<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12.0pt;">1:20 Yang dilakukan-Nya beroperasi di
dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan
Dia di sebelah kanan-Nya di surga,<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12.0pt;">1:21 Jauh melebihi segala
pemerintahan dan otorita dan kekuasaan dan ketuhanan dan segala nama yang dapat
disebutkan bukan hanya pada zaman ini, tetapi juga pada zaman yang akan datang;<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12.0pt;">1:22 Lalu Ia menundukkan segala
sesuatu di bawah kaki-Nya dan memberikan Dia sebagai Kepala atas segala sesuatu
bagi gereja,<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12.0pt;">1:23 Yaitu Tubuh-Nya, kepenuhan dari
Dia yang mengisi segala sesuatu dalam segalanya.<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Jika kita mengucapkan ayat-ayat ini
sepuluh kali dengan penuh percaya, kita akan diberdayakan. Namun, jika Anda
berulang kali mengatakan bahwa Anda lemah, Anda sebenarnya akan menjadi lemah. (Ini
fakta: banyak orang, termasuk yang menyebut dirinya Kristen berbicara jelek dan
buruk tentang dirinya sendiri, dan tanpa sadar mempertahankan keadannya yang
buruk atau jelek itu; <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>maka akan sulit
bagi orang itu untuk mengubah keadaannya ke arah yang lebih baik). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Namun dengan berbicara positif dalam iman,
kita menggunakan seluruh keberadaan kita untuk menerima kuasa ilahi. Ketika
kita berbicara dengan iman dan menerima kuasa, semua hal negatif akan hilang.
Setan tidak takut terhadap doa-doa kita yang menyedihkan dan memohon, namun ia
takut terhadap ucapan kita dalam iman. Kita perlu mengatakan, “Saya percaya,
saya berbicara, saya mempunyai kuasa, saya kuat.” Ini bukanlah takhyul; itu
adalah iman Kristen kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Soal iman, harus ada faktanya dulu.
Tuhan datang untuk memberi tahu kita tentang fakta tersebut, dan kemudian kita
percaya apa yang Tuhan katakan. Kepercayaan Kristen kita persis seperti ini.
Meskipun kita tidak dapat melihatnya, namun faktanya Kristus telah bangkit dari
antara orang mati dan duduk di surga jauh di atas segalanya. Terlebih lagi,
adalah fakta bahwa segala sesuatu telah tunduk di bawah kaki-Nya dan bahwa Dia
adalah Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Ini adalah fakta yang terjadi di
alam semesta. Melalui Firman-Nya yang kudus, Allah datang untuk memberi tahu
kita fakta-fakta ini. Lalu kita mengimani apa yang difirmankan Allah dan
mengucapkan apa saja yang difirmankan Allah. Inilah iman. Kita hendaknya tidak
hanya membaca dan mempelajari Alkitab, tetapi juga berbicara tentang Alkitab. Mungkin
ada orang yang mengecam karena ada orang lain mengulang-ulang ayat-ayat
Alkitab, tapi abaikan saja mereka, malah mengulanginya lebih sering lagi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di alam semesta ini terjadi transmisi
dari Tuhan di surga ke gereja. Efesus 1:19 mengatakan bahwa transmisi ini
adalah “kepada kita yang percaya.” Lebih jauh lagi, 1:22 mengatakan, “Dan Ia
menundukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya dan ‘menyerahkan’ Dia sebagai Kepala
atas segala sesuatu bagi jemaat.” Kata kecil “menyerahkan” menunjukkan suatu
transmisi. Secara fisik tidak seorangpun pernah melihat penyerahan Kristus
kepada gereja, tetapi secara Rohani dan iman kita penyerahanan itu memang
terjadi. Kuasa yang ada pada kita adalah Allah Tritunggal. Kuasa ini bukan
hanya kuasa penciptaan, melainkan kuasa yang telah melewati inkarnasi (Allah
menjadi manusia), penyaliban, kematian, penguburan, kebangkitan, dan kenaikan.
Setelah semua langkah ini, Allah Tritunggal datang kepada kita sebagai suatu
kuasa. Oleh karena itu, di dalam kuasa ini terdapat kuasa penciptaan,
inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan. Oleh karena itu, ini adalah
kekuatan yang mencakup semua. Kuasa terhadap kita yang beriman adalah Allah
Tritunggal, Pencipta alam semesta, yang berinkarnasi, melewati penyaliban,
masuk kebangkitan dan kenaikan, dan turun kepada kita. Kuasa ini telah dipasang
di dalam diri kita, sama seperti listrik yang telah dipasang di sebuah gedung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita perlu percaya bahwa kuasa ini
sekarang ada di dalam diri kita. Namun, banyak di antara kita yang terlalu
alamiah atau ilmiah dan terlalu logis dan berkata, “Bagaimana mungkin ada kuasa
</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">sebesar itu dalam diriku? Aku menyadari
bahwa aku telah bertobat, bahwa aku telah mengakui dosa-dosaku kepada Tuhan,
dan bahwa aku percaya kepada-Nya dan yakin kepada-Nya. Aku dapat memahami bahwa
Tuhan telah menyelamatkanku, mengampuniku, dan membersihkanku dengan darah
Kristus yang berharga. Namun pada saat itu aku yakin aku tidak merasakan bahwa
kuasa ilahi telah terpasang dalam diriku. “Apakah Anda bermaksud mengatakan
bahwa kuasa yang inklusi segalanya, Bapa, Anak, dan Roh Kudus melalui
penciptaan, inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan, telah beroperasi
di dalam diriku? Aku hanya tidak merasa mempunyai kuasa seperti itu. Tidak
logis untuk mengatakan bahwa aku memilikinya.” Logika selalu bertentangan
dengan iman, dan iman bertentangan dengan logika. Dalam hal transmisi kuasa
ilahi ini, jangan mencoba bersikap terlalu logis. Sebaliknya, jalankan iman,
laksanakan sesuai iman Anda.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mari kita pertimbangkan masalah ini
dengan cara ini. Kita telah dilahirkan kembali, diregenerasikan kembali.
Dilahirkan kembali berarti melahirkan Tuhan di dalam kita. Apakah Anda percaya
bahwa Tuhan telah dilahirkan ke dalam diri Anda? Allah yang telah dilahirkan ke
dalam Anda adalah Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Pada saat Tuhan ini lahir
dalam diri Anda, Dia telah melalui penciptaan, inkarnasi, penyaliban,
kebangkitan, dan kenaikan. Apakah Anda merasakan semua ini ketika Anda
dilahirkan kembali? Apakah Anda mempunyai </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">perasaan mengenai hal itu atau tidak, tidak
berarti apa-apa. Yang penting adalah Anda percaya apa pun yang dikatakan
Alkitab. Ketika Alkitab memberitahu Anda bahwa Anda berdosa, Anda perlu
berkata, “Amin.” Ketika Alkitab mengatakan untuk bertobat, Anda perlu bertobat.
Pada saat kamu percaya, sesuatu terjadi padamu dan di dalam dirimu, meskipun
kamu mungkin tidak mengerti apa itu. Apa yang terjadi adalah kuasa itu, Allah
Tritunggal sendiri, telah terpasang di dalam diri Anda. Saat seperti ini
pengetian dan perasaan Anda lebih baik disimpan saja untuk keperluan lain. Apa yang
Anda percaya itulah iman Anda. Sebagaimana imanmu, terjadi padamu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kebutuhan Untuk Mengetahui Kuasa Ini</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Karena penting bagi orang-orang percaya
untuk memiliki pengetahuan yang benar tentang kuasa ini, Rasul Paulus berdoa
agar kita mempunyai roh hikmat dan wahyu dalam pengetahuan penuh akan Allah dan
mengetahui keagungan kuasa yang luar biasa yang ada pada kita yang percaya. Ya,
kita mempunyai kuasa yang luar biasa besarnya dalam diri kita, namun kebutuhan
kita saat ini adalah mengetahui kekuatan ini. Disadari atau tidak, ada
transmisi yang terjadi dari surga ketiga, tempat Tuhan berada, ke dalam kita.
Transmisi inilah yang membedakan kita dengan orang-orang yang tidak mengenal
Kristus. Karena kuasa yang ada di dalam diri kita ini, mustahil bagi kita untuk
membuang iman Kristen kita. Kalau ada yang pindah agama dari Kristen masuk ke
agama lain, ini semata-mata karena memang kuasa ini tidak pernah mengalir ke
dalam diri orang itu. Sekali lagi saya katakan bahwa di dalam diri kita
terdapat kuasa ilahi dan bahwa kuasa ini adalah Allah Tritunggal yang telah
melewati penciptaan, inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan dan telah
dipasang di dalam diri kita sebagai kuasa yang inklusi segalanya. Jadi, ada
hubungan ilahi antara kita dan surga ketiga. Apa yang kita butuhkan saat ini
adalah mengetahui kehebatan kuasa ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Berbicara dan Mengalami Transmisi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita perlu membaca ayat-ayat Efesus
berulang kali sampai kita benar-benar terkesan dan dapat menyampaikannya secara
lisan kepada diri kita sendiri atau kepada orang lain. Setiap hari kita perlu
menyampaikannya kepada diri kita sendiri, kepada anggota keluarga kita, kepada
saudara dan saudari, kepada para malaikat dan setan, dan kepada semua makhluk
ciptaan. Semakin banyak kita berbicara tentang kuasa ini, semakin kita akan
merasakannya disalurkan ke dalam diri kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada akhirnya, melalui iman kita pada
transmisi ini dan melalui penyampaiannya, gereja akan muncul dalam cara yang
praktis. Kristus adalah Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Kita perlu
mempercayai hal ini dan terus-menerus mengucapkannya. Demi kehidupan gereja
yang lebih baik, saya menyarankan agar kita semua mengucapkan Efesus 1:19-23 beberapa
kali sehari, minimal sepuluh kali sehari. Mari kita lihat apa hasilnya jika
kita semua melakukan ini. Betapa jauh lebih baik pembicaraan seperti ini
daripada pembicaraan sia-sia mengenai saudara-saudari atau situasi di dalam
gereja! Berbicara tentang orang-orang kudus tidak mengangkat dan menguatkan
kita; sebaliknya, hal itu justru menjatuhkan dan melemahkan kita. Jika semua
orang kudus berbicara masalah orang-orang lain, kehidupan gereja akan hilang.
Oleh karena itu, marilah kita berbicara Efesus 1:19-23 dan melupakan situasi
yang terjadi di gereja-gereja, para tua-tua, dan saudara-saudari. Selama jangka
waktu sepuluh hari, biarlah kita semua di gereja mengucapkan ayat-ayat ini minimal
sepuluh kali sehari. Saya yakin jika kita melakukan hal ini, kehidupan gereja
akan terangkat, karena saat kita berbicara, transmisi kuasa dari surga kepada
diri kita akan terjadi. Dengan cara ini kita akan diresapi dengan kuasa ilahi
dari transmisi surgawi. Dari pengalaman orang-orang yang sudah melakukannya,
dapat mereka bersaksi bahwa hal ini akan terjadi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita terlalu natural, alamiah, ilmiah, terlalu
logis, dan terlalu rendah. Mari kita lupakan kondisi gereja-gereja dan
orang-orang kudus dan kembali pada Firman Tuhan. Mari kita kembali ke Firman
Tuhan yang murni. Mari kita percaya Firman Tuhan dan mengucapkannya. Saat kita
berbicara, kita akan mengalami transmisi surgawi, dan kita semua akan diresapi
dengan Allah Tritunggal sebagai kuasa yang inklusi segalanya. Kuasa besar ini
ada pada gereja. Di sini, dalam transmisi kuasa ilahi, kita mempunyai kehidupan
gereja yang kokoh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tidak boleh mempelajari Efesus 1
hanya untuk sekedar doktrin. Sebaliknya, kita harus percaya pada perkataan
Tuhan mengenai fakta universal. Kita tidak hanya mempercayai perkataan Tuhan,
namun kita sendiri mengulanginya berulang kali. Dengan cara ini kita mengalami
transmisi kuasa ilahi kepada gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-45564422491931980652023-09-28T09:47:00.001+07:002023-09-28T09:47:44.344+07:00CONTOH KEHIDUPAN KRISTUS UNTUK GEREJA BAGIAN KEDUA<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">CONTOH KEHIDUPAN KRISTUS UNTUK GEREJA
BAGIAN KEDUA</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Suatu Pola Kristus Yang Hidup bagi
Gereja</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Bacaan Bible: 2 Kor. 1:8-9, 12, 17-22</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Surat 1 Korintus mengungkapkan persoalan
Kristus yang hidup bagi gereja. Jika kita membaca Surat ini dengan penuh
pertimbangan, kita mungkin bertanya-tanya apakah ada pola Kristus yang hidup bagi
gereja. Kita mungkin berkata ketika kita membaca buku ini, “Paulus, tunjukkan
kepada kami sebuah pola. Kami telah melihat banyak hal dalam diri orang tua,
saudara, tetangga, teman, dan kolega kami, namun kami belum pernah melihat
seseorang yang menjadi contoh Kristus yang hidup bagi gereja. Kami ingin
melihat sebuah pola, karena sebuah pola jauh lebih baik daripada ribuan kata. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Menyadari perlunya pola seperti itu, Paulus
memaparkan pola ini dalam 2 Korintus. Oleh karena itu, dalam Surat ini kita
melihat suatu pola Kristus yang hidup. Kata-kata seperti kehidupan,
memperhidupkan, yang hidup, akan digunakan secara bergantian dalam tulisan ini,
tetapi para prinsipnya mengandung pengertian yang sama untuk kepentingan
tulisan ini. Demikian juga kata pola, model, contoh, teladan, dapat
dipertukarkan satu sama lain dengan pengertian yang sama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Suatu Kesaksian Pribadi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Paulus membuka setiap Suratnya dengan
cara yang berbeda. Misalnya, cara dia membuka surat Roma berbeda dengan cara
dia memulai surat Efesus. Surat 2 Korintus juga dimulai dengan cara yang
khusus. Setelah salam dan perkataan tentang kasih karunia dan damai sejahtera
dalam 1:1 dan 2, Paulus melanjutkan dengan berbicara, bukan dalam cara
doktrinal atau dalam cara wahyu, namun dalam cara memberikan kesaksian pribadi.
Dalam 1:8 ia berkata, “Sebab kami tidak ingin kamu tidak mengetahui,
saudara-saudara, mengenai penderitaan yang kami alami di Asia, yang membebani
kami secara berlebihan, melebihi kekuatan kami, sehingga kami putus asa bahkan tidak
berharap lagi untuk hidup.” Tampaknya Paulus sedang berkata, “Hai orang-orang
percaya di Korintus, saya ingin memberikan kesaksian saya tentang bagaimana
saya memperhidupkan Kristus bagi gereja. Ketika kami berada di Asia, kami
terbebani secara berlebihan, sangat tertekan. Kami ditekan melebihi kekuatan
kami, melampaui kemampuan kami untuk menahan tekanan, sehingga kami putus asa
bahkan tidak berharap lagi untuk hidup. Sangat jelas bagi kami bahwa kami
sedang sekarat.” Tidak ada yang bersifat doktrinal di sini. Sebaliknya, Paulus
memberikan kesaksian. Kesaksian ini adalah bagian dari polanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Allah yang Bangkit</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Bangkit artinya hidup lagi setelah
mengalami kematian. Dalam 1:9 Paulus melanjutkan, “Tetapi kami sendiri telah
dijatuhi hukuman mati, yaitu bahwa kami tidak menaruh kepercayaan pada diri
kami sendiri, melainkan kepada Allah, yang membangkitkan orang mati.” Karena
mereka menyadari bahwa mereka sedang sekarat, para rasul tidak mempunyai
keyakinan pada diri mereka sendiri. Keyakinan mereka ada pada Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan yang mereka yakini bukan sekadar
Dia yang menciptakan langit dan bumi. Sebaliknya, kepercayaan mereka adalah
kepada Allah kebangkitan, kepada Allah yang membangkitkan orang mati. Di sini
Paulus tidak berkata, “Aku berseru kepada Allah yang menciptakan langit dan
bumi untuk menjadi saksi bagiku.” Dalam ayat 9 Paulus tidak mengacu pada Allah
pencipta, melainkan Allah kebangkitan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Keyakinan Paulus bukan pada dirinya
sendiri; itu ada di dalam Tuhan yang membangkitkan, Tuhan yang membangkitkan
orang mati. Memiliki keyakinan pada Allah kebangkitan dan tidak percaya pada
diri sendiri berarti memperhidupkan Kristus. Jika saya memiliki keyakinan pada
diri saya sendiri, maka saya pasti hidup sendiri. Saya tidak memperhidupkan
Kristus. Namun di sini ada seorang rasul yang tidak percaya pada dirinya
sendiri. Keyakinannya sepenuhnya pada Allah yang membangkitkan orang mati.
Dalam hal ini dia adalah pola memperhidupkan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Tuhan Yang Esa dan Tulus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam ayat 12 Paulus melanjutkan dengan
mengatakan, “Sebab inilah yang dapat kami <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>banggakan, yang merupakan kesaksian hati
nurani kami, bahwa dalam ke-esa-an dan ketulusan Allah, bukan dalam hikmat
daging, tetapi dalam kasih karunia Allah, kami hidup dalam dunia, dan lebih
berlimpah kepadamu.” Kesaksian ini berkaitan dengan pola memperhidupkan Kristus
bagi gereja. Hati nurani Paulus bersaksi bahwa dia hidup melajang; menjadi
politikus bukanlah cara hidupnya. Dengan Paul tidak ada permainan politik.
Sebaliknya, dia masih lajang. Namun, Paulus tidak menghayati kelajangan dan
ketulusannya sendiri; dia menghayati ke-esa-an dan ketulusan Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ungkapan “ke-esa-an Allah” menyiratkan
bahwa Allah sendiri adalah esa, satu, sendiri. Begitu pula dengan ungkapan “ketulusan
Tuhan” sebenarnya berarti ketulusan tersebut adalah Tuhan itu sendiri. Dalam
1:12 Paulus tidak berbicara tentang kelajangan atau ketulusan manusiawinya.
Kelajangan dan ketulusannya adalah Tuhan sendiri, artinya menjadi satu dengan
Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Anugerah Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 1:12 Paulus juga berkata bahwa ia
berperilaku bukan berdasarkan hikmat daging, melainkan berdasarkan kasih
karunia Allah. Kasih karunia atau anugerah adalah Allah Tritunggal yang telah
melalui proses. Surat 1 Korintus mengungkapkan bahwa Allah Tritunggal telah
diproses menjadi Roh pemberi hidup untuk kita nikmati. Kenikmatan atas proses
Allah Tritunggal ini adalah anugerah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam 1 Korintus 15:10 Paulus berkata,
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku ada sebagaimana adanya aku; dan kasih
karunia-Nya kepadaku tidak sia-sia, tetapi aku bekerja lebih keras dari pada
mereka semua, namun bukan aku sendiri, melainkan kasih karunia Allah yang
menyertai aku.” Ungkapan “kasih karunia Allah” dalam ayat ini dan 2 Korintus
1:12 sebenarnya menunjukkan bahwa kasih karunia itu adalah Allah sendiri.
Anugerah Tuhan adalah Tuhan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, kasih karunia
bukanlah sesuatu yang menjadi milik Tuhan; kasih karunia adalah Tuhan itu
sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lebih jauh lagi, Tuhan yang tidak
diproses bukanlah kasih karunia. Sebaliknya, kasih karunia adalah Allah
Tritunggal dalam kebangkitan. Bukan Tuhan saja seperti yang diungkapkan dalam
Kejadian 1; itu adalah Tuhan yang diwahyukan dalam Surat Paulus. Tuhan dalam
pelayanan Paulus bukan sekedar Tuhan penciptaan, tetapi Dia adalah Tuhan
kebangkitan. Kebangkitan melibatkan proses inkarnasi, kehidupan manusia, dan
penyaliban. Setelah melewati proses ini, Tuhan Tritunggal masuk ke dalam
kebangkitan. Oleh karena itu, ketika kita berbicara tentang Tuhan sebagai Tuhan
kebangkitan, yang kita maksudkan adalah proses yang telah Dia lewati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kristus melewati inkarnasi, melalui tiga
puluh tiga setengah tahun kehidupan manusia, dan melalui penyaliban, yang
berlangsung selama enam jam. Setelah Dia meninggal, Dia ditempatkan di sebuah
makam. Kemudian Dia pergi ke alam maut dan berkeliling alam kematian. Setelah
itu, Dia muncul dalam kebangkitan. Sekarang Dia bukan hanya Tuhan atas
penciptaan, tetapi juga kebangkitan. Tuhan yang telah melalui proses ini kini
menjadi anugerah kita. Betapa bahagianya aku di dalam Dia! Dialah kesenanganku,
pestaku, istirahatku, kekuatanku. Ini adalah Tuhanku.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Satu Dengan Kristus Yang Tidak
Berubah</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam ayat 17 Paulus berkata, “Oleh
karena itu, apakah aku bermaksud berubah-ubah? Atau apa yang aku putuskan,
apakah aku putuskan menurut daging, sehingga pada diriku ada ya, ya, tidak,
tidak?” Paulus bukanlah orang yang bermain politis dan tidak berubah-ubah. Dia
bukanlah tipe orang yang akan mengatakan ya pada satu waktu dan kemudian segera
mengubah jawabannya dan mengatakan tidak. Bagi Paul, ya adalah ya, dan tidak
adalah tidak. Apapun yang dia putuskan, dia selesaikan dengan menjadi satu
dengan Kristus yang tidak berubah dari Tuhan yang setia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus benar-benar bersatu dengan
Kristus, dengan Yang diurapi Allah. Inilah alasannya dia dapat berkata, “Tetapi
Allah itu setia, bahwa perkataan kami kepadamu bukanlah ya dan tidak; sebab
Anak Allah, Kristus Yesus, yang diberitakan di antara kamu melalui kami,
melalui aku, Silvanus, dan Timotius, tidak menjadi ya atau tidak, tetapi di
dalam Dia ada jawaban ya” (ayat 18-19).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 20 dan 21 Paulus melanjutkan,
“Sebab apapun janji Allah, pada Dialah YA; oleh karena itu juga melalui Dialah
Amin bagi Allah, karena kemuliaan melalui kita. Tetapi Dia yang dengan teguh
menyatukan kami dengan kamu kepada Kristus dan yang mengurapi kami adalah
Allah.” Kristus adalah Pribadi yang diurapi Allah, dan Paulus sangat melekat
pada Pribadi ini. Yang satu ini adalah Kristus yang tidak berubah dari Allah
yang setia. Sebagai orang yang memperhidupkan Kristus, Paulus adalah satu
dengan Kristus yang tidak berubah dari Allah yang setia. Jika kita ingin
memperhidupkan Kristus, kita juga harus menjaga diri kita tetap satu dengan
Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus dapat berkata tentang dirinya
sendiri, “Aku adalah orang yang selalu bersatu dengan Kristus. Kristus bukanlah
ya dan tidak, namun di dalam Dia adalah ya. Jika Anda mengatakan ya dan tidak,
Anda tidak memperhidupkan Kristus. Di dalam Kristus adalah ya. Kapanpun Dia
mengatakan ya, itu adalah ya selamanya. Bersama Dia tidak ada perubahan. Aku
satu dengan Kristus yang tidak berubah ini. Ketika aku memutuskan untuk datang
mengunjungimu, aku memutuskan bersama Dia. Aku tidak melakukan ini dalam diriku
sendiri atau sendirian. Dalam kesatuan dengan Kristus, aku membuat keputusan
yang kuat untuk datang kepadamu. Dialah yang diurapi, dan aku terikat erat
pada-Nya.” Ini juga merupakan bagian dari pola memperhidupkan Kristus bagi
gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Suatu Pola Hidup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Paulus menampilkan dirinya kepada
orang-orang percaya di Korintus sebagai teladan seseorang yang memperhidupkan
Kristus bagi gereja. Tampaknya Paulus berkata, “Hai Korintus, dalam Suratku
yang pertama, aku telah memberikan kepadamu sebuah wahyu tentang apa artinya
memperhidupkan Kristus bagi gereja. Sekarang aku tahu bahwa kamu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga memerlukan pola hidup seperti itu. Dalam
Suratku yang kedua, aku menampilkan diriku kepadamu sebagai pola hidup ini. Aku
meminta kamu untuk melihatku dan melihat bahwa aku tidak percaya pada diri
sendiri. Keyakinanku sepenuhnya kepada Allah kebangkitan. Karena aku percaya
kepada-Nya, aku memperhidupkan Kristus. Lebih jauh lagi, setiap kali aku
memutuskan sesuatu, aku mengambil keputusan dengan mengambil Kristus sebagai
pribadiku. Aku adalah orang yang terikat erat pada Kristus, pada Yang Diurapi
Tuhan. Dialah Kristus dari Tuhan yang setia, Tuhan yang tidak ada bayangannya
karena perubahan. Oleh karena itu, aku, Paulus, bersatu dengan Allah
Tritunggal.” Ini adalah orang yang memperhidupkan Kristus untuk gereja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tujuan Paulus dalam memperhidupkan
Kristus adalah agar administrasi Allah dapat dilaksanakan melalui gereja. Jika
kita ingin mengetahui bagaimana memperhidupkan Kristus bagi gereja, kita perlu
memikirkan kehidupan Paulus dan belajar darinya. Dialah teladan kita, teladan
kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di antara Surat-surat yang ditulis oleh
Paulus, Surat 2 Korintus merupakan surat yang unik. Surat ini dibuka dengan
kesaksian pribadi Paulus. Kesaksian ini tidak diberikan secara singkat.
Melainkan disajikan secara detail. Paulus memberi tahu jemaat Korintus bahwa
dia tidak ingin mereka mengabaikan penderitaan yang mereka alami di Asia. Ia
ingin jemaat di Korintus mengetahui bahwa para rasul sangat tersiksa, bahwa
tekanan tersebut begitu berat sehingga melampaui kemampuan mereka untuk
menanggungnya. Mereka bahkan putus asa dalam hidup dan memiliki hukuman mati
dalam diri mereka. Menurut perasaan dan kesadaran mereka, mereka sedang
sekarat. Mengapa Tuhan menempatkan mereka dalam situasi seperti ini? Tuhan
melakukan ini karena Dia ingin manusia lama mereka dilenyapkan. Oleh karena
itu, Paulus dapat berkata, “Maksud Tuhan adalah untuk memusnahkan manusia lama kita.
Dia tidak ingin kita hidup lebih lama lagi dalam sifat duniawi Adam berdosa dan
kedagingan. Sebaliknya, Dia ingin Kristus hidup di dalam kita, menjadi manusia
baru.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Dihentikan untuk Memperhidupkan Kristus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sangat mudah untuk berbicara tentang
pemutusan hubungan. Namun agar kita benar-benar bisa diterminasi, kita perlu
mengalami banyak penderitaan. Misalnya, Tuhan akan menggunakan suami atau istri
Anda dan anak-anak Anda untuk menghentikan Anda. Jika Anda seorang istri, Tuhan
akan menggunakan suami Anda untuk memberhentikan Anda. Jika Anda seorang suami,
Tuhan akan menggunakan istri Anda untuk mencabik-cabik Anda. Selain itu,
anak-anak Anda juga akan membantu-Nya dalam membawa Anda menuju akhir sehingga
Kristus dapat hidup di dalam Anda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sangat mudah untuk mengatakan secara
doktrinal bahwa kita telah disalibkan bersama Kristus, bahwa kita tidak lagi
hidup, dan bahwa Kristus hidup di dalam kita. Ini mungkin tidak lebih dari
sebuah pengajaran. Mungkin saja kita terus-menerus berbicara seperti ini selama
bertahun-tahun, mengutip Galatia 2:20 berulang kali, namun kita tetap tidak
memperhidupkan Kristus bagi gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita semua perlu mengalami pemotongan
batin dengan cara yang praktis agar kita dapat diberhentikan. Tuhan bahkan akan
menggunakan orang-orang kudus dalam kehidupan gereja untuk melaksanakan hal ini
bagi kita. Dalam arti tertentu, kehidupan gereja adalah kehidupan pembantaian,
kehidupan yang terminasi, kehidupan yang mengakhiri, kehidupan yang
menghentikan. Puji Tuhan kami rela disembelih karena keinginan kami untuk
memperhidupkan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita memperhidupkan Kristus,
keyakinan kita akan berada pada Allah yang bangkit, pada Allah yang
membangkitkan orang mati. Kemudian kita akan berperilaku dalam kasih karunia
Allah, dan kita akan menjadi satu dengan Kristus yang tidak berubah dari Allah
yang setia, Kristus yang adalah satu-satunya ya. Puji Tuhan bahwa dalam semua
ayat dalam 2 Korintus 1 ini kita melihat bahwa Paulus adalah teladan
memperhidupkan Kristus bagi gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pokok pikiran.<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12.0pt;">Kesaksian hidup yang dialami oleh Paulus
adalah model atau contoh atau pola Kristus yang hidup dalam gereja.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Memiliki keyakinan pada Allah
kebangkitan dan tidak percaya pada diri sendiri berarti memperhidupkan Kristus.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Allah Tritunggal telah diproses menjadi
Roh pemberi hidup untuk kita nikmati.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Kasih karunia atau anugerah adalah Tuhan
itu sendiri, yaitu Kristus yang telah mengalami proses inkarnasi, disalibkan, mati,
dikuburkan, beracara dalam alam kematian, dan bangkit.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Apapun yang kita putuskan, kita
selesaikan dengan menjadi satu dengan Kristus yang tidak berubah dari Tuhan
yang setia.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Jika kita ingin memperhidupkan Kristus,
kita juga harus menjaga diri kita tetap satu dengan Dia.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Tujuan Paulus dalam memperhidupkan
Kristus dalam gereja adalah agar Administrasi Pemerintahan Allah dapat
dilaksanakan melalui gereja.</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Tuhan menggunakan orang terdekat Anda mendotong Anda menuju akhir sehingga Kristus dapat hidup di dalam Anda.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-53935160849909419682023-09-18T17:42:00.007+07:002023-09-18T17:42:58.460+07:00CONTOH MEMPERHIDUPKAN KRISTUS UNTUK GEREJA BAGIAN PERTAMA<p><span style="font-size: 16pt; text-align: justify;">CONTOH MEMPERHIDUPKAN KRISTUS UNTUK GEREJA </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">BAGIAN PERTAMA</span><span style="font-size: 16pt;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bacaan Kitab Suci: 2 Kor. 1:8-9, 12,
17-22</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan kita selalu bergerak. Oleh karena
itu, kita tidak boleh tinggal di hari kemarin atau mencoba hidup di hari esok.
Kita harus hidup pada hari ini yaitu di masa sekarang. Orang Kristen sejati
tidak mempunyai hari kemarin, dan mereka belum mempunyai hari esok. Kita hanya
punya hari ini. Oleh karena itu, Alkitab berkata, “Sejauh yang disebut pada hari
ini” (Ibr. 3:13). Tuhan bukanlah Tuhan masa lalu atau Tuhan masa depan; Dialah
Tuhan masa kini. Setiap hari Tuhan bergerak maju, terus maju. Oleh karena itu,
kita perlu terbuka terhadap perkataan Tuhan hari ini. Perkataan Tuhan adalah
apa yang sedang terjadi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Betapa menakjubkannya memperhidupkan Kristus
bagi gereja! Mulai tahun 1980 baru ada di antara kita yang mengetahui ungkapan
“menghidupkan Kristus untuk gereja.” Perhatian kita bukan sekadar memperhidupkan
Kristus bagi gereja, namun juga melihat pola memperhidupkan Kristus bagi
gereja. Paulus adalah contoh Kristus yang hidup bagi gereja. Kalimat lain,
Paulus adalah model atau pola atau teladan memperhidupkan Kristus dalam gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Sebuah Buku Tentang Memperhidupkan Kristus
Bagi Gereja</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 1 Korintus kita melihat pentingnya
memperhidupkan Kristus bagi gereja, namun hanya dalam 2 Korintus kita memiliki
pola memperhidupkan Kristus bagi gereja. Adalah sangat membantu bila Anda mempertimbangkan
apa yang diwahyukan dalam enam belas pasal dari 1 Korintus. Pasal-pasal ini
mengungkapkan bagaimana menikmati Kristus, bagaimana menjadikan Kristus sebagai
hidup kita, bagaimana memperhidupkan Kristus sehingga kita dapat memiliki
gereja dan agar Dia memiliki Tubuh untuk menggenapi tujuan kekal Allah. Tidak
banyak pembaca Alkitab yang melihat bahwa 1 Korintus adalah kitab tentang
memperhidupkan Kristus bagi gereja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1 Korintus membahas banyak masalah.
Masalah-masalah ini ada dua kategori: masalah dalam bidang kehidupan manusia
dan masalah dalam bidang administrasi pemerintahan Ilahi. Sangat penting untuk
memiliki kehidupan manusia yang layak. Tentu saja, administrasi pemerintahan
ilahi sangatlah penting. Kita tentu memerlukan kehidupan manusia yang layak
untuk menjalankan administrasi pemerintahan Tuhan. Namun bagaimana kita bisa
mempunyai kehidupan manusiawi seperti itu, dan bagaimana kita bisa melaksanakan
administrasi pemerintahan Tuhan? Melalui kehidupan seperti apa kita dapat
memperoleh kehidupan manusiawi yang layak, dan dengan cara apa, melalui alat
apa, kita dapat melaksanakan administrasi pemerintahan ilahi? Kristus adalah
faktor penyelesaian permasalahan dalam kehidupan manusia, dan gereja adalah
faktor penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi
pemerintahan ilahi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Solusi Unik</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kristus adalah antibiotik surgawi dan
ilahi yang membunuh kuman-kuman negatif dalam diri kita. Karena kejatuhan Adam
dalam dosa, kuman-kuman ini telah masuk ke dalam kehidupan keluarga kita dan
juga ke dalam kehidupan gereja. Kitab Surat 1 Korintus mengungkapkan bahwa
gereja di Korintus telah diserang oleh kuman-kuman negatif ini. Dampaknya
adalah kehancuran dan korupsi. Kristus adalah satu-satunya “antibiotik” yang
dapat secara efektif menangani kuman-kuman ini. Jadi, dalam sepuluh pasal
pertama 1 Korintus kita melihat Kristus sebagai faktor, unsur, “obat”, untuk
menyembuhkan segala permasalahan dalam kehidupan manusia dan menyembuhkan
penyakit dalam kehidupan gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Jemaat di Korintus memang sedang sakit.
Orang-orang kudus menderita secara rohani karena penyakit-penyakit seperti
perpecahan, tuntutan hak, percabulan, dan penyalahgunaan hak yang diberikan
Allah dalam hal makan dan pernikahan. Apa yang bisa menyembuhkan orang-orang
beriman dari penyakit-penyakit ini? Satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan
adalah Kristus, obat ilahi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><b>Bagian Kita</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam pasal satu sampai sepuluh dari 1
Korintus mengenai Kristus sebagai antibiotik untuk menyembuhkan segala penyakit
dalam gereja dibahas berbagai hal. Pertama, Kristus adalah bagian kita yang
unik. Dia melalui panggilan Allah telah memasukkan kita ke dalam persekutuanNya
(1 Kor. 1:2, 9). Satu Korintus 1:2 mengatakan bahwa Kristus adalah “milik
mereka dan milik kita.” Ayat 9 mengatakan, “Allah adalah setia, yang olehnya
kamu telah dipanggil ke dalam persekutuan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus, Tuhan
kita.” Karena Allah telah memanggil kita ke dalam persekutuan Anak-Nya, maka
Anak-Nya kini menjadi bagian kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Membenarkan, Menguduskan, Dan Menebus
Kita Sehari-Hari</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 1 Korintus 1:30 kita melihat
aspek-aspek tertentu dari bagian ini: “Tetapi di dalam Dialah kamu berada di
dalam Kristus Yesus, yang dari Allah telah menjadi hikmat bagi kita: kebenaran,
pengudusan dan penebusan.” Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1
Kor. 1:24). Sebagai hikmat yang datang dari Allah kepada kita, Kristus menjadi
kebenaran, pengudusan, dan penebusan kita sehari-hari. Setiap hari kita dapat
menikmati Kristus sebagai kebenaran kita. Jika kita menikmati Dia dengan cara
ini, kita dapat menyatakan, “Malaikat dan setan, dan seluruh umat manusia, saya
benar terhadap Tuhan dan manusia. Saya benar dengan keluarga saya dan dengan
semua saudara dan saudari di gereja. Inilah kesaksianku karena setiap hari
Kristus adalah kebenaranku.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita juga dapat bersaksi bahwa Kristus
adalah kekudusan dan menguduskan kita sehari-hari. Hari demi hari kita menikmati
Dia sebagai bagian kita. Oleh karena itu, kita dapat mengharapkan para malaikat
dan setan untuk meneguhkan fakta bahwa kita telah dikuduskan. Kita bisa
berkata, “Malaikat dan setan, kamu harus menyadari bahwa Aku ini kudus. Aku
meminta kamu untuk mengkonfirmasi fakta kekudusan saya di dalam Kristus. Anak
Tuhan, yang merupakan hikmat Tuhan dan kuasa Tuhan, menjadi kekudusan dan
pengudusanku sehari-hari.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kekudusan adalah substansinya, sedangkan
pengudusan adalah kegiatan menjadikan kudus. Hari demi hari kita tidak hanya
memiliki kekudusan, substansinya, tetapi kita juga memiliki pengudusan, yaitu
proses yang berjalan terus menerus. Kristus yang menjadi bagian kenikmatan
kita, menguduskan kita setiap hari.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Cukup dengan berseru kepada nama Tuhan
Yesus, kita mengalami sesuatu yang misterius dan ajaib dalam diri kita,
menguduskan kita dan menjaga kita agar tidak kehilangan kesabaran. Pada
akhirnya pengudusan ini menjadi kekudusan kita. Lebih jauh lagi, kekudusan ini
adalah suatu Pribadi, Anak Allah, bagian unik yang ke dalamnya Allah telah
memanggil kita. Allah telah memanggil kita ke dalam persekutuan Kristus.
Sekarang, setiap hari dan setiap jam, kita perlu menikmati Dia, pertama sebagai
kebenaran, kemudian sebagai kekudusan, dan kemudian sebagai penebusan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Hal-Hal Mendalam Tentang Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 1 Korintus pasal dua kita melihat
bahwa Kristus, Yang misterius, adalah hal-hal terdalam dari Allah. Untuk dapat
membedakan Dia dan menyadari Dia, kita harus menjadi orang yang rohani, orang
yang melatih roh dan hidup dalam roh. Kalau kita hanya mahluk berjiwa, yang
hidup di dalam jiwa, kita tidak akan bisa mengenal Dia. Hanya dengan hidup
dalam roh dan melatih roh kita, kita dapat mengenal Kristus untuk mengalami
Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Sebuah Pondasi Yang Hidup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Menurut perkataan Paulus dalam 1
Korintus 3, Kristus adalah pondasi yang hidup, pondasi yang bertumbuh. Dalam
pasal ini Paulus mengatakan bahwa ia menanam, Apolos menyiram, dan bahwa Allah
memberi pertumbuhan. Memberi pertumbuhan berarti menumbuhkan Kristus. Kristus
yang bertumbuh di dalam kita adalah pondasi yang unik. Oleh karena itu, ini
adalah pondasi yang hidup dan berkembang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika pondasi kita bertumbuh,
pertumbuhan ini menghasilkan emas, perak, dan batu-batu berharga, bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk pembangunan gereja. Hal ini berarti mengalami Kristus,
menikmati Kristus, dan mengambil bagian dalam Kristus sehingga kita dapat diubah
untuk Pembangunan gereja. Dengan cara ini kita mempunyai bahan-bahan yang
berharga untuk pembangunan Tubuh Kristus. Ini berarti memperhidupkan Kristus
bagi gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pesta Kita</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 1 Korintus 5:8 kita merayakan
Kristus sebagai pesta kita. Kristus bukan sekedar Paskah kita; Dia adalah pesta
Paskah kita. Sekarang kita berpesta dengan Dia dan menikmati Dia sebagai roti
tidak beragi. Sebagai bagian kita, Kristus adalah kenikmatan kita yang tidak
beragi. Saat kita menikmati porsi ini, kita dikuduskan dari segala jenis racun
yang dilambangkan dengan ragi dalam roti. Menikmati Kristus sebagai roti tidak
beragi menyebabkan kita menjadi tidak beragi. Pemurnian dari segala jenis ragi
ini bukanlah suatu penderitaan. Ini bukan akibat ditempatkan di meja bedah; hal
ini berasal dari duduk di meja pesta dimana kita menikmati Kristus sebagai roti
tidak beragi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Anggota Kristus</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam pasal enam kita melihat bahwa
Kristus adalah Roh dan kita adalah satu roh dengan Dia (1 Kor. 6:17). Pada
akhirnya Roh akan memenuhi kita dan menyebabkan tubuh jasmani kita menjadi
anggota Kristus. Ini berarti bahwa roh kita tidak hanya bersatu secara organik
dengan Dia, tetapi bahkan tubuh kita menjadi anggota Kristus. Bahkan tubuh kita
dicangkokkan ke dalam Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita sering berpikir bahwa tubuh jasmani
kita adalah daging yang penuh nafsu. Hal ini benar jika tubuh dilihat dari
sudut pandang jatuhnya. Namun menurut keselamatan penuh Kristus, yang mencakup
transformasi metabolik, tubuh kita dicangkokkan ke dalam Kristus dan menjadi
anggota Kristus. Kita bukan hanya anggota Kristus dalam roh, tetapi bahkan
tubuh kita pun adalah anggota Kristus. Tubuh kita adalah bagian dari Kristus,
anggota Kristus! Apakah Anda percaya bahwa tubuh Anda adalah anggota Kristus?
Kita semua harus mempercayai hal ini. Semakin Anda mempercayainya, Roh yang
berdiam di dalam diri Anda akan semakin memenuhi tubuh Anda dan membuatnya
bersatu secara organik dengan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Rumah Roh Kudus</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Terlebih lagi, tubuh kita adalah bait
Roh Kudus. Kita sering mengatakan bahwa roh kitalah yang menjadi tempat tinggal
Tuhan. Biasanya kita mengatakan bahwa bait Allah ada di dalam roh kita. Namun 1
Korintus 6:19 secara jelas menunjukkan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bagaimana tubuh kita bisa menjadi
anggota Kristus di satu sisi dan bait Roh Kudus di sisi lain? Jawabannya
terdapat dalam 1 Korintus 6:17: “Tetapi siapa yang mengikat diri dengan Tuhan,
menjadi satu roh.” Karena kita satu roh dengan Tuhan, maka tubuh kita menjadi
anggota Kristus. Apalagi karena kita satu roh dengan Dia, tubuh kita malah
menjadi bait Roh Kudus. Ini lebih dari sekedar penebusan atau kekudusan.
Artinya seluruh keberadaan kita dipersatukan dengan Tuhan dan dijadikan
bait-Nya. Seluruh keberadaan kita dipersatukan dengan Kristus, dan tubuh kita
menjadi anggota Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Satu Korintus 6:15-20 melibatkan Allah
Tritunggal dan manusia tripartit. Dalam seluruh keberadaan kita – roh, jiwa,
dan tubuh – kita dipersatukan dengan Allah Tritunggal. Sekarang Allah
Tritunggal terlibat dengan keberadaan tripartit kita. Inilah Kristus sebagai
faktor kesembuhan kita dari segala penyakit rohani. Ketika kita mengalami
keterlibatan Allah Tritunggal dengan tiga bagian keberadaan kita, kita menjadi
orang-orang kudus yang sejati. Kita bahkan menjadi lebih kudus dari para
malaikat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita ingin memahami tulisan Paulus,
kita harus mengenal roh Paulus dan menyentuh beban dalam rohnya. Kita juga
harus menyentuh konsep mendalam Paulus. Surat-surat Paulus selalu berkaitan
dengan konsepnya, bebannya, dan rohnya. Dalam 1 Korintus dia mempunyai beberapa
konsep mengenai gereja di Korintus. Apalagi dalam rohnya ada beban untuk
menulis kepada gereja di sana. Dalam pasal enam konsep Paulus adalah bahwa
orang-orang percaya di Korintus harus mengetahui bahwa mereka adalah satu roh
dengan Tuhan dan bahwa tubuh mereka harus diresapi dan dipenuhi oleh Roh dan
dengan demikian menjadi anggota Kristus dan bait Roh Kudus. Paulus terbebani
karena seluruh keberadaan jemaat Korintus akan diambil alih dan dimiliki oleh
Allah Tritunggal. Ini adalah beban Paulus dalam 1 Korintus 6.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kristus Untuk Makan Dan Minum Kita</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pasal sepuluh mengungkapkan bahwa
Kristus yang menjadi bagian kita, yang merupakan kebenaran, kekudusan, dan
penebusan kita sehari-hari, yang begitu satu dengan kita sehingga Dia
menjadikan tubuh kita anggota-anggota-Nya dan bait Roh Kudus, telah memberikan
diri-Nya kepada kita <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk kita makan
dan minum. Pemberian diri Kristus kepada kita untuk makan dan minum adalah demi
kenikmatan kita akan Dia. Bagaimana kita makan dan minum Kristus?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Cara Kristus memberikan diri-Nya kepada
kita adalah melalui kematian. Terpisahnya darah dari tubuh menunjukkan jalan
kematian. Setiap kali darah terpisah dari tubuh, itu menandakan kematian.
Kristus mati di kayu salib, mencurahkan darah-Nya dan mengorbankan tubuh-Nya,
bukan hanya dengan tujuan menebus kita, tetapi juga dengan tujuan memberikan
diri-Nya kepada kita. Sekarang ketika kita datang ke meja perjamuan Tuhan, kita
makan dan minum Dia. Makan dan minum melambangkan penerimaan. Kapan pun kita
minum atau makan sesuatu, kita menerimanya, kita memasukkannya ke dalam diri
kita. Kristus telah memberikan diri-Nya sendiri, dan sekarang kita menerima
Dia. Puji Tuhan atas kenikmatan Kristus ini!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kekayaan Kristus yang diwahyukan dalam 1
Korintus merupakan faktor unik untuk menyelesaikan segala permasalahan dalam
kehidupan manusia. Jika kita menikmati Kristus ini sepenuhnya, kita tidak akan
mempunyai masalah apa pun. Setiap masalah akan terpecahkan, karena kita akan
mempunyai solusi unik untuk semua masalah. Surat kedua kepada Jemaat di
Korintus menunjukkan bahwa penyakit-penyakit di antara jemaat Korintus
disembuhkan dengan “obat” yang diberikan oleh Paulus dalam Suratnya yang
pertama. Dalam pasal demi pasal, Paulus “menyuntik” mereka dengan Kristus.
Hasilnya, jemaat Korintus mulai menjalani kehidupan manusia yang layak.
Kehidupan manusia yang demikian adalah kehidupan yang memperhidupkan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita tidak memperhidupkan Kristus,
kita tidak dapat memiliki kehidupan manusia yang layak. Kita dapat memiliki
kehidupan seperti itu hanya dengan menerima Kristus dan memperhidupkan Dia.
Kehidupan seperti ini adalah untuk gereja. Kita perlu memperhidupkan Kristus
bagi gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Tubuh Yang Berfungsi Di Bawah Kepala</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Administrasi pemerintahan ilahi
dilaksanakan melalui gereja di bawah kepemimpinan Kristus dan Allah. Di bawah
kepemimpinan ini, para anggota tubuh berfungsi dengan karunia mereka. Ini
adalah operasi yang melaksanakan administrasi pemerintahan Tuhan. Hal ini hanya
dapat dilakukan dalam kehidupan kebangkitan. Dalam bidang administrasi pemerintahan
ilahi pertama-tama kita mempunyai Kepala, kemudian Tubuh, kemudian fungsi
anggota-anggota melalui karunia, dan kemudian hidup kebangkitan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan adalah Kristus menjadi Roh
pemberi hidup. Roh ini, realitas Kristus yang telah bangkit, adalah
kebangkitan. Sebelum penyaliban dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus berkata kepada
Marta, “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yohanes 11:25). Oleh karena itu,
kebangkitan adalah Pribadi yang hidup, Kristus yang ajaib. Dalam kebangkitan
ini Tubuh berfungsi di bawah Kepala untuk melaksanakan administrasi pemerintahan
Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Hari Pertama Dalam Seminggu</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Hal terakhir yang dibahas dalam 1
Korintus adalah pengumpulan dana untuk orang-orang kudus yang membutuhkan.
Seperti yang Paulus katakan, persembahan diberikan pada hari pertama setiap
minggu. Hari pertama dalam minggu itu, kita kenal hari Minggu adalah hari
Tuhan, adalah sebuah tanda, sebuah simbol, dari kebangkitan Kristus. Hari
Sabat, hari ketujuh dalam seminggu, merupakan tanda adanya Tuhan sebagai
Pencipta. Kini hari pertama merupakan tanda bahwa Allah Tritunggal telah
diproses dalam kebangkitan menjadi Roh pemberi hidup yang segalanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat ini Tuhan kita bukanlah Tuhan hari
ketujuh. Itu adalah Tuhan Yahudi. Tuhan kita adalah Tuhan hari pertama dalam
seminggu. Ini berarti bahwa Dia adalah Tuhan bukan hanya dalam penciptaan,
namun terlebih lagi, Dia adalah Tuhan dalam kebangkitan. Sekarang kita memiliki
Tuhan tidak hanya dalam penciptaan, tetapi juga dalam kebangkitan. Tuhan dalam
ciptaan adalah untuk ibadah kita, namun Tuhan dalam kebangkitan bukan hanya
untuk ibadah, tapi juga untuk kenikmatan kita. Orang-orang Yahudi hanya tahu
bagaimana menyembah Tuhan sebagai Sang Pencipta. Namun, kita menikmati Allah
Tritunggal kita sebagai Roh pemberi kehidupan. Tuhan dalam kebangkitan adalah
untuk kenikmatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Segala sesuatu yang kita lakukan dalam
kehidupan gereja pada prinsipnya harus dilakukan pada hari pertama dalam minggu
yang bersangkutan. Artinya segala sesuatu harus dilakukan dalam kebangkitan.
Jika kita memperhidupkan Kristus dan menikmati Dia, mengalami Dia, setiap hari
Dia akan bangkit bagi kita. Maka setiap hari akan menjadi hari pertama dalam
seminggu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari pertama tidak melambangkan suatu
hari; itu melambangkan Allah Tritunggal yang, setelah diproses, telah menjadi
Roh pemberi kehidupan yang menyenangkan, segalanya, dan holistik. Sekarang kita
dapat menikmati Roh ini. Dengan menikmati Roh kita berada di hari pertama dalam
minggu itu. Ini untuk administrasi pemerintahan Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dalam kebangkitan menikmati Roh
yang segalanya, yang adalah Tuhan yang telah diproses menjadi bagian kita. Dalam
pertemuan-pertemuan kita sekarang kita dapat melaksanakan administrasi pemerintahan
ilahi dalam kebangkitan pada hari pertama minggu itu, berpartisipasi dalam
proses Allah Tritunggal sebagai Roh pemberi-hidup. Kapanpun kita </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">sampai pada titik ini, di dalam hati kitamerasa
sangat gembira. Puji Tuhan atas wahyu yang luar biasa dalam 1 Korintus!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kebutuhan Akan Suatu Contoh</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Satu Korintus adalah sebuah kitab yang
berbicara tentang memperhidupkan Kristus bagi gereja, sebuah kitab yang
memberitahu kita bagaimana memperhidupkan Kristus bagi gereja. Selama
berabad-abad, umat Tuhan tidak menyadari bahwa 1 Korintus memerintahkan kita
untuk memperhidupkan Kristus bagi gereja. Orang beriman belum mempunyai bahasa
ini karena mereka belum mempunyai pengalaman rohani yang memunculkannya. Bahasa
dengan kata-kata dan istilah-istilahnya memenuhi kebutuhan pengalaman.
Misalnya, bertahun-tahun yang lalu tidak ada kata internet. Namun setelah
ditemukannya internet, muncul kebutuhan akan istilah untuk menggambarkannya. Berdasarkan
pengalaman ini kita perlu memperhidupkan Kristus bagi gereja. Setiap pesan kita
dalam gereja dan komunitas sebaiknya berasal dari pengalaman ini. Secara
lahiriah kita mungkin melakukan banyak hal yang berbeda, namun di dalam hati kita
selalu sibuk memperhidupkan Kristus bagi gereja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita harus mulai merasa bahwa kita harus
berbicara tentang pola memperhidupkan Kristus dalam kehidupan gereja. 1
Korintus mengungkapkan bahwa kita harus memperhidupkan Kristus bagi gereja.
Namun dalam 2 Korintus kita memiliki pola memperhidupkan Kristus bagi gereja.
Wahyu yang indah dan menakjubkan dalam 1 Korintus memerlukan pola yang
disajikan dalam 2 Korintus. Oleh karena itu, setelah Surat yang pertama, Paulus
menulis Surat yang kedua dengan tujuan untuk menunjukkan kepada orang-orang
percaya di Korintus suatu pola tentang orang yang memperhidupkan Kristus bagi
gereja. Dalam tulisan berikut kita akan mempertimbangkan rincian pola ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-48584219929967222542023-09-16T18:20:00.000+07:002023-09-16T18:20:08.135+07:00GEREJA, LADANG TUHAN, DAN BANGUNAN TUHAN BAGIAN KEDUA<p><b style="text-align: justify;"><span style="font-size: 16.0pt;">GEREJA, LADANG TUHAN, DAN BANGUNAN
TUHAN </span></b></p><p><b style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">BAGIAN KEDUA</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bacaan Kitab Suci: 1 Kor. 3:5-17</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Dua Aspek Penanaman</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 1 Kor 3:6 dan 7 Paulus berbicara
tentang menanam dan menyiram: “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang
memberi pertumbuhan; sehingga bukan yang menanam atau yang menyiram yang
terpenting, melainkan Yang menumbuhkan, itulah Allah.” Menanam berarti
memberikan kehidupan dan memberikan kehidupan kepada orang yang mati secara
rohani agar orang tersebut menjadi hidup. Ketika kehidupan diberikan kepada
seseorang yang mati dalam dosa, ia menjadi tanaman hidup. Karena Paulus
memberikan kehidupan kepada jemaat Korintus, dia adalah bapa mereka di dalam
Kristus. Paulus menjadi bapa Rohani bagi gereja Korintus. Dalam 1 Kor 4:15 dia
berkata, “Sebab meskipun kamu mempunyai sepuluh ribu pembimbing dalam Kristus,
namun bapa tidak banyak; karena di dalam Kristus Yesus aku telah memperanakkan
kamu melalui Injil.” Sebelum Paulus datang ke Korintus, jemaat Korintus
bukanlah tanaman. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang berdosa yang sudah
mati. Namun ketika Paulus mengunjungi mereka, dia memberikan kehidupan kepada
mereka, dan mereka menjadi tanaman hidup. Ini adalah aspek pertama dalam
penanaman.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Aspek penanaman yang kedua adalah
mendekatkan tanaman hidup dengan tanah yang tepat dan menempatkannya di dalam
tanah. Yang pasti, tanah yang tepat di mana tanaman dapat bertumbuh adalah
kehidupan gereja. Di satu sisi, kita perlu belajar bagaimana menanamkan Kristus
kepada orang-orang berdosa melalui pemberitaan Injil dalam kehidupan. Ketika
Kristus ditanamkan kepada orang lain, mereka menjadi tanaman hidup. Di sisi
lain, kita perlu menanam tanaman ini di tanah yang tepat, yaitu kehidupan
gereja. Kedua hal ini bersama-sama membentuk penanaman.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Yang Penting adalah Hidup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Menanam, menyiram, dan menumbuhkan
semuanya berkaitan dengan persoalan kehidupan. Hal ini menunjukkan dengan jelas
bahwa orang-orang percaya adalah ladang Allah untuk menumbuhkan Kristus. Para
pelayan Kristus dapat menanam dan menyiram. Tuhanlah satu-satunya yang mampu
membuat kita bertumbuh. Orang-orang percaya di Korintus melebih-lebihkan yang
menanam dan yang menyiram, tetapi mengabaikan Dia yang memberi pertumbuhan.
Oleh karena itu, mereka tidak bertumbuh di dalam Kristus sebagai hidup mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang-orang percaya di Korintus, di
bawah pengaruh hikmat filosofis Yunani, terlalu memperhatikan pengetahuan dan
mengabaikan kehidupan. Sikap ini berpengaruh kepada gereja-gereja eropa terutama
yang berasal dari Katolik Roma dan berakibat kematian gereja pada saat sekarang.
Dalam pasal ini tujuan Paulus adalah mengalihkan perhatian mereka dari
pengetahuan ke kehidupan, dengan menunjukkan kepada mereka bahwa ia adalah
pemberi makan dan penanam, Apolos adalah pemberi air, dan Allah adalah Pemberi
pertumbuhan. Dalam 1 Kor 4:15 dia bahkan memberitahu mereka bahwa dialah bapa
rohani mereka, yang melahirkan mereka di dalam Kristus melalui Injil. Dari
sudut pandang kehidupan, pandangan ilahi, mereka adalah ladang Tuhan untuk
menumbuhkan Kristus. Ini benar-benar persoalan hidup, persoalan yang sama
sekali terlewatkan oleh orang-orang beriman yang didominasi oleh kehidupan
alamiah dan jiwa mereka yang berada di bawah pengaruh hikmat alamiah mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 7 Paulus berkata, “Sehingga
yang tidak perlu diagungkan adalah yang menanam dan yang menyiram, melainkan
Yang memberi pertumbuhan, yaitu Allah.” Dalam hal pertumbuhan dalam hidup,
semua pelayan Kristus, baik yang menanam maupun yang menyiram, bukanlah
apa-apa, dan Tuhan adalah segalanya. Kita harus mengalihkan pandangan kita dari
mereka kepada Tuhan saja. Hal ini membebaskan kita dari perpecahan yang timbul
karena kita menjunjung tinggi satu pelayan Kristus di atas pelayan lainnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam kehidupan bergereja kita harus
belajar tidak hanya bagaimana menanam, tetapi juga bagaimana menyiram.
Sebenarnya menyiram orang lain itu sangat mudah. Misalkan seorang kudus datang
kepada Anda dengan suatu masalah. Jangan mencoba menyelesaikan masalah orang
ini. Sebenarnya kita tidak mampu menyelesaikan masalah orang lain. Bukankah
Anda sendiri mempunyai banyak masalah yang belum terpecahkan? Karena Anda belum
menyelesaikan masalah Anda sendiri, bagaimana Anda bisa berharap membantu orang
lain mengatasi masalah mereka? Oleh karena itu, dalam menyirami orang-orang
kudus, kita hendaknya melupakan usaha untuk memecahkan masalah-masalah mereka.
Menurut pengalaman saya, cara terbaik untuk menyirami orang lain adalah dengan
berdoa dan membacakan beberapa ayat bersama mereka. Misalnya, seorang saudara
mungkin menyampaikan suatu problem sehubungan dengan pekerjaan atau kehidupan
keluarganya. Daripada menyentuh masalahnya, berdoalah dan bacalah Firman
bersamanya. Jika Anda melakukan ini, Anda berdua akan disiram. Anda akan
mengetahui bahwa orang yang datang kepada Anda telah diberi minum oleh
kenyataan bahwa Anda sendiri telah diberi minum. Kesadaran Anda telah disiram
membuktikan bahwa Anda telah menyiraminya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam hubungan kita dengan orang lain,
banyak waktu yang terbuang sia-sia karena pembicaraan yang sia-sia. Masalah
tidak bisa diselesaikan dengan berbicara. Sekalipun engkau mampu menyelesaikan
masalah seseorang, hal ini tidak akan memberinya kehidupan atau memberinya
minum. Sebaliknya, hal itu akan membunuhnya. Saya ulangi, kita tidak boleh
mencoba menyelesaikan masalah orang lain. Semakin kita mencoba memecahkan
masalah, semakin banyak masalah yang akan timbul, dan semakin banyak orang lain
yang terbunuh oleh upaya kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Daripada terlibat dengan masalah, kita
harus bersikap sederhana dalam berhubungan dengan mereka yang datang kepada
kita untuk bersekutu. Tuhan adalah Bapa kita, dan pada akhirnya Dia akan
mengurus semua masalah. Yang terpenting adalah penyiraman. Kami telah
menunjukkan bahwa dengan membaca dan berdoa bersama orang lain, kita dapat
menyiraminya. Terkadang berdoa bersama orang itu saja sudah cukup. Dengan
berdoa orang lain dibawa kepada Tuhan, dan kita dibawa kepada Tuhan lebih
dalam. Akibatnya, kedua belah pihak disiram. Ini adalah cara yang sangat
praktis untuk menyirami orang-orang kudus dalam kehidupan gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 6 dan 7 Paulus tidak hanya
berbicara tentang menanam dan menyiram, tetapi juga tentang bertumbuh. Paulus
menekankan fakta bahwa hanya Allah saja yang membuat kita bertumbuh.
Pertumbuhan di lahan pertanian Tuhan menghasilkan bahan-bahan untuk bangunan
Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena Tuhanlah yang memberi
pertumbuhan, maka kita harus menyerahkan pertumbuhan itu kepada-Nya. Tanggung
jawab kita adalah menanam dan menyiram, bukan membantu orang lain bertumbuh.
Jika kita mencoba membantu orang lain bertumbuh, kita melampaui tanggung jawab
kita. Adalah di luar kemampuan kita untuk membuat orang-orang kudus bertumbuh.
Tak satu pun dari kita dapat menghasilkan pertumbuhan pada orang percaya
lainnya. Bahkan Paulus pun tidak mampu membuat orang-orang kudus bertumbuh.
Beliau sangat jelas mengatakan bahwa kita bisa menanam dan menyiram, tapi hanya
Tuhan yang memberi pertumbuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat kita menanam dan menyiram, kita
perlu memiliki keyakinan dengan iman bahwa Tuhan akan menumbuhkannya. Kita
perlu percaya bahwa Tuhan ada di sini dan Dia akan membuat apa pun yang kita
tanam dan siram tumbuh. Jika kita mempunyai jaminan ini, kita tidak akan
mencoba membantu orang lain bertumbuh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita mencoba membantu tanaman lain
tumbuh, kita mungkin merusak dan mencabutnya. Saya pernah membaca tentang
seorang anak kecil yang merasa terganggu dengan kenyataan bahwa rumput di dekat
rumahnya tidak tumbuh dengan baik. Ingin membantu rumput tumbuh, dia mencabut
banyak helai rumput. Akibatnya, bukannya tumbuh, rumput malah mati. Apa yang
dilakukan anak kecil ini pada rumput menggambarkan apa yang dilakukan beberapa
orang kudus dalam kehidupan gereja saat ini. Para penatua di beberapa gereja
tidak menanam dan menyiram; sebaliknya, dalam upaya mereka membantu orang-orang
kudus untuk bertumbuh, mereka malah mencabut mereka. Namun semakin banyak orang
tua membantu dengan cara ini, semakin sedikit tanaman yang tumbuh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penting bagi kita untuk memiliki
keyakinan penuh bahwa ketika kita menanam dan menyiram, Tuhan akan
menumbuhkannya. Oleh karena itu, setelah menanam dan menyiram, kita hendaknya
beristirahat dan tidak berusaha membantu orang lain untuk tumbuh. Pertumbuhan
bukanlah urusan kita; itu seluruhnya berasal dari Tuhan. Melalui kehidupan
gereja dan penyiraman yang kita lakukan, Tuhan akan menyediakan tanaman dan
memampukannya untuk bertumbuh. Selama orang-orang kudus tetap berada dalam
kehidupan gereja dan diberi air, Tuhan akan membuat mereka bertumbuh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Bangunannya, Tujuan Kekal Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Gereja bukan hanya ladang Tuhan, tapi
juga bangunan Tuhan. Saat kita bertumbuh di ladang, kita menghasilkan
bahan-bahan berharga untuk pembangunan tempat tinggal Tuhan di bumi. Sasaran
kekal Allah adalah bangunannya, Bait Suci yang dibangun dengan bahan-bahan
berharga di atas Kristus sebagai pondasi yang unik. Pekerjaan pembangunan
diselesaikan tidak hanya melalui orang-orang seperti Paulus, Apolos, dan Kefas,
tetapi juga melalui setiap anggota Tubuh, sebagaimana diungkapkan dalam Efesus
4:16.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengenai pembangunan, Paulus berkata
dalam 3:11 dan 12, “Sebab tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain
selain dari dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tetapi jika
seseorang membangun di atas pondasi emas, perak, batu permata, kayu, rumput,
jerami.” pondasi bangunannya unik, namun bangunannya mungkin berbeda karena
perbedaan pembangun dengan bahan yang berbeda. Semua orang percaya di Korintus
telah menerima Kristus sebagai pondasinya. Namun, beberapa penganut Yahudi di
antara mereka berusaha membangun gereja dengan pencapaian Yudaistik mereka, dan
beberapa penganut Yunani berupaya menggunakan hikmat filosofis mereka. Mereka
tidak seperti para rasul, yang membangun dengan pengetahuan mereka yang luar
biasa dan pengalaman yang kaya akan Kristus. Maksud Rasul dalam Surat ini
adalah memperingatkan umat beriman agar tidak membangun gereja dengan hal-hal
yang berasal dari latar belakang alamiah mereka. Mereka harus belajar membangun
bersama Kristus, baik dalam pengetahuan objektif maupun pengalaman subjektif,
seperti yang dilakukan Paulus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kami telah menunjukkan bahwa di ayat 16 Bait
Suci mengacu pada orang-orang beriman secara kolektif di suatu tempat tertentu,
namun di ayat 17 Bait Suci mengacu pada semua orang beriman secara universal.
Bait Rohani Tuhan yang unik di alam semesta mempunyai ekspresi di berbagai
tempat di bumi. Setiap ekspresi adalah Rumah Tuhan di wilayah itu. Selanjutnya Bait
Suci pada ayat 16 merupakan penjelasan tentang bangunan Tuhan pada ayat 9.
Bangunan Tuhan adalah tempat kudus Tuhan, Bait Suci yang di dalamnya bersemayam
Roh Tuhan. Bait Suci dan Bangunan Tuhan itu adalah manusia, yaitu orang Kristen
yang telah menyatu dengan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para penganut filsafat Yunani di
Korintus tidak memiliki kesadaran yang tepat bahwa tujuan kekal Allah adalah
memiliki bait suci. Alih-alih peduli pada tujuan ini, mereka malah peduli pada
filosofi, budaya, dan hikmat mereka. Mereka juga memperhatikan kepentingan,
preferensi, pilihan, dan selera pribadi mereka. Hal ini dibuktikan dengan fakta
bahwa dalam 1:12 Paulus menunjukkan bahwa “kamu masing-masing berkata: Aku dari
Paulus, aku dari Apolos, dan aku dari Kefas, dan aku dari Kristus.” Hal ini
menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, Paulus adalah pilihan mereka; bagi yang
lain, Apolos adalah pilihan mereka; dan bagi yang lain lagi, Kefas sesuai
dengan selera mereka. Orang-orang percaya di Korintus peduli terhadap berbagai
urusan pribadi dan perorangan, namun mengabaikan Bangunan Tuhan sebagai tujuan
kekal-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pasal tiga Paulus berusaha
menunjukkan kepada jemaat Korintus bahwa tujuan kekal Allah adalah bangunan.
Artinya, Allah tidak menghendaki umat beriman bersikap individualistis. Ia
tentu saja tidak ingin orang-orang kudus mempunyai preferensi pribadi dan
individualistis terhadap Paulus, Apolos, Kefas, atau bahkan Kristus yang
terbatas. Tuhan memelihara bangunan itu, dan Dia ingin agar semua orang percaya
di suatu wilayah dibangun bersama sebagai Bait Suci-Nya. Terlebih lagi, jika
kita ingin dibangun bersama untuk menjadi tempat kediaman Tuhan, kita perlu
bertumbuh, dan untuk bertumbuh, kita memerlukan penyiraman. Jadi, penanaman,
penyiraman, dan pertumbuhan semuanya adalah demi tujuan Tuhan, yaitu bangunan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus memiliki pemahaman yang jelas
tentang tujuan Tuhan. Dia juga menyadari dengan jelas bahwa orang-orang Yunani
yang beriman di Korintus terlalu individualistis dalam konsep dan praktik
mereka. Tujuan Allah bukanlah hanya sekedar memiliki banyak orang percaya.
Cita-citanya adalah mempunyai sebuah ladang yang akan menanam bahan-bahan untuk
pembangunan Bait Suci sebagai tempat kediaman-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Merawat Kehidupan Gereja Korporat</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita perlu mempertimbangkan latar
belakang Surat ini untuk memahami penggunaan Paulus atas ungkapan ladang Tuhan
dan bangunan Tuhan. Jemaat Yunani di Korintus tidak mempedulikan kehidupan
gereja secara korporat, namun lebih memperhatikan kepentingan pribadi dan minat
pribadi mereka. Hal ini menghasilkan perpecahan. Kapan pun ada perpecahan, maka
tidak mungkin ada Bait Allah. Oleh karena itu, setelah membahas hal-hal penting
tertentu dalam pasal satu dan dua, Paulus menunjukkan dalam pasal tiga bahwa
jemaat Korintus sepenuhnya salah dalam memperhatikan kepentingan pribadi mereka
dan tidak memperhatikan bait Allah, bangunan korporat Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam 3:17 Paulus secara khusus
menunjukkan bahwa bangunan Allah, bait suci, adalah kudus. Ini bukan sekuler,
duniawi, atau Yunani. Sebenarnya, kata kudus dalam ayat ini berbeda dengan kata
Yunani lainnya. Bait suci Tuhan terpisah dari segala hal yang bersifat
manusiawi, sekuler, dan duniawi; khususnya, itu dipisahkan dari bahasa Yunani
apa pun.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita memperhatikan konteks tiga
pasal pertama kitab ini, kita akan menyadari bahwa maksud Paulus adalah untuk
memberi kesan kepada jemaat di Korintus bahwa bangunan Allah terpisah dari
bangunan Yunani. Orang-orang Yunani yang beriman masih menghargai hikmat,
filsafat, budaya, dan cara hidup mereka. Mereka menganggap kebudayaan Yunani
sebagai yang terbaik. Namun Paulus berkata bahwa Bait Allah adalah kudus,
terpisah dari segala sesuatu yang bersifat duniawi dan khususnya dari segala
sesuatu yang bersifat Yunani.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam ayat 16 Paulus menekankan fakta
bahwa Roh Allah berdiam di dalam orang-orang percaya sebagai bait suci
bersama-Nya. Namun selama orang-orang percaya di Korintus bersifat
individualistis dan selama mereka lebih memperhatikan kepentingan pribadi
mereka, terutama filsafat Yunani dan cara hidup mereka, maka mereka bukanlah
orang yang suci dan tidak bersifat korporat. Kemudian mereka tidak dapat
merasakan berdiamnya Roh di dalam diri mereka atau menikmati berdiamnya Roh di
dalam diri mereka. Jika kita tidak memiliki kehidupan gereja bersama yang baik,
kita tidak dapat menikmati berdiamnya Roh Kudus di dalam diri kita. Ya, Roh
berdiam di dalam roh kita. Namun berdiamnya Roh Kudus di dalam gereja secara
bersama-sama jauh lebih kaya dan lebih dominan dibandingkan berdiamnya Roh
Kudus di dalam diri orang-orang percaya secara individu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita mempertimbangkan semua hal
ini, kita akan menyadari bahwa konsep Paulus sangat mendalam. Pemikirannya
adalah untuk meyakinkan semua orang percaya Yunani yang individualistis bahwa
mereka harus memperhatikan kehidupan gereja bersama dan bukan kepentingan,
preferensi, dan pilihan individualistis mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pondasi Yang Unik</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita tahu dari 3:11 bahwa Kristus adalah
pondasi unik bagi gereja sebagai bangunan Allah. Tidak seorang pun dapat
meletakkan dasar yang lain. Namun demikian, beberapa orang percaya di Korintus
menggunakan Paulus, Apolos, atau Kefas sebagai pondasi mereka. Ketika mereka
menyatakan bahwa mereka adalah pengikut Paulus, Apolos, atau Kefas, mereka
mengatakan bahwa merekalah yang menjadi pondasi dan pendirian mereka. Dalam
1:13 Paulus bertanya kepada mereka, “Apakah Paulus disalibkan untukmu? Atau
apakah kamu dibaptis dengan nama Paulus?” Dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan ini Paulus menunjukkan bahwa ia bukanlah pondasi yang
unik. Sebaliknya, Paulus berkata dalam 3:10, “Sesuai dengan kasih karunia Allah
yang dianugerahkan kepadaku, sebagai seorang ahli bangunan yang bijaksana aku
telah meletakkan pondasinya.” Pondasi uniknya bukanlah Paulus, Apolos, Kefas,
atau siapa pun selain Yesus Kristus, Anak Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Masalah di antara jemaat Korintus adalah
mereka mencoba untuk meletakkan banyak pondasi lainnya. Kita melihat di pasal
empat belas bahwa bagi sebagian orang, berbahasa roh merupakan sebuah pondasi.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan suatu praktik </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">tertentu dapat dijadikan pondasi. Oleh karena
itu, Paulus ingin orang-orang percaya di Korintus menyadari bahwa ia telah
meletakkan dasar yang unik, yaitu Yesus Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1 Korintus 3:10 mengatakan, “Sesuai
dengan kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang
ahli bangunan yang bijaksana telah meletakkan pondasinya, tetapi orang lain
yang membangun di atasnya. Namun hendaklah masing-masing orang memperhatikan
bagaimana ia mengembangkannya.” Ayat ini menunjukkan bahwa gereja dibangun
tidak hanya oleh para pelayan Kristus seperti Paulus, Apolos, dan Kefas, tetapi
oleh setiap anggota Tubuh. Setiap dari kita harus menjadi pembangun.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Kita harus menyadari bukan saja bahwa
kita adalah pembangun, namun kita juga harus memperhatikan bagaimana kita
membangun di atas Kristus sebagai pondasi yang unik. Seperti yang akan kita
lihat, gereja, rumah Allah, harus dibangun dengan emas, perak, dan batu-batu
berharga, bahan-bahan yang dihasilkan dari pertumbuhan Kristus di dalam kita.
Namun, sebagaimana ditunjukkan dalam ayat 12, ada kemungkinan bahwa kita dapat
membangun dengan menggunakan kayu, rumput, dan jerami, bahan-bahan yang kita
hasilkan dalam daging dan dalam kehidupan alamiah. Oleh karena itu, kita
masing-masing, setiap anggota Tubuh, harus memperhatikan cara kita membangun;
Artinya, kita harus memperhatikan material apa yang kita bangun. Kita harus
membangun dengan emas, perak, dan batu-batu berharga, bukan dengan kayu,
rumput, dan jerami.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-70326102286195308542023-09-13T07:48:00.009+07:002023-09-13T07:48:44.322+07:00GEREJA ADALAH LADANG DAN BANGUNAN TUHAN<p><b style="text-align: justify;"><span style="font-size: 16.0pt;">GEREJA, LADANG TUHAN, DAN BANGUNAN
TUHAN </span></b></p><p><b style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">BAGIAN PERTAMA</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bacaan Kitab Suci: 1 Kor. 3:5-17</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pasal tiga dari 1 Korintus, Paulus
berbicara tentang gereja. Meskipun kata gereja tidak dapat ditemukan dalam
pasal ini, apa yang Paulus bahas di sini sangat berkaitan dengan gereja. Paulus
menyusun pasal ini dengan cara yang sangat bijaksana. Paulus tidak menggunakan
ungkapan-ungkapan yang dangkal sehubungan dengan gereja; di sini dia berbicara
tentang gereja dengan menggunakan ekspresi yang dalam dan mendalam. Dalam pasal
ini Paulus menggunakan tiga istilah utama untuk gereja: tanah pertanian
(ladang), bangunan, dan bait suci.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 9 Paulus berkata, “Kamu
adalah ladang Allah, bangunan Allah.” Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai
tanah pertanian dalam ayat ini secara harafiah berarti tanah yang ditanami.
Orang-orang percaya yang telah dilahirkan kembali di dalam Kristus dengan Roh </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Allah adalah tanah garapan Allah, sebuah
ladang ciptaan Allah yang baru untuk menumbuhkan Kristus, sehingga bahan-bahan
yang berharga dapat diproduksi untuk pembangunan rumah Allah. Jadi, kita bukan
hanya ladang Tuhan, tapi juga bangunan Tuhan. Secara korporat, kita sebagai
gereja Tuhan telah menanam Kristus di dalam kita. Kristus juga harus bertumbuh
di dalam kita, dan dari kita Dia harus menghasilkan, dalam pengertian pasal
ini, bukan buahnya, melainkan bahan-bahan berharga berupa emas, perak, dan
batu-batu berharga untuk pembangunan tempat tinggal Allah di bumi. Jadi, bangunan
Tuhan, rumah Tuhan, gereja, adalah pertambahan Kristus, perluasan Kristus,
perbesaran Kristus dalam ketidakterbatasan-Nya melalui orang-orang kudusNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 16 dan 17 Paulus dua kali
merujuk pada Bait Allah (bait dari kata beth artinya rumah): “Tidak tahukah
kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kamu?
Barangsiapa membinasakan Bait Allah, Allah akan membinasakan dia; sebab Bait
Allah itu kudus, dan kamu pun juga kudus.” Bait Allah di ayat 16 mengacu pada
umat beriman secara kolektif di suatu tempat tertentu, seperti di Korintus,
sedangkan bait Allah di ayat 17 mengacu pada seluruh umat beriman secara
universal. Bait Allah yang unik dan rohani di alam semesta ini terekspresikan
di banyak tempat di bumi. Setiap ekspresi adalah rumah Tuhan di wilayah itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bait Allah dalam ayat-ayat ini merupakan
penjelasan mengenai bangunan Allah dalam ayat 9. Bait Suci adalah bangunannya,
dan bangunan tersebut dihasilkan dari bahan-bahan yang ditanam di lahan
pertanian. Jadi, kita memiliki tanah pertanian, bangunan, dan bait. Bangunan
Tuhan bukanlah bangunan biasa; itu adalah tempat suci Allah yang kudus, bait
suci di mana Roh Allah bersemayam. Kita, para pembangun Bait Suci yang kudus,
hendaknya menyadari hal ini agar kita dapat berhati-hati dalam membangun bukan
dengan bahan-bahan yang tidak berharga seperti kayu, rumput, dan jerami, tetapi
dengan bahan-bahan yang berharga seperti emas, perak, dan batu-batu berharga
(ay. 12), yang sesuai dengan sifat dan administrasi pemerintahan Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Surat 1 Korintus, Paulus
menggunakan lebih banyak waktunya untuk berbicara mengenai gereja dibandingkan
mengenai Kristus. Kita telah melihat bahwa dalam dua pasal pertama Paulus
berbicara banyak tentang Kristus. Permasalahan di antara orang-orang percaya di
Korintus disebabkan oleh kurangnya pengalaman mereka bersama Kristus. Oleh
karena itu, Paulus memulai Surat ini dengan Kristus dan kemudian melanjutkannya
dengan gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di mana Kristus ada, di situ pula gereja
harus berada. Jika kita memberitakan Kristus, kita juga harus memberitakan
gereja. Demikian pula, jika kita memiliki Kristus, kita harus berada di dalam
gereja. Kristus dan gereja tidak dapat dipisahkan, sama seperti kepala
seseorang tidak boleh dipisahkan dari tubuhnya. Memisahkan kepala dari tubuh
berarti membawa kematian pada tubuh. Oleh karena itu, kita tidak boleh
memisahkan Kristus dari gereja atau gereja dari Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Ladang Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Judul pesan ini adalah “Gereja, Ladang
Tuhan, dan Bangunan Tuhan.” Sebutan ini menunjukkan bahwa gereja adalah lahan
pertanian Tuhan sekaligus bangunan Tuhan. Kita semua tahu bahwa tujuan dari
sebuah pertanian adalah untuk menghasilkan makanan untuk kita makan. Bangunan
adalah suatu struktur yang terbuat dari bahan-bahan tertentu. Tampaknya, sebuah
ladang pertanian tidak berhubungan dengan sebuah bangunan, karena sebuah ladang
menghasilkan makanan untuk dimakan, bukan bahan untuk bangunan. Tidak ada
seorang pun yang mau membangun rumah dengan hasil yang ditanam di pertanian.
Produk pertanian nampaknya tidak berguna untuk bangunan. Meskipun demikian,
lahan pertanian di ayat 9 adalah untuk bangunan. Apapun yang dihasilkan di
lahan pertanian adalah untuk bangunan. Apakah batu berharga untuk bahan
bangunan dapat dihasilkan dari ladang pertanian? Secara alami tidak mungkin. Dan
ini menjadi misteri Ilahi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 9 Paulus pertama-tama
berbicara tentang tanah pertanian Allah, kemudian tentang bangunan Allah.
Alasan tatanan ini adalah karena bangunannya bergantung pada pertanian. Jika
tidak ada lahan pertanian, maka tidak akan ada bangunannya, karena lahan
pertanian menghasilkan bahan-bahan untuk bangunan tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua anggota gereja adalah tanaman di
ladang Tuhan. Mereka ditanam oleh pelayan Kristus, rekan sekerja Tuhan, disiram
oleh pelayan lain, juga rekan sekerja Tuhan, dan ditumbuhkan dalam kehidupan
oleh Tuhan sendiri. Kita menjadi anggota gereja bukan dengan cara bergabung
dalam organisasi sosial, namun dengan cara ditanamkan. Dalam ayat 6 Paulus
berkata, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.”
Paulus menanamkan orang-orang percaya di Korintus ke dalam gereja, yang
merupakan ladang Allah, sehingga mereka dapat menumbuhkan Kristus. Itulah mengapa
usaha membuka gereja baru disebut penanaman gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menjadi tanaman di ladang Tuhan adalah
hal yang sangat penting. Di pertanian tidak diperlukan seorang guru untuk
mengajar tanaman. Sebuah tanaman tidak membutuhkan siapa pun untuk memberi tahu
apa yang harus dilakukan atau bagaimana cara menanamnya. Namun, di kalangan
umat Kristiani saat ini, banyak pengajaran yang diberikan kepada tanaman.
Sebenarnya orang beriman tidak dipandang sebagai tumbuhan, melainkan sebagai
pelajar, sebagai pembelajar. Meskipun banyak anggota gereja belajar banyak
tentang Alkitab, mereka sekarat karena kekurangan kehidupan. Alih-alih hidup
seperti tanaman, mereka hidup seperti pelajar. Wajar kita khawatir bahwa di
beberapa gereja lokal, hanya ada sekolah dan bukan lahan pertanian. Mungkin ada
pengajaran, tetapi penyiraman tanaman sangat sedikit. Hendaknya kita semua
mengamalkan kehidupan bergereja dalam bertani, dalam bercocok tanam, dalam
mengairi, menyiram, memupuk, membersihkan gulma, bercocok tanam, dan memangkas.
Kita harus belajar kapan harus menyirami orang-orang kudus, kapan memberi
mereka makan, dan kapan harus memangkasnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Menumbuhkan Bahan-Bahan Bangunan
Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ditanam, disiram, dan ditumbuhkan (ay.
6) semuanya berhubungan dengan persoalan kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa
orang percaya adalah ladang Allah untuk menumbuhkan Kristus. Sebagai tanaman di
ladang Tuhan, yaitu gereja, kita perlu bertumbuh. Tanpa pertumbuhan, kita tidak
berguna. Beberapa tanaman di kebun saya masih hidup, tetapi tidak tumbuh.
Demikian pula, banyak orang percaya saat ini yang hidup secara rohani, namun
tidak bertumbuh. Tentu saja, lebih baik hidup daripada mati. Selama kita masih
hidup, kita mempunyai kesempatan untuk berkembang. Saya harap tidak seorang pun
setelah membaca tulisan ini akan puas hidup tanpa bertumbuh. Kita semua harus
bertumbuh untuk menghasilkan Kristus. Semua orang kudus Tuhan harus berusaha
keras untuk bertumbuh. Kita harus berdoa, “Tuhan, berilah aku pertumbuhan.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tujuan pertumbuhan kita di ladang Allah
adalah untuk menghasilkan Kristus. Sama seperti tujuan kebun anggur adalah
menghasilkan buah anggur, demikian pula tujuan pertanian Allah adalah
menghasilkan Kristus. Inti pesan dalam 1 Korintus 3 ini adalah bertumbuh untuk
menghasilkan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagai bantuan dalam pertumbuhan
Kristus, kita perlu memikirkan bab satu dan dua 1 Korintus lagi dan lagi. Jika
Anda membaca dan berdoa membaca pasal-pasal ini, Anda akan diberi minum dan
diberi nutrisi. Unsur dan hakikat Kristus akan ditanamkan ke dalam diri Anda.
Maka secara spontan Anda akan bertumbuh dan menghasilkan Kristus. Masalah
pertumbuhan Anda adalah Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Maksud Paulus dalam 1 Korintus 1 dan 2
adalah untuk menampilkan Kristus sebagai bagian, kenikmatan, roh, penghidupan,
kepuasan, dan segalanya. Kristus harus menjadi satu-satunya pilihan,
preferensi, rasa, dan kenikmatan kita. Kita harus menikmati Kristus sedemikian
rupa sehingga kita tidak peduli terhadap budaya apa pun. Daripada menghidupkan
budaya, kita menghidupkan Kristus. Kristus menjadi segalanya bagi kita dalam
kehidupan kita sehari-hari — budaya kita, etika kita, dan moralitas kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika kita bertumbuh dengan baik,
Kristus akan dihasilkan di dalam kita. Maka apapun yang kita tanam dari Kristus
akan menjadi bahan bangunan Tuhan. Gereja dibangun hanya dengan Kristus. Namun
gereja tidak dibangun dengan Kristus yang obyektif, dengan Kristus yang ada di
surga atau yang tiba-tiba turun dari surga. Sebaliknya, gereja dibangun dengan
Kristus yang kita alami dan yang merupakan hasil yang kita tanam. Jadi, untuk
pembangunan gereja, kita harus memiliki Kristus yang dihasilkan melalui
pertumbuhan hidup kita. Tumbuh kembang atau tukem gereja adalah tumbuh kembang
Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kitab Keluaran
ada bahan-bahan yang digunakan untuk pembangunan Kemah Suci disebut persembahan
khusus. Ini berarti bahwa materi yang diciptakan Tuhan harus diperoleh,
dimiliki, dinikmati, dan dihargai oleh umat tebusan Tuhan. Kemudian orang-orang
harus membawa bahan-bahan tersebut dan mempersembahkannya kepada Tuhan sebagai
persembahan khusus. Hanya bahan-bahan yang diperoleh, dimiliki, dan
dipersembahkan dengan cara ini yang dapat menjadi bahan-bahan yang tepat untuk
pembangunan tabernakel. Artinya kita perlu memperoleh, memiliki, dan menikmati
kekayaan Kristus hingga menjadi harta kita. Kemudian kita perlu membawa apa
yang telah kita alami tentang Kristus ke dalam pertemuan gereja dan
mempersembahkan Kristus ini kepada Tuhan sebagai persembahan khusus. Kristus
ini kemudian akan menjadi bahan yang digunakan untuk pembangunan gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena umat Kristen masa kini tidak
mengalami Kristus dan tidak menghasilkan Kristus, maka tidak ada pembangunan di
antara mereka. Membangun gereja bukan sekedar memberitakan Injil, menyelamatkan
orang-orang berdosa, dan membawa orang-orang yang baru diselamatkan ke dalam
apa yang disebut gereja. Ini bukanlah pembangunan gereja; itu adalah penumpukan
bahan mentah. Di kalangan kebanyakan orang beriman saat ini, hal terbaik yang
bisa dilihat adalah tumpukan bahan bangunan. Tapi di manakah bangunan aslinya?
Tidak ada bangunan karena tidak ada pengalaman akan Kristus, tidak ada
pertumbuhan Kristus sebagai bahan bangunan Tuhan. Sekarang kita telah melihat
bahwa kita adalah ladang Allah, kita harus bertumbuh dalam kehidupan ilahi
untuk menghasilkan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 6 Paulus berkata, “Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” Jika kita
ingin menumbuhkan Kristus di ladang Allah, kita memerlukan penanaman dan
penyiraman. Namun, kita tidak boleh berpikir bahwa hanya orang-orang seperti
Paulus dan Apolos yang bertanggung jawab menanam dan menyiram. Semua
saudara-saudari di gereja harus melaksanakan pekerjaan ini. Namun, banyak
gereja terutama yang menyebut dirinya </span><i style="font-size: 12pt;">main stream</i><span style="font-size: 12pt;"> atau aliran utama
tidak memiliki konsep ini. Ternyata alirannya mengalir ke laut, ke tempat
kematian, penampungan dosa. Laut adalah lambang bangsa-bangsa dunia, banga
berdosa yang hidup dalam kegelapan. Sebaliknya, jangan berharap ke gereja </span><i style="font-size: 12pt;">main
stream</i><span style="font-size: 12pt;">, ketika kita menemukan bahwa seorang wali lemah dalam hal-hal
tertentu, kita dapat merujuk orang tersebut kepada para penatua atau orang
Kristen lain yang sudah terbukti dalam menanam dan menyiram tanaman Allah. Jika
seorang saudara datang kepada Anda dan Anda menyadari bahwa dia lemah, Anda
harus memberinya minum dan makan. Daripada memanggil orang yang lebih tua, Anda
harus memberinya makan dan memberinya minum. Penting bagi kita semua untuk
mempelajari hal ini. Gereja-gereja </span><i style="font-size: 12pt;">main stream</i><span style="font-size: 12pt;"> hanya menunggu waktu
menjadi artefak, bahan-bahan peninggalan kuno yang akan mati dan dilupakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Anda mungkin merasa bahwa Anda lemah dan
sangat rendah dalam hidup. Namun, orang suci lainnya bahkan lebih lemah dan
lebih rendah dari Anda. Jika salah satu dari yang lemah ini menghubungi Anda,
Anda perlu menyiraminya. Maka Anda juga akan diberi minum. Namun ini tidak
berarti bahwa kita harus menyirami orang lain dengan sengaja. Sebaliknya,
penyiraman sebaiknya dilakukan secara spontan bahkan tanpa disadari. Kapan pun
orang yang lebih lemah mendatangimu, jangan memutuskan untuk memberinya minum.
Ini adalah pertunjukan, bukan penyiraman yang sebenarnya. Jika Anda memberi
minum kepada orang suci lain secara spontan, bahkan secara tidak sengaja, Tuhan
akan secara berdaulat mengirimkan orang lain kepada Anda agar Anda dapat memberi
mereka minum. Pada akhirnya Anda akan menemukan bahwa dengan menyirami orang
lain, Anda sendiri juga disiram. Ini adalah kebangunan rohani yang sejati.
Dalam kehidupan bergereja, kita semua harus saling menyiram. Kemudian kita akan
bertumbuh untuk menghasilkan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Alasan mengapa kita kurang melakukan
praktik menyirami orang lain adalah karena kita masih berada di bawah pengaruh
agama Kristen. Kita, tentu atau mungkin saja, tidak mempunyai istilah
pendeta-awam, tetapi kita mungkin masih mempunyai praktek ini. Walaupun kita
telah meninggalkan latar belakang agama kita, namun pengaruh latar belakang
tersebut masih mengikuti kita dan menghalangi kita untuk menyirami orang lain.
Misalnya, seorang saudara mungkin bertanya pada dirinya sendiri, “Siapakah
saya? Saya bukan apa-apa. Biarlah yang lebih tua dan yang lebih berpengalaman
mengurus orang lain. Saya hanyalah seorang adik lelaki di gereja. Bagaimana
saya bisa membantu orang lain?” Pemikiran ini harus dibasmi dari dalam diri
kita. Tidak ada saudara laki-laki atau perempuan yang boleh memegang konsep
bahwa mereka terlalu lemah atau terlalu rendah dalam hidup untuk memberi minum
kepada orang lain. Mungkin kamu lemah, tapi kamu belum mati. Meskipun Anda
mungkin merasa mati, kenyataan bahwa Anda masih berada dalam kehidupan
bergereja membuktikan bahwa Anda belum mati sepenuhnya. Karena Anda masih
hidup, Anda bisa memberi minum orang lain. Jangan menganggap diri Anda tidak berguna.
Sama seperti seluruh anggota tubuh jasmani kita berguna, demikian pula tidak
ada satu pun anggota gereja yang tidak berguna dan tidak dapat mempedulikan
sesamanya dengan menyiramnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gereja-gereja </span><i style="font-size: 12pt;">main stream</i><span style="font-size: 12pt;"> pada
umumnya mengikuti praktik gereja katolik dalam structural kepemimpinan gereja. Struktur
ini adalah cenderung anti Kristus, mengapa? Kerena semua struktur ini cenderung
menghambat pertumbuhan Kristus dalam diri orang percaya. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Perjanjian Baru tidak mendukung perluasan
hirarki gereja yang mencakup wilayah geografi yang luas. Tidak ada penatua dalam
Perjanjian Baru yang telah pernah diberikan otoritas atas penatua yang lain,
dan setiap gereja lokal memiliki penatua tersendiri dan sebutan berlaku bagi
mereka. Pembedaan praktik modern antara klergi/klerus/imam/kependetaan/pejabat
gereja dengan kaum awam adalah produk dari tradisi gereja tanpa basis dukungan
kitab cuci. Semua doktrin, pegangan ajaran yang didasarkan tradisi ini membuat
gereja menjadi agama dan menghilangkan kehidupan Kristus sendiri secara nyata.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena latar belakang praktik agama oleh
gereja, mudah bagi kita untuk menerapkan perkataan Paulus hanya kepada
orang-orang seperti Paulus dan Apolos. Kita mungkin berpikir bahwa hanya
orang-orang tertentu yang dapat menanam dan menyiram, namun kita sendiri tidak
mampu melakukan pekerjaan ini. Beberapa orang suci mungkin berpikir bahwa para
penatua atau pemimpin di daerah mereka harus melakukan semua penyiraman. Yang
lain mungkin berkonsentrasi pada kebutuhan mereka sendiri untuk diberi air oleh
orang lain, bukan pada pentingnya menyiram orang lain. Ini disebut sifat
konsumerisme, yang penting selalu menerima tanpa meneruskannya kepada orang
lain. Sekali lagi saya katakan bahwa konsep ini perlu dibasmi, dan praktik
kegamaan di gereja perlu ditransformasi dengan revolusi. Kita semua mampu
menyirami orang lain. Janganlah kita meneruskan praktik kekristenan saat ini.
Gereja adalah Tubuh Kristus. Di dalam Tubuh setiap anggota berguna dan dapat
berfungsi. Semoga racun dari praktik pendeta-awam yang masih berlaku di
gereja-gereja </span><i style="font-size: 12pt;">main stream</i><span style="font-size: 12pt;"> segera dihilangkan sepenuhnya!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saya berharap semua orang suci akan
melihat bahwa mereka mampu menanam dan menyiram. Mulai saat ini, kita tidak
boleh menganggap bahwa hanya orang yang lebih tua dan orang yang lebih
berpengalaman atau karena lulusan pendidikan teologi dan ditahbiskan oleh
gereja saja yang bisa menolong orang lain. Sebaliknya, kita semua harus
menyadari bahwa kitalah yang seharusnya membantu orang lain. Saya mendorong
Anda untuk berdoa, “Tuhan, kasihanilah aku dan berilah aku hikmat dan
keberanian agar aku dapat menghidupkan Engkau untuk memberi minum orang lain.
Kapanpun ada orang suci datang kepadaku membawa suatu masalah, ingatkan aku
untuk memikul beban untuk membantu orang tersebut dan memberinya minum.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa orang mungkin takut jika mereka
mencoba menanam dan menyiram, mereka akan melakukan kesalahan. Mungkin Anda
akan melakukan sesuatu yang salah. Namun yakinlah bahwa pembelajaran sejati
datang dari tindakan, dari praktik. Pengalaman adalah guru terbaik. Anda
mungkin melakukan kesalahan tertentu, namun pada akhirnya Anda akan belajar
dari kesalahan Anda dan menjadi terampil dalam menanam dan menyiram. Dalam
hal-hal tertentu Anda bahkan mungkin menjadi lebih membantu daripada orang yang
lebih resmi dengan jabatannya di gereja. Jumlah pendeta dan para penatua di
gereja lokal sedikit. Bagaimana mereka bisa mengurus begitu banyak
saudara-saudari? Daripada bergantung pada orang yang lebih resmi untuk
melakukan segalanya, ambillah beban untuk merawat orang lain, untuk memberi
mereka minum firman kehidupan. Kita dalam Tuhan ada untuk mempraktikkan
kehidupan gereja. Untuk dapat menjalankan kehidupan gereja dengan benar, kita
semua harus menanam dan menyiram.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena Paulus mengatakan bahwa dia
menanam dan Apolos menyiram, jangan berpikir bahwa Paulus berguna hanya untuk
menanam dan Apolos hanya untuk menyiram. Tidak, mereka yang bekerja di
pertanian tidak hanya menanam atau menyiram; mereka melakukan apa pun yang
diperlukan — menebang pohon, membersihkan lahan, mentraktor tanah, membuat alur
tanam, menanam, menyiram, memupuk, mencabut rumput pengganggu (gulma) dan
bahkan memotong dan memangkas tanaman, membasmi hama, mengganti tanaman yang
tidak tumbuh atau mati, mengamati pertumbuhan buah, panen dan seterusnya.
Melalui latihan kita akan belajar melakukan semua hal ini dalam kehidupan
gereja. Tidak benar bahwa Anda hanya boleh menanam atau menyiram dan tidak
terlibat dalam hal lain. Sebaliknya, kita semua harus belajar melakukan apa pun
yang diperlukan untuk menghasilkan pertumbuhan Kristus di ladang Allah. Ini
bahkan termasuk belajar membunuh “serangga” yang mengganggu pertumbuhan
tanaman. Orang suci yang lebih lemah mungkin menghubungi Anda, dan Anda mungkin
menyadari bahwa dia terganggu oleh serangga tertentu. Secara spontan, Anda
mungkin menyadari bahwa Anda juga terserang penyakit ini dan Anda berdua
memerlukan obat yang sama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saya harap semua orang kudus dalam Tuhan
akan menyerap beban dalam pesan ini dan juga masuk ke dalam semangat yang
diberikan. Kemudian kita akan dibantu untuk bertumbuh di ladang Tuhan untuk
menghasilkan Kristus, dan kita juga akan belajar untuk memperhatikan orang
lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-90908267075777868932023-09-10T10:04:00.003+07:002023-09-10T10:04:14.753+07:00GEREJA DAN KERAJAAN<p><span style="font-size: 16pt; text-align: justify;">GEREJA DAN KERAJAAN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Bacaan Bible: Markus 4:26-29; Mat.
16:16-19; 1 Kor. 3:9b; Wahyu 14:4, 14-16<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gereja dan Kerajaan adalah salah satu
subjek terbesar dalam Alkitab. Jika kita membaca Perjanjian Baru dengan cermat
dan benar, kita akan melihat pentingnya gereja dan kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Matius 3, dekat dengan permulaan
Perjanjian Baru, kita mempunyai perkataan mengenai kerajaan. Yohanes Pembaptis
datang, berkhotbah di padang gurun Yudea, mengatakan, “Bertobatlah, sebab
Kerajaan Surga sudah dekat” (Mat. 3:2). Khotbah Yohanes Pembaptis adalah
inisiasi administrasi pemerintahan Perjanjian Baru Allah. Pertobatan dalam
khotbah Yohanes Pembaptis, sebagai pembukaan administrasi pemerintahan
Perjanjian Baru Allah, akan membawa perubahan bagi Kerajaan Surga. Hal ini
menunjukkan bahwa administrasi pemerintahan Perjanjian Baru Allah terfokus pada
kerajaan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pondasi gereja</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Matius 16 Tuhan Yesus membawa
murid-murid-Nya ke daerah Kaisarea Filipi dan di sana Ia bertanya kepada
mereka, “Menurut kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (Mat. 16:13). Setelah
mereka menjawab, Tuhan melanjutkan dengan bertanya, “Tetapi kamu, menurut kamu,
siapakah Aku ini?” (ayat 15). Sebagai orang yang menerima wahyu dari Bapa,
Simon Petrus menjawab dan berkata, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup”
(ayat 16).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut Ef. 5:32, ada misteri besar yang
terdiri dari dua bagian, Kristus dan gereja. Karena wahyu Bapa mengenai Kristus
hanyalah paruh pertama dari misteri besar ini, Tuhan melanjutkan dengan
berbicara mengenai gereja: “Dan Aku berkata kepadamu juga bahwa kamu adalah
Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku” (ayat 18).
Hal ini menunjukkan dengan kuat bahwa gereja harus menjadi sesuatu dari Kristus
dan untuk Kristus. Pertama, Kristus dikenali, dikenal, dan bahkan dimiliki.
Kemudian Tuhan berkata bahwa di atas “batu karang ini” Dia akan membangun
gereja-Nya. Batu karang ini tidak hanya mengacu pada Kristus, tetapi juga pada
wahyu Kristus, yang diterima Petrus dari Bapa. Gereja dibangun di atas wahyu
tentang Kristus ini. Oleh karena itu, “batu karang” di sini bukan hanya Kristus
sendiri; itu juga merupakan realisasi, pengetahuan, pengalaman, dan kepemilikan
Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat ini banyak orang mengakui bahwa
Kristus adalah pondasi gereja. Namun mereka belum melihat bahwa pondasi
sesungguhnya bagi pembangunan gereja adalah realisasi akan Kristus. Jika kita
tidak menyadari Kristus dalam pengalaman kita, kita tidak akan mempunyai pondasi
bagi pembangunan gereja. Oleh karena itu, kita harus mengenal Kristus. Dengan
demikian, pengenalan, pengalaman, kenikmatan, dan kepemilikan kita akan Kristus
akan menjadi pondasi di mana Dia akan membangun gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kunci Kerajaan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Matius 16:19, segera setelah
berbicara mengenai gereja, Tuhan melanjutkan dengan berbicara mengenai
kerajaan: “Aku akan memberikan kepadamu kunci-kunci Kerajaan Surga, dan apa pun
yang kamu ikat di bumi akan tetap seperti semula terikat di surga, dan apa pun
yang kamu lepaskan di bumi, itulah yang telah dilepaskan di surga.” Di sini “Kerajaan
Surga” digunakan secara bergantian dengan “Gereja” di ayat sebelumnya. Saya
tidak akan mengatakan bahwa istilah-istilah ini sama; namun, di ayat 18 dan 19
keduanya digunakan secara bergantian. Ini adalah bukti kuat bahwa gereja yang
sejati (tidak semua gereja) adalah kerajaan di zaman ini. Hal ini ditegaskan
oleh Roma 14:17, sebuah ayat yang mengacu pada kehidupan bergereja yang benar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Firman Tuhan kepada Petrus dalam Matius
16:19 mengenai kunci Kerajaan Surga digenapi dalam kitab Kisah Para Rasul.
Aspek pertama dari penggenapan ini terdapat dalam Kisah Para Rasul pasal 2 dan
aspek kedua dalam Kisah Para Rasul pasal 10. Dalam kedua peristiwa ini Petrus
menggunakan dua kunci. Dalam Matius 16:19 Tuhan berbicara tentang kunci-kunci,
bukan tentang satu kunci. Pada hari Pentakosta, sebagaimana dicatat dalam Kisah
Para Rasul pasal dua, Petrus menggunakan salah satu kunci untuk membuka pintu
bagi orang-orang Yahudi untuk masuk ke dalam kerajaan. Kemudian di rumah
Kornelius, seperti dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal sepuluh, Petrus
menggunakan kunci kedua untuk membuka pintu bagi orang-orang bukan Yahudi untuk
masuk. Inilah alasan mengapa dalam Efesus 2 kita melihat bahwa baik orang
Yahudi maupun orang bukan Yahudi dibangun bersama-sama ke dalam satu gereja:
“Jadi kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, tetapi kamu adalah warga
negara orang-orang kudus dan anggota rumah tangga Allah, yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sendiri sebagai batu penjuru.”
(ay.19-20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa
di Matius 16:18 kita mengenal gereja dan di ayat berikutnya kita mengenal
kerajaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika gereja pertama kali disebutkan dalam
Perjanjian Baru, hal ini disebutkan dalam hubungannya dengan kerajaan. Lebih
jauh lagi, sebagaimana telah kita lihat, dalam ayat-ayat ini gereja dan
kerajaan merupakan istilah yang dapat dipertukarkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Realitas Kerajaan di dalam Gereja</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Meskipun gereja dengan jelas disebutkan
dalam Matius 16, tidak ada yang disebutkan mengenai gereja dalam Injil Markus.
Khususnya dalam pasal empat, Tuhan berbicara mengenai Kerajaan Allah. Dalam Markus
4:26-29 kita melihat perumpamaan tentang benih. “Dan Ia berfirman: Demikianlah
Kerajaan Allah itu seperti halnya manusia yang menaburkan benih di bumi” (ayat
26). Perumpamaan ini mengungkapkan bahwa kerajaan adalah soal kehidupan, yang
bertunas, bertumbuh, menghasilkan buah, matang, dan menghasilkan tuaian. Di
ayat 27 dan 28 kita melihat pertumbuhan benih secara spontan. Kemudian di ayat
29 kita melihat panen. Perumpamaan ini merupakan gambaran singkat tentang
kerajaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apakah gereja termasuk dalam perumpamaan
tentang benih ini? Tentu saja gereja tidak disebutkan secara langsung. Meskipun
demikian, gereja harus diikutsertakan dalam hal ini. Dalam perumpamaan ini kita
melihat penabur, benih yang ditabur, ladang, perkembangan benih, dan hasil
panen. Ini adalah gambaran lengkap kerajaan tersebut. Namun di gambar manakah
kita melihat gereja? Hal ini patut kita pertimbangkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk membantu menjawab pertanyaan
mengenai di mana gereja berada dalam Markus 4:26-29, kita dapat memikirkan
kata-kata Paulus tentang ladang Allah. Dalam 1 Korintus 3:9b, sebuah perkataan
yang ditujukan kepada gereja di Korintus, Paulus berkata, “Kamu adalah ladang
Allah.” Secara harfiah, kata Yunani yang diterjemahkan “pertanian” berarti
tanah yang ditanami. Gereja adalah ladang Allah, ladang-Nya, tanah garapan-Nya.
Jika kita memperhatikan perkataan Paulus dalam 1 Korintus 3:9 dan perumpamaan
tentang benih dalam Markus 4:26-29, kita akan melihat bahwa perkataan Paulus
membantu kita memahami hubungan antara gereja dan kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dapat menggunakan taman (ingat
Taman Eden) sebagai ilustrasi hubungan antara gereja dan kerajaan. Di atap
rumah saya ada sebuah taman kecil yang bisa kita sebut sebagai kerajaan –
kerajaan tumbuhan. Kerajaan tumbuhan ini menggambarkan kerajaan yang ditaburkan
sebagai benih dalam Injil. Dalam Surat-Surat Para Rasul kepada Jemaat, benih
ini tumbuh dan berkembang, dan pada akhirnya, dalam kitab Wahyu, akan ada
penuaian. Wahyu 14 berbicara tentang buah sulung (ay.4) dan kemudian tentang
tuaian (ay.14-16). Penuaian itu akan menjadi perkembangan penuh kerajaan itu,
dan menurut 1 Korintus 3:9, ladang di mana panen itu bertumbuh adalah gereja.
Oleh karena itu, dengan menggunakan ilustrasi taman saya, kita dapat mengatakan
bahwa taman itu sendiri menggambarkan gereja, dan tanaman-tanaman yang tumbuh
di taman itu menggambarkan Kerajaan, atap rumah saya sebagai bumi. Ilustrasi
ini membantu kita melihat bagaimana kerajaan ada di dalam gereja dan gereja ada
di atas bumi. Injil Matius secara khusus mengungkapkan bahwa di dalam gereja
saat ini kita memiliki realitas kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Misalkan di atap rumah saya hanya ada beton,
dak, tanpa ada tanaman yang tumbuh. Apakah dak kosong itu akan menjadi taman?
Tidak, alih-alih menjadi taman, itu hanya menjadi atap dengan dak beton. Lalu,
bagaimana atap seperti itu bisa menjadi taman? Itu menjadi sebuah taman hanya
dengan menanam tanaman di dalamnya. Semakin banyak tanaman tumbuh di
pekarangan, maka pekarangan tersebut akan menjadi sebuah taman. Dengan cara
yang sama, semakin banyak benih kerajaan bertumbuh di tanah yang digarap, di
tanah pertanian, di dalam gereja, maka gereja semakin menjadi realitas kerajaan
tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam kehidupan gereja saat ini, banyak
“tanaman” yang tumbuh. Jika kita tidak dilahirkan kembali tetapi hanya menjadi
orang-orang duniawi, kita hanyalah sebidang tanah kosong. Namun karena kita
telah dilahirkan kembali (semoga Anda sudah dilahirkan Kembali, lahir baru),
kita semua adalah tanaman yang tumbuh di lahan pertanian Tuhan. Oleh karena
itu, kita adalah ladang Tuhan, taman-Nya. Lalu apa itu kerajaan? Kerajaan itu
sebenarnya adalah realitas dari banyaknya tanaman yang tumbuh di lahan
pertanian Tuhan. Semakin kita bertumbuh dalam hidup, semakin nyata realitas
kerajaan itu hadir bersama kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perjanjian Baru berbicara tentang Kerajaan
Allah dan Kerajaan Surga. Namun hal ini tidak berarti bahwa ada dua kerajaan.
Hanya ada satu kerajaan, Kerajaan Tuhan yang unik, dan Kerajaan Surga adalah
bagian dari kerajaan unik ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dapat membandingkan Kerajaan Allah
dengan sebuah negara seperti Indonesia dan Kerajaan Surga dengan ibu kotanya, IKN
Nusantara (saat ini masih di Jakarta), provinsi di mana kantor Pemerintah Pusat
berada. Indonesia dan Jakarta, bukanlah dua negara, tapi satu. Tidak, Jakarta,
adalah provinsi khusus, Daerah Khusus Ibukota, di negara Indonesia. Kita dapat
mengatakan bahwa Kerajaan Surga adalah Jakarta yang rohani, wilayah kekuasaan Kerajaan
Allah. Oleh karena itu, Kerajaan Allah dan Kerajaan Surga bukanlah dua
kerajaan. Sebaliknya, Kerajaan Allah adalah kerajaan yang unik, dan Kerajaan Surga
adalah bagian dari kerajaan ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam masa anugerah kita mempunyai
gereja, dan di dalam gereja, kita mempunyai orang-orang percaya yang menang,
mereka yang berada dalam realitas Kerajaan Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ilustrasi taman di atap rumah
saya, realitas Kerajaan Surga digambarkan dengan tumbuhnya tanaman. Semakin
banyak tanaman di taman saya tumbuh, semakin nyata pula realitas taman di atap.
Misalkan semua pohon dan tanaman di taman saya mati. Maka, dalam situasi
seperti ini, taman tidak akan menjadi kenyataan. Tanaman mati, taman hilang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita perlu mempertimbangkan seberapa
besar realitas yang ada di antara kita dalam kehidupan bergereja. Besar
kecilnya realitas tergantung pada besarnya pertumbuhan dalam kehidupan. Jika
Anda mengunjungi taman saya dan melihat tanaman dan pepohonan yang sehat dan
indah, Anda mungkin berseru, “Taman yang indah sekali!” Anda akan melihat taman
yang penuh dengan kenyataan. Ini adalah gambaran tentang apa yang kita maksud
dengan realitas kerajaan di dalam gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Hidup adalah Benar-Benar Sangat
Penting</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Gereja adalah sebuah taman, dan kerajaan
adalah tumbuhnya orang-orang kudus seperti tanaman di taman ini. Ketika
orang-orang kudus, yaitu tanaman, mencapai kematangan, mereka akan memenuhi
syarat untuk menjadi raja bersama Kristus dalam Kerajaan Allah. Ketika Tuhan
datang kembali, semua orang yang telah bertumbuh dewasa akan memenuhi syarat
untuk menjadi raja bersama-Nya dalam perwujudan kerajaan selama milenium. Perwujudan
kerajaan akan terjadi di zaman yang akan datang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perjanjian Baru tidak menyajikan Kerajaan
Allah hanya sebagai sebuah doktrin (pegangan ajaran) atau nubuatan yang
obyektif. Tidak, Perjanjian Baru mengajarkan kebenaran kerajaan sebagai
realitas kehidupan. Kerajaan Allah sepenuhnya merupakan persoalan kehidupan
ilahi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kitab 1 Korintus menunjukkan bahwa Kerajaan
Allah adalah soal kehidupan Allah. Dalam 1 Korintus 1:2 kita mempunyai gereja,
karena Surat ini ditujukan kepada “jemaat Allah yang ada di Korintus.” Dalam
Surat ini Paulus berulang kali merujuk pada gereja atau gereja-gereja (4:17;
6:4; 7:17; 10:32; 11:16, 18, 22; 12:28; 14:4, 5, 12, 19, 23, 28, 33, 34, 35;
15:9; 16:1, 19).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam 1 Korintus 3:9 kita melihat bahwa
gereja adalah ladang Allah. Dalam pasal enam, ayat 9 sampai 11, Paulus
melanjutkan dengan berbicara mengenai Kerajaan Allah, dengan menunjukkan bahwa
orang-orang percaya yang berdosa tidak akan memenuhi syarat untuk mewarisi Kerajaan
Allah. Oleh karena itu, dalam pasal satu kita mempunyai gereja; di bab tiga,
pertanian; dan di bab enam, kerajaan. Dalam pasal lima belas dari 1 Korintus
Paulus kembali berbicara mengenai Kerajaan Allah (ay.24,50).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Perjanjian Baru kita mempunyai
pemikiran bahwa kerajaan adalah persoalan hidup. Benih kehidupan ini adalah
Kristus adalah segalanya. Yang satu ini (yaitu Kristus) telah ditaburkan ke
dalam diri kita sebagai sebuah benih, dan benih ini kini bertumbuh dan
berkembang di dalam diri kita hingga mencapai kematangan. Ketika benih ini
bertumbuh dalam diri kita, Kristus menggantikan kita dengan diri-Nya sendiri.
Ketika kita mencapai kedewasaan, kita akan memiliki Kristus sebagai pengganti
penuh kita, dan Dia akan menjadi segalanya bagi kita. Itu juga akan menjadi
masa panen dan saat kita memenuhi syarat untuk memerintah bersama Kristus. Di
zaman ini kita mempunyai realitas pertumbuhan kehidupan ilahi, dan di zaman
berikutnya kita akan mempunyai manifestasi kerajaan ketika Kristus dan para
raja lainnya memerintah seluruh dunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita semua perlu memahami bahwa kerajaan
adalah persoalan hidup. Kerajaan Allah telah dimulai dengan menaburkan benih
kehidupan ke dalam diri kita. Benih ini adalah Kristus yang adalah segalanya, sebagai
hakikat kehidupan yang bertumbuh di dalam kita, berkembang di dalam kita, dan
menjadi dewasa di dalam kita. Sehubungan dengan benih ini, kita memiliki
Kristus, gereja, dan kerajaan. Kristus adalah benihnya, gereja adalah ladang
atau tamannya, dan kerajaan adalah realitasnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-78377568551559846822023-06-17T21:15:00.007+07:002023-06-17T21:17:04.403+07:00KEDATANGAN YESUS KEMBALI MENYATUKAN KERAJAAN<p>KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI</p><p class="MsoNormal" style="background: rgb(255, 253, 240); line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #414141; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">KEDATANGAN YESUS KEMBALI MENYATUKAN
KERAJAAN<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> <a href="https://www.lemsakti.net/2023/05/kehadiran-yesus-kembali-dalam-roh.html" target="_blank">sebelumnya: Kehadiran Yesus dalam Roh</a></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Para sarjana bible menemukan lebih dari 1845 ayat-ayat dalam bible
yang merujuk kepada kedatangan Yesus kedua kali. Dalam Perjanjian Lama lebih
dari tujuh belas buku berisi rujukan tentang kedatangan Yesus kedua kali. Dalam
Perjanjian Baru para penulis berbicara tentang kedatangan Yesus yang kedua kali
dalam 23 buku. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Henokh, yang hidup pada generasi ketujuh setelah Adam, bernubuat
tentang orang-orang ini. Dia berkata, “Dengar! Tuhan akan datang dengan ribuan
orang kudus-Nya yang tak terhitung jumlahnya untuk melaksanakan penghakiman
atas orang-orang di dunia. Dia akan menghukum setiap orang atas semua hal fasik
yang telah mereka lakukan dan untuk semua penghinaan yang diucapkan oleh orang
berdosa fasik terhadapnya. Judas 1: 14-15</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">13 Saat penglihatanku berlanjut malam itu, aku melihat seseorang
seperti anak manusia datang dengan awan di langit. Dia mendekati Yang Lanjut
Usianya dan dibawa ke hadapannya. 14 Dia diberi otoritas, kehormatan, dan
kedaulatan atas semua bangsa di dunia, sehingga orang-orang dari setiap ras dan
bangsa dan bahasa akan menaatinya. Pemerintahannya abadi—tidak akan pernah
berakhir. Kerajaannya tidak akan pernah hancur.</span><span style="font-size: 12pt;">
</span><span style="background: white; font-size: 12pt;">Daniel 7:13-14</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">27 Karena seperti kilat menyambar di timur dan bersinar ke barat,
demikianlah kelak Anak Manusia datang. 28 Sama seperti kumpulan burung nasar
menunjukkan bahwa ada bangkai di dekatnya, demikian juga tanda-tanda ini
menunjukkan bahwa akhir zaman sudah dekat. 29 “Segera setelah penderitaan pada
hari-hari itu, matahari akan menjadi gelap, bulan tidak akan memberi cahaya, bintang-bintang
akan jatuh dari langit, dan kekuatan di langit akan terguncang. 30 Dan
akhirnya, tanda bahwa Anak Manusia akan datang akan tampak di langit, dan akan
ada ratapan yang mendalam di antara semua bangsa di bumi. Dan mereka akan
melihat Anak Manusia datang di atas awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan
yang besar. 31 Dan dia akan mengirimkan malaikat-malaikatnya dengan tiupan
sangkakala yang dahsyat, dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihannya
dari seluruh dunia — dari ujung terjauh bumi dan langit. </span><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="background: white;">Matthew 24:27-31</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="background-color: white;">Kis 1:11 “Orang-orang Galilea,” kata mereka, “mengapa kamu berdiri di
sini menatap ke langit? Yesus telah diambil dari Anda ke surga, tetapi suatu
hari nanti Dia akan kembali dari surga dengan cara yang sama seperti Anda
melihatnya pergi!”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="background-color: white;">Zechariah 14:4 Pada hari itu kakinya akan berpijak di Bukit Zaitun,
sebelah Timur Yerusalem. Dan Bukit Zaitun akan terbelah, membuat lembah yang luas
membentang dari Timur ke Barat. Separuh gunung akan bergerak ke Utara dan
separuh lagi ke Selatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="background-color: white;">Wahyu 1: 7 Lihat! Dia datang dengan awan langit. Dan semua orang akan
melihatnya — bahkan mereka yang menikamnya. Dan semua bangsa di dunia akan
berduka untuknya. Ya! Amin!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="background-color: white;">Wahyu 19: 15 Dari mulutnya keluar pedang tajam untuk menjatuhkan
bangsa-bangsa. Dia akan memerintah mereka dengan tongkat besi. Dia akan
melepaskan murka Allah Yang Maha Kuasa, seperti jus yang mengalir dari
pemerasan anggur.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Raja Surga datang kembali, Dia akan datang dengan kuasa dan
kemuliaan untuk mengklaim bumi sebagai kerajaan-Nya. Kedatangan Kedua-Nya akan
menandai permulaan Milenium. Kedatangan Kedua akan menjadi saat yang menakutkan
dan penuh duka bagi yang jahat, namun itu akan menjadi hari kedamaian bagi yang
sudah dijadikan anak-anak Allah. Mereka yang bijaksana dan telah menerima
kebenaran, dan telah mengambil Roh Kudus sebagai pembimbing mereka, dan tidak
tertipu, Tuhan berkata “sesungguhnya Aku berkata kepadamu, mereka tidak akan
ditebang dan dicampakkan ke dalam api, tetapi akan bertahan pada hari itu”. Bumi
akan diberikan kepada mereka sebagai warisan; dan mereka akan bertambah banyak
dan menjadi kuat, dan anak-anak mereka akan tumbuh tanpa dosa menuju keselamatan.
Tuhan akan berada di tengah-tengah mereka, dan kemuliaan-Nya akan berada di
atas mereka, dan Dia akan menjadi raja dan pemberi hukum mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan tidak mengungkapkan dengan tepat kapan Dia akan datang kembali.
Jam dan harinya tidak seorang pun tahu, tidak juga malaikat di surga, dan
mereka tidak akan tahu sampai Dia datang. Namun Dia telah mengungkapkan kepada
para nabi-Nya peristiwa dan tanda-tanda yang akan mendahului Kedatangan
Kedua-Nya. Di antara peristiwa dan tanda yang dinubuatkan adalah:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;">Kemurtadan dari kebenaran Injil (lihat Matius 24:9–12; 2
Tesalonika 2:1–3).</span></li><li><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pemulihan Injil, termasuk pemulihan Gereja Yesus Kristus (lihat
Kisah Para Rasul 3:19–21; Wahyu 14:6–7).</span></li><li><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pemulihan kunci-kunci imamat (lihat Maleakhi 4:5–6).</span></li><li><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pemberitaan Injil Kerajaan ke seluruh dunia (lihat Matius 24:14).</span></li><li><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Masa kejahatan, perang, dan kekacauan (lihat Matius 24:6–7; 2
Timotius 3:1–7).</span></li><li><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tanda-tanda di langit dan di bumi (lihat Yoel 2:30–31; Matius
24:29–30).</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang yang sudah percaya tidak perlu takut akan Kedatangan Kedua
atau tanda-tanda yang mendahuluinya. Perkataan Yesus kepada para Rasul-Nya
berlaku bagi semua yang bersiap bagi kedatangan-Nya dan yang menantikannya
dengan sukacita. Yesus akan segera datang kembali. Namun, tidak ada yang tahu kapan
tepatnya Yesus akan datang kembali. Markus 13:32 mengatakan, “Tetapi tentang
hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga
tidak, Anak pun tidak, hanya Bapa.” Menariknya, para murid mengajukan
pertanyaan yang sama kepada Yesus sebelum Dia kembali ke surga. Pada saat itu,
Yesus memberi tahu mereka bahwa bukan bagi mereka untuk mengetahui waktu atau
musim yang ada dalam otoritas Bapa. Karena itu, Yesus mungkin akan datang
kembali besok, bulan depan, tahun depan atau 100 tahun dari sekarang. Jadi apa
artinya ini bagi Anda dan saya? Artinya adalah supaya kita selalu siap untuk
kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Perhatikan dan fokuslah pada Yesus
karena iblis berusaha mengalihkan perhatian umat manusia kepada </span><span style="font-size: 12pt;">memahami tanda-tanda dan kedekatan kedatangan
Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus dengan sabar menunggu untuk datang kembali, karena Dia
memberi umat manusia waktu sebanyak mungkin untuk memilih dan mengikuti Dia.
Yesus ingin sebanyak mungkin orang bertobat dan hidup di Kerajaan Surga bersama-Nya.
2 Petrus 3:8-9 berkata, “Tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, jangan lupakan
satu hal ini, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan
seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya,
seperti yang dikatakan beberapa orang sebagai kelambanan, tetapi lama menderita
bagi kita, tidak ingin seorang pun binasa tetapi semua harus bertobat.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ada banyak teori non-biblikal yang membingungkan tentang
kedatangan Kristus yang kedua kali yang mengganggu banyak orang. Apakah Dia
akan menampakkan diri secara rohani hanya kepada beberapa orang terpilih?
Akankah kedatangan Yesus yang kedua kali hanya terjadi di lokasi fisik
tertentu? Apakah Yesus akan muncul di padang gurun? Banyak orang bertanya,
berapa banyak orang yang akan melihat Yesus ketika Dia datang kembali? Yesus
memperingatkan tentang penipuan di hari-hari terakhir. Bahkan, dalam Matius
24:4-5, Yesus memperingatkan orang-orang percaya agar tidak tertipu oleh
orang-orang yang datang atas nama Yesus yang mengaku sebagai Kristus. Oleh
karena itu, satu-satunya perlindungan kita adalah membuka Bible dan meminta Roh
Kudus untuk mendapatkan jawaban.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Kristus yang kedua kali akan terang, nyaring dan mulia.
Peristiwa ini tidak dapat disembunyikan, setiap manusia di planet bumi akan
melihat Yesus. Dia akan kembali secara pribadi dan harfiah. Wahyu 1:7
mengatakan, “Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan
melihat Dia.” Tidak akan ada orang di bumi yang tidak menyadari kedatangan
Yesus kembali. Yesus sendiri menggambarkan cara kedatangan-Nya. Matius 24:27
menyatakan bahwa kedatangan Kristus kembali akan seperti cahaya kilat yang
menerangi seluruh langit dari timur ke barat. Ayat 30 dan 31 dari pasal yang
sama menggambarkan Yesus datang dengan kuasa dan kemuliaan yang besar dan
dengan suara sangkakala yang besar, yang membangunkan orang-orang benar yang
mati yang kemudian dikumpulkan dari ujung bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pengikut Kristus harus berjaga-jaga, berjaga-jaga dan berdoa
sampai hari Tuhan. Bible berkata dalam Lukas 21:34-36, “Tetapi jagalah dirimu
sendiri, jangan sampai hatimu terbebani dengan pesta pora, kemabukan, dan
kekuatiran akan hidup ini, dan Hari itu datang kepadamu secara tidak terduga.
Karena itu akan datang sebagai jerat atas semua orang yang diam di muka bumi.
Karena itu berjaga-jagalah, dan berdoalah selalu agar kamu dianggap layak untuk
lolos dari semua hal yang akan terjadi ini, dan berdiri di hadapan Anak
Manusia.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Yesus kedua kali akan menjadi peristiwa literal dan akan
sama seperti Dia pergi ke surga untuk pertama kalinya, seperti tertulis dalam Kisah
Para Rasul 1: 9-11. Bible mengatakan bahwa para malaikat akan kembali bersama
Yesus dan mereka akan datang dengan suara sangkakala yang keras untuk
mengumpulkan dari seluruh bumi orang-orang yang telah mati dalam Kristus. (Mat
16:27; 24:31; 25:31) Pada kedatangan Yesus yang kedua kali, orang benar yang
mati akan dibangkitkan dan diangkat ke surga bersama dengan orang benar yang
masih hidup di bumi. (1 Tesalonika 4:16-17)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus kembali ke bumi, orang-orang jahat yang masih hidup
akan menuntut agar batu-batu karang dan bukit-bukit runtuh menimpa mereka
karena mereka tidak dapat memandang wajah Kristus (Wahyu 6:15-17). Orang jahat
akan dihancurkan dengan kebinasaan abadi karena mereka tidak mengenal Allah
atau menaati Injil Tuhan Yesus Kristus (2 Tesalonika 1:7-10).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, pada sangkakala
terakhir, tubuh fana orang yang diselamatkan akan diubah dan mereka akan
menerima tubuh kemuliaan. (1 Korintus 15:52-53) </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Bible berkata bahwa Yesus akan datang kembali
untuk memberi upah kepada penduduk bumi dan membawa banyak orang kembali ke
surga bersama-Nya (Wahyu 22:12). (Matius 25:34)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus, lebih dari segalanya, ingin menghabiskan waktu bersama
Anda. Dia mengundang Anda untuk hidup di surga bersama-Nya untuk menikmati
keabadian tanpa lebih banyak air mata, rasa sakit atau penderitaan. Apa yang
menghalangi Anda untuk menerima undangan Kristus? Apa yang menghalangi Anda untuk
mengutamakan Dia dalam hidup Anda? Apa yang lebih penting daripada mengatakan,
“Saya ingin pola hidup saya mengikuti Yesus dan segera hidup bersama Dia
selamanya?”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebelum Dia mendirikan kerajaan-Nya di bumi, Yesus akan datang
untuk Gereja-Nya, sebuah peristiwa yang biasanya disebut sebagai
"Pengangkatan". Pada saat itu orang mati dalam Kristus akan
dibangkitkan dan orang Kristen yang hidup akan diangkat untuk bertemu Tuhan di
udara dan bersama-Nya selamanya. Dalam kebangkitan ini, mereka yang telah mati
dalam Kristus akan dipersatukan dengan jiwa dan roh penebusan mereka dalam
tubuh yang serupa dengan tubuh kemuliaan Kristus. Umat Kristiani yang hidup
pada saat peristiwa ini tidak akan mati, tetapi akan diubah menjadi seperti
Kristus. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Pengharapan ini merupakan
motivasi untuk hidup kudus, sekaligus sumber penghiburan. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Tak seorang pun tahu hari atau jamnya saat ini
akan berlangsung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Pengangkatan Gereja, umat Kristiani akan dibawa ke hadapan
takhta pengadilan Kristus. Dia akan memberi upah kepada mereka berdasarkan
pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Ini bukan penghakiman untuk menentukan
keselamatan mereka tetapi upah atas kerja keras atas nama Kristus. Pengangkatan
juga akan memulai suatu periode yang dicirikan oleh Bible sebagai "hari
besar murka-Nya," "kesengsaraan besar" dan "masa kesusahan
Yakub." Masa kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan
mempengaruhi Israel dan semua bangsa. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan
Israel bagi Mesiasnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di akhir Kesengsaraan Besar, Yesus Kristus akan kembali dengan
bala tentara surga serta Gereja untuk mendirikan Kerajaan Mesianik di bumi.
Kerajaan-Nya akan bertahan selama seribu tahun. Pada Kedatangan Kedua ini,
Antikristus akan dicampakkan ke dalam Lautan Api dan Setan akan diikat selama
seribu tahun.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Bangsa-bangsa dan
wakil-wakil mereka akan diadili. Israel akan dipulihkan ke negerinya, tidak
akan pernah lagi disingkirkan. Kristus akan memerintah dengan keteguhan dan
kesetaraan. Kerajaan-Nya akan ditandai dengan berkat materi dan rohani, karena
kutukan atas bumi akan dihapus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Mesianik akan ditutup dengan kemurtadan dan
pemberontakan. Allah akan menghancurkan pemberontakan ini dalam pertempuran
terakhir di zaman ini dan Setan akan dilemparkan ke dalam lautan api. Semua
orang yang menolak Firman Allah akan dibangkitkan. Mereka akan akan diadili
oleh Kristus dan dilemparkan ke dalam lautan api, tempat di mana mereka akan
menderita hukuman terakhir dan selama-lamanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah penghakiman ini akan ada langit baru dan bumi baru, di
mana kebenaran adalah normanya. Akan ada Yerusalem baru dan kehadiran Allah
yang kekal di antara semua orang yang ditebus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam konteks eskatologi, penting untuk diingat bahwa Kedatangan
Kedua bukanlah akhir dari segalanya. Itu menandai transisi dari siapa umat
manusia sebelumnya, dan menjadi siapa kita, jika kita memilih Yesus Kristus
sebagai Juruselamat kita. Mengingat besarnya dan pentingnya acara ini, tidak
mengherankan jika banyak pertanyaan yang mengelilinginya. Apakah yang mengarahkan
ke ini? Bagaimana kita bisa tahu kapan itu akan terjadi? Akankah kita dapat
melihatnya? Siapa yang bisa diselamatkan? Apa yang terjadi pada mereka yang
sudah meninggal? Bagaimana dengan Setan dan malaikat-malaikatnya?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Kedatangan pertama”-Nya—ketika Dia datang ke bumi sebagai bayi,
menjalani kehidupan tanpa dosa, melayani orang-orang di sekitar-Nya, dan mati
untuk mengmbilalih hukuman dosa sehingga kita memiliki kesempatan untuk
ditebus. Ketika pelayanan-Nya di bumi selesai, Ia harus meninggalkan mereka dan
diangkat ke surga (Lukas 24:51). Murid-murid-Nya memperhatikan saat Ia diangkat
dan awan menutupi-Nya dari pandangan mereka (Kis. 1:9).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini bukanlah peristiwa metaforis untuk mewakili pencapaian atau
kebangkitan spiritual. Itu bukanlah fenomena yang terjadi secara diam-diam,
atau di bidang realitas yang berbeda. Ini adalah Yesus secara fisik melakukan
apa yang Dia janjikan akan Dia lakukan ketika Dia naik kembali ke surga setelah
pelayanan-Nya di bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengapa Tuhan ingin merahasiakan waktu ini, bahkan dari para
malaikat? Jawaban yang paling sederhana adalah kapan ini terjadi tidak
sepenting apa yang terjadi dan mengapa itu akan terjadi. Sementara itu, Bible
menekankan panggilan kita sebagai panggilan untuk </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">menjadi alatNya, wadahNya, saksiNya mengasihi
sesama, melayani sesama, dan memimpin sesama kepada-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bible juga memberi tahu kita bahwa Yesus akan datang “segera”
(Wahyu 22:12, CSB). Kata "segera" ini tidak berarti dalam waktu cepat,
tetapi kepentingan kesegeraan. Itu bisa kapan saja—kapan pun yang Tuhan
kehendaki. Ini dimaksudkan untuk memastikan setiap orang benar-benar mendapat
kesempatan untuk benar-benar memilih dan menerima Yesus </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">sebagai Juruselamat dan Tuhan pribadinya dan
menyerahkan hidupnya sepenuhnya untuk kemuliaan Kristus (2 Petrus 3:9). Kita
tidak dapat mengetahuinya, karena kita tidak melihat segala sesuatu secara
keseluruhan seperti yang dilihat Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang kita tahu adalah bahwa peristiwa ini penting selamanya,
dan itulah sebabnya kita harus selalu siap, dan selalu bersedia untuk
membagikan kebenaran yang luar biasa ini kepada orang lain. “Inilah sebabnya
kamu juga harus bersiap-siap, karena Anak Manusia akan datang pada jam yang
tidak kamu duga” (Matius 24:44, CSB).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun tidak ada yang tahu tanggal dan waktu pasti dari
Kedatangan Kedua, Tuhan tidak membuat kita tidak tahu apa-apa tentang kemajuan
dunia. Bible memberi tahu kita tentang tanda-tanda tertentu yang menandakan
dekatnya kedatangan Kristus kembali. Bahkan saat memberi tahu murid-murid-Nya
tentang tanda-tanda kedatanganNya, Dia meyakinkan mereka bahwa ini bukanlah
sesuatu yang perlu ditakuti. Hal-hal ini harus terjadi, tetapi kemudian kita
akan melihat Yesus. Hati Yesus meluap dengan cinta untuk semua ciptaan-Nya. Dia
rindu agar Anda tidak hanya sampai pada pengetahuan tentang kebenaran ini,
tetapi juga pada pengetahuan tentang Dia sebagai Sumber Kebenaran. Tapi ada
lagi… Hiduplah setiap hari seolah-olah itu adalah hari terakhir Anda. Tidak
dapat dipungkiri bahwa tidak ada jaminan dalam hidup ini. Apa pun bisa terjadi
kapan saja. Arah hidup seseorang bisa berubah dalam sekejap. Kita tidak tahu
kapan saat terakhir hidup kita. Kutipan seperti ini adalah untuk memotivasi
orang untuk memikirkan di mana mereka berada dalam hidup mereka, dan kesan
seperti apa yang mereka tinggalkan di dunia sekitar mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hal yang sama berlaku untuk Kedatangan Kedua. Hubungan kita dengan
Dia yang akan menentukan ketika Dia datang kembali untuk kita. Ini bukan
tentang kapan Dia akan datang kembali, tetapi Dia benar-benar ada bersama kita
dimana saja dan kapan saja! Karena apakah kita hidup atau mati pada saat Dia
melakukannya, bagian hidup kekal kita tetap sama jika kita sudah menerima Dia
sebagai Juruselamat dan Tuhan kita. Artinya, kita percaya Yesus Kristus telah
menanggung semua dosa dan akibat dosa kita, dan kita menerima keselamatan,
yaitu kemerdekaan kita dari kutuk dan perbudakan dosa dan iblis dan memindahkan
kita dari dunia kegelapan ke dunia terang kasih karuniaNya di bumi ini di sini
dan sampai selama-lamanya Bersama Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dia datang karena Dia berjanji Dia akan datang (Yohanes 14:1-3). Dia
akan datang kembali untuk menyelesaikan rencana keselamatan, yang mencakup
kebangkitan kita, kehadiran kita di hadapan Allah, dan hidup bersama-Nya secara
kekal di bumi yang baru (Yohanes 5:25-29). Dia akan datang kembali untuk
membawa upah-Nya bersama-Nya (Wahyu 22:12). Upah bagi mereka yang telah
menaatinya adalah hidup yang kekal (1 Tesalonika 4:15-17), sedangkan mereka
yang telah memilih melawan Dia tidak akan ada lagi. (1 Tesalonika 5:1-3; Lukas
17:26-30; Wahyu 6:15-17).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Anda adalah alasan Dia datang kembali! Saat membaca tentang semua
hal mengerikan yang terjadi sebelum Yesus datang kembali, sulit untuk tidak
memikirkan berapa banyak hal yang sudah terjadi. Intensitas dan frekuensi
hal-hal seperti perang, penyakit, bencana, kematian, penderitaan dan
kemerosotan moral akan meningkat saat kita semakin dekat dengan kedatangan
Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bible membandingkan perkembangan ini dengan kehamilan dan
persalinan. Saat seorang wanita berada di tahap awal kehamilan, Anda hampir
tidak bisa membedakannya. Tapi segera bayi itu tumbuh di dalam dirinya dan
bukan rahasia lagi dia akan melahirkan. Kemudian “sakit bersalin” dimulai
(Matius 24:8). Dan frekuensi dan intensitasnya meningkat semakin dekat dengan
peristiwa kelahiran yang sebenarnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tahu apa yang akan terjadi pada akhirnya. Sampai saat itu
kita dapat belajar dan bertumbuh di dalam Kristus. Dan saat kita terus
mempelajari Bible dan mengenali tanda-tandanya, keyakinan kita pada Pemenang
Utama kita akan tumbuh. Meskipun dunia akan mengalami “masa kesusahan” (Daniel
12:1) tepat sebelum Kedatangan Kedua, Allah telah berjanji kepada kita melalui
Anak-Nya Yesus: “Aku menyertai kamu senantiasa, bahkan sampai akhir zaman”
(NKJV).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Kedua Kristus berbeda dari pengangkatan. Selama
Kedatangan Kedua Yesus, Dia benar-benar akan mendarat di Bukit Zaitun.
Kedatangan Kedua akan terjadi pada akhir masa kesusahan tujuh tahun ketika
Tuhan datang kembali. Kedatangan Kedua Kristus adalah peristiwa penting dalam
eskatologi. Sangatlah penting untuk memahami Kedatangan Kedua ketika itu
terjadi dan apa yang diperlukannya. Dengan peristiwa dunia baru-baru ini,
banyak orang mengira Kedatangan Kedua Yesus sudah dekat, tetapi benarkah demikian?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Kedua Kristus akan sangat berbeda dari kedatangan Yesus
yang pertama ke bumi. Selama kedatangan Yesus yang pertama, Dia adalah Raja
yang lemah lembut, menunggangi seekor keledai muda (Zakharia 9:9). Pada saat
Kedatangan Kedua-Nya, Yesus akan kembali sebagai Raja pejuang perkasa yang akan
menghancurkan musuh-musuh-Nya. Yesus pada kedatangan-Nya yang pertama damai dan
lembut; namun, pada Kedatangan Kedua, Yesus akan kembali dengan pasukan-Nya
dari surga. Tidak akan ada kelemahlembutan kali ini karena Yesus akan menjadi
prajurit dengan pedang bermata dua (Wahyu 1:16).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perikop Kitab Suci Wahyu 19:11-16 ini memberi tahu kita bahwa
Yesus akan datang kembali untuk menghakimi. Dia akan menghakimi dalam keadilan
dan kebenaran. Tuhan akan memerintah atas semua bangsa dengan tongkat besi. Tuhan
akan datang kembali dengan kuasa, kekuatan, dan keagungan yang luar biasa.
Tidak seorang pun boleh meremehkan kekuatan dan pembalasan Tuhan yang luar
biasa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagaimana ditetapkan, waktu Kedatangan Kedua tidak akan tiba
sampai akhir Masa Kesusahan tujuh tahun, yang terjadi setelah pengangkatan
gereja. Kedatangan Kedua Yesus terjadi pada Pertempuran Harmagedon. Pertempuran
Harmagedon adalah serangkaian pertempuran yang terjadi pada akhir masa
kesusahan besar (Wahyu 19:11-20). Dalam pertempuran terakhir ini, Yesus
mengalahkan semua musuh-Nya sebelum Dia menegakkan pemerintahan-Nya selama
seribu tahun di Kerajaan Seribu Tahun.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Kedatangan Kedua Tuhan, Dia akan memerintah sebagai Raja.
Yesus benar-benar akan berjalan di antara orang-orang, dan Dia akan menjadi
Raja yang sempurna. Meskipun Yesus secara harfiah akan berjalan di antara
orang-orang, banyak yang akan menolak Dia dan mengikuti Iblis. Pada akhir
pemerintahan Kristus selama seribu tahun, Setan akan dilepaskan untuk waktu
yang singkat untuk menguji bangsa-bangsa (Wahyu 20:7-10). Banyak yang akan
mengikuti Setan daripada beriman kepada Kristus. Setelah pemerintahan seribu
tahun Kristus, Penghakiman Takhta Putih Besar akan terjadi (Wahyu 20:11-15).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selama Penghakiman Takhta Putih Besar, Tuhan akan menghakimi
mereka yang tidak beriman kepada-Nya. Dia akan membangkitkan semua orang yang
tidak percaya, dan mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api bersama Setan,
antikristus, dan nabi palsu. Setelah peristiwa Penghakiman Takhta Putih Besar,
Allah akan menciptakan Langit Baru dan Bumi Baru (Wahyu 21:1-4; Yesaya 65:17).
Hanya mereka yang beriman kepada Yesus Kristus yang akan berada di Langit Baru
dan Bumi Baru. Langit Baru dan Bumi Baru akan menjadi rumah kebenaran di mana
hanya akan ada kebahagiaan, sukacita, dan kasih. Tidak ada lagi rasa sakit,
dosa, atau kematian yang akan terjadi di Langit Baru dan Bumi Baru. Untuk
selama-lamanya, kita akan melayani, menyembah, dan memuji Tuhan bersama-sama.
Tidak ada yang lebih baik daripada bersama Tuhan selamanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Kedua Tuhan akan terjadi pada akhir Kesengsaraan Besar.
Kita dapat siap untuk Kedatangan Kedua Kristus dengan memastikan bahwa kita
telah menaruh iman pada kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus. Jika kita
telah melakukan ini, maka kita siap untuk Kedatangan Kedua Yesus. Kita juga
bisa dipersiapkan dengan menjalani hidup kita untuk Tuhan dengan aktif memahami
bible dalam pimpinan Roh Kudus, berdoa artinya berserah diri dalam rencana dan
kehendak Tuhan, dan hidup dalam persekutuan dengan orang percaya lainnya
(bergeraja, berada dan menjadi bagian dari gereja) dan mewujudkan panggilan
hidup kita masing-masing (melayani dalam rancangan Allah untuk kita).
Kedatangan Kedua Yesus mungkin masih lama lagi tidak ada yang tahu; namun, kita
perlu mempersiapkan hidup kita untuk kedatangan Yesus Kembali setiap saat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita juga dapat dipersiapkan dengan membantu orang lain untuk
mengenal Kristus sebagai Juruselamat mereka dengan membagikan Injil Anugerah kepada
mereka. Juga membantu mereka bertumbuh hingga dewasa rohani, yaitu memuridkan
mereka sebagaimana Yesus memuridkan para RasulNya, dengan membagikan Injil
Kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Faktor yang dapat memotivasi kita untuk membagikan Injil Anugerah
Keselamagan adalah bahwa kita tahu apa yang akan terjadi pada mereka yang
memilih untuk tidak pernah beriman kepada Kristus — lautan api, hukuman kekal,
penderitaan dan kesakitan selama-lamanya. Bagi orang yang kita kenal baik
keluarga, teman atau kenalan kita, tentu kita tidak hendaki mereka terhilang
dan menerima hukuman kekal. Kita mengasihi semua orang, mulai dari orang paling
dekat dan bersentuhan dengan kita setiap hari: keluarga, teman, tetangga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena kita mengasihi semua orang, kita harus membagikan kebenaran
keselamatan dan kehidupan kekal surgawi melalui iman kepada Yesus Kristus. Dia,
Yesus Kristus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yohanes 14:6). Yesus ingin
semua orang mengenal Dia dan menerima Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka.
Mengenal Yesus berarti bergaul bersama Yesus setiap saat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan menciptakan semua orang, dan Dia sangat menginginkan agar
kita membagikan Injil baik Injil Anugerah maupun Injil Kerajaan kepada semua
orang. Dia tidak mau satu pun dari manusia yang hilang, Dia ingin semua menjadi
anak-anak-Nya yang terkasih (2 Petrus 3:9). Karena itu, bagikan Injil dengan
semua teman Anda dan bagikan bagaimana Anda mengenal Kristus dengan orang lain.
Jadilah saksi Kristus jadilah Duta Besar Kerajaan Allah, Kerajaan Kristus
dimanapun Anda berada.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Persiapkan diri Anda dengan memastikan Anda telah menerima Yesus
Kristus sebagai Juruselamart dan Tuhan pribadi Anda. Tuhan artinya Raja dalam
kehidupan Anda. Teruslah bertumbuh dalam Firman dan Roh dengan membaca dan
memahami bible, berdoa, dan bersekutu dengan orang percaya lainnya dan bersaksi
kepada orang lain. Kedatangan Kristus yang Kedua adalah beberapa waktu lagi,
namun selalu penting untuk bersiap dan bersiap untuk kedatangan Tuhan kembali.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selama milenium, Yesus akan memerintah dan memerintah selama 1.000
tahun di bumi setelah kedatangan-Nya yang kedua kali, dan Setan tidak akan
berbicara apa pun tentang aktivitas di dunia. Akan ada langit dan bumi baru,
dan orang-orang akan hidup damai dan harmonis. Langit dan bumi baru yang Tuhan
berikan kepada kita akan diikuti kehadiran </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Yerusalem Baru. Setiap orang di Yerusalem Baru
akan hidup dan memerintah bersama Kristus (Wahyu 20:4). Pemerintahan 1.000
tahun bersama Kristus akan menjadi saat yang menyenangkan bagi orang-orang
kudus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus menyatakan bahwa kerajaan Allah telah datang karena Dia
mencoba untuk memberi tahu orang-orang bahwa Tuhan Allah sedang memerintah di
tengah-tengah mereka. Banyak orang Yahudi pada masa itu berharap dan sangat
ingin melihat kerajaan didirikan melalui kekerasan dan pertumpahan darah.
Mereka mencari seorang raja yang akan datang dan mengalahkan Romawi untuk
selamanya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa Raja yang sesungguhnya sudah ada
di tengah-tengah mereka karena Ia sedang mengajar dan memberitakannya kepada mereka.
Yesus membawa Kerajaan Allah di dalam hati-Nya. Ke mana pun Dia pergi, Dia
membagikannya kepada orang-orang yang berhubungan dengan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perbuatan-perbuatan besar yang Yesus lakukan juga merupakan
kesaksian hidup bahwa Kerajaan Allah sedang bekerja di tengah-tengah orang
banyak. Saat Yesus berjalan di antara orang-orang Yahudi, selain mengajar dan
berkhotbah tentang Kerajaan Allah kepada orang-orang, Dia melakukan banyak
penyembuhan, tanda, keajaiban, dan mujizat. Banyak orang yang melihat mujizat Yesus
merasa takjub. Suatu hari saat berada di perahu bersama murid-murid-Nya, badai
yang menakutkan muncul sehingga semua murid sangat ketakutan. Para murid
mengkhawatirkan nyawa mereka dan membangunkan Yesus yang sedang tidur. Ketika
Yesus bangun, Dia menghardik badai dan ombak. Segera, badai mereda. Murid-murid
di perahu melihat apa yang Dia lakukan dan berkata, “Orang macam apa ini?
Bahkan angin dan ombak mematuhi Dia!” (Matius 8:27 NIV). Perbuatan-perbuatan
besar Tuhan yang Dia lakukan saat secara fisik berada di bumi adalah bukti
bahwa Kerajaan Allah telah datang ke dunia yang gelap dan sekarat. (Kisah Para
Rasul 2:22) (1 Korintus 4:20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dapat bersiap untuk kedatangan Tuhan yang kedua kali dengan
melakukan yang berikut:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. </span><span style="font-size: 12pt;">Menghabiskan waktu berkualitas dengan Tuhan dalam doa dan
persekutuan dengan Tuhan adalah salah satu cara terbaik yang dapat kita lakukan
untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan yang kedua kali. Doa akan membawa kita ke
dalam hubungan yang dekat dengan Pencipta kita dan menimbulkan keinginan untuk
tetap dekat dengan-Nya. Jika kita tetap dekat dengan Tuhan, kedatangan kedua
kali tidak akan membuat kita tidak sadar atau tidak siap.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2. Dengan membaca Kitab Suci. </span><span style="font-size: 12pt;">Setiap kali kita membaca Firman Tuhan, kita ditarik lebih dekat
kepada Tuhan karena kuasa yang ada di dalam Kitab Suci. Selain itu, saat kita
membaca Firman Tuhan, kita akan menerima arahan tentang bagaimana kita dapat
hidup dengan benar dan bersiap untuk kedatangan-Nya yang kedua kali.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3. Dengan hidup kudus. </span><span style="font-size: 12pt;">Menjalani kehidupan yang kudus akan menyenangkan Tuhan. Tanpa
kekudusan menjadi bukti dalam hidup kita, kita tidak akan siap untuk kedatangan
Tuhan yang kedua kali. Kekudusan harus menjadi gaya hidup bagi kita untuk hidup
dalam kehidupan kita sehari-hari jika kita ingin hidup dan memerintah bersama
Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">4. Dengan menjaga fokus kita pada Tuhan. </span><span style="font-size: 12pt;">Fokus kita harus pada Tuhan jika kita ingin tetap waspada terhadap
kedatangan Juruselamat yang telah bangkit. Iblis bermaksud membuat kita kehilangan
fokus sehingga kita menjadi terlalu sibuk, bingung, putus asa, bahkan keluar
jalur. Jika iblis dapat menyebabkan hal-hal buruk itu terjadi pada kita, dia
memiliki peluang bagus untuk menyebabkan kita kehilangan kedatangan Kristus
yang kedua kali. Kita akan begitu sibuk berusaha menemukan kebahagiaan dengan
kekuatan kita sendiri sehingga kita tidak bergantung pada Tuhan untuk membantu
kita. Kita dapat dengan mudah kehilangan semangat untuk terus melayani Tuhan –
yang pada akhirnya akan menyebabkan kita kehilangan kedatangan Tuhan yang kedua
kali.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">5. Dengan saling mencintai dan memaafkan. </span><span style="font-size: 12pt;">Bible mengatakan bahwa kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus
4:8) dan bahwa Allah Bapa tidak akan mengampuni kita jika kita tidak mengampuni
orang lain (Matius 6:15). Jika kita tidak dapat mengasihi dan mengampuni satu
sama lain, kita berada dalam masalah besar dengan Tuhan dan tidak dapat menjadi
bagian dari pemerintahan 1.000 tahun bersama Kristus. Kasih adalah bahan yang
membuat kita tetap bersama. Tanpa itu, kita akan menjadi dingin terhadap satu
sama lain, suka bertengkar, dan tidak mau memaafkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kitab Peter bagian Kedua adalah sebuah buku kecil dengan banyak roh.
Rasanya intens, tetapi itulah yang diharapkan ketika pilar apostolik gereja mula-mula
menulis kata-kata terakhirnya. Petrus tahu dia akan mati, jadi dia dengan
hati-hati menyusun pidato perpisahan ini ke jaringan gereja di Asia Kecil (2
Ptr. 1:12-15 2 Ptr 1:12-15). Dia ingin nasihat dan peringatan terakhirnya
dicatat dan dilestarikan untuk menjadi peringatan akan ajarannya untuk generasi
mendatang, termasuk generasi kita saat ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di pasal satu, Petrus menantang orang percaya untuk tidak pernah
berhenti bertumbuh dalam kepercayaan dan sifat-sifat seperti Kristus. Kemudian,
di bab dua dan tiga, dia beralih ke guru-guru korup yang menyangkal kedatangan
Yesus kembali dan penghakiman terakhir untuk membenarkan perilaku tidak
bermoral mereka. Gabungan skeptisisme mereka akan kembalinya Yesus dengan
kecintaan mereka akan dosa tanpa konsekuensi sangatlah nyaman. Mereka dapat
menolak otoritas bible, menjadi kaya dengan cepat dengan mengajarkan pesan
palsu tentang "kebebasan" Kristen, dan melakukan banyak seks bebas
tanpa rasa takut akan pertanggungjawaban atau penghakiman. Itu adalah skenario
klasik "ambil kue Anda dan makan juga".</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Peter tidak memiliki semua itu. Dia mengutuk mereka di bab dua,
mengingatkan para pembacanya tentang penghakiman Allah yang pasti atas
kejahatan. Untuk mengajukan kasusnya, dia mengikuti rumus pembuktian rabi, yang
bergerak dari premis minor ke premis mayor. Jika (A) Tuhan tidak mengampuni
malaikat yang jatuh, peradaban kuno di zaman Nuh, atau Sodom dan Gomora (2 Pet.
2:4-8 2 Peter 2:4-8), maka (B) apalagi pasti Dia menjatuhkan hukuman tertentu
pada guru-guru palsu yang mengaku Kristen tetapi menolak kebenaran (2 Ptr. 9-10
2 Ptr 9-10)? Selain itu, pengetahuan mereka tentang Injil justru akan membuat
mereka lebih bersalah pada hari penghakiman terakhir.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tapi Peter tidak berhenti di situ. Tuduhan bahwa penundaan Yesus
tidak menyetujui harapan kedatangannya kembali menuntut tanggapan. Ya.
Guru-guru palsu perlu dibungkam, tetapi gereja-gereja muda juga perlu
digembalakan melalui penundaan itu. Lagi pula, mereka hidup melalui gelombang
pertama penganiayaan terorganisasi terhadap orang Kristen pada masa
pemerintahan Nero, seorang kaisar Romawi yang jahat. Pertanyaan yang awalnya
diajukan oleh para pemimpin korup menjadi tak terhindarkan di benak orang-orang
Kristen yang teraniaya ini. Mengapa Yesus menunda ketika kejahatan yang begitu
gamblang menguasai hari itu?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertanyaan yang sangat nyata dan terasa ini tidak terbatas pada
orang percaya abad pertama saja. Lihat saja dunia di sekitar Anda. Kejahatan
merajalela. Ada kekerasan dan penembakan massal dan teror. Ada kehancuran dan
rasa sakit dan penderitaan. Yang tidak bersalah ditindas sementara yang jahat
makmur. Mogul bertingkat tinggi menjadi kaya sementara yang diserang dijauhi.
Kami tidak bisa tidak bergumul dengan pertanyaan yang sama. Apa yang membuat
Yesus begitu lama untuk kembali dan memperbaiki semua kesalahan?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2 Petrus 3</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">sebenarnya
berisi penjelasan paling eksplisit tentang penundaan parousia (sebuah kata
Yunani yang berarti kedatangan Yesus yang kedua kali pada akhir sejarah
manusia) di seluruh Perjanjian Baru, jadi sangat penting jika Anda mencoba
memahami hal ini. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Petrus memulai dengan mengingatkan para pembacanya bagaimana Kitab
Suci memperingatkan akan ada para pengejek di hari-hari terakhir yang
menyimpang dari kebenaran dan mengikuti keinginan yang berdosa. Mereka akan
mempertanyakan janji kedatangan kembali Tuhan, mengutip bahwa sejak para bapa
leluhur meninggal, segala sesuatu terus berlanjut seperti semula. Mereka dengan
sengaja mengabaikan fakta bahwa Allah telah campur tangan sebelumnya, baik
dalam hal penciptaan maupun air bah. Tuhan </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">pasti akan campur tangan lagi pada hari
terakhir perhitungan bagi orang yang tidak benar dan penyelamatan bagi orang
benar (2 Ptr. 3:1-7 2 Ptr 3:1-7). Petrus kemudian beralih ke argumen utamanya
tentang bagaimana memahami penundaan parousia dalam ayat 8-9</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita harus membaca ayat-ayat ini menurut genrenya (eskatologi
apokaliptik), menghargai bahwa Petrus adalah seorang Kristen Yahudi yang telah
dibentuk oleh para visioner apokaliptik selama berabad-abad. Dia akan akrab
dengan penulis seperti Habakuk atau Daniel atau Barukh, orang-orang yang tahu
apa artinya menangis dalam kesedihan, "Berapa lama ya Tuhan," sambil
mempertahankan kepercayaan pada tujuan kedaulatan Allah, bahkan saat dia
menunda. Dia akan belajar dari iman mereka yang kuat dalam menghadapi kejahatan
untuk percaya bahwa jadwal Tuhan bukanlah waktunya sendiri dan bahwa penundaan
Tuhan adalah bagian tak terpisahkan dari rencana itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini membantu kita melihat bagaimana Petrus, ketika dihadapkan pada
penundaan kedatangan Yesus, tidak terburu-buru menyusun argumen dengan harapan
menenangkan ketakutan sesaat. Sebaliknya, ia dengan cemerlang masuk ke dalam
barisan panjang tradisi apokaliptik yang dipenuhi dengan penundaan eskatologis
untuk membentuk argumen mengenai parousia yang sudah akrab di benak para
pembacanya. Melalui teknik ini, dia dapat membantu mereka (dan kita!) memahami
bagaimana penundaan memiliki makna yang besar di dalamnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun kita mungkin merindukan kedatangan Yesus dan mengalahkan
semua kejahatan, Tuhan membiarkan hari-hari terakhir ini berlanjut sehingga
lebih banyak orang dapat berpaling kepada-Nya dalam iman. Penundaan bukanlah
hambatan dalam rencananya; itu bagian dari rencananya, yang membuatnya baik
hati, bukan kejam. Yesus memang akan kembali untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati, tetapi selama parousia ditunda, masih ada waktu bagi orang untuk
bertobat dan percaya kepada Yesus. Kebenaran ini seharusnya benar-benar
mengobarkan kesabaran dan semangat kita saat kita menunggu kembalinya Tuhan
kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bagaimana Anda Hidup Dengan Atau Tanpa Tergantung
Kedatangan Yesus Kedua Kali?<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Matius 24 ayat 3 para murid berkata, “Beritahu kami,
kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apakah tanda kedatangan-Mu dan akhir
zaman?” Pertanyaan para murid terdiri dari tiga poin: kapan hal-hal ini akan
terjadi, tidak hanya mencakup penghancuran bait suci (ay. 2), tetapi juga
hal-hal yang disebutkan dalam 23:32-39; tanda kedatangan Kristus; dan tanda
akhir zaman. Firman Tuhan dari ayat 4 sampai 25:46 menjawab pertanyaan
murid-murid tentang ketiga hal ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata Yunani yang diterjemahkan “kedatangan” dalam ayat ini adalah
parousia, yang berarti kehadiran. Kedatangan Kristus akan menjadi kehadiran-Nya
bersama orang-orang percaya-Nya. Parousia ini akan dimulai dengan
kedatangan-Nya ke udara dan diakhiri dengan kedatangan-Nya ke bumi. Di dalam
parousia-Nya, akan ada pengangkatan sebagian besar orang percaya ke udara (1
Tes. 4:15-17), tahta pengadilan Kristus (2 Kor. 5:10), dan pernikahan Anak
Domba (Wahyu 19:7-9). Pertanyaan yang diajukan di sini adalah mengenai tanda
parousia Tuhan dan tanda akhir zaman ini. Oleh karena itu, jawaban-Nya dalam
pasal dua puluh empat terutama berkaitan dengan tanda parousia-Nya dan tanda
akhir zaman ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jawaban Tuhan terdiri dari tiga bagian: bagian pertama (24:4-31)
berkenaan dengan orang Yahudi yang terpilih; yang kedua (24:32—25:30) tentang
gereja; dan yang ketiga (25:31-46) menyangkut bangsa-bangsa lain. Bagian
pertama, mengenai orang Yahudi, harus ditafsirkan secara harfiah; sedangkan
bagian kedua, tentang gereja, harus ditafsirkan secara rohani, karena diucapkan
dalam perumpamaan untuk alasan yang diberikan dalam 13:11-13. Misalnya, musim
dingin di 24:20 adalah musim dingin secara harfiah, tetapi musim panas di 24:32
adalah simbol yang menandakan waktu pemulihan. Tetapi bagian ketiga, mengenai
bangsa-bangsa lain, sekali lagi harus ditafsirkan secara harfiah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Matius 24 ayat 4 dan 5 Tuhan berkata bahwa banyak penipu
akan datang dalam nama Kristus dan menyesatkan banyak orang. Sejarah memberi
tahu kita bahwa memang demikian adanya. Sejak Kristus naik ke surga, banyak
orang datang mengaku sebagai Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 6 mengatakan, “Dan kamu akan mendengar tentang perang dan
desas-desus tentang perang; pastikan Anda tidak terganggu; karena hal-hal ini
harus terjadi, tetapi kesudahannya belum.” Perang di sini mengacu pada semua
perang dari abad pertama hingga saat ini. Mereka dilambangkan dengan kuda merah
meterai kedua dalam Wahyu 6:3-4. Banyak peperangan telah terjadi di wilayah
Laut Tengah, tempat tanah yang baik berada. “Akhir” dalam ayat 6 adalah akhir
dari zaman ini (ay. 3; Dan. 12:4, 6-7, 9), yang akan menjadi tiga setengah
tahun masa kesusahan besar. Ingat, dalam ayat-ayat ini Tuhan memberikan tanda-tanda
akhir zaman ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 7 mengatakan, “Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan
kerajaan melawan kerajaan, dan akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai
tempat.” "Bangsa" mengacu pada orang-orang, orang bukan Yahudi, dan
"kerajaan" mengacu pada kekaisaran. Kebangkitan bangsa melawan
bangsa, atau orang melawan orang, mengacu pada perang saudara, sedangkan
kebangkitan kerajaan melawan kerajaan mengacu pada perang internasional. Sejak
kenaikan Tuhan telah terjadi perang saudara dan perang internasional. Apalagi
banyak terjadi kelaparan, yang kebanyakan akibat perang. Menurut sejarah,
perang selalu mendatangkan kelaparan, yang ditandai dengan meterai kuda hitam
yang ketiga dalam Wahyu 6:5-6. Misalnya, Jerman kalah dalam Perang Dunia I
karena kekurangan roti. Jadi, urutannya adalah perang, kelaparan, dan kematian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan juga mengatakan bahwa akan terjadi gempa bumi di berbagai
tempat. Sejak kenaikan Kristus, gempa bumi telah meningkat selama berabad-abad
dan akan semakin intensif pada akhir zaman ini (Wahyu 6:12; 8:5; 11:13, 19;
16:18). Tampaknya setiap tahun terjadi lebih banyak gempa dibandingkan tahun
sebelumnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di ayat 8 Tuhan berkata, “Tetapi semua ini adalah awal dari sakit
bersalin.” Ayat ini merujuk pada bangsa Israel sebagai seorang wanita. Orang-orang
Yahudi, sebagai umat pilihan Allah, akan menderita sakit bersalin seperti
seorang wanita yang melahirkan untuk melahirkan sisa yang akan berpartisipasi
dalam kerajaan Mesianik, bagian bumi dari milenium. Maka bangsa Israel akan
bersukacita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para murid dianiaya dan dibenci oleh bangsa-bangsa.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 9 mengatakan, “Kemudian mereka akan menyerahkan kamu ke dalam
penderitaan dan akan membunuhmu, dan kamu akan dibenci oleh semua bangsa karena
nama-Ku.” Kata “kamu” di sini mengacu pada murid-murid Yahudi, yang adalah para
nabi dan orang bijak yang diutus kepada orang Yahudi (23:34). Para martir
pertama semuanya adalah orang Yahudi. Mereka dibunuh tidak hanya oleh bangsa
Yahudi, tetapi oleh bangsa-bangsa lain </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">ke
mana pun mereka pergi, mereka dianiaya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak yang tersandung, saling menyerah, dan saling membenci</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 10 mengatakan, “Dan kemudian banyak orang akan tersandung dan
akan saling melepaskan, dan mereka akan saling membenci.” Ini mengacu pada
orang-orang Yahudi yang percaya. Di antara orang-orang Yahudi yang percaya,
banyak yang akan tersandung dan saling melepaskan. Ini menunjukkan bahwa
orang-orang Kristen Yahudi akan saling berperang dan membenci satu sama lain.
Ini adalah degradasi orang percaya Yahudi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak nabi palsu muncul dan menyesatkan banyak orang</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 11 mengatakan, “Dan banyak nabi palsu akan muncul dan akan
menyesatkan banyak orang.” Ini mulai terjadi setelah kenaikan Kristus dan akan
berlanjut sampai akhir zaman ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pelanggaran hukum menjadi berlipat ganda dan kasih banyak orang
menjadi dingin</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 12 mengatakan, “Dan karena pelanggaran hukum bertambah
banyak, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” Jangan menerapkan
ayat ini secara langsung kepada anggota gereja. Meskipun Anda dapat meminjamnya
dan menggunakannya untuk gereja, penerapan langsungnya haruslah kepada
orang-orang percaya Yahudi yang telah menjadi dingin dalam kasih mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yang bertahan sampai akhir untuk diselamatkan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Meskipun kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin, “siapa yang
bertahan sampai akhir, ia akan selamat” (ay.13). Karena orang percaya Yahudi
harus menderita penganiayaan, mereka dipanggil untuk bertahan sampai akhir agar
diselamatkan. Mereka perlu melatih ketekunan mereka di dalam Tuhan dan tidak
melepaskan iman mereka. Diselamatkan di sini berarti diselamatkan ke dalam
manifestasi Kerajaan. Misalkan, karena penganiayaan dan kebencian, beberapa
orang percaya Yahudi dikalahkan. Mereka yang dikalahkan tidak akan ikut serta
dalam perwujudan Kerajaan Surga. Oleh karena itu, dalam ayat ini, diselamatkan
bukanlah menerima keselamatan kekal; itu akan diselamatkan dari penganiayaan
dan itu akan diselamatkan ke dalam manifestasi kerajaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Injil Kerajaan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk kepada
semua bangsa</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 14 mengatakan, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di
seluruh bumi yang berpenduduk sebagai kesaksian bagi semua bangsa, dan kemudian
akhirnya akan datang.” Injil Kerajaan, termasuk Injil kasih karunia (Kis.
20:24), tidak hanya membawa manusia ke dalam keselamatan Allah, tetapi juga ke
dalam Kerajaan Surga (Wahyu 1:9). Penekanan Injil Kasih Karunia adalah pada
pengampunan dosa, penebusan Allah, dan kehidupan kekal; sedangkan penekanan Injil
Kerajaan adalah pada pemerintahan surgawi Allah dan otoritas Tuhan. Injil Kerajaan
ini akan diberitakan di seluruh bumi sebagai kesaksian bagi semua bangsa
sebelum akhir zaman ini tiba. Injil Kerajaan adalah kesaksian bagi semua
bangsa, termasuk bangsa-bangsa lain selain Israel. Kesaksian ini harus menyebar
ke seluruh bumi sebelum akhir zaman ini, masa kesengsaraan besar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemberitaan Injil kerajaan ke seluruh bumi yang berpenduduk akan
menjadi tanda unik dari akhir zaman ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Kristus ke bumi</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedatangan Kristus seperti kilat dari timur ke barat<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 27 mengatakan, “Sebab sama seperti kilat memancar dari timur
dan bersinar ke barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak.” Ini
menunjukkan bahwa Kristus yang akan datang ke bumi tidak akan berada di bumi
atau di padang gurun atau di ruang dalam, tetapi di udara. Seperti kilat
menyambar dari timur ke barat, demikian pula kedatangan Anak Manusia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan (parousia) Kristus memiliki dua aspek: satu aspek
rahasia menuju umat beriman-Nya yang berjaga-jaga; yang lainnya adalah aspek
terbuka terhadap orang Yahudi dan bukan Yahudi yang tidak percaya. Kilat di
sini menandakan aspek terbuka setelah kesengsaraan besar (ay. 29), sedangkan
kedatangan pencuri di ayat 43 menandakan aspek rahasia sebelum kesengsaraan
besar. Petir tersembunyi di awan, menunggu kesempatan untuk memancar. Kristus
juga akan diselimuti awan (Wahyu 10:1) di udara untuk sementara waktu dan
kemudian tiba-tiba akan muncul seperti kilat ke bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata Yunani parousia adalah kata khusus yang digunakan dalam
Perjanjian Baru untuk menggambarkan kedatangan Tuhan. Parousia berarti
kehadiran Tuhan. Kehadiran Tuhan ini dimulai dengan kedatangan-Nya ke angkasa.
Sulit untuk menentukan kapan Dia akan datang dari surga ke udara. Di antara dua
aspek kedatangan Tuhan, kedatangan-Nya ke udara dan kedatangan-Nya ke bumi, ada
parousia, kehadiran Tuhan. Inilah alasan mengapa kedatangan Tuhan memiliki
aspek rahasia dan aspek terbuka. Kedatangan-Nya ke udara bersifat rahasia,
tetapi kedatangan-Nya ke bumi bersifat umum. Seribu dua ratus enam puluh hari
setelah Antikristus mendirikan patungnya, Kristus akan datang ke bumi. Jadi,
kedatangan-Nya yang terbuka dapat diperhitungkan, tetapi kedatangan-Nya yang
rahasia tidak diketahui oleh siapa pun. Ketika Dia datang ke udara, Dia akan
diselimuti awan. Tetapi ketika Dia datang ke bumi, Dia akan berada di atas
awan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Burung nasar sedang berkumpul di tempat mayat itu berada</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 28 mengatakan, “Di mana pun mayat berada, di situ burung
nasar akan berkumpul.” Dalam konteksnya, ayat 15 dan 21 menyiratkan bahwa pada
akhir zaman ini Antikristus akan menjadi penyebab kesengsaraan besar. Dialah
yang perlu diadili dan dihancurkan. Sebagaimana semua orang di dalam Adam telah
mati (1 Kor. 15:22), demikian pula di mata Tuhan Antikristus yang jahat dengan
pasukannya yang jahat, yang akan berperang melawan Tuhan di Harmagedon (Wahyu
19:17-21), adalah mayat yang bau, baik untuk nafsu makan burung nasar. Dan
seperti dalam Kitab Suci, baik Tuhan maupun mereka yang percaya kepada-Nya
disamakan dengan elang (Kel. 19:4; Ul. 32:11; Yes. 40:31), dan pasukan
penghancur yang cepat juga disamakan dengan elang terbang (Ul. 28:49 Hos. 8:1,
NASV), jadi burung pemakan bangkai di sini, dari jenis burung pemangsa yang
sama dengan rajawali, pasti mengacu pada Kristus dan para pemenang, yang akan
datang sebagai pasukan yang terbang cepat untuk berperang melawan Antikristus
dan pasukannya dan menghancurkan mereka, dengan demikian melaksanakan
penghakiman Allah atas mereka di Harmagedon. Ini menunjukkan tidak hanya bahwa
pada penampakan-Nya ke bumi Kristus dengan orang-orang kudus-Nya yang menang
akan berada di tempat Antikristus berada dengan pasukannya, tetapi juga bahwa
Kristus dengan para pemenang akan muncul dengan cepat dari udara seperti burung
nasar. Ini sesuai dengan kilatan petir di ayat sebelumnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 28 memberi tahu kita di mana: tempat mayat itu, di sana
burung nasar akan berkumpul. Ketika Antikristus mendirikan patungnya, kita
mungkin mulai menghitung seribu dua ratus enam puluh hari sampai Kristus turun
secara terbuka ke bumi. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita dapat mengetahui
hari kedatangan rahasia-Nya. Jangan pernah sebodoh itu untuk mencoba mencari
tahu hari ini. Selama abad yang lalu, sejumlah orang telah mencoba melakukan
ini. Beberapa bahkan mandi, mengenakan pakaian bersih, dan pergi ke atap rumah
untuk menunggu kedatangan-Nya; Namun, tidak ada yang terjadi. Banyak orang
Kristen mati sia-sia karena disesatkan oleh ajaran yang memberi keyakinan
kepastian tanggal dan hari kedatangan Kristus. Sekali lagi, kedatangan Tuhan ke
udara adalah rahasia. Dia akan datang sebagai pencuri untuk mencuri Anda secara
diam-diam. Tidak ada yang bisa memberikan hari atau jam kedatangan ini. Tetapi
kedatangan-Nya ke bumi akan terbuka dan harinya dinyatakan: seribu dua ratus enam
puluh hari setelah berhala itu didirikan. Seperti yang telah kami tunjukkan,
ayat 28 menunjukkan tempat — tempat tentara Antikristus berada. Itu adalah
tempat di mana Kristus akan datang ke bumi bersama para pemenang-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Segera setelah kesengsaraan itu, matahari menjadi gelap, bulan
tidak bersinar, bintang-bintang berjatuhan, dan kuasa-kuasa langit
diguncangkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ini adalah bukti kuat bahwa kedatangan Kristus secara terbuka akan
terjadi setelah masa kesusahan besar. Malapetaka supranatural di surga ini akan
mengikuti kesengsaraan besar di akhir zaman ini. Ini berbeda dengan sangkakala
keempat (Wahyu 8:12), yang akan terjadi sangat dekat dengan masa kesusahan
besar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanda Anak Manusia muncul di langit</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apa tanda ini kita tidak tahu. Namun, itu harus supernatural dan
terlihat jelas, muncul di langit. Suku-suku di sini merujuk pada suku-suku
bangsa Israel, dan tanah merujuk pada tanah suci. Saat Tuhan menampakkan diri,
semua suku Israel akan bertobat dan meratap (Zak. 12:10-14; Wahyu 1:7).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Anak Manusia akan datang di atas awan di langit dengan kuasa dan
kemuliaan yang besar. Saat ini Tuhan tidak lagi berada di awan, tetapi di atas
awan, menampakkan diri kepada orang-orang di bumi. Ini adalah aspek terbuka
dari kedatangan-Nya yang kedua kali. Dalam kedatangan Kristus yang pertama,
otoritas-Nya diwujudkan dalam hal-hal seperti mengusir setan dan menyembuhkan
penyakit (7:29; 8:8-9; 9:8; 21:23-24) untuk membenarkan diri-Nya sebagai Raja
surgawi; sedangkan pada kedatangan-Nya yang kedua kali, kuasa-Nya akan
digunakan untuk melaksanakan penghakiman Tuhan, untuk menghancurkan Antikristus
dan pasukannya, dan untuk mengikat Setan untuk mendirikan Kerajaan-Nya di bumi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengumpulan Israel</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 31 mengatakan setelah kesengsaraan besar, pada kedatangan-Nya
kembali ke bumi, Tuhan akan mengumpulkan bersama orang-orang Yahudi yang
tersebar dari seluruh penjuru bumi ke tanah suci. Ini akan menjadi penggenapan
tidak hanya firman Tuhan dalam 23:37, tetapi juga janji Allah dalam Perjanjian
Lama.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Matius 24:4-31 adalah sketsa dari dua puluh abad sejarah Yahudi.
Kita telah melihat peristiwa-peristiwa sejak kenaikan Kristus sampai akhir
zaman ini dan peristiwa-peristiwa selama akhir zaman ini, masa kesusahan besar.
Di akhir masa kesusahan besar, akan terjadi bencana supernatural, dan Kristus
akan menampakkan diri secara terbuka kepada penduduk bumi, terutama kepada
orang Yahudi di tanah suci. Kristus akan turun di mana Antikristus dan
pasukannya berkumpul. Seperti burung nasar yang memakan mayat, Kristus dan para
pemenangnya akan mengalahkan Antikristus dan pasukannya. Kemudian Kristus akan
mengumpulkan semua orang Yahudi yang tersisa ke dalam kerajaan Mesianik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mat. 24:32-51; 25:1-30 berkaitan dengan gereja. Dalam bagian
Firman ini, segala sesuatu yang diucapkan oleh Tuhan berhubungan dengan dua
hal: kewaspadaan dan kesiapan, serta kesetiaan dan kehati-hatian. Dalam pasal
dua puluh empat kewaspadaan dan kesiapan tercakup dalam ayat 32 sampai 44, dan
kesetiaan dan kehati-hatian dalam ayat 45 sampai 51. Dalam pasal dua puluh
lima, perumpamaan tentang anak dara menggambarkan kewaspadaan, dan perumpamaan
tentang talenta menggambarkan kesetiaan. Semua ini terkait dengan kita. Kita
perlu berjaga-jaga dan siap untuk kedatangan Tuhan kembali sehingga kita dapat
diangkat lebih awal. Kita juga harus setia dan bijaksana dalam melayani Tuhan
agar kita dapat menerima upahnya. Jadi, kewaspadaan adalah untuk pengangkatan
awal, dan kesetiaan adalah untuk mendapatkan imbalan. Ini adalah gambaran umum
yang sangat jelas tentang Matius 24:32—25:30.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><b>Mengenai gereja</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Berjaga-jaga dan bersiap<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kata “Tetapi” di awal ayat 32 menunjukkan bahwa dari ayat 32
sampai 25:30 ada bagian lain, bagian mengenai gereja. Kata “Tetapi” menunjukkan
bahwa dalam nubuatan-Nya Tuhan berpaling dari orang Yahudi kepada orang
percaya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemulihan bangsa Israel menjadi tanda akhir zaman ini dan tanda
bagi orang beriman</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 32 mengatakan pohon ara, yang melambangkan bangsa Israel,
dikutuk dalam Mat. 21:19. Itu melewati musim dingin yang panjang, dari abad
pertama hingga tahun 1948 M, ketika bangsa Israel dipulihkan. Itu adalah cabangnya
yang menjadi lembut dan mengeluarkan daunnya. Pohon ara ini adalah tanda akhir
zaman dan tanda bagi orang-orang beriman. Menjadi lembut menandakan bahwa
kehidupan telah kembali, dan mengeluarkan daun menandakan aktivitas lahiriah.
Musim dingin menandakan waktu kekeringan, masa kesengsaraan (Mat. 24:7-21).
Musim panas menandakan usia kerajaan yang dipulihkan (Lukas 21:30-31), yang
akan dimulai pada kedatangan Tuhan yang kedua kali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 33 merujuk pada hal-hal yang dinubuatkan dalam ayat 7 sampai
32. “Itu” mengacu pada kerajaan Israel yang dipulihkan (Kis. 1:6), yang
ditandai dengan musim panas di ayat 32.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Israel adalah tanda bagi kita, sama seperti pemberitaan Injil Kerajaan
adalah tanda bagi orang Yahudi. Ketika orang-orang Yahudi melihat pemberitaan Injil
Kerajaan, mereka harus menyadari bahwa itu adalah tanda datangnya kesengsaraan.
Demikian juga, Israel sebagai pohon ara adalah tanda bagi kita tentang
kedatangan Tuhan. Murid-murid telah bertanya kepada Tuhan tentang tanda
kedatangan-Nya dan tanda akhir zaman. Pada bagian sebelumnya Tuhan memberikan
tanda akhir zaman. Tanda ini adalah pemberitaan Injil Kerajaan. Sekarang Tuhan
memberikan tanda lain, tanda kedatangan-Nya. Tanda ini adalah pohon ara. Ketika
cabang-cabangnya menjadi lunak dan mengeluarkan daunnya, kita tahu bahwa musim
panas, pemulihan penuh kerajaan Mesias, sudah dekat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari ini pemulihan Israel belum sepenuhnya. Sejauh menyangkut
populasi dan geografi, belum ada pemulihan penuh atas Israel. Orang Israel dan
Arab bertengkar tentang tanah di sebelah barat sungai Yordan dan tentang
Dataran Tinggi Golan. Menurut Bible, Dataran Tinggi Golan, dekat Gunung Hermon,
dan tanah di sebelah barat sungai Yordan adalah milik tanah yang baik dan akan
menjadi milik Israel. Tuhan berdaulat dan Dia tahu situasi antara Israel dan
Arab. Ia menyadari bahwa pemulihan bangsa Israel belum sepenuhnya. Pemulihan
bangsa Israel menjadi semakin lengkap. Pada saat milenium, itu akan mencapai
kepenuhannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua hal yang dinubuatkan tentang Israel terjadi</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 34 mengacu pada pohon ara yang menjadi lunak dan mengeluarkan
daunnya. Hal-hal ini akan terjadi sebelum generasi ini berakhir. Ini bukan
generasi menurut umur atau orang, seperti generasi dalam 1:17; itu adalah
generasi menurut kondisi moral bangsa, seperti generasi dalam 11:16; 12:39, 41,
42, 45; dan Amsal 30:11-14. Ini berarti bahwa sejak Tuhan Yesus menyampaikan
nubuatan ini sampai pemulihan penuh Israel, situasi moral generasi itu tidak
akan berubah. Generasi ini tidak akan berlalu sampai pemulihan penuh bangsa
Israel terjadi. Kemudian generasi akan berubah, dan situasi moral akan berubah
dari jahat menjadi baik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tidak ada yang mengetahui hari dan jam itu kecuali Bapa</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 36 Sang Anak, yang berdiri dalam posisi Anak Manusia (ayat
37), tidak mengetahui hari dan jam kedatangan-Nya kembali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedatangan Kristus sama seperti zaman Nuh</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 37 banyak orang Kristen yang salah memahami ayat ini.
Kedatangan Tuhan (parousia) akan seperti pada zaman Nuh. Ini menunjukkan bahwa
parousia Tuhan akan menjadi suatu periode waktu. Periode ini akan seperti zaman
Nuh; artinya, situasi parousia Tuhan akan seperti itu pada zaman Nuh. Ayat 38
dan 39 menunjukkan bahwa ayat ini adalah penjelasan mengapa dan bagaimana
parousia Tuhan akan seperti pada zaman Nuh. Karena pada zaman Nuh ada kondisi
sebagai berikut: orang dibingungkan dengan makan, minum, kawin, dan dikawinkan;
dan mereka tidak tahu sampai air bah itu datang dan membawa mereka pergi.
Selama parousia Tuhan, orang-orang akan tetap sama; dibingungkan oleh kebutuhan
hidup ini dan tidak mengetahui bahwa penghakiman Allah (ditandai dengan air bah
zaman Nuh) akan menimpa mereka melalui kedatangan Tuhan. Akan tetapi,
orang-orang percaya harus dibebaskan dari obat bius dan dengan sadar mengetahui
bahwa Kristus datang untuk melaksanakan penghakiman Allah atas dunia yang rusak
ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Makan, minum, dan menikah pada awalnya ditetapkan oleh Tuhan untuk
keberadaan manusia. Namun karena nafsu manusia, Iblis memanfaatkan kebutuhan
hidup manusia ini untuk menduduki manusia dan menjauhkannya dari kepentingan
Tuhan. Menjelang akhir zaman ini, situasi ini akan semakin intensif dan akan
mencapai klimaksnya selama parousia Tuhan. Ciri-ciri yang paling mencolok pada
masa sebelum air bah adalah makan, minum, kawin, dan dikawinkan. Hal ini menunjukkan
bahwa orang-orang pada masa itu dibius oleh kenikmatan duniawi mereka. Hal yang
sama juga terjadi di masyarakat saat ini. Musuh Tuhan, Setan, memanfaatkan
kebutuhan hidup untuk meracuni manusia ciptaan Tuhan. Seluruh umat manusia
telah diracuni. Namun, bukan berarti kita tidak perlu makan, minum, atau
menikah. Semua ini diperlukan untuk keberadaan kita. Tetapi kita tidak boleh
membiarkan hal-hal ini membius kita dan menumpulkan akal sehat kita. Dalam
masyarakat manusia saat ini indera setiap orang, tinggi atau rendah, tua atau
muda, mati rasa, menunjukkan bahwa manusia telah diracuni oleh cara zaman ini
dalam hal makan, minum, dan mengawinkan. Ini adalah situasi di zaman Nuh, dan
ini akan menjadi situasi di masa parousia Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang-orang saat ini belajar dan bekerja dengan tujuan untuk
menikmati makan enak, minum enak, dan pernikahan yang enak. Mereka tidak
memiliki pemikiran tentang hal-hal tentang Tuhan. Betapa merajalelanya
kurangnya akal sehat tentang Tuhan dewasa ini! Ini berlaku terutama di bidang
pendidikan dan bidang komersial. Begitu banyak di universitas telah dibius oleh
mengejar pendidikan. Pendidikan mereka hanya untuk makan, minum, dan menikah
atau seks bebas. Mereka yang berkecimpung di bidang komersial juga telah dibius
oleh keinginan untuk mencari uang, juga untuk tujuan makan, minum, dan
pernikahan yang lebih baik. Hal ini menyebabkan banyak perceraian. Ketika masih
seorang pemuda miskin, dia mau menikah dengan wanita tertentu. Tetapi ketika
dia menghasilkan lebih banyak uang, dia mungkin menceraikan istrinya dan
menikah dengan orang lain karena keinginannya untuk mendapatkan istri yang
lebih baik. Situasi ini akan terus berlanjut hingga mencapai klimaks saat
parousia Tuhan. Selama zaman Nuh, klimaks ini dicapai sesaat sebelum air bah
yang datang dengan penghakiman Allah. Dalam arti tertentu, parousia Kristus
akan seperti air bah yang datang dengan penghakiman Allah. Air bah mendatangkan
hukuman atas orang-orang yang dibius pada zaman Nuh. Parousia akan membawa
penghakiman Tuhan atas dunia yang terbius ini. Kristus akan turun ke bumi dan
melaksanakan penghakiman Allah yang adil atas dunia yang terbius dan
memberontak ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebelum kedatangan Kristus, yang satu dibawa dan yang lain
ditinggalkan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ayat 40 dan 41 menurut konteksnya, “Maka” di sini berarti “pada
waktu itu.” Ini menunjukkan bahwa sementara orang-orang duniawi dibingungkan
oleh hal-hal materi, tanpa merasakan penghakiman yang akan datang, beberapa
orang percaya yang sadar dan waspada akan dibawa pergi. Bagi orang-orang yang bingung,
ini harus menjadi tanda kedatangan Kristus. Dua pria di ayat 40 harus
bersaudara dalam Kristus, dan dua wanita di ayat 41 harus bersaudara di dalam
Tuhan. Hal ini ditunjukkan oleh ayat 42, yang menyuruh kita berjaga-jaga karena
kita tidak tahu pada hari mana Tuhan kita datang. Keduanya “berjaga-jagalah”
dan “Tuhanmu” membuktikan bahwa dua pria dan dua wanita dalam ayat 40 dan 41
adalah orang beriman. Tuhan tidak akan meminta orang yang belum diselamatkan
untuk berjaga-jaga, dan Dia juga bukan Tuhan atas orang yang belum
diselamatkan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Diambil berarti diangkat sebelum kesengsaraan besar. Pengangkatan
ini adalah tanda kedatangan Tuhan dan tanda bagi orang Yahudi. Sangat menarik
untuk melihat bahwa kedua pria itu sedang bekerja di ladang dan kedua wanita
itu sedang menggiling di penggilingan. Baik bekerja di ladang maupun menggiling
adalah untuk makan. Ada perbedaan antara makan kita dan makan orang-orang
duniawi. Orang-orang duniawi belajar dan bekerja, dan kita orang percaya juga
belajar dan bekerja. Namun, orang-orang duniawi telah dibius. Tapi kita </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">belum dibius. Sebaliknya, kita hanya memenuhi
tugas kita untuk mencari nafkah. Kita bukan untuk makan, minum, dan menikah;
sebaliknya, kita mempertahankan keberadaan kita untuk menempuh jalan salib
untuk menggenapi tujuan Tuhan. Perhatian kita bukan untuk pendidikan,
pekerjaan, atau bisnis kita, tetapi untuk menyenangkan Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut ayat 40 saudara laki-laki sedang bercocok tanam, dan
menurut ayat 41 saudara perempuan sedang menggiling. Menggiling biji-bijian
adalah pekerjaan yang sangat sulit. Kita perlu bekerja keras untuk mencari
nafkah. Makan dan minum di ayat 38 bersifat duniawi, tetapi bercocok tanam dan
menggiling di ayat 40 dan 41 bersifat suci. Jika yang diambil tidak melakukan
sesuatu yang suci, mereka tidak dapat diangkat. Sadarkah Anda bahwa bertani itu
bisa suci, tetapi bekerja sebagai pendeta bisa sangat duniawi? Seorang pengajar
Bible mungkin bersifat duniawi; namun seorang saudari yang menggiling
biji-bijian dapat menjadi kudus. Semakin banyak para saudari berbicara tentang
menjadi kudus, suami dan anak-anak mereka menjadi kurang kudus. Mereka
berbicara tentang kekudusan, tetapi mereka tidak merawat keluarga mereka dengan
baik. Kita membutuhkan lebih banyak saudari suci untuk menggiling di
penggilingan untuk menghasilkan tepung yang bagus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Prinsipnya sama dengan saudara-saudara dalam pekerjaan mereka.
Seorang saudara tidak boleh berbicara tentang kekudusan dan melalaikan
pekerjaannya. Jika dia melakukan ini, dia akan dipecat. Perhatikan,
pengangkatan tidak terjadi saat kedua saudara laki-laki dan kedua saudari itu
sedang berdoa, tetapi saat mereka sedang bekerja. Dia mengatakan bahwa dua pria
sedang bertani dan dua wanita sedang menggiling. Mereka tidak berpuasa, berdoa,
atau membaca Bible; mereka melakukan pekerjaan biasa mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan Yesus pasti mengucapkan perkataan ini dengan tujuan yang
pasti. Dia ingin menunjukkan kepada kita bahwa saat kita menunggu
kedatangan-Nya dan berharap untuk diangkat, kita harus sangat setia dalam tugas
kita sehari-hari. Kita perlu melakukan pertanian terbaik dan penggilingan
terbaik. Kita membutuhkan kehidupan manusia yang seimbang, bukan kehidupan para
bhikkhu atau pertapa yang mengabdikan diri pada hal-hal spiritual dan
mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Saudara-saudara
yang bekerja di ladang dan para saudari yang menggiling di penggilinganlah yang
akan diangkat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita perlu bekerja dengan rajin dan melakukan tugas kita dengan
cara yang benar. Ketika kita berada di lapangan atau di penggilingan, kita
mungkin akan diangkat. Jika Anda mengurus masalah ini di hadapan Tuhan, Anda
akan benar-benar suci. Jangan habiskan waktu Anda untuk berbicara tentang
kekudusan, tetapi habiskan waktu Anda untuk memasak makanan yang sehat, mudah
dicerna, dan lezat. Anda perlu menyiapkan makanan yang baik untuk menjaga
kehidupan suami/istri Anda dan untuk membangun kesehatan anak-anak Anda. Hal
ini disertakan dalam rujukan Tuhan untuk menggiling di penggilingan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saudara/i juga perlu bekerja dengan rajin di pekerjaannya untuk
mendapatkan uang yang dibutuhkan untuk menghidupi keluarganya. Mereka yang
bekerja hanya untuk memiliki banyak uang di bank dibius. Tetapi kita perlu
bekerja untuk memberikan hal-hal terbaik bagi anak-anak kita. Jika tidak, kita
tidak setia kepada Tuhan maupun kepada anak-anak kita. Sebagai orang tua, kita
harus melakukan yang terbaik untuk mendidik anak-anak kita. Kita tidak boleh
memiliki sikap bahwa cukup baik bagi mereka untuk lulus SMA dan bekerja di pekerjaan
kasar. Berada di lapangan berarti kami peduli agar anak-anak kami diberi makan
dengan baik dan dididik dengan cara yang terbaik. Kita tidak boleh menjadi
orang yang mencintai dunia dan bekerja untuk menghasilkan uang bagi diri kita
sendiri. Tapi kita harus menjadi orang yang bekerja dengan rajin untuk
mendapatkan uang untuk keluarga kita. Sebagai orang yang memiliki sifat manusia
yang jatuh, mudah bagi kita untuk meminta maaf karena tidak menghabiskan begitu
banyak waktu di ladang atau di penggilingan. Jika Anda melakukan ini, Anda
tidak akan diangkat. Saya ulangi, Anda akan terpesona saat Anda bekerja di
ladang atau menggiling biji-bijian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dari dua orang di lapangan, yang satu dibawa dan yang lain
ditinggalkan; dan dari dua wanita yang menggiling di penggilingan, yang satu
diambil dan yang lain ditinggalkan. Alasan untuk ini adalah bahwa ada perbedaan
di antara mereka dalam soal kehidupan. Yang diambil sudah matang dan yang
tersisa belum matang. Hidup membuat perbedaan. Pengangkatan para pemenang, mereka
yang dewasa dalam hidup, akan menjadi tanda bagi mereka yang tertinggal.
Tentunya itu akan menjadi tanda bagi saudari yang ditinggalkan!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berjaga-jaga dan bersiap-siap karena Kristus akan datang sebagai
pencuri</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di ayat 42 Tuhan menyuruh kita berjaga-jaga, karena kita tidak
tahu pada hari mana Tuhan akan datang. Kemudian ayat 43 tuan rumah mengacu pada
orang percaya, dan rumah, pada tingkah laku dan pekerjaan orang percaya yang
telah dia bangun dalam kehidupan Kristennya. Seorang pencuri datang untuk mencuri
barang-barang berharga pada waktu yang tidak diketahui. Tuhan akan datang
secara diam-diam seperti pencuri bagi mereka yang mengasihi Dia dan akan
mengambil mereka sebagai harta karun-Nya. Oleh karena itu, kita harus berjaga-jaga.
“Oleh karena itu,” seperti yang Tuhan katakan di ayat 44, “bersiaplah juga,
karena Anak Manusia datang pada waktu yang tidak kamu sangka.” Ini merujuk pada
kedatangan rahasia Tuhan kepada para pemenang yang waspada.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setia dan bijaksana</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hamba yang setia dan bijaksana memberikan makanan kepada seisi
rumah Tuhan pada waktu yang ditentukan. Ayat 45 sampai 51 berkaitan dengan
kesetiaan dan kehati-hatian. Kesetiaan adalah terhadap Tuhan, sedangkan
kehati-hatian adalah terhadap orang beriman. Kewaspadaan adalah untuk diangkat
ke hadirat Tuhan, tetapi kesetiaan adalah untuk memerintah dalam kerajaan
(ay.47). Tuan rumah yang dibicarakan dalam ayat 45 mengacu pada orang-orang
percaya (Ef. 2:19), yang adalah gereja (1 Tim. 3:15). Memberi mereka makanan
berarti melayani Firman Allah dengan Kristus sebagai suplai kehidupan bagi
orang percaya di gereja. Kita semua harus belajar bagaimana melayani suplai kehidupan
kepada rumah tangga Tuhan pada waktu yang ditentukan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 46 dan 47 mengatakan diberkati di sini berarti diberi
ganjaran dengan otoritas yang berkuasa dalam manifestasi kerajaan. Hamba Tuhan
yang setia akan ditempatkan di atas semua miliknya sebagai hadiah dalam
manifestasi Kerajaan Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hamba yang jahat memukuli sesama hamba, makan dan minum dengan
pemabuk, dan disingkirkan dari Tuhan dalam kemuliaan-Nya yang akan datang. Ayat
48 mengatakan hamba yang jahat adalah seorang yang percaya, karena dia ditunjuk
oleh Tuhan (ay. 45), dia menyebut Tuhan “tuanku,” dan dia percaya bahwa Tuhan
akan datang. Ayat 49 mengatakan bahwa hamba yang jahat memukuli sesama hamba
dan makan serta minum dengan pemabuk. Memukul sesama hamba berarti menganiaya
sesama orang beriman, dan makan dan minum dengan pemabuk berarti bergaul dengan
orang-orang duniawi, yang mabuk dengan hal-hal duniawi. Contoh nyata adala para
pengurus induk organisasi gereja, pengurus sinode, atau gembala senior yang
selalu menghambat, menjelek-jelekkan atau menyingkirkan Organisasi Pelayanan
Kristen/calon gembala/calon pendeta yang baru lahir atau baru muncul tetapi
memiliki potensi untuk “diakui dan diajak” kerja sama oleh pihak pemerintah
atau orang-orang yang dijadikan sumber keuangan atau dukungan operasi. Itu yang
terjadi di berbagai belahan bumi dan juga di Indonesia. Apakah Anda tahu
organisasi induk aras apa yang dijadikan mitra Pemerintah di Indonesia? Dari 8
(delapan) aras gereja di Indonesia, mengapa hanya 2 (dua) yang selalu
dilibatkan oleh Pemerintah? Kemana yang 6 (enam) aras lagi? Semoga aras mitra
Pemerintah ini bukan hamba yang jahat seperti dimaksudkan dalam ayat 46 dan 47.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 50 dan 51 mengatakan masalah dengan hamba yang jahat bukanlah
bahwa dia tidak tahu bahwa Tuhan akan datang, tetapi dia tidak mengharapkan Dia
datang. Dia tidak suka menjalani kehidupan yang dipersiapkan untuk kedatangan
Tuhan. Oleh karena itu, ketika Tuhan datang kembali, Dia akan memotong dia dan
menetapkan bagiannya dengan orang munafik. Memotongnya berarti membuangnya. Ini
menandakan pemisahan dari Tuhan dalam kemuliaan-Nya yang akan datang. Hal ini
sesuai dengan pengusiran ke luar kegelapan di akhir perumpamaan tentang talenta
(25:14-30), yang merupakan penyelesaian bagian ini. Tuhan tidak akan memotong hamba
jahat menjadi berkeping-keping; sebaliknya, Dia akan melenyapkannya dari
kemuliaan di mana Dia sendiri akan berada. Ini sama dengan diusir ke luar dan
dicampakkan ke dalam kegelapan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Siapa pun yang dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling dalam
akan disingkirkan dari Tuhan, dari hadirat-Nya, dari persekutuan-Nya, dan dari
lingkungan mulia tempat Tuhan berada. Ini bukan untuk binasa selamanya, tetapi
untuk dihajar secara dispensasi. Siapa yang bisa mengatakan bahwa hamba jahat
itu bukan orang beriman sejati? Jika dia bukan seorang saudara, bagaimana
mungkin dia ditugaskan oleh Tuhan dalam pekerjaannya di rumah Tuhan? Tuhan
tidak akan memberikan tugas kepada orang percaya palsu. Tentu saja hamba </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">jahat itu adalah orang yang sudah diselamatkan.
Dalam Matius, kitab kerajaan, persoalannya bukanlah keselamatan. Persoalannya
adalah kerajaan: apakah kita akan menerima upah untuk masuk ke dalam kerajaan,
atau apakah kita akan kehilangan upah, melewatkan kenikmatan kerajaan, dan
menderita hukuman dan disiplin di mana akan ada tangisan dan kertakan gigi?</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-4206368723083731052023-05-15T21:00:00.002+07:002023-05-15T21:00:52.980+07:00KEHADIRAN YESUS KEMBALI DALAM ROH<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">KEHADIRAN YESUS KEMBALI DALAM ROH</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><a href="https://www.lemsakti.net/2023/04/kembalinya-yesus-ke-surga.html" target="_blank">Sebelumnya: Kembalinya Yesus ke Surga</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kristus Yang Telah Bangkit
Menghembuskan Diri-Nya Sendiri Ke Dalam Para Murid<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes 20:22 Ketika Dia berkata: “Damai
sejahtera kepadamu, sebagaimana Bapa telah mengutus Aku, Aku juga mengutus
kamu” {ayat 21], Dia menghembuskan nafas kepada mereka dan berkata kepada
mereka, “Terimalah Roh Kudus”. 23 Barangsiapa dosa-dosanya kamu ampuni, maka
dosa-dosa mereka diampuni; barang siapa dosa-dosanya belum kamu ampuni, maka
dosa-dosa mereka masih ada.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan Yesus tahu ketika Dia membawa
murid-murid-Nya melalui “kuliah kerja nyata” mereka bahwa Dia perlu masuk ke
dalam mereka. Tentu saja, selama Dia berada di dalam daging, Dia tidak dapat
berada di dalam para murid. Oleh karena itu, dalam Injil Yohanes Dia
menunjukkan kepada mereka bahwa adalah bijaksana bagi mereka bahwa Dia mati dan
kemudian dibangkitkan. Dalam kebangkitan Dia kemudian dapat masuk ke dalam para
murid sebagai roh dan tetap di dalam mereka sebagai pribadi mereka dan dengan
demikian menyebarkan diri-Nya sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus
kembali kepada para murid sebagai Roh pemberi-hidup dan menghembuskan nafas-Nya
ke dalam mereka (Yohanes 20:22). Alih-alih mengajar para murid atau memberi
mereka ceramah, Dia meniupkan diri-Nya ke dalam diri mereka. Itu adalah
inisiasi dari bagian terakhir dari "kuliah kerja nyata" empat tahun
mereka. Hembusan nafas Tuhan kepada para murid adalah perkembangbiakan diri-Nya
di dalam mereka sebagai roh yang hidup.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Tuhan meniupkan diri-Nya ke
dalam para murid, Dia tinggal bersama mereka secara fisik nyata selama empat
puluh hari. Mengenai hal ini, Kisah Para Rasul 1:3 mengatakan, “Kepada siapa Ia
juga mempersembahkan diri-Nya hidup setelah penderitaan-Nya melalui banyak
bukti yang meyakinkan, selama empat puluh hari, menampakkan diri kepada mereka
dan mengatakan hal-hal tentang Kerajaan Allah.” Tuhan menghadirkan diri-Nya
hidup-hidup adalah untuk tujuan melatih para murid untuk berlatih dan menikmati
kehadiran-Nya yang tak terlihat. Dalam Injil Yohanes tidak ada kata atau
petunjuk yang menunjukkan bahwa Tuhan meninggalkan para murid setelah meniupkan
diri-Nya ke dalam diri mereka. Sebenarnya Dia tinggal bersama mereka, meskipun
mereka tidak sadar akan kehadiran-Nya. Penampakan Tuhan selanjutnya kepada
mereka adalah manifestasi-Nya. Sebelum kematian-Nya kehadiran Tuhan terlihat
dalam daging. Setelah kebangkitan-Nya, kehadiran-Nya dalam Roh, walaupun tidak
terlihat secara kasat mata. Manifestasi, atau penampakan-Nya, setelah
kebangkitan-Nya adalah untuk melatih para murid untuk menyadari, menikmati, dan
mempraktekkan kehadiran-Nya yang tak terlihat, yang lebih tersedia, berkuasa,
berharga, kaya, dan nyata daripada kehadiran-Nya yang terlihat. Kehadiran Tuhan
yang tidak kelihatan hanyalah Roh dalam kebangkitan-Nya, yang dihembuskan-Nya
ke dalam para murid dan yang akan menyertai mereka sepanjang waktu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Tuhan menghembuskan diri-Nya ke
dalam para murid, Dia tidak pernah meninggalkan mereka. Namun, secara kasat
mata Dia akan muncul dan kemudian menghilang. Tuhan muncul dan menghilang
secara kasat mata untuk melatih para murid, untuk menyelesaikan setengah tahun
terakhir pendidikan mereka. Mengenai hal ini, kita tidak boleh berbicara
tentang kepergian dan kedatangan-Nya, tetapi tentang kemunculan dan menghilangnya-Nya
Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selama empat puluh hari Tuhan Yesus
menampakkan diri kepada para murid. Dalam bible empat puluh hari adalah masa
pencobaan dan ujian. Kita tahu dari Perjanjian Lama bahwa empat puluh hari
adalah masa pencobaan dan penderitaan (Ul. 9:9, 18; 1 Raja-raja 19:8). Ketika
Tuhan Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis, Dia
berpuasa empat puluh hari empat puluh malam (Mat. 4:1-2). Juga, anak-anak
Israel diuji, dididik, oleh Tuhan di padang gurun selama empat puluh tahun.
Empat puluh, oleh karena itu, adalah angka menguji, membuktikan, mencoba,
mendidik. Dalam Kisah Para Rasul 1 Tuhan menampakkan diri dan menghilang selama
empat puluh hari untuk menguji dan melatih murid-murid-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sejak Ia mengembuskan diri-Nya sebagai
Roh ke dalam para murid pada hari kebangkitan-Nya, Kristus yang telah bangkit
berdiam di dalam mereka. Penampakan-Nya yang dibicarakan dalam Kisah Para Rasul
1:3 tidak berarti bahwa Ia pernah meninggalkan para murid. Ini hanya berarti
bahwa Dia membuat kehadiran-Nya terlihat oleh mereka, melatih mereka untuk
terus menyadari dan menikmati kehadiran-Nya yang tidak terlihat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Murid-murid sudah terbiasa dengan
kehadiran Kristus yang kelihatan. Selama tiga setengah tahun Dia telah bersama
mereka secara nyata dalam daging. Mereka melihat Dia, menjamah Dia, dan makan
bersama Dia. Salah satunya bahkan bersandar di pangkuan-Nya (Yohanes 13:23).
Tiba-tiba kehadiran-Nya yang biasa terlihat diambil, menghilang dari hadapan
mereka. Kemudian Tuhan kembali kepada para murid untuk menghembuskan diri-Nya
ke dalam diri mereka. Sejak saat itu kehadiran Tuhan bersama para murid menjadi
tidak terlihat. Itu bukan lagi kehadiran fisik tetapi kehadiran spiritual,
kehadiran Yesus Kembali dalam Roh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun kehadiran rohani Tuhan tidak
terlihat, itu lebih nyata dan vital daripada kehadiran-Nya yang terlihat.
Kehadiran Tuhan yang kelihatan melibatkan unsur ruang dan waktu. Tetapi dengan
kehadiran-Nya yang tidak kelihatan tidak ada unsur ruang maupun unsur waktu.
Kehadirannya yang tak terlihat ada di mana-mana. Di mana pun kita berada,
hadirat Tuhan yang tak terlihat menyertai kita. Sebenarnya, kehadiran-Nya yang
tak terlihat tidak hanya bersama kita — itu ada di dalam diri kita. Ketika
Tuhan bersama para murid dalam daging, kehadiran-Nya bersama mereka, Dia
terlihat dan mereka melihat Dia. Tetapi setelah Ia menghembuskan diri-Nya ke
dalam mereka sebagai Roh pemberi-roh yang hidup, kehadiran-Nya menjadi batiniah
dan tak terlihat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 1:3 mengatakan, “Kepada
siapa Ia juga mempersembahkan diri-Nya hidup setelah penderitaan-Nya melalui
banyak bukti yang meyakinkan, selama empat puluh hari, menampakkan diri kepada
mereka dan mengatakan hal-hal tentang Kerajaan Allah.” Di sini kita melihat
bahwa selama empat puluh hari Tuhan berbicara kepada para murid tentang
Kerajaan Allah. Apa yang Tuhan katakan tentang kerajaan selama waktu itu? Lukas
tidak memberi tahu kita. Alih-alih memberi kita catatan lengkap tentang apa
yang Tuhan ajarkan kepada para murid tentang kerajaan, Lukas hanya mengatakan
bahwa Dia berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah selama empat puluh
hari.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun kita tidak diberitahu dalam
Kisah Para Rasul apa yang Tuhan bicarakan tentang kerajaan, kita dapat
menyimpulkan apa yang Dia katakan dengan mempertimbangkan bagian lain dari
Firman. Dalam Injil Tuhan Yesus banyak mengajar murid-murid tentang kerajaan.
Saya meragukan bahwa selama empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Dia
memberi murid-murid sesuatu yang baru tentang kerajaan. Sebaliknya, saya
percaya bahwa Tuhan mengulangi apa yang Dia ajarkan kepada mereka di dalam
Injil. Ketika Tuhan berbicara tentang kerajaan dalam Injil, para murid tidak
dapat memahami apa yang Tuhan sebagai "profesor" mereka ajarkan
kepada mereka. Oleh karena itu, saya percaya bahwa Tuhan Yesus mengulangi
pengajaran-Nya dalam empat puluh hari antara kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita ingin mengetahui, setidaknya
sebagai kesimpulan, apa yang Tuhan ajarkan kepada para murid tentang Kerajaan
dalam empat puluh hari itu, kita perlu membaca kembali semua yang Dia katakan
tentang Kerajaan di dalam Injil. Ajaran selama empat puluh hari itu sama dengan
yang tercatat dalam Injil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Perlunya Wawasan Spiritual</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ketika Tuhan Yesus berbicara kepada
murid-murid-Nya tentang kerajaan sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, Dia
belum ada di dalam mereka, karena Dia masih dalam daging. Karena Tuhan tidak
ada di antara murid-murid pada waktu itu, mereka tidak memiliki wawasan rohani
untuk memahami Kerajaan Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk mengetahui Kerajaan Allah
membutuhkan persepsi spiritual, wawasan spiritual. Tanpa wawasan rohani,
mustahil bagi kita untuk mengetahui kerajaan Allah. Mereka yang kurang memiliki
persepsi rohani mungkin berpikir bahwa masuk ke dalam kerajaan Allah berarti
pergi ke surga. Secara umum, ini adalah konsep alami dari manusia yang jatuh
mengenai Kerajaan Tuhan. Pendidikan teologia dan pengajaran keagamaan yang
menekankan pada pengetahuan ilmiah atau sains, tanpa “memakan tubuh Kristus
dalam Roh”</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">tidak akan pernah dapat
menyatu dengan Roh Kristus, mereka akan memiliki jarak dengan Tuhan Yesus. “Aku
dan Bapa adalah satu”, tidak akan pernah terjadi dalam diri mereka dan tidak
akan pernah mereka alami. Sungguh malang Kristen seperti ini, kering tanpa Roh.
(Yoh 10:30)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Injil para murid tidak memiliki
wawasan untuk memahami Kerajaan Allah. Tetapi dalam Yohanes 20 mereka menerima
Pribadi ajaib dari Kristus yang telah bangkit ke dalam diri mereka sebagai Roh
pemberi-roh yang hidup. Akibatnya, dalam Kisah Para Rasul 1 mereka sangat
berbeda. Di satu sisi, mereka adalah orang yang sama; sebaliknya, di sisi yang
lain mereka berbeda karena Kristus, Roh pemberi-roh yang hidup, sekarang ada di
dalam mereka sebagai roh yang hidup dan pribadi mereka. Karena mereka memiliki
Roh pemberi-roh yang hidup di dalam diri mereka, mereka dapat memahami
perkataan Tuhan tentang Kerajaan Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Sebuah Kerajaan Kehidupan Ilahi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pada titik ini kita perlu mengajukan
pertanyaan penting: Apakah kerajaan Allah itu? Kerajaan Allah bukanlah kerajaan
material (apapun yang mengisi ruang dan massa, secara ilmiah, sains dapat
diobservasi dan dipahami oleh intelektual atau akal manusia) yang terlihat oleh
penglihatan manusia. Kerajaan Allah adalah kerajaan kehidupan ilahi. Kerajaan
Allah adalah penyebaran Kristus sebagai roh yang hidup ke dalam orang-orang
percaya-Nya untuk membentuk sebuah alam di mana Allah memerintah dalam
hidup-Nya. Fakta bahwa kerajaan itu disebutkan dalam Kis 1:3 menunjukkan bahwa
itu akan menjadi topik utama pemberitaan para rasul dalam penugasan mereka yang
akan datang setelah Pentakosta (Kis 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23, 31).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah adalah kekuasaan,
pemerintahan, kedaulatan, kebudayaan Allah dengan segala berkat dan
kenikmatannya. Itu adalah tujuan Injil Allah dan Yesus Kristus. Untuk masuk ke
dalam Kerajaan Allah orang perlu bertobat dari dosa-dosa mereka dan percaya
kepada Injil (Markus 1:15) sehingga dosa-dosa mereka dapat diampuni dan bahwa
mereka dapat dilahirkan kembali oleh Allah untuk memiliki roh yang hidup ilahi,
yang sesuai dengan sifat ilahi kerajaan Allah ini (Yohanes 3:3, 5).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua orang percaya di dalam Kristus
dapat berbagi Kerajaan Allah di zaman gereja untuk menikmati Allah dalam
kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita-Nya, dan kuasa </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">dalam Roh Kudus (Rm. 14:17, 1 Kor 4:20). Itu
akan menjadi Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah untuk diwariskan dan dinikmati
oleh orang-orang percaya pemenang di zaman kerajaan yang akan datang (1 Kor.
6:9-10; Gal. 5:21; Ef. 5:5), sehingga mereka dapat memerintah bersama Kristus
selama seribu tahun (Wahyu 20:4, 6). Kemudian, sebagai kerajaan yang kekal, itu
akan menjadi berkat abadi dari kehidupan kekal Allah untuk dinikmati semua
orang yang ditebus Allah di langit baru dan bumi baru untuk selama-lamanya
(Wahyu 21:1-4; 22:1-5, 14, 17).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah adalah realitas gereja
yang dibawa oleh kebangkitan hidup Kristus melalui Injil (1 Kor. 4:15).
Kelahiran baru adalah pintu masuknya (Yohanes 3:5), dan pertumbuhan roh yang
hidup ilahi di dalam orang percaya adalah perkembangannya (2 Ptr. 1:3-11).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah adalah Juruselamat itu
sendiri (Lukas 17:21) sebagai benih kehidupan yang ditabur ke dalam orang-orang
percaya-Nya, umat pilihan Allah (Markus 4:3, 26), dan berkembang menjadi
wilayah di mana Allah dapat memerintah sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya di dalam
kerajaan kehidupan ilahi. Kita telah melihat bahwa pintu masuk kerajaan adalah
kelahiran kembali dan perkembangan kerajaan adalah pertumbuhan orang percaya
dalam roh yang hidup ilahi. Kerajaan Allah adalah kehidupan gereja hari ini, di
mana orang percaya yang setia hidup (Rm. 14:17), dan itu akan berkembang
menjadi kerajaan yang akan datang sebagai hadiah warisan (Gal. 5:21; Ef. 5:5)
sampai orang-orang kudus yang menang di milenium. Pada akhirnya, itu akan
disempurnakan di Yerusalem Baru sebagai kerajaan Allah yang kekal dan alam
kekal dari berkat abadi dari kehidupan kekal Allah untuk dinikmati semua orang
yang ditebus Allah di langit baru dan bumi baru untuk selama-lamanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah adalah kerajaan kehidupan
ilahi. Kita dapat menggunakan kerajaan manusia sebagai ilustrasi. Sama seperti
umat manusia adalah kerajaan kehidupan manusia, demikian pula Kerajaan Allah
adalah kerajaan kehidupan ilahi. Jika kita bukan manusia, kita tidak dapat
memahami kerajaan kehidupan manusia. Anjing, misalnya, tidak dapat memahami
kerajaan manusia, karena mereka tidak memiliki kehidupan manusia. Tetapi jika
seekor anjing dapat menerima kehidupan manusia, maka ia akan dapat memahami
kerajaan manusia. Dengan cara yang sama, kita mengenal kerajaan Allah melalui roh
yang hidup ilahi karena kerajaan Allah adalah kerajaan roh yang hidup ilahi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Penyebaran Kristus Sebagai Roh Yang
Hidup Ilahi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sebagai orang yang telah menerima roh
yang hidup ilahi, kita tidak hanya mengetahui apa Kerajaan Allah itu; kita menjadi
bagian dari Kerajaan ini. Jika seekor anjing dapat dilahirkan dari kehidupan
manusia dan dengan demikian menjadi manusia, manusia ini secara otomatis akan
menjadi bagian dari kerajaan manusia. Apakah Anda tidak memiliki kehidupan
ilahi? Ya, kalau Anda sudah menerima Yesus menjadi Juruselamat dan Tuhan
pribadi Anda, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anda memiliki roh yang
hidup ilahi, dan karena Anda memiliki roh yang hidup ini, Anda adalah bagian
dari Kerajaan Allah. Meskipun kita dapat memahami hal-hal ini, tidak mungkin
menjelaskannya kepada orang-orang yang belum dilahirkan kembali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah adalah penyebaran Kristus
sebagai roh yang hidup bagi orang percaya-Nya. Penyebaran ini adalah penyebaran
Kristus sebagai roh yang hidup kepada orang-orang percaya-Nya untuk membentuk suatu
alam di mana Allah memerintah dalam hidup-Nya. Dalam mempersiapkan
murid-murid-Nya, Tuhan Yesus pasti telah membantu mereka untuk memiliki
kesadaran yang benar tentang Kerajaan Allah. Murid-murid pasti sudah mulai
melihat bahwa mereka adalah bagian dari perkembangbiakan, penyebaran Kristus,
dan dengan demikian menjadi bagian dari Kerajaan Allah. Perkembangbiakan dan
penyeberan Allah adalah perintah pertama Allah kepada manusia. (Kej 1:28)
Perintah ini tidak pernah dicabut dan tetap berlaku sampai saat ini. Setiap
manusia wajib menaatinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Menugaskan Para Murid Untuk Menunggu
Janji Bapa</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kisah Para Rasul 1:4-8 Tuhan Yesus
memerintahkan para murid untuk menantikan baptisan Roh Kudus. Ayat 4
mengatakan, “Dan ketika bertemu dengan mereka, Dia menyuruh mereka untuk tidak
pergi dari Yerusalem, tetapi untuk menunggu janji Bapa yang, Dia berkata, Kamu
dengar dari-Ku.” Janji di sini dan di Lukas 24:49 berbeda dengan janji di
Yohanes 14:17. Janji dalam Kisah Para Rasul 1:4 dan Lukas 24:49 adalah janji
Yoel 2:28-29, digenapi pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4, 16-18), untuk
pencurahan sebagai kekuatan dari tempat maha tinggi untuk pelayanan orang
percaya. Ini berbeda dengan Roh kehidupan, yang dihembuskan ke dalam para murid
(Yohanes 20:22) oleh Juruselamat yang telah bangkit pada hari kebangkitan untuk
mendiami-Nya sehingga Dia pada dasarnya menjadi hidup bagi mereka. Janji Tuhan
dalam Yohanes 14:17 digenapi pada hari kebangkitan-Nya, ketika Roh dihembuskan
ke dalam murid-murid sebagai nafas kehidupan. Namun, janji Bapa dalam Lukas
24:49 dan Kisah Para Rasul 1:4 digenapi empat puluh hari kemudian, pada hari
Pentakosta, ketika Roh seperti angin kencang bertiup ke atas para murid.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penting bagi kita untuk membedakan janji
yang diberikan oleh Tuhan dalam Yohanes 14:17 dengan janji yang diberikan oleh
Bapa dalam Yoel 2:28 dan 29. Banyak pembaca Bible mencampurkan kedua janji ini.
Janji yang diberikan oleh Allah Bapa dalam Yoel 2 dan kemudian disebutkan oleh
Tuhan Yesus dalam Lukas 24 dan Kisah Para Rasul 1 tidak ada hubungannya dengan
janji yang diberikan Tuhan dalam Yohanes 14. Dalam Kisah Para Rasul 1:4 Tuhan
Yesus sepertinya mengatakan , “Aku telah memberitahumu tentang janji Bapa-Ku.
Sekarang kamu harus menunggu di Yerusalem untuk penggenapan janji ini.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul 1:5 Tuhan
selanjutnya berkata, “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama
lagi kamu akan dibaptis dalam Roh Kudus.” Ini harus diselesaikan dalam dua
bagian. Pertama, orang percaya Yahudi dibaptis dalam Roh Kudus pada hari
Pentakosta (2:4). Kedua, orang percaya bukan Yahudi dibaptis di rumah Kornelius
(10:44-47; 11:15-17). Dalam dua bagian ini semua orang percaya sejati dalam
Kristus telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu Tubuh sekali untuk
selamanya (1 Kor. 12:13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Roh Kudus Atas Kita</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kis 1:8 Tuhan selanjutnya
berfirman, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke pelosok negeri di bumi." Menerima kuasa berarti
dibaptis dalam Roh Kudus (ayat 5) untuk menggenapi janji Bapa (ayat 4).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Memiliki Roh Kudus di atas kita berbeda
dengan memiliki Roh Kudus di dalam kita (Yohanes 14:17). Roh Kudus dihembuskan
ke dalam murid-murid pada hari kebangkitan Tuhan menjadi Roh kehidupan bagi
mereka. Roh Kudus yang sama turun ke atas para murid pada hari Pentakosta untuk
menjadi Roh yang berkuasa. Adapun Roh kehidupan, kita perlu menghirup-Nya
sebagai nafas. Mengenai Roh yang berkuasa, kita perlu mengenakan Dia sebagai
seragam, yang dilambangkan dengan jubah Elia (2 Raja-raja 2:9, 13-15). Yang
pertama sebagai air kehidupan menuntut kita untuk minum (Yohanes 7:37-39); yang
terakhir karena air untuk pembaptisan menuntut kita untuk dibenamkan. Ini
adalah dua aspek dari satu Roh untuk pengalaman kita (1 Kor. 12:13). Berdiamnya
Roh kehidupan sangat penting bagi hidup dan kehidupan kita; pencurahan Roh Kuasa
keselamatan untuk pelayanan dan pekerjaan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Saksi Kristus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Secara harfiah, kata Yunani untuk
"saksi" dalam Kisah Para Rasul 1:8 berarti "martir". Saksi
adalah mereka yang memberikan kesaksian hidup tentang Kristus yang telah
bangkit dan naik dalam kehidupan. Mereka berbeda dengan pengkhotbah yang hanya
memberitakan doktrin melalui suara mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam inkarnasi-Nya Kristus melakukan
pelayanan-Nya di bumi, seperti yang tercatat dalam Injil, dengan diri-Nya
menabur benih Kerajaan Allah hanya di tanah Yahudi. Dalam kenaikan-Nya Dia
melakukan pelayanan-Nya di surga, sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul,
melalui saksi-saksi ini, para martir ini, dalam hidup kebangkitan-Nya dan
dengan kuasa dan otoritas kenaikan-Nya untuk menyebarkan diri-Nya sebagai
perkembangan kerajaan Allah dari Yerusalem, sebagaimana sebuah permulaan,
sampai ke bagian bumi yang paling jauh, sebagai penyempurnaan dari
pelayanan-Nya di dalam Perjanjian Baru. Semua rasul dan murid dalam Kisah Para
Rasul adalah martir-Nya, saksi-saksi-Nya, dari jenis ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kebutuhan Para Murid Akan Perpindahan
Dispensasional</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kis 1 ayat 8 Tuhan menunjukkan
kepada para murid-Nya bahwa mereka harus memperhatikan kedatangan Roh Kudus ke
atas mereka dan kemudian menjadi saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan
sampai ke ujung bumi. Akan tetapi, para murid sibuk dengan konsep tradisional
tentang Israel, Musa, dan memelihara hukum. Di sini, secara singkat, Tuhan
memberi tahu mereka bahwa mereka membutuhkan pemindahan yang besar, pemindahan
dispensasi, pemindahan zaman kehidupan. Dia sepertinya memberi tahu mereka,
“Kalian para murid perlu dipindahkan secara dispensasi. Anda perlu dipindahkan
secara kasat mata dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru, dari kerajaan Israel
ke kerajaan Allah, yaitu gereja. Lupakan Israel dan jaga gereja. Kamu juga
membutuhkan pengalihan dari hukum kepada Kristus, yaitu kepada-Ku. Alih-alih Musa
dan hukum, kalian semua memiliki Aku. Kamu semua seharusnya tidak lagi menjadi
pemelihara hukum; sekarang kamu harus menjadi saksi hidup dariKu, saksi hidup
dari Kristus yang telah bangkit. Akulah yang berbicara kepadamu, bukan Musa.
Apakah hukum dengan kamu sedemikian hidup seperti Aku lakukan bersama kalian?
Saya di sini sebagai Yang Hidup, Yang Bangkit. Kamu bersama-Ku selama tiga
setengah tahun. Kemudian kamu melihat kematian-Ku dan penguburan-Ku. Kamu
bahkan melihat kubur-Ku yang kosong, dan kemudian kamu melihat Aku dalam
kebangkitan. Saat ini Aku di sini bersama kalian dalam kebangkitan. Lupakan
tentang Musa dan hukum. Jangan menjadi pemelihara hukum — jadilah
saksi-saksi-Ku yang hidup.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para murid mengalami kesulitan memahami
kebutuhan mereka akan pemindahan dispensasi, kehidupan sesuai zamannya, pola
pikir dan pola perilaku sesuai masanya. Banyak orang Kristen memiliki masalah
dengan hal ini hari ini. Ketika mereka membaca bagian Firman ini, mereka tidak
melihat soal transfer kehidupan. Banyak dari kita juga membutuhkan transfer
seperti itu. Meskipun Anda mungkin telah diselamatkan selama bertahun-tahun,
pernahkah Anda mempertimbangkan bagaimana menjadi saksi hidup Kristus? Saya
ragu bahwa banyak orang percaya telah memikirkan hal ini. Sebaliknya, banyak
yang mencoba mematuhi perintah-perintah dalam Perjanjian Baru. Mereka ingin
menjadi pemelihara hukum sebagai pemelihara hukum, tetapi mereka mungkin tidak
memiliki konsep bahwa mereka harus menjadi saksi Tuhan Yesus. Oleh karena itu,
mereka membutuhkan transfer dispensasional.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun kita adalah umat Perjanjian
Baru, kita mungkin masih memiliki konsep Perjanjian Lama. Kita perlu
dipindahkan dari konsep Perjanjian Lama ke dalam kehidupan Perjanjian Baru. Ini
berarti bahwa kita membutuhkan perpindahan dari hukum ke dalam Kristus. Kita
membutuhkan peralihan dari pemelihara hukum menjadi saksi Yesus. Saya harap Roh
pewahyuan akan menunjukkan kepada Anda bahwa Anda membutuhkan transfer semacam
itu. Firman Tuhan yang menunjukkan perlunya pemindahan dispensasi juga
merupakan bagian dari persiapan-Nya bagi para murid-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita diberitahu dalam Kis 1:14 bahwa
para murid, bersama dengan para wanita, Maria, dan saudara-saudara Tuhan,
bertekun dengan sehati dalam doa. Kata Yunani yang diterjemahkan ”dengan
sehati” juga dapat diterjemahkan ”dengan satu harapan, tujuan dan cara”. Murid-murid
berdoa untuk mengenakan Roh yang penuh kuasa, janji Bapa, yang untuknya Tuhan
memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem (Lukas 24:49; Kisah Para
Rasul 1:4), dan untuk amanat yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan dalam
Lukas 24:47 dan 48 dan Kisah Para Rasul 1:8 untuk memberikan kesaksian-Nya
sampai ke ujung bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan ingin mencurahkan Roh-Nya untuk
melaksanakan kehidupan kerajaan sesuai Perjanjian Baru-Nya, dan Dia telah
berjanji untuk melakukannya. Namun Dia membutuhkan umat pilihan-Nya untuk
mendoakannya. Sebagai Tuhan di surga, Dia membutuhkan manusia di bumi untuk
bekerja sama dengan-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya. Seratus dua puluh murid
yang berdoa selama sepuluh hari memenuhi kebutuhan Tuhan ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Murid-murid pasti sangat senang dan
gembira saat mereka berkumpul bersama untuk berdoa di ruang atas. Kita dapat
menyimpulkan bahwa, ketika mereka bertekun dalam doa, mereka berdoa untuk
pencurahan Roh Kudus. Saya percaya bahwa selama sepuluh hari itu mereka berdoa
untuk baptisan Roh Kudus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kristus yang telah bangkit telah kembali
kepada para murid dan telah menghembuskan nafas-Nya sendiri ke dalam mereka
sebagai Roh pemberi-roh yang hidup untuk menjadi hidup dan pribadi mereka.
Kemudian selama empat puluh hari dihabiskan bersama para murid, Kristus yang
telah bangkit terus muncul dan menghilang. Selama hari-hari itu Dia mengajar
mereka tentang Kerajaan Allah. Kemudian Dia naik ke langit dengan cara yang
terlihat. Pada saat itu Tuhan telah menyelesaikan pendidikan dan persiapan para
murid-Nya. Kenaikannya menandai selesainya "kuliah kerja nyata empat
tahun" para murid di "universitas ilahi".</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagai orang yang telah menyelesaikan pelatihan
ini, Peter sekarang menjadi orang lain. Seperti yang akan kita lihat, dalam
Kisah Para Rasul 1 ia mampu memahami dan menafsirkan nubuat Perjanjian Lama
tentang Yudas dan mengajar orang lain sesuai dengan Kitab Suci. Apakah Petrus
seperti ini di dalam Injil? Tentu tidak. Tetapi dalam Kisah Para Rasul 1 Petrus
sangat berbeda dengan apa yang ada dalam Injil, karena Kristus yang telah
bangkit telah masuk ke dalam dirinya untuk menjadi hidup dan pribadinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Adalah hal yang sangat penting bagi
seratus dua puluh orang untuk berdoa dengan sehati selama sepuluh hari. Mereka
dapat berdoa dengan sehati untuk waktu yang lama karena mereka memiliki Kristus
di dalam diri mereka sebagai hidup dan pribadi mereka. Selain itu, mereka
adalah orang Galilea yang tinggal di Yerusalem, dan mereka berada di bawah
ancaman orang Yahudi, yang menganiaya para pengikut Yesus. Meskipun demikian,
mereka tidak takut dengan ancaman orang Yahudi, tetapi tetap tinggal di
Yerusalem dan berdoa dengan sehati. Hal ini tentunya tidak dapat dilakukan
dengan usaha manusia. Ini dimungkinkan karena seratus dua puluh telah mengalami
perubahan tidak begitu banyak secara kasat mata. Mereka pada dasarnya telah
dipindahkan dari wujud lama ke wujud baru. Sebagai hasil dari pemindahan ini,
mereka memiliki Kristus sebagai hidup dan pribadi mereka dan dapat berdoa
dengan sehati dan tidak takut akan penganiayaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Dua Kelompok Kementerian</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kisah Para Rasul ada dua rombongan
pelayanan: rombongan Petrus dan rombongan Paulus. Dalam pasal dua sampai dua belas
kita melihat pelayanan yang dilakukan oleh Petrus dan rekan sekerjanya.
Kemudian dalam pasal tiga belas sampai dua puluh delapan kita melihat pelayanan
yang dilakukan oleh Paulus dan rekan sekerjanya. Kedua kelompok <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan penyebaran Kristus yang telah
bangkit dalam kenaikan-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pencurahan Roh Kudus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Hal pertama yang terjadi dalam
penyebaran ini adalah pencurahan Roh Kudus. Pencurahan ini adalah baptisan Roh
Kudus yang dilaksanakan oleh Kepala surgawi atas Tubuh-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengenai masalah baptisan Roh Kudus ini,
ada beberapa ajaran yang berbeda. Selama berabad-abad, ajaran-ajaran ini telah
menimbulkan kebingungan di kalangan umat Kristiani. Oleh karena itu, mengenai
baptisan Roh Kudus kita perlu kembali kepada Firman yang murni, mengesampingkan
pengajaran yang lain, dan memperhatikan pewahyuan di dalam Firman Tuhan yang
kudus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari Pentakosta</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Hari kelima puluh sejak kebangkitan
Tuhan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2:1 mengatakan, “Dan
ketika hari Pentakosta digenapi, mereka semua berkumpul di tempat yang sama.”
Kata “Pentakosta” berarti kelima puluh. Itu adalah hari kelima puluh sejak
kebangkitan Tuhan, tujuh minggu di antaranya, dihitung dari hari kedua (hari
pertama minggu itu — Lukas 23:54-56; 24:1) setelah Paskah di mana Tuhan
disalibkan (Yohanes 19:14). Itu adalah penggenapan hari raya Minggu-Minggu (Ul.
16:10), yang juga disebut hari raya Panen (Kel. 23:16), dihitung dari hari
mempersembahkan seberkas hasil panen pertama sampai hari setelah Sabat ketujuh
(Imamat 23:10-11, 15-16). Persembahan setumpuk buah sulung adalah lambang
Kristus yang telah bangkit yang dipersembahkan kepada Allah pada hari
kebangkitan-Nya (Yohanes 20:17), yaitu hari setelah Sabat (Yohanes 20:1). Dari
hari itu sampai hari Pentakosta tepat lima puluh hari.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pesta Panen melambangkan kenikmatan dari
hasil bumi yang berlimpah yang dibawa oleh Kristus yang telah bangkit. Hasil
bumi yang kaya ini adalah Roh Allah Tritunggal yang Maha Kuasa yang diberikan
oleh-Nya kepada umat pilihan-Nya sebagai berkat Injil (Gal. 3:14) sehingga
mereka dapat menikmati Kristus yang segalanya (perwujudan dari Sang Pencipta).
Allah Tritunggal sebagai tanah permai mereka. Ini menandakan bahwa orang
percaya, dengan menerima Roh yang melimpah pada hari Pentakosta, tidak hanya
telah masuk ke tanah permai, tetapi juga telah mengambil bagian dalam kekayaan
yang melimpah dari Kristus yang adalah segalanya (Ef. 3:8) dalam
kebangkitan-Nya dan kenaikan sebagai pemberian penuh Allah dalam kasat mata
Perjanjian Baru-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita telah melihat bahwa Pentakosta
adalah hari kelima puluh sejak kebangkitan Tuhan. Kebangkitan Tuhan terjadi
tiga hari setelah kematian-Nya. Namun, ini bukan tiga hari penuh seperti kita menghitung
hari. Mengenai tiga hari ini, sebagian kecil dari satu hari dihitung sebagai
satu hari penuh. Ini berarti bahwa hari pertama dari tiga hari itu, hari Jumat,
adalah hari di mana Tuhan Yesus disalibkan. Tuhan berada di kayu salib dari jam
sembilan pagi sampai jam tiga sore. Kemudian, pada malam hari, Dia diturunkan
dari salib dan dikuburkan. Menurut cara perhitungan hari Yahudi, bagian yang
tersisa dari hari itu dihitung sebagai satu hari penuh. Oleh karena itu, tiga
hari dihitung dari bagian terakhir dari hari pertama. Selain itu, menurut cara
orang Yahudi menghitung hari, satu hari dimulai bukan pada pagi hari tetapi pada
sore hari. Misalnya, Kejadian 1:5 mengatakan, “Maka jadilah petang dan jadilah
pagi itulah hari pertama.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita menghitung bagian dari satu
hari sebagai satu hari penuh, maka dari Jumat malam ketika Tuhan Yesus
dikuburkan sampai pagi kebangkitan-Nya akan menjadi tiga hari. Bagian terakhir
dari hari Jumat adalah satu hari; seluruh hari Sabtu adalah hari kedua; dan
bagian dari apa yang hari ini disebut hari Minggu adalah hari ketiga. Namun,
waktu sebenarnya Tuhan berada di dalam kubur kurang dari empat puluh jam. Pada
awal hari ketiga, kurang dari empat puluh jam setelah kematian-Nya, Tuhan Yesus
dibangkitkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari kebangkitan Tuhan, Hari Tuhan,
adalah hari pertama setelah Sabat. Sabat Yahudi, tentu saja, adalah pada hari
Sabtu. Tuhan dibangkitkan pada hari pertama minggu itu, yaitu hari setelah
Sabat. Jika dihitung dari hari kedua setelah Paskah di mana Tuhan disalibkan,
Pentakosta adalah hari kelima puluh sejak kebangkitan-Nya. Oleh karena itu, ada
tujuh minggu di antara kebangkitan Tuhan dan Pentakosta, yang juga terjadi pada
Hari Tuhan, hari pertama dalam minggu itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pemenuhan Hari Raya Panen</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pentakosta adalah penggenapan hari raya
Minggu-Minggu, dan hari raya ini juga disebut hari raya Panen (Kel. 23:16).
Pentakosta sangat erat kaitannya dengan tuaian, dengan menuai hasil yang
melimpah dari tanah permai. Pentakosta adalah lima puluh hari setelah
persembahan seberkas hasil panen pertama. Mengenai berkas hasil panen pertama,
Imamat 23:10 dan 11 mengatakan, “Berbicaralah kepada anak-anak Israel, dan
katakan kepada mereka, Ketika kamu sampai ke tanah yang Aku berikan kepadamu,
dan akan menuai panennya , kemudian kamu harus membawa seberkas hasil panenmu
yang pertama kepada imam: dan dia harus mengayunkan berkas itu di hadapan
Tuhan, untuk diterima bagimu: besok setelah hari Sabat, imam harus
mengayunkannya.” Kemudian orang-orang harus menghitung tujuh hari Sabat sejak
hari persembahan berkas hasil panen pertama: “Dan kamu harus menghitung
kepadamu mulai besok setelah hari Sabat, sejak hari kamu membawa berkas
persembahan unjukan itu; tujuh sabat harus genap: bahkan sampai besok setelah
sabat ketujuh kamu harus menghitung lima puluh hari” (Imamat 23:15-16). Menurut
Imamat 23, setumpuk hasil panen pertama dipersembahkan kepada Tuhan sebagai
persembahan unjukan keesokan harinya setelah hari Sabat. Berkas buah sulung itu
adalah lambang Kristus sebagai buah sulung dalam kebangkitan (1 Kor. 15:20,
23). Dalam Perjanjian Lama, ketika panen sudah matang, setumpuk buah sulung
dari panen itu dipersembahkan kepada Tuhan. Berkas ini adalah lambang Kristus
yang telah bangkit yang dipersembahkan kepada Allah pada hari kebangkitan-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Persembahan Kristus sebagai buah sulung
dalam kebangkitan melibatkan kenaikan rahasia-Nya kepada Bapa. Ketika Maria ingin
menyentuh-Nya, Dia berkata kepadanya, “Jangan sentuh Aku, karena Aku belum naik
ke Bapa; tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakan kepada mereka,
Aku naik ke Bapa-Ku dan Bapamu, dan Allah-Ku dan Allahmu” (Yohanes 20:17). Pada
hari kebangkitan-Nya Tuhan naik kepada Bapa. Ini adalah kenaikan rahasia, empat
puluh hari sebelum kenaikan publik-Nya di hadapan murid-murid-Nya. Pada hari
kebangkitan, pagi-pagi sekali, Dia naik untuk memuaskan Bapa. Kesegaran
kebangkitan-Nya pertama-tama untuk kenikmatan Bapa, sebagaimana buah sulung
tuaian dipersembahkan pertama-tama kepada Allah sebagai perlambang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak orang Kristen tidak menyadari
bahwa Kristus diam-diam naik kepada Bapa pagi-pagi sekali pada hari
kebangkitan-Nya. Tentu saja, Dia naik secara terbuka empat puluh hari kemudian.
Pada hari kebangkitan-Nya Tuhan pergi ke surga untuk mempersembahkan diri-Nya
sebagai buah sulung tuaian Allah untuk kepuasan Allah Bapa. Itu adalah kenaikan
rahasia. Hari Pentakosta adalah lima puluh hari kemudian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kenikmatan Kekayaan Kristus Yang
Telah Bangkit</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Seperti yang telah kami tunjukkan, hari
raya Pentakosta adalah penggenapan dari hari raya Minggu-Minggu, yang juga
disebut hari raya Panen. Pesta Panen melambangkan kenikmatan dari hasil bumi
yang berlimpah yang dibawa oleh Kristus yang telah bangkit. Tidak banyak
pembaca Bible memberikan perhatian yang memadai pada fakta bahwa Pentakosta
sebenarnya merujuk pada panen dan bahwa panen melambangkan kenikmatan atas
semua kekayaan Kristus yang telah bangkit. Hasil bumi yang kaya ini sebenarnya
adalah Roh yang meliputi segalanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apakah Anda tahu apa yang terjadi pada
hari Pentakosta? Pada hari itu terjadi pencurahan Roh Kudus. Roh ini adalah
hasil limpah dari Allah Tritunggal yang telah diproses yang diberikan oleh-Nya
kepada umat pilihan-Nya sebagai berkat Injil. Mengenai hal ini, Galatia 3:14
mengatakan, “Agar berkat Abraham datang kepada bangsa-bangsa di dalam Yesus
Kristus, agar kita menerima janji Roh melalui iman.” Ini menunjukkan bahwa
berkat unik Injil bukanlah surga atau bahkan pengampunan dosa; berkat unik dari
Injil adalah Roh, bahkan Roh Kudus dari Allah Tritunggal yang telah diproses.
Roh ini sebagai berkat Injil diberikan kepada kita agar kita dapat menikmati
Kristus yang segalanya, yang merupakan perwujudan Allah Tritunggal, sebagai
tanah permai kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam tipologi kita memiliki hari raya
Paskah dan hari raya Pentakosta, yang disebut hari raya Minggu-Minggu dan juga
hari raya Panen. Pesta Panen melambangkan kenikmatan Kristus dalam
kebangkitan-Nya, sedangkan Paskah melambangkan Kristus sebagai Anak Domba Allah
dalam penyaliban-Nya. Oleh karena itu, Paskah mengacu pada penyaliban Kristus.
Penyaliban Kristus telah menjadi hari raya, yang disebut hari raya Paskah.
Dalam pesta ini kita menikmati Kristus dalam penyaliban-Nya sebagai Anak Domba
penebus. Tiga hari setelah penyaliban-Nya, Kristus bangkit dari antara orang
mati. Lima puluh hari kemudian, Kristus yang naik ke surga mencurahkan diri-Nya
kepada orang-orang percaya-Nya sebagai Roh Kudus, yaitu, sebagai penyempurnaan
terakhir dari Allah Tritunggal. Pencurahan Roh itu adalah kenikmatan panen.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Perjanjian Lama kita memiliki
Paskah, persembahan seberkas hasil panen pertama, dan kemudian hari raya Panen,
Pentakosta. Pada Paskah Kristus disalibkan untuk penebusan kita agar kita dapat
menikmati Dia. Kemudian, tiga hari kemudian, pada hari kebangkitan-Nya, Ia
mempersembahkan diri-Nya kepada Allah sebagai buah sulung. Alasan Dia tidak
ingin Maria menyentuh-Nya adalah karena Dia pergi kepada Bapa untuk mempersembahkan
diri-Nya dalam kesegaran kebangkitan-Nya untuk kenikmatan Bapa. Pada hari
kebangkitan-Nya Tuhan pergi ke surga dan juga menampakkan diri kepada para
murid di malam hari. Setelah menyatakan diri-Nya kepada para murid, Dia
menghembuskan nafas-Nya ke dalam diri mereka sebagai Roh pemberi-roh yang hidup.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada hari kebangkitan Kristus terjadi
penggenapan jenis buah sulung tuaian. Kemudian lima puluh hari kemudian, pada
hari Pentakosta, ada kenikmatan panen dari hasil bumi yang subur. Itu adalah
gambaran Kristus yang menjadi kenikmatan penuh bagi umat tebusan-Nya ketika Roh
pemberi-roh yang hidup dicurahkan ke atas mereka dari surga. Melalui pencurahan
Roh, umat Allah dapat menikmati Kristus yang segalanya sebagai tanah permai
mereka. Penerimaan mereka akan Roh yang melimpah pada hari Pentakosta
menunjukkan tidak hanya bahwa mereka telah masuk ke tanah permai, tetapi juga
bahwa mereka berpartisipasi dalam kekayaan yang melimpah dari Kristus yang segalanya
dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya sebagai pemenuhan janji penuh Allah dalam
Perjanjian Baru-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Keluaran 23:19a mengatakan, “Yang sulung
dari buah sulung tanahmu harus kaubawa ke dalam rumah Tuhan, Allahmu.” Kita
telah melihat bahwa berkas buah sulung melambangkan Kristus dalam
kebangkitan-Nya. Sebagai buah sulung, Kristus baru dan segar. Pada pagi hari
kebangkitan-Nya, Ia bermaksud untuk langsung menghadap Bapa dan mempersembahkan
diri-Nya kepada Bapa sebagai buah sulung. Namun, Dia ditahan oleh Maria, yang
menikmati Dia sebagai “berkas” dalam kebangkitan. Bahkan sebelum Allah Bapa
menikmati Kristus yang telah bangkit, Maria menikmati Dia dengan cara ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Menikmati Kristus Sebagai Buah Sulung
Dan Sebagai Tuaian</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa
kenaikan Kristus ada aspek rahasia dan juga aspek terbuka. Kenaikan rahasia
Kristus terjadi pada pagi hari kebangkitan-Nya. Kenaikannya yang terbuka
terjadi empat puluh hari kemudian, ketika Dia naik ke hadapan murid-murid-Nya
dari Bukit Zaitun. Kenaikan rahasia Kristus adalah untuk mempersembahkan diri-Nya
kepada Bapa sebagai buah sulung dalam kebangkitan-Nya. Kemudian pada hari yang
sama Ia kembali kepada para murid dan menghembuskan nafas-Nya sendiri ke dalam
diri mereka. Dengan cara ini mereka berpartisipasi dalam kenikmatan Kristus
sebagai berkas hasil panen pertama.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah menikmati Kristus sebagai buah
sulung, para murid menikmati Dia sebagai tuaian pada hari Pentakosta. Menikmati
Roh yang hakiki adalah memiliki kenikmatan sebagai berkas buah sulung. Tetapi
menikmati Roh keselamatan adalah menikmati Kristus sebagai tuaian secara
terbuka dan umum.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tidak boleh mengabaikan kenikmatan
Kristus sebagai tuaian. Beberapa mungkin ingin menjadi seperti Maria, yang
bertemu dengan Tuhan pada pagi kebangkitan-Nya, atau setidaknya seperti para
murid, yang bertemu dengan-Nya pada malam hari. Kita semua membutuhkan
kenikmatan penuh akan Kristus sebagai hari raya Panen.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kenikmatan akan Kristus tidak menjadi
penuh sampai Ia, sebagai Kepala gereja, mencurahkan diri-Nya ke atas Tubuh-Nya
sebagai Roh yang hidup. Melalui pencurahan pada hari Pentakosta ini, kenikmatan
akan Kristus menjadi penuh. Kenikmatan penuh akan Kristus sebagai tuaian
sebenarnya adalah Roh pemberi-roh yang hidup yang segalanya sebagai
penyempurnaan dari proses Allah Tritunggal yang mencapai kita. Selanjutnya,
sebagaimana disebutkan dalam Galatia 3:14, Roh ini adalah berkat Injil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Filipi 1:19 Paulus berbicara
tentang persediaan yang limpah dari Roh Yesus Kristus. Perbekalan yang kita
terima sebagai hasil panen pertama memang segar, tetapi tidak melimpah. Hanya
ketika kita memiliki panen kita memiliki persediaan yang melimpah. Ini berarti
bahwa sampai Roh dicurahkan secara yang hidup ke atas Tubuh Kristus barulah
umat Tuhan menikmati Kristus secara penuh. Ketika Roh yang hidup dicurahkan ke
atas Tubuh Kristus pada hari Pentakosta, kenikmatan Kristus menjadi melimpah.
Sekarang suplainya adalah suplai yang melimpah dari Roh Yesus Kristus, dan Roh
ini adalah berkat Injil. Berkat Injil sebenarnya adalah Allah Tritunggal yang
diproses menjadi Roh pemberi-roh yang hidup yang segalanya yang menjangkau
semua orang percaya. Inilah kenikmatan berlimpah dari Kristus dalam
kenaikan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Roh Esensial Dan Roh Yang Hidup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2:1 dan 2 mengatakan,
“Dan ketika hari Pentakosta sedang digenapi, mereka semua berkumpul di tempat
yang sama. Dan tiba-tiba terdengar suara dari langit seperti tiupan angin
kencang, dan memenuhi seluruh rumah tempat mereka duduk.” Dalam kebangkitan
Tuhan, Roh kebangkitan hidup disamakan dengan nafas, dihembuskan ke dalam para
murid (Yohanes 20:22) untuk keberadaan rohani mereka dan hidup secara hakiki.
Dalam kenaikan Tuhan, Roh kuasa kenaikan, yang dicurahkan ke atas para murid,
di sini dilambangkan oleh angin untuk pelayanan para murid dan bergerak secara yang
hidup. Roh penting dari hidup kebangkitan adalah agar orang percaya
memperhidupkan Kristus; Roh yang hidup kuasa kenaikan bagi mereka untuk
melaksanakan amanat-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita perlu melihat dengan jelas
perbedaan antara hembusan nafas dalam Yohanes 20 dan tiupan dalam Kisah Para
Rasul 2. Nafas dalam Yohanes 20 adalah untuk menyalurkan Roh pemberi-roh yang
hidup kepada murid-murid pada dasarnya untuk keberadaan rohani mereka dan untuk
kehidupan rohani mereka. Tetapi peniupan dalam Kisah Para Rasul 2 adalah untuk
pencurahan Roh yang hidup yang berkuasa atas orang-orang percaya, yang telah
menerima Roh esensial ke dalam diri mereka. Pencurahan Roh kuasa bukanlah untuk
keberadaan atau kehidupan rohani orang percaya; sebaliknya, pencurahan Roh
kuasa adalah untuk pelayanan dan pergerakan orang percaya. Oleh karena itu,
aspek penting dari Roh adalah untuk hidup, dan aspek kasat mata adalah untuk
pelayanan. Penting bagi kita untuk membedakan kedua aspek Roh ini, karena
dengan begitu kita akan memahami Injil dan Kisah Para Rasul dengan cara yang
benar. Kalau tidak, kita akan bingung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ada perbedaan antara bernapas dalam
Yohanes 20 dan meniup dalam Kisah Para Rasul 2. Bernafas adalah untuk hidup,
tetapi meniup adalah untuk tenaga yang kita sebut kuasa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Injil Yohanes Roh hidup dalam
kebangkitan disamakan dengan air untuk kita minum. Yohanes 4:14 berkata,
“Barangsiapa minum dari air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus
selamanya; tetapi air yang akan kuberikan kepadanya akan menjadi mata air di dalam
dirinya yang memancar hingga kehidupan yang kekal.” Yohanes 7:37-39 mengatakan,
“Sekarang pada hari terakhir, hari besar pesta itu, Yesus berdiri dan berseru,
berkata, Jika ada yang haus, biarkan dia datang kepada-Ku dan minum. Dia yang
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan Kitab Suci, dari lubuk hatinya akan
mengalir sungai-sungai air hidup. Tetapi ini Dia katakan tentang Roh, yang akan
diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya.” Dalam Lukas 24:49 Roh yang hidup
disamakan dengan pakaian yang kita kenakan: “Dan lihatlah, Aku mengirimkan
janji Bapa-Ku ke atasmu; tetapi kamu, tetaplah di kota sampai kamu
diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.” Air untuk kehidupan di dalam, dan
pakaian untuk pekerjaan di luar tubuh manusia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mari kita gunakan seorang polisi sebagai
ilustrasi perbedaan antara Roh esensial untuk hidup secara batiniah dan Roh keselamatan
untuk kekuasaan secara lahiriah. Seorang polisi tidak mengenakan seragamnya
untuk menghilangkan dahaga. Haus tidak bisa dipadamkan dengan mengenakan seragam.
Seorang polisi mengenakan pakaian seragam pada saat akan bertugas, yaitu pada
saat siap bekerja sebagai polisi. Misalkan seorang polisi meminum sesuatu untuk
memuaskan dahaganya dan kemudian pergi bekerja tanpa seragamnya. Jika dia
melakukan ini (tidak memakai seragam), tidak ada yang akan memperhatikannya
saat dia mencoba memberi perintah di jalan. Sebanyak apapun ia minum untuk
melepas dahaga, seorang polisi tetap harus mengenakan seragamnya ketika hendak
bekerja sebagai polisi. Jika dia mengenakan seragamnya, orang lain akan
menghormatinya. Melalui ilustrasi ini kita dapat melihat perbedaan antara minum
dan berpakaian. Minum adalah bagian dalam, tetapi berpakaian adalah bagian
luar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengetahuan yang benar yang kita
perlukan tidak hanya membutuhkan pelajaran Kitab Suci tetapi juga pencerahan
surgawi bersama dengan pengalaman yang memadai. Yohanes 20 tentang Pernafasan
Tuhan dalam bab itu jelas bukan pertunjukan. Menurut Yohanes 20:22, Tuhan Yesus
“menghembuskan nafas ke dalam mereka dan berkata kepada mereka, Terimalah Roh
Kudus.” Ini bukan pertunjukan - ini adalah fakta yang dicapai. Di sini kita
memiliki fakta tentang dihembuskannya Roh pemberi-roh yang hidup ke dalam para
murid pada hari kebangkitan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Nafas ilahi dalam Yohanes 20:22 adalah
Roh Kudus, dan Roh Kudus adalah penyempurnaan terakhir dari proses Allah
Tritunggal yang menjangkau umat tebusan-Nya. Secara khusus, penjangkauan ini
terjadi dalam Yohanes 20.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Allah Tritunggal Menjadi Roh Pemberi-Roh
Yang Hidup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Perjanjian Baru mengungkapkan bahwa
Allah Tritunggal menjadi inkarnasi. Allah Tritunggal dimanifestasikan dalam
daging. Ini berarti bahwa Dia yang berinkarnasi adalah Tuhan yang lengkap,
Tuhan Tritunggal, Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh, bukan hanya Anak.
Mengatakan bahwa Tuhan yang lengkap dimanifestasikan dalam daging berarti Tuhan
yang lengkap itu berinkarnasi. Allah Tritunggal menjadi manusia, hidup di bumi,
melayani, memasuki kematian, menaklukkan dan menaklukkan kematian, dan muncul
dari kematian dalam kebangkitan. Dalam kebangkitan Ia menjadi Roh pemberi-roh
yang hidup. Oleh karena itu, Allah Tritunggal, yang menjelma, yang hidup di
bumi, dan yang masuk ke dalam kematian dan keluar dari kematian dalam
kebangkitan, telah menjadi Roh pemberi-roh yang hidup.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes 1:14 mengatakan, “Firman itu
telah menjadi daging,” dan 1 Korintus 15:45b mengatakan, “Adam yang terakhir
menjadi Roh pemberi hidup.” “Daging” dalam Yohanes 1:14 adalah “Adam yang
terakhir” dalam 1 Korintus 15:45. Sekarang Adam yang terakhir telah menjadi Roh
pemberi-roh yang hidup, dan Roh ini adalah transfigurasi dari Kristus yang
berinkarnasi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita perlu menyadari siapa yang
menjelma. Yang menjelma adalah Allah Tritunggal menjadi manusia sebagai Adam
terakhir, dan Adam terakhir ini dalam kebangkitan telah menjadi Roh pemberi-roh
yang hidup. Oleh karena itu, pada hari kebangkitan-Nya, Ia menampakkan diri
kepada murid-murid-Nya, menghembusi mereka, dan berkata, “Terimalah Roh Kudus.”
Siapakah Roh ini? Roh ini adalah penyempurnaan terakhir dari proses Allah
Tritunggal yang menjangkau umat tebusan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita semua perlu melihat visi Allah
Tritunggal menjadi Adam terakhir, dan Adam terakhir menjadi Roh pemberi-roh
yang hidup sebagai penyempurnaan dari proses Allah Tritunggal yang mencapai
kita. Mengenai hal ini, kami tidak peduli dengan dewan, kredo, atau teologi
tradisional. Kami hanya peduli pada Firman Tuhan yang murni. Firman menyatakan
bahwa Allah Tritunggal menjadi Adam yang terakhir, dan Adam yang terakhir ini
menjadi Roh pemberi-roh yang hidup. Puji Tuhan bahwa Allah Tritunggal yang
telah melalui proses telah mencapai kita sebagai Roh pemberi-roh yang hidup!
Pada hari kebangkitan Tuhan, Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai
Roh pemberi-roh yang hidup dihembuskan ke dalam para murid.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Berpakaian Dengan Kekuatan Dari Atas</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Lima puluh hari kemudian, pada hari
Pentakosta, sesuatu yang lebih jauh terjadi. Pada hari itu Kristus yang naik
mencurahkan diri-Nya sebagai Roh secara yang hidup kepada para murid untuk
menjadi kekuatan, otoritas, dan seragam mereka. Seorang polisi berseragam
memiliki otoritas. Tidak peduli seberapa mahal dan kuat mobil Anda, Anda tetap
harus mematuhi otoritas polisi. Seragamnya adalah tanda otoritasnya. Pada hari
Pentakosta, seratus dua puluh orang itu dipakaikan Roh yang berkuasa sebagai
seragam surgawi mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Lukas 24:49 Tuhan mengatakan
kepada para murid untuk menunggu sampai mereka diperlengkapi dengan kekuasaan
dari atas. Ketika mereka diperlengkapi dengan kuasa pada hari Pentakosta,
Petrus berdiri untuk berbicara dengan otoritas dan kuasa, dan orang-orang
ditundukkan. Petrus dapat berbicara dengan otoritas karena dia mengenakan
seragam surgawi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tidak boleh mengambil pengajaran
yang tidak akurat tentang Roh Kudus dalam Yohanes 20 dan Kisah Para Rasul 2.
Kita memuji Tuhan atas hembusan nafas Roh dalam Yohanes 20 dan tiupan Roh dalam
Kisah Para Rasul 2. Nafas itu untuk hidup, dan tiupan adalah untuk bergerak.
Selain itu, pernapasan memberi kita kekuatan batin, dan tiupan memberi kita
otoritas luar. Melalui pernapasan dan tiupan, kita diperlengkapi sepenuhnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Fakta Yang Tercapai</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sama seperti penyaliban adalah fakta
yang terpenuhi, demikian pula hembusan Roh kehidupan dan tiupan Roh kekuasaan
juga merupakan fakta yang terpenuhi. Kita harus mempercayai laporan itu dan
mengambil faktanya. Dimana laporannya? Laporannya ada di dalam Bible. Apa
faktanya? Faktanya adalah bahwa Tuhan telah menghembuskan Roh kehidupan ke
dalam orang-orang percaya-Nya dan telah meniupkan kuasa Roh-Nya ke atas mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika beberapa orang mendengar tentang
memercayai laporan dan mengambil fakta mengenai aspek esensial dan yang hidup
dari Roh, mereka mungkin berkata, “Saya tidak merasa bahwa Roh kehidupan telah
dihembuskan ke dalam diri saya, dan saya tidak merasa bahwa Roh kekuasaan ada
padaku.” Jika seseorang mengatakan ini kepada saya, saya akan menjawab, “Apakah
kamu tidak percaya bahwa Tuhan Yesus mati untukmu? Tentu saja Anda percaya,
bahkan tanpa merasakan apa pun. Anda memercayainya karena Bible memberi tahu
Anda demikian. Demikian juga, Anda perlu percaya bahwa Tuhan Yesus telah menghembuskan
diri-Nya sebagai Roh kehidupan ke dalam para murid, termasuk Anda. Anda juga
perlu percaya bahwa Tuhan Yesus telah meniupkan diri-Nya sendiri sebagai Roh
yang berkuasa atas kita semua.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Marilah kita semua mempercayai fakta hembusan
pernafasan dan tiupan Kristus, sama seperti kita mempercayai fakta
penyaliban-Nya. Apakah pada dasarnya kita memiliki Roh kehidupan? Ya, kita
memiliki Roh kehidupan. Bagaimana kita bisa tahu? Kita mengetahuinya karena Bible
memberi tahu kita demikian. Apakah kita juga memiliki Roh yang berkuasa atas
kita? Ya, kita memiliki Roh kuasa atas diri kita. Bagaimana kita bisa tahu? Kita
tahu ini sebagai fakta karena Bible memberi tahu kita demikian. Puji Tuhan atas
penyaliban-Nya, nafas-Nya, dan tiupan-Nya! Pujilah Dia bahwa kita mengetahui
fakta-fakta ini karena Bible memberitahu kita demikian!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kepenuhan Lahiriah Dari Roh Yang
Dicurahkan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2:2 mengatakan bahwa
angin memenuhi rumah tempat berkumpul seratus dua puluh orang itu. Kata Yunani
untuk “memenuhi” di sini adalah pleroo, sebuah kata yang berarti mengisi ke
dalam, seperti angin bertiup memenuhi rumah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 3 dan 4 mengatakan, “Maka tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api, yang bercabang dan hinggap pada
mereka masing-masing; dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus, dan mereka
mulai berbicara dalam berbagai bahasa, seperti yang diberikan Roh kepada mereka
untuk berbicara.” Kata Yunani untuk “memenuhi” dalam ayat 4 adalah pletho (juga
digunakan dalam Kis 4:8, 31; 9:17; 13:9; dan Lukas 1:15, 41, 67). Kata Yunani
ini berarti mengisi secara lahiriah. Menurut penggunaannya dalam Kisah Para
Rasul, pleroo berarti mengisi bejana di dalamnya, seperti angin yang memenuhi
rumah di dalam ayat 2; dan pletho berarti memenuhi orang secara lahiriah,
sebagaimana Roh memenuhi para murid secara lahiriah dalam ayat ini. Para murid
dipenuhi (pleroo) ke dalam dengan Roh (13:52) untuk kehidupan Kristen mereka,
dan mereka dipenuhi (pletho) secara lahiriah dan yang hidup dengan Roh untuk
pelayanan Kristen mereka. Roh yang memenuhi batin, Roh esensial, ada di dalam
para murid (Yohanes 14:17; Rm. 8:11), sedangkan Roh yang memenuhi secara
lahiriah, yaitu Roh kuasa, ada pada (di atas) mereka (Kis. 1:8; 2:17).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setiap orang percaya di dalam Kristus
harus mengalami kedua aspek Roh Kudus. Bahkan Kristus sebagai manusia mengalami
hal yang sama. Dia dilahirkan dari Roh Kudus (Lukas 1:35; Mat 1:18, 20) untuk
keberadaan dan kehidupan-Nya, dan Dia diurapi dengan Roh Kudus (Mat 3:16; Luk
4:18) untuk Pelayanan dan kepindahannya. Roh esensial ada di dalam diri-Nya,
dan Roh kuasa ada pada-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Baptisan Orang Percaya Yahudi Dalam Roh
Kudus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kepenuhan lahiriah dari Roh yang
dicurahkan adalah Kepala yang telah naik membaptis Tubuh-Nya ke dalam Roh. Pada
hari Pentakosta, orang percaya Yahudi, bagian pertama dari Tubuh-Nya, dibaptis;
dan di rumah Kornelius, orang percaya bukan Yahudi, bagian kedua dari
Tubuh-Nya, dibaptis dengan cara yang sama (Kis 10:44-47). Dengan kedua langkah
ini Ia membaptis sekali untuk seluruh Tubuh-Nya ke dalam Roh (1 Kor. 12:13),
yang merupakan penerapan dan realisasi diri-Nya. Untuk membaptis Tubuh-Nya ke
dalam diri-Nya sendiri, Dia membaptisnya ke dalam Roh. Ini adalah pemenuhan baptisan
Roh Kudus yang dijanjikan oleh Kristus, Kepala Tubuh, dalam Kisah Para Rasul
1:5.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kis 2:1-13 kita melihat pencurahan
Roh Kudus atas para murid secara kasat mata. Itulah langkah membaptis orang
percaya Yahudi dalam Roh Kudus. Belakangan, di rumah Kornelius, Kristus
membaptis orang-orang bukan Yahudi yang percaya dalam Roh Kudus. Melalui dua
langkah ini Kristus, sang Kepala, telah membaptis seluruh Tubuh-Nya dalam Roh
Kudus sekali untuk selama-lamanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Semua Dipenuhi Roh Kudus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2:4 mengatakan, “Dan
mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus, dan mereka mulai berbicara dalam
berbagai bahasa, ketika Roh memberi mereka untuk berbicara.” Di sini
"semua" merupakan memodifikasi kata "diisi". <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Tidak Semua Berbahasa Lidah</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita perlu membaca ayat 4 dengan cermat,
memperhatikan tanda bacanya. Ayat ini mengatakan, “Dan mereka semua dipenuhi
dengan Roh Kudus, dan mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa, ketika Roh
memberi mereka untuk berbicara.” Koma setelah “Roh Kudus” dapat membantu kita
untuk melihat bahwa “semua” tidak mengubah “terisi” dan “mulai berbicara.” Di
sini kita memiliki dua predikat: "dipenuhi" dan "mulai
berbicara". Kita perlu memiliki ketajaman untuk mengetahui apakah pengubah
"semua" memodifikasi kedua predikat atau hanya predikat pertama. Jika
itu mengubah kedua predikat, maka ayat 4 mengatakan bahwa semua berbicara dalam
bahasa lidah. Tetapi jika hanya mengubah predikat pertama, maka ayat ini
mengatakan bahwa semua dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi tidak semua berbicara
dalam bahasa lidah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut tata bahasa, ayat 4 tidak
mengatakan bahwa semuanya dipenuhi dengan Roh Kudus dan semuanya mulai
berbicara dalam berbagai bahasa. Misalnya, misalkan kita berkata, “Semua orang
kudus datang ke pertemuan itu, dan mereka mulai berdoa.” Apakah ini berarti
bahwa setiap orang berdoa? Tidak, ini bukan artinya. Demikian pula, ayat 4
tidak mengatakan bahwa semua orang yang dipenuhi Roh Kudus berbicara dalam
bahasa lidah. Bagaimana Anda mengartikan: semua dipenuhi Roh Kudus dan semua
berbicara bahasa lidah? Atau semua dipenuhi Roh Kudus tetapi tidak semua
berbahasa lidah? Mereka yang mempromosikan bahasa lidah percaya bahwa
"semua" dalam 2:4 mengubah predikat kedua dan juga predikat pertama.
Kemudian mereka dapat terus menggunakan ayat ini sebagai dasar untuk menyatakan
bahwa pada hari Pentakosta masing-masing dari seratus dua puluh berbicara dalam
bahasa lidah. Namun, ini hanya menunjukkan bahwa semua dari seratus dua puluh
dipenuhi dengan Roh Kudus. Apakah mereka semua berbahasa lidah? Sungguh sangat
indah kalau demikian. Dalam polemik seperti ini, Firman Tuhan memberikan
panduan buat kita: … Sesuai imanmu, terjadilah padamu (Mat 9:29).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Bahasa Yang Bisa Dimengerti</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Bahasa” yang diucapkan dalam Kis 2:4
adalah menunjukkan berbahasa lidah dengan bahasa yang dapat dimengerti. Bagaimana
dengan bahasa lidah atau bahasa roh yang tidak dimengerti? Menurut 1 Kor 14:12
bahasa lidah bukan untuk manusia tapi kepada Tuhan, karena orang tidak
mendengar (memahaminya), tetapi dalam rohnya dia berbicara hal-hal
misteri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam ayat ini bahasa roh
digunakan untuk membangun iman seseorang yang berbahasa roh itu, bukan untuk
orang lain apakah mereka mendengar atau tidak.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak perdebatan dan kontroversi
tentang berbicara dalam bahasa roh atau bahasa lidah. Ada yang percaya bahwa
bahasa lidah adalah bahasa surgawi yang dengannya kita berbicara kepada Tuhan
tanpa mengetahui apa yang kita katakan. Yang lain meyakini bahwa bahasa lidah
adalah cara Tuhan berhubuat kepada orang lain melalui yang berbicara bahasa
lidah, yang memerlukan seseorang untuk menafsirkannya agar dimengerti. Nyata,
bahwa berbicara dalam bahasa roh berarti berbicara secara spontan dalam bahasa
asing sehingga mereka yang perlu mendengar pesan dapat mengerti apa yang kita
katakana. Jika Bahasa itu ditujukan untuk seseorang maka harus ada yang
menafsirkannya, kalau ucapan itu tidak dimengerti maka akan percuma saja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Pencurahan Roh Kudus Atas Manusia
Daging</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2:14 mengatakan,
“Tetapi Petrus, berdiri bersama dengan kesebelas murid, meninggikan suaranya
dan berbicara kepada mereka: Sdr, orang Yahudi, dan semua orang yang tinggal di
Yerusalem, biarlah ini diketahui olehmu, dan dengarkan kata-kataku. .” Di sini
kata "sebelas" menunjukkan bahwa Matias, yang dipilih dalam 1:26,
diakui sebagai salah satu dari dua belas rasul.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 15 Petrus selanjutnya
mengatakan, “Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena
sekarang jam tiga siang.” Jam ketiga hari itu adalah jam sembilan pagi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat 16 sampai 18 melanjutkan: “Tetapi
inilah yang diucapkan melalui nabi Yoel: Dan pada hari-hari terakhir, firman
Allah, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, dan putra-putrimu
akan bernubuat, dan orang mudamu akan melihat penglihatan, dan orang tuamu akan
mendapat mimpi; dan ke atas hamba-hamba-Ku, baik pria maupun wanita, Aku akan
mencurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu, dan mereka akan bernubuat.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pencurahan Roh setelah kenaikan Kristus
adalah turunnya Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga sebagai Roh Kudus
untuk melaksanakan pelayanan surgawi-Nya di bumi untuk membangun gereja-Nya
(Mat. 16:18) sebagai Tubuh-Nya (Ef. 1:23) untuk memenuhi Perjanjian Baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:17 mengatakan bahwa
Roh harus dicurahkan ke atas semua manusia. Kata-kata “semua daging”
menunjukkan “semua manusia” yang telah jatuh, tanpa membedakan jenis kelamin,
usia, atau status. Ayat 17 juga berbicara tentang nubuatan, penglihatan, dan
mimpi, yang tidak berhubungan dengan kehidupan batin tetapi dengan hal-hal
lahiriah. Roh Kudus yang dicurahkan pada hari Pentakosta sebenarnya adalah
Kristus yang telah bangkit dan naik itu sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Roh Kudus Dicurahkan Agar Kita Dapat
Memanggil Nama Tuhan Untuk Diselamatkan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2:19-20 mengatakan,
“Dan aku akan menunjukkan keajaiban di langit di atas, dan tanda-tanda di bumi
di bawah - darah dan api dan uap asap. Matahari akan berubah menjadi gelap
gulita, dan bulan menjadi darah, sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar
dan mulia itu.” Secara harfiah, kata Yunani yang diterjemahkan “menunjukkan” di
ayat 19 berarti memberi. Ayat 19 dan 20 dalam nubuatan Yoel tidak berhubungan
dengan hal-hal yang terjadi pada hari Pentakosta, tetapi dengan malapetaka pada
hari penghakiman Tuhan di masa depan. Untuk pertimbangan rinci tentang hari
Tuhan, saya akan merujuk Anda ke 2 Petrus 3.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam 2:21 Petrus selanjutnya
mengatakan, “Dan setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan
diselamatkan.” Menyebut nama Tuhan bukanlah praktik baru dalam Perjanjian Baru.
Itu dimulai dengan Enos, generasi ketiga umat manusia, dalam Kejadian 4:26.
Dilanjutkan oleh Ayub (Ayub 12:4; 27:10), Abraham (Kejadian 12:8; 13:4; 21:33),
Ishak (Kejadian 26:25), Musa dan bani Israel (Ul. .4:7), Simson (Hak. 15:18;
16:28), Samuel (1 Sam. 12:18; Mzm. 99:6), Daud (2 Sam. 22:4, 7; 1 Taw. 16 :8;
21:26; Mzm 14:4; 17:6; 18:3, 6; 31:17; 55:16; 86:5, 7; 105:1; 116:4, 13, 17;
118 :5; 145:18), pemazmur Asaf (Mazmur 80:18), pemazmur Heman (Mazmur 88:9),
Elia (1 Raja-raja 18:24), Yesaya (Yes. 12:4), Yeremia (Rat 3:55, 57), dan
lain-lain (Mazmur 99:6). Semua ini dipraktikkan memanggil nama Tuhan di zaman
Perjanjian Lama. Yesaya juga memerintahkan para pencari Tuhan untuk berseru
kepada-Nya (Yes. 55:6). Bahkan bangsa-bangsa lain tahu bahwa para nabi Israel
biasa memanggil nama Allah (Yunus 1:6; 2 Raja-raja 5:11). Orang bukan Yahudi
yang dibangkitkan Allah dari utara juga memanggil nama-Nya (Yes. 41:25). Adalah
perintah Allah (Mazmur 50:15; Yer. 29:12) dan keinginan (Mazmur 91:15; Zef.
3:9; Zak. 13:9) umat-Nya berseru kepada-Nya. Ini adalah cara yang menyenangkan
untuk minum dari mata air keselamatan Allah (Yes. 12:3-4), dan cara yang
menyenangkan untuk menyenangkan diri sendiri di dalam Allah (Ayub 27:10), yaitu
menikmati Dia. Oleh karena itu, umat Allah harus berseru kepada-Nya setiap hari
(Mazmur 88:9). Ini adalah praktik yang sangat menggembirakan yang dinubuatkan
oleh Yoel (Yoel 2:32) untuk Yobel Perjanjian Baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Perjanjian Baru menyebut nama
Tuhan disebutkan pertama kali oleh Petrus, dalam Kisah Para Rasul 2:21, pada
hari Pentakosta sebagai penggenapan nubuatan Yoel. Penggenapan ini terkait
dengan pencurahan Roh Kudus oleh Allah kepada umat pilihan-Nya sehingga mereka
dapat berpartisipasi dalam Yobel Perjanjian Baru-Nya. Nubuat Yoel dan
penggenapannya untuk Yobel Perjanjian Baru Allah memiliki dua aspek: di sisi
Allah, Dia mencurahkan Roh-Nya dalam kenaikan Kristus yang telah bangkit; di
pihak kita, kita memanggil nama Tuhan yang naik yang telah menyelesaikan semua,
mencapai semua, dan mendapatkan semua. Sangatlah penting bagi kita, orang-orang
yang percaya kepada Kristus, untuk berpartisipasi dan menikmati Kristus yang segalanya
dengan semua yang telah Dia capai, dan dapatkan (1 Kor. 1:2). Ini adalah
praktik utama dalam Perjanjian Baru Allah bahwa kita dapat menikmati Allah
Tritunggal yang telah diproses untuk keselamatan penuh kita (Rm. 10:10-13).
Orang-orang percaya mula-mula mempraktekkan hal ini di mana-mana (1 Kor. 1:2),
dan itu menjadi tanda yang populer dari orang-orang percaya Kristus terhadap
orang-orang yang tidak percaya, terutama para penganiaya (Kis. 9:14, 21).
Ketika Stefanus mengalami penganiayaan, dia mempraktikkan hal ini (7:59), dan
praktiknya pasti mengesankan Saulus, salah seorang penganiayanya (7:58-60;
22:20). Kemudian Saul yang tidak percaya menganiaya para penyeru ini (9:14, 21)
dengan menganggap panggilan mereka sebagai tanda. Segera setelah Saulus
ditangkap oleh Tuhan, Ananias, yang membawanya ke dalam persekutuan Tubuh
Kristus, meminta dia untuk dibaptis, memanggil nama Tuhan, untuk menunjukkan
kepada orang lain bahwa dia juga telah menjadi pemanggil seperti itu. Melalui
perkataannya kepada Timotius dalam 2 Timotius 2:22, dia menunjukkan bahwa pada
masa-masa awal semua pencari Tuhan mempraktekkan panggilan tersebut. Tidak
diragukan lagi dia adalah salah satu yang mempraktekkan ini, karena dia meminta
rekan kerjanya yang masih muda, Timotius, untuk melakukan hal yang sama, agar
dia dapat menikmati Tuhan seperti yang dia lakukan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata Yunani untuk "berseru"
adalah epikaleo, terdiri dari epi, setelah, dan kaleo, memanggil dengan nama,
yaitu memanggil dengan suara, bahkan dengan keras, seperti yang dilakukan
Stefanus (Kis. 7:59-60). Kisah Para Rasul 2:21 berbicara tentang menyeru nama
Tuhan. Nama menunjukkan orangnya. Yesus adalah nama Tuhan, dan Roh adalah
Pribadi-Nya. Ketika kita berseru, “Tuhan Yesus,” kita menerima Roh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut konteksnya, Kis 2:21 adalah
kesimpulan dari kutipan nubuatan Yoel, yang dimulai pada ayat 17. Fakta bahwa
ayat 21 adalah kesimpulan dari kutipan tersebut menunjukkan bahwa masalah
pencurahan Roh Allah ke atas semua manusia adalah keselamatan mereka dengan
menyeru nama Tuhan. Pencurahan Roh Allah adalah penerapan keselamatan Tuhan
kepada umat pilihan-Nya. Diselamatkan berarti menerima Roh ini, yang merupakan
berkat Injil dalam Perjanjian Baru (Gal. 3:2, 5, 14). Roh ini adalah Tuhan
sendiri sebagai nafas (Yohanes 20:22) dan air hidup (Yohanes 4:10, 14) bagi
kita. Untuk menghirup Dia sebagai nafas kita dan meminum Dia sebagai air hidup
kita, kita perlu berseru kepada-Nya. Ratapan 3:55-56 menunjukkan bahwa berseru
kepada Tuhan adalah bernafas, dan Yesaya 12:3 dan 4 menunjukkan bahwa berseru
kepada Tuhan adalah minum. Setelah kita percaya kepada Tuhan, kita perlu
berseru kepada-Nya agar kita tidak hanya diselamatkan tetapi juga menikmati
kekayaan-Nya (Rm. 10:12-13). Kekayaan-Nya dinikmati melalui seruan kita
kepada-Nya dengan melatih roh kita. Inilah ibadah yang sesungguhnya kepada
Allah (Yohanes 4:24).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat kita mempertimbangkan ayat 21 dalam
konteksnya, kita melihat bahwa pencurahan Roh Kudus ke atas semua manusia,
yaitu, ke atas semua manusia berdosa, adalah untuk tujuan agar orang-orang
memanggil nama Tuhan dan diselamatkan. Inilah alasan Paulus mengatakan bahwa
jika seseorang ingin diselamatkan, ia perlu memanggil nama Tuhan (Rm.
10:12-13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Roma 10 Paulus berbicara tentang
dua hal — dibenarkan dan diselamatkan. Dibenarkan merupakan masalah batiniah,
dan diselamatkan merupakan masalah lahiriah. Paulus mengatakan bahwa untuk
dibenarkan kita perlu percaya di dalam hati kita kepada kebenaran. Jika kita
percaya dalam hati kita bahwa Tuhan Yesus mati bagi kita dan bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, kita akan dibenarkan di hadirat
Allah. Namun, untuk diselamatkan, kita tetap perlu memanggil nama Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika kita memberitakan Injil dan
membantu orang lain untuk diselamatkan, kita perlu mendorong mereka untuk
memanggil nama Tuhan dan berkata, “Ya Tuhan Yesus!” Dari pengalaman kita tahu
bahwa semakin kuat seseorang menyeru nama Tuhan Yesus, semakin kuat pula
pengalaman keselamatannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mari kita andaikan bahwa seseorang yang
telah mendengar pemberitaan Injil dan ingin diselamatkan berdoa dengan lembut
dan lemah, “Tuhan Yesus, Engkau mengasihi aku, dan Engkau mati untukku. Aku
percaya padamu." Mungkin sulit untuk menyadari bahwa orang yang berdoa
dengan cara yang begitu lemah akan diselamatkan. Namun, misalkan seseorang
dengan keras memanggil nama Tuhan Yesus dan berkata, “Tuhan Yesus! Ya Tuhan
Yesus! Saya orang berdosa, Tuhan, tetapi Engkau mati untuk saya! Ya Tuhan
Yesus, aku mengasihi-Mu!” Tidak diragukan lagi, siapapun yang berdoa seperti
ini, memanggil nama Tuhan dengan kuat, akan diselamatkan. Dia bahkan mungkin
berada di samping dirinya sendiri dengan sukacita di dalam Tuhan untuk
keselamatan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut Kisah Para Rasul 7:59, ketika
Stefanus dilempari batu, “ia berseru kepada Tuhan dan berkata, Tuhan Yesus,
terimalah rohku!” Saulus dari Tarsus menyetujui pembunuhan ini, dan bergabung
dalam penganiayaan besar terhadap gereja di Yerusalem. Menurut 9:14, Saulus
mendapat wewenang dari imam kepala untuk mengikat semua orang yang memanggil
nama Tuhan Yesus. Niatnya pergi ke Damaskus adalah untuk menangkap semua orang
yang memanggil nama Tuhan. Ini menunjukkan bahwa pada masa awal menyeru nama
Tuhan Yesus adalah tanda menjadi pengikut Tuhan. Panggilan ini harus terdengar
sehingga orang lain dapat mendengarnya. Dengan demikian, itu menjadi sebuah
tanda. Pada zaman Saulus, orang percaya adalah mereka yang menyeru nama Tuhan
Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan menampakkan diri kepada Saulus
dalam perjalanan ke Damaskus, dan Saulus berkata, "Siapakah Engkau,
Tuhan?" (9:5). Kemudian Ananias datang kepada Saulus dan berkata
kepadanya, “Bangunlah dan berilah dirimu dibaptis dan hapuslah dosamu dengan
menyebut nama-Nya” (22:16). Di sini Ananias sepertinya berkata, “Saudara
Saulus, kamu menganiaya orang-orang kudus karena memanggil nama Tuhan Yesus.
Mereka menganggapmu sebagai penganiaya, yang menangkap orang-orang beriman
karena mereka menyebut nama Tuhan. Sekarang Anda telah bertobat dan telah
berpaling kepada Tuhan. Tetapi bagaimana mereka yang menganggap Anda seorang
penganiaya dapat mengenali bahwa Anda sekarang adalah seorang saudara?
Satu-satunya cara bagi mereka untuk mengenali Anda adalah dengan memanggil nama
Tuhan. Jadi bangkitlah dan berilah dirimu dibaptis dengan menyeru nama Tuhan
Yesus. Sementara Anda dibaptis dan memanggil nama Tuhan Yesus, orang-orang
kudus akan sangat senang mendengar bahwa Anda juga memanggil nama ini.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat ini banyak orang percaya tidak
memiliki kebiasaan menyeru nama Tuhan Yesus. Beberapa orang yang hanya
mengikuti praktik tradisional mengkritik mereka yang menyebut nama Tuhan.
Seperti yang telah kami tunjukkan, menyeru nama Tuhan bukanlah praktik baru;
itu bukan sesuatu yang diciptakan oleh kita. Menurut Bible, memanggil nama
Tuhan pertama kali dilakukan dalam Kejadian 4.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Seperti Yang Dijanjikan Tuhan Dalam Kitab
Yoel</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita telah melihat bahwa dalam Kis 2:14-21
Petrus, dalam pesannya yang pertama kepada orang Yahudi, menjelaskan tentang
pemenuhan Roh Kudus yang hidup. Pengisian Roh Kudus yang yang hidup ini
dijanjikan oleh Allah dalam Yoel 2:28-29, 32.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pesan pertama Petrus kepada orang
Yahudi (Kis 2:14-47) kita melihat empat hal: penjelasan tentang pemenuhan oleh
Roh Kudus (ay.14-21), kesaksian tentang Manusia Yesus dalam pekerjaan-Nya,
kematian, kebangkitan-Nya, dan kenaikan (ay. 22-36), instruksi dan permohonan
dari orang-orang yang digerakkan oleh Roh (ay. 37-41), dan permulaan kehidupan
gereja (ay. 42-47).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Bersaksi Tentang Manusia Yesus Dalam
Pekerjaan, Kematian, Kebangkitan, Dan Kenaikan-Nya</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Karya-Nya — demonstrasi Tuhan tentang
Dia<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kis 2:22 Petrus berkata, “Hai
orang Israel, dengarlah kata-kata ini: Yesus orang Nazaret, seorang pria yang
ditunjukkan oleh Tuhan kepadamu melalui perbuatan kuasa dan keajaiban dan
tanda-tanda, yang dilakukan Tuhan melalui Dia di tengah-tengahmu, seperti yang
kamu sendiri tahu...” Pesan pertama dari pemberitaan Injil para rasul difokuskan
pada seorang Pria yang disajikan Lukas dalam Injilnya kepada para pembacanya
dari konsepsi-Nya melalui kelahiran-Nya, masa muda, kehidupan di bumi,
kematian, dan kebangkitan, hingga kenaikan-Nya. Sekarang narasi selanjutnya
dari Lukas memberi tahu kita bahwa Orang ini dikhotbahkan oleh para rasul
sebagai Juru Selamat yang ditahbiskan Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata Yunani yang diterjemahkan
“ditunjukkan” dalam ayat 22 secara harfiah berarti menunjukkan, memamerkan, mempertontonkan,
dalam arti membuktikan dengan demonstrasi, sehingga menghasilkan persetujuan.
Ini menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan adalah peragaan Tuhan tentang Dia,
pertunjukan-Nya tentang Dia. Sementara Kristus hidup dan melayani, apa pun yang
Dia lakukan merupakan pameran fakta bahwa pekerjaan-Nya dilakukan oleh Allah.
Dalam keempat Injil kita melihat seorang Pribadi yang luar biasa,
Allah-manusia. Injil menunjukkan Tuhan-manusia ini sebagai Dia yang sepenuhnya
diuji, dibuktikan, dan disetujui. Pemikiran Petrus dalam ayat 22 adalah bahwa
Yesus diuji, dibuktikan, dan disetujui sepenuhnya oleh Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kematiannya sesuai dengan keputusan dan
pengetahuan yang ditentukan sebelumnya dari Allah. Dalam Kis 2:23 kita melihat
bahwa kematian Tuhan sesuai dengan keputusan yang ditentukan dan pengetahuan
sebelumnya dari Allah: “Orang ini, yang diserahkan oleh keputusan yang
ditentukan dan pengetahuan sebelumnya dari Allah, kamu, melalui tangan
orang-orang durhaka, dipaku di kayu salib dan dibunuh.” Nasihat yang ditentukan
ini harus menjadi nasihat yang dipegang oleh Tritunggal sebelum dunia dijadikan
(1 Ptr. 1:20; Why. 13:8). Hal ini menunjukkan bahwa penyaliban Tuhan bukanlah
suatu kebetulan dalam sejarah manusia, tetapi suatu pemenuhan tujuan dari
rencana ilahi yang ditentukan oleh Allah Tritunggal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kematian Kristus juga sesuai dengan
pengetahuan Allah sebelumnya. Kristus telah ditetapkan sebelumnya,
dipersiapkan, oleh Allah untuk menjadi Anak Domba penebus-Nya (Yohanes 1:29)
bagi orang-orang pilihan-Nya menurut prapengetahuan-Nya sebelum dunia dijadikan
(1 Ptr. 1:20). Ini dilakukan sesuai dengan tujuan dan rencana kekal Allah,
bukan secara kebetulan. Oleh karena itu, dalam pandangan Allah yang kekal,
sejak dunia dijadikan, yaitu, kejatuhan manusia sebagai bagian dari dunia,
Kristus telah dibunuh (Wahyu 13:8).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tritunggal ilahi mengadakan keputusan
tentang kematian Kristus. Dalam nasihat itu ditentukan bahwa yang kedua dari
Tritunggal akan menjadi manusia dan mati di kayu salib. Oleh karena itu,
penyaliban Tuhan, yang menurut pengetahuan sebelumnya dari Allah Tritunggal, adalah
hasil dari penentuan yang dibuat oleh Trinitas dalam keputusan kekal. Oleh
karena itu, bukannya kebetulan, penyaliban Tuhan terjadi menurut ketetapan
kekal dari Allah Tritunggal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:23 mengatakan bahwa
melalui tangan orang-orang durhaka Tuhan Yesus disalibkan dan dibunuh.
Orang-orang durhaka ini termasuk Yudas Iskariot (Lukas 22:3-6), imam kepala,
petugas bait suci, tua-tua (Lukas 22:52-53), imam besar dan Sanhedrin Yahudi
(Lukas 22:54, 66-71), Pilatus, Herodes, dan para prajurit Romawi (Lukas
23:1-25) — terutama para agamawan Yahudi dengan wakil-wakil mereka dan politisi
non-Yahudi dengan bawahan mereka. Ini menunjukkan bahwa Yesus dibunuh oleh
seluruh umat manusia, karena kekuasaan Romawi pada masa itu mewakili mayoritas
umat manusia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:23 mengatakan bahwa
Tuhan Yesus disalibkan. Hukuman mati orang Yahudi adalah dengan rajam (Im.
20:2, 27; 24:23; Ul. 13:10; 17:5). Penyaliban adalah praktik bukan Jahudi (Ezra
6:11), diadopsi oleh orang Romawi hanya untuk mengeksekusi budak dan penjahat
keji. Penyaliban Tuhan Yesus bukan hanya penggenapan Perjanjian Lama (Ul.
21:23; Gal. 3:13; Bil. 21:8-9), tetapi juga firman Tuhan sendiri tentang cara
kematian-Nya. (Yohanes 3:14; 8:28; 12:32), yang tidak dapat dipenuhi dengan
rajam. Adalah kedaulatan Tuhan bahwa tidak lama sebelum Tuhan Yesus dihukum
mati, Kekaisaran Romawi membuat hukum bahwa penjahat yang dijatuhi hukuman mati
harus disalibkan. Dengan kematian seperti inilah Tuhan dieksekusi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kebangkitan-Nya — Persetujuan Allah Atas
Dia Sebagai Mesias</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kis 2:24-32 Petrus berbicara
tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitannya adalah persetujuan Allah atas
Dia sebagai Mesias. Melalui kebangkitan Kristus, Allah menyatakan bahwa Kristus
yang telah bangkit adalah Mesias yang sejati, Dia yang diurapi dan ditunjuk
oleh Allah untuk melaksanakan amanat kekal-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:24 mengatakan,
"Yang dibangkitkan Allah, setelah melepaskan rasa sakit maut, karena tidak
mungkin Dia ditahan olehnya." Di sini dan di ayat 32 Petrus berkata bahwa
Allah membangkitkan Yesus. Dalam 10:40 dan 41 dia mengatakan hal yang sama lagi
tetapi menambahkan, “Dia bangkit dari antara orang mati.” Mengenai Tuhan
sebagai manusia, Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa Allah membangkitkan
Dia dari antara orang mati (Rm. 8:11). Mempertimbangkan Dia sebagai Tuhan, ini
memberitahu kita bahwa Dia sendiri telah bangkit dari antara orang mati (Rm.
14:9). Dalam prinsip yang sama, mengenai Dia sebagai manusia, Perjanjian Baru
mengatakan kepada kita bahwa Dia dibunuh oleh manusia (Markus 9:31). Tetapi
mengingat Dia sebagai Tuhan, itu memberitahu kita bahwa Dia menyerahkan
nyawa-Nya sendiri (Yohanes 10:18). Ini juga membuktikan status ganda-Nya -
manusia dan ilahi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:24 mengatakan bahwa
Tuhan tidak mungkin ditahan oleh kematian. Tuhan adalah Allah sekaligus
kebangkitan (Yohanes 1:1; 11:25), memiliki kehidupan yang tidak dapat
dihancurkan (Ibr. 7:16). Karena Dia adalah Dia yang selalu hidup, kematian
tidak dapat menahan-Nya. Dia menyerahkan diri-Nya sampai mati, tetapi maut
tidak punya cara untuk menahan-Nya; sebaliknya, kematian dikalahkan oleh-Nya,
dan Dia bangkit darinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:25 mengatakan, “Sebab
Daud berkata tentang Dia, aku selalu melihat Tuhan di depanku, karena Dia ada
di sebelah kananku, sehingga aku tidak goyah.” Kata-kata "Aku
melihat" memperkenalkan pernyataan Kristus dalam kebangkitan-Nya. Di sini
"Tuhan" mengacu pada Tuhan. Ketika Kristus dipegang oleh Allah
(seperti dalam Yes. 41:13; 42:6), Allah ada di sebelah kanan-Nya. Tetapi ketika
Ia ditinggikan oleh Allah, Ia duduk di sebelah kanan Allah (Kis. 2:33; Mzm.
110:1; Ef. 1:20-21).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:26 melanjutkan,
“Karena itu hatiku bergembira dan lidahku bersuka ria; terlebih lagi dagingku
akan beristirahat dalam harapan.” Ini adalah kutipan dari Mazmur 16:9 dalam
Septuaginta. Tetapi dalam teks Ibrani asli kata untuk lidah adalah “kemuliaan,”
yang merupakan sinonim dari jiwa, menurut Kejadian 49:6 dan Mazmur 7:5. Dalam
kepercayaan-Nya kepada Allah, hati Kristus menjadi gembira, dan jiwa-Nya
bersorak-sorak saat Ia berada di Hades (Kis. 2:27).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata Yunani yang diterjemahkan
“beristirahat” juga dapat diterjemahkan tinggal, berdiam, mendirikan kemahnya.
Setelah Kristus mati di kayu salib, sementara jiwa-Nya bersuka ria di Hades,
daging (tubuh)-Nya beristirahat di kuburan dengan harapan, percaya kepada
Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:27 selanjutnya
mengatakan, "Karena Engkau tidak akan meninggalkan jiwaku di Hades, dan
Engkau tidak akan membiarkan Yang Kudus-Mu melihat kerusakan." Hades,
seperti Sheol dalam Perjanjian Lama (Kej. 37:35; Psa. 6:5), adalah tempat di
mana jiwa dan roh orang mati disimpan (Lukas 16:22-23). Di sini dalam Kisah
Para Rasul 2:27 “kerusakan” mengacu pada kerusakan tubuh di dalam kubur.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:28 melanjutkan,
“Engkau telah memberitahukan kepadaku jalan-jalan kehidupan; Engkau akan
membuatku penuh kegembiraan dengan kehadiran-Mu.” Di sini jalan hidup adalah
jalan keluar dari kematian menuju kebangkitan. Kata Yunani untuk “kehadiran”
juga berarti wajah. Kristus dibangkitkan ke hadirat Allah, khususnya pada
kenaikan-Nya (2:34; Ibr. 1:3).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kis 2:29 sampai 31 Petrus berkata,
“Hai saudara-saudara, izinkan saya berbicara dengan jelas kepada Anda tentang
bapa bangsa Daud, bahwa dia telah meninggal dan dikuburkan, dan makamnya ada di
antara kita sampai hari ini. Oleh karena itu, sebagai seorang nabi dan
mengetahui bahwa Tuhan telah bersumpah kepadanya bahwa dari buah keturunannya
dia akan mendudukkan Seseorang di atas takhtanya, dia, melihat ini sebelumnya,
berbicara tentang kebangkitan Kristus, bahwa Dia tidak ada yang tersisa. di
Hades, daging-Nya juga tidak melihat kerusakan.” Kata Yunani yang diterjemahkan
“buah” di ayat 30 adalah karpos, digunakan untuk Kristus hanya dalam pengertian
keturunan di sini dan di Lukas 1:42. Digunakan untuk buah pohon kehidupan dalam
Wahyu 22:2. Kristus adalah cabang dari Yehovah (Yes. 4:2) dan cabang Daud (Yer.
23:5), dan buah dari Maria dan buah Daud, agar kita dapat makan dari Dia
sebagai pohon kehidupan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Para Rasul 2:30 berbicara tentang
Kristus sebagai Dia yang akan duduk di atas takhta Daud. Hal ini juga
dinyatakan kepada Maria oleh malaikat pada saat mengandung Kristus (Lukas
1:32-33).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul 2:32 Petrus
memberikan kata penutup tentang kebangkitan Kristus: "Yesus inilah yang
dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi." Kata
Yunani untuk “yang” di sini juga dapat diterjemahkan menjadi “siapa”. Para
rasul menjadi saksi kebangkitan Kristus, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi
juga dengan hidup dan tindakan mereka. Terutama mereka memberikan kesaksian
tentang kebangkitan-Nya (4:33), yang merupakan fokus penting dalam melaksanakan
Perjanjian Baru Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Kenaikan-Nya — Peninggian Allah Atas Dia</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kenaikan Kristus adalah peninggian Allah
terhadap Dia. Dalam meninggikan Kristus, Allah membuat Dia menjadi Tuhan dan
Kristus. Pencurahan Roh Kudus adalah bukti bahwa Tuhan telah meninggikan Tuhan
Yesus dan menjadikan Dia Tuhan dan Kristus. Kisah Para Rasul 2:33 mengatakan, “Karena
itu, setelah ditinggikan di sebelah kanan Allah, dan setelah menerima janji Roh
Kudus dari Bapa, Ia mencurahkan apa yang kamu lihat dan dengar.” Ini bukanlah
janji yang diberikan oleh Tuhan dalam Yohanes 14:16-17 dan 15:26, tetapi janji
yang diberikan oleh Bapa dalam Yoel 2:28, dikutip oleh Petrus dalam Kisah Para
Rasul 2:17, dan dirujuk oleh Tuhan dalam Lukas 24:49 dan Kisah Para Rasul 1:4,
tentang Roh Kudus. Penerimaan janji Roh Kudus oleh Kristus yang dimuliakan
sebenarnya adalah penerimaan Roh Kudus itu sendiri. Kristus dikandung dari Roh
pada dasarnya karena keberadaan-Nya dalam kemanusiaan (Luk. 1:35; Mat. 1:18,
20), dan Dia diurapi dengan Roh untuk pelayanan-Nya di antara manusia (Mat.
3:16; Luk. 4: 18). Setelah kebangkitan dan kenaikan-Nya, Dia masih perlu
menerima Roh lagi agar Dia dapat mencurahkan diri-Nya ke atas Tubuh-Nya untuk
melaksanakan pelayanan surgawi-Nya di bumi demi penggenapan Perjanjian Baru
Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul 2:34 dan 35
Petrus melanjutkan, “Karena Daud tidak naik ke surga, tetapi dia sendiri
berkata, Tuhan berfirman kepada Tuhanku, duduklah di sebelah kananku, sampai
aku menjadikan musuh-musuhmu tumpuan kakimu.” Dalam ayat 34 Daud dikutip
mengatakan, “Tuhan berfirman kepada Tuhanku....” Kata “Tuhan” yang pertama mengacu
pada Allah, dan yang kedua, kepada Kristus, yang oleh Daud disebut “Tuanku”
(Mat. 22:44 -45). Kisah Para Rasul 2:34 berbicara tentang Tuhan Yesus yang
duduk di sebelah kanan Allah. Di sini “tangan kanan” menunjukkan posisi
kemuliaan, kehormatan, dan kekuasaan (Kel. 15:6; 1 Raja-raja 2:19; Markus
14:62). </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Menurut 2:35, Tuhan harus duduk
di sebelah kanan Allah sampai musuh-musuh-Nya menjadi tumpuan kaki-Nya. Hal ini
menunjukkan bahwa setelah kenaikan Kristus, Allah masih bekerja untuk
mengalahkan musuh-musuh Kristus sehingga Ia dapat kembali untuk memerintah
dalam Kerajaan Allah yang universal (1 Kor. 15:25; Why. 11:15).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kis 2:36 Petrus menyimpulkan,
“Oleh karena itu biarlah seluruh kaum Israel tahu dengan pasti bahwa Allah
telah menjadikan Dia Tuhan dan Kristus - Yesus ini yang kamu salibkan.” Dalam
ayat ini "kamu" sangat tegas. Sebagai Tuhan, Tuhan adalah Tuhan
sepanjang waktu (Lukas 1:43; Yohanes 11:21; 20:28). Tetapi sebagai manusia, Dia
dijadikan Tuhan dalam kenaikan-Nya setelah Dia membawa kemanusiaan-Nya ke dalam
Allah dalam kebangkitan-Nya. Dan sebagai Yang diutus dan diurapi Allah, Dia
adalah Kristus sejak Dia lahir (Lukas 2:11; Mat 1:16; Yoh 1:41; Mat 16:16).
Tetapi sebagai Seorang yang demikian, Ia juga secara resmi dijadikan Kristus Allah
dalam kenaikan-Nya. Tuhan dijadikan Tuhan, sebagai Tuhan atas segalanya (Kis.
10:36), untuk memiliki segalanya; dan Ia dijadikan Kristus, sebagai Yang
Diurapi Allah (Ibr. 1:9), untuk melaksanakan amanat Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Penyebaran Kristus Dan Kehidupan
Gereja</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kis 2:22-36 Petrus bersaksi
tentang Manusia Yesus dalam pekerjaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya.
Dalam ayat 36 Petrus menyatakan, “Oleh karena itu biarlah seluruh kaum Israel
tahu dengan pasti bahwa Allah telah menjadikan Dia Tuhan dan Kristus - Yesus
yang kamu salibkan itu.” Yesus dijadikan Tuhan untuk memiliki segalanya, dan
Dia dijadikan Kristus untuk melaksanakan amanat Tuhan. Sebagai Tuhan, Tuhan
Yesus sudah menjadi Tuhan, dan dalam keilahian-Nya tidak perlu Dia dijadikan
Tuhan. Namun demikian, dalam kenaikan-Nya Ia, sebagai manusia, dijadikan Tuhan
atas segalanya oleh Allah. Allah menjadikan Yesus Tuhan atas segalanya untuk
memiliki segala sesuatu, termasuk kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan Yesus juga adalah Kristus, bahkan
sejak kekekalan. Selain itu, Ia dilahirkan sebagai Kristus (Lukas 2:11). Namun,
dalam kenaikan-Nya Ia secara resmi dijadikan Kristus Allah. Ini berarti bahwa
dalam kenaikan-Nya Allah melantik-Nya secara resmi ke dalam jabatan Kristus.
Tuhan telah menetapkan Dia, tetapi dalam kenaikan-Nya Dia tetap melantik-Nya ke
dalam jabatan-Nya sebagai Kristus untuk melaksanakan amanat Tuhan. Semoga kita
semua terkesan dengan fakta bahwa dalam 2:36 “Tuhan” mengacu pada kepemilikan,
dan “Kristus” mengacu pada amanat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kis 2:14-47 menekankan pembicaraan Petrus
tentang Kristus. Petrus berbicara tentang Kristus, dan dia bahkan berbicara
tentang Kristus. Ini adalah kasus pertama dari pembicaraan tentang Kristus oleh
orang-orang percaya. Dalam pembicaraannya, Petrus menghadirkan kepada kita
Manusia Yesus dan bersaksi kepada kita tentang Dia. Secara khusus, Petrus
berbicara tentang Tuhan Yesus dalam pekerjaan, kematian, kebangkitan, dan
kenaikan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pembicaraannya tentang Kristus
dalam Kisah Para Rasul pasal dua sampai lima, Petrus tidak menyebut Dia sebagai
Anak Allah. Penekanan Petrus di sini bukanlah pada fakta bahwa Yesus adalah
Anak Allah. Sebaliknya, dalam pasal-pasal ini Petrus menekankan bahwa Tuhan
Yesus adalah manusia. Alasan untuk penekanan ini adalah bahwa orang-orang
Yahudi menyalibkan Kristus sebagai seorang manusia, menganggap Dia hanya
sebagai seorang yang hina, seorang Nazaret, seorang dari kelas rendah. Oleh
karena itu, Petrus berkata bahwa Dia yang dianggap oleh orang Yahudi sebagai
orang Nazaret yang hina telah diperkenan Allah dalam semua yang Dia lakukan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pembicaraan Petrus tentang Kristus
menghasilkan perkembangbiakan Kristus. Pada hari Pentakosta penyebaran ini
mencakup tiga ribu jiwa yang diselamatkan. Penyebaran seperti itu adalah hasil
dari pembicaraan Petrus tentang Kristus. Dari sini kita melihat bahwa berbicara
tentang Kristus pasti mengarah pada penyebaran Kristus dalam diri mereka yang
percaya kepada-Nya. Selanjutnya, orang-orang percaya sebagai perkembangbiakan
Kristus menjadi gereja. Oleh karena itu, dalam pasal dua kita melihat bahwa
pembicaraan tentang Kristus menghasilkan sebuah gereja di Yerusalem. Dalam
pasal ini kita memiliki baik penyebaran Kristus maupun kehidupan gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Menerima Karunia Roh Kudus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kis 2:38 Petrus mengatakan kepada
orang-orang untuk bertobat, dibaptis untuk pengampunan dosa, dan mereka akan
menerima karunia Roh Kudus. Karunia Roh Kudus bukanlah pemberian Roh, seperti
yang disebutkan dalam Roma 12:6, 1 Korintus 12:4, dan 1 Petrus 4:10;
sebaliknya, itu adalah karunia Roh Kudus itu sendiri, yang diberikan oleh Allah
kepada orang-orang percaya di dalam Kristus sebagai karunia unik yang
menghasilkan semua karunia yang disebutkan dalam Roma 12, 1 Korintus 12, dan 1
Petrus 4.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2:38
adalah Roh Kudus dari Allah Tritunggal yang telah diproses dalam Perjanjian
Baru-Nya, baik yang penting bagi kehidupan maupun yang hidup untuk kekuasaan,
yang diberikan kepada orang-orang percaya pada saat mereka percaya kepada
Kristus (Ef. 1 :13; Gal 3:2) sebagai berkat segalanya dari Injil Allah yang
lengkap (Gal 3:14), sehingga mereka dapat menikmati semua kekayaan Allah
Tritunggal (2 Kor 13:14).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para rasul berkhotbah dan melayani
Kristus. Tetapi ketika para pendengar mereka bertobat dan percaya kepada-Nya,
mereka menerima Roh Allah Tritunggal yang ajaib. Ini menyiratkan bahwa Roh ini
hanyalah Kristus yang telah bangkit dan naik sendiri. Penerimaan Roh di sini
bersifat esensial dan yang hidup, dalam pengertian umum dan menyeluruh, berbeda
dengan penerimaan Roh dalam Kisah Para Rasul 8:15-17 dan 19:2-6, yang secara
khusus adalah penerimaan Roh oleh orang-orang beriman.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selanjutnya: KEDATANGAN KEMBALI YESUS KE BUMI</span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-87850593610485234902023-04-03T11:08:00.000+07:002023-04-03T11:08:11.580+07:00KEMBALINYA YESUS KE SURGA<p><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-size: 12pt; text-align: justify;">KEMBALINYA YESUS KE SURGA</span><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: #FFFDF0; line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt;"><span style="background: #FFFDF0; color: #414141; font-family: "Georgia",serif; font-size: 12.0pt;">Sebelumnya: </span><span style="color: #414141; font-family: "Georgia",serif; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><a href="https://www.lemsakti.net/2023/03/pendelegasian-tugas-kerajaan.html" target="_blank"><span style="color: #ff5609;">Pendelegasian Tugas Kerajaan</span></a></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background: #FFFDF0; color: #414141; font-family: "Georgia",serif; font-size: 12.0pt;">Kita memperingati kenaikan Yesus Kristus ke surga dengan
merayakan Hari Kenaikan, yang terjadi pada hari Kamis, yaitu 40 (atau 39) hari
setelah Paskah. Tahun ini, itu akan berlangsung pada 18 Mei. Dikenal dengan
banyak nama - Pesta Kenaikan, Kenaikan Yesus, Kamis Kenaikan, Kamis Putih, atau
Hari Raya Kenaikan Tuhan. Ini adalah hari libur Kristen yang merangkap sebagai
hari libur umum di banyak negara seperti Austria, Belgia, Denmark, Jerman,
Prancis, Indonesia dan banyak lagi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Realitas kenaikan Yesus disaksikan oleh
sejumlah penulis Perjanjian Baru. Pertama, ada narasi sejarah Yesus naik ke
surga dari Bukit Zaitun. Lukas mencatat ini dalam Injilnya serta Kitab Kisah
Para Rasul. Selain itu, dua penulis Injil lainnya menyinggung kenaikan Yesus.
Ditambah dengan kesaksian Stefanus, Paulus, Petrus, dan penulis Surat Ibrani.
Ada sejumlah referensi Perjanjian Baru tentang kenaikan Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Salah satu peristiwa terpenting dalam
kehidupan Kristus adalah kenaikan-Nya ke surga. Alkitab mengajarkan bahwa empat
puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga baik secara kasat mata
maupun secara jasmani. Satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang mencatat
kenaikan itu adalah Lukas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sekarang terjadilah, sementara Dia memberkati
mereka, bahwa Dia dipisahkan dari mereka dan diangkat ke surga. Jadi, mereka
menyembah Dia, dan kembali ke Yerusalem dengan sukacita besar. Dan mereka
terus-menerus berada di bait suci memuji Tuhan. (Lukas 24:51-53).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lukas berbicara tentang Yesus berpisah
dari mereka dengan cara yang menganggap mereka sudah akrab dengan kisah
kenaikan. Dalam pasal pertama Kitab Kisah Para Rasul Lukas mencatat hal
berikut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam buku pertama yang saya buat, saya
telah menceritakan kepada Anda, Teofilus, tentang semua yang Yesus mulai
lakukan dan ajarkan, sampai hari Dia diangkat ke Surga, setelah Dia melalui Roh
Kudus memberikan perintah kepada para rasul yang telah Dia pilih (Kis 1: 1,2).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Alkitab bersaksi bahwa Yesus naik ke
surga di hadapan murid-murid-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sekarang ketika Dia telah mengatakan
hal-hal ini, sementara mereka memandang, Dia terangkat ke dalam awan, sementara
mereka memandang, dan mereka tidak dapat lagi melihat mereka. Sementara mereka
memandang saat Dia naik ke Surga, dua pria berpakaian putih tiba-tiba berdiri
di dekat mereka. Mereka berkata 'Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri
memandang ke Surga? Yesus telah diambil dari kamu kedalam Surga, tetapi suatu
hari Dia akan Kembali dari Surga dengan cara yang sama kamu melihatNya pergi, (Kisah
Para Rasul 1: 9-11).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kitab Suci memberikan kesaksian lebih
lanjut bahwa Yesus naik ke tempat-Nya yang sah di sebelah Bapa. Stefanus adalah
orang percaya pertama yang dihukum mati (martir) karena imannya kepada Kristus.
Saat dia sekarat karena dilempari batu, dia melihat ke surga dan melihat Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tetapi Stephanus, penuh dengan Roh
Kudus, menatap ke surga dan melihat kemuliaan Allah, dan dia melihat Yesus
berdiri di tempat terhormat sebelah kanan Allah. Dan dia berkata kepada mereka,
'Lihat! Saya melihat Surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di tempat terhormat
sebelah kanan Allah!' (Kis 7:55,56). Stefanus melihat Yesus di sebelah kanan
(tempat otoritas) Allah Bapa. Ini bersaksi bahwa Yesus naik dan tinggal di Surga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun Injil Matius tidak berbicara
tentang kenaikan yang menutup pelayanan Kristus di bumi, itu menyinggung
hasilnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">…kamu telah mengatakannya. Dan di masa
mendatang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kekuasaan di sebelah
kanan Allah, dan datang di atas awan-awan surgawi (Matius 26:64)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Markus mencerminkan kepercayaan kuno. Di
sini sekali lagi kita menemukan kata kerja dari Kisah Para Rasul 1:2 dalam
Markus 16:19.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ketika Tuhan Yesus telah selesai berbicara
dengan mereka, Dia diangkat ke Surga, dan duduk di tempat terhormat sebelah
kanan Allah (Markus 16:19).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Injil Yohanes juga berbicara tentang
kenaikan Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yesus berkata kepadanya, 'Jangan memegangKu;
karena Aku belum naik ke Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu, dan
katakan kepada mereka, ‘Aku naik ke BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan
Allahmu'" (Yohanes 20:17). Juga, Yohanes membuat Kristus meramalkan
kenaikan-Nya dengan mengatakan, “Bagaimana jika kamu melihat Anak Manusia naik
ke tempat Dia berasal sebelumnya?" (Yohanes 6:62).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1 Timotius merupakan Pengakuan Kristen
kuno tentang kenaikan Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tanpa pertanyaan, ini misteri besar iman
kita: Kristus telah dinyatakan dalam tubuh manusia, dibenarkan dalam Roh. Dia
telah dilihat oleh para malaikat, dan diberitakan kepada bangsa-bangsa. Dia
telah dipercaya di seluruh dunia dan diangkat ke surga dalam kemuliaan (1
Timotius 3:16). Kata kerja, "diangkat" adalah kata kerja yang sama
seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 1:2.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus berbicara tentang kenaikan. Dan
orang yang sama yang turun jugalah orang yang naik jauh di atas segala langit, sehingga
dia dapat mengisi seluruh semesta dengan dirinya sendiri (Efesus 4:10). Yang
membangkitkan Kristus dari kematian dan mendudukkan Dia di tempat terhormat sebelah
kananNya dalam realitas surgawi (Efesus 1:20)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Peninggian ini tidak dapat dicapai tanpa
semacam kenaikan, dan yang dijelaskan oleh Lukas tampaknya adalah yang
dipahami.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Karena itu juga Tuhan sangat meninggikan
Dia ke tempat terhormat dan menganugerahkan kepadaNya nama di atas setiap nama,
agar dalam nama Yesus bertekuk lutut, semua yang ada di surga, dan di bumi, dan
di bawah bumi, dan agar setiap lidah harus mengaku bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa (Filipi 2:9-11).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus menjelaskan secara teologis apa
yang disiratkan Lukas dicapai dalam kenaikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Rasul Petrus berbicara tentang kenaikan
Kristus menggunakan kata yang sama yang ditemukan dalam Kisah Para Rasul 1:11.
Dia berbicara tentang Yesus Kristus,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sekarang Kristus telah pergi ke surga.
Dia didudukkan di tempat terhormat sebelah Allah, dan semua para malaikat dan
semua otoritas dan semua mengaksep otoritasNya. (1 Petrus 3:22). Ikatan antara
kedua perikop ini dekat, dan implikasi teologisnya jelas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penulis Surat Ibrani memahami dengan
baik apa yang dicapai oleh kenaikan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sejak saat itu kita memiliki Imam Besar
Agung yang telah memasuki Surga, Yesus Anak Allah, marilah kita memegang teguh apa
yang kita percayai (Ibrani 4:14). Demikian pula, dalam Ibrani 7:26, Imam Besar
kita dikatakan "telah diberikan tempat tertinggi terhormat di Surga".<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kejadian kenaikan Yesus ke surga terjadi
40 hari setelah kebangkitan. Selama ini, penulis Perjanjian Baru mencatat bahwa
ada banyak saksi yang melihat Yesus setelah kebangkitanNya. Kenaikan secara
harfiah berarti bahwa Yesus naik, atau diangkat, ke Surga. Ini penting karena
menunjukkan bahwa Dia telah kembali ke Surga setelah menyelesaikan misiNya di
Bumi. Orang Kristen percaya bahwa Yesus ada di Surga bersama Tuhan Allah Bapa,
sampai Dia memutuskan untuk mengirim Yesus ke Bumi untuk penghakiman terakhir.
Acara ini dikenal sebagai Parousia. Parousia adalah kedatangan Kedua Kristus
atau kembalinya Yesus Kristus dari Surga ke bumi, yang diajarkan dalam
eskatologi Kristen.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus memimpin sebelas murid yang
tersisa ke Betania, sebuah desa di Bukit Zaitun, dan menginstruksikan mereka
untuk tetap di Yerusalem sampai kedatangan Roh Kudus: "Dan terjadilah,
sementara Dia memberkati mereka, Dia berpisah dari mereka, dan dibawa ke surga.
Lukas 24:51 Sementara Dia memberkati mereka, Dia meninggalkan mereka dan
diangkat ke surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada Abad Pertengahan Eropa (476 sd
1453M), kesenangan orang-orang terhadap visual dan dramatik menemukan penyaluran
dalam berbagai praktik ritual yang kemudian diasosiasikan dengan pesta.
Kebiasaan populer termasuk prosesi meniru perjalanan Kristus dengan para
Rasul-Nya ke Bukit Zaitun, serta pengibaran salib atau patung Kristus yang
bangkit melalui lubang di atap gereja. Dalam seni Kristen Kenaikan adalah tema
lama, muncul sejak abad ke-5. Versi paling awal dari Kenaikan, yang bertahan di
Barat hingga abad ke-11, menunjukkan Kristus dari samping, mendaki ke puncak
bukit dan menggenggam tangan Tuhan, yang muncul dari awan di atas untuk menarikNya
ke surga. Para Rasul yang berkumpul di bawah menyaksikan acara tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada abad ke-6 versi yang berbeda dari Kenaikan
(</span><i style="font-size: 12pt;">Ascension</i><span style="font-size: 12pt;">) dikembangkan di Syria dan kemudian diadopsi dalam seni
Bizantium. Versi ini menekankan keilahian Kristus, menunjukkan Dia secara
frontal, berdiri tak bergerak di mandorla, atau aureole berbentuk almond,
ditinggikan di atas bumi dan didukung oleh malaikat. Dia memegang sebuah
gulungan dan memberi isyarat berkat. Detail yang aneh dari versi ini adalah
penyertaan reguler Maria ibu Yesus, yang tidak disebutkan dalam kisah
alkitabiah tentang peristiwa tersebut, dan Paulus, yang, berdasarkan sejarah,
tidak hadir. Dimasukkannya tokoh-tokoh ini belum dijelaskan secara memadai,
tetapi mereka mungkin mewakili, dengan sosok Petrus, sebuah alegori gereja yang
ditinggalkan Kristus. Jenis Kenaikan ini, yang mengikuti tradisi Romawi dalam
merepresentasikan pendewaan seorang kaisar, sering kali menonjol dalam dekorasi
monumental gereja-gereja Bizantium sebagai lambang salah satu hari raya utama
gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada abad ke-11, Barat juga mengadopsi
representasi frontal. Namun, dalam versi Barat, kemanusiaan Kristus ditekankan:
Dia mengulurkan tangannya di kedua sisi, menunjukkan luka-lukaNya. Dia biasanya
berada di mandorla tetapi tidak selalu didukung atau bahkan dikelilingi oleh
malaikat; dengan demikian, Dia tidak lagi dibawa ke surga tetapi naik dengan
kekuatanNya sendiri. Pada abad ke-12 versi Kenaikan ini memiliki tempat yang
sangat menonjol dalam dekorasi gereja Romawi Prancis. Kenaikan tetap penting
sebagai subjek devosional dalam seni periode Renaisans (abad ke-14 sampai abad
ke-17 Masehi) dan Barok, keduanya mempertahankan ikonografi Kristus yang
memperlihatkan luka-lukanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Empat puluh hari setelah Kebangkitan,
para Rasul menyaksikan masuknya kemanusiaan Yesus ke dalam kemuliaan ilahi saat
Dia naik ke surga dan menghilang ke dalam awan. Peristiwa ini merupakan simbol
kehadiran dan kemuliaan Tuhan. Kenaikan memenuhi kata-kata Yesus kepada para
imam kepala: "Anda akan melihat Anak Manusia duduk di tempat kekuasaan sebelah
kanan Allah, dan datang dalam awan-awan surga" (Markus 14:62), dan
nubuatan Daniel tentang Anak Manusia:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sebagaimana penglihatan saya berlanjut
pada malam hari, saya melihat seseorang seperti seorang anak manusia datang
dengan awan-awan surga. Dia mendekati Satu Yang Lanjut Usia dan telah dipimpin
ke hadapannya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>KepadaNya diberikan kewenangan,
kehormatan, dan kedaulatan atas semua bangsa-bangsa dunia, sehingga semua orang
dari segala ras dan bangsa akan menaati dia. Pemerintahannya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekal dan tidak pernah berakhir. Kerajaannya
tidak akan pernah dihancurkan. (Dan 7:13–14)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sekarang, untuk selama-lamanya, Yesus
duduk di sebelah kanan Bapa, tidak hanya sebagai raja kita, tetapi juga sebagai
imam besar kita. Dia memimpin ibadat surgawi yang menghormati Bapa, dan Dia
menjadi perantara bagi kita dengan Bapa: “Karena Kristus tidak masuk ke dalam
tempat kudus yang dibuat oleh tangan manusia, yang hanya merupakan tiruan dari
yang asli di Surga. Dia masuk ke Surga itu sendiri untuk tampil sekarang di
hadapan Tuhan atas nama kita.” (Ibr 9:24).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus naik ke surga untuk memulai
pemerintahanNya dalam kemuliaan, tetapi Dia tidak meninggalkan kita.
Sebaliknya, Dia berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman”
(Mat 28:20). Yesus tetap bersama Gereja-Nya dalam banyak hal. Ia hadir dan
berkarya dalam kehidupan setiap orang percaya, khususnya dalam memenuhi
panggilan hidup setiap orang sesuai yang ditetapkan oleh Yesus sendiri. Ia
hadir dalam Injil yang diteruskan melalui Kitab Suci dan Roh Kudus. Dia hadir
dalam penerus para Rasul, yang mengajar dan menjalankan otoritas atas nama
Yesus. Dan Dia hadir setiap kali orang percaya berkumpul dalam nama Yesus,
karena Dia berkata, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,
di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18:20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selain itu, Yesus tidak hanya tetap
hadir bagi kita, tetapi juga Roh Kudus, yang, pada Perjamuan Terakhir, Dia
pertama kali berjanji untuk mengirimkan kepada kita: “16 Dan Aku akan meminta
kepada Bapa, dan Dia akan memberimu Pengacara lain, yang tidak akan pernah
meninggalkanmu. 17 Dia adalah Roh Kudus, yang memimpin ke dalam semua
kebenaran. Dunia tidak dapat menerimaNya, karena tidak mencarinya dan tidak
mengenalinya. Tapi kamu mengenalnya, karena Dia tinggal bersamamu sekarang dan
nanti akan ada di dalam kamu.” (Yohanes 14:16–17). Belakangan, sebelum naik ke
surga, Dia memberi tahu para RasulNya untuk menunggu kedatangan Roh, yang akan
memberi mereka kuasa untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi (Kis. 1:4–5,
8). Janji itu digenapi pada hari raya Pentakosta, ketika Roh Kudus turun ke
atas para Rasul, yang berkumpul di Ruang Atas (Kis. 2:1–42).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada hari itu, para Rasul diubah oleh
kuasa Roh Kudus. Orang-orang yang sama yang telah meninggalkan dan menyangkal
Yesus selama penangkapan di Taman Getsemani hingga penyaliban di Golgota dan
kemudian bersembunyi karena ketakutan, sekarang dipenuhi dengan keberanian.
Dari Roh Kudus mereka menerima kata-kata untuk bersaksi tentang kabar baik
tentang kemenangan Yesus atas dosa dan kematian di seluruh dunia yang dikenal
pada masa itu. Mereka juga menerima kuasa untuk melakukan mujizat dan tanda-tanda
serta keberanianan untuk bersaksi tentang Yesus bahkan sampai mereka sendiri
menderita kematian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Syafaat Yesus bagi kita di surga
meyakinkan kita bahwa Roh Kudus terus dicurahkan ke atas umatNya. Roh Kuduslah
yang menjadikan Yesus hadir dalam setiap jiwa yang merindu kepadaNya. Roh
Kuduslah yang mengilhami Kitab Suci dan yang terus membimbing Gereja dalam
pengajaranNya dan pemeliharaan Keselamatan Iman. Roh Kuduslah yang masuk ke
dalam hati kita masing-masing, memberi kita kekuatan untuk mengaku beriman
kepada Yesus dan mengakui Allah sebagai Bapa kita: “Dan karena kita adalah
anak-anak-Nya, Allah telah mengirimkan Roh Putra-Nya ke dalam hati kita,
mendorong kita untuk berseru, “ya Abba, ya Bapa.”” (Gal 4:6).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Empat puluh hari setelah kebangkitanNya
dari antara orang mati, Kristus, yang diselimuti awan, naik ke Surga. Peristiwa
klimaks (akhir) waktuNya di Bumi disaksikan oleh 11 dari 12 MuridNya: minus Yudas
Iskariot, yang mengkhianati Kristus demi 30 keping perak, telah gantung diri
karena malu. Berbagai pendapat mengklaim bahwa Rasul Paulus juga hadir, serta
Maria, Ibu Yesus dan perempuan lain. Kristus didampingi pada kenaikanNya oleh
dua malaikat. Malaikat ini menjanjikan bahwa: 'Yesus yang sama ini, yang
diangkat dari Anda ke Surga, akan datang dengan cara yang sama seperti Anda
melihat Dia pergi ke Surga.'</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam perikop yang luar biasa ringkas,
Injil Markus merangkum Kenaikan dalam dua kalimat: ‘Maka, setelah Tuhan
berbicara kepada mereka, Dia diterima ke Surga, dan duduk di sebelah kanan
Allah. Dan mereka pergi dan berkhotbah di tempat lain.’ Kembalinya Kristus ke
Surga adalah simbol tertinggi dari keilahian-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lukisan dinding halus Giotto, bagian
dari sebuah siklus, di Kapel Scrovegni di Padua, Italia, </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">menggambarkan profil Kristus, seolah-olah
sedang mendaki. Pelukis, bisa dibilang seniman paling penting dari Renaisans
awal, mungkin telah dipengaruhi oleh sebuah ayat dalam ibadah </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Kenaikan abad pertengahan: 'Tuhan membawa para
tawanan, naik ke tempat suciNya di Sinai.' Tangan Kristus menembus bingkai
lukisan itu. Gambar, perangkat yang digunakan selama berabad-abad dalam
ikonografi. Seniman di orbit Venesia sering dipengaruhi oleh tradisi Bizantium
semacam itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari-hari berlalu, setelah kebangkitan
dan sebelum kenaikan Yesus berkali-kali memperlihatkan diri Nya kepada para
pengikutNya. Suatu kali sekitar 500 murid melihatNya. Ketika Dia menampakkan
diri kepada mereka, apakah Anda tahu apa yang Yesus bicarakan kepada mereka? Yesus
fokus berbicara tentang: Kerajaan Allah. Yahwe, Allah yang menyebutkan namaNya
kepada Musa, mengutus Yesus ke bumi untuk mengajar tentang Kerajaan. Yesus
terus melakukan ini bahkan setelah Dia dibangkitkan dari kematian. Para Rasul
juga melakukan hal yang sama: mengajarkan tentang Injil Kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apakah Anda ingat apa kerajaan Allah
itu? Ya, Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah yang nyata di Surga, dan
Yesus adalah Satu-satunya yang dipilih Allah untuk menjadi raja. Seperti yang
telah kita tuangkan dalam banyak tulisan dan Sekolah LEMSAKTI, Yesus
menunjukkan betapa Dia akan menjadi raja yang luar biasa dengan memberi makan
yang lapar, menyembuhkan yang sakit, dan bahkan membangkitkan orang mati!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi ketika Yesus memerintah sebagai
raja di surga selama seribu tahun, seperti apa jadinya di bumi? Ya, seluruh
bumi akan dijadikan wilayah Kerajaan Surga secara penuh. Tidak akan ada lagi
perang, atau kejahatan, atau penyakit, atau bahkan kematian. Kita tahu ini
benar karena Allah menjadikan bumi sebagai firdaus untuk dinikmati manusia.
Itulah sebabnya Ia membuat taman Eden pada mulanya. Dan Yesus akan memastikan
bahwa apa yang Tuhan ingin lakukan akhirnya terlaksana. Taman Eden akan hadir
kembali di bumi dalam versi Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Waktunya sekarang tiba bagi Yesus untuk
kembali ke surga. Selama 40 hari Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya.
Jadi mereka yakin bahwa Dia hidup kembali. Namun, sebelum meninggalkan
murid-muridNya, Ia memberi tahu mereka, ’Tinggallah di Yerusalem sampai kamu
menerima Roh Kudus.’ Roh Kudus adalah tenaga aktif Allah, seperti angin yang
bertiup, yang akan membantu para pengikutNya melakukan kehendak Allah.
Terakhir, Yesus berkata, ’Engkau harus memberitakan dan mengajarkan tentang Aku
sampai ke ujung bumi.’ Setelah Yesus mengatakan ini, hal yang menakjubkan
terjadi. Dia mulai naik ke surga, seperti yang Anda lihat di sini. Kemudian
awan menyembunyikanNya dari pandangan, dan para murid tidak melihat Yesus lagi.
Yesus pergi ke surga, dan Dia mulai memerintah para pengikutNya yang masih
hidup di bumi dari Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah Alkitab tentang Kenaikan Yesus,
yang terdapat dalam Kisah Para Rasul pasal pertama, menggambarkan kenaikan
Kristus dari Bumi ke alam Surgawi. Menurut Kisah Para Rasul, kenaikan Yesus
terjadi 40 hari setelah kebangkitan di hadapan murid-muridNya. Kristus bangkit
setelah menasihati mereka untuk tinggal di Yerusalem sampai kedatangan Roh
Kudus. Saat dia naik, awan menutupi Dia dari pandangan mereka, dan dua pria
berbaju putih datang untuk memberi tahu mereka bahwa Dia akan kembali
"dengan cara yang sama seperti Anda melihatNya pergi ke surga." Dalam
ajaran Kristiani, kenaikan itu berkorelasi dengan keallahan Yesus, artinya
melalui kenaikanNya, Yesus duduk di sebelah kanan Allah: “Ia naik ke surga, dan
duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa." Kenaikan menunjukkan
dan membuktikan bahwa Yesus Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Yesus bangkit dari antara orang
mati, Ia "menghadirkan diri-Nya hidup" (Kisah Para Rasul 1:3) kepada
para wanita di dekat kubur (Matius 28:9-10), kepada murid-murid-Nya (Lukas
24:36-43), dan kepada lebih dari 500 lainnya (1 Korintus 15:6). Pada hari-hari
setelah kebangkitan-Nya, Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang Kerajaan Allah
(Kis. 1:3).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Jelas dari Kitab Suci bahwa kenaikan
Yesus adalah secara literal, secara jasmani kembali ke Surga. Dia bangkit dari
tanah secara bertahap dan terlihat, diamati oleh banyak orang yang melihatNya.
Ketika para murid berusaha keras untuk melihat Yesus untuk terakhir kalinya,
sebuah awan menyembunyikan Dia dari pandangan mereka, dan dua malaikat muncul
dan menjanjikan kedatangan Kristus "sama seperti kamu telah melihat Dia
pergi" (Kisah Para Rasul 1:11).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kenaikan Yesus Kristus bermakna karena
beberapa alasan:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1) Kenaikan menandakan akhir dari
pelayanan-Nya di bumi. Allah Bapa telah dengan penuh kasih mengutus Putra-Nya
ke dunia di Betlehem, dan sekarang Putra kembali kepada Bapa. Periode
pembatasan manusia telah berakhir.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2) Kenaikan menandakan keberhasilan
dalam pekerjaan duniawi-Nya. Semua yang menjadi tujuan Dia datang untuk
lakukan, Dia telah selesaikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">3) Kenaikan menandai kembalinya
kemuliaan surgawi-Nya. Kemuliaan Yesus telah terselubung selama
persinggahan-Nya di bumi, dengan satu pengecualian singkat pada Transfigurasi
(Matius 17:1-9).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">4) Kenaikan melambangkan peninggian-Nya
oleh Bapa (Efesus 1:20-23). Dia yang berkenan kepada Bapa (Matius 17:5)
diterima dengan hormat dan diberi nama di atas segala nama (Filipi 2:9).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">5) Kenaikan memungkinkan Dia untuk
menyediakan tempat bagi kita (Yohanes 14:2).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">6) Kenaikan menunjukkan awal dari
pekerjaan baru-Nya sebagai Imam Besar (Ibrani 4:14-16) dan Pengantara
Perjanjian Baru (Ibrani 9:15).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">7) Kenaikan menetapkan pola
kedatangan-Nya kembali. Ketika Yesus datang untuk mendirikan Kerajaan, Dia akan
kembali seperti Dia pergi secara harfiah, secara jasmani, dan terlihat di awan
(Kis 1:11; Daniel 7:13-14; Matius 24:30; Wahyu 1:7).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat ini, Tuhan Yesus ada di Surga.
Kitab Suci sering menggambarkan Dia di sebelah kanan Bapa, menunjukkan suatu
posisi kehormatan dan otoritas (Mazmur 110:1; Efesus 1:20; Ibrani 8:1). Kristus
adalah Kepala Gereja (Kolose 1:18), pemberi karunia rohani (Efesus 4:7-8), dan
Dia yang memenuhi segalanya (Efesus 4:9-10).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Salah satu festival Kristen paling awal,
Hari Kenaikan menandai akhir musim Paskah. Acara ini dirayakan terutama oleh
umat Katolik dan Kristen Anglikan; kebanyakan gereja Protestan tidak mengikuti
tradisi ini lagi. Tanggalnya juga berbeda di lokasi geografis yang berbeda.
Gereja Barat lebih suka menggunakan kalender Gregorian untuk menghitung tanggal
ini, sementara banyak Gereja Ortodoks Timur menghitung tanggal ini menurut
kalender Julian. Akibatnya, perayaan mereka terjadi di kemudian hari dari acara
Barat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sesuai Perjanjian Baru dalam Alkitab,
setelah penyaliban Yesus Kristus pada hari Jumat Agung, Dia dibangkitkan dari
kematian dalam tiga hari, pada hari yang kita kenal sebagai Minggu Paskah.
Selama 40 hari setelah itu, Dia tinggal bersama para RasulNya (murid utama
Kristus) untuk memberi petunjuk kepada mereka tentang cara melaksanakan ajaranNya.
Seperti yang dikatakan Alkitab, pada penghujung hari ke-40, Yesus Kristus dan
murid-muridNya pergi ke Bukit Zaitun, dekat Yerusalem. Setelah meminta mereka
untuk tinggal, Kristus kemudian naik ke Surga untuk duduk di sebelah kanan
Allah, dalam tatapan murid-muridNya. Bagi orang Kristen, kenaikan itu
menandakan bahwa Kristus menyelesaikan pekerjaanNya di Bumi dan mengizinkanNya
untuk mempersiapkan tempat bagi para pengikutNya di surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Awalnya merupakan bagian dari perayaan
Paskah, hari ini kemudian dipisahkan dari Paskah, bersamaan dengan Pentakosta.
Perayaan Pentakosta mengakhiri siklus peristiwa yang berhubungan dengan Paskah
dalam kalender Kristen.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa cara orang memperlakukan
Kenaikan:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pergi ke gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12.0pt;">Gereja lokal Anda merayakan hari Kenaikan.
</span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Luangkan waktu untuk menghadiri ibadah,
misa atau kebaktian gereja Kristen. </span></li><li><span style="font-size: 12.0pt;">Layanan ini berbeda berdasarkan apakah
gereja itu Protestan atau Katolik.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menghadiri prosesi gereja</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tradisi Katolik dan Ortodox mengatakan
hari raya ini dirayakan dengan prosesi tiga hari, kemudian pesta itu sendiri,
yang meliputi prosesi obor dan spanduk untuk melambangkan perjalanan Kristus ke
Bukit Zaitun dan masuk ke surga. </span><span style="font-size: 12pt;">Gereja Protestan tidak mengadakan
perayaan besar seperti itu, mereka merayakannya seperti kebaktian biasa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dengarkan himne<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Mendengarkan himne adalah bagian
tradisional dari perayaan Hari Kenaikan. Sebuah medley dari lagu-lagu religi
ini dapat membuat Anda bersenandung selama berhari-hari. Bahkan artis populer
diketahui menyenandungkan satu atau dua himne selama bertahun-tahun. Lihat
'Something In The Water' dari Carrie Underwood, atau 'Where The Streets Have No
Name' dari U2, atau bahkan 'Preach' dari John Legend.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa Contoh Perlakuan Kenaikan Yesus</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Di Swedia, orang-orang berjalan-jalan di
pagi hari. Banyak orang pergi ke hutan pada pukul 03.00 atau 04.00 untuk
mendengar kicauan burung saat matahari terbit, percaya bahwa mendengar burung
kukuk dari timur atau barat membawa keberuntungan. Aktivitas ini mereka sebut
'gökotta.'<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Inggris merayakannya dengan 'memukul
pohon willow'. Di masa lalu, ketika anak laki-laki didorong di sepanjang batas
paroki, mereka dipukuli dengan cabang pohon willow untuk mengusir kejahatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang Welsh tidak bekerja pada hari ini.
Ini lebih dari sekadar perayaan liburan di Wales. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Orang Welsh percaya bahwa melakukan pekerjaan
apa pun pada Hari Kenaikan adalah sial.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Portugal merayakannya dengan menyimpan
gandum di rumah mereka. Secara tradisional, rumah tangga pedesaan Portugis
menyimpan gandum di rumah mereka sepanjang tahun mendatang. Hari ini
diasosiasikan dengan perdamaian dan kemakmuran dan, bagi mereka, gandum
melambangkan kemakmuran.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Indonesia memiliki hari libur umum pada
Hari Kenaikan. Meskipun Kristen adalah agama minoritas di Indonesia, Hari
Kenaikan ditetapkan sebagai hari libur umum. Hari Kenaikan selalu hari Kamis,
empat puluh hari setelah kematian Yesus, hari Jumat. Di antara hari Jumat dan
hari Kamis ada hari Minggu sebagai hari Kebangkitan Yesus dari kuburan. Jadi,
ketiganya adalah hari Libur Nasional, tetapi karena kebangkitan adalah hari
Minggu, maka dirayakan sebagai Paskah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kenaikan Yesus ke Surga Penting</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Refleksi perjalanan hidup. </span><span style="font-size: 12pt;">Ini adalah kesempatan untuk refleksi dan
untuk mendapatkan kedamaian batin. Contoh, di mana kita bisa duduk, merenung,
dan mempelajari arti sebenarnya dari kedamaian, jarang terjadi di dunia kita
yang sibuk. Inilah mengapa kami menyarankan untuk memanfaatkan peluang seperti
itu dengan kedua tangan. Kebaktian gereja Hari Kenaikan berpusat pada tema ini.
Jika Anda bukan orang yang religius atau rutin ke gereja, luangkan waktu
sejenak untuk duduk sendiri dan renungkan perjalanan Anda sejauh ini dan
bagaimana Anda ingin melanjutkan kehidupan. Tidak ada cara yang lebih baik
untuk merayakan hari ini selain dengan memusatkan diri dan pikiran Anda, dan
terhubung dengan Yesus sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Belajar peristiwa ke-Kristen-an. </span><span style="font-size: 12pt;">Memperluas pengetahuan kita baik untuk
kita. Plus, belajar tentang Hari Kenaikan tidak hanya membantu kita memperluas
pengetahuan umum kita, tetapi juga menginspirasi kita untuk menjalankan
beberapa tradisi menemukan cara baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Membantu memperluas cakrawala budaya
kita. </span><span style="font-size: 12pt;">Tradisi semacam itu telah lazim sejak
lama, dan telah mengambil berbagai tingkat kepentingan di seluruh dunia. Bahkan
perayaan berubah sesuai kebiasaan daerah tertentu. Mempelajari lebih banyak
tentang tradisi ini mengubah pandangan kita tentang budaya dan memberi kita
pengetahuan yang luas tentang orang-orang dari negara lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menyesuaikan kehidupan Anda dengan
kehendak Raja Surga. </span><span style="font-size: 12pt;">Kenaikan Yesus ke Surga membuktikan Dia
Allah. Di Surga Dia duduk di sebelah kanan Bapa, memegang otoritas atas semua
kekuasaan bumi dan Surga. Dengan memahami dan menyadari siapa Yesus, Anda dapat
menyesuikan kehidupan Anda dengan kehendak Sang Raja. Ini kesempatan Anda
menelusuri janji-janji yang tersedia bagi para Pengikut Kristus, syarat dan
ketentuan untuk mewujudkan janji-janji tersebut, dan mempersiapkan diri Anda
untuk layak menerima dan mewarisi janji-janji tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kenaikan Yesus Kristus ke Surga adalah
salah satu peristiwa terpenting yang dicatat dalam Perjanjian Baru. Tetapi
meskipun menempati tempat yang vital dalam Kitab Suci, hal itu tidak mendapat
banyak perhatian saat ini, bahkan di kalangan orang Kristen. Dugaan saya adalah
Anda mungkin belum membaca buku apa pun tentangnya atau mendengar banyak
khotbah tentangnya. Biasanya kita fokus pada penyaliban dan kebangkitan. Namun
kenaikan itu sangat penting, terutama dalam merujuk kepada tulisan-tulisan
Lukas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lukas menulis sejarah dua bagian tentang
asal-usul kekristenan. Volume satu adalah Injil yang menyandang namanya. Jilid
dua adalah kitab Kisah Para Rasul. Dan kenaikan itu sangat penting bagi Lukas,
sehingga ia mengakhiri jilid pertama dengan itu (Lukas 24:50-51), memulai jilid
dua dengan melaporkannya lagi (Kisah Para Rasul 1:9-11), dan kemudian mengacu
kembali beberapa kali dalam kitab Kisah Para Rasul.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagaimana Joel Green, seorang sarjana
Perjanjian Baru yang berspesialisasi dalam tulisan-tulisan Lukas, berkomentar,
“Lukas menampilkan peninggian (yaitu kebangkitan & kenaikan) sebagai
peristiwa penyelamatan.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk satu hal, kenaikan menjelaskan
mengapa penampakan Yesus selama empat puluh hari setelah kebangkitanNya
berhenti. Kenaikan itu juga meramalkan peristiwa terakhir dalam sejarah
keselamatan: kembalinya Yesus secara pribadi, fisik, dan mulia. “Orang-orang
Galilea, mengapa kamu berdiri memandang ke surga? Yesus ini, yang diangkat
darimu ke Surga, akan datang dengan cara yang sama seperti kamu melihatnya
pergi ke Surga” (Kisah Para Rasul 1:11).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tapi ada lebih dari itu. Karena kenaikan
Yesus juga merupakan puncak peristiwa peninggian-Nya dan persiapan yang
diperlukan untuk melanjutkan pekerjaan-Nya melalui Roh Kudus dan gereja. Dalam
Kisah Para Rasul 2, Rasul Petrus merenungkan kebangkitan dan kenaikan Yesus
dalam terang Mazmur 16 dan Mazmur 110, dan memberi tahu kita bahwa Yesus
ditinggikan di “sebelah kanan Allah.” Ketika kita menelusuri frasa ini melalui
Kisah Para Rasul kita melihat tiga hal yang dilakukan oleh Kristus yang telah
naik dan bertakhta bagi gerejaNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Benarkah Yesus Naik ke Surga? </span><span style="font-size: 12pt;">Jika kebangkitan ditolak, maka tentu
saja tidak ada ruang untuk kenaikan. Sebaliknya, jika ditetapkan bahwa Yesus dari
Nazaret benar-benar bangkit dari kematian, maka sudah pasti bahwa Ia naik ke Surga.
Tidak perlu berargumen dengan orang-orang yang percaya pada keaslian cerita
Perjanjian Baru, dan dengan mereka yang mempertanyakan atau meragukan ini,
argumen tidak ada gunanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bahwa ada pertanyaan yang tidak disadari
tentang fakta kenaikan ini terbukti dari cara yang kadang-kadang merujuk pada
Tuhan Yesus. Tidak jarang mendengar orang berbicara tentang apa yang Dia
lakukan atau katakan "pada hari-hari Inkarnasi-Nya." Ungkapan seperti
itu, bahkan ketika tidak digunakan dengan niat seperti itu, menyimpulkan bahwa
hari-hari Inkarnasi-Nya telah berakhir. Namun, ini tidak benar, sama seperti
Abraham, Musa, dan Elia tidak lagi menjadi manusia. Yesus naik dalam bentuk
tubuh ke surga, menjadi diri-Nya sendiri untuk kemenangan nyata, Sulung dari
antara orang mati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengunduran diri Tuhan ke dalam bentuk
manusia bukan untuk suatu periode saja. Penghinaan itu adalah sebuah proses di
jalan, yang dengannya Allah akan mengangkat ke dalam kesatuan kekal dengan
diri-Nya sendiri semua yang harus ditebus dengan kemenangan yang diraih melalui
penderitaan. Selamanya dalam Pribadi Orang Nazaret, Tuhan itu satu dengan
manusia. Pada saat ini Orang Nazaret, Putra Allah, berada di sebelah kanan
Bapa. Kesulitan-kesulitan yang timbul sehubungan dengan pernyataan-pernyataan
yang jelas tentang kenaikan Orang Nazaret ini tidak boleh dibiarkan untuk
menciptakan ketidakpercayaan terhadapNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Artinya yang percaya tetaplah percaya
karena mereka percaya berdasarkan anugerah Tuhan, sedangkan mereka yang tidak
percaya biarkan sajalah karena mereka ditentukan untuk binasa. Jadi, tidak
perlu berargumentasi apalagi adu debat. Markus 6: 11; Lukas 10:10.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Makna Kenaikan Yesus</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. Kristus yang naik dan bertakhta
mencurahkan Roh-Nya ke atas gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yesus sendiri telah memberi tahu
murid-muridNya bahwa baik bagi para muridNya bila Dia pergi, karena hanya pada
saat Dia sudah pergi, Dia akan mengirim mereka Penolong lain, Roh kebenaran
(Yohanes 16: 7-16). Dan itulah yang terjadi pada Hari Pentakosta, sepuluh hari
setelah kenaikan Yesus. Roh turun ke atas gereja dengan kuasa, meresmikan zaman
baru dalam sejarah Kerajaan Allah. </span><span style="font-size: 12pt;">Itulah sebabnya Petrus menghubungkan
peninggian Yesus dan pencurahan Roh dalam Kisah Para Rasul 2:33: Oleh karena
itu dimuliakan di sebelah kanan Allah, dan setelah menerima dari Bapa janji Roh
Kudus, Dia telah mencurahkan ini yang kamu sendiri lihat dan dengar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">2. Kristus yang naik dan bertakhta
menerapkan berkat-berkat keselamatan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Setelah menyelesaikan penebusan melalui
penderitaan-Nya di kayu salib, Kristus yang bangkit dan dimuliakan sekarang
menerapkan keselamatan yang telah dimenangkan-Nya, dengan memberikan karunia
pertobatan dan pengampunan dosa. </span><span style="font-size: 12pt;">Seperti yang dikatakan Petrus dalam
Kisah Para Rasul 5:31: Tuhan meninggikan Dia di sebelah kananNya sebagai
Pemimpin dan Juruselamat, untuk memberikan pertobatan kepada Israel dan
pengampunan dosa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">3. Kristus yang naik dan bertakhta
memperhatikan umat-Nya yang menderita saat mereka bersaksi tentang Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita melihat ini dalam Kisah Para Rasul
7, ketika Stefanus menjadi martir pertama dari gereja Kristen. Tetapi dia,
penuh dengan Roh Kudus, memandang ke surga dan melihat kemuliaan Allah, dan
Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Dan dia berkata, “Lihatlah, aku melihat
langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah Para
Rasul 7:55–56)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Semua ini seharusnya memberi kita
dorongan yang besar! Ketika merasa diri kita lemah, Lukas mengingatkan kita
bahwa Kristus yang ditinggikan telah memberi kita Roh-Nya, yang memperlengkapi
kita dengan kekuatan, keberanian, dan kemampuan yang kita butuhkan untuk
menyelesaikan misi kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ketika kita merasa sinis terhadap
penginjilan dan takut tidak ada yang menanggapi pesan kita, Lukas mengingatkan
kita bahwa Kristus yang ditinggikan adalah Pemimpin dan Juruselamat yang
memberikan pertobatan dan pengampunan dosa. Dia adalah Raja yang mencari dan
menyelamatkan yang terhilang. Itu berarti kita tidak perlu memanipulasi dan kita
bisa yakin bahwa beberapa orang akan benar-benar merespons.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ketika kita dilumpuhkan oleh rasa takut
memikirkan risiko yang terkandung dalam membawa Yesus ke negara-negara dan
lingkungan yang sulit dijangkau di dunia, dan gemetar ketika memikirkan kemungkinan
penolakan atau penganiayaan, Lukas mengingatkan kita bahwa Kristus yang
ditinggikan memperhatikan orang yang menderita dan berdiri untuk menyambut
mereka pulang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pertanyaan para murid dalam Kisah Para
Rasul 1:6 tampaknya sangat masuk akal. Mengapa Yesus harus pergi? Mengapa tidak
mengantarkan kepenuhan kerajaan saat itu juga, dan mulai menyelesaikan
semuanya? Bukankah akan menjadi aset besar bagi kerja keras kita dalam misi dan
apologetika jika Yesus masih ada?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Seperti Kebangkitan, Kenaikan Yesus memainkan
keraguan skeptis paling gelap tentang narasi Injil. Betapa mudahnya Mesias yang
seharusnya bangkit menghilang tanpa menunjukkan diriNya kepada siapa pun selain
teman dan keluargaNya!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Namun, Alkitab dengan tegas menolak
untuk setuju dengan perasaan iba diri di atas. Jauh dari memperlakukan Kenaikan
sebagai tahap keluar yang aneh yang fungsi utamanya adalah untuk menjelaskan
mengapa Yesus tidak ada lagi, Kitab Suci berbicara tentang itu sebagai bagian
penting dari rencana Tuhan. Tidak hanya perlu, tetapi para murid bahkan
menyebutnya sebagai bukti utama identitas mesianis Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Alih-alih mencoba menjelaskan
ketidakhadiran Yesus, mereka menggembar-gemborkan kesaksian mereka tentang
Yesus dengan penuh semangat. Kenaikan berdiri sejajar dengan Penyaliban dan
Kebangkitan dalam pernyataan Injil yang paling awal (Kis. 2:33–36; 3:18–21;
5:30–31). Bahkan Yesus menghubungkan Kenaikan dengan karya kematian dan
kebangkitanNya kembali. Ketika Maria Magdalena melihatNya di taman pemakaman
setelah kebangkitanNya, Dia tidak hanya berjalan-jalan, menikmati kenyataan
bahwa semuanya telah tercapai. Tidak, Dia adalah seorang pria dalam misi, dan
masih ada yang lain: “Jangan pegang Aku, karena Aku belum naik ke Bapa” (Yoh.
20:17).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Namun dalam pengalaman saya di dalam
gereja-gereja injili apalagi oikumene, saya jarang mendengar Kenaikan
dikhotbahkan dengan penekanan yang hampir sama dengan yang ditempatkan di kayu
Salib atau kubur kosong. Dalam mencoba menjelaskan Kenaikan, para teolog dengan
cepat menunjukkan hal-hal yang Yesus lakukan sesudahnya: itu adalah pintu
gerbang ke karya syafaat imamatNya, prasyarat untuk pengiriman Roh Kudus, dan
dimulainya pemerintahan surgawiNya. Itu semua benar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Namun, saya tidak pernah mengerti
mengapa Yesus harus pergi untuk melakukan hal-hal itu. Syafaat, melimpahkan
Roh, dan bahkan memerintah. Semua hal ini dapat diwujudkan dalam pelayanan
duniawi dari Mesias yang mulia dan terbukti benar. Jadi mengapa dia harus
pergi? Teologi biblika menawarkan kepada kita jawaban yang sangat jelas dan
mengejutkan atas pertanyaan itu. Jawaban yang memampukan kita untuk melihat
Kenaikan dalam konteksnya yang tepat. Kenaikan bukanlah tindakan menghilang
yang aneh yang dilakukan Yesus pada akhirnya. Seperti seorang penyihir menyelesaikan
pertunjukannya dalam kepulan asap. Melainkan puncak dari semua yang telah Dia
lakukan dalam hasratNya untuk ciptaanNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kenaikan adalah tindakan kemenangan yang
memahkotai pelayanan kerajaan dan imamat Mesias. Kenaikan adalah Peristiwa ahli
waris Daud naik tahta untuk memerintah, dan Imam Besar Agung menyelesaikan
persembahan korban pendamaian. Kenaikan mempersatukan posisi Raja Agung dan
Imam Besar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pertama, pertimbangkan sudut pandang
atau perspektif kerajaan. Kenaikan tampaknya merupakan penggenapan yang tepat
dari penglihatan kenabian di Daniel 7:13–14. Dalam penglihatan itu, Anak
Manusia, yang dikelilingi awan, mendekati takhta Yang Lanjut Usianya dan
diberikan kekuasaan Kerajaan Yang Kekal. Perhatikan bahwa nubuat tersebut tidak
menunjukkan pemerintahan Mesias yang dimulai dengan pemerintahan di bumi,
tetapi secara khusus dengan pemerintahan surgawi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Jika Yesus tetap tinggal di bumi dan
mencoba untuk mengklaim kerajaanNya, maka Dia tidak mungkin menjadi Mesias.
Mengapa? Karena Anak Manusia yang sejati telah dinubuatkan naik ke hadirat
Allah, di sana, di hadirat Allah untuk diberikan pemerintahanNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kenaikan adalah penobatan kemenangan Raja
Mesianik. Yesus telah melakukan apa yang diharapkan dari raja-raja yang baik di
dunia kuno: Dia telah menyelamatkan umat-Nya dari musuh-musuh mereka. Dia telah
mengalahkan kuasa dosa, Setan, dan maut, dan sekarang Dia naik takhta. Sama
seperti raja-raja keturunan Daud di masa lalu yang naik tahta kembali ke
Yerusalem setelah kampanye dan perang militer yang berhasil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Setelah menyelesaikan tindakan raja ini,
Yesus mendekati Yang Lanjut Usianya dan dimahkotai dengan kemegahan dan
kehormatan. Meskipun kita masih menunggu kedatanganNya, bersamaan dengan
manifestasi penuh dan terakhir dari pemerintahanNya, pemerintahan itu telah
dimulai. Sekarang Dia ada di atas takhta, duduk di sebelah kanan Bapa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tanda-tanda yang diharapkan dari zaman
mesianik sedang digenapi di depan mata kita: Roh Kudus telah dicurahkan dan
bangsa-bangsa mulai memalingkan hati mereka untuk menyembah Tuhan. Tuhan Israel,
Yesus namaNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Susunan gambaran alkitabiah bahkan lebih
menarik dengan menghubungkan Kenaikan Yesus dengan karya keimaman Mesias. Umat
Kristen mula-mula menganggap kematian Yesus di kayu salib sebagai korban pendamaian
(Roma 3:25), suatu tindakan dimana dosa-dosa kita sepenuhnya dan akhirnya
diampuni. Namun, berasal dari konteks budaya Bait Allah Israel, akan
mengejutkan sebagian besar orang percaya Yahudi karena anehnya tidak lengkap
untuk mengatakan bahwa Salib adalah satu-satunya yang ada untuk ritual
pengorbanan Yesus. Seperti yang diketahui oleh siapa pun di dunia kuno, pendosa
yang bertobat membutuhkan langkah lebih jauh dalam ritual penebusan dosa. Masih
dibutuhkan langkah berikutnya berupa kurban untuk disembelih dan seorang imam
besar untuk membawa darah kurban ke hadirat Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Paralel yang paling jelas adalah ritual
tahunan Hari Pendamaian. Ketika korban untuk dosa manusia disembelih di altar
besar di luar pintu Bait Allah, itu baru bagian pertama dari ritual. Di telinga
orang Yahudi, klaim bahwa Penyaliban saja merupakan kurban penebusan akan
terdengar seperti mengatakan bahwa kurban telah disembelih di altar dan tidak
lebih. Bagaimana dengan langkah ritual selanjutnya? Imam Besar harus mengambil
darah kurban dan menaiki anak tangga Bait Allah untuk masuk ke dalam tempat
kudus Tuhan yang dikelilingi awan kemenyan (Imamat 16:11–13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Imam besar akan melangkah ke awan itu,
menghilang dari pandangan orang banyak yang menonton di pelataran Bait Allah,
dan kemudian melanjutkan ke Ruang Mahakudus. Di sana, di hadapan Tuhan, Imam Besar
akan mempersembahkan darah korban, menyelesaikan ritual pendamaian dan menjadi
perantara bagi umat. Kemudian dia akan muncul, turun kembali melalui awan dupa
asap kemenyan dengan cara yang sama seperti orang banyak melihatnya pergi,
membawa jaminan keselamatan kembali kepada umat Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Inilah tepatnya yang dikatakan kitab
Ibrani terjadi dalam pendakian Yesus ke surga. Ibrani 6–10 melukiskan gambaran
adegan yang dilakukan ketika Yesus masuk ke hadirat Allah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Menggambarkan pada Hari Pendamaian untuk
menggambarkan Yesus baik sebagai persembahan maupun sebagai pemberi. Sementara
Ruang Mahakudus hanyalah representasi duniawi dari realitas surgawi, Yesus
masuk ke dalam inti realitas itu—ke hadirat Bapa sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Implikasi teologis di sini adalah bahwa
Kenaikan adalah langkah penting berikutnya dalam ritual setelah Salib. Ini
tidak menyiratkan kekurangan apa pun dalam apa yang Yesus lakukan dalam karya
penyelamatanNya di kayu Salib. Bahwa pengorbanan yang telah selesai ini selalu
dimaksudkan untuk diikuti oleh langkah lain dalam proses itu, yaitu membawa
pengorbananNya ke dalam Tempat Mahakudus yang sejati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Bukan hanya orang Ibrani yang melukiskan
gambaran ini. Jika Anda tahu apa yang Anda cari, Anda dapat melihat simetri
pendeta di sebagian besar penggambaran Kenaikan. Kenaikan didahului dengan
jangka waktu 40 hari (Kisah Para Rasul 1:3), sama seperti Hari Pendamaian dalam
tradisi kerabian Yahudi. Sebelum naik, Yesus mengangkat tanganNya untuk
memberkati murid-muridNya, dan kemudian naik ke hadirat Allah (Lukas 24:50–51).
Kalimat ini merupakan rangkaian tindakan yang sama yang dilakukan Harun sebelum
memasuki tabernakel untuk menyelesaikan ritual besar pertama korban pendamaian (Imamat
9:22-23).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Disebutkan secara khusus tentang awan
tempat Yesus menghilang (Kis. 1:9). Awan ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menggemakan baik nubuatan Daniel tentang Anak
Manusia maupun gambaran visual pada Hari Pendamaian. Jika Yesus adalah Imam
Besar Agung yang mempersembahkan kurban di tabernakel surgawi, dia harus naik
untuk melakukan fungsi itu. Perspektif ini menambah lapisan makna baru pada
periode sejarah kita saat ini. Ritual Hari Pendamaian bukan sekadar naik ke
bait suci dan hadirat Tuhan, tetapi juga kembali lagi. Usia ketidakhadiran
Yesus saat ini, kemudian, adalah periode pelayanan imamatNya yang aktif, saat Ia
terus menjadi perantara bagi kita di hadirat Allah Bapa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Demikian pula, janji kedatangan Yesus
yang kedua kali bukanlah suatu peristiwa di masa depan yang berdiri sendiri,
tetapi puncak yang telah lama ditunggu-tunggu dari segala sesuatu yang telah
dilakukan-Nya, seperti yang diramalkan dalam ritual keimaman kuno (Ibr. 9:24–28
). Narasi menghilang-dan-kembali dari Kenaikan dan Kedatangan Kedua dengan
demikian tidak lagi menjadi sesuatu yang aneh atau mengejutkan. Sebaliknya,
dalam terang Kitab Suci, justru itulah yang diharapkan dari Mesias.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Agar Yesus menjadi raja mesianis yang
sejati—orang yang dinubuatkan yang datang untuk mengalahkan musuh umat manusia
dan kembali untuk mengklaim tahtaNya dengan cara yang dijelaskan dalam Daniel
7—maka Dia harus naik. Agar Yesus menjadi Imam Besar Agung, yang diramalkan
dalam ritual bait suci Israel, Ia harus menyelesaikan ritual tersebut dengan
membawa korbanNya ke hadirat Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kenaikan bukanlah sekadar catatan kaki
bagi narasi Injil. Kenaikan bukan ketidakhadiran yang canggung untuk
dijelaskan. Itu tidak lain adalah klimaks dari hasrat Mesias dan persiapan
untuk akhir dari drama penebusan yang agung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Anggota gereja kadang-kadang bertanya:
"Jika semua dosa kita telah diselesaikan ketika Yesus mati di kayu salib,
mengapa kita masih harus mengakuinya?"</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Jawabannya sebagian ditemukan dalam
aspek kepercayaan Kristen yang sering diabaikan, yaitu kenaikan Yesus. Menurut
Perjanjian Baru, Allah membangkitkan Yesus dari kematian, dan kemudian, 40 hari
kemudian, mengangkatNya ke surga (Kis. 1:9–11). Roma, Ibrani, dan 1 Yohanes
semuanya menggambarkan Yesus yang telah naik secara aktif bekerja untuk
umat-Nya di hadirat surgawi Allah. Roma 8:34 dan Ibrani 7:25 mengidentifikasi
aktivitas Yesus saat ini sebagai perantara. Dalam 1 Yohanes 2:1–2, Yesus
melayani sebagai pembela di hadapan Bapa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tetapi mengapa umat Allah membutuhkan
pembela? Apakah Penyaliban tidak cukup untuk keselamatan kita? Saya akan
menjawab tidak. Satu peristiwa Salib saja tidak cukup—hanya pribadi Yesus yang
cukup. Jika yang kita miliki hanyalah Salib, maka kita tidak akan memiliki
keselamatan. Sama pentingnya dengan kematian Yesus, pekerjaan penyelamatan
Kristus melibatkan lebih banyak lagi. Kita membutuhkan pelayanan syafaat Yesus
yang berkelanjutan untuk keselamatan kita. Ibrani mengidentifikasi doa syafaat
Yesus yang berkelanjutan sebagai kunci bagi Yesus “untuk sepenuhnya
menyelamatkan mereka yang datang kepada Allah melalui Dia” (Ibr. 7:25).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sebagai penduduk kota besar dunia banyak
orang telah membentuk suatu bangsa yang tidak sabar. Kita <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sedang terburu-buru. Kita makan makanan cepat
saji, kencan kilat, menggunakan tol jalur pembayaran mandiri, mengakses film
dan acara TV melalui saluran khusus, menggunakan singkatan dalam pesan teks,
dan membaca lebih banyak blog dan lebih sedikit buku. Kita <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memiliki gadget dan aplikasi yang segera
memberikan apa yang kita inginkan, ya, sekarang! Dalam hal menunggu, seperti
yang dikatakan dalam video viral, "Tidak ada yang punya waktu untuk
itu."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Banyak orang mengkritik ketidaksabaran
budaya kita. Sesungguhnya, banyak yang perlu disesali tentang kecenderungan
budaya ini. Tidak semua orang melihatnya sebagai penyakit yang perlu
disembuhkan. Dalam artikel NPR 2010-nya "Impatient Nation: I Can't Wait
for You to Read This," Linton Weeks mengklasifikasikan ketidaksabaran
sebagai kebajikan:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Ketidaksabaran tidak selalu merupakan
hal yang buruk. Tentu, itu bisa menjadi tanda pikiran yang bermasalah. … Tapi
ketidaksabaran juga bisa menjadi tanda pikiran yang sehat: Majalah Wired
mencantumkan ketidaksabaran sebagai karakteristik yang diinginkan dalam
"faktor X" yang mengarah pada kesuksesan. Beberapa pemimpin yang
paling dihormati adalah orang-orang yang tidak sabar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Mengikuti kalender liturgi gereja,
Pentakosta umumnya dipandang sebagai momen klimaks dari masa Paskah. Dalam
Kisah Para Rasul 2, Roh Kudus datang dengan gembar-gembor yang memukau pada sekelompok
kecil orang percaya yang berkumpul berdoa di Ruang Atas itu. Keributan itu
menarik perhatian penduduk setempat, dan dalam satu hari, tiga ribu orang
datang untuk percaya kepada Yesus. Tetapi meskipun Pentakosta memberi tanda
seru pada 50 hari sebelumnya dalam kalender Kristen, Minggu Kenaikan memberi
kita refleksi yang dibutuhkan yang tanpanya Pentakosta tidak masuk akal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kisah Para Rasul 2 kehilangan banyak
artinya tanpa Kisah Para Rasul 1.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Bab pertama Kisah Para Rasul mencatat
percakapan tatap muka terakhir para murid dengan Yesus. Mereka mengajukan
pertanyaan penting dalam Kisah Para Rasul 1:6, “Tuhan, apakah Engkau pada saat
ini akan memulihkan kerajaan bagi Israel?” Ini adalah pertanyaan yang masih kita
ajukan hari ini saat ini. Kita bekerja untuk mendamaikan pengalaman kita saat
ini dengan apa yang kita yakini telah dilakukan Tuhan di masa lalu dan akan
dilakukan lagi di masa depan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sebelum penyaliban, para murid yang sama
ini tidak memahami kematian dan kebangkitan Yesus yang akan datang. Kenaikan
Yesus dengan jelas disebutkan dalam Perjanjian Baru, beberapa sarjana Alkitab
memperdebatkan kapan Yesus naik ke Surga. Misalnya, Injil Markus tidak
memisahkan kenaikan Yesus dari kebangkitaNnya dalam hitungan hari. Dia hanya
menyebutkan, “Maka setelah Ia berbicara kepada mereka, Tuhan Yesus diangkat ke Surga
dan duduk di sebelah kanan Allah” (Markus 16:19).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Hal ini mengikuti beberapa peristiwa
yang terjadi pada hari kebangkitan, membuat beberapa sarjana Alkitab menganggap
dan mengatakan bahwa Yesus naik ke Surga pada hari kebangkitan. Menariknya,
Lukas juga menceritakan kenaikan dalam Injilnya dengan cara yang sama, tidak
memberikan rentang waktu: “Kemudian Dia memimpin mereka [keluar] sejauh
Betania, mengangkat tanganNya, dan memberkati mereka. Saat dia memberkati
mereka, Dia berpisah dari mereka dan diangkat ke surga ”(Lukas 24:50).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Namun, Lukas menambahkan cerita dalam
Kisah Para Rasul, secara khusus menyebutkan “40 hari.” [Yesus] menampilkan
dirinya hidup-hidup kepada mereka dengan banyak bukti setelah Dia menderita,
menampakkan diri kepada mereka selama empat puluh hari. Kisah Para Rasul 1:3 bisa
menjadi cara simbolis untuk menghitung jumlah hari Yesus tinggal bersama para
rasulNya setelah kebangkitan, atau bisa juga 40 hari secara harfiah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Apa pun masalahnya, kuncinya adalah
melihat kenaikan Yesus sehubungan dengan kebangkitan dan itu adalah peristiwa
sejarah yang terjadi lebih 2.000 tahun yang lalu. Yesus naik ke surga lengkap tubuh
dan jiwa dan rohNya, dengan kekuatan-Nya sendiri. Dia sekarang duduk di sebelah
kanan Bapa-Nya, bertahta, bahkan sejauh Dia adalah manusia, sebagai Raja
Semesta Alam. Dari surga, Dia mengutus Roh Kudus untuk membantu Gereja-Nya, dan
di sana Dia memohon kepada kita sebagai Perantara dan Pengacara kita dengan
Bapa. Dia tetap hadir di Gereja-Nya melalui FirmanNya dan sakramen-sakramen,
liturgi, Injil, dan terutama melalui kehadiran nyata, tubuh, darah, jiwa dan
keilahian-Nya, dalam hati orang kudusNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Murid-murid gelisah pada Perjamuan
Terakhir ketika Yesus mengisyaratkan akan naik ke Bapa (Yohanes 13:33).
Kemudian setelah Kenaikan, mereka ditemukan "berdiri di sana memandang ke
langit" sebelum diyakinkan oleh para malaikat (Kis. 1:11). Kita juga dapat
bertanya kepada mereka: Mengapa Yesus harus naik ke surga hanya 40 hari setelah
Kebangkitan? Mengapa Dia tidak bisa tetap berjalan di antara para pengikutNya
selama berabad-abad setelah kebangkitanNya?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kitab Suci menunjukkan kepada kita bahwa
Kenaikan berhubungan secara intrinsik dengan Misteri Paskah dan kedatangan Roh
Kudus. Dengan demikian sangat penting bagi keselamatan kita dan kesejahteraan
Gereja. Injil Yohanes menunjukkan kepada kita bahwa Yesus menghabiskan banyak
waktu pada Perjamuan Terakhir dengan lembut menjelaskannya kepada para rasulNya
(Yohanes 13-16). Thomas Aquinas juga memperjelas pertanyaan melalui
interpretasinya terhadap Injil dan surat-surat Perjanjian Baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Memimpin Jalan ke Surga<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Thomas Aquinas berpendapat bahwa
Kenaikan adalah bagian dari apa yang Kristus lakukan untuk mempengaruhi
keselamatan kita (Summa Theologica III, 57, 6). Dia mengutip Yohanes 16: 7 di
mana Yesus memberi tahu para rasul, "Tetapi aku mengatakan yang
sebenarnya, lebih baik bagimu jika Aku pergi."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Aquinas menulis, “Pertama, Dia
mempersiapkan jalan bagi kenaikan kita ke Surga.” Aquinas mengutip Efesus 4, di
mana Paulus merujuk kepada sebuah Mazmur yang menubuatkan Kristus: “Dia naik ke
tempat tinggi dan menawan para tahanan; Ia memberikan pemberian kepada manusia”
(Efesus 4:8). Paulus mengambil Mazmur 68 sebagai menunjuk pada pembebasan
Kristus atas jiwa-jiwa yang ada di Hades dan membuka pintu surga. Yesus sendiri
yang naik ke sana pantas untuk menyambut mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Aquinas juga mengutip Yohanes 14:2, di
mana Yesus berkata, “Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Jika tidak
ada, apakah Aku akan memberi tahu kamu bahwa Aku akan menyiapkan tempat untuk kamu?
Dan jika Aku pergi dan menyediakan tempat untukmu, Aku akan kembali lagi dan
membawamu ke tempatKu sendiri, sehingga kamu juga berada di tempat Aku berada”
(Yohanes 14:2-3).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yesus sendiri adalah jalan ke surga, dan
oleh karena itu sudah sepantasnya Ia sendiri tinggal di sana untuk memerintah.
Rasul Thomas bertanya kepada Yesus pada Perjamuan Terakhir, “Guru, kami tidak
tahu kemana Engkau pergi; bagaimana kami bisa tahu jalannya?” (Yohanes 14:5).
Yesus menjawab, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang
kepada Bapa kecuali melalui Aku. Jika kamu mengenal Aku, kamu juga akan
mengenal Bapa-Ku” (Yohanes 14:6-7).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Berdoa untuk Kemanusiaan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Alasan kedua Aquinas untuk Kenaikan
sebagai penting untuk keselamatan adalah bahwa melalui itu, Yesus pergi ke
surga untuk berdoa bagi kita sebagai imam besar yang kekal. Dia mengutip Ibrani
7:25, yang berbunyi, “Oleh karena itu, Dia selalu bisa menyelamatkan mereka
yang mendekati Tuhan melalui Dia, karena Dia hidup selamanya untuk menjadi
perantara bagi mereka.” Selanjutnya kita membaca dalam Ibrani 9:24, “Sebab
Kristus tidak masuk ke dalam tempat kudus yang dibuat oleh tangan manusia, yang
merupakan tiruan dari yang benar, melainkan surga itu sendiri, supaya Ia
sekarang menghadap Allah demi kita.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pemberian Karunia kepada Gereja<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Bertahta di sebelah kanan Bapa, Kristus
mengirimkan Roh Kudus dan karunia Roh Kudus ke atas Gereja. Mengutip nubuatan
bahwa “Dia memberikan pemberian kepada manusia,” lanjut Paulus dalam Efesus 4,
“9 Perhatikan bahwa dikatakan “dia naik.” Ini jelas berarti bahwa Kristus juga
turun ke dunia kita yang hina ini. 10 Dan orang yang sama yang turun adalah
orang yang naik lebih tinggi dari semua langit, sehingga dia dapat memenuhi
seluruh alam semesta dengan dirinya sendiri. 11 Inilah karunia-karunia yang
Kristus berikan kepada gereja: para rasul, para nabi, penginjil, dan para
pendeta dan pengajar. 12 Tanggung jawab mereka adalah memperlengkapi umat Allah
untuk melakukan pekerjaan-Nya dan membangun gereja, tubuh Kristus. 13 Ini akan
berlanjut sampai kita semua mencapai kesatuan dalam iman dan pengetahuan kita
tentang Putra Allah sehingga kita akan menjadi dewasa dalam Tuhan, memenuhi
standar Kristus yang penuh dan lengkap.” (Efesus 4:9-13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dihidupkan oleh Roh Kudus dan dimampukan
oleh karisma-Nya, Gereja bertumbuh ke dalam kepenuhan Kristus, yang ada di
surga dalam segala kemuliaan-Nya. Yesus memberi tahu para rasul pada Perjamuan
Terakhir, “… jika Aku tidak pergi, Pembela tidak akan datang kepadamu. Tetapi
jika Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yohanes 16:7).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Meskipun Injil Matius tidak menceritakan
peristiwa Kenaikan yang sebenarnya, itu menyajikan Amanat Agung sebagai gantinya
ketika para rasul naik gunung bersama Yesus untuk terakhir kalinya: “Kepadaku
telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Oleh karena itu, pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putra,
dan Roh Kudus, ajari mereka untuk melakukan semua yang telah Aku perintahkan
kepadamu. Dan lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa, sampai akhir zaman”
(Matius 28:18-20). Hanya ketika mereka dikuatkan oleh Roh Kudus pada hari
Pentakosta barulah para rasul memiliki keberanian untuk keluar dan melakukan
Amanat Agung (Kisah Para Rasul 2).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Selanjutnya, berbicara tentang
karunia-karunia yang berhubungan dengan Roh Kudus yang akan datang, Yesus
berkata kepada para rasul, “26 Tetapi ketika Bapa mengirim Pengacara sebagai
wakilKu — yaitu, Roh Kudus — Dia akan mengajari kamu segalanya dan akan
mengingatkan kamu tentang semua yang telah Aku katakan kepadamu. 27 “Aku
meninggalkanmu dengan karunia—kedamaian pikiran dan hati. Dan kedamaian yang Aku
berikan adalah karunia yang tidak bisa diberikan dunia. Jadi jangan bingung
atau takut.. (Yohanes 14:26-27).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Duduk di Sebelah Kanan Bapa<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Injil Markus memberi tahu kita, “Maka
setelah Ia berbicara kepada mereka, Tuhan Yesus diangkat ke surga dan duduk di
sebelah kanan Allah” (Markus 16:19). Aquinas menjelaskan bahwa ini tidak
dipahami sebagai pengaturan ruang, karena Bapa adalah roh murni. Sebaliknya, itu
berarti bahwa Kristus berdiam dalam kemuliaan ketuhanan yang tak tersingkap
sepenuhnya (sementara di bumi, itu terselubung) dan kuasa penghakiman penuh
diberikan kepadaNya (Summa III, 58, 1). Duduk di sebelah kanan Bapa adalah
milik Kristus baik sebagai Allah maupun sebagai manusia. Sehubungan dengan
ketuhanan, itu berarti Bapa dan Putra setara dalam Ketuhanan, meskipun Bapa
adalah asal mula hubungan dalam Trinitas (Summa III, 58, 2).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sehubungan dengan kemanusiaan, duduk di
sebelah kanan Bapa berarti bahwa Yesus adalah hakim atas segalanya. Kita
membaca dalam Ibrani, “Oleh karena itu, karena kita memiliki Imam Besar Agung
yang telah melintasi surga, Yesus, Anak Allah, marilah kita berpegang teguh
pada pengakuan kita. Karena kita tidak memiliki imam besar yang tidak dapat
bersimpati dengan kelemahan kita, tetapi Dia yang telah diuji dalam segala hal,
namun tanpa dosa. Jadi marilah kita dengan percaya diri mendekati takhta kasih
karunia untuk menerima belas kasihan dan menemukan kasih karunia untuk
pertolongan yang tepat waktu” (Ibrani 4:14-16).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kenaikan itu Meningkatkan Iman, Harapan,
dan Kasih Kita<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Thomas Aquinas mengajarkan bahwa
Kenaikan juga berfungsi untuk membesarkan kita dalam iman, harapan, dan cinta
kasih (Summa III, 57, 1, ad. 3). Aquinas mengutip apa yang Yesus katakan kepada
Rasul Thomas: “Apakah negkau menjadi percaya karena engkau telah melihat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Aku? Berbahagialah mereka yang tidak melihat tapi
percaya” (Yohanes 20:29). Jadi pertama-tama, Kenaikan memungkinkan iman kita
kepada Kristus yang tidak terlihat. Kedua, itu meningkatkan pengharapan, karena
Kristus telah pergi ke tempat yang telah dijanjikan-Nya bagi mereka yang tetap
setia. Ketiga, mempromosikan kasih, karena dari tempatNya di surga Kristus
mengirimkan kepada kita Roh Kudus dan api kasihNya, mendorong kita untuk
mencintai Tuhan dan sesama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Mengenai hal ini, Yesus memberi tahu
para rasul pada Perjamuan Terakhir, “Anak-anakku, Aku hanya akan bersamamu
sebentar lagi. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang Aku <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>katakan kepada orang Yahudi, 'Ke mana Aku
pergi, kamu tidak bisa datang,' jadi sekarang Aku <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengatakannya kepadamu. Aku memberimu perintah
baru: saling mengasihi. Sebagaimana Aku telah mengasihi kamu, demikian pula
kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu
adalah murid-muridKu, jika kamu saling mengasihi” (Yohanes 13:33-35).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kesesuaian Kenaikan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kristus naik ke surga baik untuk
kepentingan kita maupun untuk kesesuaian siapa Dia. Thomas Aquinas menulis,
“Sekarang dengan Kebangkitan-Nya Kristus memasuki kehidupan yang abadi dan
tidak fana. Tetapi sementara tempat tinggal kita adalah salah satu dari
generasi (sementara) dan kerusakan, tempat surgawi adalah tempat yang tidak
dapat rusak. Dan oleh karena itu tidaklah pantas bahwa Kristus tetap tinggal di
bumi setelah Kebangkitan; tetapi sepatutnya Dia naik ke surga” (Summa III, 57,
1).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yesus memberi tahu para Rasul, “Kamu
mendengar Aku berkata kepadamu, 'Aku pergi dan Aku akan kembali lagi kepadamu.'
Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan bersukacita bahwa Aku pergi kepada Bapa…”
(Yohanes 14:28). Aquinas menjelaskan, “Dia memang memperoleh sesuatu mengenai
kesesuaian tempat, yang berkaitan dengan kesejahteraan kemuliaan… Dia memiliki
jenis kegembiraan tertentu dari kesesuaian seperti itu… Dia bersukacita di sana
dengan cara baru, seperti pada suatu hal selesai” (Summa III, 57, 1, ad 2).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kristus, bagaimanapun, selalu bersama
kita di bumi. Secara supernatural, kehadiranNya terlihat dalam banyak karya Roh
Kudus yang terwujud dalam Gereja dan juga secara nyata dalam pelayanan
orang-orang Kudus. Dalam kitab Wahyu, Yesus menyatakan Aku segera datang.
Datanglah Tuhan Yesus. (Wahyu 22: 20)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: #FFFDF0; line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt;"><span style="color: black; font-size: 12.0pt; mso-color-alt: windowtext;">Selanjutnya:
</span><span style="color: #414141; font-family: "Georgia",serif; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Kehadiran Yesus Kembali Dalam Roh<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-43519151394613279962023-03-06T14:19:00.011+07:002023-04-03T11:08:57.984+07:00PENDELEGASIAN TUGAS KERAJAAN<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">PENDELEGASIAN TUGAS KERAJAAN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="https://www.lemsakti.net/2023/02/yesus-bangkit-dari-kubur-inti-dari.html" target="_blank">Sebelumnya: Kebangkitan Yesus</a></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dapat melihat cara menjalankan
kekuasaan Kerajaan Surga di bumi yang kita kenal sebagai pelayanan Yesus di
bumi. Pada saat menjelang kembalinya Dia ke Surga, kita diajarkan dan diberikan
mandat yang harus kita kerjakan selagi kita masih di bumi dan proses ini
disebut pendelegasian kekuasaan dan kewenangan. Proses utama tentang
pendelegasian tugas Kerajaan kita kenal sebagai Amanat Agung Yesus tepat
sebelum Ia naik ke surga, disertai berbagai kelengkapan yang Dia sediakan bagi
para penerusNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kemudian Yesus mendatangi mereka dan
berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena
itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka untuk mematuhi semua yang
telah Aku perintahkan kepadamu. Dan sesungguhnya Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:18-20) Dalam beberapa pemahaman, kata
“kuasa” lebih tepat bila diganti dengan dan digunakan kata “otoritas”. [kekuasaan
= power adalah kapasitas individu untuk mempengaruhi kehendak atau perilaku
orang lain. Otoritas = kewenangan adalah hak secara hukum yang dimiliki
seseorang untuk memberikan perintah kepada orang lain). Yesus adalah otoritas,
pemegang kewenangan dari penguasa sesungguhnya “Allah Bapa”, sama seperti Allah
Bapa, Dia adalah Allah Anak yang tunggal yang bangkit dari kematian dan hadir
dimana-mana, memerintah dan mengkomandokan para muridNya untuk mengajarkan
pengajaranNya, menyebarluaskan berita tentang Injil Kerajaan kepada seluruh
suku bangsa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Amanat Agung dapat diartikan sebagai
Perintah Paling Penting. Kewenangan atau otoritas raja menentukan tugas-tugas
para pembantunya. Perintah Paling Penting dimulai dengan semua kewenangan.
Tanpa memahami dan mengerti siapa raja dan bagaimana menggunakan kewenangannya,
maka kita kemungkinan besar menyalahgunakan otoritas tersebut. [gereja yang
menekankan keselamatan dalam tradisinya tidak memahami otoritas Yesus dan
cenderung alergi terhadap pengajaran Kerajaan dan Pemuridan. Bahkan mereka
jarang membaca apalagi menaati isi bible. Sesungguhnya gereja seperti ini telah
menyimpang dari perintah Yesus sendiri yang dapat kita temukan dalam bible atau
alkitab). Perintah Paling Penting Yesus kepada para pengikutNya adalah
“kemanapun kamu pergi kamu harus memuridkan bangsa-bangsa, terjunkan mereka ke
dalam kepemimpinan yang diberikan oleh surga kepada bumi, otoritas Bapa, Putra,
dan Roh Kudus”. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Peran kamu adalah
memuridkan (mengajar dan melatih mereka) suku-suku bangsa-bangsa untuk mematuhi
dan taat penuh kepada apa-apa yang raja telah komandokan. Dan Aku berjanji
kepadamu Aku akan Bersama kamu para hambaKu, hingga tujuan zaman ini terpenuhi
dengan sempurna: yaitu otoritas surga secara penuh dipulihkan di bumi”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Injil Matius dengan jelas memberi pesan
bahwa Yesus adalah Kristus artinya Raja, yaitu pemimpin yang dipilih oleh surga
untuk bumi. Yesus sebagai Anak atau Putra Allah, bertugas memulihkan kekuasaan
BapaNya di surga ke dalam realitas bumi. OtoritasNya diterima melalui loyalitas
kepada otoritas surga, dan bahkan taat sampai mati. Dia menerima kerajaan
ketika Roh pengudusan mengembuskan kehidupan kedalam tubuhNya yang mati,
membangkitkannya dari segala kekurangan dan kematian, mengurapinya sebagai raja
dengan semua kewenangan bapaNya di dalam realitas surga, sebagai raja yang
dibangkitkan membawa semua otoritas ke dalam bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Yesus menetapkan ulang
kehidupan kepada setiap orang dan segala sesuatu ke dalam realitasNya.
Berdasarkan deklarasi Bapa dan pekerjaan memberi kehidupan oleh Roh, raja
Jahudi yang disalibkan adalah raja bangsa-bangsa yang dibangkitkan.
Bangsa-bangsa telah berjuang dengan susah payah untuk Allah bangsa dalam masa
Perjanjian Lama. Keturunan Daud diurapi dalam setiap generasi sampai kerajaan
lenyap. Mazmur pasal dua mengungkapkan perseturuan dan konflik, tapi juga
menyerukan bahwa Tuhan bertahta di surga, dan Dia telah menetapkan rajanya di
bumi. Pada waktu penahbisan raja, kerajaan Daud menerima otoritas kedaulatan
surga. Aku memproklamasikan dekrit Tuhan, “Kamu Putraku, hari ini kamu menjadi
Putraku. Mintalah kepadaku…. Aku akan memberikan bangsa-bangsa menjadi
warisanmu, engkau akan memiliki sampai ke ujung bumi”. Kebangkitan Yesus
Kristus telah menerima semua otoritas BapaNya di surga, semua otoritas atas
semua bangsa-bangsa di bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Otoritas ini telah dipercayakan oleh
Bapa kepada Putranya Yesus Kristus dalam usaha memenuhi komitmen perjanjian
yang tidak pernah Dia lepaskan dan menyerah untuk berkuasa dan berwenang
sepenunya atas kehidupan manusia, semua ciptaanNya di bumi, dan bumi itu
sendiri, tidak menjadi masalah betapa sulitnya kita harus mengelolanya.
Bangsa-bangsa membangun kerajaan-kerajaan dengan perang (Kejadian 10:8-12),
diikatkan Bersatu bersama untuk mengambil otoritas surga ke bumi dalam tangan
manusia (Kejadian 11:4). Tapi, Tuhan Allah mempunyai cara tersendiri membangun
bangsa melalui Abraham untuk menjalankan otoritasNya (Kejadian 12). Itulah
Amanat Agung, Perintah Paling Penting dari Allah Bapa yang diluncurkan dalam
cerita Perjanjian Lama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi bangsa Tuhan menghadapi
permasalahan dengan mengaliansikan dirinya sendiri dengan kekuasaan-kekuasaan
manusia dan mengabaikan kedaulatan surgawi yang telah disediakan untuk mereka.
Ketika bapa Surga mengirimkan seorang yang Dia urapi untuk menyelamatkan
mereka, pemimpin bait Allah bergabung dengan kekuasaan imperialisme untuk
menyingkirkannya. Ketika itulah selalu Tuhan Allah mendemonstrasikan
kesetianNya dan bagaimana Dia menggunakan otoritasnya: membangkitkan seorang
yang Dia urapi dengan cara memberikan Roh pemberi hidup, menahbiskan keturunan
biologi Daud sebagai pemimpin kepada siapa bangsa-bangsa yang akan membaktikan
dirinya dan patuh (Roma 1:1-5), mendudukkannya dalam tahta dengan segala
otoritas di surga dan di bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kristus yang dibangkitkan adalah setia
dan otoritas Allah dalam pribadi:</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Symbol;"> </span>Dia adalah anak manusia dalam gambaran kedaulatan
surgawi (Kejadian 1:26) memulihkan bumi sebagai kekuasaan dari Pencipta (Mazmur
8). </span></li><li><span style="font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"> Dia adalah singa Jehuda yang mewarisi janji-janji
keluarga Yakub (Kejadian 49:10, Bilangan 24:17). </span></li><li><span style="font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"> D</span><span style="font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">ia adalah anak Daud yang dipercayakan dengan
kekuasaan kekal dari bapaNya di surga (2 Samuel 7:14-16), dibenamkan ke dalam
kematian ketika kerajaan telah terlaksana (Mazmur 22:1, Amos 9:11), dan
ditinggikan di atas musuh-musuhNya oleh dekrit ilahi (Mazmur 110:1-2).</span></li><li><span style="font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"> Dia adalah Yang Agung dari pemerintahan ilahi dan
damai tanpa akhir, penguasa Kerajaan Allah yang membawa hidup keadilan dan
kebenaran ke dalam bumi dengan cara menurunkan semangat kekekalan bumi dan
digantikan dengan Kedaulatan ilahi (Yesaya 9:7).</span></li></ul><!--[if !supportLists]--><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita mengerti dan memahami otoritas
Kristus, kita memahami bahwa Dia memanggil kita untuk melakukan Amanat Agung,
melakukan Perintah Paling Penting. Otoritas raja yang kita layani menentukan
peran kita. Otoritas itulah yang didelegasikan kepada kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perintah Yesus kepada kita adalah
membuat murid-murid. Yesus tidak pernah memerintahkan kepada kita untuk
berkumpul seminggu sekali di gedung yang kita sebut gereja. Gereja bagi Yesus
adalah sekumpulan orang yang pergi untuk menyampaikan Injil Kerajaan yaitu
Yesus Sang Raja sudah datang dari surga ke bumi dan memuridkan mereka yang
telah dipilih oleh Allah sendiri. Kita tahu itu karena Dia telah melakukannya
lebih dahulu sebagai model dan contoh bagi kita. Muridnya yang kita kenal
sebagai Para Rasul, dijadikanNya murid dengan mengajari mereka dengan cara
menceritakan kerajaan dan kekuasanNya untuk menyembuhkan orang yang menderita
karena sakit, mengusir setan yang menawan jiwa seseorang, memberi makan yang
lapar, membangkitkan orang mati. Dengan menerima semua otoritas, Dia
mengirimkan para magang ini untuk memuridkan semua bangsa-bangsa dalam arti
supaya hidup sebagaimana dititahkan oleh rajanya, sebagaimana Dia sudah tunjukkan
kepada mereka. Dengan cara ituah Dia meminta supaya setiap bangsa-bangsa
dibenamkan ke dalam otoritas bapaNya, denggan mengimplementasikan otoritas
Putra, dengan dimampukan oleh Roh yang membersihkan. Dengan cara inilah bumi
dipulihkan ke dalam kekuasaan surga, dengan cara semua bangsa-bangsa
mengimplementasikan, menerapkan, menjalankan cara hidup yang diperintahkan oleh
pemimpin surga kita yang diurapi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Betapa beruntungnya kita, diistimewakan
mewakili strategiiNya sekarang, menunjukkan kepada bangsa-bangsa bagaimana
caranya kerajaan ilahi bekerja, suatu dunia yang direkonsiliasikan dan
disatukan satu sama lain dan dengan raja kita. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pelajaran yang tersedia bagi kita tentang
delegasi dari Yesus, Raja Surga di bumi, terlihat dalam Amanat Agung, antara
lain:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1) Yesus meletakkan dasar untuk
mendelegasikan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebelum memberikan Amanat Agung, Yesus
menghabiskan waktu tiga tahun bersama para murid-Nya untuk mengajar dan
mendemonstrasikan pemuridan. Sejak awal Yesus memperjelas tujuan jangka panjang
dengan memanggil mereka menjadi penjala manusia (Mat. 4:19). Waktu para murid bersama-Nya,
Dia mempersiapkan mereka untuk tugas besar yang akan datang ketika Dia tidak
lagi bersama mereka, yaitu para murid diperlengkapi untuk pergi dan memuridkan
semua bangsa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">2) Yesus mendelegasikan apa yang menjadi
milik-Nya untuk diberikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bapa telah memberi Yesus semua otoritas
di surga dan di bumi. Dia membutuhkan orang untuk melanjutkan melakukan
pekerjaan-Nya karena Dia akan kembali ke tempat asalnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">3) Yesus menyediakan apa yang mereka
butuhkan untuk memenuhi tanggung jawab ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Komisioning (tanggung jawab apa yang
diberikan kepada mereka).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Cara (instruksi melaksanakan).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dukungan yang terus-menerus (kehadiranNya
– selalu tersedia, selalu dapat diakses dalam wujud Roh Kudus)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">4) Yesus tidak mengatur secara mikro.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus memberikan Amanat Agung saat Dia
hampir meninggalkan mereka. Dia mempercayakan mereka dengan tanggung jawab ini
dan kemudian naik kembali ke surga. Sementara Dia memberikan rincian tentang
apa yang terlibat dalam pergi dan memuridkan semua bangsa, Dia tidak menentukan
metodologi dan gaya yang tepat untuk membaptis dan mengajar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gereja sebagai pananggungjawab utama pemuridan
perlu panduan untuk pendelegasian yang efektif yang tumbuh dari Amanat Agung. Sebagai
seorang pemimpin gereja, bagian dari tanggung jawab Anda adalah untuk mendukung
dan memajukan misi Tuhan bagi gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Otoritas</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus berkata, "Semua otoritas di
surga dan di bumi telah diberikan kepadaku." Kita pergi dalam kuasa dan
otoritas-Nya, bukan milik kita sendiri. Jika para pemimpin gereja tidak menyelesaikan
masalah otoritas ini, mereka telah menghalangi Tubuh untuk melakukan bagian
mereka dalam memenuhi Amanat Agung. Posisi sebagai pemimpin memberi otoritas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemimpin dapat memetik dan memilih apa
yang ditempatkan di bawah otoritas-Nya karena dia yang pegang kendali.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanggung Jawab</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus memberi tanggung jawab kepada
murid-murid-Nya untuk memuridkan. Perhatikan faktor kualifikasi. "Pergi
dan jadikan murid." - Saat Anda pergi (apa pun yang Anda lakukan, ke mana
pun Anda pergi), jadikan orang yang Anda temukan menjadi pengikut Kristus. ...
Jadilah proaktif atau disengaja dalam hal ini setiap saat. "Buatlah
murid-murid semua bangsa." - Berpikirlah besar dalam hal membuat murid
(semua). ... Berfokuslah ke luar, selalu melihat gambaran besarnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Seberapa serius Anda mengambil tanggung jawab
ini akan terlihat pada seberapa banyak Anda mengarahkan gereja menuju
faktor-faktor yang memenuhi syarat ini. Sikap yang sesuai dengan perasaan Anda
tentang tanggung jawab ini dan peran kepemimpinan Anda. Melihat penjangkauan tegasnya
menobatkan orang menjadi pengikut Kristus sebagai tanggung jawab utama. (Orang
Kristen khususnya di Indonesia agak ketakutan ketika diperhadapkan dengan isu
kristenisasi yang digembargemborkan oleh mereka yang tidak atau belum percaya
kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Serangan dan
ancaman semacam itu sebaiknya diabaikan saja dan doakan orang itu untuk segera
masuk dalam lingkaran Kristus). Orang lain mungkin lebih memenuhi syarat untuk
memuridkan, tetapi yang jelas bible memerintahkan kepada semua orang Kristen
untuk memuridkan. Penginjilan otomatis terlaksana ketika Anda <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan pemuridan. Penginjilan model lama
sering gagal memuridkan orang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pusat Fokus</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sepanjang seluruh proses pemuridan,
perhatian tetap ditujukan kepada Tuhan. Amanat Agung membawa orang melampaui keselamatan
di dalam Tuhan Yesus untuk mengambil keputusan: secara publik mengidentifikasi
diri dengan Allah ("membaptis mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh
Kudus"). Belajar untuk membiarkan Dia, Yesus menjadi Tuhan (Raja) dan
bukan hanya Juruselamat ("mengajar mereka untuk mematuhi semua yang telah Aku
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perintahkan kepadamu"). Kata patuh
berarti murid harus tunduk dan ikuti prosedur yang sudah ditetapkan, tidak
boleh sesuka hati dirinya sendiri. Ada kesulitan yang mungkin Anda alami yang
cenderung mengalihkan fokus ke tempat lain. Berjuang untuk menjaga agar program
atau agenda gereja/pribadi tidak menjadi titik fokus (kesalahan atau dosa
terbesar gereja masa kini). Berjuang untuk menjaga diri saya sebagai pemimpin
agar tidak menjadi titik fokus (kesalahan atau dosa terbesar Ketua Umum Sinode,
Ketua Umum Aras … mempertahankan kekuasaan). Fokus saja kepada Tuhan Yesus Kristus,
bukan yang lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Keyakinan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Betapa mudahnya rasa tidak aman muncul
saat kita berusaha menjangkau dan memuridkan orang lain. Pemimpin tidak
dibebaskan dari rasa takut akan kegagalan, kekhawatiran tentang apa yang akan
dipikirkan orang, dan ketidakpastian lain tentang prosesnya. Ketakutan dan
ketidakamanan tidak harus melumpuhkan jika kita memperhatikan alasan kita dapat
bergerak maju dengan percaya diri untuk memenuhi Amanat Agung. -- Yesus
berkata, "sesungguhnya Aku menyertai kamu selalu, sampai akhir
zaman."<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Apa yang cenderung membuat
Anda merasa tidak aman? Merasa seperti saya sendirian dalam hal ini, bahwa
orang lain tidak melihatnya. Merasa seperti saya tidak memadai untuk tugas itu.
Atasi ini dengan fokus dalam keyakinan kepada Yesus sendiri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus mengidentifikasi perintah terbesar
sebagai:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” "Kasihilah
tetanggamu seperti kamu mengasihi diri sendiri."<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Semua Hukum dan Pesan Para Nabi
bergantung pada dua perintah ini." (Mat. 22:37-40)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tentu saja ini akan menunjukkan bahwa
semua yang kita lakukan entah bagaimana terkait dengan kasih, yang akan
mencakup keterampilan kepemimpinan dalam pendelegasian. Motivasi kita, serta
proses yang kita gunakan dalam mendelegasikan, harus berasal dari kasih kita
kepada Tuhan dan sesama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;">Mendelegasikan menunjukkan kasih kepada
Allah</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Kita menunjukkan kasih kepada Tuhan
dengan menghargai apa yang Dia hargai.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Kita menunjukkan kasih kepada Tuhan
dengan mengakui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Besar.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Mendelegasikan menunjukkan kasih untuk orang</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Menunjukkan kasih kepada orang-orang
dengan menghargai kontribusi mereka.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Menunjukkan kasih kepada orang-orang
dengan bersabar terhadap mereka dan baik hati.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang mungkin terjadi jika Yesus
tidak mendelegasikan tugas kepada murid-murid-Nya?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Contoh kasus dari Yohanes pasal 4. Pertimbangkan
apa yang akan terjadi jika Yesus tidak mendelegasikan kepada murid-murid-Nya
tugas pergi ke kota untuk membeli makanan. Jika Dia pergi bersama mereka, Dia
mungkin tidak akan duduk di sumur dan tidak akan bertemu dengan wanita ini. Jika
para murid tetap bersama-Nya, mungkin wanita itu tidak akan terbuka tentang
hidupnya. Dia mungkin merasa lebih terintimidasi, seperti dikeroyok oleh
sekelompok pria. Jika perjumpaan itu tidak terjadi, dia dan banyak orang
lainnya tidak akan percaya kepada Yesus karena “banyak orang Samaria dari kota
itu percaya kepadanya karena kesaksian perempuan itu” (Yoh. 4:39).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sejak kekekalan, tujuan jangka panjang
Allah adalah agar manusia menjadi serupa dengan gambar Kristus (Rm. 8:29). Mari
pikirkan tentang pendelegasian sehubungan dengan tujuan ini. Ketika kita
mendelegasikan apakah kita melakukannya sesuai dengan gambar Kristus? Dan,
apakah cara kita mendelegasikan membantu orang lain menjadi lebih “menjadi serupa
dengan gambar Putranya”?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Apa yang diperlukan untuk mencapai
tujuan seperti Kristus dalam mendelegasikan?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semakin kita menjadi serupa Kristus,
baik secara lahiriah maupun batiniah, semakin serupa Kristus pendelegasian
kita. Beberapa cara tertentu Kitab Suci menasihati kita untuk menjadi seperti
Kristus berkaitan dengan keterampilan kepemimpinan dalam pendelegasian.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Jadilah kudus seperti Dia kudus. (1 Ptr.
1:15-16)</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Kasihi sebagaimana Dia mengasihi. (Ef.
5:2; 1 Yoh. 3:15-16)</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Terimalah orang lain sebagaimana Kristus
menerima kita. (Rm. 15:7)</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Ampunilah sebagaimana Tuhan mengampuni
Anda. (Kol. 3:13)</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bertahan seperti Yesus bertahan. (Ibr.
12:2-4)</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Miliki sikap rendah hati yang sama
seperti Kristus. (Flp. 2:5-8)</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Jadilah hamba seperti Yesus yang datang
untuk melayani. (Yoh. 13:15)</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tahu bahwa Injil adalah “kekuatan
Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Roma 1:16). Kita telah
dipercayakan dengan kuasa itu untuk pergi sebagai duta-duta-Nya (2 Kor. 5:20)
untuk memberitakan Kabar Baik itu kepada orang lain. Dalam arti tertentu, kita
dapat mengatakan bahwa Tuhan telah mendelegasikan tanggung jawab ini kepada
kita (Mat. 28:18-20). Dipengaruhi oleh Injil, pendelegasian menjadi lebih dari
sekadar membuat seseorang menyelesaikan tugas untuk kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tugas yang didelegasikan sebagai
titipan. Dengan itu datanglah akuntabilitas, ya harus ada pertanggungjawaban.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Rasul Paulus “diberikan tugas untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang yang tidak bersunat, sama seperti Petrus
kepada orang-orang yang bersunat” (Gal. 2:7). Mereka memiliki tugas yang serupa
tetapi kelompok sasaran mereka berbeda. Kita melihat perincian tanggung jawab
yang berbeda dalam 1 Korintus 3 di mana “Paulus menanam benih, Apolos
menyiraminya” (1 Kor. 3:5-6). Dalam perumpamaan tentang talenta (Mat.
25:14-30), Yesus mengajarkan bahwa meskipun dipercayakan dengan ukuran tanggung
jawab yang berbeda, setiap orang dimintai pertanggungjawaban atas apa yang
telah diberikan kepada mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin Gereja, ketika Anda
mendelegasikan tugas kepada orang lain, apa pun itu, bantulah orang tersebut
memahami bahwa itu adalah amanat Tuhan. Seluruh hidup kita harus dipengaruhi
oleh Injil (Flp. 1:27). Membangun sistem akuntabilitas ke dalam proses. Perlakukan
orang yang didelegasikan tugas itu sebagai mitra atau rekan kerja yang
berharga. Kita disebut “rekan sekerja dalam pelayanan Tuhan” (1 Kor. 3:9)
meskipun Tuhan sendiri yang pada akhirnya memegang semua otoritas dan Dialah
yang mengubah hidup melalui kuasa Injil-Nya, bukan kita (1 Kor. 3:7). Jika
Tuhan memperlakukan kita sebagai rekan kerja, bukankah seharusnya kita
melakukan hal yang sama dengan orang yang kita delegasikan tanggung jawabnya?
Begitulah cara Rasul Paulus berkomunikasi dengan umat di Gereja Filipi. Dia
merujuk pada “kemitraan mereka dalam Injil” (Flp. 1:5).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin Gereja, periksalah hati
Anda untuk mencari apa yang memotivasi Anda untuk mendelegasikan. Apakah karena
Anda ingin orang lain bergabung dengan Anda dalam pekerjaan yang Tuhan
percayakan kepada Anda? Atau, apakah Anda melihatnya hanya sebagai cara untuk
menyerahkan pekerjaan Anda yang kurang penting kepada mereka yang tidak
sepenting atau dibutuhkan seperti Anda? Jujurlah dengan orang tersebut tentang
apa yang diharapkan. Yesus dengan jelas memberi tahu murid-murid-Nya bahwa
mengikuti Dia dan Injil akan dibayar dengan harga tetapi juga dihargai dengan
upah. Dia tidak melapisi tingkat komitmen yang Dia butuhkan. Dia memperjelas
bahwa upah tidak selalu nyata atau langsung. (Lihat Markus 8:34-35; 10:29-31).
Yesus berbicara dengan jujur tentang apa yang diharapkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin gereja, berhati-hatilah
terhadap tipu daya, umpan, dan beralih taktik di mana Anda meminimalkan waktu
dan upaya yang Anda tahu akan diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Bersikaplah
realistis tentang apa yang diharapkan oleh orang yang Anda delegasikan.
Beberapa tugas tampak seperti pekerjaan tanpa pamrih. Beberapa tugas sepertinya
tidak berbuat banyak untuk memajukan Injil dan kerajaan Allah secara langsung.
Bantu orang melihat gambaran besarnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tahu bahwa “karena kasih karunia
kamu diselamatkan, oleh iman – dan ini bukan dari hasil kerja dirimu sendiri,
itu adalah pemberian Allah bukan karena perbuatan, sehingga tidak ada yang
dapat memegahkan diri” (Ef. 2:8-9). Namun, seberapa seringkah kita memikirkan
kuasa dan pengaruh kasih karunia dalam pelayanan atau dalam segala hal yang
kita lakukan sebagai pemimpin? Bahkan pendelegasian harus dipengaruhi oleh
kasih karunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Cara Pendelegasian Dipengaruhi oleh
Kasih Karunia</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika kita berpikir tentang kekuatan
kasih karunia, kita dapat membuat beberapa korelasi tentang bagaimana
pengaruhnya terhadap tugas-tugas kepemimpinan seperti pendelegasian.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena Allah telah menganugerahi, atau
memberdayakan, orang-orang percaya untuk melayani sesuai dengan kasih
karunia-Nya (Rm. 12:6; Ef. 4:7), masuk akal jika kita berusaha untuk
mendelegasikan kepada mereka yang paling cocok untuk tugas berdasarkan karunia
rohani mereka. Masing-masing dari Anda harus menggunakan karunia apa pun yang
telah Anda terima untuk melayani orang lain, sebagai penatalayan yang setia
dari kasih karunia Allah dalam berbagai bentuknya. (1 Ptr. 4:10)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita akan cenderung tidak mengatur
secara mikro orang-orang yang telah kita delegasikan tanggung jawabnya ketika
kita menyerahkan orang itu kepada kasih karunia Allah. Kita tidak hanya memuji
orang-orang atas kasih karunia Allah (Kisah Para Rasul 13:43; 14:26; 15:40)
tetapi juga memperjelas bahwa Allah bekerja di dalam dan melalui mereka adalah
yang benar-benar penting, bukan upaya diri mereka (1 Kor. .15:10). Sekarang
saya menyerahkan Anda kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang
dapat membangun Anda dan memberi Anda warisan di antara semua orang yang
dikuduskan. (Kisah Para Rasul 20:32) … menjadi kuat dalam kasih karunia yang
ada dalam Kristus Yesus. Dan hal-hal yang telah Anda dengar saya katakan di
hadapan banyak saksi percayakan kepada orang-orang yang dapat dipercaya yang
juga akan memenuhi syarat untuk mengajar orang lain. (2 Tim. 2:1-2)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita harus berhati-hati agar tidak
mengharapkan kesempurnaan pada mereka yang kita delegasikan, melainkan
mendorong ketergantungan pada kasih karunia Allah. Lebih dari sekadar rencana
peningkatan diri, kasih karunia Allah dapat membantu mereka dalam kelemahan
mereka (2 Kor. 12:9) dan memberi mereka kekuatan untuk mengatasi pencobaan
(Titus 2:11-12). Ketika hati manusia dikuatkan oleh kasih karunia, berlawanan
dengan hikmat duniawi dan usaha sendiri, mereka akan cenderung menjaga
perspektif dalam memusatkan perhatian pada apa yang benar-benar penting (Ibr.
13:9) dan berhubungan baik dengan orang lain (2 Kor. 1:12). Tetapi bertumbuhlah
dalam kasih karunia dan pengetahuan tentang Tuhan dan Juruselamat kita Yesus
Kristus. Bagi Dialah kemuliaan baik sekarang dan selama-lamanya! Amin. (2 Ptr.
3:18)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi oleh kasih karunia Allah saya
adalah saya, dan kasih karunia-Nya bagi saya tidak sia-sia. Tidak, saya bekerja
lebih keras dari mereka semua – tetapi bukan saya, tetapi kasih karunia Allah
yang menyertai saya (1 Kor. 15:10) Kita dapat bergantung pada kasih karunia
Allah untuk melihat kita melalui masalah apa pun yang mungkin timbul dalam
proses pendelegasian. Kita bisa pergi ke takhta kasih karunia untuk meminta
pertolongan (Ibr. 4:16). Tapi Dia memberi kita lebih banyak rahmat. Itulah
sebabnya Kitab Suci mengatakan: "Allah menentang orang yang sombong,
tetapi menyayangi orang yang rendah hati." Serahkan dirimu kepada Tuhan,
kemudian, Lawan iblis, dan dia akan lari darimu. Mendekatlah kepada Tuhan dan Dia
akan mendekatimu. Cuci tangan Anda, Anda orang berdosa, dan sucikan hati Anda,
Anda yang mendua hati. (Yakobus 4:6-8)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dengan pemikiran ini, kami terus berdoa
untuk Anda, agar Tuhan kami dapat membuat Anda layak untuk panggilanNya, dan
agar dengan kuasaNya Ia dapat mewujudkan setiap keinginan Anda untuk kebaikan
dan setiap perbuatan Anda didorong oleh iman. Kami berdoa ini agar nama Tuhan
kita Yesus dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia, menurut kasih
karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. (2 Tes. 1:11-12)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah telah menyediakan karunia-karunia
rohani tertentu kepada Gereja yang akan lebih mungkin ditemukan pada para
pemimpin — kepemimpinan, administrasi, dan pendeta. Untuk mengetahui bagaimana
karunia rohani seorang pemimpin dapat mempengaruhi pendelegasian, pertama-tama
kita harus memahami apa yang membedakan karunia-karunia ini satu sama lain.
Kata-kata Yunani asli dapat membantu:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">kepemimpinan (Rm. 12:8): proistemi –
berdiri di depan, memimpin, mengatasi; secara harfiah orang yang berdiri di
depan. Mereka adalah penentu tujuan, memotivasi orang menuju tujuan ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">administrasi (1 Kor. 12:28): kubernesis
– mengarahkan, membimbing; juru mudi bertugas membawa kapal ke tujuannya. Mereka
adalah pelaksana mencapai tujuan, merencanakan cara untuk mencapai tujuan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">pendeta (Ef. 4:11): poimen – seorang gembala,
pendeta, pastor; orang yang cenderung mengurus ternak atau kawanan. Mereka
menjadikan perawatan orang sebagai tujuan mereka, mengutamakan orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karunia Roh Pemimpin Dapat Mempengaruhi
Pendelegasian</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua pemimpin mungkin cenderung untuk
mendelegasikan ketika hal itu memajukan pencapaian tujuan di balik karunia
rohani mereka. Akibatnya, kita akan melihat bahwa alasan atau motivasi di balik
pendelegasian seorang pemimpin dapat berbeda berdasarkan pemberian, serta
bagaimana mereka mempersiapkan orang tersebut untuk tugas yang didelegasikan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena pemimpin dengan karunia rohani
kepemimpinan cenderung menjadi pemimpin gagasan dan pengawasan, mereka
kemungkinan besar akan mendelegasikan sehingga mereka dapat dibebaskan untuk
terus berinovasi dan maju. Mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk
memberikan visi mengapa tugas itu perlu dilakukan daripada melatih orang
tersebut tentang cara melakukannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin dengan karunia rohani
administrasi memperhatikan efisiensi dan produktivitas, sehingga kemungkinan
besar mereka akan mendelegasikan ketika mereka menyadari bahwa itu berarti
menyelesaikan lebih banyak pekerjaan secara efektif. Mereka akan mengembangkan
rencana sistematis tentang cara melibatkan orang tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena para pemimpin dengan karunia
rohani pendeta memusatkan perhatian pada kesejahteraan orang, mereka mungkin
lebih cenderung untuk mendelegasikan ketika mereka yakin itu akan memberi orang
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Mereka akan bersedia menginvestasikan
waktu dan upaya untuk pelatihan, pembinaan, dan pendampingan satu-satu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin yang sama ini mungkin
memiliki keengganan untuk mendelegasikan karena beberapa alasan yang sama. Para
pemimpin dengan karunia rohani kepemimpinan bertujuan mengajak orang-orang bergabung
untuk memajukan pekerjaan. Mereka mungkin cenderung tidak mendelegasikan jika
orang tersebut tidak percaya dengan sepenuh hati ke dalam visi mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mereka yang memiliki karunia rohani
administrasi bekerja untuk mencapai tujuan. Mereka mungkin cenderung tidak
mendelegasikan jika mereka merasa dapat melakukannya lebih cepat atau lebih
baik daripada orang lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin dengan karunia rohani
pendeta menjadikan pengasuhan dan pemeliharaan orang-orang sebagai prioritas
mereka. Mereka mungkin cenderung tidak mendelegasikan jika mereka merasa itu
tidak akan menguntungkan orang yang sedang dipertimbangkan untuk melakukan
suatu tugas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Adalah baik bagi para pemimpin untuk
memahami bagaimana karunia rohani mereka dapat mempengaruhi pendelegasian.
Mereka juga harus terbuka terhadap alasan lain untuk mendelegasikan. Karena
Tuhan menggunakan karunia orang sebagai sarana untuk memberdayakan mereka untuk
pelayanan, masuk akal jika kita menentukan siapa yang akan didelegasikan
berdasarkan karunia rohani.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Siapa yang paling cocok untuk tugas yang
akan didelegasikan?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertimbangkan pelayanan yang harus dilakukan
bagi siapa yang akan didelegasikan berdasarkan karunia Roh.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa tanggung jawab pelayanan yang
mungkin kita delegasikan memiliki persyaratan yang lebih berorientasi pada
tugas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang dengan karunia rohani
administrasi, pelayanan, dan mungkin bantuan akan paling cocok untuk jenis
tanggung jawab yang berorientasi pada tugas. Mereka dapat bekerja lebih banyak
di belakang layar tanpa banyak, jika ada, orang menghubungi dan merasa itu
berarti.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanggung jawab lain yang mungkin kita
delegasikan memiliki penekanan yang lebih berorientasi pada orang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang-orang dengan karunia rohani
pendeta, belas kasihan, atau nasihat akan paling cocok dengan jenis pelayanan
ini. Karunia mana yang tergantung pada jenis interaksi yang diperlukan.
Seseorang dengan karunia rohani pendeta akan menjadi yang terbaik dengan
pendelegasian jangka panjang yang memungkinkan mereka untuk memperhatikan
kesejahteraan orang lain. Seseorang dengan karunia belas kasihan akan paling
cocok untuk tanggung jawab yang memungkinkan mereka membantu orang yang
membutuhkan. Mereka yang memiliki karunia menasihati paling baik dimanfaatkan
dalam situasi di mana mereka mampu melatih, mendorong, atau menasihati orang
lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mungkin kita perlu mendelegasikan
pekerjaan yang lebih berorientasi kognitif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertimbangkan untuk mendelegasikan jenis
pekerjaan penelitian kepada mereka yang memiliki karunia pengetahuan atau
mungkin kebijaksanaan. Jenis pekerjaan analitik atau evaluatif paling cocok
untuk seseorang dengan karunia kearifan atau kebijaksanaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mungkin tugas yang akan didelegasikan
lebih berorientasi verbal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jenis komunikasi yang diperlukan akan
menentukan apakah kita menarik seseorang dengan karunia rohani menasihati,
bernubuat, atau mengajar. Seseorang dengan karunia rohani menasihati akan
memiliki pendekatan yang lebih membesarkan hati sedangkan seseorang dengan
karunia rohani bernubuat cenderung lebih konfrontatif. Jika diperlukan pendekatan
yang lebih sistematis, carilah seseorang dengan karunia rohani mengajar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa tanggung jawab yang mungkin
kita delegasikan lebih berorientasi pada visi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang dengan karunia kepemimpinan,
rasul, atau iman akan baik untuk mengerjakan apa yang berhubungan dengan
inisiatif pelayanan baru. Jika ini tentang penetapan tujuan, carilah seseorang
dengan karunia kepemimpinan atau iman.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika kita mendelegasikan berdasarkan
karunia rohani, kita menarik kuasa Tuhan dalam hidup orang itu untuk mendekati
tugas apa pun sebagai pelayanan untuk kemuliaan Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus telah memanggil Dua Belas, Dia
memberi mereka kuasa dan wewenang untuk mengusir semua setan dan untuk
menyembuhkan penyakit, dan Dia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah
dan untuk menyembuhkan orang sakit. …Jadi mereka berangkat dan pergi dari desa
ke desa, mewartakan kabar baik dan menyembuhkan orang di mana-mana. (Lukas
9:1-2, 6)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah itu Tuhan menunjuk tujuh puluh
dua orang lainnya dan mengutus mereka berdua-dua mendahului Dia ke setiap kota
dan tempat yang akan Dia tuju. …9 Sembuhkan orang sakit yang ada di sana dan
beri tahu mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu.’ …17 Tujuh puluh dua
orang itu kembali dengan gembira dan berkata, “Tuhan, bahkan setan-setan tunduk
kepada kami dalam namaMu.” (Lukas 10:9, 17)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita melihat dengan jelas bahwa Tuhan
kita Yesus mendelegasikan kuasa dan otoritasnya untuk mengusir setan dan untuk
menyembuhkan penyakit terlebih dahulu kepada Dua Belas muridNya. Kemudian dia
mengutus mereka untuk memberitakan Injil Kerajaan kepada yang terhilang dan
untuk menyembuhkan yang sakit dalam namaNya dengan menggunakan kuasa dan
otoritas ini. Dia kemudian mendelegasikan sebagian dari kuasa dan wewenang atas
penyakit ini kepada tujuh puluh dua juga, memerintahkan mereka untuk
menyembuhkan yang sakit saat mereka mewartakan Kerajaan Allah kepada yang
terhilang. Jelas bahwa Dia juga memberi mereka otoritas atas iblis atas namaNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pelayanan ini berlanjut ke dalam Kisah
Para Rasul ketika para murid terus menggunakan kuasa dan otoritas Tuhan untuk
menyembuhkan orang sakit dalam konteks mewartakan Kerajaan Allah kepada mereka
yang belum pernah mendengar. Ayahnya sakit di tempat tidur, menderita demam dan
disentri. Paulus masuk menemuinya dan, setelah berdoa, meletakkan tangannya di
atasnya dan menyembuhkannya. (Kisah Para Rasul 28:8) Kita perlu mengajukan
pertanyaan yang sangat relevan: siapa sebenarnya yang menyembuhkan orang sakit
di sini?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jelas para murid tidak menyembuhkan
orang sakit dengan kekuatan mereka sendiri. Mereka dapat menyembuhkan yang
sakit karena Tuhan telah mendelegasikan kepada mereka kuasa dan wewenangnya
untuk melakukannya. Pada saat yang sama, bukanlah Yesus sendiri yang secara
pribadi menyembuhkan orang sakit. Melainkan Dia melakukannya melalui
orang-orang yang Dia beri wewenang untuk melakukannya dan kemudian diutus untuk
memberitakan Injil. Masuk akal melihat Yesus dan murid-muridNya sebagai ”rekan
sekerja”. Partisipasi kedua belah pihak mutlak diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan—agar Injil diberitakan kepada setiap makhluk dan agar orang sakit
disembuhkan dalam nama Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagai rekan sekerja Tuhan, kami
mendesak Anda untuk tidak menerima kasih karunia Tuhan dengan sia-sia. (2
Korintus 6:1) Analoginya adalah pemilik bisnis yang memberi wewenang kepada
karyawannya untuk pergi ke toko peralatan kantor, menggunakan kartu kredit
bosnya untuk membeli persediaan. Partisipasi kedua belah pihak sangat
diperlukan. Bos harus memberikan wewenang kepada karyawan untuk membayar
pembelian pada kartu kreditnya, dan karyawan harus secara fisik pergi ke toko
dengan kartu kredit tersebut untuk melakukan pembelian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kami tentu memahami dan mengutamakan
perlunya kerendahan hati dan ketergantungan kepada Tuhan di pihak murid dalam
persekutuan ini. Kita tidak dapat melakukan apa pun selain Dia dan pekerjaan
Roh di dalam kita. Sangat penting diperhatikan untuk menyadari posisi kita,
karena kebanggaan atau kesombongan datang sebelum jatuh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada saat yang sama marilah kita
menyadari bahwa kita wajib melakukan bagian kita sebagai rekan sekerja Tuhan dalam
penuaian. Kepala kita, Kristus Yesus ada di surga. Dia telah meninggalkan tubuhNya,yaitu
</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Gereja—tangan dan kakinya—yang
melaluinya Amanat Agung akan dipenuhi. Secara alkitabiah, kita memberitakan
Injil kepada yang terhilang. Kita </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">menyembuhkan orang sakit dalam nama Yesus. Kita
mengusir setan dalam nama Yesus. Kita akan memenuhi Amanat Agung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Marilah kita mengenali peran Kepala di
sebelah kanan Bapa, dan peran kita di tubuh-Nya di bumi. Keduanya diperlukan
agar Amanat Agung dipenuhi sebelum Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Pada
akhirnya mungkin akan bermuara pada masalah terminologi yang kita rasa nyaman
tergantung pada latar belakang gereja kita ketika membahas masalah tersebut.
Bagi kami pribadi—sayangnya dengan memiliki latar belakang gereja yang lebih
tradisional, dengan doktrin yang menjadi pegangan ajaran adalah non Injili,
tidak dapat lagi menjadi tempat kami mendapatkan pendelegasian, mereka harus
berubah kalau tidak</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">terpaksa kami
tinggalkan</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">— karena kami hanya dapat
mengikuti terminologi yang kami lihat tercantum dalam Kitab Suci. Kita tentu
setuju bahwa selain Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. Pada akhirnya,
Kristus di dalam kita melalui Roh Kudus yang memberitakan Injil, menyembuhkan
orang sakit, mengusir setan, dan memuridkan!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Peter Drucker menawarkan bimbingan
berwawasan kepada gereja ketika dia menyebut kepemimpinan sebagai kinerja
puncak oleh seseorang yang merupakan "terompet yang membunyikan suara yang
jelas dari tujuan organisasi." Lima persyaratannya untuk tugas ini sangat
dapat diandalkan dan berguna bagi mereka yang berani memimpin gereja:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">(1) seorang pemimpin bekerja;</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">(2) seorang pemimpin melihat tugasnya
sebagai tanggung jawab daripada pangkat atau hak istimewa;<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">(3) seorang pemimpin menginginkan rekan
yang kuat, cakap, percaya diri, dan mandiri;<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">(4) seorang pemimpin menciptakan energi
dan visi manusia;<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">(5) seorang pemimpin mengembangkan
kepercayaan pengikut dengan konsistensi dan integritasnya sendiri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">H.B. London, Jr. dan Neil B. Wiseman,
Pastors at Risk, melalui Victor Books menyampaikan gagasan mereka:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. Yesus tahu bahwa para murid akan
melakukan pekerjaan terbesar mereka setelah Dia meninggalkan mereka untuk
melakukan pelayanan mereka dengan kuasa Roh Kudus yang mendiami diri mereka.
Yesus berkata, "Dia yang percaya kepada-Ku, pekerjaan yang Aku lakukan
akan dia lakukan juga dan pekerjaan yang lebih besar dari ini akan Dia lakukan
karena Aku pergi untuk tinggal di sebelah kanan Bapa-Ku." (Yohanes 14:12)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Biarkan murid-murid Anda memiliki
tanggung jawab dan otoritas untuk mempercayai Tuhan untuk pekerjaan yang lebih
besar tanpa harus terus-menerus mengawasi atau mengendalikan mereka.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2. Yesus tahu bahwa akan bermanfaat bagi
para murid jika Dia naik ke surga meninggalkan mereka untuk mempercayai Tuhan
tanpa pengawasan manusia terus-menerus. Yesus berkata, "Demi keuntunganmu
Aku meninggalkanmu, karena setelah Aku pergi Aku akan mengirimkan Roh Kudus,
yang akan membimbing dan mengajarmu dan memberdayakanmu." (Yohanes 16:6)
Izinkan Tuhan untuk bekerja melalui karunia, panggilan dan pelayanan Roh Kudus
yang memampukan dalam kehidupan murid-murid Anda. Jangan mencoba mencekik
mereka dengan koreksi, pengawasan, atau kontrol terus-menerus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3. Yesus tahu bahwa para murid akan
belajar untuk mempercayai Tuhan paling baik ketika mereka diberi harapan dan
tanggung jawab yang besar untuk dipenuhi dalam kuasa pimpinan Roh. Semua murid,
kecuali Yudas, menyelesaikan pelayanan penggandaan persekutuan yang luar biasa
ketika mereka menyadari bahwa Tuhan hidup di dalam mereka dalam pribadi Roh Kudus
yang penuh kuasa. Yesus berkata, "Kamu akan menerima kuasa ketika Roh
Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem, Yudea,
Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bantu murid-murid Anda untuk mengikuti
kredo William Carey, bapak misi modern, "Harapkan hal-hal besar dari
Tuhan, usahakan hal-hal besar untuk Tuhan."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">4. Yesus mengharapkan orang tua untuk
belajar bagaimana membebaskan anak-anak mereka untuk menjalankan tanggung jawab
dan wewenang yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka. Hanya ketika orang
belajar untuk menjawab langsung kepada Tuhan mereka akan belajar untuk
bertumbuh dalam segala aspek di dalam Kristus. (Ef. 4:12-15)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">5. Yesus mengharapkan para guru untuk
melepaskan murid-muridnya ke ladang yang sudah matang untuk dituai. Yesus
memberi tahu murid-murid-Nya, "Lihatlah ladang yang sudah matang untuk
dituai. MakananKu adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan tujuan-Nya." (Yohanes 4:34,35) Mintalah agar Tuhan memberi
Anda hikmat untuk memberikan tugas lapangan yang efektif daripada hanya tugas
akademis atau teoretis kepada siswa Anda.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">6. Yesus mengharapkan para Pendeta untuk
memberikan tanggung jawab kepada domba mereka di mana mereka dapat belajar
bagaimana mengembangkan karunia mereka dengan memuridkan orang lain melalui
pelayanan penjangkauan dan pemuridan. Mintalah hikmat dari Tuhan dalam
menciptakan pelayanan penginjilan dan peneguhan yang efektif bagi orang-orang
di seluruh jemaat. Paulus menulis, "Memperlengkapi orang-orang kudus untuk
pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus." (Ef. 4:12)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan membangun kita dengan paling
efektif ketika kita berada dalam pelayanan membantu orang lain untuk maju
secara rohani.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">7. Yesus mengharapkan pengurus gereja
mampu mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang kepada orang-orang di seluruh
gereja tanpa menindas mereka dengan kebijakan, prosedur dan aturan yang rumit
dan berlebihan atas nama anggaran dasar, anggaran rumah tangga, tata laksana
dan tata gereja. Paulus menulis kepada orang-orang Galatia, "Sekarang kamu
mengenal Tuhan - atau lebih tepatnya dikenal oleh Tuhan - bagaimana bisa kamu
kembali ke prinsip-prinsip yang lemah dan menyedihkan itu? Apakah kamu ingin
diperbudak oleh mereka lagi?" (Gal 4:9,10)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Percayalah pada bagaimana Tuhan dapat
menggunakan Roh Kudus untuk mengajar, mengoreksi, menegur dan melatih pemimpin
Anda dengan cara yang terbaik untuk kerajaan dan kebenaran-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">8. Yesus mengharapkan para penginjil dan
perintis penanam gereja untuk belajar menyerahkan tanggung jawab dan wewenang
kepada para penatua gereja lokal yang memenuhi kualifikasi sebagai penilik yang
saleh dalam I Timotius 3:1-6.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kegagalan untuk belajar melepaskan
kontrol gereja adalah cara yang pasti untuk menghambat perkembangan para
pemimpin pribumi dan pemimpin lokal. Ingatlah bahwa sebagian besar gereja
melewati empat tahap penanaman dan pertumbuhan gereja:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1) Perintis atau penanam gereja</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2). Mengasuh Anak atau memuridkan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3). Bermitra<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">4) Berpartisipasi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jangan gunakan alasan bahwa Anda mencoba
untuk mengkonsolidasikan uang muka Anda ketika Paulus jarang tinggal lebih dari
satu tahun di satu lokasi sebelum berpindah ke kesempatan yang lebih besar
untuk memberitakan Injil Kristus di tempat yang belum dikenal.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempraktikkan rencana, dan untuk mencapai tujuan yang ditentukan melalui
pengelolaan orang, waktu, dan sumber daya yang nyata dengan terampil. Pemimpin
yang baik adalah yang mampu memotivasi orang; orang yang mampu membuat
keputusan yang baik, bahkan di bawah tekanan atau dalam kondisi ketidakpastian;
orang yang bisa membimbing orang melalui tindakan serta kata-kata.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak pendeta bergumul dengan stres dan
kurangnya pemenuhan pelayanan. Saya ingin menyarankan bahwa membuat satu
keputusan dapat memberikan obat untuk kedua penyakit ini. Anda harus memutuskan
untuk mendelegasikan. Tanpa pendelegasian, tugas untuk membangun Kerajaan Surga
di bumi akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Artinya, kedatangan Yesus yang
kedua kali ke bumi akan tertunda, karena KerajaanNya belum siap menyambut Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">D.L. Moody berkata, "Lebih baik
meminta sepuluh orang untuk melakukan pekerjaan daripada melakukan pekerjaan
sepuluh orang!" Nasihat bijak Moody dipenuhi dengan kebijaksanaan kitab
suci. Myron Rush membuat poin ini: “Seseorang mungkin berada dalam posisi
kepemimpinan, tetapi jika dia tidak mau mendelegasikan, dia sama sekali bukan
pemimpin — dia adalah pekerja upahan”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Alkitab dipenuhi dengan penjelasan rinci
tentang pendelegasian. Salomo menguasai seni mengatur melalui manusia, dan
kerajaannya diperluas. Bab keempat dari I Raja-Raja memperkenalkan kita kepada
mereka yang bertanggung jawab atas pasukan, makanan, dan pajak Salomo.
Juruselamat kita tentu bersedia untuk mendelegasikan. Delapan belas ayat
pertama dari Lukas 10 mencatat pengutusan tujuh puluh dua pengkhotbah keliling.
Setelah Tuhan memberi mereka instruksi terperinci, Dia mengutus mereka untuk
berkhotbah. Meskipun utusan-utusan ini tidak berpengalaman dan jauh lebih tidak
mampu dibandingkan Guru, pelayanan mereka diberkati oleh Allah. Pada akhirnya
para utusan ini akan “menjungkirbalikkan dunia” (Kis. 17:6).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Salomo dan Juruselamat sama-sama
mengetahui sesuatu yang sering kita lupakan dalam pelayanan. Mereka tahu bahwa
murid dibuat melalui pendelegasian. Mereka tahu bahwa pendelegasian itu saleh
dan kegagalan mendelegasikan itu tidak saleh. Mereka tahu bahwa ketika Allah
menciptakan Adam, Ia menempatkan Dia di Eden “untuk mendandani atau
mengusahakan dan memeliharanya” (Kejadian 2:15). Allah membawa “setiap binatang
di padang” dan “unggas di udara” ke hadapan Adam “untuk melihat bagaimana dia
akan menyebut mereka” (Kejadian 2:19, 20). Pemazmur secara eksplisit
mengungkapkan maksud Tuhan untuk mendelegasikan dalam Mazmur 8:4–6, mengatakan:
“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? dan anak manusia, sehingga
engkau mengunjunginya? Karena Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah dari
para malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan. Engkau
membuatnya berkuasa atas karya tanganmu; segala sesuatu telah Engkau letakkan
di bawah kakinya.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak orang dalam pelayanan perlu
mendengar nasihat bijak dari Yitro, yang memberi tahu menantunya yang sangat
cakap, Musa, untuk “membagi dan menaklukkan” atau ditaklukkan oleh frustrasi
(Keluaran 18:18–23). Musa mendengarkan ayah mertuanya dan mengikuti nasihatnya.
Segera tujuh puluh orang tua-tua direkrut, dilatih, dan ditugaskan. Musa
menemukan bahwa ”lebih baik menyuruh tujuh puluh orang untuk melakukan
pekerjaan daripada melakukan pekerjaan tujuh puluh orang”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengapa kita tidak mendelegasikan?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. Kita gagal merencanakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Delegasi membutuhkan pandangan jauh ke
depan. Merekrut seseorang pada menit terakhir disebut "membuang",
bukan mendelegasikan. Pendelegasian yang berhasil akan membutuhkan komunikasi
yang berhasil, dan komunikasi semacam itu akan membutuhkan waktu. Untuk
mendelegasikan, Anda harus berpikir ke depan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2. Kita bangga dan jadi sombong.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita berpikir bahwa tidak ada orang lain
yang dapat melakukan pekerjaan sebaik yang kita bisa. Pendidikan, pengalaman,
dan bakat kita dapat membentuk tembok antara kita dan orang-orang yang Tuhan
panggil untuk kita bimbing. Kita cenderung berpikir bahwa karena orang yang
duduk di bangku kuliah itu belum pernah menjadi siswa di seminari teologia
filsafat, dia tidak layak atau tidak siap. Apakah kita lupa bahwa Allah lebih
mampu menamai binatang daripada Adam dan bahwa Kristus adalah pengkhotbah yang
jauh lebih berkuasa daripada tujuh puluh dua? Untuk mendelegasikan Anda harus
rendah hati.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3. Kita kekurangan visi untuk
berkembang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pelayanan dibangun oleh orang-orang yang
memahami bahwa piramida dibuat tinggi dengan memperlebar fondasinya. Untuk
memperluas landasan pelayanan kita, kita harus memutuskan untuk mendelegasikan.
Penonton menjadi kritikus, tetapi peserta menjadi mitra. Untuk mendelegasikan,
kita harus mempertahankan visi untuk pertumbuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Apa manfaat pendelegasian?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. Kita menghindari kelelahan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Barnabas kewalahan dengan
meningkatnya kebutuhan pelayanan di Antiokhia, dia merekrut seorang pria dengan
kualifikasi yang diragukan bernama Paulus (Kis. 11:19-25). Keputusan yang
diambil Barnabas menyelamatkan baik pendeta maupun pelayanan, membawa berkat
dan bukan ketimpangan (Kis. 11:26).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2. Kita mengembangkan pemimpin.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Cara terbaik untuk melindungi gereja
dari wabah kurangnya pengalaman adalah dengan meminta keterlibatan dan dengan
demikian mengembangkan pemimpin. Alkitab mengajar kita bahwa setiap anggota
perlu menjadi pelayan (I Korintus 12). Para pendeta secara khusus ditugaskan
untuk mengambil harta yang dipercayakan kepada mereka dan mewariskannya kepada
generasi berikutnya (II Timotius 2:2). Pendeta yang menyediakan alat dan
kesempatan untuk melayani orang-orang akan segera mendapati diri mereka
mengutus murid-murid ke dalam pelayanan. Di mana para murid sedang dikembangkan
dan dikerahkan, Roh akan selalu melengkapi pelayanan dengan orang-orang yang siap
direkrut.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3. Kita menaati Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena setiap orang akan menghadap
secara pribadi “di hadapan takhta pengadilan Kristus” (II Korintus 5:10),
penting bagi setiap orang untuk terlibat dalam pekerjaan Kristus. Orang yang
tidak pernah bekerja keras tidak akan pernah mendengar "Bagus
sekali!" Adalah keinginan Juruselamat kita bahwa “setiap orang memiliki
pujian bagi Allah” (I Korintus 4:5). Memastikan bahwa laki-laki dan perempuan
melibatkan diri dalam membawa cangkir berisi air dingin, artinya terlibat aktif
dalam pelayanan dalam nama Tuhan adalah tugas dari pelayan pemuridan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">4. Kita mendorong para anggota untuk
berdoa dan belajar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika anggota gereja menjadi pelayan
dan guru, lutut mereka tertekuk dan Alkitab mereka dibuka. Wajar jika
keterlibatan dalam pelayanan akan mendorong orang untuk berdoa dan mempelajari
Firman Tuhan. Kalau tidak, dia tidak akan mampu menghadapi berbagai persoalan
dan tantangan dalam pelayanannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">5. Kita mendorong kreativitas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sungguh menakjubkan mengetahui bahwa
melibatkan dua pekerja dalam suatu tugas akan menghasilkan empat cara berbeda
untuk melakukannya. Kreativitas seperti itu dapat disalurkan untuk menghasilkan
satu solusi terbaik dan akan mengajar orang untuk setuju dan bekerja sama (Amos
3:3).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pendelegasian harus menjadi proses yang
berkelanjutan. Buat daftar tugas yang perlu Anda delegasikan. Tulis nama
seseorang yang perlu direkrut. Tuliskan deskripsi pekerjaan dan buatlah janji
dengan orang yang Roh taruh di hati Anda. Setiap kali Anda melakukan ini, Anda
akan mengembangkan seorang murid dalam pekerjaan Tuhan. Ikuti resep ini
terus-menerus dan Anda akan merasakan stres menghilang dan menemukan kepuasan
dalam pelayanan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul pasal enam kita
memiliki kisah yang luar biasa tentang bagaimana Gereja mula-mula menangani
masalah dan pertumbuhan. Masalah muncul karena pertumbuhan jumlah orang yang
datang kepada Kristus. Seiring berjalannya waktu, area pengabaian mulai merayap
masuk, dan dari situ, keluhan dan tuntutan berkembang. Masalah tersebut menjadi
perhatian para pemimpin, yang mengenalinya dan menetapkan standar persyaratan
bagi mereka yang ditunjuk untuk menangani masalah tersebut. Masalah-masalah itu
diubah menjadi peluang kreatif untuk melepaskan lebih banyak orang untuk
berfungsi. Kita melihat bahwa dua belas pemimpin (rasul) yang ada tidak
mengambil tanggung jawab ekstra itu, tetapi tahu untuk mendelegasikan kepada
orang lain untuk mempertahankan pertumbuhan orang Kristen yang berkelanjutan.
Dua belas dapat melakukan ini karena mereka mengetahui lingkup panggilan mereka
sendiri. Mereka tahu bahwa mereka harus tetap fokus pada "doa dan
pelayanan firman" (ay.4). Mereka tahu jika mereka tidak mendelegasikan dan
melepaskan orang lain untuk memikul tanggung jawab, mereka sendiri akan menjadi
"gabus dalam botol" dan menjadi penghalang bagi apa yang Tuhan
inginkan. Betapa pentingnya bagi kita para pemimpin untuk mengetahui panggilan
kita, mengetahui batasan dan kapasitas kita dalam tujuan Tuhan. Terlalu banyak
gereja menjadi "lapar" akan pertumbuhan dan berkat Tuhan Roh Kudus
karena para pemimpin belum mampu "melepaskan" dan mendelegasikan
bidang-bidang yang diabaikan kepada orang lain. Seringkali ada masalah para
pemimpin yang tidak cukup mempercayai orang-orangnya untuk melepaskan mereka
melakukan hal-hal yang akan membantu menghasilkan pertumbuhan lebih lanjut.
Adalah fakta bahwa para pemimpin memegang kunci untuk hal-hal ini. Kita melepaskan
atau membatasi orang lain sesuai dengan keputusan dan tindakan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pendelegasian mereka, kedua belas
Rasul menetapkan kriteria bagi tujuh orang yang dilepaskan ke bidang fungsi
yang baru. Meskipun tugas khusus itu tampak sangat alami, yaitu mengurus urusan
para janda setiap hari, persyaratan spiritual untuk itu tinggi:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Mereka harus jujur dan memiliki
laporan yang baik" (ayat 3). Mereka harus diakui memiliki kesaksian yang
baik secara konsisten. Orang-orang harus dapat melihat bahwa kehidupan mereka
baik dan dapat diterima, dapat diandalkan dan dapat dipercaya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Mereka harus penuh dengan Roh Kudus" (ayat 3). Itu harus
menjadi pengalaman terkini dan terbaru dalam Roh Kudus. Itu tidak menjadi,
"Ya, mereka terisi dan 'bersemangat' sepuluh tahun yang lalu, tetapi
sekarang normal dan 'setia'." Mereka harus menjadi manusia Roh; yaitu,
dipenuhi, selaras dengan, dipimpin oleh, dan berusaha untuk taat kepada Roh
Kudus pada saat ini!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perhatikan para rasul tidak melakukan
pemilihan – orang-orang melakukannya. Para rasul menetapkan kondisi yang dapat
diterima – dan orang-orang harus mencarinya dan memutuskan. Dengan cara itu
mereka harus hidup dengan pilihan mereka sendiri – mereka tidak dapat
menggerutu dan mengeluh bahwa para rasul "memaksa" orang-orang (atau
keputusan mereka) pada mereka. Para rasul memberikan tanggung jawab rohani
kepada orang-orang dan kuasa untuk memilih. Mereka memeriksa
"anggota" mereka dan menemukan tujuh orang, termasuk Stefanus
"seorang yang penuh iman dan Roh Kudus" (ay.5).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kriteria Kisah Para Rasul pasal enam
masih sangat baik untuk saat ini. Ketika orang diangkat ke dalam gereja dan
posisi kepemimpinan tanpa "laporan baik" dan "penuh dengan Roh
Kudus" dan orang "penuh iman" menjadi "titik awal"
dasar untuk diterima, kita segera menurunkan standar yang telah ditetapkan
Allah, dan, seiring waktu, akan melihat pembusukan dari standar spiritual
menjadi gereja yang berbasis politik keamanan diri dan bermotivasi politik
keamanan dan kenyamanan diri sendiri. Kepemimpinan dan posisi tanggung jawab
atas orang lain harus sesuai dengan standar Alkitab.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul pasal enam orang
tidak hanya membuat janji dan tujuh orang mulai melayani meja janda. Mereka
pertama kali dihadirkan di hadapan para rasul, yang kemudian menumpangkan
tangan ke atas mereka dan memberikan beberapa kekuatan dan otoritas spiritual
kepada mereka yang berdampak pada alam roh yang tak terlihat, serta Gereja di
Yerusalem. Sebuah upacara penyampaian atau impartasi umum melihat para rasul -
melalui pengurapan Roh Kudus di dalam diri mereka - melepaskan ke dalam diri tujuh
orang </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">hal-hal rohani yang belum pernah
mereka temui sebelumnya. Sesuatu yang kuat terjadi melalui penyampaian atau
impartasi. Impartasi adalah "berbagi dengan atau memberikan kepada orang
lain apa yang Anda miliki." Kita perlu memahami penyampaian atau impartasi
lebih dari yang kita lakukan. Itu adalah kunci untuk melepaskan orang yang
memenuhi kriteria Tuhan, dan penerimaan orang untuk pelayanan publik. Lihatlah
apa yang Alkitab katakan:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Dan perkataan itu menyenangkan
seluruh orang banyak. Dan mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan
Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nicanor, Timon, Parmenas dan Nicolas,
seorang proselit ("orang yang baru masuk agama") dari Antiokhia, yang
mereka tempatkan di hadapan para rasul; dan ketika mereka telah berdoa, mereka
meletakkan tangan ke atas mereka. Kemudian Firman Tuhan menyebar dan jumlah
murid berlipat ganda di Yerusalem, dan banyak imam yang taat kepada iman"
(ayat 5-7).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang terjadi di sana?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para rasul tidak hanya menyetujui
pilihan orang-orang, mereka benar-benar memberdayakan orang pilihan itu melalui
penumpangan tangan dalam pelayanan implantasi yang berdampak dan menerobos alam
roh di seluruh wilayah Yerusalem! Ketika mereka meletakkan tangan ke atas ketujuh
orang itu, mereka melepaskan karunia Roh Kudus, mantel dan otoritas mereka ke
dalamnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dan sesuatu terjadi yang berdampak pada
Yerusalem!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saya ulangi: <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sesuatu pecah di alam roh. Dari pelayanan
penumpangan tangan itu datanglah kelepasan dan kebebasan baru untuk membagikan
Firman Allah! Itu (pada gilirannya) menghasilkan banyak orang yang mempercayai
apa yang dikatakan dan membuat keputusan pasti untuk bertobat dan mengikuti
Yesus Kristus! Lebih jauh dari itu dunia keagamaan (Jahudi dan lainnya) dirasuki
dan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga "banyak imam menjadi taat iman,
maksudnya menjadi Kristen" (ayat 7). Gereja berlipat ganda! Kota itu
terkena dampak untuk Tuhan dan untuk selamanya! "Masalah" asli
menjadi sarana terobosan besar bagi para pemimpin dan jemaat masing-masing,
karena mereka bekerja sama dalam kuasa Roh Kudus. Jangan melihat masalah jadi
penghalang, tetapi jadikanlah masalah dan tantangan jadi peluang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kuasa Delegasi dan Impartasi Alkitab</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mereka mengetahui sesuatu tentang
wilayah spiritual yang tampaknya sangat sedikit kita ketahui hari ini. Tidak
heran jika kriteria menjadi semua "pejabat" harus dipenuhi dengan Roh
Kudus. Ketika kita orang Kristen akan melakukan hal-hal dengan cara Tuhan,
melalui kesaksian publik yang baik dan "dipenuhi dengan Roh Kudus dan
iman," kita akan melepaskan kuasa Tuhan di dalam diri kita untuk melihat
Kerajaan Tuhan tumbuh! Itulah kekuatan kenabian!... Berfungsi dalam kehendak
Tuhan, melalui suara Tuhan untuk mencapai tujuan Tuhan secara supranatural.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin Gereja mula-mula
mendelegasikan tanggung jawab pilihan kepada orang percaya dan mereka juga
"mendelegasikan" atau memberikan otoritas, kuasa dan tanggung jawab
spiritual melalui penumpangan tangan! Gereja mula-mula mendapatkan hasil! Dia
berfungsi di bawah kepemimpinan spiritual yang selaras dengan Tuhan –
kepemimpinan spiritual yang dapat mempercayai orang-orang untuk menemukan orang
yang tepat dengan "kredensial" yang tepat untuk melakukan hal yang
benar. Saat kita membaca Kitab Kisah Para Rasul, kita segera menemukan bahwa
Stefanus dan Filipus memiliki pelayanan mereka di masa depan yang diberikan
kepada mereka pada hari ketika para rasul meletakkan tangan mereka ke atas
mereka. Mereka melanjutkan ke tanda-tanda yang kuat, keajaiban dan pelayanan
mujizat (Kisah Para Rasul pasal 6-8). Sesuatu di dalam hidup mereka dibebaskan
secara rohani ketika Dua Belas memberikannya kepada mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Itu harus sama untuk kita hari ini! Saya
katakan, mari kita kembali melakukan hal-hal dengan cara Alkitab! (perbaiki
talak, tager, AD, ART gereja Anda). Anda lihat, ketika kita berfungsi sebagai
orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus, kita dapat mengizinkan dan melepaskan Roh
Kudus dari "kedalaman kita" mengalir seperti sungai untuk memberkati,
melepaskan dan mempengaruhi orang lain (Yohanes 7:37-39; Yehezkiel 47: 1-12)!
Roh Kekal dari Allah Kekal ingin mengatur kita dalam waktu untuk
selama-lamanya! Roh Allah yang Kekal ingin menggunakan kita untuk menetapkan
dan melepaskan tujuan kekal Allah dalam diri orang lain! Itulah yang dilakukan
oleh Dua Belas Rasul Gereja Mula-Mula bagi orang-orang. Mereka merilisnya untuk
berfungsi! Mereka melepaskan otoritas kepemimpinan mereka dalam hal-hal rohani
yang kekal! Mereka ada di sana untuk orang-orang – bukan sebaliknya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam beberapa tahun terakhir, saat kami
telah mengembangkan dan memahami lebih banyak tentang pelayanan penyampaian
atau impartasi, kami telah memberikan Roh Kudus ke dalam banyak kehidupan. Buah
yang berkelanjutan dari itu memang sangat membesarkan hati. Orang-orang telah
mengalir lebih banyak dalam karunia rohani, iman, penyembuhan, kenabian, dan pelayanan
mereka. Telah datang dampak yang lebih supranatural ke dalam kehidupan dan
pelayanan mereka. Kami telah melihat dan mendengar kesaksian-kesaksian luar
biasa dari banyak orang yang telah menerima kesembuhan dan pelayanan melalui
penumpangan tangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Salah satu alasan penting bagi kita
semua untuk "penuh dengan Roh Kudus" adalah karena kekristenan yang
sejati ada di dalam Roh Kudus – Yang selalu memuliakan YESUS KRISTUS di dalam
kita! Kita harus hidup di dalam Roh Kudus, dan Dia harus hidup dan aktif di
dalam kita! Orang tidak membutuhkan program atau rencana kerja, atau bahkan
lebih banyak pengetahuan Alkitab (dalam arti alami). Mereka perlu dipengaruhi
oleh Roh Kudus Kebenaran yang memberi mereka wahyu tentang siapa mereka dan apa
panggilan Tuhan untuk mereka lakukan. Setiap kali kita tunduk dan mengikuti
tuntunan Roh Kudus, Dia akan selalu membawa kita lebih dekat kepada Yesus,
Firman Tuhan, gaya hidup yang disucikan dan apa pun yang dapat diterima dan
menyenangkan Tuhan!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul pasal enam
masalah mereka bisa menjadi bencana mutlak. Tetapi para pemimpin yang dipenuhi
Roh Kudus itu mengetahui hikmat Allah, mereka mengetahui panggilan mereka
sendiri di dalam Allah dan tidak akan membiarkan tanggung jawab lain
"dibebankan ke piring mereka". Mereka tahu bagaimana mendelegasikan
tanggung jawab pengambilan keputusan kepada orang-orang dengan menyediakan
standar spiritual yang dibutuhkan dan membiarkan orang memilih. Orang-orang
kemudian dengan kuat mendukung keputusan mereka dengan memberikan karunia dan
kemampuan Roh Kudus kepada ketujuh orang itu untuk memenuhi tugas mereka secara
supranatural.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hasilnya apa?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gereja maju "dengan pesat"
secara numerik dan spiritual. Itu tidak menjadi "bottle-necked",
penghalang atau penghambat gereja di bagian atas. Gereja dan pesan-pesannya
disajikan sedemikian rupa sehingga seluruh kota dan komunitas terpengaruh.
Bahkan imam-iman bait suci diyakinkan akan bentuk-bentuk tradisi dan kematian
mereka, menyadari kesalahan jalan mereka dan berpaling kepada Yesus untuk
mengikuti jalan Roh Kudus. Hasil dari apa yang kita baca di Kisah Para Rasul
pasal enam sebenarnya akan menyebabkan seluruh proses diulang lagi, dan tetap
berulang kali, karena mereka menghadapi tantangan dari ribuan orang percaya
baru yang dibawa kepada iman kepada Yesus Kristus. Para pemimpin didelegasikan
dan diberikan untuk melihat seluruh tubuh orang percaya berfungsi sebagaimana
mestinya, dan untuk menjaga pertumbuhan seluruh tubuh secara sehat dan kuat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua orang mendapat manfaat ketika kita
penuh dengan Roh Kudus dan taat kepada-Nya. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Dia (Roh Kudus) memuliakan YESUS seperti yang
tidak dapat dilakukan oleh orang lain – dan Dia tinggal di dalam setiap orang
percaya yang penuh dengan Dia!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mari kita bertanya lagi pada diri kita
hari ini:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ol><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya jujur dan memiliki reputasi
baik di antara orang-orang? (Apakah saya hidup sehingga hanya ada jawaban
positif untuk pertanyaan ini?). </span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bisakah saya dipercaya? (Seberapa baik
Anda menepati janji Anda?).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Seberapa penuh saya dengan Roh Kudus?</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah Yesus benar-benar "Nomor
Satu" dalam hidup saya?</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya benar-benar tersedia
bagi-Nya?</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya bersedia melakukan apa yang
Dia ingin saya lakukan?</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya memiliki iman untuk
menaati-Nya?</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya mendengar apa yang Dia
katakan? ("Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Allah" – Roma 10:17).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya cukup mempercayai orang lain
untuk memungkinkan mereka berfungsi dalam panggilan Roh Kudus dalam hidup
mereka?</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Apakah saya memahami pelayanan
penumpangan tangan dan penyampaian atau impartasi?</span></li></ol><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Sudah waktunya bagi kita orang Kristen
untuk benar-benar jujur tentang di mana posisi kita dengan Yesus, Firman Tuhan,
Roh Kudus, tujuan Tuhan, dan di mana kita cocok dengan semua ini sesuai dengan
kehendak-Nya. Semoga tulisan ini menggugah kita semua untuk lebih memberikan
diri kita pada hal-hal tersebut. Amin.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="https://www.lemsakti.net/2023/04/kembalinya-yesus-ke-surga.html" target="_blank">Selanjutnya: Kembalinya Yesus ke surga</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-84433893394660640042023-02-11T22:18:00.002+07:002023-03-06T14:20:48.682+07:00 YESUS BANGKIT DARI KUBUR INTI DARI PESAN KRISTEN<p> <span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">YESUS BANGKIT DARI KUBUR INTI DARI PESAN KRISTEN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/11/penyelesaian-misi-terpenting-yesus.html" target="_blank">Sebelumnya: Penyelesaian Misi Terpenting Yesus</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan Yesus Kristus adalah dasar dari iman Kristen. Tanpa
kebangkitan, kepercayaan akan anugrah dan kemurahan Allah yang menyelamatkan
melalui Yesus adalah batal. Ketika Yesus bangkit dari kematian, Dia membuktikan
keilahiannya sebagai Anak Allah dan karya pendamaian, pembenaran, penebusan,
rekonsiliasi, dan keselamatanNya. Kebangkitan adalah kebangkitan fisik yang
nyata dari tubuh Yesus dari kematian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus ditangkap dan dijatuhi hukuman penyaliban atas permintaan
orang Farisi. TubuhNya digantung di kayu salib di antara dua pencuri. Setelah
kematianNya, tubuh Yesus dibungkus dengan kain linen dan ditempatkan di sebuah
kuburan dengan ditutup sebuah batu besar yang digulingkan di lubangnya. Pada
hari ketiga, Minggu pagi, para wanita pembawa mur datang ke kubur dan menemukannya
kosong. Duduk di atas batu yang terguling adalah seorang malaikat Tuhan yang
mengatakan kepada mereka untuk tidak takut karena Yesus telah bangkit. Ketika
para wanita pergi untuk memberi tahu para murid, Yesus Kristus menemui mereka
dan menunjukkan kepada mereka tangan-Nya yang tertusuk paku.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berbicara tentang
kebenaran Yesus dibangkitkan dari kematian. Yesus bersaksi tentang kebangkitanNya
sebelum Dia mati di kayu salib dan murid-muridNya menyaksikan tubuhNya setelah
kebangkitan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Ia telah bangkit" berarti bahwa Yesus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, dan sekarang bersama Allah di surga.
Artinya Dia telah mengalahkan maut karena mereka yang percaya kepada-Nya akan
memiliki hidup yang kekal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan Yesus adalah inti dari pesan Kristen. Betapa
disayangkan bahwa kebaktian gereja mungkin menekankan kubur kosong hanya pada
hari Minggu Paskah, atau bahkan selama musim Paskah. Kekhawatiran lainnya
adalah cara umum orang Kristen meringkas Injil dengan hanya menyebutkan
kematian Yesus. Tanpa kebangkitan, pelayanan Yesus berakhir dengan kekalahan
dan kekecewaan (Lukas 24:21). Tapi semuanya berubah jika “Dia tidak ada di
sini! Ia telah bangkit dari kematian, seperti yang telah Ia katakan” (Matius
28:6).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan memuncak narasi sengsara dalam keempat Injil karena
itu adalah pusat dari penebusan itu sendiri. Tanpanya, seseorang hanya bisa
mengasihani Yesus sebagai martir mati yang cita-cita luhurNya disalahpahami.
Dengan itu, seseorang harus kagum pada Mesias yang ditinggikan, Putra Allah
yang hidup, yang memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang, yang
saat ini memerintah di sebelah kanan Allah, dan yang suatu hari akan kembali
dalam kemuliaan untuk memperbaiki yang rusak di dunia ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus dengan blak-blakan menyatakan bahwa tanpa kebangkitan iman
dan pesan kita sia-sia (1 Korintus 15:12-19). Memikirkan betapa suram dan
sia-sianya kehidupan yang disebut “Kristen” tanpa kebangkitan seharusnya memacu
kita untuk merenungkannya lebih dalam lagi:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanpa kebangkitan, kematian Yesus akan berjalan tanpa interpretasi
dan pengesahan ilahi. Kebangkitan merupakan tanda yang jelas dari Bapa bahwa
Yesus adalah Anak Allah yang penuh kuasa yang telah mengalahkan maut dan
memerintah sebagai Tuhan atas segalanya (Roma 1:4; 4:25). Kebangkitan
menunjukkan bahwa “darah perjanjian baru” Yesus menyelamatkan umat-Nya dari
dosa mereka. Selain kebangkitan, tidak ada alasan untuk cawan peringatan di
Meja Tuhan karena tidak ada alasan untuk mengantisipasi cawan anggur baru di
Kerajaan Bapa (Matius 26:28).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanpa kebangkitan, tidak ada janji Yesus yang dapat dipercaya.
Jika Yesus tidak bangkit dari kematian setelah berkali-kali berjanji bahwa Dia
akan melakukannya (Matius 12:40; 16:21; 17:9, 23, 20:19; 26:32), Dia harus
dikasihani atau dicemooh, bukan percaya dan taat (bdk. 1 Korintus 15:16-19). Namun
janji-Nya yang paling menakjubkan telah menjadi kenyataan, jadi bagaimana
mungkin kita tidak bergantung dan hidup dengan semua janji-janji-Nya yang lain?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanpa kebangkitan, tidak akan ada landasan apostolik bagi gereja
(Matius 16:18). Kebangkitan Yesus mengubah para pembelot yang terpencar kembali
menjadi pengikut yang setia (Matius 26:31-32). Berita mengejutkan namun nyata
disampaikan kepada mereka oleh dua wanita yang pertama kali menemukan kubur
kosong dan kemudian oleh Tuhan Yesus yang telah bangkit membawa murid-murid
yang tercerai berai kembali ke kandang dan memberanikan mereka untuk bersaksi
(Matius 28:7, 10, 16 -20). Pesan kebangkitan yang sama masih kuat untuk mengubah
orang yang ragu menjadi murid saat ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanpa kebangkitan, tidak akan ada model hidup berkorban. Yesus
mewujudkan dan mendemonstrasikan oxymoron dari kehidupan yang disalibkan, bahwa
kehidupan yang mementingkan diri sendiri adalah kesengsaraan, dan bahwa
kehidupan yang benar-benar berkelimpahan hanya terjadi ketika seseorang mati
demi kepentingan diri sendiri (Matius 10:38-39; 16:24-28; 20: 26-28; 23:12).
Paulus mengembangkan ini lebih jauh, mengajarkan kita bahwa para pengikut Yesus
mati bersama-Nya menuju kehidupan lama dan bangkit bersama-Nya untuk hidup baru
(Roma 6:1-11). Tetapi model salib transformatif yang mengarah ke mahkota ini
adalah lelucon jika penderitaan Yesus tidak mengarah pada kebangkitan-Nya dan
pemerintahan surgawi. Dasar Paulus untuk mengajar orang-orang Filipi untuk
hidup dalam kerendahan hati dan persatuan hanyalah dengan menceritakan kisah
Yesus, berpusat pada bagaimana kerendahan hati-Nya di masa lalu membawa pada
permuliaan-Nya di masa depan (Filipi 2:1-13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanpa kebangkitan, tidak akan ada shalom eskatologis untuk
memperbaiki semua kesalahan duniawi dan memperbarui dunia (Matius 19:28-29).
Para martir yang darahnya menyerukan keadilan tidak akan pernah dibenarkan
(Matius 23:35; Wahyu 6:9-11). Jutaan ketidakadilan yang tak terhitung yang
dilakukan oleh manusia sepanjang sejarah tidak akan pernah bisa diperbaiki.
Tidak akan ada perhitungan akhir untuk dosa, dan Setan akan memenangkan
pertempuran kosmik. Tetapi kebangkitan menjamin bahwa model doa para murid akan
dijawab – kehendak Allah akan terjadi di bumi seperti di surga (Matius 6:10).
Dengan membangkitkan Yesus, Allah menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka
pada akhirnya akan mempertanggungjawabkan kepada-Nya atas apa yang telah mereka
lakukan (Matius 16:27; Yohanes 5:28-29; Kisah Para Rasul 17:31).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yang pasti, pewartaan apostolik Injil berpusat pada salib (Galatia
6:14; 1 Korintus 1:18-25; 1 Petrus 1:19; Ibrani 2:9, 14; 9:12-14; Wahyu 5: 6,
9). Tetapi makna salib paling tidak jelas tanpa kebangkitan. Setiap penyampaian
kabar baik tentang Yesus sang Mesias harus menekankan kebangkitan-Nya sebagai
penjelasan penting atas kematian-Nya dan bukti kuasa penyelamatannya. Setiap
"Injil" yang tidak menempatkan kebangkitan Yesus di samping kematian
Yesus bukanlah pesan otentik dari Yesus dan para rasulNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus bukanlah seorang martir yang mati untuk dikasihani, tetapi
Tuhan yang hidup, berkuasa, yang datang kembali untuk dikasihi dan diteladani,
baik dalam penderitaan sekarang maupun kemuliaan di masa depan (Filipi
3:10-11).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat kita melewati Paskah dan memasuki musim panas, renungkan
ajaran para rasul tentang kuasa kebangkitan dalam perikop seperti ini: Kisah
Para Rasul 2:32; 3:15, 26; 4:2, 10, 33; 5:30; 10:40; 13:30 dst Kisah Para Rasul
17:18, 31; 23:6; 24:21; 25:19; 26:8, 23 Roma 1:4; 4:25; 6:4-5; 8:11; 10:9 1
Korintus 15; 2 Korintus 4:10, 14; 13:4 Galatia 1:1 Efesus 1:20; 2:5; 4:10 Filipi
2:8-9; Kol 2:12; 3:1-4 1 Tesalonika 4:14; 1 Timotius 3:16 Ibrani 1:3; 10:12;
12:3 1 Petrus 1:22; 3:18-22 Wahyu 1:5, 18; 2:8; 5:6-10</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan Yesus Kristus adalah peristiwa terpenting dalam
sejarah dunia. Ini adalah puncak dari Pekan Suci, dan yang memberi harapan bagi
jutaan pengikut Kristus di seluruh dunia. Berikut sepuluh alasan mengapa
kebangkitan Yesus begitu penting.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1. Kebangkitan Yesus Kristus berarti orang percaya dibenarkan di
hadapan Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ia telah diserahkan untuk mati karena dosa-dosa kita dan
dibangkitkan untuk pembenaran kita. (Roma 4:25) Pembenaran berarti “dibenarkan
dengan.” Karena dosa kita, umat manusia terputus dari hubungan yang benar
dengan Allah (Roma 6:28, Yesaya 59:2). Kitab Suci menyebut kita “sasaran murka”
karena Allah harus mengerahkan murka-Nya kepada mereka yang melanggar hukum-Nya
(Efesus 2:3). Tanpa seseorang yang turun tangan untuk memperbaiki situasi ini,
kita tidak dapat memiliki hubungan dengan Tuhan seperti yang Dia maksudkan.
Dalam kematian Yesus Kristus di kayu salib, Allah menaruh hukuman kita pada
Kristus agar kita dapat dibenarkan di hadapan-Nya (2 Korintus 5:21).
Kebangkitan Yesus menegaskan bahwa Allah menerima pengorbanan Kristus untuk
dosa di kayu salib dan memberi kita akses ke hubungan yang benar dengan-Nya.
Puji Tuhan!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2. Kebangkitan Yesus Kristus menunjukkan bahwa Yesus mengalahkan
maut.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kematian adalah musuh umat manusia dan hukuman yang adil atas dosa
kita (Roma 6:23). Tingkat kematian adalah dan akan selalu 100%. Tidak ada
upaya, teknologi medis, kekuasaan, atau kekayaan apa pun yang dapat lolos dari
cengkeraman maut. Kristus bangkit dari kematian karena maut tidak dapat lagi
menahan-Nya (Kis. 2:24). Jadi, kita tidak perlu lagi takut akan maut karena
Kristus telah menang atasnya. Itulah yang membuat rasul Paulus menulis: “Wahai
maut dimanakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’” Sengat maut
adalah dosa, dan kuasa dosa adalah hukumnya. Tetapi syukur kepada Tuhan, yang
memberi kita kemenangan melalui Tuhan kita Yesus Kristus! (1 Korintus 15:55-57)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3. Kebangkitan Yesus Kristus berarti orang percaya dipersatukan
dengan Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketika kita percaya kepada Kristus, kita dipersatukan dengan Dia
dalam iman (2 Korintus 4:14). Persatuan dengan Kristus berarti bahwa ketika
Tuhan melihat kita, Dia tidak melihat ketidakbenaran kita, tetapi kebenaran
Kristus. Artinya kita telah mati dengan Dia dan juga akan hidup dengan Dia
(Roma 6:8). Persatuan ini dimungkinkan oleh kebangkitan Kristus. Mirip dengan
ketika pasangan dipersatukan dalam pernikahan dan milik salah satu pasangan
menjadi milik bersama dari pasangan baru mereka, orang percaya menerima
kebenaran Kristus karena persatuan mereka dengan Dia (1 Korintus 1:30). Kita
sekarang dapat berjalan dalam hidup yang baru karena kita terikat dengan Yesus
Kristus oleh Roh Kudus (Roma 6:4). Gagasan ini ditunjukkan dalam baptisan, yang
merupakan demonstrasi fisik dari realitas rohani dari kematian kita bersama
Kristus dan dibangkitkan bersama Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4. Kebangkitan Yesus Kristus meneguhkan kebenaran Kitab Suci.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kitab Ayub, Yesaya 53, dan Mazmur 16 adalah di antara banyak
contoh Kitab Suci Perjanjian Lama yang menubuatkan tentang kebangkitan Yesus:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Karena aku tahu bahwa Penebusku hidup, dan pada akhirnya Dia akan
berdiri di atas bumi.” (Ayub 19:25)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Namun itu adalah kehendak TUHAN untuk meremukkan dia; dia telah
membuatnya sedih;<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">ketika jiwanya membuat persembahan untuk kesalahan, dia akan
melihat keturunannya; dia akan memperpanjang hari-harinya; kehendak TUHAN akan
berhasil di tangannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dari penderitaan jiwanya dia akan melihat dan dipuaskan; dengan
pengetahuannya akan orang benar, hamba-Ku, membuat banyak orang dianggap benar,
dan dia akan menanggung kesalahan mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Oleh karena itu aku akan membagi dia sebagian dengan yang banyak, dan
dia akan membagi jarahan dengan yang kuat, karena dia mencurahkan jiwanya
sampai mati dan terhitung dengan para pelanggar; namun dia menanggung dosa
banyak orang, dan membuat syafaat bagi para pelanggar.” (Yesaya 53:10-12; lihat
penggenapan dalam Yohanes 12:38, Roma 8:17; Kisah Para Rasul 8:32-33; 1 Petrus
2:23; Lukas 22:37)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Karena kamu tidak akan meninggalkan jiwaku ke Sheol, atau
membiarkan orang sucimu melihat kerusakan. Engkau memberi tahu kepadaku jalan
kehidupan; di hadapanmu ada kepenuhan sukacita; di tangan kananmu ada
kesenangan untuk selama-lamanya.” (Mazmur 16:10-11; lihat Kisah Para Rasul 2:25-28,
2:31,13:35)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5. Kebangkitan Yesus Kristus membuktikan kebenaran Injil.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Fakta bahwa Yesus hidup hari ini berarti bahwa Dia mampu
menyelamatkan hari ini. Ini adalah argumen utama Paulus dalam 1 Korintus 15, di
mana dia menjelaskan bagaimana seluruh Injil Kristen bergantung pada
kebangkitan Yesus:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sia pemberitaan kami
dan sia-sia iman kamu… dan jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sia iman kamu
dan kamu masih dalam dosa kamu. Kemudian mereka juga yang telah tertidur di
dalam Kristus telah binasa. Jika di dalam Kristus kita memiliki harapan hanya
dalam hidup ini, kita adalah orang yang paling dikasihani. (1 Korintus 15:14;
17-19)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan bukan hanya bagian mendasar dari Injil, tetapi itu
adalah perekat yang menyatukan setiap bagian Injil. Tanpanya, orang Kristen
percaya dengan sia-sia dan hidup tanpa harapan. Tetapi karena Kristus telah
bangkit dari kubur, kita memiliki pengharapan akan pengampunan, pembenaran, dan
hidup kekal di dalam Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">6. Kebangkitan Yesus Kristus membuktikan bahwa Yesus adalah Anak
Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Klaim unik Yesus tentang diri-Nya tidak masalah jika Dia tetap di
dalam kubur. Nyatanya Dia akan menjadi seperti jutaan orang yang pergi sebelum
Dia dan jutaan orang yang datang setelahnya. Tetapi Yesus Kristus memang
bangkit dari kematian dan kebangkitan-Nya membuktikan status unik-Nya sebagai
Anak Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">…[Kristus] dinyatakan sebagai Anak Allah yang berkuasa menurut Roh
kekudusan melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati. (Roma 1:4)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">7. Kebangkitan Yesus Kristus berarti bahwa Allah Bapa akan
memberikan Roh Kudus-Nya kepada orang percaya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Oleh karena itu dimuliakan di sebelah kanan Allah, dan setelah
menerima dari Bapa janji Roh Kudus, Dia telah mencurahkan ini yang kamu sendiri
lihat dan dengar. (Kisah Para Rasul 2:33)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah Kristus bangkit dan naik, Dia mengirimkan Roh Kudus yang
dijanjikan untuk melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi. Ini berarti bahwa pelayanan
Kristus di bumi berlanjut hingga hari ini melalui umat-Nya, yang di dalamnya
Dia tinggal oleh Roh Kudus. Ini juga berarti bahwa Kristus akan membantu
umat-Nya dengan Roh, menguatkan mereka, menginsafkan mereka, membimbing mereka
ke dalam kehidupan yang diinginkan Allah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">8. Kebangkitan Yesus Kristus memberi orang Kristen harapan yang hidup.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Menurut kemurahan-Nya yang besar, Dia telah menyebabkan kita
dilahirkan kembali untuk suatu pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Yesus
Kristus dari antara orang mati, ke warisan yang tidak dapat binasa, tidak
tercemar, dan tidak dapat pudar, yang disimpan di surga bagi Anda… (1 Petrus 1
:3-4)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Diampuni dari dosa dan dibenarkan di hadapan Allah memberi orang
Kristen harapan yang luar biasa. Orang Kristen diubah dari musuh Tuhan yang
menuju neraka, menjadi anak Tuhan yang diampuni dengan warisan abadi di surga
yang tidak akan pernah bisa diambil. Apa yang bisa menjadi berita yang lebih
baik dari itu?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">9. Kebangkitan Yesus Kristus berarti bahwa kita akan dibangkitkan
seperti Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kristus digambarkan sebagai buah sulung dari kebangkitan dari
antara orang mati, artinya kebangkitan-Nya adalah pendahulu dari kebangkitan
yang akan dialami oleh semua orang percaya (1 Korintus 15:20). “Sebab sama
seperti kematian datang melalui manusia,” tulis rasul Paulus, “oleh manusia
datang juga kebangkitan orang mati. Karena sama seperti semua orang mati dalam
Adam, demikian juga semua orang akan dihidupkan dalam Kristus” (1 Korintus
15:21-22).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan menikmati hidup
kebangkitan sama seperti Kristus, dengan tubuh kemuliaan yang dibangkitkan
dalam kuasa (1 Korintus 15:42-44). Kita mungkin menderita dalam kehidupan ini
dengan rasa sakit dan penyakit, tetapi kita tidak akan menderita dalam
kehidupan yang akan datang. Semua penderitaan duniawi memiliki tanggal
kedaluwarsa, tetapi kenikmatan surga tidak akan pernah berakhir.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">10. Kebangkitan Yesus Kristus berarti bahwa Kristus akan
menghakimi dunia dalam kebenaran.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Masa-masa ketidaktahuan yang diabaikan Tuhan, tetapi sekarang Dia
memerintahkan semua orang di mana-mana untuk bertobat, karena Dia telah
menetapkan suatu hari di mana Dia akan menghakimi dunia dalam kebenaran oleh
seorang Pria yang telah Dia tetapkan; dan tentang ini Dia telah memberikan
jaminan kepada semua dengan membangkitkan Dia dari kematian. (Kisah Para Rasul
17:30-31)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setiap orang yang pernah hidup akan dimintai pertanggungjawaban
oleh Tuhan atas apa yang telah mereka lakukan. Orang yang tidak percaya akan
dimintai pertanggungjawaban karena melanggar hukum Allah dan menghadapi
penghukuman di neraka. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban orang percaya atas
pekerjaan mereka dan akan membalas mereka di surga. Tanda yang Allah berikan
untuk meneguhkan fakta ini adalah kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika Anda tidak percaya kepada Yesus Kristus, penghakiman ini
seharusnya menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Anda akan menghadapi murka
Allah dan menderita selama-lamanya di neraka karena dosa-dosa Anda. Tapi
penghakiman ini tidak harus menjadi hal yang menakutkan. Bukan hanya nanti di neraka,
bahkan ketika Anda masih hidup di dunia ini, di bumi ini, akan berbeda nyata
kehidupan Anda apabila Anda berada dalam Kristus dan bagi mereka yang berada di
luar Kristus. Apa bedanya? Orang yang berada dalam Kristus adalah orang yang
sudah menerima kebenaran, damai sejahtera, sukacita, dan kuasa oleh Roh Kudus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Ia telah bangkit" berarti bahwa Yesus telah melepaskan
diri dari antara orang mati, dan sekarang bersama Allah di surga. Artinya Dia
telah mengalahkan maut karena mereka yang percaya kepadaNya akan memiliki hidup
yang kekal. Menurut iman Kristen, kebangkitan adalah peristiwa penting ketika
“Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati” setelah Ia disalibkan oleh
gubernur Romawi Pontius Pilatus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun tidak satu pun dari empat Injil kanonik Matius, Markus,
Lukas, dan Yohanes menjelaskan peristiwa kebangkitan yang sebenarnya secara
terperinci, mereka tetap memberikan berbagai laporan tentang kubur kosong dan
penampakan Kristus setelah kebangkitan di antara para pengikutNya baik di
Galilea maupun Yerusalem. Mereka juga melaporkan bahwa para wanitalah yang
menemukan kubur kosong dan menerima serta mengumumkan pesan pertama bahwa
Kristus telah bangkit dari kematian. Narasi ini diturunkan secara lisan di
antara komunitas Kristen paling awal dan kemudian dikodifikasikan dalam
tulisan-tulisan Injil yang dimulai sekitar 30 tahun setelah kematian Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang-orang Kristen Awal percaya bahwa dengan membangkitkan Yesus
dari Nazaret dari kematian, Tuhan membersihkan Yesus dari segala kesalahan yang
diadili dan secara tidak adil dihukum mati oleh Pilatus. Dengan menegaskan
kebangkitan, umat Kristiani tidak memaksudkan bahwa tubuh Yesus sekadar
disadarkan kembali. Sebaliknya, kebangkitan berarti bahwa “[Yesus] masuk ke
dalam bentuk keberadaan yang sama sekali baru.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagai Kristus yang bangkit, Yesus diyakini membagikan kuasa
Allah untuk mengubah semua kehidupan dan juga membagikan kuasa yang sama ini
kepada para pengikutNya. Jadi kebangkitan diyakini sebagai sesuatu yang terjadi
tidak hanya pada Yesus, tetapi juga pengalaman yang terjadi pada para pengikutNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan Yesus secara konservatif atau tradisional menjadi
klaim utama kekristenan. Dokumen Perjanjian Baru melaporkan bahwa murid-muridNya
menemukan kuburNya kosong, bahwa Dia menampakkan diri kepada mereka dalam
banyak kesempatan, dan kebangkitanNya adalah tema utama dari pesan mereka.
Paulus menulis bahwa Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepadanya, dan
bahwa kebangkitan Yesus adalah doktrin yang penting. “Jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah imanmu.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan Yesus adalah klaim-kebenaran sentral dari Kekristenan
ortodoks, setiap pertanyaan tentang validitasnya secara otomatis mempertanyakan
validitas iman Kristen itu sendiri, dan memerlukan tanggapan apologetik yang
berurusan dengan pandangan dunia filosofis di balik keberatan tersebut. Miliaran
kematian telah menunjukkan bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan, dan
karena itu kemungkinan kebangkitan lebih kecil dari 1 miliar berbanding satu.
Konsekuensinya, tidak pakai akal untuk percaya bahwa Yesus adalah pengecualian
dari aturan tersebut, tetapi pakai iman, bahwa itu adalah keajaiban. Penjelasan
ajaib mungkin tampak tidak masuk akal, tetapi mereka telah bertahan lebih dari
dua milenium sebagai gagasan kebangkitan miliar-ke-satu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Namun, pada dasarnya tidak mungkin untuk membuktikan kebangkitan
secara historis. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Bagaimana kuburan Yesus
menjadi kosong adalah pertanyaan yang tidak dapat ... dijawab dengan cara
sejarah. Jika Anda telah mengesampingkan yang lainnya, menerima penjelasan yang
diberikan dalam konteks religius dari peristiwa itu sendiri adalah solusi.
Adalah baik dalam sejarah untuk menyimpulkan bahwa para murid percaya bahwa
Tuhan membangkitkan Yesus dari kematian. Bahkan dalam sejarah menunjukkan bahwa
Yesus tampaknya hidup setelah penyalibanNya. Dalam sejarah mengatakan bahwa
Yesus tampaknya dibangkitkan, tetapi tampaknya di luar sejarah untuk mengklaim
bahwa Tuhan adalah penyebab kebangkitannya. Ini lebih merupakan klaim teologis
atau filosofis – dan sah untuk membuat klaim ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sejarah dapat menanyakan apakah suatu peristiwa yang diklaim
benar-benar terjadi, tetapi juga harus menanyakan apakah ia memiliki alat untuk
menyelidiki peristiwa tersebut. Jika suatu peristiwa sejarah terjadi di mana
tidak ada penjelasan yang dapat dilihat dalam lingkup sejarawan, adalah wajar
untuk memberi bobot pada klaim yang didukung dengan baik bahwa penjelasannya
terletak di beberapa bidang lain. Gagasan yang menjadi keyakinan bahwa Tuhan
mengintervensi dan membangkitkan Yesus setidaknya mencakup fakta; sejauh ini
tidak ada hal lain yang disarankan. Fakta menunjukkan hal ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bukti sejarah menghalangi penjelasan naturalistik apa pun, dan
metode sejarah tampaknya tidak dapat memberikan jawaban yang masuk akal. Berdasarkan
pertimbangan metafisik, saya percaya bahwa Tuhan itu ada dan memiliki alasan
untuk mengirim inkarnasi ke dunia ini dan membangkitkannya. Mempertimbangkan
konteks yang lebih besar ini, saya percaya bahwa penjelasan terbaik dari bukti
adalah yang diberikan kepadanya oleh orang-orang yang mengaku sebagai saksi
mata: bahwa Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tentu saja, seseorang dengan pandangan dunia yang berbeda akan
menimbang bukti secara berbeda pula. Beberapa telah melihat bukti dan masih
menyimpulkan bahwa penjelasan psikologis yang tidak masuk akal lebih disukai
daripada penjelasan ilahi yang "tidak mungkin". Bukti yang sama tidak
akan meyakinkan semua orang, tetapi kemudian, hanya sedikit yang percaya karena
argumen.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Validitas klaim Yesus tentang diri-Nya terletak pada Kebangkitan -
apakah Dia bangkit dari kematian atau tinggal di dalam kubur. Ketika dihadapkan
pada fakta, mereka yang jujur secara intelektual terpaksa mengakui bahwa
Kebangkitan adalah peristiwa sejarah berdasarkan bukti yang tak terbantahkan. Studi
pribadi saya membawa saya pada keyakinan kuat bahwa kebangkitan tubuh adalah
satu-satunya penjelasan yang valid untuk kubur Kristus yang kosong.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bukti Kebangkitan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kristus menubuatkan kebangkitan-Nya. Alkitab mencatat, “Sejak saat
itu Yesus mulai menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus pergi ke
Yerusalem, dan menderita banyak hal ... dan dibunuh, dan dibangkitkan pada hari
ketiga” (Matius 16:21, New American Standard Bible, terjemahan bebas). Meskipun
para pengikut-Nya tidak mengerti apa yang Dia katakan kepada mereka pada saat
itu, mereka mengingat kata-kata-Nya dan mencatatnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus banyak menampakkan diri kepada para pengikut-Nya. Dia
menghibur para pelayat di luar makam-Nya pada hari Minggu pagi. Di jalan menuju
Emaus, Dia menjelaskan hal-hal tentang diri-Nya dari Perjanjian Lama. Kemudian,
Dia makan di hadapan mereka dan mengundang mereka untuk menyentuh-Nya. Alkitab
mencatat bahwa Yesus dilihat oleh lebih dari 500 orang sekaligus (1 Korintus
15:6). <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pengikut Yesus memiliki iman yang teguh pada Kebangkitan.
Murid-murid yang dulu begitu takut ketika Yesus ditangkap dan lari meninggalkan
Tuhan mereka, sekarang dengan berani mengumumkan berita ini, mempertaruhkan
hidup mereka untuk berkhotbah. Tingkah laku mereka yang berani dan berani tidak
masuk akal kecuali mereka tahu dengan kepastian mutlak bahwa Yesus telah
dibangkitkan dari kematian. Mereka adalah saksi, dan saksi adalah bukti.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertumbuhan gereja Kristen meneguhkan Kebangkitan. Khotbah pertama
Petrus, yang membahas tentang kebangkitan Kristus, menggerakkan orang untuk
menerima Dia sebagai Juruselamat mereka yang hidup. Lukas mencatat hasil yang
menggetarkan hati: “Pada hari itu bertambah kira-kira tiga ribu jiwa” (Kis.
2:41). Dan kelompok orang percaya itu telah berlipat ganda di seluruh dunia.
Hari ini, ada lebih dari dua miliar orang yang mengikuti Yesus di seluruh
bangsa. Jauh lebih banyak dibandingkan mereka yang sedikit dengan kepercayaan
yang berbeda.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kesaksian miliaran kehidupan yang diubahkan selama berabad-abad
menunjukkan kuasa Kebangkitan. Banyak yang sembuh dari kecanduan. Orang miskin
dan putus asa telah menemukan harapan. Pernikahan yang rusak telah dipulihkan.
Bukti paling meyakinkan untuk kebangkitan Yesus Kristus adalah bahwa Dia hidup
di dalam orang percaya hari ini mengubah hidup.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan membedakan kekristenan. Tidak ada pemimpin agama lain
yang bangkit dari kematian dan mengalahkan dosa. Kebangkitan meneguhkan bahwa
Yesus adalah seperti yang Dia nyatakan. Mari kita pertimbangkan besarnya
peristiwa ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan membuktikan bahwa Kristus adalah ilahi. Fakta bahwa
Yesus Kristus mati di kayu salib tidak dengan sendirinya membuktikan bahwa Dia
adalah Allah. Yesus membuktikan sifat ilahi-Nya dengan memenuhi prediksi
kematian-Nya dan dengan kembalinya-Nya bangkit dari kubur. Alkitab menyatakan
bahwa “dengan dibangkitkan dari antara orang mati [Kristus] telah terbukti
sebagai Anak Allah yang perkasa, dengan sifat kudus Allah sendiri” (Roma 1:4,
The Living Bible, terjemahan bebas).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan membuktikan kuasa Kristus untuk mengampuni dosa.
Alkitab mengklaim, “Jika Kristus tidak dibangkitkan, imanmu sia-sia; kamu masih
dalam dosamu” (1 Korintus 15:17, NASB). Dengan bangkit dari kematian, Yesus
membuktikan otoritas dan kuasa-Nya untuk memutuskan belenggu dosa dan untuk
menjamin pengampunan dan kehidupan kekal bagi semua orang yang menerima karunia
keselamatan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan mengungkapkan kuasa Kristus atas kematian. Alkitab
mencatat, “Kristus bangkit dari kematian dan tidak akan pernah mati lagi. Maut
tidak lagi berkuasa atas Dia” (Roma 6:9, TLB). Kebangkitan memastikan
kemenangan kita atas kematian juga dan “mengangkat kita dari kubur ke dalam
kemuliaan bersama dengan Kristus, di mana kita duduk bersama Dia di sorga”
(Efesus 2:6, TLB). Bukan hanya di surga yang akan datang, tetapi sekarang di
bumi ini, ketika kehendak Tuhan terjadi di bumi seperti di surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan mengalahkan musuh Allah. Dari saat pemberontakan awal
Setan hingga hari salib, iblis berperang dengan kejam dan licik untuk
menggulingkan kerajaan Allah. Pada penyaliban, Setan pasti mengira dia
memberikan pukulan terakhir dan menentukan dalam perang yang sudah berlangsung
lama ini. Tapi ini adalah kesalahan perhitungan iblis yang paling serius. Salib
bukanlah tanda kekalahan. Salib adalah kemenangan surga! Ketika Yesus Kristus
bangkit, kuasa dosa dan maut dihancurkan selamanya. Karena Kebangkitan, orang
Kristen tidak perlu lagi takut kepada Setan atau kematian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Narasi kebangkitan dalam Injil menggambarkan Yesus bangkit pada
hari ketiga dalam tubuh yang disalibkan, meninggalkan kubur kosong di
belakangnya. Dalam Injil Lukas, misalnya, kisah kebangkitan dimulai dengan
ditemukannya kubur kosong oleh para murid (24:1–12; bdk. 24:23–24). Pada
klimaks narasi, Yesus menunjukkan diri-Nya hidup kepada Dua Belas dan
murid-murid lainnya, mengundang mereka untuk "menjamah Aku dan melihat,
karena roh tidak memiliki daging dan tulang seperti yang kamu lihat yang Aku
miliki" (Lukas 24:39).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Injil Yohanes, Yesus mengundang Tomas yang ragu untuk
memeriksa bekas luka di tangan dan lambungnya (Yohanes 20:24–29). Pidato sebagai
khotbah para rasul dalam Kisah Para Rasul juga menegaskan bahwa daging Yesus
dibangkitkan tanpa mengalami pembusukan (2:25–31; 13:34–37), dan bahwa Yesus
yang bangkit makan dan minum bersama murid-muridNya (10:40–42 ; lih 1:3-4).
Baik dalam Injil maupun Kisah Para Rasul, kebangkitan Yesus digambarkan sebagai
peristiwa fisik yang konkret yang melibatkan daging dan tulang Yesus. Dan
peristiwa Paskah dipahami sebagai penggenapan penaklukan maut yang dijanjikan
Allah sang pencipta, membawa harapan kebangkitan tubuh bagi semua orang yang
percaya (Yohanes 5:24–29; 6:39, 40, 44, 54; Kisah Para Rasul 4:1 –2; 23:7–10;
24:14–15; 26:6–8; 26:22–23; bandingkan Mat 27:52–53).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karakter tubuh, daging-dan-tulang dari harapan kebangkitan di masa
depan ini sangat tegas dalam kredo-kredo Kristen bersejarah, seperti Pengakuan
Iman Rasuli (abad ke-6 M): kredo dalam . . . carnis kebangkitanem ("Saya
percaya pada . . . kebangkitan daging"), dan nenek moyang langsungnya,
Pengakuan Iman Romawi Kuno (c. 175 M): pisteuoeis . . . sarkos anastasin
("Saya percaya pada... kebangkitan daging").</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak sarjana hari ini mengaku menemukan dalam 1 Korintus 15
konsep kebangkitan yang berbeda dengan iman Paskah yang terbukti dalam Injil,
kitab Kisah Para Rasul, dan kredo Kristen bersejarah. Namun, tidak ada dasar
ilmiah atau penafsiran untuk kesimpulan ini. Cara spesifik Paulus membentuk
argumennya, struktur sintaksis di mana pemikirannya diekspresikan, dan makna
leksikal dari kata-kata kuncinya, mengungkapkan bahwa ia memahami kebangkitan
sebagai peristiwa fisik yang nyata yang melibatkan tubuh daging dan tubuh
tulang. Dengan menegaskan bahwa Yesus telah “dibangkitkan” (15:4), Paulus
menegaskan kebangkitan tubuh Yesus yang tersalib dari kubur. Dan dalam
menegaskan bahwa umat beriman akan “dibangkitkan” (15:42–44, 52), Paulus
menegaskan bahwa tubuh kita yang dapat binasa sekarang ini akan diberkati,
melalui kuasa kebangkitan Yesus, dengan hidup yang tidak dapat binasa. Dalam 1
Korintus 15, seperti dalam Injil dan Kisah Para Rasul, kebangkitan dipahami
sebagai kebangkitan ajaib dari tubuh fana dari daging dan tulang, dan
transformasinya sehingga tidak dapat binasa (ini disebut tubuh kemuliaan, yang
baru berbeda dari yang lama, tubuh yang penuh luka bekas cambukan dan tombak. Pulihnya
cepat).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini mungkin terdengar sedikit aneh atau tidak wajar, tetapi itulah
yang </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">dikhotbahkan di pemakaman. Beberapa
anggota keluarga dan teman mendengar tentang kasih Allah dan alasan pengharapan
yang ada pada kita. Pada saat-saat sulit ini, para pelayat cenderung
mempertimbangkan kefanaan mereka sendiri dan memikirkan dengan serius klaim
Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus mengungkapkan perasaan yang sama ketika Lazarus meninggal
dan murid-muridNya melihat kebangkitan dan kehidupan dalam tindakan: “Lazarus
telah mati. Aku senang untuk kamu bahwa Aku tidak ada di sana sehingga kamu
dapat percaya” (Yohanes 11:14–15, CSB). Kita tidak dapat mengetahui sukacita
kebangkitan tanpa mengalami kepedihan kematian dan kehilangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemakaman adalah kesempatan untuk melatih drama eskatologi kita,
untuk mempraktikkan pengalaman pengharapan di hadapan orang lain. Ketika berdiri
di depan peti mati, bahwa kebangkitan Yesus adalah jaminan kebangkitan kita sendiri
di masa depan. Jika Kristus telah bangkit, tidak ada lagi yang penting. Dan
jika Kristus tidak bangkit—tidak ada lagi yang penting.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Rasul Paulus mempertaruhkan segalanya pada satu peristiwa yang
terjadi dalam ruang dan waktu ini: “Jika Kristus tidak dibangkitkan, imanmu
sia-sia; kamu masih dalam dosamu” (1 Kor. 15:17, CSB). Kajian akademis biasanya
mencoba meyakinkan para pembaca bahwa Yesus dibangkitkan dari kematian
sementara tidak banyak bicara tentang mengapa kita harus peduli. Kebangkitan
tubuh Yesus adalah penjelasan terbaik dari semua bukti alkitabiah dan sejarah, sepanjang
implikasi praktis dan teologisnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kunci keselamatan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tidak ada orang Kristen yang serius mempertanyakan pentingnya
Kebangkitan bagi injil, tetapi signifikansinya bagi bidang teologi lainnya
sering diabaikan. Sebagai contoh, Martin Luther pernah menyatakan bahwa
pembenaran adalah berdasarkan iman di mana gereja berdiri atau jatuh. Pembenaran
mungkin telah mendefinisikan Reformasi Protestan, tetapi tidak ada pembenaran
tanpa Yesus benar-benar dibangkitkan dari kematian. Kita juga tidak dapat
memahami apa yang Alkitab ajarkan tentang pembenaran terlepas dari apa yang
diajarkannya tentang kebangkitan Kristus. Hal yang sama berlaku untuk doktrin
lain seperti Kristologi, penciptaan, keselamatan, dan hal-hal terakhir, tidak
banyak artinya tanpa kebangkitan. Kebangkitan adalah pusat sebenarnya dari alam
semesta teologis kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Kisah Para Rasul, proklamasi apostolik Injil menyebutkan
Kebangkitan jauh lebih banyak daripada Salib. Apa artinya ini bagi cara kita
memikirkan dan berbicara tentang Injil? Kaum injili terbiasa mengatakan bahwa
Yesus mati untuk dosa-dosa kita dan kemudian bangkit kembali pada hari ketiga, tantangan
bagi kita untuk memikirkan secara mendalam tentang cara Yesus bangkit kembali
pada hari ketiga untuk dosa-dosa kita. Kebangkitan-Nya sama pentingnya dengan
kematian-Nya bagi keselamatan kita (Rm. 4:25).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan harus menjadi pusat pemahaman kita tentang Pendamaian.
Tentu saja, para teolog telah memperdebatkan hubungan mereka selama hampir dua
milenium. Mereka yang berada di kamp hukuman-pengganti berpendapat bahwa Yesus
mati menggantikan orang-orang berdosa, menanggung hukuman atas dosa yang memang
pantas kita terima. Pendukung teori lain berpendapat bahwa Yesus mati bukan
untuk meredakan murka Allah yang murka, tetapi agar Ia dapat menang atas Setan,
dosa, dan kematian. Pemikiran kreatif perlu mempertahankan kekuatan kedua teori
tanpa mengalah pada salah satu atau keduanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kurban Tebusan adalah pertama dan terutama tentang partisipasi
aktif dan berkelanjutan dari Tuhan yang telah bangkit dengan umat manusia.
Allah Putra berpartisipasi dalam kemanusiaan dengan mengambil sifat seperti
kita dan menjadi bagian dari kisah manusia. Meskipun Yesus tidak pernah
berdosa, Dia secara pribadi memikul kemanusiaan kita yang tercemar dosa di
pundakNya. Dia menanggung murka Tuhan menggantikan kita, selamanya membungkam setan
yang selalu mendakwa dan menuduh kita. Pengumuman kemenangan Yesus melalui
Kebangkitan telah menjadi kemenangan kita sendiri atas dosa, kematian, dan
kuasa kegelapan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan berdampak pada setiap tahap tatanan keselamatan. Di
masa lalu, Tuhan menyelamatkan kita dari dosa dengan menyatakan benar semua
yang dipersatukan dengan Kristus oleh iman (gagasan alkitabiah tentang
“pembenaran”). Namun kita tidak dapat dipersatukan dengan Juruselamat yang
telah mati. Terlebih lagi, jika Tuhan tidak membangkitkan Yesus dari kematian, Dia
tidak dapat menegakkan kebenaranNya sendiri. Kebangkitan memberi legitimasi
pada pembenaran kita sendiri: Kebangkitan itu “mengatakan bahwa Allah telah
benar dalam memenuhi janji-janji perjanjian-Nya kepada Abraham dan
keturunannya. Kebangkitan mengatakan bahwa Allah telah menebus mereka dengan
cara yang benar.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah terus menyelamatkan kita dari dosa saat ini dengan benar-benar
mengubah kita menjadi serupa dengan-Nya (apa yang oleh para teolog disebut
"pengudusan"). Kita menjalani kehidupan Kristiani dari kenyataan
bahwa di dalam Kristus kita telah dibangkitkan dan bahwa hidup kita sekarang
tersembunyi bersama Kristus di dalam kehidupan Allah Tritunggal. Pemahaman ini
memberi kesadaran baru, sehingga Anda sebagai seorang Kristen tidak layak untuk
menjalani kehidupan seperti orang-orang duniawi dan kedagingan lakukan. Kehidupan
dalam kebangkitan hanya mungkin apabila Anda memahami, menyadari dan
menjalaninya di dalam Roh Kristus, Roh Kudus, Roh Allah sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Melalui persatuan kita dengan Tuhan yang bangkit, kita telah
dibangkitkan dari kematian rohani dan duduk di alam surga bersama Kristus (Ef.
2:4–6). Kita dapat hidup dalam kuasa Roh yang sama yang telah membangkitkan
Yesus dari kematian sewaktu kita belajar bagaimana mengenakan kebajikan dan
atribut Kristus kepada diri kita sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengudusan tercermin dalam implikasi kehidupan sebagai persekutuan
aktif dengan Tuhan yang bangkit. Sama seperti Kristus berpartisipasi dalam
kemanusiaan kita dengan kematian dan kebangkitan-Nya, kita harus belajar
bagaimana berpartisipasi dalam hidup-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menarik model dari pemulihan Petrus yang dijelaskan dalam Yohanes
21:1–17, menempatkan kita dalam tiga “pelatihan kebangkitan panggilan” di inti
partisipasi berkelanjutan kita dengan Kristus. Pertama, kita harus “melihat
Kristus,” belajar bagaimana merenungkan kehadiran-Nya dalam hidup kita dengan
doa. Selanjutnya, kita harus “makan Kristus” dengan menyangkal diri kita dan
bersuka di dalam Firman-Nya. Dan akhirnya, kita dipanggil (seperti Petrus)
untuk “menggembalakan domba-domba,” mencurahkan hidup kita kepada umat Allah
dengan pengharapan Injil yang sama yang memelihara kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan juga memiliki implikasi yang jelas untuk keselamatan
kita di masa depan, ketika Tuhan akan menyelamatkan kita dari dosa dengan
sepenuhnya menghilangkan noda dosa dan kematian (tahapan yang kita sebut
“pemuliaan”). Kita berpegang teguh pada janji Kitab Suci bahwa kita, seperti
Yesus, akan dibangkitkan dari kematian dengan tubuh yang mencerminkan kemuliaan
dan kebaikan Allah. Harapan pribadi kita akan kebangkitan juga diterjemahkan
menjadi harapan kosmis bagi seluruh tatanan ciptaan. Kebangkitan memastikan
bahwa segala sesuatu yang menyedihkan akan menjadi tidak benar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kebangkitan hidup<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kebangkitan Kristus telah mengubah sifat realitas. Kita tahu Kristus
telah dibangkitkan dari kematian, tetapi apa yang hal ini ajarkan kepada kita
tentang pribadi dan karya-Nya? Pertama, kebangkitanNya adalah deklarasi ilahi
atas kemenanganNya atas kematian dan kekuatan iblis. Kedua, itu membenarkan
semua penderitaanNya atas nama kita. Tuhan yang bangkit memerintah, dan suatu
hari setiap orang akan mengakui pemerintahanNya (Flp. 2:9–11). Akhirnya, karena
Yesus telah dibangkitkan dari kematian, Dia memiliki pekerjaan yang
berkelanjutan sebagai Imam Besar dan Raja Agung yang hidup untuk mendoakan dan
menggembalakan umat-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Implikasi Kebangkitan terjadi pada doktrin penciptaan kita, etika
kita, dan keterlibatan kita dengan sains dan seni. Melalui kebangkitan Kristus,
Tuhan menegaskan mandat penciptaan asli yang diberikan kepada Adam untuk
memenuhi bumi dan menguasainya, tetapi Dia juga memberikan misi dan tujuan baru
kepada komunitas gerejawi yang diciptakan untuk merayakan kemenanganNya atas
kematian. Bagaimana cara merayakannya? Akan dijelaskan dalam tulisan
berikutnya: </span><span style="color: #414141; font-size: 12pt;">Pendelegasian Tugas Kerajaan</span><span style="font-size: 12pt;">.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita tidak dapat memiliki kekristenan tanpa Kebangkitan, tetapi
kita sering mengabaikan kuasanya dalam perjalanan kita sehari-hari. Kita harus melampaui
penegasan kognitif murni yang dangkal ke pelukan hidup kebangkitan yang penuh
gairah. Sebagian besar orang Kristen injili, terlepas dari fakta bahwa mereka
akan mati demi keyakinan bahwa Yesus Kristus bangkit secara harfiah dan secara
jasmani dari kematian, dan terlepas dari fakta bahwa mereka percaya pada fakta
bahwa kebangkitan adalah jaminan Allah bahwa kita dibenarkan dan diampuni dari
semua dosa kita, mengetahui sangat sedikit tentang hidup kebangkitan—yaitu,
kekristenan yang bebas dari rasa bersalah, penuh sukacita, dan penuh misi,
berorientasi pada orang lain. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Kebijaksanaan praktis dan pastoral seperti itu
benar-benar membedakan kekristenan yang dibangkitkan ini dari kekristenan
standar sejarah atau apologetika.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebangkitan Yesus Kristus memberikan contoh yang sangat bagus yang
menantang kita untuk merenungkan kemuliaan, misteri, dan keagungan Mesias yang
telah bangkit, untuk menjalaninya dalam kehidupan kita sehari-hari di bumi ini,
di dunia yang ada sekarang ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><a href="https://www.lemsakti.net/2023/03/pendelegasian-tugas-kerajaan.html" target="_blank"><span style="font-size: 12pt;">SELANJUTNYA:
</span><span style="color: #414141; font-size: 12pt;">Pendelegasian Tugas Kerajaan</span></a></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-4724803663831808192023-01-09T06:59:00.005+07:002023-01-09T06:59:50.469+07:00NUBUATAN 2023 TAHUN KEBANGKITAN<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">NUBUATAN 2023 TAHUN KEBANGKITAN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bible menunjukkan bahwa sejarah berulang
kembali.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Apa yang terjadi sekarang telah terjadi
sebelumnya, dan apa yang akan terjadi di masa depan telah terjadi sebelumnya,
karena Tuhan membuat hal yang sama terjadi berulang kali. Pengkhotbah 3:15, NLT<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pada tahun 2023, janji Tuhan yang dibuat
selama dekade terakhir akan digenapi dan bahwa putra dan putri-Nya akan menuai
“manfaat warisan”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Kita sedang bergerak ke masa ketika
kemenangan besar akan terlihat dalam kehidupan individu para ahli waris
kerajaan,”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Itu akan terjadi pada banyak anak Tuhan.
Terobosan keluarga yang hebat akan diaktifkan dalam kehidupan orang-orang yang
dilahirkan kembali yang menyatakan kepemilikan atas janji-janji itu,
orang-orang yang akan mengatakan 'janji ini adalah milikku. Suasana kerajaan
membawa mereka ke musim penuaian. Ketika sesuatu sedang musim, Anda dapat
mengambil bagian di dalamnya, menuainya. Pergeseran atmosfer kerajaan akan
mempermudah menerima berkat warisan dari Sang Bapa. Terobosan besar akan
datang.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Bukan kehendak Tuhan bagi warga
kerajaan Kristus untuk menjadi lemah, tidak berdaya dan serba kekurangan”. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Dia ingin mereka kuat, Dia ingin mereka
berani dan Dia ingin mereka diberkati untuk menjalankan bisnis keluarga sampai
Kristus datang kembali. … Dia akan menanamkan kekuatan supernatural ke dalam
ahli waris. Kita sedang bergerak ke masa di mana kita akan menerima pencurahan
pengurapan yang akan membebaskan hidup kita secara individu. Ini akan
membebaskan beberapa dari Anda di mana Anda tidak akan dikenali seperti siapa
Anda di masa lalu”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Pencurahan Roh akan membebaskan mimpi”.
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Mereka akan memenuhi panggilan hidupnya
dan panggilan bebas”. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Mereka pergi ke tujuan bebas. Mereka
akan membebaskan kehidupan untuk hidup dalam kebebasan Bapa”. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Roh Kudus mengatakan kata-kata ini:
Ahli waris akan mulai menghirup udara segar. Bahkan sekarang, ini sedang
berlangsung sekarang. Itu sedang ditiupkan dari Bapa ke putra dan putri
terkasihNya”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">“Emosi akan bangkit, perasaan akan
bangkit, pikiran akan bangkit; tubuh fisik yang terikat oleh roh kelemahan,
penyakit dan segala macam penyakit akan bangkit kembali. Patah hati akan
bangkit kembali. Kehidupan kerangka tulang-tulang dan tengkorak yang hidup dari
keberadaan itu akan bangkit kembali. Mereka yang diganggu kelelahan oleh iblis
akan bangkit kembali. Nafas segar akan bertiup mengisi setiap orang-orang yang
berkenan kepadaNya. Kelelahan akibat setan akan meninggalkan ahli waris
Kerajaan”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Karena saya tidak ingin,
saudara-saudara, bahwa Anda harus mengabaikan misteri ini, agar Anda tidak
bijak dalam pendapat Anda sendiri, bahwa kebutaan sebagian telah terjadi pada
Israel sampai kepenuhan bangsa-bangsa lain telah masuk. Dan demikianlah seluruh
Israel akan diselamatkan! Roma 11:25<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kita semua menginginkan kebangunan
rohani dan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk itu, dengan efek transformatif
yang terjadi di banyak tempat. Namun, kita sedang dalam perang. Saat
pelanggaran hukum meningkat, Firman Tuhan akan sangat penting untuk menjaga
agar kasih kita tidak menjadi dingin. Jalan ke depan membutuhkan kekuatan
visioner dengan langkah-langkah praktis untuk mendorong reformasi. Saatnya
untuk berbalik arah, mengambil tindakan dan mengejar Tuhan karena tiga alasan
ini:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>1. Untuk menghindari penghukuman<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>2. Untuk menarik hadirat-Nya<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>3. Untuk melepaskan kuasa-Nya di
bumi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Jadi, Tuhan mengatakan tahun 2023 adalah
tahun untuk fokus pada reformasi dengan kembali kepada Firman dan takut akan
Tuhan. Banyak yang membebani keseimbangan. Kami berdoa itu memberi harapan,
dorongan, kedalaman perspektif dan visi untuk hidup Anda untuk musim yang akan
datang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">POLA BIBLIKAL UNTUK TAHUN 2023<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">2023 adalah tahun ke-23 abad ke-21, dan
ayat-ayat Alkitab menyebutkan "tahun ke-23" menunjuk ke arah reformasi
dan kembali kepada Tuhan atau kena konsekuensi kalau gagal kembali kepada
Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika raja melihat para pendeta telah
menerima uang tetapi tidak melakukan apa-apa pada tahun ke-23, dia mengambil
tindakan, mengubah strategi, dan mendesak agar hal yang benar dilakukan. Tahun
ke-23 adalah musim aksi dan waktu untuk mengakhiri penundaan. Ini adalah waktu
kebangkitan menuju proyek kebangkitan yang tertunda. 2 Raja-raja 12:1-10</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perubahan di tahun ke-23 harus menjadi
perubahan yang memajukan kehendak Tuhan dan memuliakan Dia. Kalau tidak, penghukuman
bisa mengikuti. 2 Raja-raja 13:1-3</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2 Samuel 23:3-4 mengatakan, "Allah
Israel berfirman, Batu Karang Israel berbicara kepadaku: 'Dia yang memerintah
manusia harus adil, memerintah dengan takut akan Tuhan. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Dan dia akan menjadi seperti cahaya pagi saat
matahari terbit, pagi tanpa awan, bagaikan rerumputan lembut yang tumbuh dari
bumi, bersinar terang setelah hujan.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yeremia berkhotbah kepada orang-orang
selama 22 tahun (dari tahun ke-13 pemerintahan Yosia). Tidak ada perubahan.
Menjelang tahun ke-23 pelayanannya, dia mengumumkan bahwa penahanan selama 70
tahun sedang dalam perjalanan. Yeremia 25:1-11</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dengan cara yang sama, Tuhan menjadikan
langit dan bumi dan manusia di buku pertama Alkitab. Dalam buku ke-23 dari
Alkitab, dia memanggil langit dan bumi untuk bersaksi melawan manusia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Maleakhi 4:5-6, ayat-ayat terakhir dari
kitab suci sebelum 400 tahun keheningan memiliki bobot yang signifikan.
Semangat Elia bangkit di bangsa-bangsa. Saat bangsa-bangsa mengamuk dan
semangat anti-kristus meningkat, Maleakhi 4:5-6 mulai terlihat. Tuhan bergerak
untuk melepaskan roh Elia sebagai kekuatan pemulihan di dunia dan rahmat antar
generasi untuk terhubung dan membangun sedang berlangsung.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesaya 1:1-7 mengatakan,
"Penglihatan Yesaya bin Amoz, yang dilihatnya tentang Yehuda dan Yerusalem
pada zaman Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia, raja-raja Yehuda. [2] Dengarlah, hai
langit, dan perhatikanlah, hai bumi! [3] Sapi mengenal pemiliknya dan keledai
mengetahui tempat tidur tuannya; Tetapi Israel tidak mengetahuinya, umat-Ku
tidak mempertimbangkannya." [4] Aduh, bangsa yang berdosa, bangsa yang
sarat dengan kejahatan, kumpulan para pelaku kejahatan, anak-anak yang korup!
Mereka telah meninggalkan TUHAN, Mereka telah membangkitkan amarah Yang Esa Kudus
dari Israel, Mereka berbalik ke belakang. [5] Mengapa kamu harus dipukul lagi?
Kamu akan semakin memberontak. Seluruh kepala sakit, dan seluruh hati menjadi
lemah. [6] Dari telapak kaki sampai ke kepala, tidak ada kesehatan di dalamnya,
tetapi luka dan memar dan borok yang membusuk; tidak ditutup atau dibalut, atau
ditenangkan dengan salep. [7] Negerimu sunyi sepi, kota-kotamu terbakar api;
orang-orang asing melahapmu mendarat di hadapanmu; dan itu sunyi sepi, seperti
digulingkan oleh orang asing".</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tawanan terakhir yang pergi ke Babel
dari Yehuda (745 orang) ditangkap pada tahun ke-23 Nebukadnezar. Yehuda juga
jatuh ke Babel pada musim raja ke-23 (Zedekiah), dihitung dari Saul. Yeremia
52:28-30</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketaatan yang Radikal akan mengubah kita
dari pencobaan menjadi kemenangan. Bertekun melalui pencobaan akan merilis yang
berikut ini:</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt;">Penegasan membedakan yang akurat: Maleakhi 3 berbicara
tentang era modern tentang ketaatan yang radikal dalam persepuluhan, dalam
pikiran kita dan dalam ketekunan. Jika kita taat, Allah akan memberikan upah
dengan ketajaman membedakan yang baik, “Antara orang benar dan orang fasik,
antara orang yang melayani Allah dan orang yang tidak melayani Dia,” ay.17.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Janji terpenuhi: Pada hari ketiga, saat dalam
perjalanan ke Moria, Abraham melihat tanah tempat dia akan mengorbankan Ishak.
Kej 22:4<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Pembebasan: Pada hari ketiga, Yesus bangkit dari
kematian<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kembali ke "Takut akan Tuhan"
(Hal ini dapat mengakibatkan penghukuman atau pendisiplinan yang signifikan
ketika orang bertindak agresif dan di luar kehendak Tuhan. Selanjutnya, akan
ada pergantian pemerintahan tahun ini saat Tuhan menarik segala sesuatu di
bawah kaki-Nya)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Tuhan turun ke Gunung Sinai: Kemudian
terjadilah pada hari ketiga, di pagi hari, ada guruh dan kilat, dan awan tebal
di gunung; dan bunyi sangkakala itu sangat keras, sehingga seluruh orang yang
berada di perkemahan itu gemetar. Kel 19:16<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Lalu Yusuf berkata kepada mereka pada
hari ketiga, "Lakukanlah ini dan hiduplah, karena aku takut akan Allah.
Jika kamu orang yang jujur, biarlah salah satu saudaramu dikurung di rumah
penjaramu; tetapi kamu selebihnya, pergi dan bawalah biji-bijian untuk menghindari
kelaparan di rumahmu. Dan bawa adik bungsumu kepadaku; sehingga kata-katamu
akan diverifikasi, dan kamu tidak akan mati." Kej 42:19-20<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Pada hari ketiga, Tuhan memisahkan air
dari bumi. Nubuatan, air dapat mencerminkan simbol pembersihan (Mat 3:11-12;
Kis 2:38), kuasa Allah, jalan menuju pembebasan dan kebebasan (membelah Laut
Merah; Keluaran 14:21), Kehadiran Sang Allah yang Hidup (Yohanes 6:48-49).
Pemisahan air dalam Kejadian mengungkapkan tanah yang akan menjadi tempat bagi
kehidupan baru dan buah yang akan dihasilkan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bab ke-23 dari Alkitab menunjukkan bahwa
musim ke-23 adalah waktu yang matang untuk menghadapi perubahan (dari pencobaan
menjadi kemenangan).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yosia memulai reformasi besar-besaran di
2 Raja-Raja 23.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yeremia berbicara menentang para gembala
Israel (pemimpin agama, para pendeta dan pengurus aras saat ini) dalam Yeremia
23.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Yehezkiel 23 adalah pernyataan
nabi terhadap Israel dan Yehuda (Oholah dan Oholiba).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yesus mencela para pemimpin agama pada
zaman-Nya dalam Matius 23.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12.0pt;">Apa yang dicatat Alkitab dalam pasal
23 di atas adalah pola kenabian untuk apa yang Dia ingin lakukan di tahun 2023.
Tuhan menginginkan tindakan menuju perubahan. BERTINDAK, AMBIL TINDAKAN, jangan
menunggu.<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yesaya adalah seorang nabi reformasi.
Buku ke-23 dalam Alkitab memberi kita gambaran tentang apa yang terlibat dalam
reformasi. Bagian pertama adalah membuang hal yang salah. (Yesaya 1-39). Bagian
kedua adalah memulihkan dan membangun hal yang nyata. Reformasi adalah tentang
meruntuhkan kejahatan dan membangun kebaikan. Ini tentang konfrontasi di satu
sisi dan pemulihan di sisi lain. Kita tidak dapat memiliki satu tanpa yang
lain. Mengusir tanpa memulihkan apa yang seharusnya adalah buang-buang waktu.
Memulihkan membangun apa yang seharusnya tanpa merobohkan tidak akan berhasil.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang Raja Yosia lakukan dalam 2
Raja-Raja 23 merupakan gambaran yang baik tentang bagaimana melakukan
reformasi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>1. Dia memerintahkan agar Hukum dibacakan kepadanya. Dia pertama kali
mengalami perubahan pribadi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>2. Dia mengumpulkan orang-orang bersama<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>3. Dia membacakan firman Tuhan kepada mereka<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>4. Dia menantang dan memimpin mereka untuk membuat perjanjian dengan
Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>5. Dia membongkar hal-hal dan orang-orang di negeri yang menyinggung dan
menantang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>6. Dia memimpin orang-orang untuk merayakan Paskah yang luar biasa
seperti yang diperintahkan Musa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Reformasi dimulai dari individu diri
pribadi, keluarga, meluas ke masyarakat sekitar dan kemudian melanda masyarakat
luas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Agen reformasi adalah musuh mereka yang
tidak ingin status quo berubah. Jadi, mereka adalah sasaran setan. Musuh ingin
mereka dihancurkan atau dilemahkan, dan neraka akan melakukan apa saja untuk
melawan reformasi dan agen-agennya. Kita perlu diperlengkapi dan dilatih untuk
melawan budaya pengkhianatan yang sekarang tumbuh di bangsa-bangsa. Ini akan
menjadi tema penting bagi kita untuk berkembang secara pribadi dan bersama…
”Waspadalah terhadap pelanggaran.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kejadian 23, Abraham diserang
melalui kematian Sarah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam 2 Samuel 23, Saul ingin
melenyapkan Daud. Orang-orang siap mengkhianati Daud.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Yosia tewas dalam pertempuran yang
seharusnya tidak dia ikut serta di 2 Raja-Raja 23.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Roh maut bangkit melawan Hizkia di buku
ke-23 dari Alkitab.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Lukas 23, para pemimpin agama
Yahudi bergerak untuk penyaliban Yesus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Kisah Para Rasul 23, orang-orang
Yahudi ingin membunuh Paulus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Musim ke-23 adalah masa konfrontasi,
koreksi, dan perubahan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Posisi ke-23 menunjukkan kelemahan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Skandal setelah kematian mengungkapkan
gaya hidup munafik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Perubahan sangat dibutuhkan di musim
ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">10 POIN DOA UNTUK TAHUN 2023<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">1. Berdoa agar Tuhan mengangkat pemimpin
revolusioner yang memenuhi nubuatan seperti Yosia untuk gereja dan bangsa di
seluruh dunia pada musim ini. Berdoa untuk reformasi di negara-negara
'tertutup' seperti Iran, China dan Korea Utara. Berdoa untuk daerah yang sering
mengganggu gereja seperti Jawa Barat khususnya Sunda dan Aceh.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">2. Berdoa untuk pemulihan firman Tuhan
dan tempat utamanya di gereja. Berdoalah bagi para pemimpin gereja untuk
membawa orang-orang kembali kepada Firman Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">3. Berdoalah agar gereja mengalami
reformasi jangka panjang mulai dari musim ini<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">4. Berdoa untuk perlindungan dan
pelestarian para pemimpin yang muncul untuk melakukan kehendak Tuhan di musim
ini. Berdoalah agar tidak terjadi keguguran karena salah bertindak atas
kehendak Tuhan di musim ini. Berdoa untuk perlindungan atas orang-orang di garis
depan dan pemimpin Kristen yang berani berbicara di musim ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">5. Berdoalah agar Tuhan menggerakkan
hati orang-orang untuk berkumpul di sekitar para pemimpin reformasi di musim
ini seperti halnya dengan Yosia dalam Dua Raja-Raja 23 dan seperti halnya
dengan Daud dari orang-orang perkasanya dalam Dua Samuel 23.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">6. Berdoalah agar tahun 2023 menjadi
tahun mengalami Mazmur 23 di dalam keluarga Kristen, gereja dan bangsa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">7. Berdoalah agar belas kasihan Tuhan
akan mendorong kembali tangan penghakiman yang terulur terhadap dunia kita di
musim ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">8. Berdoalah, di musim ini, untuk rilis
global jubah kenabian multifaset tipe Yesaya yang menyentuh agama dan politik
di gereja. Doakan juga pengurapan Elia yang melepaskan perubahan atau
penghakiman.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">9. Berdoa untuk gerakan Tuhan antar
generasi yang akan berdampak baik pada generasi yang lebih tua maupun yang
lebih muda – para ayah dan anak laki-laki dan para ibu dan anak perempuan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">10. Berdoa untuk strategi, hubungan, dan
kolaborasi khusus yang menghasilkan “doa dan tindakan” untuk mempengaruhi
budaya dan pemerintahan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">KEKUATAN GENERASI REFORMASI</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Reformasi adalah peperangan rohani. Ini
sama sulitnya dengan berenang melawan arus. Kita <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membutuhkan persiapan seluruh manusia untuk
musim ini. Mazmur 23 menunjukkan apa yang harus dipikirkan dan dikatakan oleh
umat reformasi setiap hari. Mazmur 23 adalah Mazmur para reformator. Tahun 2023
juga merupakan tahun Mazmur 23 bagi mereka yang membela Tuhan. Tuhan harus
menjadi kekuatan dan tulang punggung generasi reformasi di tahun 2023. Mereka
dapat mengandalkan Tuhan untuk perlindungan, pemeliharaan, dan pemberdayaan.
Kehadiran Tuhan dan kesadaran akan Dia adalah kekuatan agen reformasi.
Persiapan peperangan sangat diperlukan di musim ini. Dua Samuel 23 memberi tahu
kita tentang orang-orang perkasa Daud dan menunjukkan kesiapan yang kita
butuhkan di musim ini. Semoga Tuhan memberi kita pria perkasa dan juga membantu
kita untuk membesarkan pria perkasa di musim ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Sebagai musim Esther 10, cari
keberpihakan dan tugas ilahi. Mordekai dibesarkan untuk berada di sisi
Ahasuerus sebagai agen reformasi. Ini adalah waktu untuk berani membangun
hubungan dan keberpihakan strategis, terutama dengan mereka yang berada di
pemerintahan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Kekuatan hidup dan mati ada di lidah dan
jari tangan untuk komunikasi terkini khususnya media sosial. Seiring waktu
meningkat, pelanggaran meningkat. Luangkan waktu untuk mencari tahu kehendak Tuhan
dan cara-cara yang memberi kehidupan untuk menghadapi situasi atau perbedaan
yang sulit, seperti yang dicontohkan oleh Mordekai dan Ester.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Carilah Tuhan, dan biarkan diri Anda tumbuh
dalam kebijaksanaan dan wahyu saat tantangan meningkat. Ketika Tuhan memilih
untuk bergerak, Dia mungkin membiarkan tantangan muncul untuk menumbuhkan kita
dalam hikmat dan wahyu. Pada akhirnya, Allah menginginkan Gereja-Nya menjadi
mempelai wanita pemenang yang bersinar bahkan di saat-saat tergelap.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Cepat memaafkan dan bersikap terbuka
serta dapat diajar dalam menempa cara-cara baru dan lebih sehat untuk
berhubungan dengan orang lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Gairah dan semangat hidup Anda mungkin
menjadi bekal bagi orang lain. Carilah cara baru untuk memberi tidak hanya
secara materi tetapi juga secara rohani untuk memajukan Kerajaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Persiapkan diri Anda selama perjuangan
untuk visi, panggilan, dan takdir datang ke pemenuhan. Persiapkan langkah dan
strategi khusus yang harus diambil sehingga ketika pintu dan waktu terbuka,
Anda siap untuk berjalan melewati pintu itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">MENERUSKAN OBOR REFORMASI</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Penting untuk memikirkan, dan
merencanakan masa depan dari setiap upaya reformasi. Reformasi Yosia tidak
hidup lebih lama darinya. Itu mati bersamanya. Putra dan penerusnya tidak dapat
melanjutkan pekerjaan baik itu. Mereka mengecewakan. Putra-putra Yosia menjadi
sasaran nasihat Yeremia dalam Yeremia 22. Kita tidak dapat berlari tanpa
generasi berikutnya. Kita harus sengaja berhubungan dengan generasi berikutnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Luangkan waktu untuk menjangkau dan
terlibat dengan generasi berikutnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">"Besar" yang baru itu kecil.
Carilah cara-cara yang dapat Anda lakukan, dalam perjumpaan pribadi, mulai
melayani dan mempengaruhi dalam iman. Kesaksian-kesaksian akan mendorong banyak
pergerakan Tuhan selanjutnya (Wahyu 12:11).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Peka terhadap bisikan Tuhan, dan
berimanlah untuk pintu yang terbuka. Kedua hal ini, iman dan menanggapi
bisikan, adalah resep untuk “keberanian” (1 Yohanes 4:17; Yesaya 22:22).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;">Hubungan dan kesepakatan lebih penting
daripada ukuran tempat. Yesus memilih 12 orang, lalu ada 3, lalu 1, dan mereka
mengubah dunia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><b>Anda siap mengaktifkan berkat 2023 bagi
diri dan keluarga sendiri, gereja, masyarakat dan bangsa-bangsa? Mari bergandengan
tangan berdoa dan bertindak.</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-69745937074182176282022-12-24T22:01:00.002+07:002022-12-24T22:08:30.260+07:00NATAL ADALAH UANG MUKA KONTRAK BARU<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">NATAL ADALAH UANG MUKA KONTRAK BARU</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yoh 3: 16 “Sebab beginilah Allah
mengasihi dunia: Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Yesaya 9:6-7;</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">6 Karena seorang anak telah lahir bagi
kita, seorang putra diberikan kepada kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemerintah akan berada di pundakNya. Dan
Dia akan dipanggil: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja
Damai.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">7 Pemerintahan-Nya dan kedamaian-Nya
tidak akan pernah berakhir.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dia akan memerintah dengan adil dan adil
dari takhta leluhurNya Daud untuk selama-lamanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Komitmen penuh semangat dari Tentara
Penguasa Surga akan membuat ini terjadi!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt;">Transformasi Natal<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perayaan Natal dimulai secara sederhana
di kandang kuda di Betlehem. Keluarga kecil, Yusuf sebagai Kepala Keluarga mendampingi
Maria sang Ibu dan bayi Yesus yang baru lahir. Menurut tradisi orthodox, bidan
yang membantu kelahiran Yesus bernama Salome. Tamu yang hadir adalah orang
majus, ahli perbintangan dari Timur dan para gembala yang datang dari Padang Efrata.
Namun, ada hal yang luar biasa: para malaikat (Luk 2:13-14) dalam jumlah besar,
mereka bala tentara surga, berkata : “Kemuliaan bagi Allah di surga yang
tertinggi, dan kedamaian di bumi bagi mereka yang berkenan kepada Allah”. Para malaikat
merayakan kelahiran Yesus, Raja yang baru lahir.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kelahiran Yesus bertujuan memuliakan
Allah, dan memberi kedamaian kepada orang-orang khusus yang memenuhi syarat: berkenan
kepada Allah. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Natal penting karena merupakan perayaan
kelahiran Yesus Kristus yang lahir di Betlehem, dibesarkan di Nazareth, dan
memulai pelayananNya di Galilea sampai Yerusalem sebagai Anak Allah yang datang
untuk menebus (menarik dan mengambil alih) seluruh umat manusia dan memanggil
mereka untuk diriNya sendiri, menjadi rakyat dari Raja segala raja. Tanggal
kelahiran Yesus tidak disebutkan dalam Injil atau sumber sejarah mana pun,
tetapi kebanyakan sarjana Alkitab menganggap tahun kelahiran antara 6 dan 4 SM
(26-28 Desember). Natal dirayakan untuk mengingat kelahiran Yesus Kristus, yang
diyakini umat Kristiani sebagai Anak Allah artinya Pewaris Tahta Kerajaan Allah.
Nama 'Natal' (berarti sehubungan dengan tempat atau waktu seseorang lahir,
tempat kelahiran) dalam gereja berarti berasal dari Misa Kristus (atau Yesus). Christmas
(Mass of Christ, mass = massa, rakyat, umat, jemaat, sidang, sejumlah besar
orang milik Kristus, Christ = Kristus artinya Raja, Masehi, Mesias yang
dinobatkan dan dilantik oleh Allah Tuhan Pencipta alam semesta). Christmas atau
Natal adalah kegiatan rakyat Kerajaan Allah untuk secara bersama-sama di
seluruh dunia mengagungkan dan membesarkan nama Rajanya, memuliakan Yesus
Kristus dengan berbagai cara dalam Perayaan Besar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Natal memiliki fungsi sosial, budaya dan
agama yang penting. Untuk orang-orang dari semua agama (dan tidak beragama sama
sekali), liburan Natal menyatukan orang dan keluarga untuk merenungkan tahun
yang telah berlalu dan menantikan tahun berikutnya. Natal adalah titik balik
dari kehidupan lama (tahun yang akan segera berakhir) untuk persiapan memasuki
kehidupan baru (tahun yang segera dimasuki dalam menjalani kehidupan).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Natal adalah festival tahunan untuk
memperingati kelahiran Yesus Kristus, yang diamati terutama pada tanggal 25
Desember sebagai perayaan agama dan budaya di antara miliaran orang di seluruh
dunia. Di gereja selama ini, banyak orang Kristen diingatkan akan nubuatan
Perjanjian Lama tentang kedatangan Yesus. 12 hari Natal melibatkan kebaktian
gereja khusus, seperti Misa Tengah Malam pada Malam Natal dan kebaktian pagi
Hari Natal. Umat Kristiani yang merayakan Dua Belas Hari dapat memberikan
hadiah pada masing-masing Hari, dengan masing-masing Dua Belas Hari mewakili
keinginan untuk bulan yang sesuai di tahun baru. Mereka mungkin berpesta
makanan tradisional dan sebaliknya merayakannya sepanjang waktu sampai pagi
Hari Raya Epifani (epifani = orang Majus mengikuti bintang dan menemukan bayi
Yesus, manifestasi Kristus kepada orang bukan Jahudi yang diwakili oleh orang
Majus = disebut Orang Bijak, pejiarah bangsawan dari Timur yang mencari Yesus
sebagai Raja orang Jahudi). Setiap tahun pada tanggal 25 Desember, kita
merayakan Natal, hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, mengamati hari
raya penting umat Kristiani, ikut serta dalam tradisi ringan, atau sekadar
menyebarkan keceriaan liburan!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak orang merayakan kelahiran Yesus
dengan memasang pohon Natal bahagia, menghiasinya dengan lampu, dan berbagi
hadiah dengan teman dan keluarga. Banyak orang juga merencanakan perayaan tahun
baru di sekitar waktu ini. Perayaan dimulai dengan mendekorasi pohon Natal.
Dekorasi dan pencahayaan pohon Natal adalah bagian terpenting dari Natal, yang
dijadikan tradisi atau budaya (tidak selalu terkait dengan iman apalagi
kerohanian). Pohon Natal adalah pohon pinus buatan atau asli, atau pohon dari
bahan lain (sekarang banyak dari barang bekas) yang dihiasi dengan lampu,
bintang buatan, mainan, lonceng, bunga, hadiah, dll. Orang juga menyembunyikan
hadiah untuk orang yang mereka cintai.</span><span style="font-size: 12pt;">
</span><span style="font-size: 12pt;">Berbagai acara Kegiatan Natal untuk keluarga: pergi berseluncur es, buat
Kartu Natal, pergi berburu Pohon Natal, Kunjungi Parade Natal Lokal, Membuat
Rumah Roti Jahe, Menyelenggarakan Pesta Natal, Buka Hadiah Malam Natal, Panggang
Kue untuk Santa, makan minum berpesta dengan teman, dll.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gereja Katolik, Protestan, dan Ortodoks
Rusia merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Gereja Ortodoks Yunani,
Ortodoks Suriah, Ortodoks Koptik, dan Ortodoks Rumania, antara lain, merayakan
Natal pada tanggal 6 atau 7 Januari. Gereja Ortodoks Armenia merayakan Natal
pada 18 Januari.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Festival Lentera Raksasa (</span><i style="font-size: 12pt;">Ligligan
Parul Sampernandu</i><span style="font-size: 12pt;">) diadakan setiap tahun pada hari Sabtu sebelum Malam
Natal di kota San Fernando – “Ibu Kota Natal Filipina”. Festival ini menarik
penonton dari seluruh negeri dan di seluruh dunia. Sebelas </span><i style="font-size: 12pt;">barangay</i><span style="font-size: 12pt;">
(desa) ambil bagian dalam festival dan persaingan sengit karena semua orang
berusaha membangun lentera yang paling rumit. Awalnya, lentera atau lampion
adalah kreasi sederhana dengan diameter sekitar setengah meter, terbuat dari
'papel de hapon' (kertas origami Jepang) dan dinyalakan dengan lilin. Saat ini,
lampion dibuat dari berbagai bahan dan telah tumbuh hingga berukuran sekitar
enam meter. Mereka diterangi oleh bola lampu listrik yang berkilauan dalam pola
kaleidoskop.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sejak tahun 1966, Yule Goat setinggi 13
meter telah dibangun di tengah Alun-alun Kastil Gävle untuk Adven, tetapi
tradisi Natal Swedia ini tanpa disadari telah mengarah pada semacam
"tradisi" lainnya - orang mencoba untuk membakarnya. Sejak tahun 1966
Kambing telah berhasil dibakar sebanyak 29 kali – pemusnahan terakhir terjadi
pada tahun 2016.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Makhluk iblis seperti binatang buas yang
berkeliaran di jalan-jalan kota menakuti anak-anak dan menghukum yang jahat.
Tapi bukan, ini bukan Halloween, tapi kaki tangan jahat St. Nicholas, Krampus.
Dalam tradisi Austria, St. Nicholas memberi penghargaan kepada anak laki-laki
dan perempuan yang baik, sementara Krampus dikatakan menangkap anak-anak nakal
dan membawa mereka pergi ke dalam karungnya. Pada minggu pertama bulan
Desember, para pemuda berpakaian seperti Krampus (terutama pada malam Hari St.
Nicholas) menakut-nakuti anak-anak dengan rantai dan lonceng yang berdentang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Natal tidak pernah menjadi masalah besar
di Jepang. Selain dari beberapa tradisi kecil sekuler seperti pemberian hadiah
dan pertunjukan cahaya, Natal sebagian besar masih merupakan hal baru di negara
ini. Namun, "tradisi" baru yang unik telah muncul dalam beberapa
tahun terakhir - pesta Hari Natal Kentucky Fried Chicken milik Kolonel Harland
David Sanders. Menu meriah akan segera diiklankan di situs web KFC Jepang dan,
bahkan jika Anda tidak mengerti bahasa Jepang, gambarnya pasti akan terlihat
lezat dengan segala sesuatu mulai dari ember standar bertema Natal hingga pesta
burung panggang premium.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam 13 hari menjelang Natal, 13
karakter mirip </span><i style="font-size: 12pt;">troll</i><span style="font-size: 12pt;"> (sejenis monster) yang licik keluar untuk bermain
di Islandia. Yule Lads (jólasveinarnir atau jólasveinar dalam bahasa Islandia)
mengunjungi anak-anak di seluruh negeri selama 13 malam menjelang Natal. Untuk
setiap malam Yuletide, anak-anak menempatkan sepatu terbaik mereka di dekat
jendela dan kunjungan Yule Lad yang berbeda meninggalkan hadiah untuk anak
perempuan dan laki-laki yang baik dan kentang busuk untuk yang nakal. Dibalut
kostum tradisional Islandia, orang-orang ini cukup nakal, dan nama mereka
mengisyaratkan jenis masalah yang ingin mereka timbulkan: Stekkjastaur (Blok
Kandang Domba), Giljagaur (Gully Gawk), Stúfur (Gemuk), Þvörusleikir
(Spoon-Licker ), Pottaskefill (Pot-Scraper), Askasleikir (Bowl-Licker),
Hurðaskellir (Door-Slammer), Skyrgámur (Skyr-Gobbler), Bjúgnakrækir
(Sosis-Swiper), Gluggagægir (Window-Peeper), Gáttaþefur (Doorway-Sniffer),
Ketkrókur (Kait Daging) dan Kertasníkir (Pencuri Lilin).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jangan menjadi bingung dengan
Weihnachtsmann (Bapak Natal), Nikolaus bepergian dengan keledai (rusa kutub) di
tengah malam pada tanggal 6 Desember dan meninggalkan hadiah kecil seperti
koin, coklat, jeruk, dan mainan di sepatu anak-anak yang baik di seluruh
Jerman, dan khususnya di wilayah Bavaria. St Nikolas juga mengunjungi anak-anak
di sekolah atau di rumah dan sebagai ganti permen atau hadiah kecil, setiap
anak harus membacakan puisi, menyanyikan lagu atau menggambar. Singkatnya, dia
pria yang hebat. Tapi itu tidak selalu menyenangkan dan permainan. St Nick
sering membawa serta Knecht Ruprecht (Farmhand Rupert). Karakter seperti setan
berpakaian gelap ditutupi dengan lonceng dan janggut kotor, Knecht Ruprecht
membawa tongkat atau cambuk kecil di tangan untuk menghukum setiap anak yang
nakal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mungkin salah satu tradisi Malam Natal
yang paling tidak ortodoks dapat ditemukan di Norwegia, tempat orang
menyembunyikan sapu mereka. Ini adalah tradisi yang sudah ada sejak
berabad-abad yang lalu ketika orang percaya bahwa penyihir dan roh jahat keluar
pada Malam Natal untuk mencari sapu untuk ditunggangi. Hingga saat ini, banyak
orang yang masih menyembunyikan sapunya di tempat paling aman di dalam rumah
agar tidak dicuri orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Liburan Yahudi Hanukkah dirayakan dengan
banyak keriuhan di seluruh Amerika Serikat dengan salah satu acara paling rumit
yang berlangsung di panggung nasional. Sejak 1979, Menorah (kandil, tempat
lampu) raksasa setinggi sembilan meter telah didirikan di halaman Gedung Putih
selama delapan hari delapan malam Hanukkah. Upacara di Washington, D.C.
ditandai dengan pidato, musik, kegiatan untuk anak-anak, dan, tentu saja,
penerangan Menorah. Penyalaan lilin pertama di Gedung Putih berlangsung pada
pukul 16:00, hujan atau cerah, dan lilin tambahan dinyalakan setiap malam
berturut-turut. Acara ini gratis untuk dihadiri, tetapi tiket harus dipesan
terlebih dahulu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menyukai Natal, tetapi apakah menurut
Anda hal itu dapat diperbaiki dengan sepatu roda? Jika jawabannya ya, kunjungi
Caracas, Venezuela. Setiap Malam Natal, penduduk kota pergi ke gereja di pagi
hari – sejauh ini, sangat normal – tetapi, untuk alasan yang hanya diketahui
oleh mereka, mereka melakukannya dengan sepatu roda. Tradisi unik ini sangat
populer sehingga jalan-jalan di seluruh kota ditutup untuk mobil sehingga orang
dapat berseluncur ke gereja dengan aman, sebelum pulang untuk makan malam Natal
'tamale' yang kurang tradisional (bungkus yang terbuat dari adonan tepung
jagung dan diisi daging, lalu dikukus).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari Lilin Kecil (Día de las Velitas)
menandai dimulainya musim Natal di seluruh Kolombia. Untuk menghormati Perawan
Maria dan Yang Dikandung Tanpa Noda, orang-orang menempatkan lilin dan lentera
kertas di jendela, balkon, dan halaman depan mereka. Tradisi lilin telah
berkembang, dan sekarang seluruh kota di seluruh negeri diterangi dengan
pajangan yang rumit. Beberapa yang terbaik ditemukan di Quimbaya, di mana
lingkungan bersaing untuk melihat siapa yang dapat membuat pengaturan yang
paling mengesankan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di musim dingin, Toronto yang indah, </span><i style="font-size: 12pt;">Cavalcade
of Lights</i><span style="font-size: 12pt;"> tahunan menandai awal resmi musim liburan. Cavalcade pertama
berlangsung pada tahun 1967 untuk memamerkan Balai Kota Toronto yang baru
dibangun dan </span><i style="font-size: 12pt;">Nathan Phillips Square</i><span style="font-size: 12pt;">. Alun-alun dan pohon Natal diterangi
oleh lebih dari 300.000 lampu LED hemat energi yang bersinar dari senja hingga
pukul 11 malam hingga Tahun Baru. Selain itu, Anda akan menyaksikan pertunjukan
kembang api yang spektakuler dan bermain seluncur es di luar ruangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember
dan merupakan hari raya keagamaan yang sakral serta fenomena budaya dan komersial
di seluruh dunia. Selama dua milenium, orang-orang di seluruh dunia telah
mengamatinya dengan tradisi dan praktik yang bersifat religius dan sekuler.
Umat Kristiani merayakan Hari Natal sebagai peringatan kelahiran Yesus dari
Nazaret, seorang pemimpin spiritual yang ajarannya menjadi dasar agama mereka.
Kebiasaan populer termasuk bertukar hadiah, mendekorasi pohon Natal, menghadiri
gereja, berbagi makanan dengan keluarga dan teman, dan, tentu saja, menunggu
kedatangan Sinterklas. Tanggal 25 Desember—Hari Natal—telah menjadi hari libur
federal di Amerika Serikat sejak tahun 1870.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertengahan musim dingin telah lama
menjadi waktu perayaan di seluruh dunia. Berabad-abad sebelum kedatangan pria
bernama Yesus, orang Eropa awal merayakan terang dan kelahiran di hari-hari
tergelap di musim dingin. Banyak orang bergembira selama titik balik matahari
musim dingin, ketika musim dingin terburuk telah berlalu dan mereka dapat
menantikan hari yang lebih panjang dan sinar matahari yang lebih lama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di Skandinavia, Norse merayakan Yule
dari tanggal 21 Desember, titik balik matahari musim dingin, hingga Januari.
Sebagai pengakuan atas kembalinya matahari, ayah dan anak laki-laki akan
membawa pulang kayu gelondongan besar, yang akan mereka bakar. Orang-orang akan
berpesta sampai batang kayu habis terbakar, yang bisa memakan waktu hingga 12
hari. Orang Norse percaya bahwa setiap percikan api mewakili babi atau anak
sapi baru yang akan lahir di tahun mendatang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Akhir Desember adalah waktu yang tepat
untuk perayaan di sebagian besar wilayah Eropa. Pada saat itu, sebagian besar
ternak disembelih sehingga mereka tidak perlu diberi makan selama musim dingin.
Bagi banyak orang, itu adalah satu-satunya waktu dalam setahun ketika mereka
memiliki persediaan daging segar. Selain itu, sebagian besar anggur dan bir
yang dibuat sepanjang tahun akhirnya difermentasi dan siap untuk diminum.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di Jerman, orang menghormati dewa pagan
Oden selama liburan pertengahan musim dingin. Orang Jerman takut pada Oden,
karena mereka percaya dia melakukan penerbangan malam hari melalui langit untuk
mengamati rakyatnya, dan kemudian memutuskan siapa yang akan makmur atau
binasa. Karena kehadirannya, banyak orang yang memilih tinggal di dalam.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di Roma, di mana musim dingin tidak
sekeras di ujung utara, Saturnalia—hari libur untuk menghormati Saturnus, dewa
pertanian—dirayakan. Dimulai pada minggu menjelang titik balik matahari musim
dingin dan berlanjut selama sebulan penuh, Saturnalia adalah masa hedonistik,
ketika makanan dan minuman berlimpah dan tatanan sosial Romawi yang normal
dijungkirbalikkan. Selama sebulan, orang yang diperbudak diberi kebebasan
sementara dan diperlakukan setara. Bisnis dan sekolah ditutup agar semua orang
dapat berpartisipasi dalam perayaan liburan. Juga sekitar waktu titik balik
matahari musim dingin, orang Romawi mengamati Juvenalia, sebuah pesta untuk
menghormati anak-anak Roma. Selain itu, anggota kelas atas sering merayakan
hari lahir Mithra, dewa matahari yang tak terkalahkan, pada tanggal 25
Desember. Diyakini bahwa Mithra, bayi dewa, lahir dari batu karang. Bagi
sebagian orang Romawi, ulang tahun Mithra adalah hari paling sakral dalam
setahun.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada tahun-tahun awal Kekristenan,
Paskah adalah hari raya utama; kelahiran Yesus tidak dirayakan. Pada abad keempat,
pejabat gereja memutuskan untuk melembagakan kelahiran Yesus sebagai hari
libur. Sayangnya, Alkitab tidak menyebutkan tanggal kelahirannya (fakta yang
kemudian ditunjukkan oleh kaum Puritan untuk menyangkal legitimasi perayaan
tersebut). Meskipun beberapa bukti menunjukkan bahwa kelahirannya mungkin
terjadi pada musim semi (mengapa para gembala menggembalakan di tengah musim
dingin?), Paus Julius I memilih tanggal 25 Desember. Secara umum dipercaya
bahwa gereja memilih tanggal ini dalam upaya mengadopsi dan menyerap tradisi
festival pagan Saturnalia. Pertama kali disebut Pesta Kelahiran, kebiasaan itu
menyebar ke Mesir pada tahun 432 dan ke Inggris pada akhir abad keenam.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dengan mengadakan Natal pada waktu yang
sama dengan festival titik balik matahari musim dingin tradisional, para
pemimpin gereja meningkatkan kemungkinan bahwa Natal akan diterima secara
populer, tetapi melepaskan kemampuan untuk mendikte bagaimana itu dirayakan.
Pada Abad Pertengahan (500 sd 1500M), sebagian besar agama Kristen telah
menggantikan agama pagan. Pada hari Natal, orang percaya menghadiri gereja,
lalu merayakannya dengan riuh dalam suasana mabuk seperti karnaval yang mirip
dengan Mardi Gras hari ini (Karnaval yang dirayakan di beberapa negara pada
Selasa Imam sebelum Rabu Abu, terkenal di New Orleans, Amerika Serikat. Umat
melakukan pengakuan dosa dan absolusi, ritual pembakaran telapak tangan Pekan
Suci tahun sebelumnya, menyelesaikan pengorbanan Prapaskah, diikuti makan
pancake dan manisan lainnya). Setiap tahun, seorang pengemis atau siswa akan
dinobatkan sebagai "penguasa yang salah aturan" dan para peraya yang
bersemangat berperan sebagai rakyatnya. Orang miskin akan pergi ke rumah orang
kaya dan meminta makanan dan minuman terbaik mereka. Jika pemilik tidak
mematuhinya, kemungkinan besar pengunjung mereka akan meneror mereka dengan
kenakalan. Natal menjadi waktu dalam setahun ketika kelas atas dapat membayar
"hutang" nyata atau khayalan mereka kepada masyarakat dengan
menghibur warga yang kurang beruntung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada awal abad ke-17, gelombang
reformasi agama mengubah cara perayaan Natal di Eropa. Ketika Oliver Cromwell
dan pasukan Puritannya mengambil alih Inggris pada tahun 1645, mereka bersumpah
untuk membebaskan Inggris dari dekadensi dan, sebagai bagian dari upaya mereka,
membatalkan Natal. Atas permintaan rakyat, Charles II dikembalikan ke tahta
dan, bersamanya, datanglah kembali hari raya rakyat. Natal dirayakan kembali. Para
peziarah, separatis Inggris yang datang ke Amerika pada tahun 1620, bahkan
lebih ortodoks dalam kepercayaan Puritan mereka daripada Cromwell. Akibatnya,
Natal bukanlah hari libur di Amerika awal. Dari tahun 1659 hingga 1681,
perayaan Natal sebenarnya dilarang di Boston. Siapa pun yang menunjukkan
semangat Natal didenda lima shilling. Sebaliknya, di pemukiman Jamestown,
Kapten John Smith melaporkan bahwa Natal dinikmati semua orang dan berlalu
tanpa insiden.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Revolusi Amerika, kebiasaan
Inggris tidak lagi disukai, termasuk Natal. Nyatanya, Natal tidak dinyatakan
sebagai hari libur federal hingga 26 Juni 1870. Baru pada abad ke-19 orang
Amerika mulai menyambut Natal. Orang Amerika menciptakan kembali Natal, dan
mengubahnya dari liburan karnaval yang riuh menjadi hari damai dan nostalgia
yang berpusat pada keluarga. Awal abad ke-19 adalah periode konflik dan kekacauan
kelas. Selama ini, pengangguran tinggi dan kerusuhan geng oleh kelas yang
kecewa sering terjadi selama musim Natal. Pada tahun 1828, dewan kota New York
melembagakan kepolisian kota pertama sebagai tanggapan atas kerusuhan Natal.
Ini mengkatalisasi anggota tertentu dari kelas atas untuk mulai mengubah cara
Natal dirayakan di Amerika.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada tahun 1819, penulis terlaris
Washington Irving menulis </span><i style="font-size: 12pt;">The Sketchbook of Geoffrey Crayon</i><span style="font-size: 12pt;">. Serangkaian
cerita tentang perayaan Natal di sebuah rumah bangsawan Inggris. Sketsa
tersebut menampilkan seorang pengawal yang mengundang para petani ke rumahnya
untuk liburan. Berbeda dengan masalah yang dihadapi masyarakat Amerika, kedua
kelompok berbaur dengan mudah. Dalam benak Irving, Natal harus menjadi liburan
yang damai dan hangat yang menyatukan kelompok-kelompok lintas kekayaan atau
status sosial. Perayaan fiktif Irving menikmati "adat istiadat kuno",
termasuk penobatan Lord of Misrule (berkuasa sekitar 12 hari hingga 3 bulan,
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengarahkan hiburan Natal). Buku Irving,
bagaimanapun, tidak didasarkan pada perayaan liburan apa pun yang dia hadiri —
faktanya, banyak sejarawan mengatakan bahwa catatan Irving sebenarnya
"menciptakan" tradisi dengan menyiratkan bahwa itu menggambarkan
kebiasaan sebenarnya dari musim tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Juga sekitar waktu ini, penulis Inggris
Charles Dickens menciptakan kisah liburan klasik, </span><i style="font-size: 12pt;">A Christmas Carol</i><span style="font-size: 12pt;">.
Pesan cerita tersebut—pentingnya amal dan niat baik terhadap semua umat
manusia—memukul nada yang kuat di Amerika Serikat dan Inggris dan menunjukkan
kepada anggota masyarakat Victoria manfaat merayakan hari raya tersebut. Keluarga
juga menjadi kurang disiplin dan lebih peka terhadap kebutuhan emosional
anak-anak selama awal tahun 1800-an. Natal memberi keluarga hari ketika mereka
dapat melimpahkan perhatian dan hadiah kepada anak-anak mereka tanpa terlihat
"memanjakan" mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika orang Amerika mulai merangkul
Natal sebagai liburan keluarga yang sempurna, kebiasaan lama digali.
Orang-orang melihat ke arah imigran baru dan gereja Katolik dan Episkopal untuk
melihat bagaimana hari itu harus dirayakan. Dalam 100 tahun berikutnya, orang
Amerika membangun tradisi Natal mereka sendiri yang mencakup banyak kebiasaan
lainnya, termasuk menghias pohon, mengirim kartu liburan, dan memberi hadiah. Meskipun
sebagian besar keluarga dengan cepat menerima gagasan bahwa mereka merayakan
Natal seperti yang telah dilakukan selama berabad-abad, orang Amerika
benar-benar menciptakan kembali hari libur untuk memenuhi kebutuhan budaya
negara yang sedang berkembang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Legenda Sinterklas dapat ditelusuri
kembali ke seorang biarawan bernama St. Nicholas yang lahir di Turki sekitar
tahun 280 M. St. Nicholas memberikan semua kekayaan warisannya dan berkeliling
pedesaan membantu orang miskin dan sakit, dikenal sebagai pelindung anak-anak
dan pelaut. St Nicholas pertama kali memasuki budaya populer Amerika pada akhir
abad ke-18 di New York, ketika keluarga Belanda berkumpul untuk menghormati
peringatan kematian "Sint Nikolaas" (Belanda untuk Saint Nicholas),
atau singkatnya "Sinter Klaas". "Santa Claus" mengambil
namanya dari singkatan ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada tahun 1822, pendeta Episkopal
Clement Clarke Moore menulis sebuah puisi Natal berjudul “An Account of a Visit
from St. Nicholas,” yang sekarang lebih dikenal dengan baris pertamanya: “‘Twas
the Night Before Christmas.” Puisi itu menggambarkan Sinterklas sebagai pria
periang yang terbang dari rumah ke rumah dengan kereta luncur yang dikemudikan
rusa kutub untuk mengantarkan mainan. Versi ikonik Sinterklas sebagai pria
periang berbaju merah dengan janggut putih dan sekarung mainan diabadikan pada
tahun 1881, ketika kartunis politik Thomas Nast menggambar puisi Moore untuk
menciptakan citra Old Saint Nick yang kita kenal sekarang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt;">Bisnis Natal<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;">Setiap tahun, 25-30 juta pohon Natal
asli dijual di Amerika Serikat saja. Ada sekitar 15.000 perkebunan pohon Natal
di Amerika Serikat, dan pohon biasanya tumbuh antara empat dan 15 tahun sebelum
dijual.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Pada Abad Pertengahan, perayaan Natal
gaduh dan riuh (banyak minuman keras dijual) —sangat mirip dengan pesta Mardi
Gras hari ini.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Ketika Natal dibatalkan: Dari 1659
hingga 1681, perayaan Natal dilarang di Boston, dan pelanggar hukum didenda
lima shilling.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Natal dinyatakan sebagai hari libur
federal di Amerika Serikat pada tanggal 26 Juni 1870.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Eggnog (minuman manis dari kuning telur
yang dikocok ditambah air dan gula atau susu) pertama yang dibuat di Amerika
Serikat dikonsumsi di pemukiman Jamestown tahun 1607 milik Kapten John Smith.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Tanaman Poinsettia dinamai Joel R.
Poinsett, seorang menteri Amerika ke Meksiko, yang membawa tanaman merah-hijau
dari Meksiko ke Amerika pada tahun 1828.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Salvation Army telah mengirimkan para
kolektor donasi berpakaian Sinterklas ke jalan-jalan sejak tahun 1890-an.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Rudolph, "rusa kutub yang paling
terkenal", adalah hasil imajinasi Robert L. May pada tahun 1939. Penulis
salinan menulis puisi tentang rusa untuk membantu memikat pelanggan ke
department store Montgomery Ward.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Pekerja konstruksi memulai tradisi pohon
Natal Rockefeller Center pada tahun 1931.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini Malam Natal dan ada ketukan tak
terduga di pintu. Jika Anda berada di Amerika Serikat, mungkin sekelompok
penyanyi yang datang untuk menghibur Anda. Jika Anda berada di Argentina,
mungkin ada tetangga yang datang untuk bertukar hadiah dan menyalakan kembang
api. Jika Anda berada di Newfoundland Kanada, bisa jadi teman-teman yang
menyamar dengan kostum yang melakukan sketsa komedi sampai Anda bisa menebak
siapa mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Natal, hari libur tahunan yang
memperingati kelahiran Yesus Kristus, dirayakan dengan cara yang unik di
berbagai negara, bahkan di negara dengan sedikit orang Kristen. Perayaan Natal
sekuler adalah hal biasa di seluruh dunia: India kurang dari tiga persen
Kristen, tetapi Natal adalah hari libur nasional. Hanya satu persen penduduk
Jepang yang beragama Kristen, tetapi peniru Sinterklas dan musik liburan masih
memenuhi department store. Di A.S., setiap orang akan menghabiskan lebih dari
$1.000 untuk liburan Natal, menurut National Retail Federation.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dibentuk oleh norma-norma budaya,
perayaan Natal seringkali memiliki ciri khas lokal. Di Bethlehem, tempat
kelahiran Yesus, umat Kristiani menampilkan adegan kelahiran Yesus dan menandai
pintu mereka dengan salib. Mereka memenuhi gereja pada Malam Natal untuk
menyaksikan prosesi tahunan. Di Suriah, anak-anak menunggu hadiah dari unta
bungsu dari tiga orang bijak, bukan Santa. Italia juga memiliki versinya
sendiri tentang pria gendut yang periang. Befana, penyihir Italia, memberikan
hadiah untuk anak-anak yang baik tetapi menculik pembuat onar untuk suaminya
yang kelaparan, menurut legenda. (Inilah asal usul Sinterklas yang mengejutkan,
versi Italia.)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di setiap negara, makanan menjadi pusat
perhatian. Di Ukraina, orang-orang yang berpesta pora menikmati 12
hidangan—satu untuk setiap rasul. Di Jepang, keluarga biasa mengunjungi
restoran cepat saji Amerika KFC untuk makan malam. Di Polandia, ikan mas yang
ditampilkan saat makan malam sering disimpan di bak mandi keluarga selama berhari-hari
sebelum debutnya di atas piring. Setelah itu, biasanya sisiknya disimpan untuk
keberuntungan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketaatan Natal di seluruh dunia
berbeda-beda di setiap negara. Hari Natal, dan dalam beberapa kasus sehari
sebelum dan sesudahnya, diakui oleh banyak pemerintah dan budaya nasional di
seluruh dunia, termasuk di wilayah di mana agama Kristen adalah agama minoritas,
kecuali negara-negara berikut. Afghanistan, Aljazair, Bhutan, Korea Utara,
Libya, Mauritania, Republik Demokratik Arab Sahrawi, Arab Saudi, Somalia,
Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Yaman tidak mengakui Natal
sebagai hari libur umum. Negara-negara ini adalah ujung bumi yang menunggu
kehadiran Anda menyampaikan Kabar Baik tentang kehadiran Raja Surga di setiap
hati orang di sana. Setelah Kerajaan Surga resmi diterima, maka hari kelahiran
Sang Raja akan dirayakan secara resmi menjadi hari libur nasional mereka.
Pergilah jadikan mereka murid Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt;">Kontrak Tuhan dengan Manusia<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bagi banyak orang Kristen, Yohanes 3:16 berfungsi
sebagai pernyataan tesis dari iman mereka: Tuhan mengorbankan putranya, Yesus,
untuk dosa umat manusia, dan jika Anda percaya kepadaNya, jiwa Anda akan
diselamatkan. Yohanes 3:16 menurut beberapa penafsir adalah inti dari Injil
karena ini tentang kasih. Kasih Allah dalam mengutus Putra-Nya. Kasih Yesus
dalam kematian di kayu salib. Kasih ilahi yang menjangkau semua orang dan
menyediakan sarana keselamatan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini tidak hanya berarti Anda ada
selamanya. Semua orang ada selamanya. Tetapi tidak semua orang memiliki hidup
yang kekal. Kehidupan ini pertama-tama kita dilahirkan kembali dan memiliki
kehidupan rohani. Kehendak Tuhan adalah agar manusia berserah sepenuhnya
kepada-Nya dan bekerja sama sepenuh hati dengan-Nya untuk yang tertinggi dari
semua makhluk dan alam semesta. Juga, adalah kehendak Tuhan untuk memberi
kepada semua orang dengan murah hati tanpa menegur mereka karena meminta apapun
dan segala sesuatu sesuai dengan janji yang mereka inginkan atau butuhkan untuk
kebaikan mereka dan kemuliaan-Nya.</span> <span style="font-size: 12pt;">Maka,
tujuan agung Allah bagi dunia yang akan datang adalah dalam proses menjadi ada
di masa kini melalui pekerjaan penebusan dan pemulihan Injil Yesus Kristus. Di
dalam Kristus, dan oleh kuasa Roh Kudus yang mengubahkan, Allah sedang bekerja
mempersiapkan suatu umat untuk mengisi dunia baru-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Manusia diciptakan dengan tujuan hidup
berkelimpahan. Kesuburan dan pertumbuhan,</span><span style="font-size: 12pt;">
</span><span style="font-size: 12pt;">berkembang, pelipatgandaan dan perluasan, serta struktur dan organisasi,
semuanya adalah bagian dari rencana Allah. Ini juga termasuk kepengurusan
masyarakat dan kepedulian terhadap alam. Dengan mengirimkan putranya Yesus
untuk mati bagi dosa-dosa kita, Tuhan bekerja untuk memulihkan pancaran
kemuliaan-Nya sendiri yang bersinar di dalam dan melalui kita. Rasul Yohanes
menangkap kenyataan ini dengan baik ketika dia menulis: “Lihatlah kasih yang
diberikan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah; dan
begitulah kita. Yesus meninggalkan kerajaanNya di surga dan kemuliaan yang
dimilikiNya di sana untuk menjadi manusia (walaupun banyak orang di bumi masih
melihat kemuliaanNya melalui kasih karunia-Nya – Yohanes 1:14). Ini saja sudah
cukup untuk menjadikanNya orang yang paling dermawan yang pernah ada di bumi. Ini
adalah tujuan Tuhan bagi kita, bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan
seperti yang Anda inginkan. Kerinduan Tuhan adalah menjadikan kita kudus
(khusus milik Tuhan), bukan hanya bahagia sementara. Kebahagiaan sejati adalah
kehidupan yang “berkah”, dan itu hanya datang ketika kita mencari Tuhan
terlebih dahulu, di atas segalanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus Kristus dipilih untuk menjadi
Juruselamat kita. Pendamaian-Nya memungkinkan bagi kita untuk dibangkitkan dan
bertobat serta diampuni agar kita dapat kembali ke hadirat Bapa Surgawi kita.
Selain menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, Yesus Kristus, Juruselamat kita,
juga memberi kita kedamaian dan kekuatan di saat-saat pencobaan. Namun ini
adalah beberapa dari banyak hal yang kami anggap sangat penting hari ini. Kita
berfokus pada unsur-unsur ini—dan unsur-unsur lain yang serupa—dengan mengorbankan
apa yang Allah tuntut. Apa yang Tuhan tuntut dari kita? Dia ingin kita
bertindak adil, mencintai belas kasihan, dan berjalan dengan rendah hati
bersama Dia (Mikha 6:8).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Matius 22:37-40, Yesus berkata: ‘Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan
segenap akal budimu’. Ini adalah perintah yang pertama dan agung. Dan yang
kedua adalah seperti ini: 'Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri’. Pada
intinya karena Yesus Kristus yang disalibkan dan bangkit bagi kita maka saya
berkata kepada Anda dengan keyakinan mendalam hari ini, Tuhan menginginkan yang
terbaik untuk Anda. Tuhan ingin Anda diselamatkan supaya disempurnakan menjadi
serupa dengan diriNya sendiri. Itulah yang ingin dikatakan Alkitab sepanjang
jalan. Kasih Tuhan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan tetapi hanya dialami. KasihNya
melampaui setiap batasan di segala arah - tidak ada batasan. Tidak peduli di
mana seseorang pernah berada, atau di mana mereka saat ini, atau ke mana tujuan
mereka - Dia mengasihi. Tidak peduli seberapa hancur, tertutup, atau
memberontaknya kita - Dia tetap mengasihi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tujuan hidup Anda haruslah terdiri dari
tujuan motivasi utama hidup Anda—alasan Anda bangun di pagi hari. Tujuan dapat
memandu keputusan hidup, mempengaruhi perilaku, membentuk tujuan, menawarkan
arah, dan menciptakan makna. Bagi sebagian orang, tujuan berhubungan dengan
panggilan—pekerjaan yang bermakna dan memuaskan. Dalam </span><i style="font-size: 12pt;">The Purpose Driven
Life</i><span style="font-size: 12pt;">, Pastor Rick Warren mengungkapkan arti hidup dari sudut pandang
Kristen—lima tujuan yang harus dipenuhi oleh Anda yang diciptakan Allah:
ibadah, persekutuan yang tidak mementingkan diri sendiri, kedewasaan rohani,
pelayanan Anda, dan misi Anda.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Mikha 6:8
adalah ringkasan yang jelas, tajam, dan sederhana tentang apa yang Allah
harapkan dari Anda dan saya. Tiga hal yang sangat berarti bagi Tuhan ini adalah
tiga hal yang Tuhan ingin lihat dalam diri kita: keadilan, kebaikan, dan
kerendahan hati. Bertindak adil berarti memperlakukan orang dengan adil dan
hormat. Tuhan telah menciptakan kita masing-masing dengan cara yang unik dan
istimewa. Masing-masing dari kita dirancang untuk memuliakan Dia dengan cara
yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Dia ingin menyelesaikan pekerjaan
baik-Nya dalam diri kita masing-masing dan melalui kita masing-masing.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dapat mengatakan bahwa pemberian
terbesar yang pernah diberikan kepada umat manusia adalah pemberian Allah
berupa Kristus Yesus. Tuhan, kasih ilahi itu sendiri, sangat mengasihi kita
sehingga Dia mengutus Yesus untuk menyadarkan kita akan identitas murni kita
sendiri sebagai putra dan putri yang dikasihi Tuhan, dan menunjukkan kepada
kita bagaimana menjalani identitas ini.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Nyatanya,
apa yang Yesus tuntut dari dunia dapat disimpulkan sebagai: “Percayalah dan hargai
Aku di atas segalanya.” Ini kabar baik! Ini Injil Damai Sejahtera! Ini Injil
Kerajaan! Dalam ‘Apa yang Dituntut Yesus dari Dunia’, John Piper melihat
tuntutan Yesus sebagaimana ditemukan dalam keempat Injil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam hidup, Tuhan memberi kita hak
istimewa untuk mengasihi Dia dan orang-orang yang Dia bawa di sekitar kita,
melayani orang-orang yang datang di jalan kita dan menghormati Tuhan saat kita
melakukannya. Sama seperti Yesus Kristus dengan cuma-cuma (saat kita menerima
keselamatan cuma-cuma, tetapi untuk mempertahankan keselamatan harus kita bayar
dengan seluruh kehidupan kita, tidak ada makan siang gratis!) memberikan
nyawanya bagi kita agar kita dapat diampuni dari dosa-dosa kita dan
diselamatkan dari kerajaan kegelapan dan masuk ke dalam Kerajaan Terang. Hidup
adalah tentang memberi, untuk menerima kembali berlipat ganda. Dalam Kejadian
1, Tuhan memerintahkan manusia untuk 'berkuasa atas ikan di laut dan burung di
langit, atas ternak dan semua binatang buas, dan atas semua makhluk yang
bergerak di tanah', dan untuk 'memenuhi bumi. dan taklukkanlah dia' (Kejadian
1:26, 28). Satu cara adalah hidup dengan menjadikan Tuhan sebagai kehidupan,
dan cara lainnya adalah hidup menurut pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat—yaitu, melakukan apa yang menurut kita baik dan benar dan menghindari apa
yang jahat atau salah. Karena di Taman Eden ada dua pohon spesial, pohon
kehidupan dan pohon pengetahuan baik jahat. Tuhan Yesus adalah kehidupan, pohon
baik jahat adalah dunia ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus mengajar para pengikutNya bahwa
mereka yang menjalani kehidupan yang baik dan mengikuti ajaranNya akan diberi
upah dengan kehidupan kekal di kerajaan Allah. Yesus juga mengajarkan bahwa
mereka yang melakukan dosa dan berpaling dari Tuhan akan menerima hukuman kekal
di Neraka. Apa yang TUHAN tuntut darimu? Berlaku adil dan mencintai belas
kasihan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu” (Mikha 6:8). “Marilah
kita mendengar kesimpulan dari keseluruhan masalah ini: Takut akan Tuhan, dan
patuhi perintah-perintah-Nya: karena inilah seluruh tugas manusia” (Pkh.
12:13). Apa perintah Tuhan? Perintah Tuhan kepada setiap orang adalah panggilan
hidupnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Panggilan Tuhan untuk hidup membawa Anda
ke dalam kehidupan kekal, kebebasan dan kemuliaan. Dalam 1 Petrus 3:15-16 Kitab
Suci memberi tahu kita hal berikut, ‘Tetapi di dalam hatimu hormatilah Kristus
sebagai Tuhan. Selalu siap untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang
meminta Anda untuk memberikan alasan atas harapan yang Anda miliki.’ </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Ketika Tuhan menciptakan alam semesta melalui
ucapan yaitu kata-kata Tuhan yang kita sebut Firman, Tuhan menciptakan kita </span><i style="font-size: 12pt;">B'tzelem
Elohim</i><span style="font-size: 12pt;">, menurut gambar Tuhan (Kejadian 1:27). Kita diciptakan untuk
memajukan proyek ciptaan Tuhan. Kita melanjutkan penciptaan melalui karunia
unik ucapan manusia kita, yang kemudian diikuti serangkaian tindakan lainnya. Tuhan
memperkenalkan diri-Nya kepada kita melalui perbuatan-perbuatan-Nya yang
perkasa dan interaksi-Nya dengan umat-Nya sepanjang waktu. Dia telah
mengungkapkan dirinya melalui pertama, penciptaan manusia pertama dan
keturunannya, Dia mengungkapkan dirinya melalui tindakan sejarah dan
berinteraksi dengan kita melalui Roh Kudus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setiap kehidupan benar-benar merupakan
anugerah dari Tuhan. Kita dapat menghormati karunia-Nya dengan menghargai hidup
kita sendiri serta menghormati dan menghargai hidup orang lain. Kita berharga
dalam pandangan-Nya, dan dengan mempercayai-Nya serta tekun dalam pilihan kita,
kita dapat membagikan terang dan kebenaran kepada dunia di sekitar kita. Tetapi
ada pekerjaan yang Allah panggil untuk kita semua lakukan, dan itu dijelaskan
bagi kita di dalam Alkitab. Tuhan menjelaskan berulang kali bahwa kita harus
mengasihi orang lain, memperhatikan orang miskin, dan menjalani hidup kita
sedemikian rupa sehingga kita mengacu pada kekuatan Injil. Supaya mampu, Allah
mengharapkan kita untuk menerima Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, sebagai
Juruselamat kita. Dia mengharapkan kita untuk memberikan hidup kita kepada-Nya,
dan dengan demikian, mengembangkan karakter Kristus. Tuhan ingin kita menjadi
lebih seperti Kristus. Kehendak Tuhan adalah agar manusia berserah sepenuhnya
kepada-Nya dan bekerja sama sepenuh hati dengan-Nya untuk yang tertinggi dari
semua makhluk dan alam semesta. Juga, adalah kehendak Tuhan untuk memberi kepada
semua orang dengan murah hati tanpa menegur mereka karena meminta apapun dan
segala sesuatu sesuai dengan janji yang mereka inginkan atau butuhkan untuk
kebaikan mereka dan kemuliaan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Salah satu tanda yang mungkin Tuhan
panggil Anda adalah bahwa Anda mulai, betapapun lambatnya, memahami Kitab Suci
dengan kedalaman dan dimensi yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Lebih
lanjut dicatat bahwa pengertian kita harus “tercerahkan” atau “diterangi”
(Efesus 1:18). Tujuan Panggilan Tuhan dalam hidup Anda: Untuk melayani Dia, untuk
mematuhiNya, untuk bebas, untuk pertobatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Panggilan Anda mungkin tidak akan jatuh
ke pangkuan Anda, artinya mungkin sampai Anda masuk kubur atau meninggalkan
dunia ini Anda tidak pernah tahu apa panggilan hidup Anda. Untungnya, ada
banyak pengetahuan dan banyak ide untuk membantu Anda menemukan panggilan Anda.
Berikut adalah 16 ide untuk membantu Anda saat Anda berpikir, "Saya tidak
tahu cara menemukan panggilan saya:" maka yang perlu Anda tindaklanjuti
adalah dengarkan kompas internal (hati nurani yang murni) Anda, jangan takut
untuk melangkah keluar dari zona nyaman Anda, perhatikan tubuh Anda dan
bagaimana perasaan Anda saat mencoba hal baru, cobalah belajar hal-hal baru
sendiri, catat impian Anda dan hal-hal yang tampak seperti kebetulan, ekspresikan
diri Anda bagaimanapun rasanya, renungkan hal-hal yang Anda sukai saat kecil, prioritaskan
kesehatan dalam hidup Anda, batasi gangguan, cabut (minimal selektif) dari
media sosial, buat jurnal untuk mencatat pemikiran dan pola pemberitahuan Anda,
habiskan waktu di luar ruangan, ikuti nilai-nilai Anda, pikirkan tentang
keterampilan Anda yang dapat ditransfer, bersabarlah dan pahamilah bahwa ini
adalah sebuah perjalanan, dengarkan pemikiran atau nasihat orang lain jika
mereka melihat panggilan Anda sebelum Anda melihatnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Panggilan Hidup adalah Perjanjian
Kehidupan antara Tuhan Yesus Kristus dengan Anda.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebuah perjanjian adalah kesepakatan
sakral antara Allah dan anak-anak-Nya. Allah menetapkan syarat-syarat tertentu,
dan Dia berjanji untuk memberkati kita sewaktu kita mematuhi syarat-syarat ini.
Membuat dan menaati perjanjian membuat kita memenuhi syarat untuk menerima
berkat-berkat yang telah Allah janjikan. Sumbernya adalah Tuhan. Akses kita ke
kuasa itu adalah melalui perjanjian kita dengan-Nya. Perjanjian adalah
perjanjian antara Allah dan manusia, perjanjian yang syarat-syaratnya
ditetapkan oleh Allah. Dalam persetujuan ilahi ini, Allah mengikat diri-Nya
sendiri untuk menopang, menguduskan, dan meninggikan kita sebagai imbalan atas
komitmen kita untuk melayani Dia dan mematuhi perintah-perintah-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perjanjian Baru ini harus kekal. Tuhan
akan menulis hukumNya di hati umatNya, membawa pengampunan dosa sepenuhnya, dan
membangkitkan raja yang setia dari garis keturunan Daud yang akan memulihkan
semua yang telah rusak. Dalam membuat perjanjian, Allah menjanjikan berkat
untuk kepatuhan terhadap perintah-perintah tertentu. Dia menetapkan
syarat-syarat perjanjian-Nya, dan Dia menyatakan syarat-syarat ini kepada para
nabi-Nya. Jika kita memilih untuk mematuhi syarat-syarat perjanjian, kita
menerima berkat-berkat yang dijanjikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah pertama kali mengumumkan dan
mendefinisikan perjanjian baru dalam Perjanjian Lama melalui Yeremia (Yer.
31:33, 34). Ibrani dalam Perjanjian Baru mengambilnya langsung dari Yeremia.
Dalam kutipan Perjanjian Baru yang terpanjang dari perikop Perjanjian Lama,
Ibrani 8:7–12 mengutip Yeremia 31:31–34, pada dasarnya kata demi kata. Allah
mendefinisikan “perjanjian baru” (Ibr. 8:8) sebagai empat janji yang Dia buat
untuk umat-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Janji 1</b>: Dia berjanji bahwa Dia akan
menuliskan hukum-hukum-Nya di dalam hati mereka (Ibr 8:10), untuk menguduskan
mereka, menjadikan mereka kudus, menyelaraskan hati dan karakter mereka dengan
hati dan karakter-Nya. Ketika Tuhan memberikan hukum-Nya kepada Israel di
Sinai, orang-orang segera menjawab, “Segala firman yang diucapkan TUHAN akan
kami lakukan, . . . dan taat” (Kel. 24:3, 7, NKJV), seperti dalam, “Kami baik,
Tuhan; kami mendapatkan ini.” Tapi mereka tidak bagus, tidak terlalu bagus; di atas
Gunung Sinai!).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dia ingin mereka tahu bahwa Dia tidak
memberi mereka hukum-Nya untuk menantang mereka mencoba dan menaatinya. “Dia
tahu kerangka kita; Dia ingat bahwa kita adalah debu” (Mzm. 103:14, NKJV). Dia
memberikannya kepada mereka sebagai janji tentang jenis orang yang akan Dia
jadikan mereka jika mereka mau mengandalkan Dia dan mempercayai Dia. “Aku akan
memberimu hati yang baru dan memberikan roh baru di dalam dirimu … dan
membuatmu berjalan menurut ketetapan-ketetapan-Ku” (Yeh. 36:26, 27, NKJV).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Janji 2</b>: Dia berjanji untuk menjadi
Allah mereka dan menjadikan mereka umat-Nya (Ibr. 8:10) untuk mendamaikan
mereka dengan diri-Nya. Yesaya memperingatkan, “Kedurhakaanmu telah memisahkan
kamu dari Tuhanmu” (59:2, NKJV), kondisi yang paling rentan bagi orang yang
hidup di lingkungan yang tidak bersahabat seperti dunia kita. Tuhan berkata,
“Aku ingin menjadi perisai dan perlindunganmu. Andalkan Aku, percayalah padaKu;
biarkan Aku melakukan pekerjaanKu atas namamu.” Allah akan mendamaikan kita
melalui kematian Kristus di kayu salib (2 Kor. 5:17-21).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Janji 3</b>: Tuhan berjanji untuk menyatakan
diri-Nya ke seluruh dunia, dan Dia berjanji bahwa harinya akan tiba ketika hal
itu tidak diperlukan lagi, karena semua orang akan mengenal Dia, dari yang
terkecil sampai yang terbesar (Ibr. 8:11)— keharmonisan Eden akan dipulihkan.
Hingga hari penyempurnaan terakhir itu, Dia mengundang mereka yang sudah
mengenal Dia untuk bekerja sama dengan Dia dan orang percaya lainnya dalam
misi-Nya untuk membuat diri-Nya dikenal di dalam lingkaran pengaruh mereka
sendiri (Mat. 28:19, 20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Janji 4</b>: Tuhan berjanji untuk mengampuni
dosa kita dan tidak mengingatnya lagi (Ibr. 8:12), untuk membenarkan kita
sehingga kita berdiri di hadapan Tuhan seolah-olah kita tidak pernah berbuat
dosa. Pada titik tertentu dalam sejarah manusia, Pembuat Perjanjian Sendiri
datang dari surga ke bumi untuk menumpahkan “darah perjanjian abadi”-Nya untuk
memungkinkan hal ini dan membuatnya sulit untuk ditolak.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Keempat janji ini meneriakkan bahwa
Tuhan telah memastikan siapa pun yang benar-benar ingin berada dalam kerajaan
kekal-Nya dapat dan tersedia, karena Dia telah menyerahkan diri-Nya dan semua
sumber daya-Nya untuk mewujudkannya! Tuhan sendiri mendefinisikan perjanjian
baru dengan empat janji ini; mereka adalah DNA dari perjanjian baru.
Singkatnya, Perjanjian Baru adalah Injil!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengapa tidak lebih banyak orang Kristen
yang mengetahui hal ini? Tuhan tidak bisa membuatnya lebih jelas. Mungkinkah
suatu kekuatan jahat sedang bekerja untuk menumpulkan pikiran orang-orang dan
menyelubungi hati mereka terhadap Injil agar orang-orang tidak mendengarnya,
memahaminya, mempercayainya, berjalan di dalamnya, dan menerima warisan penuh
yang disiapkan bagi mereka sejak penciptaan dunia? Ya, kekuatan jahat memang
ada; tetapi Dia yang ada dalam diri kita yang telah menerima Yesus Kristus
sebagai Juruselamat dan Tuhan, lebih besar dari semua kekuatan jahat manapun.
Persoalannya adalah kita tidak membiarkan “Dia” menjadi Tuhan atau Raja
sepenuhnya dalam diri kita, kita hanya mau</span><span style="font-size: 12pt;">
</span><span style="font-size: 12pt;">menikmati keselamatan (berkat-berkat) yang Dia sediakan, sementara
daging dan duniawi kita, diri kita sendiri, egoism kita, kita jadikan tuhan
kita. Tuhan tidak bebas berkarya dalam hidup kita. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">MENGENAL YESUS<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pengantar dan definisi-Nya tentang
Perjanjian Baru, Yesus membagikan kerinduan hati-Nya yang terdalam bagi setiap
orang di planet ini untuk bersama-Nya selamanya. Dia dapat membayangkan suatu
hari ketika semua orang di bumi, “dari yang terkecil sampai yang terbesar”
(Ibrani 8:11, NKJV), akan mengenal Dia (bagian dari janji Perjanjian Baru yang
ketiga dan wahyu tentang diri-Nya). Mereka akan mengetahui lebih dari sekadar
mengetahui tentang Dia, seperti memeriksa survei bahwa mereka telah mendengar
tentang Dia, atau bahkan bahwa mereka telah menghadiri kelas Alkitab dan/atau
kebaktian gereja dan dapat memperoleh nilai yang layak dalam ujian tentang
hal-hal yang telah Dia lakukan dan berkata selama hidup-Nya di sini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mereka akan benar-benar mengenal Dia
dengan:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">• Mengetahui betapa Dia mengasihi
mereka, bahwa Dia tergila-gila pada mereka, dan bahwa Dia menyukainya saat
mereka bahagia dan Dia sangat merasakannya saat mereka tidak bahagia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">• Mengenal Dia seperti mempercayai bahwa
Dia selalu ada untuk mereka bahkan ketika mereka tidak dapat merasakannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">• Mengenal Dia sebagai Seseorang yang
dengannya mereka dapat berbagi pikiran, perasaan, frustrasi, keputusasaan,
kegembiraan, dan apa saja yang mereka pikirkan dan rasakan, dan percaya bahwa
Dia peduli tentang itu semua dan ingin terlibat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">• Mengenal Dia seperti dalam keinginan
setiap hari untuk melibatkan Dia dalam kehidupan mereka—di rumah, di sekolah,
di tempat kerja, dalam hubungan mereka, di mana pun, dalam apa pun, dan dengan
siapa pun mereka terlibat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">• Mengenal Dia seperti menganggap Dia
sahabat terbaik mereka; mereka pergi tidur dan bangun memikirkan Dia. Nyata,
jauh di lubuk hati, mengenal Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi juga masih ingin mengenal-Nya
pada tingkat yang lebih dalam. Jadi, ingin bergaul dengan orang-orang yang
dapat Anda rasakan juga mengasihii-Nya dan mengenal-Nya; berbagi pengalaman
Anda dengan Yesus, wawasan Anda tentang siapa Dia berdasarkan studi Anda
tentang Alkitab, tulisan-tulisan sahabat Yesus, dan sumber-sumber spiritual
lainnya; dan mendiskusikan pertanyaan yang Anda miliki tentang Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengenal Yesus pada tingkat yang begitu
dalam sehingga salah satu kegembiraan terbesar Anda adalah membagikan Dia
dengan kenalan yang belum mengenal Dia, atau yang tahu tentang Dia tetapi tidak
benar-benar mengenal Dia pada tingkat yang memberi mereka kegembiraan, harapan,
dan tujuan untuk hidup setiap hari. Yesus merindukan hari ketika semua orang
akan mengenal Dia pada tingkat itu, “dari yang terkecil sampai yang
terbesar”—dari anak yatim piatu yang tidak punya rumah memilah-milah tempat
pembuangan sampah untuk menemukan makanan yang cukup untuk hari itu bagi dia
dan adik perempuannya sampai orang yang terhilang makelar kekuasaan dan
keuangan yang makan mewah setiap hari dan tidak pernah memberikan sepeser pun
untuk amal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Janji-janji Perjanjian Baru Yesus
memastikan bahwa setiap orang yang tidak menolak penarikan terus-menerus dari
Roh Kudus ke dalam hati mereka akan ditarik kepada Yesus melalui pertobatan dan
iman, diperdamaikan dengan Allah, diampuni dosa-dosa mereka, dan dikuduskan
melalui penulisan hukum-Nya di hati mereka, menghasilkan “ketaatan yang timbul
dari iman” (Rm. 1:5, NIV). Dia ingin tidak ada yang ditinggalkan dari potensi
dan harapan yang ditawarkan kepada mereka dalam perjanjian baru-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus memampukan kehidupan Kristiani
dengan tinggal di dalam setiap orang percaya dan memampukan mereka menjalani
kehidupan yang benar dan setia. Roh Kudus juga bertindak sebagai Penghibur atau
Penolong, yang menjadi perantara, atau mendukung atau bertindak sebagai
pembela, terutama di saat-saat pencobaan. Melalui kuasa Roh Kudus, orang
percaya diselamatkan, dipenuhi, dimeteraikan, dan dikuduskan. Roh Kudus
mengungkapkan pikiran Tuhan, mengajar, dan membimbing orang percaya ke dalam
seluruh kebenaran. Roh Kudus juga membantu orang Kristen dalam kelemahan mereka
dan menjadi perantara bagi mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Penolong yang Mengajar dan Mengingatkan</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Yohanes 14:26, Yesus memberi tahu
para murid-Nya, “Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah
yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26, ESV). </span><span style="font-size: 12pt;">Kata Yunani “Parakletos” dalam perikop
ini diterjemahkan sebagai “Penolong” dalam ESV, “Penganjur” dalam NIV, dan
“Penasihat” dalam KJV. Arti kata ini berhubungan dengan "penasihat
hukum." </span><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus memberikan nasihat yang
bijaksana kepada para pengikut Kristus. Yesus tahu Dia akan pergi dan para
pengikutNya akan membutuhkan Roh Kudus sebagai penolong dan pembela untuk
mengingatkan mereka tentang ajaranNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Menghukum Dosa Dunia</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selain memberikan nasihat yang bijak,
pengacara, juga memberikan bukti yang digunakan untuk menghukum penjahat.
Dengan cara yang sama, Roh Kudus akan membuktikan dosa, kebenaran, dan
penghakiman dunia. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Namun demikian, Aku mengatakan yang
sebenarnya: demi keuntungan kamu Aku pergi, karena jika Aku tidak pergi,
Penolong tidak akan datang kepadamu. Tetapi jika Aku pergi, Aku </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">akan mengirimya kepadamu. Dan ketika Dia
datang, Dia akan menginsafkan dunia tentang dosa dan kebenaran dan penghakiman”
(Yohanes 16:7-8, ESV).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Tinggal di Orang Percaya dan Memenuhi
Kita</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus adalah kehadiran Allah dalam
kehidupan orang percaya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah
bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16, ESV)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;"><b>Sumber Wahyu, Kebijaksanaan, dan Kekuasaan</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Inilah hal-hal yang telah Allah
ungkapkan kepada kita melalui Roh-Nya. Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan
hal-hal yang dalam dari Allah. Karena siapa yang tahu pikiran seseorang kecuali
roh mereka sendiri di dalamnya? Demikian juga tidak seorang pun mengetahui
pikiran Allah selain Roh Allah” (1 Korintus 2:10-11).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah memberikan Roh Kudus kepada para
pengikut-Nya agar kita dapat mengenal Dia dengan lebih baik. Karena Roh Kudus
adalah Roh Tuhan, ia mengetahui pikiran Tuhan dan mengungkapkan pikiran itu
kepada orang percaya. Roh Kudus membuka mata orang percaya kepada pengharapan
keselamatan dan warisan mereka di dalam Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus tahu bahwa murid-muridNya akan
membutuhkan kekuatan untuk menjalankan misi mereka untuk menjadi saksi ke
seluruh dunia. Yesus memberi tahu murid-muridNya, "Tetapi kamu akan menerima
kuasa, ketika Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiku di
Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi."
(Kisah Para Rasul 1:8)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang Kristen memiliki akses ke kuasa,
wahyu, dan hikmat dari Roh Kudus, seperti yang ditulis Rasul Paulus kepada
orang percaya di Efesus, “Saya terus meminta agar Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, Bapa yang mulia, dapat memberi kamu Roh hikmat dan wahyu, sehingga
Anda dapat mengenalnya lebih baik. Saya berdoa agar mata hati Anda tercerahkan
agar Anda dapat mengetahui harapan yang kepadaNya Dia telah memanggil Anda,
kekayaan warisan muliaNya di dalam umat-Nya yang kudus, dan kekuasaanNya yang
luar biasa besar bagi kita yang percaya. Kekuasaan itu sama dengan kekuasaan
besar yang Dia gunakan ketika Dia membangkitkan Kristus dari antara orang mati
dan mendudukkan Dia di sebelah kananNya di sorga” (Efesus 1:17-20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Panduan untuk Semua Kebenaran dan
Pengetahuan tentang Apa yang Akan Datang</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus memberitahukan apa yang akan
datang. Roh Kudus disebut “Roh Kebenaran” dalam Yohanes 16:13 karena Dia
membimbing orang percaya ke dalam seluruh kebenaran. Yesus memberi tahu
murid-muridNya bahwa Roh Kudus akan memberitahukan apa yang Dia dengar dan
hanya akan mengatakan apa yang Bapa katakan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Tetapi ketika Dia, Roh kebenaran,
datang, Dia akan membimbingmu ke dalam seluruh kebenaran. Dia tidak akan
berbicara sendiri; Dia hanya akan berbicara apa yang Dia dengar, dan Dia akan
memberitahumu apa yang akan datang. Dia akan memuliakan Aku karena Dia datang
dari Aku, Dia akan menerima apa yang akan Dia beri tahu kepada kamu. Semua
milik Sang Bapa </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">adalah milikKu. Itulah
sebabnya Aku berkata bahwa Roh akan menerima dariKu apa yang akan Dia beri tahu
kepada kamu” (Yohanes 16: 13-15).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Memberikan Karunia Roh kepada Orang
Percaya</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sifat-sifat Roh Kudus, seperti hikmat,
pengetahuan, dan kuasa, dimanifestasikan dalam kehidupan orang percaya untuk
kebaikan orang lain. Karunia lainnya tercantum dalam 1 Korintus 12:7-11.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Segel dalam Kehidupan Orang Percaya</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di zaman kuno, segel adalah "tanda
tangan resmi" yang membuktikan kepemilikan dan mengesahkan apa yang
disegel. Segel sekarang diganti dengan meterai, baik tempel maupun elektronik. </span><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus adalah tanda adopsi kita
sebagai anak-anak Allah. Yesus mengirimkan Roh Kudus kepada para pengikutNya
agar mereka yakin akan keselamatan mereka. Roh Kudus tinggal (menempel seperti
meterai) di dalam hati orang percaya, mengingatkannya setiap saat bahwa Dia
sudah diselamaatkan dan siap mengambil bagian dalam Kerajaan Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sama seperti Anda mungkin melakukan
deposit atau uang muka untuk mobil baru atau sebidang tanah untuk memastikan
penjual tidak menjualnya kepada orang lain, Roh Kudus adalah deposit dalam
hidup kita yang menegaskan keabsahan pesan Kristus dan bahwa kita adalah milik
Kristus. Roh Kudus adalah deposito atau simpanan Roh Allah di dalam hati Anda.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Dan kamu juga termasuk di dalam Kristus
ketika kamu mendengar berita kebenaran, Injil keselamatanmu. Ketika kamu
percaya, kamu ditandai di dalam Dia dengan meterai, Roh Kudus yang dijanjikan,
yang merupakan jaminan warisan kita sampai penebusan mereka yang adalah milik
Allah—untuk memuji kemuliaan-Nya” (Efesus 1:13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Membantu Kelemahan Kita dan Bersyafaat
bagi Kita</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita semua memiliki saat-saat ketika
kita merasa lemah dan tidak tahu harus berbuat apa. Roh Kudus membantu kita menyelaraskan
diri dengan kehendak Tuhan dengan menjadi perantara bagi kita pada saat-saat
itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Dengan cara yang sama, Roh membantu
kita dalam kelemahan kita. Kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, tetapi
Roh sendiri berdoa bagi kita melalui rintihan tanpa kata. Dan dia yang
menyelidiki hati kita mengetahui pikiran Roh karena Roh menjadi perantara bagi
umat Allah sesuai dengan kehendak Allah” (Roma 8:26-27).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Membuat Orang Percaya Baru dan Memberi
Kita Hidup Kekal</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang
percaya untuk memperbaharui, menguduskan, dan menjadikan kita kudus. Sama
seperti Roh Kudus membangkitkan Kristus dari kematian, Roh Kudus akan
memberikan hidup yang kekal kepada orang percaya di dalam Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka
meskipun tubuhmu mati karena dosa, Roh menghidupkan karena kebenaran. Dan jika
Roh Dia yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati hidup di dalam kamu,
Dia yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan menghidupkan juga
tubuhmu yang fana oleh karena Roh-Nya yang hidup di dalam kamu” (Roma 8:10-11).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Menguduskan dan Mengaktifkan Buah yang
Baik dalam Hidup Kita</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karya Roh Kudus dalam kehidupan orang
Kristen adalah proses berkelanjutan untuk menjadi kudus melalui pengudusan.
Melalui keyakinan dan kuasa Roh Kudus, orang percaya tidak akan menuruti
keinginan daging (Galatia 5:16-21) tetapi akan menghasilkan buah Roh yang baik
(Galatia 5:22-25).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Jaminan Warisan Milik Allah</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Efesus 1:14 Ketika Anda percaya, Anda
ditandai di dalam Dia dengan meterai, Roh Kudus yang dijanjikan, 14 yang
merupakan jaminan warisan kita sampai penebusan mereka yang menjadi milik Allah
— untuk memuji kemuliaan-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Yohanes 10:27–28 Yesus menyatakan
bahwa: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan
mereka mengikuti Aku: dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka; dan
mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya." Ini merujuk pada hubungan
pribadi, dari hati ke hati yang diharapkan dimiliki orang Kristen dengan Yesus,
jaminan hidup yang kekal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;"><b>Janji Allah</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">5 janji yang dapat Anda klaim sebagai
orang percaya... jaminan keselamatan, jaminan akan jawaban doa, jaminan
kemenangan, jaminan pengampunan, jaminan bimbingan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi, apabila Anda menantikan kehidupan
kekal di kerajaan Allah, maka terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
Anda, sehingga Anda akan baik-baik saja sekarang dan selamanya. Inilah yang
harus Anda lakukan untuk mewarisi Kerajaan Allah. Alkitab mengatakan bahwa kita
adalah warisan Allah. Tuhan, yang memiliki segalanya di alam semesta, sangat
senang bahwa kita adalah milik-Nya! Ulangan 32:9 mengulangi kebenaran yang luar
biasa ini: “Bagian Tuhan adalah umat-Nya, Yakub milik pusakaNya.” Bersaksilah
bahwa untuk menerima kehidupan kekal, kita harus rela menyingkirkan apa yang
dari dunia dan melayani Tuhan dengan segenap hati, daya, akal budi, dan
kekuatan kita. Imbaulah anggota jemaat untuk bersyukur atas berkat-berkat material
keuangan dan berusahalah untuk memandangnya dalam perspektif yang benar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tulisan suci, bible, Alkitab dengan
jelas menyatakan bahwa kualifikasi menjadi warga surga bukanlah dengan segala
bentuk usaha manusia. Kemampuan umat Tuhan untuk menaklukkan dunia, bukanlah
dengan kekuatan lahiriah, tetapi dengan kekuatan batiniah yang diterima dari
atas, kuasa Roh Kudus. Menjadi warga Surga bukanlah karena kesalehan atau
kekuatan Anda untuk mewarisinya. Hanya oleh kasih karunia Allah di dalam
Kristus yang merupakan penerimaan dan kasih yang tidak layak diterima dari
Allah. Berhasil masuk surga hanya melalui anugerah-Nya yang terwujud dalam
karya penebusan Kristus yang dengannya para pendosa diampuni dan diterima oleh
Allah. Tanpa kasih karunia tidak akan ada yang seperti keselamatan karena kasih
karunialah yang memanggil seseorang ke dalam keselamatan, menyatakan Kristus,
memberikan iman yang merupakan syarat keselamatan dan memperlengkapi seseorang
untuk pelayanan dalam kehidupan Kristiani, karena tidak seorang pun pergi ke
Bapa kecuali melalui Dia. Yesus Kristus adalah perwujudan kasih karunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apresiasi kasih karunia adalah apresiasi
terhadap Kristus. Di zaman ini, tidak seorang pun dapat mengalami kuasa kasih
karunia tanpa percaya kepada karya penebusan Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Titus 2:11-13 mengatakan: “Sebab kasih
karunia Allah yang membawa keselamatan, telah dinyatakan kepada semua orang.
Mengajari kita bahwa dengan menyangkal kefasikan dan nafsu duniawi, kita harus
hidup dengan tenang, saleh, dan baik, di dunia sekarang ini; Mencari
pengharapan yang diberkati itu, dan penampakan agung dari Allah yang agung dan
Juruselamat kita Yesus Kristus.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika Anda tidak ada di dalam Kristus dan
Kristus tidak ada di dalam Anda, lupakan tentang kehidupan kekal, lupakan
tentang masuk surga. Pengamatan terhadap ketaatan agama tidak dapat membantu
Anda. Membayar persepuluhan di gereja atau bekerja di rumah Tuhan tidak akan
pernah membuat Anda memenuhi syarat untuk warga surga. Semua disiplin hidup
yang ketat untuk mencoba menjalani kehidupan yang benar sendiri tidak dapat
membantu Anda. Masuk surga akhirnya hanya karena kasih karunia Allah melalui
Tuhan kita Yesus Kristus. Bukan dengan kekuatan atau keperkasaan kita seperti
yang dikatakan oleh Nabi Zakharia tetapi dengan roh-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tulisan suci telah memberitahukan kepada
kita bahwa kesalehan kita seperti kain kotor di hadapan Tuhan. (Yesaya 64:6).
Jika kesalehan kita digambarkan sebagai busuk dan tidak berguna, lalu mengapa
kita harus menyandarkan iman kita pada pembenaran diri sendiri? Mengapa
seseorang harus percaya bahwa perbuatan baiknyalah yang dapat memberinya
Kerajaan Surga?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Oleh karena itu sangat jelas bahwa tak
seorang pun, yang bersandar pada pembenaran diri, pada akhirnya dapat menjadi
warga surga. Hanya kebenaran yang dimasukkan Tuhan dalam diri kita sebagai
orang Kristen yang benar-benar dilahirkan kembali yang dapat membuat kita memenuhi
syarat untuk surga. Apakah para pemimpin agama Anda masih meminta Anda untuk
berkorban untuk dosa Anda, sia-sia Anda melakukannya karena Kristus telah
dikorbankan untuk kita dan menyatakan 'sudah selesai'. Itu adalah akhir dari
semua pengorbanan sampai dunia berakhir.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes 19:30 mengatakan: "Ketika
Yesus menerima cuka, Dia berkata, itu sudah selesai: dan Dia menundukkan
kepala-Nya, dan menyerahkan rohNya".</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sudah selesai berarti kurban penebusan
dosa telah dilakukan sekali untuk selama-lamanya. Hutang dosa telah dibayar.
Dan tidak ada pengorbanan lain yang diminta oleh Tuhan untuk dosa kita dan
tidak ada yang akan menggantikan pengorbanan putra tunggal-Nya Yesus Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Matius 5:20 mengatakan: “Karena Aku
berkata kepadamu, bahwa kecuali kebenaranmu melebihi kebenaran ahli Taurat dan
orang Farisi, kamu tidak akan pernah masuk ke dalam Kerajaan Surga”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebenaran yang Yesus tuntut dalam
kerajaan-Nya adalah kemurnian, kesucian, kejujuran, penguasaan diri, takut akan
Allah, dan kasih manusia. Itu murni, abadi, kekal, dan menjadikan hidup suci.
Kebenaran orang Kristen sejati tertanam di dalam hati dan berlabuh pada karya
anugerah yang telah selesai di kayu salib Kalvari.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ibrani 10:4 mengatakan: “Karena tidak
mungkin darah lembu jantan dan darah kambing menghapus dosa”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika Anda membunuh seekor kambing agar
Anda masuk surga, Anda tidak akan pernah pergi ke surga. Jika kamu membunuh
ibumu agar kamu masuk surga, kamu tidak akan masuk surga. Jika Anda bunuh diri
sehingga Anda akan pergi ke surga, Anda tidak akan pergi ke surga, jika Anda
memberikan semua uang Anda ke gereja sehingga Anda akan pergi ke surga, Anda
tidak akan pergi ke surga. Satu-satunya hal yang membuat Anda memenuhi syarat
ke surga adalah darah Yesus Kristus yang ditumpahkan di kayu salib di Kalvari.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena ada tertulis dalam Taurat, Hukum
Perjanjian Lama bahwa hampir semua hal disucikan oleh hukum dengan darah; dan
tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Kristus membayar harga dosa
sekali saja dengan darah-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa pun yang Anda lakukan tanpa mengacu
pada darah ini pasti gagal. Jadi, semuanya harus dilakukan melalui Yesus
Kristus. Jika Anda berada di gereja dan belum menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda, Anda tidak akan menjadi warga surga.
Kebenaran tanpa Kristus adalah sia-sia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika Anda berada di atau aktif di Gereja dan mencuri,
berbohong atau Anda telah menceraikan istri atau suami Anda dan menikah lagi,
Anda tidak akan masuk surga. Jika Anda minum alkohol berlebihan atau bekerja di
pabrik pembuatan bir yang jelas-jelas merusak orang-orang muda dan menjadikan
orang pemabuk, Anda tidak akan berhasil. Jika Anda milik kultus apakah rahasia
atau terbuka, Anda tidak akan masuk surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Alkitab berkata bahwa orang yang tidak
benar tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Jangan membodohi diri
sendiri, karena mereka yang melakukan dosa seksual, penyembahan berhala, ritual
berhala dan lain-lain tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Rosario
jari, scapular, memakai salib atau pakaian putih tidak dapat membantu Anda
untuk menjadi warga surga. Peter, Paul, Christopher atau manusia lain mana pun
yang hidup atau mati tidak dapat membantu Anda menjadi warga surga.
Satu-satunya jalan adalah Yesus Kristus. Dia adalah jalan, kebenaran, dan
hidup, tidak ada yang datang kepada bapa kecuali melalui Dia. Hanya ada satu
perantara antara manusia dan Tuhan, Dia adalah manusia Yesus Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">I Timotius 2:5-6 mengatakan: “Karena
Allah itu esa dan esa pula pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia
Kristus Yesus; Yang memberikan diri-Nya sendiri sebagai tebusan untuk semua,
untuk bersaksi pada waktunya.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mediator yang satu ini, Yesus Kristus,
memberikan diri-Nya sendiri sebagai tebusan untuk semua, oleh karena itu siapa
pun yang binasa bukan karena tidak ada tebusan yang dibayarkan untuknya, atau
karena itu tidak cukup baginya, karena akan menjadi munafik untuk menganggap
demikian, untuk tindakan rahmat diberikan kepada seluruh umat manusia,
menawarkan pengampunan dosa dan keselamatan kekal bagi semua orang tanpa
kecuali, tetapi dengan syarat penerimaan mereka. Jika ada yang menolaknya, maka
itu adalah kutukan mutlak dan tak terelakkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes 1:12 mengatakan: “Tetapi semua
orang yang menerima Dia, kepada mereka diberikan kuasa-Nya untuk menjadi
anak-anak Allah, bahkan kepada mereka yang percaya pada nama-Nya”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi, apakah Anda menantikan kehidupan
kekal di kerajaan Allah, atau mau mulai merasakan kenikmatan warga Kerajaan
Surga saat masih hidup di dunia ini?</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Jalan
dan caranya adalah </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">terimalah Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda, sehingga Anda akan baik-baik saja sekarang
dan selamanya. Inilah yang harus Anda lakukan untuk mewarisi Kerajaan Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi suka cita untuk dunia, </span><i style="font-size: 12pt;">Joy to
the World</i><span style="font-size: 12pt;">, dalam berbagai bentuk Perayaan Natal, adalah bentuk sukacita
yang dinikmati oleh warga dunia (bukan hanya orang Kristen), berdasarkan panjar
yang sudah dibayar Tuhan Allah sendiri: Kelahiran Yesus Kristus. Kapan
pelunasannya? “Sudah Lunas” kata Yesus ketika sesaat kemudian Dia menyerahkan
nyawaNya kepada BapaNy, di atas salib di Kalvari, bukit Golgota. Serah terima
kepemilikan terjadi ketika Yesus bangkit dari antara orang mati. Penguasaan
fisik terjadi ketika Yesus naik ke Surga. Karya Kerajaan, pekerjaan baru,
pembangunan baru dimulai ketika Roh Kudus turun dan masuk ke dalam hati orang
percaya dan tinggal tetap di sana selamanya. Anda berada dimana?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> Blog terkait: <a href="https://www.lemsakti.net/2022/06/kedatangan-yesus-pertama.html" target="_blank">KEDATANGAN YESUS PERTAMA</a></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-91591228721083264712022-11-26T22:24:00.002+07:002023-02-11T22:19:59.301+07:00PENYELESAIAN MISI TERPENTING YESUS<p><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-size: 12pt; text-align: justify;">PENYELESAIAN MISI TERPENTING YESUS</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/10/transfigurasi-yesus.html" target="_blank">Sebelumnya: Transfigurasi Yesus</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Yesus Kristus adalah Makhluk terbesar yang dilahirkan di bumi
ini—teladan sempurna kita. Dia adalah Tuhan segala tuhan, Raja segala raja, Pencipta,
Juruselamat kita, dan Dia datang ke bumi agar kita dapat hidup kembali dengan
Tuhan Allh. Yesus adalah anak sulung Allah Bapa dalam roh dan satu-satunya anak
Allah dalam daging. Ibu fana-Nya, Maria, menggendong-Nya sebelum Dia lahir dan
membesarkan-Nya saat Dia berada di bumi. Misinya diputuskan sebelum dunia
diciptakan. Mukjizat Yesus meyakinkan banyak orang bahwa Dia adalah seorang
nabi, tetapi Dia jauh lebih dari itu. Ketika Dia bertanya kepada
murid-murid-Nya, “Katamu siapakah Aku ini?” Simon Petrus menjawab, “Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Matius 16:15-16). Yesus menawarkan kepada
semua orang “untuk memiliki hidup, dan hidup mereka dalam kelimpahan” (Yohanes
10:10). Adalah melalui iman kepada Yesus dan kepatuhan pada perintah-perintahNya
kita dapat hidup kembali bersama Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Injil Yohanes adalah kisah misi karena merupakan kisah pengutusan.
Di seluruh halamannya penginjil berbicara tentang Allah mengutus (apostellein,
pempein) Anak ke dunia agar dunia dapat diselamatkan melalui Dia (Yohanes
3:17). Melalui perkataan dan tindakan Yesus, ia memberikan kesaksian tentang
Allah yang mengutusNya, agar manusia mengenal Allah dan memperoleh hidup yang
kekal (17:3). Sebelum penyalibanNya, Yesus berjanji bahwa Ia akan mengirimkan
Roh atau Paraclete dari Bapa, dan bahwa Paraclete akan tetap bersama para
pengikutNya sebagai saksi Yesus yang berkelanjutan (14:26; 15:26; 16:7).
Setelah kebangkitannya, Yesus mengutus para pengikutNya ke dunia dan meniupkan
Roh ke dalam mereka (20:21-22; bdk. 17:18).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Injil Keempat mencerminkan ketertarikannya pada dunia dengan
menceritakan bagaimana lingkaran pengikut Yesus mencakup baik orang Yahudi
maupun orang Samaria melalui kesaksian yang diberikan seseorang kepada orang
lain (1:35-51; 4:31-42). Dalam catatannya tentang pelayanan publik Yesus, Injil
mengantisipasi masuknya orang Yunani ke dalam komunitas Kristen (12:20). Bab
terakhir dari Injil, menceritakan tentang para murid yang membawa tangkapan
ikan yang banyak kepada Yesus—suatu tindakan yang secara umum diakui untuk
mengantisipasi orang-orang tertarik kepada Yesus melalui karya murid-muridnya
(21:1-14) tersebut. Akhirnya, Surat-surat Yohanes, membahas
pertanyaan-pertanyaan tentang dukungan yang layak bagi para penginjil keliling
(3 Yohanes 5-8). Tulisan-tulisan Yohanes memanifestasikan keterpisahan umat
Kristiani dari dunia, namun tetap mengharapkan keterlibatan umat Kristiani
dengan dunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kesaksian Injil Keempat tentang Yesus mencakup kata-kata, "Akulah
jalan, dan kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kecuali
melalui Aku" (Yohanes 14:6). Kata-kata ini, yang diucapkan Yesus kepada
para murid pada perjamuan terakhir, termasuk yang paling berkesan dan
diperdebatkan dalam Perjanjian Baru. Bagi banyak orang, klaim Johannine bahwa
Yesus adalah jalan adalah salah satu ajaran Kristen yang paling penting. Itu
terdengar sebagai kabar baik karena mengumumkan bahwa melalui Yesus Kristus
seseorang dapat berhubungan secara benar dengan Allah, dan memberikan dorongan
untuk misi karena itu adalah pesan untuk dibagikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus diutus ke dunia agar manusia dapat hidup dalam hubungan
dengan Allah. Tujuan Dia diutus, menurut 14:6, adalah agar orang-orang dapat
"datang" kepada Bapa, yang dalam konteks langsung berarti bahwa
mereka dapat mengenal dan percaya kepada Allah. Setelah mengidentifikasi
diri-Nya sebagai cara orang "datang" kepada Bapa (erchesthai, 14:6),
Yesus beralih ke kata kerja "mengenal" (ginoskein) ketika Ia berkata,
"Jika kamu mengenal Aku, kamu juga akan mengenal Bapa-Ku. Mulai sekarang
kamu mengenal Dia dan telah melihatNya” (14:7). Kemudian Dia beralih dari
"mengetahui" menjadi "percaya" (pisteuein) dengan
mengatakan, "Siapa pun yang telah melihat Aku telah melihat Bapa ...
Apakah kamu tidak percaya bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?"
(14:9). Datang, mengetahui, dan percaya adalah ekspresi yang tumpang tindih
untuk hubungan manusia dengan Allah dalam perikop ini, seperti di tempat lain
dalam Injil (misalnya, 1:10-12, 6:35, 68-69, 7:37-38).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Masalah dengan kondisi manusia, yang digambarkan secara gamblang
dalam Wacana Perpisahan, adalah bahwa "tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa" (14:6b). Ini merupakan klaim inklusif Injil, karena
konteksnya menjelaskan bahwa "tak seorang pun" (oudeis) mencakup
semua orang. Asumsi yang mendasari kata-kata ini adalah bahwa semua orang terpisah
dari Tuhan. Mengatakan bahwa "tidak seorang pun datang kepada Bapa"
mengasumsikan bahwa semua orang terpisah dari Bapa—jika tidak, tidak perlu
datang kepada-Nya. Pemisahan dari Tuhan ini menimbulkan dosa manusia, dan dosa
menggambarkan kondisi setiap manusia. Mengatakan bahwa tidak seorang pun datang
kepada Bapa berarti bahwa dosa memisahkan setiap orang dari Bapa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemisahan umat manusia dari Allah adalah tema yang terus ada dalam
Injil Yohanes. Ketika berbicara tentang firman Tuhan, prolognya menyatakan
bahwa "Dia ada di dunia, dan dunia menjadi ada melalui Dia, tetapi dunia
tidak mengenalNya" (1:10). Sebuah celah memisahkan manusia dari yang
ilahi. Sepanjang Injil Yesus berbicara kepada para pendengar yang tidak
mengenal Allah, yang tidak pernah mendengar suara Allah dan tidak pernah
melihat wujud Allah (5:27; 7:28, 8:19). Tuhan dan Putranya milik dunia atas
sedangkan manusia milik dunia bawah, dan celah antara alam ilahi dan manusia
ditandai dengan keterasingan. Yesus berkata kepada lawan-lawannya, "Kamu
dari bawah, Aku dari atas, kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini,"
dan "Aku berkata kepadamu bahwa kamu akan mati dalam dosamu" (8:23-24
). Oleh karena itu, ketika Anak Allah melewati batas dan memasuki dunia, dunia
membenciNya karena Dia bersaksi bahwa perbuatannya jahat (7:7). Pernyataan
bahwa "tidak seorang pun datang kepada Bapa" (14:6b) menunjukkan
keterasingan manusia dari Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena keterpisahan dari Allah pada dasarnya adalah masalah
manusia, hal itu mempengaruhi para pengikut Yesus dan juga musuh-musuhNya. Para
murid tidak menunjukkan permusuhan yang sama seperti yang dilakukan para
penentang Yesus, tetapi konteks komentar tentang jalan menunjukkan bahwa Injil
Yohanes memahami pemisahan dari Allah sebagai masalah bagi semua orang. Yesus
berbicara kepada para pengikutNya dengan cara yang sama seperti sebelumnya Dia
berbicara kepada musuh-musuhNya ketika Dia memberi tahu mereka, "seperti
yang Aku katakan kepada orang Yahudi" yang telah menunjukkan perlawanan,
"jadi sekarang Aku katakan kepada kamu" yang termasuk dalam lingkaran
dalam: "Ke mana Aku aku pergi, kamu tidak bisa datang" (13:33). Pada
tingkat fundamental, para murid berada dalam posisi yang sama dengan orang
Farisi dan polisi Bait Suci yang mencoba menangkap Yesus (7:34; 8:21): tidak
ada dari mereka yang memiliki kemampuan bawaan untuk pergi ke mana pun Yesus
pergi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penggambaran murid-murid secara individu pada perjamuan terakhir
memperkuat kesan bahwa Yesus membahas masalah manusia yang mendasar. Pertama,
Petrus protes, "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang?
Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu" (13:37). Sebagai jawaban Yesus
mengungkapkan bahwa Petrus akan menyangkal Dia tiga kali (13:37-38). Petrus
adalah murid yang setia sejak awal pelayanan Yesus (1:41-42), dan ketika banyak
pengikut Yesus pergi meninggalkanNya karena desakan Yesus agar mereka memakan
dagingNya dan meminum darahNya, Petrus mengaku bahwa Yesus adalah Yang Kudus
dari Allah, yang memiliki firman hidup yang kekal (6:68-69). Namun demikian
ketika Petrus, di pelataran imam besar, menyangkal bahwa dia adalah murid
Yesus, dia menunjukkan bahwa dia memiliki kondisi yang sama dengan yang
dinyatakan dalam lawan-lawan Yesus dari orang Yahudi. Ingatlah bahwa sebelumnya
beberapa pemimpin Yahudi ditanya apakah mereka mau termasuk di antara
murid-murid Yesus, dan mereka menyangkalnya (9:27-28). Selama pemeriksaan Yesus
di hadapan otoritas Yahudi, Petrus akan melakukan hal yang sama dengan berulang
kali menyangkal Yesus (18:17, 25, 27).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedua, Tomas menginterupsi wacana Yesus pada perjamuan terakhir
dengan menyatakan, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi. Bagaimana
kami tahu jalannya?" (14:5). Sebelumnya dalam Injil, Tomas telah siap
mengikuti Yesus kembali ke Yudea untuk menemui Lazarus, meskipun musuh Yesus
menjadi ancaman di wilayah itu (11:16). Namun selama perjamuan terakhir Yesus
berbicara tentang jenis perjalanan lain, yang tidak dapat dipahami oleh Tomas.
Yesus akan pergi kepada Tuhan, dan ketidakmampuan Tomas untuk memahami hal ini
mengingatkan ketidakpahaman yang ditunjukkan oleh musuh-musuh Yesus sebelumnya
ketika mereka bertanya, "Ke mana orang ini bermaksud pergi sehingga kami
tidak akan menemukannya?" dan "Apa maksudnya dengan mengatakan... 'Di
mana Aku berada, kamu tidak dapat datang?"' (7:35-36; 8:22). Tomas sama
tidak tahunya dengan lawan-lawan Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketiga, Filipus berkata, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada
kami dan kami akan dipuaskan" (14:8). Filipus dipanggil oleh Yesus pada
awal pelayananNya, dan Filipus telah mengakui bahwa Yesus adalah "yang
ditulis oleh Musa dalam kitab Taurat dan juga para nabi" (1:45). Filipus
hadir untuk memberi makan lima ribu orang secara ajaib (6:5, 7), dan dia adalah
salah satu yang memberi tahu Yesus bahwa orang Yunani ingin bertemu Yesus
ketika Yesus memasuki Yerusalem (12:20-23). Namun permintaan Philip pada
perjamuan terakhir menunjukkan bahwa dia tidak puas dengan apa yang telah dia
lihat sejauh ini, dan kata-katanya menggemakan episode sebelumnya di mana lawan
Yesus dari orang Yahudi adalah orang-orang yang menuntut untuk mengetahui,
"Di mana Bapamu?" (8:19). Oleh karena itu, tanggapan Yesus sangat
tajam: "Bukankah Aku sudah bersama kamu selama ini, Filipus, dan kamu
masih tidak mengenal Aku?" (14:9). Seperti yang lainnya, Filipus tidak
benar-benar mengenal Yesus pada bagian cerita ini. Kata-kata Yesus, "tidak
seorang pun datang kepada Bapa" (14:6b), meratakan perbedaan di antara
manusia dengan mengarahkan perhatian pada keterpisahan dari Allah yang dialami
oleh semua manusia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penilaian negatif atas situasi umat manusia ini merupakan praduga
bagi penyajian positif Injil tentang Yesus sebagai jalan. Injil Keempat mendesak
para pembaca untuk melihat kedalaman keterasingan manusia dari Allah dan untuk
memahami pribadi dan karya Kristus sebagai tanggapan Allah terhadap
keterasingan itu. Injil Yohanes tidak mengidentifikasi Yesus sebagai jalan,
kebenaran, dan hidup untuk menutup hubungan dengan Allah, tetapi untuk membuka
hubungan dengan Allah di mana dosa telah menciptakan keterpisahan (14:6a). Kata
"kecuali" (ei Aku) dalam frasa "kecuali oleh Aku" (14:6c)
berarti bahwa penghakiman kategoris bahwa "tidak ada yang datang kepada
Bapa" bukanlah kata terakhir (14:6b). Kata "kecuali"
memperkenalkan prospek hubungan dengan Tuhan meskipun manusia terasing dari
Tuhan. "Kecuali" seperti jendela yang membiarkan cahaya masuk ke
ruangan tertutup. Istilah ini sesuai dengan apa yang Injil katakan tentang
Kristus yang datang sebagai terang ke dalam dunia yang gelap (1:5, 9; 3:19) dan
melayani sebagai pintu atau gerbang yang memampukan manusia untuk memasuki
kandang domba Allah (10:7-10). Alih-alih membatasi akses ke Tuhan, kata
"kecuali" menciptakan akses ke Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saling mempengaruhi antara penilaian tegas atas pemisahan manusia
dari Allah dan janji hubungan baru dengan Allah merupakan bagian dari jalinan
Injil Yohanes. Salah satu tokoh Injil yang paling dikenang adalah Nikodemus,
yang berbicara sebagai seorang Farisi (3:1), sebagai salah satu orang banyak
(3:2; cf. 2:23), dan akhirnya sebagai wakil dari manusia yang buta (3:19). Yesus
berbicara dengan tegas ketika Dia berkata kepada Nikodemus, "Aku berkata
kepadamu dengan sungguh-sungguh, tidak seorang pun dapat melihat Kerajaan
Allah" (3:3a). Setelah mendengar jawaban Nikodemus, Yesus menegaskan
kembali penilaiannya dengan mengatakan, "tidak seorang pun dapat masuk ke
dalam Kerajaan Allah" (3:5a). Kedua ucapan tersebut mengandaikan bahwa
kondisi manusia adalah salah satu pemisahan dari kerajaan Allah. Mengatakan
bahwa "tidak seorang pun" dapat melihat atau memasuki Kerajaan
berarti bahwa setiap orang mulai dari suatu titik di luar Kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Terhadap latar belakang penilaian negatif ini Yesus menyisipkan
kata "kecuali." Kata "kecuali" (ean me), seperti kata
"kecuali" dalam 14:6, menyediakan hubungan dengan Tuhan dalam
menghadapi keterpisahan dari Tuhan. Mengatakan bahwa "tidak seorang
pun" dapat masuk atau bahkan melihat kerajaan Allah membuat penilaian yang
sangat negatif terhadap kemampuan manusia untuk berhubungan sepenuhnya dan
benar dengan Allah. Menambahkan bahwa ini benar "kecuali" dia
dilahirkan kembali (3:3b, 5b) menunjuk ke prospek hubungan di mana seseorang
tidak mungkin. Dilahirkan kembali berarti menjadi beriman, itulah sebabnya
"percaya" begitu sering disebutkan dalam perikop ini (3:12, 15, 16,
18). Percaya adalah gagasan relasional dalam Injil Yohanes; itu adalah cara
orang berhubungan dengan benar kepada Tuhan. Iman dibangkitkan oleh Roh (3:6)
melalui pesan bahwa Allah begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberikan
Anak-Nya untuk menderita dan mati untuk menebusnya (3:16).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dinamika serupa muncul dalam Yohanes 6, di mana Yesus berbicara
kepada perwakilan dari orang banyak yang diberi makan dengan lima roti dan dua
ikan. Di tengah wacananya Yesus membuat penilaian kategoris bahwa "tidak
seorang pun dapat datang kepada-Ku" (6:44a), menggunakan
"datang" sebagai sinonim untuk iman (lih. 6:35). Sikap orang banyak
mendukung pernyataanNya. Yesus mengubah lima roti dan dua ikan menjadi makanan
bagi lima ribu orang dengan sisa yang banyak (6:1 - 15), namun mereka tetap
menuntut tanda agar mereka percaya (6:30). Desakan mereka pada tanda-tanda,
setelah diberi tanda, mengungkapkan ketidakmampuan mereka untuk memahami
kehadiran dan pekerjaan Allah, yang kuasa-Nya dinyatakan melalui Putra yang
diutus-Nya (6:27, 29, 32,33). Mereka tidak hanya tidak datang, tetapi jelas
tidak memiliki kemampuan untuk datang, karena teks mengatakan bahwa "tidak
ada yang bisa" melakukannya (oudeis dynatai, 6:44a). Penginjil
menggarisbawahi kedalaman masalah dengan mencatat bagaimana orang-orang
"mengeluh" atau "bersungut-sungut" terhadap Yesus,
menggunakan kata yang dikaitkan dengan orang-orang sezaman Musa (goggyzein,
6:41, 43). Generasi Musa mendapat manfaat dari tindakan ilahi seperti bebas
dari tulah yang menimpa orang Mesir, pembebasan di Laut Merah, pemberian air
dari batu karang, dan penyediaan manna setiap hari, roti dari surga (Kel
14:21-31; 16:4; 17:1 -7). Namun mereka terus-menerus mengeluh dan menolak
mempercayai Allah (Kel. 16:7; 17:3; Bil. 14:27, 29). Kesejajaran antara
generasi padang gurun dan orang banyak yang diberi makan oleh Yesus menunjukkan
keterasingan manusia yang terus-menerus dari Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus memberi tahu orang banyak bahwa "tidak ada yang bisa
datang," membuat pernyataan negatif tentang kondisi manusia (Yohanes
6:44a), tetapi penilaian ini dihadapi lagi dengan kata "kecuali" (ean
me, 6:44b). Dengan sendirinya pernyataan bahwa "tidak ada yang bisa
datang" berarti bahwa hubungan dengan Tuhan dan Kristus yang Tuhan utus
tidak mungkin. Namun menambahkan "kecuali Bapa yang mengutus, Aku
menarik" orang itu berarti bahwa hubungan dapat terjadi ketika Tuhan
bertindak untuk mengatasi penghalang yang memisahkan manusia dari yang ilahi.
Tuhan "menarik" (helchyein) orang-orang kepada Yesus dan juga kepada
diriNya sendiri dengan berkomunikasi dengan mereka, menurut 6:45. Belakangan,
para pembaca mengetahui lebih spesifik bahwa orang-orang "ditarik"
kepada Kristus oleh kuasa kebangkitan-Nya dalam penyaliban, juga oleh kenaikan-Nya
dan kembali kepada Bapa (12:32-33). Menurut Injil Yohanes, kematian dan
kebangkitan Kristus adalah cara Allah mengkomunikasikan kasih-Nya kepada dunia
dan dengan demikian menarik dunia kembali ke dalam hubungan dengan diri-Nya
sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menyebut Yesus "jalan" menunjuk pada prospek hubungan
dengan Allah di hadapan penghakiman negatif bahwa "tidak ada yang datang
kepada Bapa." Gambaran jalan dapat dipahami dengan baik dengan mencatat
bahwa Yesus berbicara tentang menempuh jalan itu sendiri sebelum Ia berbicara
tentang menjadi jalan bagi orang lain. Berfokus pada awalnya pada apa artinya
bagi Yesus untuk pergi ke jalan membuat lega apa artinya bagi Yesus untuk
menjadi jalan. Perjalanan Yesus sendiri disebutkan berulang kali dalam Yohanes
13-14, dan dengan gaya khas Yohanes pernyataan-pernyataannya mencakup berbagai
dimensi makna. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Oleh karena itu, ketika
Yesus berbicara tentang "ke mana Aku pergi" (13:33, 36), kata-kataNya
dapat diambil pada dua tingkat: tujuanNya dan ruteNya. Setiap level patut
dipertimbangkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertama, kita dapat mempertimbangkan apa yang Injil katakan
tentang tempat tujuan Yesus. Selama pelayanan publikNya, Yesus berbicara
tentang pergi kepada orang yang mengutusNya (7:33-34). Orang-orang yang
menonton dalam cerita ini menganggap pernyataan ini tidak jelas, tetapi
penginjil memberikan informasi yang cukup kepada pembaca untuk mengetahui bahwa
Allah mengutus Yesus (5:23-24; 6:38-39). Karena itu, ketika Yesus berbicara
tentang pergi kepada orang yang mengutusNya, para pembaca mengerti bahwa yang Dia
maksud adalah kembalinya Dia kepada Bapa. Demikian pula, komentar yang
memperkenalkan catatan Yohanes tentang perjamuan terakhir mengulangi bahwa
Yesus datang dari Allah dan akan pergi kepada Allah (13:1, 3). Setelah
membangkitkan rasa ingin tahu para murid tentang ke mana Ia akan pergi, Yesus
menceritakan tentang menyiapkan tempat bagi mereka di rumah Bapa-Nya yang
banyak kamarnya (14:2-4). Pembaca yang mengikuti isyarat ini akan menjawab
pertanyaan, "Ke mana Yesus pergi?" (13:36; 14:5) dengan mengatakan,
"Ia akan pergi kepada Allah."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedua, kita harus memperhatikan rute yang akan diambil Yesus untuk
sampai ke tujuanNya. Yesus berbicara tentang ke mana Ia pergi dalam konteks
yang menyebutkan prospek penangkapan dan "jam" sengsara yang akan
datang (7:30, 34; 8:20-21). Ketika penginjil kemudian membunyikan jam
kembalinya Yesus kepada Bapa, para pembaca mengetahui bahwa jalan yang ditempuh
Yesus akan melewati pengkhianatan (13:1-2). Setelah Yudas meninggalkan
rombongan para murid dan terjun ke malam hari untuk melakukan pengkhianatan,
Yesus berbicara tentang pemuliaan dan pergi ke tempat yang tidak dapat
dikunjungi orang lain (13:30-33). Menurut Injil Yohanes, pemuliaan dan
kembalinya Yesus kepada Bapa terjadi melalui kematian dan kebangkitan-Nya
(12:23-24). Tanpa disadari Petrus menekankan fakta bahwa Yesus sedang menempuh
jalan yang akan menuju kematian dengan menyatakan bahwa ia akan mengikuti Yesus
dan menyerahkan nyawanya untukNya, yang mendorong Yesus untuk menubuatkan
penyangkalan Petrus (13:36-37). Isyarat dalam teks ini memungkinkan pembaca
untuk menjawab pertanyaan, "Ke mana Yesus pergi?" dengan mengatakan,
"Ia sedang menempuh jalan salib."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes 14 dimulai dengan mengidentifikasi tempat tujuan Yesus
sebagai rumah Bapa-Nya, tetapi ketika Yesus memperkenalkan istilah
"jalan" dalam pernyataan "Engkau tidak tahu jalan ke mana Aku
pergi" (14:4), Ia memusatkan perhatian pada jalan penyaliban dan
kebangkitan yang akan menuntun ke tempat tujuan itu. Saat narasi terungkap,
Yesus pergi ke taman tempat Dia ditangkap, lalu ke rumah imam besar tempat Dia
diinterogasi dan ke markas Gubernur Romawi tempat Dia dicambuk. Dia mengikuti
jalan keluar kota, memikul salibNya sendiri, dan disalibkan di Golgota.
Kematian dan penguburan diikuti oleh kebangkitan--dan semua ini termasuk cara Dia
kembali kepada Bapa (20:17).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para murid tidak memahami jalan Yesus sebelum sengsara, seperti
yang dijelaskan Tomas dengan keberatan, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana
Engkau pergi. Bagaimana kami bisa tahu jalannya?" (14:5). Yesus memberi
tahu Tomas bahwa Dia adalah cara orang mengenal dan melihat Allah Bapa
(14:6-7), tetapi hanya setelah Jumat Agung dan Paskah, ketika Yesus yang
bangkit menunjukkan tanda penyaliban kepada Tomas, adalah kata-kata dari
Yohanes 14 diwujudkan dalam pengakuan Tomas, "Ya Tuhanku dan Allahku"
(20:28). Pentingnya perkataan Yesus tentang jalan muncul setelah kematian dan
kebangkitanNya, sama seperti Injil menunjukkan komentarNya tentang kehancuran
dan kebangkitan bait suci (2:21-22) dan pembasuhan kaki para murid (13: 7)
hanya dapat dipahami dalam terang ilahi melalui karya Roh (14:26).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus berkata "Akulah jalan" (14:6) setelah Ia berbicara
tentang menempuh jalan itu sendiri (14:4). Dengan menempuh jalan salib dan
kebangkitan, Ia mewujudkan jalan salib dan kebangkitan. Menyebut Yesus
"jalan" berarti memanggilnya "Yang Tersalib dan Bangkit".
Istilah "jalan" menggugah dan seperti cahaya, air, roti, dan
gambaran-gambaran penting lainnya dari Yohanes yang mengingatkan asosiasi dari
berbagai sumber sambil membentuk kembali asosiasi-asosiasi ini dalam hubungannya
dengan sengsara Yesus. Sebelumnya, Yohanes Pembaptis menggunakan gambaran
tentang jauh dari kitab Yesaya ketika dia menyebut dirinya "suara orang
yang berseru di padang gurun, 'Luruskan jalan Tuhan"' (1:23; Yes 40:3).
Meskipun Injil lainnya menghubungkan jalan Tuhan dengan seruan untuk bertobat
(Mat 3:2-3; Markus 1:2-4; Lukas 3:34), Injil Keempat mengatakan bahwa Yohanes
Pembaptis meluruskan "jalan Tuhan". "dengan bersaksi tentang
Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).
Demikianlah janji jalan, yang disebutkan dalam Yesaya, menemukan realisasinya
dalam kematian Yesus demi orang lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada perjamuan terakhir gambar jalan diperkenalkan dengan
kata-kata "Aku" (ego eimi), yang mengingatkan bagaimana Tuhan
mengungkapkan diriNya kepada Musa di semak yang terbakar dengan mengatakan,
"Aku adalah aku" (Kel 3:14 ). Konotasi ilahi dari "Aku",
yang muncul dalam berbagai perikop Perjanjian Lama, dikembangkan dalam Injil
Yohanes. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Dalam beberapa konteks,
kata-kata itu digunakan dalam pengertian yang mutlak dan tidak gramatikal di
mana unsur ilahi menjadi jelas. Misalnya, ketika Yesus berkata, "Sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada" (Yohanes 8:58), orang banyak menyadari
singgungan terhadap nama Allah dan berupaya melempari Yesus dengan tuduhan
penghujatan. Di bagian lain "Aku" digunakan dengan predikat tersirat,
sehingga sering diterjemahkan "Aku adalah Dia" atau "Ini Aku".
Namun demikian, ketika Yesus mengucapkan "Aku" dengan cara ini di
taman Getsemani, musuh-musuhnya jatuh ke tanah, tampaknya sebagai tanggapan
atas kualitas kata-kata yang luar biasa (18:5-6). Akhirnya, "Aku"
digabungkan dengan gambaran seperti roti, terang, pintu, gembala, kebangkitan,
dan pokok anggur. Dalam pernyataan-pernyataan ini, kualitas pewahyuan dari
ungkapan itu bertahan, sehingga dengan mengatakan "Akulah" Yesus
tidak hanya mengidentifikasi siapa diriNya, tetapi juga menunjukkan bagaimana Dia
menyatakan kuasa dan kehadiran Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Secara bersama-sama, dua bagian dari pernyataan "Akulah
jalan" menyatakan bahwa Yesus menyatakan Allah melalui kematian dan
kebangkitan-Nya. Kata "Aku" di paruh pertama frasa </span><span style="font-size: 12pt;">menggemakan nama Tuhan dan, seperti bagian
"Aku" lainnya dalam Injil Yohanes, menunjukkan bahwa Tuhan dikenal di
dalam Kristus. Rujukan pada "jalan" di bagian kedua mengembangkan apa
yang diisyaratkan Yesus tentang menempuh jalan salib dan kebangkitan untuk
menunjukkan bahwa Yesus datang untuk mewujudkan jalan salib dan kebangkitan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kalau bertanya "Untuk siapa Yesus jalan?" dalam konteks
pluralistik berarti mempertimbangkan pertanyaan sebelumnya, "Untuk siapa
Yesus pergi?" atau lebih tepatnya, "Untuk siapakah Kristus
mati?" Menurut Injil Yohanes, Yesus menempuh jalan salib untuk semua
orang. Dalam pasal pembukaan, Yohanes Pembaptis menggambarkan "jalan
Tuhan" (1:23) dengan menunjuk pada "Anak Domba Allah, yang menghapus
dosa dunia" (1:29). Penggunaan istilah "dunia" (kosmos)
menekankan ruang lingkup misi Kristus. Kristus mengorbankan dirinya untuk semua
karena dosa, yang memisahkan manusia dari Allah, adalah bagian dari kondisi
manusia. Menurut Injil Yohanes, Yesus mati sebagai "Anak Domba Allah"
ketika Ia disalibkan pada hari Persiapan Paskah, ketika domba Paskah disembelih
(19:14). Keyakinan bahwa Kristus mati demi dunia ditegaskan oleh tanda di atas
salib, “Yesus Raja” yang menyatakan identitas Kristus dalam bahasa Ibrani,
Latin, dan Yunani untuk dilihat oleh seluruh dunia (19:20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jalan salib adalah jalan kasih ilahi. Itu karena "Allah
begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal" untuk
menderita, mati, dan bangkit, "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal" (3:16). Ketika Yesus
menyatakan Allah dengan menempuh jalan salib, Ia mewujudkan kasih Allah bagi
dunia yang terasing dari Penciptanya. Manusia mampu menyadari bahwa ungkapan
kasih yang terbesar adalah menyerahkan nyawanya demi kepentingan orang lain
(15:13). Oleh karena itu, Yesus pergi ke kayu salib tidak hanya untuk
menunjukkan kasih-Nya sendiri kepada para pengikutNya (13:1) tetapi juga untuk mengungkapkan
kasih Allah yang mengutusNya agar hubungan dunia dengan Allah dapat dipulihkan
(3:16) . Sifat mutlak dari pernyataan "Akulah jalan" mengungkapkan
sifat kasih Allah yang mutlak bagi dunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menyebut Yesus bukan hanya “jalan” tetapi juga “kebenaran” (14:6)
lebih lanjut menggambarkan apa yang Ia nyatakan dengan menempuh jalan salib dan
kebangkitan. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Menurut prolog, firman
Allah memasuki dunia, menjadi manusia, dan mengungkapkan kemuliaan ilahi
sebagai "rahmat (anugerah) dan kebenaran" (1:14). Yesus memanifestasikan
kemuliaan Allah selama pelayanan publik-Nya melalui tindakan kuasa (17:4),
tetapi akhirnya Ia dimuliakan melalui kematian dan kebangkitan,
peristiwa-peristiwa di mana kasih karunia dan kebenaran "datang" atau
lebih harfiah "terjadi" (egeneto, 1:17). Sesaat sebelum penyalibanNya,
Yesus memberi tahu Pilatus bahwa Dia telah datang ke dunia untuk memberikan
kesaksian tentang kebenaran (18:37). Ketika Pilatus menanggapi, "Apakah
kebenaran itu?" (18:38), Yesus menjawab tidak begitu banyak dengan kata-kata
melainkan dengan menempuh jalan salib, yang merupakan bentuk kesaksian yang
sempurna akan kebenaran. Mengetahui kebenaran yang membebaskan manusia dari
belenggu dosa (8:31-34) adalah mengetahui kasih Allah yang dinyatakan Kristus.
Dengan menempuh jalan salib dan kebangkitan untuk mengungkapkan kebenaran
Allah, Kristus datang untuk mewujudkan jalan dan kebenaran itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Hidup", menguraikan apa artinya bagi Yesus sebagai
jalan dan kebenaran, adalah ungkapan relasional. Hidup sejati berarti hidup dalam
hubungan dengan Allah yang benar (3:33, 36). Hidup memiliki dimensi fisik
tetapi tidak terbatas pada apa yang fisik. Orang-orang yang hidup dalam
pengertian tubuh berpindah "dari kematian ke kehidupan" ketika mereka
percaya pada apa yang Yesus nyatakan tentang Allah (5:24). Dalam Injil Keempat
"kehidupan" sering disamakan dengan "kehidupan yang kekal",
karena kehidupan yang otentik datang melalui pengenalan akan Allah yang kekal
(17:3). Hidup adalah hubungan yang dimulai dalam iman dan berlanjut setelah
kematian menuju kehidupan abadi melalui kebangkitan (5:29). Melalui penyaliban
dan kebangkitan-Nya, Yesus mengungkapkan kasih ilahi yang menarik manusia ke
dalam hubungan dengan Allah yang merupakan kehidupan sejati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup" Dia berbicara tentang karunia yang diberikan kepada semua manusia
yang telah dipisahkan oleh dosa dari Allah. Frasa ini, seperti pernyataan
"Aku" lainnya, mengumumkan apa yang Tuhan tawarkan kepada dunia.
Ketika Yesus berkata, "Akulah roti hidup" (6:35) yang Ia maksudkan
adalah bahwa Ia adalah "roti Allah... yang turun dari surga dan memberikan
hidup kepada dunia" yang lapar melalui penyaliban </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">daging-Nya (6:33, 51). Ketika Dia berkata,
"Akulah terang dunia" Dia menunjukkan bahwa Dia datang untuk
memberikan "terang kehidupan" kepada semua orang yang mengalami
kegelapan dosa dan kematian, dan Dia menunjukkan ini adalah hadiah sebagai
karunia dengan cara membawa cahaya penglihatan ke mata orang yang lahir buta
(8:12; 9:5-7). Ketika Yesus berkata, "Akulah pintu," Dia menjelaskan
bahwa Dia datang agar orang bisa diselamatkan dan hidup berkelimpahan (10:7-10);
dan konteksnya menekankan bahwa sebagai pintu gerbang Yesus membuka jalan bagi
mereka yang seharusnya tertutup, seperti orang yang diusir dari sinagoga
(9:34). ”Aku adalah Gembala yang baik," Dia berjanji untuk memberikan
hidup yang kekal kepada domba-dombaNya dengan memberikan hidup bagi mereka
(10:11, 28). Ketika Dia berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup" Dia
menekankan apa yang Dia berikan kepada semua orang yang percaya. (11:25-26). Ketika
Dia berkata, "Aku adalah pokok anggur yang benar," Dia memanggil
orang untuk tinggal di dalam Dia karena Dia akan menopang mereka dengan kasih
ilahi (15:1, 4, 9).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata-kata "Akulah" mengisyaratkan kepada para pembaca saat
ini (waktu itu pendengar) untuk memulai refleksi teologis dengan mempertimbangkan
siapakah Kristus itu dan apa yang telah Ia lakukan. Ini memiliki efek aneh
membalikkan pertanyaan biasa yang muncul dari pembacaan Injil Yohanes. Dimulai
dengan banyaknya tradisi dunia dan klaim kebenaran setiap agama dan kepercayaan
yang membuat wajar untuk bertanya bagaimana seseorang dapat mengatakan bahwa
Yesus adalah "Jalan", karena dari perspektif ini klaim Injil tampak
sangat sempit dan tidak nyaman bagi agama dan kepercayaan yang lain. Akan
tetapi, dimulai dengan logika internal Injil, mengungkapkan bahwa Yesus adalah Jalan
karena Ia menempuh jalan salib dan kebangkitan. Ini wajar untuk bertanya ‘apakah
ada orang yang untuknya Kristus tidak mati?’. Jika Kristus menjalani jalan
salib untuk semua orang, maka jelas Yesus menyediakan jalan bagi semua orang
yang ada di dunia ini. Sekali lagi, Injil menyebut Yesus "jalan"
karena Yesus menempuh jalan salib untuk mengungkapkan kasih Allah bagi dunia
yang terasing dariNya. Oleh karena itu, perlu mengatakan dengan tegas bahwa
Yesus adalah jalan bagi semua orang, karena Yesus mengungkapkan kasih Allah untuk
semua orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika semua orang dipisahkan dari Allah--karena "tidak seorang
pun datang kepada Bapa" (14:6b)- maka Yesus menjalani jalan salib dan
kebangkitan dan mewujudkan jalan salib dan kebangkitan untuk mengatasi
keterasingan ini melalui wahyu dari kasih Tuhan. Kasih Allah adalah inti misi
Yesus kepada dunia, menurut Injil Yohanes, dan itu tetap menjadi ciri kegiatan
misioner dari mereka yang iman dan hidupnya dibentuk oleh kesaksian Injil ini. Dengan
menggunakan frasa ini, Yesus menegaskan bahwa mengenal Dia bukan hanya makna
dan pemenuhan hidup di bumi yang tertinggi, tetapi satu-satunya cara untuk
benar-benar mengenal Bapa di surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"'Dan jika Aku pergi dan menyiapkan tempat untukmu, Aku akan
kembali dan membawamu untuk bersamaKu agar kamu juga berada di tempatKu. Kamu tidak
tahu jalan ke tempat yang Aku tuju.' Tomas berkata kepadaNya, 'Tuhan, kami
tidak tahu ke mana Engkau pergi, jadi bagaimana kami bisa tahu jalannya?' Yesus
menjawab, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada yang datang
kepada Bapa kecuali melalui aku. Jika kamu benar-benar mengenalKu, kamu akan
mengenal BapaKu juga. Mulai sekarang, kamu mengenalNya dan telah melihat Dia."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku adalah Jalan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saat Yesus memberi tahu murid-muridNya bahwa Dia adalah jalan, ada
banyak makna yang terlibat. Pertama, Dia membahas naluri manusiawi kita untuk
mengetahui ke mana kita akan pergi sebelum kita memulai perjalanan. Para murid
ingin mengetahui langkah selanjutnya, giliran berikutnya, tujuan akhir kemana
perjalanan iman ini akan membawa mereka. Ketika kita memiliki perjalanan
panjang di depan kita, kita ingin menyalakan GPS kita dan mengetahui berapa
lama waktu yang dibutuhkan dan jalan yang akan kita tempuh untuk sampai ke
sana. Kita menentukan rute terbaik dan tercepat lalu memulai perjalanan kita.
Thomas sedang mencari jenis informasi yang sama.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Namun, Yesus memperjelas bahwa mereka (atau kita) tidak akan tahu
jalan yang pasti yang harus kita tempuh dalam hidup. Sebaliknya, kita
ditugaskan untuk sekadar mengetahui dan percaya kepada Yesus setiap hari, dan
berjalan dalam iman bahwa DIA adalah jalan. Ketika kita tinggal di dalam Dia,
kita tidak akan mengetahui jalan yang pasti, tetapi kita dapat beristirahat
dalam kenyamanan iman – bahwa Dia akan memimpin kita tepat ke mana kita harus
pergi saat kita berjalan di dalam Dia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini mengarah pada makna kedua. Dalam Yohanes 10, Yesus
membandingkan diriNya dengan seorang gembala yang baik:</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">"Ketika dia telah
mengeluarkan semua miliknya, dia berjalan di depan mereka, dan domba-dombanya
mengikuti dia karena mereka mengenal suaranya. Tetapi mereka tidak akan pernah
mengikuti orang asing; bahkan, mereka akan lari darinya karena mereka tidak
mengenali suara orang asing.” Yesus menggunakan kiasan ini, tetapi orang-orang
Farisi tidak mengerti apa yang Dia katakan kepada mereka. Oleh karena itu Yesus
berkata lagi, “Aku berkata kepadamu dengan sungguh-sungguh, Akulah pintu
gerbang domba-domba itu. Semua yang datang sebelum aku adalah pencuri dan
perampok, tetapi domba-domba tidak mendengarkan mereka. Akulah pintunya; siapa
pun yang masuk melalui Aku akan diselamatkan. Mereka akan masuk dan keluar, dan
menemukan padang rumput."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus membandingkan diriNya dengan seorang gembala dan kita sebagai
domba-dombaNya. Domba tidak memilih jalan mereka sendiri untuk keselamatan dan
perlindungan, tetapi bergantung pada gembala untuk menjaga dan merawat mereka.
Agar selamat, kita harus mempercayai sang gembala, dan tidak mengembara dalam
petualangan kita sendiri dan mencoba mencari jalan sendiri. Itu akan membawa
kita pada bahaya dan rasa sakit. Tetapi ketika kita mengikuti Yesus, Dia
membawa kita ke tempat yang kita butuhkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Akhirnya, Dia menjelaskan bahwa Dia adalah jalan menuju Bapa, dan
selanjutnya, ke surga, karena Bapa tinggal di surga. Dia berkata bahwa Dia
pergi untuk mempersiapkan tempat bagi kita, dan ini menunjukkan bahwa setelah
kita menyelesaikan perjalanan hidup ini, kita akan menemukan diri kita di
tempat peristirahatan di mana Bapa berada. Namun, Ketika Kerajaan Surga datang
ke bumi Bersama Kristus Sang Raja, maka kehendak Bapa di Surga mulai terlaksana
di bumi. Artinya, Ketika kita masih hidup dalam daging dan tubuh yang fana ini,
kita sudah dapat menikmati surga di bumi ini, karena bumi adalah bagian dari Kerajaan
Surga. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku adalah Kebenaran</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apa itu kebenaran? Dan bagaimana kita bisa mengetahui kebenaran? </span><span style="font-size: 12pt;">Setelah Yesus ditangkap, Ia mendapati diri-Nya berdiri di hadapan
Pontius Pilatus, Gubernur Romawi di Yudea. Dia telah dituduh menghujat,
menghasut rakyat untuk melakukan revolusi, dan dikabarkan Dia menyebut diri-Nya
Raja. Saat berbicara kepada-Nya, Pilatus tidak menemukan bukti adanya kejahatan
yang layak dihukum mati, tetapi terpesona oleh pembicaraan-Nya tentang Kerajaan
yang "bukan dari dunia ini" (Yohanes 18:36).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menolak kembali gagasan apakah tukang kayu rendahan dari Galilea
ini benar-benar menganggap diri-Nya sebagai semacam Raja, Yesus menjawab,
"Engkau berkata bahwa Aku adalah seorang raja. Untuk tujuan inilah Aku
dilahirkan dan untuk tujuan ini Aku telah datang ke dunia. —untuk bersaksi
tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanggapan Pilatus datang dalam bentuk sebuah pertanyaan,
pertanyaan yang sama yang telah ditanyakan umat manusia selama berabad-abad,
tanggapan yang sama terhadap Yesus yang membuat banyak orang tidak percaya:
"Pilatus berkata kepadanya, 'Apakah kebenaran itu?'"</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus menjawab pertanyaan ini dalam Yohanes 14 dengan para murid
ketika Dia memberi tahu mereka "Akulah kebenaran". Yesus dapat
bersaksi tentang kebenaran dan mengajarkan kebenaran karena Dia sendiri adalah
kebenaran itu. Dalam dirinya tidak ada yang salah, tidak ada yang menyesatkan,
dan tidak ada yang palsu atau tidak pasti.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Masing-masing dari kita mampu mengetahui kebenaran, tetapi tidak
ada dari kita yang dapat mengklaim sebagai kebenaran. Ada terlalu banyak hal
yang tidak kita ketahui, dan terlalu banyak kesalahan yang kita lakukan
sepanjang hidup kita. Namun Yesus mengaku sebagai kebenaran, dan dengan
melakukan itu mengaku menjadi satu dengan Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata-kata di Yohanes 1:1 mengatur panggung untuk fakta ini: Pada
mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu
adalah Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam satu kalimat ini, Yohanes memproklamasikan Yesus sebagai
'Firman', yang akan menyarankan bahwa Dia adalah awal dan puncak (akhir) dari
semua yang benar sepanjang kekekalan, dan bahwa untuk mencari kebenaran pada
akhirnya menuntun kita untuk mencari Dia. Ketika kita berusaha mencari tahu
mana yang benar dan mana yang salah atau bohong, kita dapat mengukurnya dengan
kata-kata Yesus, yang adalah kebenaran itu sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebenaran adalah sesuatu yang konsisten dengan pikiran, kehendak, karakter,
kemuliaan, dan keberadaan dari Tuhan Allah. Kebenaran adalah ekspresi diri
Allah. Mengetahui kebenaran adalah mengetahui Allah dalam suatu tingkatan. Istilah
Junani ‘aletheia’ diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris ‘truth’ dan ke dalam Bahasa
Indonesia ‘kebenaran” secara literal berarti tidak menyembunyikan dan
konotasinya adalah sesuai fakta dan kenyataan. Yesus menggunakan istilah ini
mengindikasikan kemutlakan, absolut, pengungkapan pengetahuan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Akulah Kehidupan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Frasa ini juga menarik kita kembali ke analogi gembala dari
Yohanes 10: </span><span style="font-size: 12pt;">“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;
Aku datang agar mereka memiliki hidup, dan memilikinya dalam kelimpahan. ...
“Aku adalah gembala yang baik; Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa—dan Aku
memberikan nyawaKu untuk domba-domba itu."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di sini Yesus tidak hanya melukiskan gambaran tentang bagaimana Ia
membela dan memimpin domba-dombaNya, tetapi juga memberi bayangan tentang
kematianNya di kayu salib. Tetapi jika ini benar, mengapa orang Kristen masih
bergumul dalam hidup? Mengapa kita masih menahan rasa sakit dan sakit hati? Karena
hidup di duni sekarang ini bukanlah intinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hidup di dunia sekarang ini bukanlah tujuan akhir kita dan tidak
mencakup keseluruhan siapa diri kita. Hidup ini hanyalah setetes air di lautan
keabadian dan berfungsi sebagai blok awal dalam maraton yang membawa kita ke
tujuan hidup kekal kita. Kita dapat memperlambatnya, kita dapat menghabiskan
waktu, uang, dan energi untuk bekerja melawannya, tetapi kita tidak dapat
menghentikannya untuk terus maju.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus sedang mengajar kita bahwa yang harus kita perhatikan
bukanlah hidup ini, tetapi hidup yang kekal. Kitab Suci sering berbicara
tentang kehidupan yang akan datang setelah kehidupan kita di bumi ini, dan
sewaktu kita mengikuti suara gembala kita, kita dapat memahami apakah kehidupan
kekal itu di sini dan saat ini. Kita dapat menjalani hidup ini sedemikian rupa
sehingga kita tidak mengejar hal-hal yang tidak bertahan lama tetapi mengejar
hal-hal yang bertahan lama dan memiliki makna kekal. Jenis kehidupan ini
memiliki dampak kekal tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi orang lain yang
tak terhitung jumlahnya di sekitar kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus menyebut dirinya sebagai jalan, kebenaran, dan hidup,
dia memberi kita cara yang lebih baik untuk menjalani hidup kita melalui Dia.
Dia menunjukkan kepada kita bahwa dengan mengikuti Dia setiap hari dalam iman,
Dia akan membawa kita ke kehidupan yang lebih baik, lebih kaya, lebih bermakna
daripada yang dapat kita temukan sendiri. Bagaimana kita hidup dengan mengikuti
Dia setiap hari dalam iman? Menurut bible, mengenal (mengetahui dengan benar) Allah
adalah arti hidup atau hidup yang kekal karena Allahlah pencipta (penulis)
hidup (Yoh 17:3). Allah adalah Roh (Yoh 4:24; 2 Kor 3). Manusia adalah gambaran
(serupa dan segambar dengan) Allah. Manusia sebenarnya adalah roh, yaitu bagian
dari Roh Allah. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Roh lah yang membuat
manusia istimewa dibandingkan dengan ciptaan Allah lainnya. Hanya manusia yang
dapat menciptakan Bahasa, membangun kota-kota, mengatasi hukum alam dan
melembagakan kehidupan sipil, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia
dapat melalukan semua ini karfena dia membawa sifat ilahi, imago Dei, citra
Allah. Citra Allah dalam diri manusia natara lain: mencipta, keteraturan,
karakter (ahlak) ilahi, roh Allah. “Roh yang ada dalam diri manusia, nafas Yang
Mahakuasa, yang membuat manusia itu mengerti” (Ayub 32:8).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face="Calibri, sans-serif" style="font-size: 12pt;">Bible menekankan
bahwa roh membantu manusia mengetahui Allah adalah nyata, dan ketika seseorang
menjadi Kristen, dia (Roh Yesus, Roh Kudus) menyatu dengan dirinya, roh itu
besaksi bahwa dia adalah anak Allah, artinya rohnya berasal dari Allah. Bapa artinya
sumber atau asal. Kalau kita berkata “Bapaku yang disurga”, kita mengaku
berasal dari sumber yang berada di surga. Dari mana kita ketahui ini? Jawabnya bible.
Bagaimana kita membuktikan bahwa ini benar? Jawabanya iman. Jadi pertanyaan: Bagaimana
kita hidup dengan mengikuti Dia setiap hari dalam iman? Roh kita yang telah
menyatu dengan Roh Kristus, Roh Kudus, membuat kita mampu, bukan lagi
mengikuti, tetapi memang nyatanya “Bersama-sama Kristus” setiap saat salama
kita masih bernafas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #121212; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.</span><span style="color: #121212; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
(Galatia 2:20 TB)</span><span style="color: #121212; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dia, Yesus mengakui misi-Nya yang tak terhindarkan, memberi tahu
murid-murid-Nya, “Apa yang harus Aku katakan? 'Bapa, selamatkan Aku dari saat
ini'? Tetapi untuk tujuan inilah Aku datang ke saat ini” (Yohanes 12:27). Hanya
beberapa jam sebelum Dia pergi ke kayu salib, Dia menegaskan kepada Pilatus,
“untuk tujuan inilah Aku dilahirkan, dan untuk inilah Aku datang ke dunia,
untuk bersaksi tentang kebenaran” (Yohanes 18:37).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus selalu sangat jelas tentang misi-Nya. Dalam beberapa hari
pertama pelayanan publik-Nya, Dia berdiri di sebuah sinagoga Yahudi dan
memberitakannya. Dia membaca Yesaya 61:1-2, mengakui bahwa Dia adalah
penggenapan dari kata-kata nabi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Dia telah mengurapi Aku untuk
memberitakan Injil kepada orang miskin rohani artinya tidak mengenal Allah. Ia
telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan bagi orang tawanan (dosa) dan
penglihatan bagi orang buta (rohani, fisik), untuk membebaskan orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan” (Lukas 4:18).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus tahu siapa Dia dan mengapa Dia datang. Dia memenuhi bagian
misi-Nya saat Dia berjalan di antara orang-orang, memberitakan Kerajaan Allah,
mengajarkan kebenaran Kitab Suci, dan menyembuhkan secara ajaib untuk
meneguhkan dan menunjukkan kuasa Allah yang berdiam di dalam Dia. Dia membayar
hutang dosa umat manusia melalui salib dan kebangkitan, dan tepat sebelum Dia
kembali kepada Bapa-Nya di surga, Dia menyerahkan tongkat estafet kepada
murid-murid-Nya, memerintahkan mereka untuk melanjutkan misi yang sama untuk
membawa Injil ke dunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Matius 28:19-20 – “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, ajarlah
mereka untuk mengikuti semua yang Aku perintahkan kepadamu; dan lihatlah, Aku
menyertaimu selalu, sampai akhir zaman.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagai murid Yesus, kita juga dipanggil untuk menjalankan misi
Yesus. Kita harus berpikiran tunggal sebagai tentara jika kita ingin memenuhi
misi kita. Kita harus sengaja dan praktis jika kita ingin menghindari
keterikatan hidup ini yang akan menghalangi kita untuk berjalan dalam ketaatan.
Inilah lima cara praktis kita dapat melanjutkan misi Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;"><b>1. Akui Kedaulatan Tuhan atas Hidup Kita</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Baik waktu maupun tujuan kedatangan Yesus tidak acak atau
kebetulan. Paulus memberi tahu kita bahwa Yesus datang ke dunia kita “setelah
genap waktunya” (Galatia 4:4). Tuhan berdaulat, artinya Dia memiliki semua
otoritas dan kendali atas apa yang terjadi, serta kapan, mengapa, dan bagaimana
(1 Tawarikh 29:11-12). Bukan kebetulan kita hidup kapan dan di mana kita
melakukannya; itu adalah dengan rencana dan tujuan Allah sendiri (Kis.
17:24-28). Amsal 16:9 mengingatkan kita bahwa saat kita membuat rencana, “Tuhan
mengatur langkah kita.” Mengakui kedaulatan Allah atas hidup kita membantu kita
memahami dan memenuhi misi kita menyebarkan Injil.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan sedang bekerja di dunia kita setiap hari melalui Roh
Kudus-Nya, berbicara kepada mereka yang berada dalam kemiskinan rohani,
tertindas, dibutakan, dan ditawan oleh dosa. Dia mengatur peristiwa-peristiwa
dalam hidup kita dengan tujuan, membawa kita berhubungan denganNya, pada waktu
yang tepat, dalam keadaan yang tepat, sehingga kita dapat menjadi utusan dan utusan-Nya
untuk Injil. Keluarga yang pindah ke sebelah, gadis di kantor sebelah Anda,
pria yang sepertinya selalu berolahraga pada waktu yang sama dengan Anda – ini
bukan pertemuan acak. Allah berdaulat bekerja untuk menciptakan kesempatan bagi
kita untuk membagikan kebenaran. Mintalah Tuhan untuk membuat Anda lebih sensitive
dan menyadari kedaulatan-Nya dalam hidup Anda.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>2. Sering Berdoa, Sesuai Kehendak Tuhan</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jika Anak Allah perlu berdoa, apalagi kita? “Yesus sendiri sering
menyelinap ke padang gurun dan berdoa” (Lukas 5:16). Dia berdoa baik secara
umum maupun pribadi. Dampak doa-doa-Nya sedemikian rupa sehingga para murid meminta
kepada-Nya, “ajarlah kami berdoa” (Lukas 11:1).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus memberikan instruksi khusus tentang doa dalam kaitannya
dengan misi membagikan Injil. Saat Dia melewati berbagai kota dan desa, Dia
dipenuhi dengan belas kasih kepada orang-orang yang Dia temui. Mereka “tertekan
dan putus asa seperti domba yang tidak bergembala” (Matius 9:36). Menggunakan
ilustrasi panen, Dia memberi tahu para pengikut-Nya bahwa tuaian sudah banyak
dan siap (Yohanes 4:35), tetapi ada kekurangan pekerja. Kita melanjutkan misi
Yesus dengan meminta Bapa untuk "mengirimkan pekerja ke tuaian-Nya"
(Matius 9:38). Ini adalah kehendak Tuhan, dan Kitab Suci berjanji bahwa jika
kita meminta sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, Dia mendengar kita dan akan
menjawab.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paulus mendesak rekan-rekan seimannya untuk berdoa agar Tuhan membuka
pintu bagi Injil, sehingga dia dapat memberitakan misteri Kristus (Kolose 4:3);
dia juga meminta doa untuknya, agar dia mau membuka mulutnya untuk Injil
(Efesus 6:19). Ini mengingatkan kita pada apa yang terjadi ketika para murid
berkumpul dan berdoa setelah Yesus naik. Roh Kudus turun, memampukan mereka
untuk memberitakan Injil dengan kekuatan supranatural, sehingga orang-orang
dari segala bangsa mendengar kabar baik dalam bahasa mereka sendiri (Kis.
2:1-11).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa hari kemudian, ketika Petrus dan Yohanes diperintahkan
untuk berhenti berbicara tentang Yesus tetapi menolak untuk menaati manusia
daripada Allah, hal serupa terjadi ketika orang-orang percaya berkumpul untuk
berdoa. “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu,
dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus dan mulai memberitakan firman Allah
dengan berani” (Kis. 4:31).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berdoa untuk para pekerja, berdoa untuk yang terhilang, berdoa
untuk keberanian dan kesempatan. Kita melanjutkan misi Yesus dengan berdoa
dengan tekun, sering, dan sesuai dengan kehendak Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>3. Taat kepada Roh Kudus dalam Melayani dan Mengasihi Sesama Kita</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Misi Yesus adalah misi belas kasihan. “Ketika kita masih berdosa,
Kristus telah mati untuk kita” (Roma 5:8). Yesus mengajarkan sebuah perumpamaan
yang secara sempurna mengilustrasikan misi belas kasihan-Nya dan menunjukkan
kepada kita cara-cara praktis untuk melakukan hal yang sama. Dalam Lukas 10,
seorang pengacara bertanya kepada Yesus apa yang dapat dia lakukan untuk mewarisi
kehidupan kekal. Yesus pada dasarnya mengatakan kepadanya bahwa dia harus
memenuhi Hukum (sesuatu yang kita tahu tidak mungkin dalam sifat kejatuhan
kita). Hukum Musa dirangkum dalam perintah untuk “kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap
kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hanya Yesus yang dapat memenuhi perintah ini dengan sempurna;
Hukum adalah pembimbing kita, menunjukkan kepada kita kebutuhan kita akan
kebenaran-Nya. Saat ahli hukum itu berjuang untuk mendefinisikan apa artinya
“mengasihi sesamanya,” Yesus menceritakan kisah tentang Orang Samaria yang Baik
Hati. Tetangga sejati menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan.
Begitu kita tahu bahwa kita dikasihi oleh Allah, dan membalas kasih-Nya, maka
kita melanjutkan misi belas kasihan Yesus dengan mengasihi dan melayani sesama
kita – orang-orang yang Allah taruh di hadapan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan menciptakan kita untuk pekerjaan baik (Efesus 2:10). Paulus
memberi tahu pendeta muda, Titus, untuk mengajar umatnya untuk “melakukan
perbuatan baik untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak” (Titus 3:14) dan karena
Kristus Yesus “menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk menebus kita dari setiap
perbuatan durhaka, dan untuk menyucikan bagi kita. Diri-Nya adalah umat
milik-Nya sendiri, rajin berbuat baik” (Titus 2:14). Yesus menginstruksikan
para pengikut-Nya untuk membiarkan terang mereka “bersinar di hadapan manusia
sedemikian rupa sehingga mereka dapat melihat perbuatan baikmu, dan memuliakan
Bapamu yang di surga” (Matius 5:16).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Seseorang pernah mendefinisikan welas asih sebagai "belas
kasihan dengan kaki". Tuhan melihat kebutuhan kita akan belas kasihan;
Belas kasihan-Nya menggerakkan Dia untuk bertindak dalam belas kasihan, dengan
mengutus Yesus. Demikian juga, kita melanjutkan misi belas kasih Yesus bagi
yang terhilang dengan menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan
keselamatan. Kita melayani orang lain dengan sikap hati yang sama yang ada di
dalam Kristus Yesus. Ia mengosongkan diri-Nya dari kemuliaan-Nya, menjadi
serupa dengan manusia, dan merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib
(Filipi 2:5-8). Mintalah Tuhan untuk membuat Anda peka terhadap bisikan Roh
Kudus, saat Dia memimpin Anda untuk tindakan belas kasih dan kasih, dalam
semangat misi Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>4. Ceritakan Apa yang Telah Yesus Lakukan untuk Kita</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus tidak pernah malu tentang siapa Dia. Faktanya, kejujuran-Nya
adalah hal yang menyebabkan penyaliban-Nya. Orang-orang Yahudi, para imam dan
ahli Taurat mereka, dan dewan penguasa orang Farisi dan Saduki, semuanya
mengetahui kitab suci yang menubuatkan kedatangan Mesias. Mereka sepenuhnya
yakin bahwa Mesias akan datang dan memulihkan kerajaan Allah. Namun, ketika
Yesus dengan jelas memberi tahu mereka bahwa Dia adalah Anak Allah, mereka
menolak Dia. Setiap kali mereka mendengar Dia menyatakan identitas-Nya, mereka
menjadi semakin marah, menuduh Dia menghujat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kita akan melanjutkan misi Yesus, kita harus jujur tentang
siapa kita, dan apa yang telah Dia lakukan untuk kita. Yesus memperingatkan
para murid bahwa mereka akan diutus “seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala” (Lukas 10:3). Dia tahu secara langsung permusuhan dari dunia yang
tidak percaya, tetapi Dia juga tahu perlunya mengatakan kebenaran kepada dunia.
Seperti Petrus dan Yohanes, ketika dunia meminta kita untuk duduk dan berhenti
berbicara tentang Yesus, “kita tidak dapat berhenti berbicara tentang apa yang
telah kita lihat dan dengar” (Kis. 4:20). Seperti Paulus, kita berusaha
menyenangkan Allah, bukan manusia (Galatia 1:10), dan itu membutuhkan
keberanian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat di bumi, Yesus menceritakan kisah-Nya. Ia diutus dari Allah
(Yohanes 8:42) dan akan kembali kepada Bapa setelah pekerjaan-Nya selesai
(Yohanes 17:4). Tujuannya adalah untuk mengungkapkan kemuliaan Allah dalam
daging manusia (Yohanes 1:14), dan untuk mencapai keselamatan melalui kematian,
penguburan, dan kebangkitan-Nya. Saat kita melanjutkan misi-Nya, kita harus
menceritakan kisah kita sendiri – siapa kita, bagaimana Yesus menemukan kita,
bagaimana kita menanggapi Dia, dan apa yang Dia lakukan dalam hidup kita
sekarang. Misinya hidup dalam kisah pertobatan dan pertumbuhan rohani kita.
Sama seperti Yesus, kita mengungkapkan kemuliaan Allah baik dalam cerita kita
maupun dalam tindakan ketaatan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>5. Ajak Orang Lain untuk Percaya</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; dia yang percaya
kepada-Ku akan hidup, bahkan jika dia mati, dan setiap orang yang hidup dan
percaya kepada-Ku tidak akan pernah mati. Apakah Anda percaya ini? (Yohanes
11:25-26). Kata-kata ini diucapkan kepada Marta sambil berdiri di depan kuburan
kakaknya Lazarus. Maria dan Marta tahu tanpa keraguan bahwa Yesus memiliki
kuasa untuk mencegah kematian Lazarus. Mereka telah melihat Dia menyembuhkan
orang sakit, mengusir setan, dan mengubah air menjadi anggur. Mereka tidak
mempertanyakan kemampuan-Nya, tetapi mereka meragukan kerelaan-Nya. Yesus
menghadapi keraguan mereka dengan pertanyaan sederhana: Apakah kamu percaya
ini?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat kita melanjutkan misi-Nya untuk menjangkau yang terhilang,
kita juga harus bersedia mengajukan pertanyaan, “Apakah Anda percaya ini?” Kita
dapat mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Kita bisa melakukan
banyak tindakan kebaikan. Kita dapat percaya bahwa Allah berdaulat, dan kita
dapat berdoa tanpa henti. Kita bahkan dapat mengatakan apa yang Yesus telah
lakukan bagi kita. Tapi misi kita belum selesai sampai kita bertanya kepada
orang di depan kita, “Apakah Anda percaya ini?”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bapa surgawi kita adalah Tuhan panen; itu panen-Nya. Kita tidak
bertanggung jawab atas hasil misi, tetapi kita bertanggung jawab untuk patuh
bekerja di ladang. Mintalah kepada Tuhan untuk memberi Anda keberanian untuk
menyelesaikan misi Anda dan berdoa untuk banyak buah bagi Kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="https://www.lemsakti.net/2023/02/yesus-bangkit-dari-kubur-inti-dari.html" target="_blank">Selanjutnya: Kebangkitan Yesus</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-35369280525839906272022-10-30T19:20:00.009+07:002022-11-26T22:27:17.294+07:00TRANSFIGURASI YESUS Bagian 2<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">TRANSFIGURASI YESUS Bagian 2</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/10/transfigurasi-yesus.html" target="_blank"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Sebelumnya Transfigurasi Yesus Bagian 1</span></a></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">HAL PERTAMA YANG PERTAMA—SALIB, KEMUDIAN
MAHKOTA <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan
Yohanes ke gunung yang tinggi—kemungkinan Gunung Hermon—dan di sana dinyatakan
kemuliaan-Nya—kemuliaan yang akan mereka lihat suatu hari nanti di kerajaan
yang ingin mereka mulai segera. Tetapi Yesus telah memberi tahu mereka bahwa
salib didahulukan. Itu akan didahulukan bagi-Nya—dan itu akan didahulukan bagi
mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengikuti Yesus membutuhkan penolakan
kehendak, menyangkal diri, mematikan kedagingan. Roma 8:13 jika kamu hidup
sesuai keinginan daging maka kamu mati; tetapi jika oleh karena Roh kamu
mematikan keinginan-keinginan tubuh, kedagingan, kamu akan hidup. Ada banyak
yang harus dipelajari dan dijalankan dan dimengerti serta dipahami dari satu
ayat ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penyangkalan diri yang alkitabiah
berarti lebih dari sekadar menyangkal diri sendiri, seperti kue pecan. Itu
berarti menyangkal dan menolak keinginan diri Anda sendiri. Itu membutuhkan
pola pikir untuk menempatkan keinginan Tuhan di atas keinginan Anda sendiri.
Dalam satu kata, itu berarti penyerahan atau berserah sepenuhnya. Jika
menyangkal diri berbicara tentang keinginan kita, memikul salib kita berbicara
tentang tindakan kita selanjutnya. Meskipun kita tidak memikul salib kayu
secara literal, metafora Yesus masih menuntut penerapan literal dari perjuangan
yang Tuhan panggil untuk kita tanggung masing-masing. Salibku—dan
salibmu—mewakili ketaatan yang sulit yang dituntut Tuhan setiap hari. Sedikit
orang yang lulus. Apakah Anda termasuk yang lulus? Inilah jalan yang sempit dan
berdesak-desakan. Mat 7:13-14 adalah jalan yang satu-satunya Yesus ajarkan
kepada kita tentang jalan kebenaran. Kita harus menjalaninya, karena inilah
satu-satunya jalan sampai ke sana, yaitu jalan menuju kehidupan. Jangan
berhenti, teruslah berjalan, teruslah hidup seolah-olah dan memang itu yang
dikatakan Firman Tuhan yang benar, itulah adanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setiap kali seseorang memikul salib di
zaman Yesus, orang itu tidak akan kembali. Memikul salib kita setiap hari
melambangkan apa yang kemudian digambarkan oleh Rasul Paulus sebagai
mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup (lihat Rom 12:1-3; Flp
2:3-11; 4:8; Kol 3:1-10 ). Kematian terhadap diri sendiri ini hanya dapat
terjadi ketika kita memperbarui pikiran kita atau, menggunakan kata-kata Yesus,
ketika kita mengarahkan pikiran kita pada kepentingan Allah daripada
kepentingan manusia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">TUJUAN TRANSFIGURASI YESUS<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi Yesus memberikan harapan
untuk masa depan—ketika hari ini kita memikul salib. Yesus menanggung beban
memikul salib-Nya "untuk sukacita yang disediakan di hadapan-Nya"
(Ibr. 12:2). Sama seperti Kristus, kita harus selalu memiliki sukacita di
hadapan kita. Harian, terus menerus. Selalu. Jika tidak, kita akan menjalani
kehidupan yang pahit, tidak puas dan frustrasi (lihat Matius 5:12; Rom 12:12; 1
Pet 1:3-9).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi Yesus menjanjikan masa
depan yang gemilang dan karena itu membebaskan kita untuk berfokus pada
kepentingan Allah daripada kepentingan kita sendiri. Transfigurasi Yesus
menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju kemuliaan adalah melalui salib.
Tidak ada jalan di sekitarnya. Momen terbesar Gunung Hermon menanti Anda.
Kerajaan memang akan datang—Yesus menunjukkan kepada para murid bahwa Kerajaan
itu pasti datang, —tetapi pertama-tama mereka harus memikul salib. Begitu juga
kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sekarang kita sampai pada kisah
menakjubkan tentang transfigurasi Kristus di gunung. Peristiwa dramatis ini
menandai antithesis, titik balik utama dalam narasi Injil, karena Yesus mulai semakin
beralih ke Yerusalem dan penderitaan serta kematian yang menanti-Nya di sana.
Tetapi sebelum semua itu terjadi, ada sekilas kemuliaan ini. Dan kita membaca
dalam Perjanjian Baru bahwa karena kemuliaan yang ditaruh di hadapan-Nya, Dia
dapat menanggung salib. Wahyu kemuliaan Kristus dalam pasal ini merupakan
penegasan yang jelas kepada para murid akan kebenaran pengakuan iman Petrus
(16:16); tetapi itu juga merupakan dorongan besar bagi Kristus sendiri ketika
Dia menghadapi penderitaan yang akan terjadi di bukit lain yang disebut
Golgota.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini mungkin poin kecil, tetapi perlu
dicatat bahwa ada dua tradisi tentang lokasi Gunung Transfigurasi. Tradisi
Katolik Roma mengidentifikasinya sebagai Gunung Tabor, selatan wilayah Galilea,
di tepi utara Lembah Yizreel. Seperti yang diharapkan, ada kapel dan gereja di
puncak gunung untuk memperingati tempat itu. Pandangan lain, dan mungkin yang
lebih mungkin, adalah bahwa Gunung Hermon adalah tempat transfigurasi. Letaknya
di ujung utara, terletak di utara tempat Kaisarea Filipi berada. Masuk akal
jika transfigurasi terjadi di wilayah di mana Yesus telah melayani dan di mana
Petrus membuat pengakuannya. Tentu saja, ada waktu seminggu bagi mereka untuk
pergi ke mana saja. Tetapi titik kritisnya adalah mereka pergi ke tempat itu
jauh dari semua orang. Gunung Tabor bukanlah gunung yang sangat besar, dan pada
saat itu berpenghuni.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika Anda punya waktu, Anda juga dapat
mempelajari mentalitas menggunakan puncak gunung untuk pengalaman spiritual dan
untuk kuil, bait Allah. Ini adalah umum di seluruh dunia kuno. Karena naluri
untuk keluar dari dunia adalah hal yang baik, Tuhan juga menggunakannya untuk
menyatakan diri (pelajari Gunung Sinai, khotbah di atas gunung, gunung
transfigurasi, dan tentu saja, Gunung Sion).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengaturan dalam Injil juga penting.
Setelah waktu popularitas di wilayah utara gelombang berbalik melawan Yesus.
Para pemimpin sibuk mencoba untuk mendiskreditkan Dia, dan orang-orang mulai
pergi. Hal ini mendorong Yesus untuk bertanya apa yang dikatakan orang tentang
Dia, dan apa yang dikatakan para murid. Sekarang, ketika Dia mulai berbalik ke
Yerusalem dan kematian-Nya, Dia berubah rupa di depan tiga murid di puncak
gunung. Ini seharusnya mendorong para murid bahwa apa pun yang terjadi di
Yerusalem, Yesus adalah Tuhan Kemuliaan. Melihat ke belakang mereka menyadari
hal ini; tetapi pada saat itu mereka mungkin tidak memikirkannya. Tetapi sejauh
pengaturan Injil berjalan, itu menurun dari sini ke lembah rasa malu dan
penghinaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi (17:1-3). Titik sentral
dari tiga ayat pertama berfokus pada satu kata—dan memang, kata ini adalah
pusat dari keseluruhan perikop. "Ditransfigurasi." Istilah Yunani
terkenal dalam bahasa Inggris; dari metamorphoo (diucapkan meta-mor-phaw-o) kita
mendapatkan kata kita "metamorphosis, metomorfose." Kata tersebut
menggambarkan perubahan bentuk dan substansi secara utuh. Misalnya, kita
menggunakannya untuk menggambarkan perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu. Di
sini kemudian kita memiliki perubahan total dalam penampilan atau bentuk Yesus
di hadapan para murid. Dia sekarang lebih terang dari cahaya, mengungkapkan
kemuliaan sejati-Nya kepada mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yang menarik untuk dicatat dalam studi
kata ini adalah bahwa kita memiliki kebalikan dari tema Filipi 2, yaitu
kenosis. Di sana Paulus berkata bahwa Kristus Yesus mengambil rupa seorang
hamba. Di sini, bagaimanapun, Hamba mengambil bentuk Allah, Tuhan, mengungkapkan
kemuliaan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata yang sama digunakan oleh Paulus
dalam Roma 12:1,2, di mana ia memerintahkan orang-orang percaya untuk
"diubah" oleh pembaruan pikiran mereka. Harus ada perubahan sejati
dalam kehidupan orang percaya. Tentu saja Perjanjian Baru juga mengajarkan
bahwa kita akan diubahkan ketika kita memasuki hadirat Tuhan, kita akan
dimuliakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam transfigurasi Musa dan Elia muncul
dan berbicara dengan Tuhan. Musa mewakili Hukum, dan Elia sang Nabi; Musa
mewakili mereka yang telah mati di dalam Tuhan, dan Elia mewakili mereka yang
belum. Musa mewakili masa lalu, Elia mewakili masa yang akan datang. Musa
menulis Hukum yang mengantisipasi penebusan korban dari Mesias; Elia akan
datang untuk mempersiapkan hati orang-orang bagi kedatangan Tuhan. Musa naik ke
Gunung Sinai dan karena dia bersama dengan Tuhan Kemuliaan di sana, wajahnya
bersinar ketika dia turun kembali; Elia tidak mati, tetapi diangkat ke
kemuliaan dalam angin puyuh dan kereta berapi. Di sini mereka berdua berbicara
kepada Kristus, dan catatan paralel memberi tahu kita bahwa mereka berbicara
tentang “kepergian” Yesus (keluaran, keberangkatan; dalam bahasa Yunani).
Mereka berbicara tentang kematian-Nya yang akan datang; tetapi dengan istilah
yang digunakan Alkitab, kita tahu mereka membicarakannya sebagai penggenapan
dari pembebasan besar seperti yang terjjadi di Mesir. Kematian Yesus akan
menjadi pelepasan dari belenggu dosa di dunia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penglihatan itu kemudian menjadi jelas:
Kristus dinyatakan dalam kemuliaan-Nya, dan Dia bergabung dengan Musa dan Elia
untuk menunjukkan bahwa Dia akan menggenapi Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi,
dan bahwa kematian tidak dapat menghancurkan kemuliaan yang akan datang. Musa
dan Elia dulu dan masih hidup, dan dimuliakan. Yesus mungkin menghadapi
kematian di hari-hari yang akan datang, tetapi kematian dalam pelayanan Tuhan
adalah jalan menuju kemuliaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tanggapan Petrus (17:4-8). Matius tidak
memberi tahu kita mengapa Petrus mengatakan apa yang dia katakan, atau
mengomentari kesesuaian komentar itu. Dia hanya melaporkan saran Petrus untuk
membuat tempat perlindungan, untuk merayakan pemenuhan janji yang nyata. Peter
sama sekali tidak sopan atau egois. Kita harus mencatat dalam kata-katanya,
“Tuhan, baik bagi kami untuk berada di sini! Jika Anda ingin . . . .” Petrus
mengasihi Tuhan, dan bersedia melakukan apa saja bagi-Nya, jika Dia mau.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Pidato” kedua di bagian ini adalah kata
dari surga. Ini bukanlah tanggapan terhadap Petrus, melainkan wahyu yang
mendominasi segala sesuatu yang terjadi dan dengan cara yang sepenuhnya
menutupi apa pun yang dipikirkan atau dikatakan Petrus. Adalah satu hal untuk
melihat Yesus berubah rupa, dengan pakaian-Nya dan penampilan-Nya lebih cerah
daripada matahari—itu menakutkan bagi para murid, seperti yang dikatakan Injil
lainnya kepada kita. Tapi itu adalah hal lain untuk mendengar suara dari surga
yang menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Petrus baru saja membuat
pengakuan itu; tetapi sekarang Petrus mendengarnya dengan cara yang baru,
seolah-olah Kristus, Sang Mesias (dalam bahasa Ibrani), bukan semata-mata putra
Daud dan oleh karena itu ditunjuk sebagai “putra Allah”; Dia adalah Putra Allah
dengan cara yang unik Allah (Bapa, kita tahu) menyatakan, “Inilah Anak-Ku, yang
Aku kasihi; dengan Dia, Aku sangat senang. Dengarkan dia."</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Firman dari surga membuat tiga poin yang
jelas: Yesus adalah Anak Allah, Yesus dikasihi oleh Bapa dan berkenan kepada
Bapa; dan Yesus harus ditaati. Semua ide ini ditentang oleh para pemimpin agama
saat itu, dan dipertanyakan oleh orang-orang. Namun, para murid tahu bahwa
Yesus adalah Anak Allah (dalam beberapa hal), bahwa Dia melakukan kehendak
Bapa, dan bahwa Dia harus dipatuhi. Sekarang, wahyu langsung ini meneguhkan
iman mereka—dan itu pasti mendorong Yesus serta penentangan mulai meningkat dan
akan meningkat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengalaman di gunung ini mencerminkan
pengalaman Israel di Gunung Sinai. Di sana dalam Keluaran (19-24) kemuliaan
TUHAN melayang-layang di puncak gunung saat Musa menerima Hukum. Karena hadirat
TUHAN, wajah Musa mulai memantulkan kemuliaan TUHAN. Tetapi untuk memastikan
bahwa ini memang Hukum Tuhan yang harus dipatuhi, Tuhan berbicara. Alkitab
mengatakan bahwa orang-orang mendengar suara-Nya; mereka tidak melihat TUHAN,
tetapi mereka mendengar firman itu (Ul. 4). Penglihatan itu, dan suara itu,
menegaskan kepada mereka bahwa Hukum itu berasal dari TUHAN Allah dan harus
ditaati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para murid, yang kita baca dalam Matius
17, ketakutan mendengar suara ini dan tersungkur. Tetapi Tuhan Yesus datang
kepada mereka dan menghibur mereka. Jadi "pidato" ketiga di bagian
ini adalah kata sederhana dari-Nya: "Bangun. Jangan takut.” Dan ketika
para murid melihat, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus. Pewahyuan
tidak diberikan untuk menimbulkan ketakutan dalam diri para murid, meskipun
semua wahyu harus membawa respons ketakutan dan ketaatan karena fakta bahwa
Tuhan yang berdaulat dari kemuliaan telah menyatakan diri-Nya kepada kita dan
telah memanggil kita untuk taat. Tetapi wahyu diberikan kepada para murid untuk
meyakinkan dan mendorong serta menguatkan mereka dalam iman dan ketaatan
mereka. Karena ini Yesus “menyentuh mereka.” Sentuhan itu bukan sekadar bukti
bahwa Dia nyata, tetapi bahwa mereka adalah sahabat-Nya dan diterima oleh-Nya.
Itu adalah sentuhan yang meyakinkan, diikuti oleh kata-kata, "Jangan
takut."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Intinya adalah bahwa wahyu Tuhan kepada
umat-Nya adalah demonstrasi cinta dan kasih karunia-Nya bagi mereka. Tentu saja
kita kewalahan olehnya, dengan memikirkannya. Tetapi di setiap kesempatan wahyu
Allah menegaskan kepada kita bahwa Yesus adalah Tuhan kita, bahwa iman kita
tidak sia-sia, bahwa kita tidak perlu hidup dalam ketakutan, tetapi bahwa kita
harus hidup oleh iman di dalam Dia. Pewahyuan semacam ini memberi kita kata
lain dari Tuhan tentang harapan kemuliaan yang terbentang di depan kita, tidak
peduli apa yang harus kita tanggung di bumi ini. Hanya di dalam Kristus ada
harapan untuk melewati kubur menuju kemuliaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah transfigurasi Kristus mungkin akan
mengejutkan kita jika tidak begitu familiar. Yesus naik ke gunung dengan tiga muridNya
dan bertemu dengan dua nabi yang sudah mati, semuanya bersinar dalam kegelapan!
Bahkan kata "transfigurasi" adalah kata yang tidak pernah bible
gunakan kecuali jika mengacu pada cerita ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Seperti setiap cerita dalam Injil
Matius, yang satu ini berfokus pada Yesus dan dimaksudkan untuk memberi tahu
kita sesuatu tentang Dia. Jadi apa yang dikatakan transfigurasi Yesus? Saya ingin
menyoroti tiga hal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">1. Dia adalah Anak Manusia yang Akan
Datang dengan Kemuliaan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Matius menempatkan cerita ini segera
setelah Yesus berbicara tentang "Anak Manusia" yang datang dalam
penghakiman (Mat. 16:27). Ini jelas merupakan referensi ke akhir zaman (lih.
Mat 13:39–43, 49)—itulah sebabnya sangat membingungkan ketika Yesus segera
berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya ada beberapa orang yang berdiri di
sini yang akan tidak merasakan kematian sampai mereka melihat Anak Manusia
datang dalam kerajaan-Nya” (Mat. 16:28). Siapa yang bisa hidup selama itu?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam perjalanan menuruni gunung Yesus
memperingatkan para murid untuk tidak memberi tahu siapa pun apa yang telah
mereka lihat sampai Anak Manusia dibangkitkan dari kematian. Catatan lain
memberi tahu kita bahwa para murid tidak yakin dengan apa yang Dia maksudkan
dengan "dibangkitkan dari antara orang mati," meskipun sebelum
transfigurasi Dia telah meramalkan kematian-Nya (16:21), dan Petrus telah
memprotes kematian (16:22)). Wahyu transfigurasi akan menjadi wahyu kenabian
kemuliaan Kristus, dan kebangkitan dari kematian akan mengkonfirmasi apa yang
transfigurasi nyatakan. Jika berita tentang transfigurasi menyebar sebelum
waktunya, itu akan disalahpahami, dan mungkin banyak pengikut Yesus akan
mencoba untuk menobatkan Dia jadi Raja sebelum Dia pergi ke Yerusalem untuk
mati karena dosa-dosa mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para murid kemudian ingin tahu mengapa
para guru mengatakan bahwa Elia adalah yang pertama datang. Mereka telah
melihat Kristus dalam kemuliaan-Nya; mereka telah melihat Musa dan Elia; tetapi
mereka tidak boleh mengatakan apa-apa tentang hal itu sampai Yesus mati dan
bangkit kembali. Jawaban Yesus adalah bahwa “Elia datang dan akan memulihkan
segala sesuatu.” Itulah masa depan; itu adalah "belum" dari nubuatan
Elia tentang Maleakhi. Tetapi kemudian Yesus menambahkan apa yang kita sebut
“sudah,” dengan mengatakan, “Tetapi Aku berkata kepadamu, Elia telah datang,
dan mereka tidak mengenali Dia.” Dia berbicara tentang Yohanes Pembaptis, tentu
saja. Ajaran tentang Yohanes sama sekali tidak mengajarkan reinkarnasi. Tuhan
hanya mengatakan bahwa Yohanes datang sebagai penggenapan nubuat bahwa “Elia”
harus datang lebih dulu. Tetapi belum waktunya untuk menggenapi segala sesuatu,
dan Yohanes tidak membalikkan bangsa itu, karena Ia ditangkap dan dihukum mati.
Intinya adalah bahwa Yesus juga akan ditangkap dan dihukum mati. Yesus memberi
tahu para murid bahwa sebelum mahkota ada salib. Dan baik Yohanes maupun Yesus
harus menderita di tangan orang-orang jahat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tidak perlu masuk ke semua detail
nubuatan Elia lagi di sini. Tinjau kembali apa yang dikatakan dalam Pelajaran
Alkitab Matius 11. Di sini kata-kata Yesus menyatakan bahwa Yohanes datang
untuk menggenapi nubuat Elia, tetapi Elia datang dan memulihkan segala sesuatu.
Masih ada lagi yang harus digenapi pada saat kedatangan kedua ketika semuanya
akan diperbaiki, dan ketika Yesus akan muncul dalam kemuliaan (lihat
penglihatan Yohanes dalam Wahyu 1).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ternyata jawabannya adalah Petrus,
Yakobus, dan Yohanes (Mat. 17:1). Ketiga penginjil menempatkan pernyataan
membingungkan ini tepat sebelum transfigurasi, dan kemudian membingkai
transfigurasi dalam referensi kronologis untuk itu (misalnya, "Dan setelah
enam hari," Mat 16:28-17:1; Markus 9:1-2; Lukas 9:27–28).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pernyataan membingungkan dalam Matius
16:28 ini merujuk pada transfigurasi enam hari kemudian. Hal ini memungkinkan
kita untuk melihat transfigurasi sebagai pendahuluan dari akhir zaman ketika
Anak Manusia akan datang “dalam kemuliaan Bapa-Nya” (Mat. 16:27). Tidak semua
orang yang berdiri di sana pada hari itu akan melihatnya, tetapi Petrus,
Yakobus, dan Yohanes akan—dan mereka tidak akan pernah melupakannya (2 Ptr.
1:16–18; Yohanes 1:14).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tentu saja, rujukan kepada “Anak
Manusia” ini adalah gema dari Daniel 7:13–14, di mana “seorang seperti anak
manusia” (Yesus) datang kepada “Yang Lanjut Usianya” (Bapa) dan diberi kerajaan
abadi. Apakah kebetulan bahwa Yang Lanjut Usia di sana digambarkan memiliki
”pakaian . . . putih seperti salju" (Dan. 7:9), sama seperti Yesus di sini
digambarkan memiliki pakaian "putih seperti terang cahaya" (Mat.
17:2)? Saya meragukannya (bandingkan Daniel 7:9 dengan Wahyu 1:14).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi adalah gambaran masa
depan, ketika Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan untuk menyempurnakan kerajaanNya.
Tetapi kerajaan masa depan ini hanya dapat datang melalui kematian dan
kebangkitan-Nya, itulah sebabnya Yesus memperingatkan ketiga muridNya untuk
“tidak memberitahukan penglihatan itu kepada siapa pun, sebelum Anak Manusia
dibangkitkan dari antara orang mati” (Mat. 17:9). Sepertinya mereka memberi
tahu Matthew, kalau tidak bagaimana bisa ditulis dalam Injil Matius tentang itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">2. Dia adalah Putra Allah yang KemuliaanNya
Tersembunyi<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kehadiran Musa dan Elia adalah salah
satu fitur yang paling menarik dari cerita ini. Di mana lagi dalam Perjanjian
Baru Anda menemukan pahlawan Perjanjian Lama muncul secara langsung?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi tidak sulit untuk melihat mengapa
Musa dan Elia dipanggil untuk acara puncak gunung yang begitu mulia.
Bagaimanapun, kedua pria itu memiliki pengalaman puncak gunung yang terkenal
dengan Tuhan (Kel. 24:9–34:35; 1 Raj. 19:8–18). Wajah Musa sangat relevan,
karena hal itu mengakibatkan transfigurasinya sendiri, dengan wajahnya yang
bersinar begitu terang sehingga mereka harus menutupinya dengan tabir (Kel.
34:29–35).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi Yesus tidak hanya bersinar
seperti Musa, atau seperti yang Anda dan saya suatu hari nanti (Mat 13:43).
MilikNya lebih dari sekadar kemuliaan yang dipantulkan; itu adalah kemuliaan
satu-satunya yang diperanakkan dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran
(Yohanes 1:14). Yesus [tidak seperti Musa dalam Keluaran 34] bersinar dari dalam;
Yesus tidak hanya menerima terang, tetapi Dia sendiri adalah terang dari
terang.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Musa telah meminta Tuhan untuk
menunjukkan kepadanya kemuliaan-Nya (Kel. 33:18)—dan 1.500 tahun kemudian
doanya masih dijawab, saat dia menatap Dia yang adalah “cahaya kemuliaan Tuhan
dan jejak yang tepat dari sifatNya” (Ibr. 1:3). Anda mungkin mengatakan bahwa
sama seperti Bapa memiliki kemuliaan dalam diriNya sendiri, demikian juga Dia
telah mengaruniakan Anak untuk memiliki kemuliaan dalam diriNya sendiri (lih.
Yoh 5:26).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi transfigurasi bukan hanya gambaran
masa depan; itu juga mengintip ke dalam kekekalan masa lalu pada “kemuliaan
[Kristus] bersama [Bapa] sebelum dunia ada” (Yohanes 17:5). Itu adalah sekilas
di balik tabir kemuliaan yang Kristus terus miliki, meskipun telah
menyembunyikan bentuk kemuliaan Allah di bawah bentuk hamba yang rendah hati
(Flp. 2:5-7).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">3. Dia Putra (dan Nabi) yang Harus Kita
Dengarkan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selain pengalaman puncak gunung mereka
sebelumnya, mungkin ada alasan lain mengapa Musa dan Elia dipanggil ke gunung
ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Musa dan Elia masing-masing mewakili
Hukum dan Para Nabi, dan kemunculan mereka melanjutkan penggambaran Matius
tentang Yesus sebagai Pribadi yang menggenapi Hukum dan Para Nabi (Mat. 5:17).
Musa dan Elia dapat mengatakan “Beginilah firman TUHAN,” sedangkan Anak
menyatakan secara langsung “Tetapi Aku berkata kepadamu” (Mat. 5:22, 28, 32,
34, 39, 44). Hukum Taurat dan Para Nabi telah bernubuat sampai Yohanes, tetapi
mereka sekarang telah mencapai klimaksnya di dalam Yesus, Dia yang sandalnya
bahkan yang terbesar di antara wanita tidak layak untuk dibawa (Mat. 3:11;
12:11, 13).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Namun, Musa tidak hanya mewakili Hukum.
Musa juga seorang nabi. Memang, tidak ada nabi yang muncul di Israel seperti
Musa, yang TUHAN kenal muka dengan muka (Ul. 34:10). Sampai sekarang. Musa
sekarang berdiri berhadap-hadapan dengan nabi yang telah dinubuatkannya sendiri
dalam Ulangan 18:15. Memang, kata-kata “Dengarkan dia” (Mat. 17:5)—yang
merupakan satu-satunya tambahan untuk pengulangan kata demi kata dari apa yang
Tuhan katakan pada pembaptisan Yesus (Mat. 3:17)—dengan sengaja membangkitkan
kata-kata Musa,</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">”TUHAN, Allahmu, akan membangkitkan
bagimu seorang nabi seperti aku dari antara kamu . . . kepada Dialah kamu harus
mendengarkan” (Ul. 18:15). Matius memberitahu kita bahwa Yesus adalah nabi itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dan lebih dari seorang nabi. Elia itu
baik. Musa itu hebat. Tetapi ketika Petrus menyarankan untuk membangun kemah
bagi mereka masing-masing dengan Yesus, Bapa tidak memilikinya (Mat. 17:4). Itu
adalah para nabinya, tetapi ini adalah Putranya! Dan ketika lampu-lampu itu
padam dan kemuliaan itu mereda, “mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus
saja” (17:8).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt;">Kemuliaan-Nya yang Beragam<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi itu seperti prisma yang
melaluinya kita dapat melihat kemuliaan Yesus yang beraneka ragam. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di dalamnya kita melihat gambaran
tentang otoritasNya yang unik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di dalamnya kita mendapatkan sekilas
kemuliaan abadi yang telah Dia tutupi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dan di dalamnya kita diberikan gambaran
tentang seperti apa hidup kita nantinya di gunung terakhir di mana kita semua
akan diubah rupa (Mat. 13:43), di mana kemuliaan-Nya akan menyediakan semua
terang yang kita butuhkan (Wahyu 21: 23; 22:4–5), dan di mana Dia akan menjadi
tabernakel tidak hanya dengan Musa dan Elia, tetapi dengan semua umatnya (Wahyu
21:3). Itu akan menjadi kemuliaan memang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi adalah perubahan nyata
dalam bentuk atau penampilan. Perubahan yang memuliakan atau meninggikan. Ini berbeda
dengan transformasi di sisi lain adalah tindakan, proses atau operasi
perubahan. Transformasi adalah sesuatu yang bisa kita pilih untuk kita lakukan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi Yesus adalah perubahan
yang memuliakan atau meninggikan berupa pancaran tiba-tiba dari pribadi Yesus
yang terjadi di sebuah gunung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Terkadang sebuah bintang ditumpangkan
pada mandorla. Mandorla mewakili "awan bercahaya" dan merupakan
simbol lain dari Cahaya. Awan bercahaya, tanda Roh Kudus turun di gunung pada
saat Transfigurasi dan juga menutupi Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gunung Tabor dalam bahasa Ibrani Har
Tavor terletak di Galilea Bawah, Israel di ujung timur Lembah Yizreel, hanya 18
km sebelah barat Laut Galilea. Selain itu, puncak tertinggi di Gunung Tabor
dirujuk sebagai tempat Transfigurasi menurut Kota Mistik Tuhan oleh Maria Yesus
dari Greda, yang menulis: "Untuk Transfigurasi-Nya Dia memilih sebuah
gunung tinggi di pusat Galilea, dua liga timur Nazaret dan disebut Gunung
Tabor."</span> <span style="font-size: 12pt;">Dalam Alkitab Ibrani
(Joshua, Hakim), Gunung Tabor adalah tempat Pertempuran Gunung Tabor antara
tentara Israel di bawah kepemimpinan Barak dan tentara raja Kanaan dari Hazor,
Jabin, yang dipimpin oleh Sisera. Dalam tradisi Kristen, Gunung Tabor adalah
tempat transfigurasi Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika penampilan seseorang berubah
secara dramatis, itu adalah salah satu jenis transfigurasi. Seorang pesulap
mengubah merpati menjadi karangan bunga juga melakukan transfigurasi. Kata itu
juga sering muncul dalam tulisan keagamaan, menggambarkan jenis perubahan yang
lebih spiritual.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa sinonim umum dari transfigurasi
adalah mengubah, bermetamorfosis, mengubah bentuk, mengubah rupa, dan mengubah
mutasi. Sementara semua kata ini berarti "mengubah sesuatu menjadi sesuatu
yang berbeda," transfigurasi menyiratkan perubahan yang meninggikan atau
memuliakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi Tuhan kita adalah misteri
cahaya par excellence. Ini mengumumkan Kebangkitan Kristus, kemenangan terakhir
dari terang atas kegelapan, hidup atas kematian. Kita melihat dalam kemuliaan
Allah bersinar dari wajah Kristus janji kebangkitan kita sendiri dan hidup
kekal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes menulis dalam prolog Injilnya,
“Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Kami telah melihat
kemuliaan-Nya, kemuliaan Anak Tunggal, yang datang dari Bapa, penuh kasih karunia
dan kebenaran” (1:14). Antara lain, John pasti sudah memikirkan peristiwa ini.
Di sini ketiga murid melihat kemuliaan Tuhan Yesus, sehingga mereka tahu bahwa
Dia adalah Putra Ilahi yang datang ke dunia. Mereka masih belum jelas tentang
kematian dan kebangkitan-Nya, tetapi setelah itu mereka akan lebih memahami
alasan wahyu di gunung ini. Matius menceritakan peristiwa ini untuk membuat
identitas Yesus Kristus menjadi sangat jelas, karena bagian selanjutnya dari
Injil akan berfokus pada meningkatnya perlawanan, penderitaan dan kematian.
Tetapi transfigurasi mengungkapkan bahwa Dia adalah Tuhan Kemuliaan, bahwa
segala sesuatu yang Dia lakukan menyenangkan Bapa, dan bahwa Dialah yang harus
dipatuhi. Penampilan yang mulia dan suara dari surga tidak meninggalkan
keraguan di benak para murid.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><b>Beberapa bidang aplikasi dari
Transfigurasi Yesus untuk kita jadikan model kehidupan Kristen.</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pertama, transfigurasi itu sendiri
mengajarkan kita serta sifat sejati Yesus. Tapi itu juga memberi kita pandangan
sekilas tentang apa yang akan terjadi, bukan hanya penampakan-Nya di surga,
tetapi juga pemuliaan kita. Itulah sebabnya instruksi Paulus dalam Roma untuk
diubahkan sangat penting: kita harus memulai perubahan sekarang dalam kehidupan
rohani kita, dan Tuhan akan menyelesaikannya dalam perubahan kita yang
sebenarnya menuju kemuliaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kedua, wahyu menuntut tanggapan. Naluri
alami adalah ketakutan dan penyembahan, jatuh di wajah kita di hadapan-Nya.
Tetapi kelanjutan praktis dari tanggapan kita datang pada instruksi ilahi untuk
mendengarkan, yaitu, menaati Yesus. Jika Yesus benar-benar Tuhan Kemuliaan dan
bukan hanya seorang dari Galilea, maka kita harus menyembah-Nya dan
menaati-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketiga, wahyu Tuhan diberikan kepada
kita karena Tuhan mengasihi kita dan menginginkan agar kita bersama-Nya dalam
kemuliaan. Sentuhan tangan Yesus mungkin yang paling meyakinkan ini dalam acara
tersebut. Tentu saja, orang yang menolak Juruselamat dan menolak untuk menaati
firman-Nya memiliki banyak ketakutan. Tetapi kita yang menyembah Dia dan
melayani Dia memiliki firman-Nya, “Jangan takut.” Dan kemudian, “Di mana Aku
berada, di situ juga kamu akan berada” (Yohanes 14).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><a href="https://www.lemsakti.net/2022/11/penyelesaian-misi-terpenting-yesus.html" target="_blank">Berlanjut ke </a></span><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/11/penyelesaian-misi-terpenting-yesus.html" target="_blank">PENYELESAIAN
MISI TERPENTING YESUS</a><o:p></o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-26908243680473331762022-10-15T21:36:00.002+07:002022-10-30T19:23:58.517+07:00TRANSFIGURASI YESUS<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">TRANSFIGURASI YESUS</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bagian 1<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/yesus-memproklamasikan-dan.html" target="_blank"><span style="font-size: 12pt;">Sebelumnya </span><span style="font-size: 12pt;">PROKLAMASI
DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI</span></a></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Matius
17:1-9<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus membawa Petrus, Yakobus dan
Yohanes ke atas gunung yang tinggi. Dia berubah rupa – wajahnya bersinar
seperti matahari dan pakaiannya menjadi putih menyilaukan. Musa dan Elia muncul
bersama Yesus. Peter menawarkan untuk memasang tiga tempat penampungan. Awan
cerah menyelimuti mereka dan sebuah suara berkata, “Inilah Putraku, yang
kucintai; dengan Dia, Aku sangat senang. Dengarkan Dia." Para murid jatuh
ke tanah, ketakutan. “Bangunlah” kata Yesus, “Jangan takut.” Ketika mereka
melihat ke atas, mereka tidak melihat siapa pun kecuali Yesus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Musa dan Elia adalah dua tokoh kunci
dari Perjanjian Lama. Musa memimpin umat Allah, bangsa Israel, keluar dari
perbudakan di Mesir. Dia kemudian bertemu dengan Tuhan di Gunung Sinai dan
memberi orang-orang Israel hukum Tuhan, Sepuluh Perintah. Wajah Musa bercahaya,
bersinar setelah kontak yang begitu dekat dengan Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Elia adalah seorang nabi, salah satu
utusan Tuhan. Dia juga pergi ke Gunung Sinai, di mana Tuhan mengungkapkan diriNya
dalam bisikan lembut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Peran mereka dapat diringkas sebagai
berikut:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">MUSA = HUKUM<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">ELIA = NABI<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Alkitab, kehadiran Tuhan sering
ditunjukkan dengan awan atau api. Puncak gunung sering menjadi lokasi
penampakan Tuhan. Awan atau api khusus ini disebut 'shekinah' dalam bahasa
Ibrani.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata 'transfigurasi' berarti perubahan
bentuk atau penampilan. Dalam perikop ini penampakan Yesus berubah sehingga
sekilas diberikan kemuliaan surgawi-Nya yang penuh, “Wajah-Nya bersinar seperti
matahari dan pakaiannya menjadi putih seperti cahaya”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Matius 16:13-20 Petrus telah
menunjukkan pemahaman tentang identitas Yesus, bahwa Dia adalah Kristus
(Mesias). Pengalaman ini untuk membantu memperdalam pemahaman ini. Saking
istimewanya, hanya tiga pengikut terdekat Yesus - Petrus, Yakobus, dan Yohanes
- yang dipilih untuk menyaksikannya. Yesus ingin mereka memahami bahwa peranNya
sebagai Mesias akan melibatkan penderitaan dan kematian, tetapi ini bukan hasil
akhir dari misiNya. Yesus telah datang dari Surga dan Dia akan kembali ke sana
ketika Dia telah menyelesaikan tugasNya di Bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kisah ini dipenuhi dengan referensi
Perjanjian Lama, yang akan dengan mudah diambil oleh pembaca Matius. Itu
terjadi enam hari setelah pernyataan iman Petrus, dan ini mungkin berhubungan
dengan Musa yang menghabiskan enam hari dalam persiapan sebelum dia dipanggil
untuk mendekati Tuhan di awan di Gunung Sinai. Kejadian ini juga terjadi di
atas gunung dan awan melambangkan kehadiran Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Musa dan Elia muncul dan berdiri di
samping Yesus. Ini melambangkan bahwa Yesus adalah penerus mereka dan telah
menggenapi keduanya. Dia sekarang membawa perjanjian baru dari Tuhan untuk
semua orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika suara Bapa, Tuhan didengar, Dia
meyakinkan para murid bahwa meskipun Yesus harus menderita, mereka harus
mendengarkan dan menaati-Nya. Yesus sekali lagi memerintahkan para murid untuk
tidak menceritakan pengalaman itu kepada orang lain. Waktu untuk ini adalah
nanti, setelah kematian dan kebangkitanNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi, dalam Perjanjian Baru,
peristiwa di mana Yesus Kristus membawa tiga murid-Nya, Petrus, Yakobus, dan
Yohanes, ke atas sebuah gunung, di mana Musa dan Elia muncul dan Yesus diubah
rupa, wajah dan pakaiannya menjadi sangat cerah. Transfigurasi dicatat dalam
ketiga Injil Sinoptik (Markus 9:2–13; Matius 17:1–13; Lukas 9:28–36) dan
dipahami sebagai wahyu dari kemuliaan kekal dari pribadi kedua dari Trinitas,
yang biasanya terselubung selama kehidupan Kristus di bumi. Peristiwa tersebut
juga dapat diartikan sebagai penampakan Kebangkitan yang antisipatif, dan
kehadiran kedua nabi tersebut sering dianggap sebagai tanda pemenuhan Kristus
atas Hukum Musa dan nubuatan Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama Kristen). Pesta
Transfigurasi dirayakan di gereja-gereja Ortodoks Timur dan Katolik Roma pada
tanggal 6 Agustus, dan Transfigurasi diperingati di samping baptisan Yesus dan
Penyaliban, Kebangkitan, dan Kenaikan sebagai tonggak penting dalam kehidupan
dan pelayanan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam catatan Injil, setelah menubuatkan
kematian dan Kebangkitan-Nya, Yesus dan ketiga muridNya pergi ke ”gunung yang
tinggi” untuk menjauh dari keramaian. Di sana, wajah Yesus mulai bersinar
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih secara ajaib. Saat para murid
melihat, Elia dan Musa tiba-tiba muncul dalam kemuliaan dan berbicara dengan
Yesus yang berubah rupa. Petrus kemudian menawarkan untuk membuat tiga tempat
tinggal, satu untuk Yesus dan satu untuk masing-masing dari dua tamu
supernatural, tetapi diinterupsi oleh suara dari awan terang yang berkata,
“Inilah Putraku, Yang Terkasih; dengan Dia Aku sangat senang; dengarkan Dia!"
(Matius 17:5). Setelah pingsan ketakutan, para murid dihibur oleh Yesus, yang
kemudian mendesak mereka untuk tetap diam tentang peristiwa ini sampai setelah
Kebangkitan-Nya (Markus 9:9; Matius 17:9). Menurut tradisi, peristiwa itu
terjadi di Gunung Tabor. Transfigurasi juga dirujuk dalam Surat Kedua Petrus,
di mana kehadiran Petrus sebagai saksi mata keagungan Kristus digunakan untuk
meyakinkan pembaca bahwa pesannya benar (1:16-18).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ada sejarah panjang seni Kristen yang
menggambarkan Transfigurasi. Pada abad ke-6, adegan-adegan dari acara tersebut
sering menampilkan Kristus yang diabadikan dalam mandorla, sebuah aureole
cahaya berbentuk almond yang mengelilingi seluruh sosok orang suci. Namun, pada
abad ke-15, dengan tumbuhnya naturalisme dalam seni, mandorla menjadi kurang
populer, tidak sesuai dalam konteks naturalistik, dan ditinggalkan oleh para
pelukis Renaisans.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Alasan mengapa peristiwa ini menjadi
sangat penting bagi Gereja adalah karena peristiwa ini memiliki makna baik
secara spiritual maupun praktis. Pada tingkat spiritual, penampilan Musa dan
Elia sangat penting. Musa adalah pemberi hukum. Hukum yang dia berikan kepada
orang-orang Israel, bagaimanapun, bukanlah miliknya, tetapi mereka berasal dari
Tuhan. Penampilannya bersama Yesus menandakan kepada para Rasul bahwa
hukum-hukum Allah penting bagi Yesus. Seperti yang Yesus sendiri katakan di
bagian lain Injil, Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat tetapi untuk
menggenapinya. Jadi Yesus menjadi perwujudan dari hukum-hukum Allah, yang
membuatnya semakin penting untuk mengikuti Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Elia adalah salah satu nabi besar dalam
Perjanjian Lama. Peran nabi adalah untuk membawa pesan Tuhan kepada orang-orang
tentang bagaimana Tuhan ingin mereka hidup. Jika mereka telah menyimpang dari
jalan Tuhan, nabi harus mengoreksi orang-orang dan memberitahu mereka untuk
kembali ke jalurnya. Jika orang-orang bingung atau tidak tahu bagaimana hidup
seperti yang Tuhan inginkan, nabi harus membawa pencerahan dan pemahaman.
Kehadiran Elia berarti bahwa Yesus juga memenuhi peran nabi dengan menjadi
Firman Tuhan yang membawa pencerahan, koreksi dan pemahaman kepada orang-orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi dari perspektif spiritual, Yesus
sendiri adalah hukum dan nabi. Di dalam Yesus kita belajar apa yang Tuhan
inginkan dari kita, dan di dalam Dia kita mendapatkan karunia rohani yang kita
butuhkan untuk benar-benar melakukan apa yang kita pelajari dari Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pelajaran praktis yang kita pelajari
dari Transfigurasi tidak begitu banyak dalam visi itu sendiri. Perhatikan bahwa
Yesus membawa mereka ke atas gunung yang tinggi untuk melakukan pewahyuan ini.
Tetapi di akhir perjalanan, mereka harus kembali menuruni gunung dan
melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka. Itulah pelajaran praktis bagi kita
semua. Seringkali kita memiliki pengalaman spiritual yang luar biasa. Mungkin
karena kita sedang dalam retret atau kebangunan rohani. Atau mungkin kita pergi
ke konferensi. Atau bisa jadi hanya menghabiskan beberapa waktu di alam. Bisa
jadi pengalaman itu terasa begitu nikmat sehingga kita tidak ingin pergi.
Pengalaman para Rasul di Transfigurasi mengingatkan kita bahwa tidak peduli
seberapa kuat pengalaman spiritual, saatnya akan tiba ketika kita harus turun
dari gunung dan bergabung kembali dengan kehidupan kita sehari-hari.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi ketika kita melakukannya, kita
perlu melakukannya sebagai orang yang berubah. Pengalaman spiritual seharusnya
mengubah cara kita memandang kehidupan, cara kita mendekati kehidupan dan cara
kita bereaksi dengan orang lain. Pengalaman tidak ada gunanya bagi kita jika
hanya membuat kita ingin menjauh dari tugas-tugas Kristen kita dan hanya
menikmati perasaan yang baik. Juga tidak ada gunanya bagi kita jika kita
kembali ke kehidupan normal kita tanpa berubah sama sekali, hanya melanjutkan
hidup seperti sebelumnya. Pengalaman spiritual yang kuat adalah baik, dan kita
harus mencarinya. Tetapi mereka juga dimaksudkan untuk mengubah kita sehingga
kita dapat memiliki efek positif pada dunia di sekitar kita. Penting agar kita
tidak melupakannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dari minggu setelah peristiwa yang
terakhir dipertimbangkan, tidak ada catatan yang ditemukan dalam Injil. Kita
dapat dengan aman berasumsi bahwa waktu itu dikhususkan, setidaknya sebagian,
untuk instruksi lebih lanjut dari Dua Belas sehubungan dengan penyempurnaan
misi Juruselamat yang semakin dekat di bumi, keadaan mengerikan yang para rasul
enggan percayai mungkin. Setelah seminggu berlalu, Yesus membawa Petrus,
Yakobus, dan Yohanes dan bersama mereka mendaki gunung yang tinggi, di mana
mereka akan cukup aman dari gangguan manusia. Di sana ketiga rasul itu
menyaksikan manifestasi surgawi, yang berdiri tanpa paralel dalam sejarah;
dikenal sebagai Transfigurasi Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Salah satu tujuan dari penyendirian diri
Tuhan adalah untuk berdoa, dan penobatan kemuliaan yang transenden datang
kepada-Nya saat Dia berdoa. Para rasul telah tertidur, tetapi dibangunkan oleh
kemegahan pemandangan yang luar biasa, dan menatap dengan hormat kepada Tuhan
mereka yang dimuliakan. "Mode wajahnya diubah, dan pakaiannya putih dan
berkilau." Pakaiannya, meskipun terbuat dari kain tenunan tanah, “menjadi
bersinar, melebihi putih seperti salju; sehingga tidak ada yang lebih penuh di
bumi yang dapat memutihkan mereka”; “dan wajahnya bersinar seperti matahari.”
Demikianlah Yesus diubah rupa di hadapan tiga saksi istimewa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bersama-Nya ada dua pribadi lain, yang
juga berada dalam keadaan bercahaya yang dimuliakan, dan yang berbicara dengan
Tuhan. Ini, seperti yang para rasul pelajari, dengan cara yang tidak dinyatakan
meskipun mungkin dikumpulkan dari percakapan yang sedang berlangsung, adalah
Musa dan Elias, atau lebih harfiah bagi kita, Elia; dan pokok pembicaraan
mereka dengan Kristus adalah “kematian-Nya yang harus Ia selesaikan di
Yerusalem.” Ketika para tamu nabi akan pergi, “Kata Petrus kepada Yesus, Guru,
adalah baik bagi kita untuk berada di sini: dan marilah kita membuat tiga
kemah; satu untukMu, dan satu untuk Musa, dan satu untuk Elias: tidak tahu apa
yang dia katakan.” Tidak diragukan lagi, Petrus dan rekan-rekan rasulnya
bingung, ”sangat takut”; dan kondisi ini dapat menjelaskan saran mengenai tiga
tabernakel. "Dia tidak ingin mengatakan apa"; namun, meskipun
ucapannya tampak membingungkan dan tidak jelas, hal itu menjadi agak lebih
jelas ketika kita mengingat bahwa, pada hari raya tahunan Pondok Daun,
merupakan kebiasaan untuk mendirikan sebuah gubuk kecil, atau bilik dari
dahan-dahan kayu, untuk setiap penyembah individu, di mana dia dapat istirahat
untuk pengabdian. Sejauh ada tujuan dalam proposisi Petrus, tampaknya itu
adalah untuk menunda keberangkatan para pengunjung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kekhidmatan yang agung dan mengerikan
dari acara itu belum mencapai klimaksnya. Bahkan ketika Petrus berbicara,
“lihatlah, awan terang menaungi mereka: dan lihatlah suara dari awan itu, yang
berkata, Ini adalah Putraku yang terkasih, kepada-Nya aku berkenan;
dengarkanlah Dia.” Adalah Elohim, Bapa Kekal, yang berbicara; dan mendengar
suara Yang Mulia itu, para rasul bersujud. Yesus datang dan menyentuh mereka,
berkata, "Bangunlah, dan jangan takut." Ketika mereka melihat, mereka
melihat bahwa mereka hanya berempat dengan Dia, yang dua lagi sudah tidak ada.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kesan yang diberikan kepada ketiga rasul
oleh manifestasi ini adalah salah satu yang tidak akan pernah dilupakan; tetapi
mereka secara tegas diminta untuk tidak membicarakannya kepada siapa pun sampai
setelah Juruselamat bangkit dari kematian. Mereka dibingungkan dengan
pentingnya referensi Tuhan tentang kebangkitan-Nya yang prospektif dari
kematian. Mereka telah mendengar dengan sangat sedih, dan dengan enggan mereka
dibawa untuk memahaminya sebagai suatu kepastian yang mengerikan, bahwa Tuan
mereka yang terkasih akan “menderita banyak hal, dan ditolak oleh tua-tua, dan
imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh.” Hal tersebut telah
dinyatakan kepada mereka sebelumnya, dalam bahasa tanpa ambiguitas dan tidak
mengakui konstruksi kiasan; dan dengan kejelasan yang sama mereka telah
diberitahu bahwa Yesus akan bangkit kembali; tetapi dari kemungkinan terakhir
ini mereka hanya memiliki pemahaman yang samar-samar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pengulangan ajaran-ajaran ini sekarang
tampaknya telah membuat ketiganya tidak memiliki pemahaman yang lebih jelas
tentang kebangkitan Tuhan mereka dari kematian daripada yang mereka miliki
sebelumnya. Mereka tampaknya tidak memiliki konsepsi yang pasti tentang apa
yang dimaksud dengan kebangkitan; “Dan mereka menyimpan perkataan itu dengan
diri mereka sendiri, saling bertanya apa arti kebangkitan dari kematian.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kelengkapan perintah Tuhan, bahwa sampai
setelah kebangkitan-Nya dari kematian, mereka tidak memberi tahu siapa pun
tentang pengalaman mereka di gunung, melarang mereka untuk memberi tahu bahkan
rekan-rekan mereka yang sembilan lagi dari Dua Belas. Kemudian, setelah Tuhan
naik ke kemuliaan-Nya, Petrus bersaksi kepada Gereja tentang pengalaman yang
menakjubkan, dengan cara yang kuat ini: “Sebab kami tidak mengikuti
dongeng-dongeng yang dibuat dengan licik, ketika kami memberitahukan kepadamu
kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi menjadi saksi mata
keagungan-Nya. Karena Dia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa,
ketika datang suara seperti itu kepadaNya dari kemuliaan yang luar biasa, Ini
adalah Putraku yang terkasih, yang kepadaNya Aku sangat berkenan. Dan suara
yang datang dari surga ini kami dengar, ketika kami bersama Dia di gunung
suci.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes, dengan hormat mengakui di
hadapan dunia keilahian Firman, Anak Allah yang telah menjadi daging untuk
tinggal di antara manusia, dengan sungguh-sungguh menegaskan: “Dan kami melihat
kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai satu-satunya yang diperanakkan dari Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tujuan ilahi seperti yang ditunjukkan
dalam Transfigurasi mungkin tidak dapat dipahami oleh pikiran manusia seperti
halnya konsepsi penuh tentang kemegahan yang menyertai dari deskripsi verbal;
beberapa fitur dari hasil yang dicapai terlihat jelas. Bagi Kristus manifestasi
itu menguatkan dan mendorong. Prospek dari pengalaman-pengalaman yang akan
segera datang pasti secara alami sangat menyedihkan dan mengecilkan hati.
Dengan setia menapaki jalan pekerjaan hidup-Nya, Dia telah mencapai ambang
lembah bayang-bayang kematian; dan bagian manusia dari sifat-Nya menyerukan
penyegaran. Sebagaimana para malaikat telah diutus untuk melayani-Nya setelah adegan-adegan
cobaan puasa empat puluh hari dan godaan langsung Setan, dan sebagaimana, pada
saat-saat yang menyiksa dengan keringat berdarah-Nya, Dia harus ditopang lagi
oleh pelayanan malaikat, jadi pada periode kritis dan genting ini, awal dari
akhir, pengunjung dari alam roh datang untuk menghibur dan mendukung-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa komunikasi aktual yang disampaikan
dalam konferensi Yesus dengan Musa dan Elia tidak dicatat secara lengkap dalam
Injil Perjanjian Baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Suara Bapa-Nya, kepada siapa Dia adalah
Anak Sulung di dunia roh, dan Putra Tunggal dalam daging, adalah jaminan
tertinggi; namun suara itu ditujukan kepada ketiga rasul dan bukan kepada
Yesus, yang telah menerima pengakuan dan pengesahan Bapa pada saat pembaptisan-Nya.
Versi terlengkap dari kata-kata Bapa kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes adalah
yang dicatat oleh Matius: “Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nya Aku
berkenan; dengarkanlah Dia.” Selain proklamasi kodrat ilahi Putra, kata-kata
Bapa sebaliknya menentukan dan penuh tanda. Musa, penyebar hukum, dan Elia
wakil para nabi dan khususnya yang terkemuka di antara mereka sebagai orang
yang belum mati, saya telah terlihat melayani Yesus dan tunduk kepada-Nya.
Pemenuhan hukum dan penggantian para nabi oleh Mesias dibuktikan dalam
perintah—Dengarkanlah Dia. Sebuah dispensasi baru telah ditetapkan, yaitu
Injil, yang untuknya hukum dan para nabi hanyalah persiapan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para rasul tidak dibimbing oleh Musa
atau Elia, tetapi oleh Dia, Tuhan mereka, Yesus Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tiga rasul terpilih, “Manusia Batu dan
Anak-anak Guntur” telah melihat Tuhan dalam kemuliaan; dan mereka heran bahwa
hal seperti itu dapat terjadi pada waktu itu, karena sebagaimana mereka telah
menafsirkan kitab suci, telah dinubuatkan bahwa Elia akan mendahului kedatangan
Mesias yang penuh kemenangan. Saat mereka berjalan menuruni lereng gunung,
mereka bertanya kepada Guru:</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">"Lalu
mengapa para ahli Taurat mengatakan bahwa Elias harus datang lebih dulu?"
Yesus menegaskan nubuatan bahwa Elias harus datang lebih dulu, yaitu, sebelum
kedatangan Tuhan dalam kemuliaan, peristiwa apa yang ada dalam pikiran mereka:
“Tetapi,” Dia menambahkan, “Aku berkata kepadamu, Bahwa Elias sudah datang, dan
mereka tidak mengenalnya, tetapi telah melakukan kepadanya apa pun yang mereka
daftarkan. Demikian juga Anak Manusia akan menderita karena mereka. Kemudian
para murid mengerti bahwa Dia berbicara kepada mereka tentang Yohanes
Pembaptis.” Bahwa Yohanes Pembaptis akan memimpin “dalam roh dan kuasa Elias,”
sebagai pelopor Kristus, telah diumumkan oleh malaikat Gabriel kepada Zakharia,
sebelum kelahiran Pembaptis; dan bahwa Yohanes adalah Elias tertentu yang telah
ditunjukkan oleh Yesus dalam penghormatan-Nya yang tak terlupakan atas
kesetiaan dan kebesaran Pembaptis itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bahwa kata-kata-Nya tidak akan diterima
secara umum dengan pengertian dibuktikan oleh konteksnya; Yesus, pada
kesempatan itu, telah berkata: “Dan jika kamu mau menerimanya, ini adalah
Elias, yang akan datang.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tidak mungkin Yesus dapat mengartikan
bahwa Yohanes adalah individu yang sama dengan Elia; orang-orang juga tidak
dapat memahami perkataan-Nya, karena doktrin palsu tentang transmigrasi atau
reinkarnasi roh ditolak oleh orang-orang Yahudi. Kesulitan yang tampak
dihilangkan ketika kita mempertimbangkan bahwa, seperti nama yang muncul dalam
Perjanjian Baru, "Elias" adalah digunakan untuk “Elia”, tanpa usaha
untuk membedakan antara Elia orang Tisbi, dan orang lain yang dikenal sebagai
Elias. Pernyataan Gabriel bahwa Yohanes yang saat itu belum lahir harus
memanifestasikan "semangat dan kekuatan Elias" menunjukkan bahwa
"Elias" adalah gelar jabatan; setiap pemulih, pelopor, atau orang
yang diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi perkembangan yang lebih besar
dalam rencana Injil, adalah seorang Elias. Sebutan "Elias" sebenarnya
adalah nama pribadi dan gelar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di dispensasi sekarang, baik Elias kuno,
yang termasuk dalam dispensasi Abrahamik dan dalam semangat jabatan yang telah
banyak dijabat oleh banyak orang pada periode yang berbeda, dan juga nabi Elia,
telah muncul secara pribadi dan telah memberikan otoritas khusus dan terpisah
mereka kepada yang belakangan. Pemegang hari Imamat Kudus, dan kunci-kunci dari
kuasa yang dijalankan oleh mereka selama di bumi sekarang ini melekat dalam Gereja
Yesus Kristus yang dipulihkan. Wewenang Elias lebih rendah daripada wewenang
Elia, yang pertama adalah fungsi dari Imamat Kecil atau Harun, sedangkan yang
terakhir milik Imamat Tinggi atau Melkisedek.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ramalan Maleakhi, bahwa sebelum “hari
Tuhan yang besar dan mengerikan” nabi Elia akan diutus ke bumi untuk “mengubah
hati ayah kepada anak-anak, dan hati anak-anak kepada ayah mereka,” tidak
mencapai penggenapan dalam misi Yohanes Pembaptis, maupun dalam misi “Elias”
lainnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Interval antara Waktu Pengakuan Petrus
dan Transfigurasi.—Baik Matius (17:1) dan Markus (9:2) menyatakan bahwa
Transfigurasi terjadi "setelah enam hari" setelah waktu pengakuan
besar Petrus bahwa Yesus adalah Kristus; sedangkan Lukas (9:28) mencatat selang
waktu ”kira-kira delapan hari”. Ada kemungkinan bahwa periode enam hari
dimaksudkan untuk menjadi eksklusif dari hari di mana peristiwa-peristiwa
sebelumnya telah terjadi dan hari di mana Yesus dan tiga rasul mengundurkan
diri ke gunung; dan bahwa "kira-kira delapan hari" Lukas dibuat untuk
memasukkan dua hari ini. Di sini tidak ada alasan untuk klaim perbedaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi Kristus disebutkan dalam
tiga Injil—Matius, Markus, dan Lukas—dan dalam Surat Kedua Petrus.
Transfigurasi-Nya terjadi 40 hari sebelum Sengsara-Nya, jadi selalu terkait
erat dengan Penyaliban.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Petrus, Yakobus, dan Yohanes, yang
dipilih dari antara Dua Belas sebagai satu-satunya saksi duniawi dari
transfigurasi Kristus, telah dipilih dengan cara yang sama sebagai saksi dari
manifestasi khusus, yaitu kebangkitan putri Yairus (Markus 5:37 ; Lukas 8:51);
dan, kemudian, tiga orang yang sama adalah satu-satunya saksi dari penderitaan
malam Tuhan kita di Getsemani (Matius 26:37; Markus 14:33).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Petrus, pertama, dia sendiri yang
berbicara kepada Yesus; di bagian kedua, dia sendiri yang disapa oleh Yesus.
Kedua peristiwa itu tampaknya terjadi pada malam hari (lihat Luk 9,37a): namun
para murid sangat sadar akan warna - jubah putih yang menyilaukan Yesus dalam
satu kasus, dan tetesan merah darah di sisi lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tempat Transfigurasi.—Gunung tempat
Transfigurasi terjadi tidak diberi nama atau ditunjukkan oleh penulis Injil
sedemikian rupa untuk mengakui identifikasi positifnya. Gunung Tabor, di
Galilea, telah lama dipegang oleh tradisi sebagai situs, dan pada abad keenam tiga
gereja didirikan di puncaknya yang seperti dataran tinggi, mungkin untuk
memperingati keinginan Petrus untuk membuat tiga kemah atau pondok,
masing-masing untuk Yesus, Musa, dan Elia. Kemudian sebuah biara dibangun di
sana. Namun demikian, Gunung Tabor sekarang ditolak oleh para penyelidik, dan
Gunung Hermon umumnya dianggap sebagai tempatnya. Hermon berdiri di dekat batas
utara Palestina, tepat di luar Cæsarea Filipi, di mana Yesus diketahui berada
seminggu sebelum Transfigurasi. Markus (9:30) dengan jelas memberitahu kita
bahwa setelah turun dari gunung, Yesus dan para rasul berangkat dan pergi
melalui Galilea. Bobot bukti mendukung Hermon sebagai Bukit Transfigurasi,
meskipun tidak ada yang bisa disebut menentukan yang diketahui dalam masalah
ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Nama "Elias" dan
"Elijah." didukung oleh otoritas secara umum: "'Elias'"
adalah "bentuk Yunani dan Latin dari 'Elia' yang diberikan dalam
Authorized Version of Apocrypha dan Perjanjian Baru.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Roh dan Kuasa Elias.”—Bahwa Yohanes
Pembaptis, dalam kapasitasnya sebagai pemulih, pelopor, atau sebagai seseorang
yang diutus untuk mempersiapkan jalan bagi suatu pekerjaan yang lebih besar
daripada dirinya, telah meresmikan sebagai seorang “Elias” telah dibuktikan
baik oleh kitab suci kuno maupun zaman akhir. Melalui dia baptisan air untuk
pengampunan dosa diberitakan dan dilaksanakan, dan baptisan yang lebih tinggi,
yaitu baptisan Roh, dimungkinkan. Sesuai dengan misinya, dia telah datang pada
dispensasi terakhir, dan telah memulihkan melalui penahbisan Imamat Harun, yang
memiliki wewenang untuk membaptis. Dengan demikian Dia mempersiapkan jalan bagi
pekerjaan pengganti baptisan bagi orang mati, otoritas yang untuknya dipulihkan
oleh Elia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menyebutkan ”Kematian” yang Mendekati
Tuhan—Dari ketiga sinoptik, Lukas sendiri bahkan menyebutkan secara singkat
tentang masalah yang menjadi dasar percakapan Musa dan Elia dengan Tuhan pada
Transfigurasi. Catatan menyatakan bahwa para pengunjung, yang muncul dalam
kemuliaan, “berbicara tentang kematianNya yang harus diselesaikanNya di
Yerusalem” (Lukas 9:31). Adalah penting bahwa kematian, yang harus diselesaikan
Tuhan, bukan kematian yang harus Dia derita atau mati, adalah subjek dari
persekutuan agung itu. Kata Yunani yang "kematian" muncul sebagai
padanan bahasa Inggris di banyak Injil adalah salah satu yang berkonotasi
"keluar" atau "keberangkatan," dan kata yang muncul dalam
versi awal lainnya berarti "kemuliaan."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Begitu juga bahasa Yunani asli dari
"menyelesaikan," dalam kisah Transfigurasi, berkonotasi berhasil
mengisi atau menyelesaikan suatu usaha tertentu, dan bukan secara khusus
tindakan kematian. Baik surat catatan maupun roh di mana pencatat menulis
menunjukkan bahwa Musa dan Elia berbicara dengan Tuhan mereka tentang
penyempurnaan mulia misi-Nya dalam kefanaan—penyempurnaan yang diakui dalam
hukum (dipersonifikasikan dalam Musa) dan para nabi (diwakili oleh Elia)—dan
suatu peristiwa yang sangat penting, yang menentukan pemenuhan hukum dan para
nabi, dan peresmian yang mulia dari suatu tatanan baru dan lebih tinggi sebagai
bagian dari rencana ilahi. Kematian yang begitu segera dicapai oleh Juruselamat
adalah penyerahan hidup-Nya secara sukarela untuk memenuhi tujuan yang
sekaligus dimuliakan dan ditentukan sebelumnya, bukan kematian yang dengannya
Dia akan mati secara pasif melalui kondisi di luar kendali-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam ajaran Kristen, Transfigurasi
adalah momen penting, dan latar di gunung disajikan sebagai titik di mana
kodrat manusia bertemu Tuhan: tempat pertemuan duniawi dan abadi, dengan Yesus
sendiri sebagai titik penghubung, bertindak sebagai jembatan antara langit (surga)
dan bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Musa dan Elia muncul dan berdiri di
samping Yesus. Ini melambangkan bahwa Yesus adalah penerus mereka dan telah
menggenapi keduanya. Dia sekarang membawa perjanjian baru dari Tuhan untuk semua
orang. Ketika suara Tuhan didengar, Dia meyakinkan para murid bahwa meskipun
Yesus harus menderita, mereka harus mendengarkan dan menaati-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kemuliaan Kristus di Gunung Tabor/Hermon
mewujudkan sukacita yang tak terkatakan. Dengan kata lain, transformasi kasih
sayang manusia berdampak pada kondisi tubuh, menyebabkan perubahan wajah. Ada
pancaran di wajah kegembiraan yang mengeluarkan keindahan gambar ilahi, yang
terkubur di bawah tabir nafsu. Jika kekudusan menyangkut reintegrasi dan
pengalihan emosi dan keinginan sehingga cinta yang sempurna bertahta di hati,
maka itu menciptakan sukacita yang mengubah keberadaan manusia. Transfigurasi
melambangkan nasihat Pemazmur untuk mengecap Tuhan dan melihat bahwa Dia baik.
Setiap momen kegembiraan hanyalah rasa pendahuluan dari kebahagiaan yang lebih
dalam itu, dan itu menerobos dengan cara yang kebetulan seperti yang ditemukan
C. S. Lewis.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Transfigurasi, kemudian, melambangkan
kehidupan yang akan datang dan dengan demikian tujuan pengejaran pertapa. Ini
mengingatkan orang percaya bahwa visi Tuhan terbentang di tengah kemegahan
kekudusan sementara juga menunjuk ke arah jalan di mana gerakan terakhir menuju
keheranan yang luar biasa selalu penuh rahmat dan sarat sukacita. Ini adalah
semburan cahaya ilahi yang tiba-tiba seperti ketika Helios mencapai puncak di
atas cakrawala yang memancarkan sinarnya ke semua ciptaan sehingga dunia
bersinar dalam kabut keemasan fajar, tembus cahaya dan berubah. Kebangkitan
adalah kenyataan sejak Musa yang mati muncul dalam transfigurasi. Oleh karena
itu, orang Kristen harus memiliki harapan akan kehidupan setelah kematian. Musa
dan Elia muncul untuk mendorong Yesus tentang penderitaan yang akan Dia hadapi.
Oleh karena itu, orang Kristen belajar bahwa mereka harus menerima/menanggung
penderitaan sebagai jalan menuju keselamatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam pandangan Bizantium, Transfigurasi
bukan hanya sebuah pesta untuk menghormati Yesus, tetapi sebuah pesta
Tritunggal Mahakudus, karena ketiga Pribadi Trinitas itu ditafsirkan hadir pada
saat itu: Allah Bapa berbicara dari surga; Allah Anaklah yang diubah rupa, dan
Allah Roh Kudus hadir dalam bentuk awan. Dalam pengertian ini, transfigurasi
juga dianggap sebagai "Epifani Kecil" ("Epifani Besar"
adalah Pembaptisan Yesus, ketika Tritunggal Mahakudus muncul dalam pola yang
sama).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus baru saja menjatuhkan bom. Di
Kaisarea Filipi, Tuhan memberi tahu murid-murid-Nya yang terkena bintang bahwa
Dia, Mesias, akan segera mati dan bangkit kembali. Hebatnya, itu tidak memukul
mereka sebagai kabar baik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bagi orang-orang ini—yang hanya memahami
Mesias dalam hal memberikan kehidupan yang baik dari kerajaan Allah—berita
kematian Yesus datang sebagai pukulan pengisap bagi mimpi mereka. Tidak heran
Petrus berseru, “Aduh, Tuhan! Hal ini tidak akan pernah terjadi pada Anda”
(Mat. 16:22).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jawaban Yesus seharusnya membuat kita
semua berhenti sejenak dan merenungkan: Barangsiapa ingin mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. —Matius 16:24</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah kebingungan mereka, Yesus
membawa murid-murid yang kecewa ini ke gunung terdekat untuk mendapatkan
harapan yang baik. Mereka membutuhkannya. Saat kita berjuang dengan kekecewaan
kita sendiri, kita dapat menggunakan harapan yang sama hari ini. Kami juga
membutuhkannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/10/transfigurasi-yesus-bagian-2.html" target="_blank">Berlanjut ke Bagian 2</a><o:p></o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-30050683630441174032022-10-03T12:12:00.002+07:002022-10-03T12:16:25.764+07:00PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 4<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 4</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/proklamasi-dan-praktek-kerajaan-surga_21.html" target="_blank">Lanjutan dari Bagian 3</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">VI. Apa
Yang Yesus Proklamasikan Dan Praktekkan Dalam Kerajaan Surga Di Bumi?</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam Markus 3:20-28 Yesus mengusir roh-roh jahat dalam berbagai
kisahnya menyembuhkan dan mengusir roh-roh jahat dari orang-orang yang
kerasukan dan menjadi korban mereka. Ini adalah salah satu kisah unik tentang
pelayanan Yesus yang benar-benar menonjol di antara kisah-kisah lainnya dalam
Injil.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di sinagoga Kapernaum Yesus telah menyembuhkan seorang pria dengan
tangan layu pada hari Sabat. Yesus jelas berbuat baik dalam menyembuhkan orang
itu. Ini hanyalah salah satu dari begitu banyak hal baik yang Yesus lakukan
kepada begitu banyak orang. Yesus selalu berbuat baik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus berkeliling sambil berbuat baik, Alkitab mengatakan
demikian…Dia menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan orang buta, kepada
anak-anak kecil Dia baik, bahkan dia menghidupkan orang mati, menghardik setan
dan pengikut setan. Dia memberi makanan kepada beberapa orang yang lapar ….Yesus
berkeliling sambil berbuat baik, Alkitab mengatakan demikian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berbuat baik, membantu orang, merawat mereka yang menderita sakit
dan kekurangan dan kesakitan dan menjadi korban belum tentu menuai imbalan atau
bahkan ucapan terima kasih dan plakat penghargaan. Ini mungkin tidak berarti
untuk memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, seperti Ibu Teresa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yang diajarkan oleh Yesus, kita orang Kristen melakukan hal-hal
baik bukan untuk imbalan, bukan untuk pengakuan, tetapi hanya karena itu adalah
hal yang benar, karena Yesus memerintahkannya, Yesus adalah kebenaran jalan dan
hidup, hal yang benar dan moral untuk dilakukan terlepas dari apa yang orang
lain pikirkan. Kami tidak pernah bosan berbuat baik (Gal. 6:9) karena kami
percaya dan menyembah Tuhan yang adil, yang suka melakukan apa yang benar dan
adil, Tuhan yang mencintai keadilan. Saya melakukan apa yang dilakukan oleh
Tuhan saya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus berkeliling berbuat baik, menyembuhkan orang sakit,
memulihkan penglihatan orang buta, membuat orang lumpuh berjalan, membangkitkan
orang mati, memberi makan orang lapar, dan mengusir setan dari orang yang
kerasukan saat Ia juga berkhotbah dan memberlakukan kedatangan Kerajaan Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemberian makan, penyembuhan, pengajaran, dan khotbah Yesus sangat
memberdayakan bagi orang-orang yang mengalami kebaikan. Yesus dipandang sebagai
pemberi harapan hidup baru bagi orang-orang ini, harapan hidup yang bebas dari
apa yang pernah membuat mereka sakit menderita dan membuat mereka sakit, lapar
dan buta, harapan untuk menjadi orang yang berdaya dan tercerahkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kasih tanpa pamrih dan pelayanan kepada orang-orang semacam ini
menjadi tanda utama kehadiran Tuhan dan kerajaan-Nya. Kerajaan Tuhan hadir di
mana iman kepada Yesus Kristus dibagikan, di mana kesembuhan diberikan kepada
yang sakit, di mana makanan diberikan kepada yang lapar, di mana penglihatan
diberikan kepada yang buta, dan di mana kebebasan diberikan kepada yang
tertawan dan tertindas. Inilah pelayanan Yesus yang untuknya Dia
mempersembahkan nyawa-Nya di kayu salib.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di zaman kita, adalah kita, gereja, tubuh Kristus, yang ditugasi
dengan misi melanjutkan pelayanan Kristus ini. Misi Yesus sekarang telah
menjadi misi kita. Perbuatan baik Yesus itu kemudian harus dilanjutkan oleh
gereja-Nya, oleh kita, bahkan jika akan ada tuduhan yang dilontarkan kepada
kita sebagai setan atau setan untuk memecah belah, membingungkan jika tidak
menghancurkan gereja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pekerjaan Yesus sebelumnya, sekarang adalah pekerjaan Roh Kudus yang
bekerja melalui gereja. Itulah sebabnya, menghentikan pekerjaan semacam ini,
menekannya, atau bahkan mencoba memfitnah dan menghancurkan mereka yang
melakukan pekerjaan baik ini dalam nama Yesus, menurut perkataan Yesus, adalah
penghujatan terhadap Roh Kudus yang, menurutnya, tidak akan pernah bisa diampuni.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sementara kita mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam
persekutuan dalam tubuh dan darah-Nya pada meja perjamuan Tuhan, marilah kita
tetap fokus pada cara dan karya Roh Kristus di antara kita, yang menggerakkan
kita, menyatukan kita dan memberdayakan kita untuk mengikuti Yesus berbuat baik
kepada umat-Nya sendiri, melayani mereka, bahkan berkorban untuk mereka karena
kasih-Nya kepada mereka. Seperti murid-murid-Nya yang dipanggil-Nya untuk
pelayanan berbuat baik, marilah kita pergi mencari kesempatan apa pun yang
terbuka bagi kita untuk melayani dan berbuat baik dan mengungkapkan kasih Allah
bagi umat kita dan bagi seluruh ciptaan-Nya apa pun yang terjadi. Membayar harga,
apa pun konsekuensinya. Tidak masalah. Karena kita memiliki Roh-Nya, yang mengilhami
kita, menguatkan kita di sepanjang jalan perjalanan iman-hidup kita menuju
persekutuan permanen yang akhirnya dengan Kristus, Tuhan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: medium;">Apa yang Yesus Lakukan Selama
Pelayanan-Nya di Dunia?</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus Mengantar Kerajaan Allah<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kerajaan Allah adalah pemerintahan dan pemerintahan Allah atas
ciptaan. Di mana pun pemerintahan dan pemerintahan Tuhan hadir, di sanalah
Kerajaan Tuhan ada. Seperti yang telah ditunjukkan oleh banyak orang, ini
berarti bahwa orang-orang percaya Perjanjian Baru hidup dalam ketegangan
“sudah” tetapi “belum”. Kata "sudah" berarti Kerajaan telah datang.
Yesus memperjelas hal ini ketika Dia memberi tahu orang-orang Farisi tertentu
bahwa “Kerajaan ada di tengah-tengah kamu” (Lukas 17:21). Selama pelayanannya
di bumi, Yesus meresmikan Kerajaan Allah, yang mencakup berbagai fitur seperti
berkhotbah dan mengajar, penyembuhan, pemuridan, dan pemulihan (Markus 1:36;
Mat 4:23; Markus 3:13). Meskipun demikian, Kerajaan Allah juga ”belum”. Itu
belum karena dosa. Kerajaan Allah, dengan kata lain, akan terwujud sepenuhnya
di Langit Baru dan Bumi Baru – di mana tidak akan ada lagi dosa atau kematian,
dan segala sesuatu akan dibuat baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus Menjadi Saksi Kebenaran</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia secara harfiah mengatakan ini pada satu kesempatan, “Untuk
tujuan inilah Aku dilahirkan dan untuk tujuan inilah Aku datang ke dunia—untuk
memberikan kesaksian tentang kebenaran” (Yohanes 18:37). Kita diberitahu dari
Yesus bahwa Dia datang untuk berkhotbah ketika Dia berkata, “Mari kita pergi ke
kota-kota berikutnya, supaya Aku juga memberitakan Injil di sana, karena itulah
sebabnya Aku datang” (Lukas 1:38). Yesus adalah kebenaran (Yohanes 14:6), dan
Dia datang untuk membawa kebenaran kepada umat Allah di mana Dia bersaksi
tentang BapaNya, tentang diriNya sendiri, dan Kitab Suci Perjanjian Lama.
Tindakan Yesus mengungkapkan niatNya. Melalui tindakanNya mempelajari
Perjanjian Lama, memberitakan Injil, dan melatih orang lain dalam kebenaran,
Yesus menunjukkan bahwa Ia bermaksud untuk bersaksi tentang kebenaran dan membawa
kebenaran kepada umat Allah, yang telah menunggu ratusan tahun untuk Mesias. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus Menggenapi Nubuat Perjanjian Lama</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jika Yesus tidak bermaksud untuk menggenapi nubuatan Perjanjian Lama tertentu,
lalu bagaimana kita bisa mempercayai keandalan Alkitab? Alkitab penuh dengan
nubuat! Menurut definisi, itu berarti bahwa mereka harus menjadi kenyataan.
Jika tidak, mereka salah dan kita tidak bisa lagi mempercayai Alkitab. Tetapi
melalui kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya yang sempurna, Yesus
menggenapi semua nubuat yang tertulis tentang Dia. Beberapa termasuk dilahirkan
dari seorang perawan (Yesaya 7:14; terpenuhi dalam Mat 1:22-23), dilahirkan
dari garis keturunan Abraham (Kejadian 12:3; terpenuhi dalam Mat 1:1),
dikhianati, ( Mazmur 41:9; digenapi dalam Lukas 22:47-48, di antara
tempat-tempat lain) dan seterusnya. Dalam menjalankan peran mesianisNya, bagian
dari Yesus adalah memenuhi apa yang dijanjikan – yaitu, semua nubuatan Perjanjian Lama berbicara tentang Dia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus Datang untuk Mencari dan Menyelamatkan
yang Hilang</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia menjelaskan hal ini ketika Dia berkata, “Sebab Anak Manusia
datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10). Dengan
menggunakan kata ”mencari”, Yesus menunjukkan hati-Nya untuk menjangkau
orang-orang yang belum mengenal-Nya. Ia sering bergaul dengan orang-orang
buangan, orang-orang yang kesepian, orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang
yang tidak disukai oleh orang-orang Farisi dan Saduki. Dengan menggunakan kata
“selamatkan”, Yesus menunjukkan kuasa-Nya atas ciptaan. Bapa adalah orang yang
memilih siapa yang akan diselamatkan, dan Yesus berkata bahwa tidak seorang pun
dapat datang kepada-Nya kecuali jika BapaNya memilih mereka (Yohanes 6:44). Dan
meskipun Bapa adalah Pribadi yang membawa pemilihan, penebusan Yesus juga yang memungkinkan
keselamatan. Dia memiliki kemampuan untuk menyelamatkan. Dia datang untuk
membawa penebusan, sebuah tema yang konsisten dengan Kitab Suci. Faktanya,
Alkitab dipenuhi dengan cerita penebusan. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan
menyelamatkan orang Israel dari kejahatan orang Mesir. Ini mungkin merupakan
contoh terbesar dari penebusan dalam Perjanjian Lama. Namun, dalam Perjanjian
Baru, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus yang sempurna adalah
contoh penebusan yang paling menonjol. Penebusan ini adalah sesuatu yang Dia
ingin orang lain alami, itulah sebabnya Dia memerintahkan murid-muridNya untuk
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku . . .” (Mat. 28:19).
Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus Membawa Pemulihan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Periode intertestamental (antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian
Baru) sekitar 400 tahun membuat umat Tuhan menunggu. Untuk memulihkan, menurut
definisi, berarti memperbaiki apa yang rusak. Hal-hal tidak lagi sama sejak
Adam dan Hawa memberontak di Taman Eden. Sejak itu, dosa telah mempengaruhi
semua ciptaan – manusia, alam, hewan, dll. Kita diingatkan dengan menyakitkan
tentang hal ini dengan peristiwa-peristiwa seperti tindakan rasis di
Charlottesville, Badai Harvey dan Ian, dan penembakan massal di Las Vegas. Saat
ini, semuanya tidak seperti yang seharusnya. Tapi suatu hari, itu akan berubah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tuhan menjanjikan seorang Mesias berulang kali dalam Perjanjian Lama,
dan Dia akhirnya datang dalam pribadi dan karya Yesus Kristus, meskipun Dia
tidak datang seperti yang mereka harapkan. Dia datang dengan rendah hati,
menunggangi seekor keledai. Ketika Dia datang, Dia memulai proses pemulihan
yang akan Dia selesaikan ketika Dia kembali. Ketika Kristus datang kembali,
segala sesuatu akan dipulihkan seperti yang Tuhan maksudkan semula. Yesus
datang untuk membawa pemulihan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: rgb(255, 253, 240); line-height: normal; margin-bottom: 3pt;"><span style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext;">Berlanjut ke </span><span style="color: #414141; font-family: "Georgia",serif; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">TRANSFIGURASI YESUS<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="background: rgb(255, 253, 240); line-height: normal; margin-bottom: 3pt;"><span style="color: #414141; font-family: "Georgia",serif; font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><br /></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-40611158869617071872022-09-21T20:34:00.002+07:002022-10-03T12:28:28.667+07:00PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 3<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 3</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/proklamasi-dan-praktek-kerajaan-surga.html" target="_blank">lanjutan dari Bagian 2 </a></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">V. Cara Kerajaan Allah Datang<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pertama, Kerajaan Allah datang melalui
pemberitaan firman</span></b><span style="font-size: 12pt;">.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah ditolak oleh orang-orang kampung halamannya di Nazareth,
Yesus pergi ke Kapernaum di Galilea. Banyak mujizat Yesus terjadi di Galilea.
Di Galilea, Yesus mewartakan Kerajaan Allah, mengajarkan firman Allah yang
hidup, mengusir Setan, menyembuhkan berbagai macam orang sakit, membersihkan
orang yang terkena kusta, membuat orang lumpuh berjalan, dan memberikan
penglihatan kepada orang buta. Yang terpenting, di Galilea Yesus memanggil
orang-orang biasa sebagai murid-muridNya dan mengangkat mereka sebagai pilar
pekerjaan Kerajaan Tuhan, yang disebut murid Yesus, yang kita kenal sebagai
Para Rasul. Ada begitu banyak kenangan indah di Galilea. Pada hari Sabat, Yesus
pergi ke rumah ibadat dan mulai mengajar. Orang-orang kagum dengan
pengajaranNya, karena kata-kataNya memiliki otoritas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Otoritas” didefinisikan sebagai “kuasa untuk mempengaruhi atau
memerintahkan pemikiran, pendapat, atau perilaku.” Kata-kata Yesus menusuk hati
orang-orang dan menyadarkan mereka akan kehadiran Tuhan. Mengapa kata-kata
Yesus memiliki otoritas seperti itu? Ada beberapa alasan. Pertama-tama, Yesus
adalah Anak Allah; otoritasNya berasal dari identitasNya. Selain itu, Dia
adalah manusia yang sempurna, dan diurapi sepenuhnya oleh Roh Kudus. Juga, Dia
mengajarkan firman Tuhan apa adanya dengan sikap hormat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Markus berkomentar bahwa pengajaranNya berbeda dengan pengajaran
para ahli Taurat (Mrk 1:22). Guru hukum atau ahli Taurat mengajarkan tradisi
para tetua, yang didasarkan pada komentar tentang Taurat. Mereka mengikuti tren
sejarah interpretasi yang ditetapkan oleh guru-guru besar. Meskipun ajarannya
sering kali mendalam, itu adalah interpretasi manusia, bukan Kitab Suci itu
sendiri, dan kadang-kadang bahkan meniadakan firman Allah (Mrk 7:13). Para ahli
Taurat mengira bahwa mereka mengetahui Kitab Suci, tetapi mereka gagal mempelajari
hati dan Roh Allah (Mat 23:23). Mereka mengganti firman Allah yang hidup dengan
aturan-aturan yang memperbudak manusia. Itulah yang diajarkan oleh Sekolah
Teologia dan Filsafat masa kini. Rohaninya kering dan mati, manusia yang
diajarinya dalam gereja hidup dalam kehampaan, tanpa kuasa dan tanpa bisa
menikmati kasih nyata dari Allah yang telah tersedia bagi semua orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi Yesus menghormati Kitab Suci sebagai firman Allah yang
hidup dan mengajarkannya sebagai kebenaran mutlak yang harus dihayati oleh
semua manusia. Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Dia berkata, "Ada
tertulis... Dikatakan" dan mengutip Kitab Suci dengan tepat, mengetahui
hati dan maksud Tuhan. Yesus mengalahkan setiap pencobaan dengan bergantung
pada firman Tuhan. Alih-alih aturan tradisional, Yesus mengajarkan kasih, belas
kasihan, dan anugerah keselamatan Allah. Kata-kata Yesus membebaskan manusia
dari kuasa dosa, maut, dan Iblis. Ketika mereka mendengar kata-kata Yesus,
mereka mengalami hadirat Tuhan, kedamaian dan sukacita surgawi. Mereka
menemukan makna dan tujuan hidup mereka dan harapan yang nyata.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hari-hari ini ada banyak orang yang tidak melihat Alkitab sebagai
firman Tuhan. Ini khususnya benar di seminari-seminari dan sekolah teologia yang
telah dipengaruhi oleh apa yang disebut “kritik yang lebih tinggi.”
"Kritik yang lebih tinggi" menunjuk studi tentang sejarah asal-usul,
tanggal dan kepenulisan dari berbagai buku dalam Alkitab. Mereka mengagungkan
ilmu berdasarkan metode ilmiah yang berisi bukti empiris yang dapat
dipersepsikan oleh akal manusia, tidak melibatkan roh sama sekali. Ketika
dikejar dengan rasa hormat kepada Tuhan dan semangat kesarjanaan yang tulus,
akan sangat membantu untuk memahami Alkitab dengan lebih baik. Tetapi ketika
dikejar tanpa rasa hormat kepada Tuhan—tanpa mengakui Alkitab sebagai firman
Tuhan yang hidup dan diilhami—hal itu mendiskreditkan otoritas Alkitab, membuat
orang melihat Kitab Suci hanya sebagai seperangkat gagasan manusia. Inilah cara
kerja ateis yang sudah meracuni sekolah teologia dan seminari. Akibatnya,
mereka kehilangan Roh yang mengilhami Alkitab dan kuasaNya yang memberi
kehidupan. Khotbah mereka jadi kering, layu, dan mati rohani.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Itu bisa dibandingkan dengan membedah ikan. Ketika kita
mengeluarkannya dari air dan menganalisisnya bagian demi bagian, kita dapat
mempelajari sesuatu; tapi kita kehilangan nyawa ikannya. Kekuatan rasional
manusia harus dibimbing oleh Roh Tuhan dan tidak mencoba untuk menguasainya.
Kita dapat belajar dari Yesus pandangan yang benar tentang firman Allah. Yesus
berkata, “Roh memberi hidup, daging tidak ada artinya. Perkataan yang Kukatakan
kepadamu penuh dengan Roh dan hidup” (Yoh 6:63). “Firman Tuhan itu hidup dan
aktif. Lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, ia menembus bahkan hingga
memisahkan jiwa dan roh, sendi dan sumsum; itu menilai pikiran dan sikap hati”
(Ibr 4:12).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika kita menerima firman Tuhan dengan iman, itu bekerja dengan
kuat di dalam kita. Paulus berkata kepada orang-orang percaya di Tesalonika,
“Dan kami juga terus mengucap syukur kepada Allah karena, ketika kamu menerima
firman Allah, yang kamu dengar dari kami, kamu menerimanya bukan sebagai
perkataan manusia, tetapi sebagaimana adanya, firman Allah, yang benar-benar
bekerja di antara kamu yang percaya” (1 Tes 2:13). Ini juga berlaku untuk
bagaimana kita mengajar atau mengucapkan firman Tuhan. Ketika kita berbicara
seolah-olah mengucapkan firman Tuhan, otoritas firman Tuhan bekerja dalam pesan
dan pengajaran Alkitab kita (1 Ptr 4:11a). Ketika firman Tuhan diberitakan
dengan otoritas Tuhan, Kerajaan Tuhan masuk ke dalam hati orang-orang. Kerajaan
Allah adalah kebenaran, istirahat, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus
(Rm 14:17).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua</span></b><span style="font-size: 12pt;">, <b>Kerajaan
Allah datang ketika Setan diusir.</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saat Yesus mengajarkan firman Tuhan, seorang pria yang kerasukan Setan,
roh yang tidak murni, terungkap. Setan itu telah menyembunyikan dirinya dalam
satu orang dan memanipulasinya tanpa terlihat. Pria ini mungkin telah mendengar
banyak pesan dari para guru hukum Taurat, tetapi tidak ada yang terjadi. Selama
eksposisi tradisi mereka yang membosankan, dia tertidur lelap. Setan itu tidak
diancam sama sekali oleh para guru hukum yang Alkitab sebut ahli Taurat dan
orang Farisi. Tetapi ketika Yesus memberitakan firman Tuhan, Iblis merasa
sangat terancam. Dalam keterkejutan, tiba-tiba dia berteriak, dengan suara
kerasnya, “Pergi! Apa yang Anda inginkan dengan kami, Yesus dari Nazaret?
Apakah Anda datang untuk menghancurkan kami? Saya tahu siapa Anda—Yang Kudus
dari Tuhan!”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun Iblis itu yang berteriak, sepertinya pria itu berteriak.
Identitas pria ini telah dicuri oleh Iblis. Setan itu tahu siapa Yesus, dan
takut berhubungan dengan Yesus. Itu karena dia tahu bahwa pada akhirnya Yesus
akan menghancurkannya. 1 Yohanes 3:8b mengatakan, “Alasan Anak Allah muncul
adalah untuk menghancurkan pekerjaan Iblis.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita bisa membayangkan betapa menderitanya orang ini dengan roh
yang begitu keji, menakutkan, penuh kebencian, menipu, pendendam, kotor dan
jahat yang hidup di dalam dirinya. Dia tidak bebas, tetapi ia menjadi tawanan
roh yang tidak murni. Orang Barat yang modern dan berpendidikan tinggi cenderung
mengabaikan keberadaan Setan, tetapi begitu banyak orang di dunia yang
mengalami keberadaan mereka. Seorang teman pendeta dari Afrika, Isaacs Challo,
memberi tahu saya bagaimana Setan bekerja di desanya melalui dukun. Orang-orang
diculik, disiksa dan bahkan dibunuh untuk memuaskan Iblis. Polisi setempat
takut untuk terlibat dan semua orang berusaha mengabaikan apa yang terjadi.
Bahkan di Amerika, beberapa investigasi kriminal mendokumentasikan keterlibatan
ritual pengorbanan yang aneh sebagai bagian dari kejahatan keji. Ini terkait
dengan pemujaan Setan. Di Indonesia? Setan dan hantu jadi tren tontotan
ditandai dengan seringnya tampil rumah hantu di mal-mal, terutama sebelum
covid-19. Setan banyak bergentayangan dimana-mana, di tv, di bioskop, di
sekolah sampai banyak yang kesurupan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi kita harus mengakui bahwa manusia memiliki unsur spiritual.
Jika kita melihat orang hanya sebagai tubuh dan jiwa terutama pikiran, kita
tidak benar-benar memahami mereka dan tidak dapat membantu mereka secara
efektif. Alkitab dengan jelas memberi tahu kita bahwa manusia adalah </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">roh, jiwa dan tubuh (2 Tes 5:23). Tuhan
menciptakan kita dengan roh sehingga Dia bisa bersekutu dengan kita. Ketika Roh
Tuhan tinggal di dalam kita, kita bisa menjadi orang normal, dan kita bisa
puas. Tetapi ketika kita menolak Tuhan, kita menjadi rentan terhadap roh-roh
jahat. Misalnya, ketika Raja Saul menolak Allah, ia tidak menjadi netral secara
rohani. Segera setelah Roh Allah meninggalkannya, roh jahat datang dan
menyiksanya siang dan malam (1 Sam 16:14). John Calvin berkata bahwa Tuhan
mengizinkan Setan untuk menyiksa orang-orang yang memberontak. Jangankan orang
yang memberontak, kadang karena bangganya Tuhan juga mengijinkan orang baik
untuk dikerjai oleh Iblis, misalnya Ayub. Silahkan uji kataNya kepada Iblis,
seperti yang dialami oleh Ayub. Masyarakat mencoba menangani orang yang
menderita Setan dengan banyak cara: narkoba, pendidikan, pemenjaraan, sengatan
listrik, konseling psikologis, ateistik dan sebagainya. Tetapi perawatan ini
tidak pernah berhasil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bagaimana cara Yesus menghadapi orang yang kerasukan Setan? Yesus
berkata dengan tegas, “Diam! Keluar dari dia!” Kemudian Setan itu melemparkan
orang itu ke hadapan mereka semua dan keluar tanpa melukainya. Yesus tidak
meminta dengan ramah. Yesus tidak bernegosiasi. Yesus tidak membantah. Tetapi Dia
menegurnya dengan otoritas dan Iblis itu menaati Yesus, suka atau tidak suka.
Setelah Iblis itu pergi, pria itu dibebaskan. Identitasnya dipulihkan dan dia
menjadi orang normal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lalu, bagaimana dia harus hidup setelah dibebaskan? Haruskah dia
hidup menurut keinginan dosanya sendiri? Tidak. Jika demikian, Setan itu dapat kembali
bersama dengan roh jahat lainnya dan membuat kondisinya lebih buruk dari
sebelumnya (Luk 11:26). Sudah waktunya bagi pria itu untuk menerima Yesus
sebagai rajanya dan hidup sesuai dengan perkataan Yesus. Kemudian kerajaan
Allah akan tinggal di dalam hatinya; dia akan menjadi berkat bagi orang lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di sini kita belajar pentingnya mengakui keberadaan Setan dan
bagaimana kita bisa melawan mereka. Tentu saja, kita tidak dapat mengatakan
bahwa segala sesuatu yang buruk yang terjadi adalah akibat dari aktivitas Iblis.
Juga, kita tidak bisa menjelaskan semua perilaku buruk sebagai kerasukan Setan.
Tetapi kita dapat mengatakan dengan jelas bahwa Setan itu nyata dan Setan
bekerja di belakang layar. Beberapa orang kerasukan Setan. Setan dapat diusir
hanya dalam nama Yesus. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Perjuangan kita
bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan kekuatan roh jahat di alam
surga yang beroperasi di lingkungan manusia di bumi (Ef 6:12).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ada peristiwa tragis yang terjadi di </span><i style="font-size: 12pt;">Umpqua Community College</i><span style="font-size: 12pt;">
di Oregon. Seorang pria bersenjata memasuki ruang kelas dan menembak profesor
sampai mati. Kemudian dia meminta semua orang Kristen untuk berdiri. Saat
mereka melakukannya, dia menembak mereka di kepala. Dengan cara ini, dia
membunuh sembilan orang dan melukai lainnya sebelum mengambil nyawanya sendiri.
Sebagai tanggapan, Presiden Obama telah menyerukan undang-undang kontrol
senjata yang lebih ketat. Di sisi lain, Letnan Gubernur Tennessee menyarankan
agar orang Kristen membeli senjata untuk melindungi diri dari penganiayaan yang
akan datang. Tetapi kita harus tahu bahwa kekuatan sebenarnya di balik
kejahatan ini adalah roh antikristus, Iblis. Iblis tidak dapat dikalahkan oleh
hukum atau senjata buatan manusia. Hanya Yesus yang bisa mengalahkan Iblis (saying
anak sekolah yang Kristen dan jadi korban itu belum diajarkan dan diurapi
kemampuan untuk mengusir Setan). Saatnya mewartakan Yesus melalui pendalaman
Alkitab dan berdoa dalam nama Yesus, khususnya di kampus-kampus dan sekolah
kita. Yesus bisa mengusir Iblis. Siapa pun yang menerima Yesus dapat menerima Kerajaan
Allah, dan dalam Nama Yesus mengusir Setan. Ini adalah jalan menuju kemenangan
atas roh pembunuh Iblis.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus berkhotbah semua orang heran dan berkata satu sama
lain, “Apakah ini? Dengan otoritas dan kekuasaan Dia memberi perintah kepada
roh-roh jahat dan mereka keluar!” Dan berita tentang Dia menyebar ke daerah
sekitarnya. Orang-orang dipenuhi dengan harapan dan sukacita karena kemenangan
Yesus atas kuasa Setan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketiga, Kerajaan Allah datang melalui
penyembuhan orang sakit. <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus memproklamirkan kerajaan Allah tidak hanya dengan
perkataanNya, tetapi juga dengan perbuatanNya. Yesus merawat orang-orang secara
praktis, sesuai dengan kebutuhan mereka. Yesus meninggalkan rumah ibadat dan
mengunjungi rumah Simon. Kunjungan ke rumah adalah bagian penting dari
pelayanan Yesus. Melalui kunjungan rumah kita dapat memahami masalah masyarakat
yang sebenarnya. Ketika Yesus mengunjungi rumah Simon, Dia menemukan masalah:
ibu mertua Simon menderita demam tinggi. Ini membayangi rumah dan membuat Simon
tertekan. Mereka meminta Yesus untuk membantunya. Jadi dia membungkuk di
atasnya dan menghardik demam itu, dan demam itu meninggalkannya. Segera suhu
tubuhnya kembali normal, pembengkakannya mereda, kemacetannya hilang, sakit
kepalanya hilang, dan dia merasa hebat. Dia segera bangun dan mulai melayani
mereka, menyajikan makan siang yang lezat. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lukas, seorang dokter medis, pasti terkesan dengan kesembuhan ini.
Pada masa itu, banyak dokter mengobati demam dengan menguras darah orang.
Terkadang penyembuhan mereka lebih buruk daripada demam. Tetapi Yesus, dengan
satu kata teguran, segera menyembuhkan demam itu. Perhatian pribadi Yesus
terhadap seorang wanita yang lebih tua memberikan kesan yang luar biasa pada
Simon dan banyak orang lainnya. Ketika matahari terbenam, menandai berakhirnya
hari Sabat, orang-orang membawa kepada Yesus semua orang yang menderita
berbagai macam penyakit. Yesus tidak menyembuhkan mereka sekaligus, secara
massal. Yesus meletakkan tangan-Nya di atas setiap orang, merawat mereka
masing-masing secara pribadi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di tengah pelayanan penyembuhan Yesus, banyak Setan keluar dari
manusia. Mereka ingin menjadi sangat berisik, berteriak, “Engkau adalah Anak
Allah!” Tetapi Yesus menegur mereka dan tidak mengizinkan mereka berbicara.
Yesus tidak membutuhkan iklan mereka. Saat Yesus membantu orang-orang yang
membutuhkan satu per satu, Kerajaan Allah datang ke dalam hati setiap orang.
Perhatian pribadi ini untuk satu orang pada satu waktu mencerminkan hati Tuhan.
Mari kita membantu orang yang membutuhkan satu per satu, secara praktis,
seperti yang dilakukan Yesus, sehingga Kerajaan Allah dapat memajukan satu
orang pada satu waktu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keempat Kerajaan Allah datang dan nyata Ketika
orang mati dihidupkan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di gerbang kota desa Nain, Yesus dan murid-muridNya bertemu dengan
prosesi pemakaman. Anak satu-satunya dari seorang janda harus dikuburkan.
Ketika Yesus melihatnya, hatinya tertuju padanya dengan belas kasihan. Dia
menyentuh usungan yang menahan tubuh itu. Para pembawa berhenti. Ketika Yesus
menyuruh pemuda itu untuk bangun, anak laki-laki itu duduk dan mulai berbicara.
Yesus mengembalikannya kepada ibunya. Semua orang tercengang. Memuji Tuhan,
mereka berkata, "Seorang nabi besar telah muncul di antara kita. Tuhan
telah datang untuk membantu umat-Nya." Orang banyak mengakui Yesus sebagai
seorang nabi yang mirip dengan Elia dan Elisa. Lukas 7:11–17<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus berada di Kapernaum, Yairus, seorang pemimpin di
rumah ibadat, memohon kepada-Nya untuk menyembuhkan putrinya yang berusia 12
tahun karena dia sedang sekarat. Dalam perjalanan, seorang utusan mengatakan
tidak perlu merepotkan Guru Yesus karena gadis itu telah meninggal. Tetapi
Yesus berkata kepada Yairus, "Jangan takut; percaya saja, dan putrimu akan
sembuh." Yesus tiba di rumah untuk menemukan pelayat meratap di luar.
Ketika Yesus mengatakan dia tidak mati tetapi tidur, mereka menertawakannya.
Yesus masuk, memegang tangannya dan berkata, "Anak-Ku, bangunlah." Rohnya
kembali dan dia bangkit untuk hidup kembali. Yesus memerintahkan orang tuanya
untuk memberinya makan tetapi tidak memberi tahu siapa pun apa yang telah
terjadi. Pada saat ini dalam pelayanan awalnya, Tuhan telah menunjukkan
otoritas totalnya atas alam, kuasa iblis, penyakit, dan bahkan kematian. Setiap
kekuatan hidup didorong untuk bersujud di kaki-Nya. Lukas 8:49–56</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tiga sahabat terdekat Yesus adalah Marta, Maria, dan saudara
mereka Lazarus dari Betania. Anehnya, ketika Yesus diberitahu Lazarus sakit,
Yesus tinggal dua hari lagi di mana Dia berada. Ketika Dia pergi, Yesus berkata
dengan jelas bahwa Lazarus telah mati. Pada saat mereka tiba di Betania,
Lazarus telah berada di dalam kubur selama empat hari. Martha menemui mereka di
luar desa, di mana Yesus berkata kepadanya, "Saudaramu akan bangkit.
Akulah kebangkitan dan hidup." Mereka mendekati kubur, tempat Yesus
menangis. Meskipun Lazarus telah mati beberapa hari, Yesus memerintahkan agar
batu itu digulingkan, dengan mengatakan, "Bukankah Aku telah memberitahumu
bahwa jika kamu percaya, kamu akan melihat kemuliaan Allah?" Mengangkat
mataNya ke surga, Dia berdoa dengan suara keras kepada BapaNya. Kemudian Dia
memerintahkan Lazarus untuk keluar. Pria yang telah mati berjalan keluar,
terbungkus kain pemakaman. Yohanes 11:1-44</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa orang bersekongkol untuk membunuh Yesus Kristus. Setelah
pengadilan pura-pura, Dia dicambuk dan dibawa ke bukit Golgota di luar
Yerusalem, di mana tentara Romawi memakukannya di kayu salib. Tapi itu semua
adalah bagian dari rencana keselamatan Allah bagi umat manusia. Setelah Yesus
meninggal pada hari Jumat, tubuhNya yang tak bernyawa dimasukkan ke dalam makam
Yusuf dari Arimatea, di mana sebuah meterai dilekatkan. Tentara menjaga tempat
itu. Minggu pagi, batu itu ditemukan terguling. Makam itu kosong. Malaikat
berkata Yesus dibangkitkan dari kematian. Dia pertama-tama menampakkan diri
kepada Maria Magdalena, lalu kepada para rasulNya, lalu kepada banyak orang
lain di sekitar kota. Matius 28:1-20; Markus 16:1-20; Lukas 24:1-49; Yohanes
20:1-21:25</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus Kristus mati di kayu salib. Gempa bumi melanda,
menghancurkan banyak kuburan dan makam di Yerusalem. Setelah kebangkitan Yesus
dari kematian, orang-orang saleh yang telah meninggal sebelumnya dibangkitkan
dan menampakkan diri kepada banyak orang di kota. Matius tidak jelas dalam
Injilnya tentang berapa banyak yang bangkit dan apa yang terjadi pada mereka
sesudahnya. Para ahli Alkitab berpikir ini adalah tanda lain dari kebangkitan
besar yang akan datang. Matius 27:50-54</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua orang di kota Yope mencintai Tabita. Dia selalu berbuat
baik, membantu orang miskin, dan membuat pakaian untuk orang lain. Suatu hari
Tabitha (bernama Dorcas dalam bahasa Yunani) jatuh sakit dan meninggal. Wanita
memandikan jenazahnya kemudian ditaruh di ruang atas. Mereka memanggil rasul
Petrus, yang berada di dekat Lida. Membersihkan semua orang dari ruangan, Peter
berlutut dan berdoa. Dia berkata kepadanya, "Tabitha, bangun." Dia
duduk dan Peter memberikannya kepada teman-temannya hidup-hidup. Berita
menyebar seperti api. Banyak orang percaya kepada Yesus karena itu. Kisah Para
Rasul 9:36-42</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Itu adalah ruang lantai tiga yang penuh sesak di Troas. Saat itu
sudah larut, banyak lampu minyak membuat ruangan menjadi hangat, dan rasul
Paulus berbicara terus menerus. Duduk di ambang jendela, pemuda Eutikhus
tertidur, jatuh dari jendela sampai mati. Paul bergegas keluar dan meletakkan
dirinya ke tubuh tak bernyawa. Segera Eutikhus hidup kembali. Paul kembali ke
atas, memecahkan roti, dan makan. Orang-orang lega, membawa pulang Eutikhus
hidup-hidup. Kisah Para Rasul 20:7–12</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kelima, Kerajaan Allah datang Ketika terjadi
mujizat dan peristiwa ajaib.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kehadiran Kerajaan Allah disertai dengan tanda mujizat dan
peristiwa Ajaib (Ibr 2:4). Tanda mujizat dan perbuatan Ajaib menunjukkan kepada
pengalaman yang dipersepsikan di luar kehidupan normal manusia. Air menjadi
anggur. Roti beberapa potong dan ikan beberapa ekor dapat mengenyangkan ribuan
orang dan masih ada sisa beberapa bakul. Badai yang mengamuk diredakan. Mendapatkan
uang koin dari mulut ikan. Ikan yang banyak diperoleh oleh nelayan yang semalamam
tidak menangkap seekorpun. Berjalan di atas air. Pohon mati karena
diperintahkan. Orang modern menganggap mukjizat sebagai penangguhan tatanan
alam, tetapi Yesus mengartikannya sebagai pemulihan tatanan alam. Alkitab
memberi tahu kita bahwa pada mulanya Tuhan tidak membuat dunia ini memiliki
penyakit, kelaparan, dan kematian di dalamnya. Yesus telah datang untuk menebus
yang salah dan menyembuhkan dunia yang rusak. Mukjizat-mukjizatnya bukan hanya
bukti bahwa Dia memiliki kekuatan, tetapi juga rasa pendahuluan yang luar biasa
tentang apa yang akan Dia lakukan dengan kekuatan itu. Mukjizat Yesus bukan
hanya tantangan bagi pikiran kita, tetapi sebuah janji bagi hati kita, bahwa
dunia yang kita semua inginkan akan datang. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mukjizat Yesus berfungsi sebagai pandangan sekilas dan rasa
pendahuluan dari apa yang akan Allah capai dalam skala besar dan universal
ketika Yesus datang untuk mendirikan Langit Baru dan Bumi Baru. Mukjizat Yesus
memberikan gambaran tentang hari yang mulia itu. Mukjizat menawarkan sekilas
Surga di bumi. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keenam, Kerajaan Allah harus diberitakan di
mana-mana. <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus telah bekerja keras sepanjang hari pada hari Sabat, dan
kemudian menghabiskan malam itu untuk merawat orang-orang satu per satu dengan
belas kasih-Nya yang besar. Keesokan paginya, mungkin sulit bagiNya untuk
bangun. Tetapi saat fajar menyingsing, Yesus bangun dan pergi ke tempat
terpencil untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi. Persekutuan pribadi
dengan Tuhan sangat penting bagi hamba Tuhan. Ini adalah waktu untuk mencari
petunjuk dan hikmat Tuhan, untuk memperbaharui semangat dan kekuatan kita, dan
untuk menikmati kasih dan belas kasihan Tuhan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat Yesus sedang menikmati waktu tenang bersama Bapa, mereka yang
telah merasakan kasih dan kuasa-Nya tanpa malu-malu menyela. Mereka mulai
memohon padanya untuk tinggal di sana bersama mereka secara permanen dan ingin
menjadikan Yesus menjadi raja versi mereka. Mereka ingin menikmati Yesus
sendirian selamanya. Kita bisa memahami mereka. Ketika kita menerima kasih
karunia Yesus, itu sangat manis bagi jiwa kita, dan kita hanya ingin tinggal di
mana kita berada bersama Yesus selamanya. Tetapi bagaimana tanggapan Yesus?
“Tetapi Dia berkata, 'Aku juga harus memberitakan kabar baik Kerajaan Allah ke
kota-kota lain, karena untuk itulah Aku diutus.'” Dia terus berkhotbah,
menyeberang ke rumah-rumah ibadat di Yudea.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus tidak mengikuti permintaan orang. Yesus berkata bahwa Dia
harus mewartakan Kerajaan Allah di kota-kota lain juga, karena itulah sebabnya
Dia diutus. Yesus dibimbing oleh kehendak Bapa dan mengikuti keinginan hati
Bapa untukNya. Yesus tahu bahwa Bapa prihatin dengan orang-orang di seluruh
Israel yang menderita di bawah pengaruh Iblis. Hati Bapa sangat ingin membawa
pembebasan bagi mereka semua. Yesus datang sebagai Juruselamat bagi semua orang
Israel, bukan hanya untuk orang Galilea.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus datang sebagai terang bagi bangsa-bangsa lain, bukan hanya
orang Israel. Yesus adalah Juruselamat dunia. Setiap orang di setiap bangsa
membutuhkan Yesus dan Kerajaan Allah. Semua orang paling menderita dari kuasa
dosa, kematian dan Iblis, tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin atau
identitas generasi. Itulah sebabnya Yesus mati untuk dosa-dosa kita,
menumpahkan darah-Nya di kayu salib dan bangkit kembali. Itu semua dilakukan
oleh Yesus untuk membebaskan umat manusia dari kuasa dosa, kematian dan Iblis.
Inilah yang paling dibutuhkan semua orang. Kita harus memahami hati Yesus. Yesuslah
yang dibutuhkan oleh dunia untuk mengatasi permasalahan yang terus menerus
menyerang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Selain keluarga, kampus, gereja, dan bangsa kita sendiri, kita
juga harus peduli terhadap semua orang di dunia. Yesus terus-menerus menantang
kita untuk melihat melampaui di mana kita berada, ke keluarga berikutnya, ke
kampus berikutnya, komunitas atau bangsa berikutnya. Kita juga belajar dari
Yesus bahwa motivasi dan tujuanNya datang dari Tuhan di Surga, bukan dari
manusia. Apakah Yesus ditolak atau dirayakan, Dia tetap menatap Bapa dengan
memiliki persekutuan yang intim dengan-Nya. Yesus melakukan apa yang Tuhan
ingin Dia lakukan, bukan apa yang diminta orang untuk Dia lakukan. Apakah kita
ditolak atau dirayakan, kita harus mengarahkan pandangan kita pada Yesus dan
terus mengikuti Dia dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada orang-orang di zaman
kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dari proklamasi dan praktek Kerjaan ini kita mempelajari keinginan
hati Yesus untuk mewartakan kerajaan Allah kepada semua orang. Yesus
melakukannya dengan memberitakan firman Allah dan melayani orang-orang yang
membutuhkan. Mari kita menerima Yesus sebagai Raja kita dan berpartisipasi
dalam memberitakan firman Tuhan, merawat yang membutuhkan, dan berdoa untuk
orang-orang di dunia. Proklamasi dan praktek Kerajaan Surga yang ditunjukkan
Yesus kepada dunia haruslah menjadi ciri khas setiap gereja dan orang Kristen.
Silahkan cek dan uji gereja Anda, apakah semua praktek ini ada? Kalau tidak
ada, saatnya untuk bertobat dan bertransformasi seperti Yesus kehendaki. Kalau
gereja Anda tidak bersedia, cari dan pindah ke gereja lain yang ada praktek
Kerajaan Yesus, kalau tidak Anda temukan inilah saatnya Anda menanam gereja
seperti yang sudah diperintahkan oleh Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/10/proklamasi-dan-praktek-kerajaan-surga.html" target="_blank">Berlanjut ke Bagian 4</a></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-37929292853460572872022-09-14T07:46:00.007+07:002022-09-21T20:34:58.650+07:00PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 2<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 2</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/yesus-memproklamasikan-dan.html" target="_blank">lanjutan dari Bagian 1 </a></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mengenal Seperti Apakah Yesus<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Seperti apakah Yesus? </span><b style="font-size: 12pt;">Yesus memiliki sifat penyayang</b><span style="font-size: 12pt;">. Dia
berbelas kasih kepada orang banyak itu “karena mereka dilecehkan dan tidak
berdaya, seperti domba yang tidak bergembala” (Matius 9:36). Karena belas
kasihan-Nya bagi mereka, Dia menyembuhkan penyakit mereka (Matius 14:14;
20:34), dan karena kelaparan mereka, Dia dengan penuh kasih menciptakan makanan
yang cukup untuk memberi makan orang banyak setidaknya dua kali (Matius
14:13-21; 15:29–39).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus serius dan fokus</span></b><span style="font-size: 12pt;">.
Dia memiliki misi dalam hidup dan tidak pernah teralihkan darinya, mengetahui
bobotnya dan waktu yang singkat. Sikapnya seperti seorang pelayan. Dia “datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” (Markus 10:45). Kebaikan dan
tidak mementingkan diri sendiri menjadi ciri kepribadian-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus tunduk pada kehendak Bapa-Nya.</span></b><span style="font-size: 12pt;">
Ketika Dia datang ke bumi dan kemudian pergi ke kayu salib. Dia tahu bahwa mati
di kayu salib adalah satu-satunya pembayaran yang dapat diterima Bapa-Nya untuk
keselamatan kita, untuk pengampunan dosa-dosa kita. Dia berdoa pada malam Yudas
mengkhianati-Nya, “Bapaku, jika mungkin, semoga cawan ini diambil dariKu. Namun
bukan seperti yang Aku kehendaki, tetapi seperti yang Engkau kehendaki” (Matius
26:39). Dia adalah Putra yang tunduk kepada Maria dan Yusuf. Ia dibesarkan
dalam rumah tangga yang normal (berdosa), namun Yesus “taat” kepada orang
tua-Nya (Lukas 2:51). Dia patuh pada kehendak Bapa. “Ia belajar ketaatan dari
apa yang dideritanya” (Ibrani 5:8). “Sebab tidak ada imam besar yang tidak
dapat berempati dengan kelemahan kita, tetapi kita memiliki seorang yang telah
dicobai dalam segala hal, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa”
(Ibrani 4:15).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Seperti apakah Yesus? </span><b style="font-size: 12pt;">Yesus memiliki hati yang penuh belas
kasihan dan pengampunan</b><span style="font-size: 12pt;">. Di kayu salib, Dia berdoa, “Bapa, ampunilah
mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” (Lukas 23:34). Yesus
penuh kasih dalam hubungan-Nya. Misalnya, Yohanes 11:5 mengatakan, “Sekarang
Yesus mengasihi Marta, saudara perempuannya, dan Lazarus” (Yohanes 11:5).
Yohanes menyebut dirinya sebagai murid “yang dikasihi Yesus” (Yohanes 13:23).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus memiliki reputasi sebagai orang yang
baik dan perhatian. </span></b><span style="font-size: 12pt;">Dia sering menyembuhkan agar
orang-orang tahu siapa Dia. Sungguh Dia terbukti sebagai Anak Allah yang hidup
dengan semua mukjizat yang Dia lakukan, sambil menunjukkan kepedulian terhadap
penderitaan orang-orang di sekitar-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus jujur dan benar</span></b><span style="font-size: 12pt;">.
Dia tidak pernah melanggar firman-Nya sendiri. Dia berbicara kebenaran
kemanapun Dia pergi. Dia menjalani kehidupan yang bisa kita ikuti secara
eksplisit. Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup."
(Yohanes 14:6). Pada saat yang sama, Dia damai. Dia tidak memperdebatkan
kasus-Nya, atau mencoba menggertak apalagi memaksakan jalan-Nya ke dalam hati
orang-orang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Seperti apakah Yesus? </span><b style="font-size: 12pt;">Yesus akrab dengan para pengikut-Nya.</b><span style="font-size: 12pt;">
Dia menghabiskan waktu secara kualitas dan kuantitas dengan mereka. Dia
menginginkan persekutuan mereka, mengajar mereka, dan membantu mereka fokus
pada apa yang kekal. Dia juga akrab dengan Bapa surgawi-Nya. Dia berdoa
kepada-Nya secara teratur, mendengarkan, menaati, dan memperhatikan reputasi
Tuhan. Ketika Yesus melihat para penukar uang yang mengambil keuntungan dari orang
yang beribadah di Bait Allah, Dia mengusir mereka. Dia berkata, “Ada tertulis,
'Rumahku akan menjadi rumah doa'; tetapi kamu telah menjadikannya 'sarang
penyamun'” (Lukas 19:46). Yesus adalah pemimpin yang kuat tetapi lemah lembut.
Ke mana pun Dia pergi (sampai kemunduran yang tak terelakkan), orang-orang
mengikuti Dia, ingin mendengarkan ajaran-Nya. Orang-orang kagum pada otoritas
yang digunakan Yesus untuk berbicara (Markus 1:27-28; Matius 7:28-29).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus sabar, mengetahui dan memahami kelemahan
kita</span></b><span style="font-size: 12pt;">. Beberapa kali dalam Injil, Yesus menyatakan
kesabaran-Nya dalam menghadapi provokasi kita yang tidak setia (Matius 8:26;
Markus 9:19; Yohanes 14:9; lih 2 Petrus 3:9).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua orang percaya harus berkeinginan untuk meniru sifat-sifat
karakter Yesus dalam pimpinan dan pertolongan kuasa Roh Kudus. Hal-hal yang
menarik orang kepada Yesus harus menjadi hal-hal yang menarik orang kepada
kita. Kita perlu membaca Firman Tuhan (Alkitab) untuk mengetahui dan memahami
siapa Tuhan dan kehendak-Nya bagi kita. Kita harus melakukan segalanya untuk
kemuliaan Tuhan (1 Korintus 10:31), hidup sebagai garam dan terang di dunia dan
menunjukkan kepada orang lain tentang kebenaran Yesus yang menakjubkan dan
keselamatan di dalam Dia (Matius 5:13-16; 28:18 –20).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Transformasi Kehidupan Manusia Supaya
Menjadi Seperti Yesus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Filipi 2:1–11 adalah ringkasan yang bermanfaat tentang seperti apa
Yesus itu dan bagaimana kita harus meniru Dia: “Oleh karena itu jika Anda
memiliki dorongan untuk bersatu dengan Kristus, jika ada penghiburan dari
kasih-Nya, jika Anda berbagi bersama dalam Roh, jika Anda ada kelembutan dan
belas kasihan, maka lengkapilah sukacitaku dengan berpikiran sama, memiliki
cinta yang sama, menjadi satu dalam roh dan satu pikiran. Jangan lakukan apa
pun karena ambisi egois atau kesombongan yang sia-sia. Sebaliknya, dalam
kerendahan hati, hargailah orang lain di atas diri Anda sendiri, bukan
mementingkan kepentingan Anda sendiri, tetapi masing-masing dari Anda mengutamakan
untuk kepentingan orang lain. Dalam hubungan Anda satu sama lain, miliki pola
pikir yang sama seperti Kristus Yesus:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Siapa, yang pada hakikatnya adalah Tuhan, tidak menganggap
kesetaraan dengan Tuhan sebagai sesuatu yang digunakan untuk keuntunganNya
sendiri; alih-alih, Dia menjadikan dirinya bukan apa-apa, dengan mengambil
sifat seorang hamba, dibuat dalam rupa manusia. Dan ditemukan dalam penampilan
sebagai seorang pria, Dia merendahkan diriNya sendiri dengan menjadi taat
sampai mati— bahkan kematian di kayu salib! Oleh karena itu Allah meninggikan Dia
ke tempat yang tertinggi dan memberiNya nama di atas segala nama, bahwa dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala di langit dan di bumi dan di bawah bumi, dan
segala lidah mengaku, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, untuk kemuliaan Allah
Bapa.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Supaya bisa menjadi seperti Yesus kita perlu mengalami proses yang
disebut transformasi kehidupan. Transformasi mulai tumbuh Ketika kita menyadari
ada dua jenis kehidupan di dalam dan di luar Kristus, kita harus rindu
mengalami kehidupan di dalam Kristus. Kehidupan di dalam Kristus dimulai dengan
pertobatan, menyesali semua dosa-dosa kita, minta pengampunan dari Yesus
Kristus, dan menerima Yesus Kristus sebagai Raja atau Tuhan dan Juruselamat
pribadi kita. Pertobatan dimulai dari Roh, karena kita yang sebenarnya adalah
roh. Ketika kita menerima Yesus sebagai Raja maka Roh Yesus menyatu dengan roh
kita. Roh Yesus adalah Roh Allah adalah Roh Kudus. Menerima Yesus berarti
menerima Roh Allah Tritunggal. Roh Allah yang memberi kehidupan. Roh bersemayam
atau berdiam dan tinggal di dalam jiwa kita. Jiwa kita adalah diri kita sendiri
terdiri dari kepribadian (sifat dan karakter kita yang dapat dilihat dan
dipersepsikan oleh orang lain) kita yang merupakan gambaran atau pancaran dari
tiga unsur jiwa yang meliputi kehendak, intelektual (pikiran, pembuat keputusan,
memori), dan emosi (dengan atau tanpa perasaan, </span><i style="font-size: 12pt;">feeling</i><span style="font-size: 12pt;">). Roh khususnya
kesadaran atau hati Nurani bersemayam dan bersatu dalam jiwa membentuk hati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hati itu disebut manusia batin. Manusia batin yang telah lahir baru
dan diperbaharui oleh Firman menuju kedewasaan rohani adalah tubuh kemulian
yang melingkupi seluruh tubuh fisik kita. Tubuh kemuliaan ini yang masuk ke
dalam Kerajaan Allah. Sedangkan tubuh fisik yang diisi oleh manusia batin yang
sudah ditransformasi menjadi manusia ilahi masuk ke dalam Kerajaan Surga ketika
kita masih di bumi ini. Mengapa? Karena Bumi adalah bagian dari Kerajaan Surga,
bumi adalah wilayah Kerajaan Surga, karena Yesus Raja Surga turun ke bumi dari
Surga. Jadi dimana ada Raja Surga, di situ ada Kerajaan Surga. Perkataan dan tindakan
atau perbuatan kita dilakukan oleh tubuh fisik, yang didorong oleh jiwa. Bila
jiwa kita sudah dikuasai oleh Roh Allah, sebagai manusia baru, Roh Kristus dan
Roh Kudus, maka jiwa kita akan sejalan dengan kehendak Bapa Surga, Allah yang
adalah Roh.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Bila Roh Allah, Roh Kristus
dan Roh Kudus ada dalam diri kita, berdiam atau tinggal dalam diri kita memperbaharui
manusia lama kita, maka kuasa dan kasih Allah dengan bebas mengalir melalui
kita. Kita dibenarkan, karena kebenaran maka kita menjadi bebas melakukan
segala kuasa dan kewenangan yang diberikan Allah kepada kita di dunia ini untuk
mewujudkan kehendak Allah di bumi seperti di Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena “kerajaan Allah sudah dekat” tetapi “bukan soal makanan dan
minuman, melainkan soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh
Kudus” (Mrk 1:15, Rom 14:17). Kerajaan Allah bukanlah masalah memelihara
hukum-hukum ritual (ibadah mingguan di Gedung gereja), tetapi memiliki hati
yang baru (hati kita adalah gereja, Bait Allah) – cinta akan Allah dan iman
kepada Anak, yang menuntun kita untuk menuruti perintah-perintah-Nya, karena
“barangsiapa mengasihi Aku akan menuruti firman-Ku” (Yoh 14:23). Ketaatanlah
yang diinginkan Bapa, menurut gambar Anak-Nya, yang “meskipun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu milik yang harus dipertahankan”
(Flp 2:6). Ini adalah perubahan dari pembusukan dosa di hati kita yang membawa
kita pada kesombongan dan ketidaktaatan, sehingga kita ingin menjadi
"seperti Allah" (Kej 3:5, masuk jebakan Iblis). Hanya dengan cara ini
– dengan perubahan hati sepenuhnya dan kepatuhan yang rela pada Kehendak Bapa –
kita dapat hidup sebagai anak-anak terang. Ini hanya terjadi bila kita
praktekkan setiap saat, belajar dan bertindak dalam pimpinan Roh Kudus dan
Firman Allah sepenuhnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita sering diliputi oleh kegelapan dunia, tetapi kita tidak dapat
mengatasinya sendiri. “Pikiran dan doa” tidak cukup untuk mengatasi kegelapan.
Ini bukan karena doa tidak cukup, tetapi karena "pikiran" kita, tidak
peduli seberapa baik niatnya, tidak memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri. Ke
mana pikiran kita membawa kita selain kembali ke dalam keberdosaan kita
sendiri? Masalah kita bukanlah karena kita terlalu sering berdoa, tetapi karena
kita tidak cukup berdoa, karena hanya Allah sajalah yang, dengan kasih
karunia-Nya, dapat “menciptakan hati yang bersih bagi kita” (Mzm 51:12).
“Setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan siapa yang
merendahkan diri akan ditinggikan” (Luk 18:14). “Jadi kuatkan tanganmu yang
terkulai dan lututmu yang lemah;” “bertobat dan percaya kepada Injil” (Ibr
12:12, Mrk 1:15). Hanya dengan cara ini – melalui proses dengan rendah hati
datang kepada Allah melalui FirmanNya dan Roh Kudus – Kerajaan Allah dapat
diresmikan dan bersemayam memerintah di dalam hati kita dan akhirnya kita hidup
sebagai anak-anak terang. Kuncinya: pengetahuan tentang siapa kita (terang
Firman) dan kuasa untuk melakukan kehendak Bapa ada pada kita (Roh Kudus). Firman
dan Roh Kudus menjadi pemimpin hidup kita, barulah kuasa Allah mengalir melalui
kita seperti Yesus dengan segala mujizat dan perbuatan Ajaib yang
dipraktekkannya. Itulah praktek kehidupan Kerajaan yang Yesus bawa dari Surga
turun ke bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi, mengapa tidak semua orang memahami dan melakukan apa yang
kita sebutkan praktek Kerajaan Surga yang diproklamirkan oleh Yesus Kristus?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus berkata, 'Kerajaan Allah adalah seolah-olah atau seperti seseorang
akan menaburkan benih di tanah, dan akan tidur dan bangun siang dan malam, dan
benih itu akan bertunas dan tumbuh, dia tidak tahu bagaimana caranya. Bumi
menghasilkan dirinya sendiri, pertama tangkai, lalu kepala, lalu biji-bijian
penuh di kepala. Tetapi ketika biji-bijian sudah matang, dia langsung masuk
dengan sabitnya, karena panen telah tiba.’ Dia juga berkata, 'Dengan apa kita
dapat membandingkan kerajaan Allah, atau perumpamaan apa yang akan kita gunakan
untuk itu? Itu seperti biji sesawi, yang, ketika ditaburkan di tanah, adalah yang
terkecil dari semua biji di bumi; namun ketika ditaburkan, ia tumbuh dan
menjadi yang terbesar dari semua semak, dan mengeluarkan cabang-cabang besar,
sehingga burung-burung di udara dapat membuat sarang di bawah naungannya.’
Markus 4.26-32</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah tentu saja merupakan kekuatan besar, terbesar yang
ada, tetapi tidak menurut kriteria dunia ... Dalam “Ketetapan Allah” tentang Kerajaan
Allah ini kita dapat memahami kisah kehidupan Yesus: Dia juga merupakan tanda
yang tidak berarti bagi orang-orang sezaman-Nya, sebuah peristiwa yang hampir
tidak diketahui oleh sejarawan resmi pada waktu itu. Sebuah "butir
gandum" seperti yang Dia definisikan sendiri, yang mati di bumi tetapi
hanya dengan cara ini dapat "menghasilkan banyak benih".</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Simbol benih itu fasih: suatu hari petani menenggelamkannya ke
dalam tanah (gerakan yang terlihat seperti penguburan), dan kemudian, “siang
dan malam, apakah dia tidur atau bangun, benih itu bertunas dan tumbuh,
meskipun dia tidak tahu caranya”. Benih yang bertunas lebih merupakan pekerjaan
Tuhan daripada orang yang menaburnya. Tuhan selalu mendahului kita, Tuhan
selalu mengejutkan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Tuhan, juga disebut Kerajaan Surga, dalam agama Kristen,
alam spiritual di mana Tuhan memerintah sebagai Raja, atau pemenuhan kehendak
Tuhan di Bumi. Frasa ini sering muncul dalam Perjanjian Baru, terutama
digunakan oleh Yesus Kristus dalam tiga Injil pertama. Ini umumnya dianggap
sebagai tema sentral dari pengajaran Yesus. Tetapi, kemudian </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">pandangan yang sangat berbeda telah muncul dan
dipegang tentang pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah dan hubungannya dengan
pandangan yang berkembang tentang gereja. Gereja lupa menyebarkan ajaran Yesus
tentang Kerajaan, tetapi gereja sibuk dengan keselamatan dirinya sendiri untuk
masuk surga. Gereja telah melakukan korupsi dan menyimpang dari ajaran Yesus
sendiri yang mereka akui sebagai Kepala gereja. </span><b style="font-size: 12pt;">Inilah penyebab mengapa
banyak orang yang mengaku Kristen tetapi tidak memiliki kepribadian dan
karakter serta kuasa yang di praktekkan Yesus dalam Kerajaan Surga di bumi.</b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun frasa itu sendiri jarang muncul dalam literatur Yahudi
pra-Kristen, gagasan tentang Tuhan sebagai raja adalah dasar Yudaisme, dan
gagasan Yahudi tentang subjek ini tidak diragukan lagi mendasari, dan sampai batas
tertentu, penggunaan Perjanjian Baru. Di balik kata Yunani untuk kerajaan
(basileia) terdapat istilah malkut dalam bahasa Aram, yang diyakini digunakan
oleh Yesus. Malkut terutama tidak mengacu pada wilayah atau wilayah geografis
atau orang-orang yang mendiami wilayah tersebut, tetapi lebih kepada aktivitas
raja sendiri, pelaksanaan kekuasaan kedaulatannya. Idenya mungkin lebih baik
disampaikan dalam bahasa Inggris dengan ekspresi seperti kerajaan, aturan, atau
kedaulatan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kerajaan Allah, pada dasarnya, adalah pemerintahan penebusan
Allah. Namun mudah untuk mengabaikan tema yang menonjol ini dalam kehidupan
Yesus, dan tergoda untuk berasumsi daripada menyelidiki pentingnya Kerajaan
bagi Yesus. Akan tetapi, ketika kita kehilangan arti penting Kerajaan bagi
Yesus, kita dapat kehilangan arti penting Kerajaan bagi teologi dan etika
biblika. Kerajaan memberikan kuasa kepada gereja, tapi dianggurkan, dibiarkan
tidak aktif. Gereja menjadi agama yang berusaha menciptakan tuhannya sendiri
dan ajarannya sendiri. Jadi seberapa pentingkah kerajaan Allah bagi Yesus? Apa
hubungannya dengan pecahnya kerajaan eskatologis? Mari kita periksa sepuluh
cara Yesus berhubungan dengan Kerajaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">IV. Sepuluh Cara Yesus Berhubungan dengan
Kerajaan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1. Yesus meresmikan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dengan kedatangan Kristus, Kerajaan tidak dimulai dengan penobatan
seorang raja yang perkasa, tetapi dengan kelahiran bayi yang menangis. Namun
ketika pelayanan Yesus dimulai dalam Markus, Dia mengumumkan, “Waktu yang
dijanjikan Tuhan telah genapi, dan Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan
percaya kepada Injil” (Markus 1:15). Apa yang telah lama ditunggu-tunggu oleh
Israel, kini telah diresmikan oleh Kristus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2. Yesus adalah Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di mana raja berada, di situ ada kerajaan. Inilah tepatnya mengapa
Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Kerajaan Allah ada di tengah-tengah
kamu” (Lukas 17:21). Yesus mewujudkan motif kerajaan umat Tuhan di tempat Tuhan
di bawah pemerintahan Tuhan. Yesus adalah penguasa yang setia dan warga kerajaan
yang benar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3. Yesus merencanakan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus mengungkapkan bahwa tujuanNya adalah untuk mewartakan Kerajaan.
Yesus menggambarkan misiNya dengan mengatakan bahwa Dia “harus memberitakan
kabar baik tentang Kerajaan Allah” (Lukas 4:43).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4. Yesus menyatakan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Melalui kata-kataNya, Yesus menjelaskan Kerajaan dan mengundang
orang untuk masuk ke dalamnya. Lukas merangkum pelayanan Yesus sebagai
“mewartakan dan membawa kabar baik tentang Kerajaan Allah” (Lukas 8:1).
Deklarasi kerajaan sering datang melalui perumpamaan Yesus yang menggambarkan
apa itu dan bagaimana cara kerjanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5. Yesus mendemonstrasikan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Melalui karya-karyaNya, Yesus menunjukkan kuasa kerajaan dan
otoritas-Nya atas pangeran kegelapan. Seperti yang Yesus jelaskan, “Jika dengan
jari Allah aku mengusir Setan, maka Kerajaan Allah telah datang atas kamu”
(Lukas 11:20). Yesus tidak hanya menyatakan Kerajaan dalam kata-kata-Nya tetapi
juga menunjukkan Kerajaan dalam karya-karya-Nya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">6. Yesus menyebarkan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus mengutus para pengikutNya sebagai Duta Kerajaan untuk
mengumumkan kedatanganNya. Penyebaran ini terjadi dalam Lukas 10 saat Yesus
mengutus 72 orang, memerintahkan mereka untuk mengatakan, “Kerajaan Allah sudah
dekat kepadamu” (Lukas 10:9). Dalam Amanat Agung, Raja Yesus mengeluarkan
rencana perang pemuridan-Nya kepada gereja karena Ia memiliki “segala kuasa di
surga dan di bumi” (Mat 28:18). Yesus mengirim tentaraNya ke garis depan untuk
menyerang kerajaan kegelapan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">7. Yesus mentransformasi Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Harapan mesianis Israel terfokus pada kedatangan penakluk militer
yang akan menyelamatkan mereka dari musuh geo-politik mereka. Itulah sebabnya
mereka berusaha menjadikan Yesus raja (Yohanes 6:15). Tetapi Yesus mengarahkan
kembali visi mereka dengan menyatakan, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini”
(Yohanes 18:36). Yesus mentransformasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kerajaan,
menunjukkan bahwa itu holistik dalam sifatnya, penebusan dalam misinya, dan
kosmik dalam cakupannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">8. Yesus membeli Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang menang, Yesus menebus Kerajaan
itu. Saat ia memenuhi murka Allah yang dicurahkan bagi mereka yang memberontak
terhadap pemerintahanNya, Yesus mengalahkan Setan, dosa, dan kematian (Kol
2:14-15). Dia mengalahkan dunia, daging, dan Iblis dengan menghancurkan
kekuatan kerajaan kegelapan. Dengan membeli orang-orang Kerajaan di kayu salib,
Yesus membuktikan diriNya sebagai penguasa yang sah dari Kerajaan yang
dipulihkan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">9. Yesus mengakhiri dengan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam kata-kata terakhir-Nya kepada umat-Nya, Yesus mengakhiri
pelayanan-Nya di dunia dengan menjelaskan Kerajaan. Tepat sebelum kenaikan-Nya,
murid-murid Yesus bertanya kepadanya, "Tuhan, maukah Engkau pada saat ini
memulihkan kerajaan Israel?" (Kisah 1:6). Bahkan pada akhir pelayananNya
di bumi, Yesus mengatasi kebingungan tentang Kerajaan itu. Jadi Kerajaan adalah
kunci untuk memulai pelayanan Yesus di bumi dan puncaknya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">10. Yesus mengembalikan Kerajaan.</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam kedatangan Kristus yang kedua kali, Yesus kembali sebagai Raja
Prajurit yang menang. Saat Dia kembali untuk mencapai kemenangan terakhir, nama
yang tertulis di tubuhnya adalah "Raja di atas segala raja dan Tuan di
atas segala tuan" (Wahyu 19:16). Akhirnya, Dia menempatkan semua musuhNya
di bawah kakiNya saat Dia meluncurkan Kerajaan ciptaan baru yang sepenuhnya
mencerminkan pemerintahanNya yang benar. Dia menyempurnakan penaklukan yang
dimulai dengan kelahiranNya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jika kerajaan Allah adalah pusat kehidupan dan pelayanan Yesus,
maka kerajaan itu tetap penting bagi Kekristenan, gereja dan kehidupan kita
hari ini. Lukas 4:31-44 "Tetapi Dia berkata, 'Aku juga harus memberitakan
kabar baik Kerajaan Allah ke kota-kota lain, karena itulah sebabnya Aku
diutus.'"</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam perikop ini Yesus mewartakan kabar baik tentang kerajaan
Allah. Untuk itulah Yesus datang ke dunia. Mengapa Kerajaan Allah adalah Kabar Baik?
Untuk menerima kabar baik ini, kita perlu memahami apa itu Kerajaan Allah dan
mengapa kita membutuhkannya. Di Kerajaan Allah, Yesus adalah raja. Di mana
Yesus memerintah sebagai raja, di sanalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah tidak
mengacu pada wilayah geografis atau kelompok etnis tertentu; itu mencakup semua
jenis orang yang di dalamnya Allah memerintah. Kerajaan Allah terbuka bagi
siapa saja dan semua orang—siapa pun yang menerima Yesus sebagai raja mereka.
Tampaknya ada banyak kerajaan di dunia ini. Tetapi secara rohani, hanya ada dua
kerajaan: Kerajaan Allah dan kerajaan Setan. Kerajaan Allah dicirikan oleh
kasih, terang, kehidupan dan kebenaran dan keadilan. Di sisi lain, kerajaan Setan
ditandai dengan kebencian, kegelapan, kematian dan penipuan dan ketidakadilan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang-orang menderita dalam kegelapan, tidak mengetahui bahwa
mereka berada di bawah kuasa Setan. Penderitaan ini dinyatakan dalam mereka dengan
tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, dan melakukan apa yang
mereka benci untuk dilakukan. Misalnya, beberapa tahun yang lalu, di daerah
Atlanta, seorang penjahat melarikan diri di ruang sidang dan menembak dan
membunuh hakim dan orang lain. Dia menyerbu rumah seorang wanita lajang. Wanita
itu berbicara kepadanya dengan kebenaran Tuhan dan menenangkannya. Ketika
mereka menyaksikan laporan berita tentang apa yang telah dia lakukan, dia
terkejut. Dia tidak berpikir dia telah melakukan hal jahat seperti itu; itu
bukan dia tapi kekuatan lain. Jika siswa mampu mengendalikan diri dan melakukan
apa yang seharusnya mereka lakukan, mereka semua akan mendapatkan nilai A. Jika
kita mampu mengendalikan emosi kita, tidak akan ada pertengkaran. Ini
menunjukkan kepada kita bahwa ada kekuatan tak terlihat yang memaksa kita untuk
melakukan apa yang tidak ingin kita lakukan. Kita tidak bisa keluar dari kuasa
kegelapan dengan usaha kita sendiri, meskipun kita sangat menginginkannya.
Yesus telah datang untuk membebaskan kita dari kekuatan jahat dan memerintah
atas kita dengan kasih dan damai dan keadilan. Ini adalah kabar baik. Mari kita
periksa diri kita masing-masing dalam arti apakah kita terikat oleh kuasa
kegelapan? Maka jalan keluarnya adalah menerima Yesus sebagai raja kita. Mari
belajar bagaimana Kerajaan Allah datang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/proklamasi-dan-praktek-kerajaan-surga_21.html" target="_blank">Berlanjut ke Bagian 3</a></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-70713824054124280092022-09-07T20:59:00.009+07:002022-09-14T08:13:55.618+07:00YESUS MEMPROKLAMASIKAN DAN MEMPRAKTIKKAN KEHIDUPAN KERAJAAN SURGA<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">YESUS MEMPROKLAMASIKAN DAN MEMPRAKTIKKAN KEHIDUPAN KERAJAAN SURGA</span></p><p><a href="https://www.lemsakti.net/2022/08/baptisan-yesus-adalah-pengumuman-raja.html" target="_blank"><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">lanjutan dari sebelumnya </span><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 24px;">BAPTISAN YESUS ADALAH PENGUMUMAN RAJA SURGA HADIR DI BUMI </span></a></p><p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">PROKLAMASI DAN PRAKTEK KERAJAAN SURGA DI BUMI BAGIAN 1</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Proklamasi, mewartakan, memberitakan, mengumumkan, menyampaikan
pesan. Yesus </span><span style="font-size: 12pt;">mengkomunikasikan apa yang
telah Dia jadi atau dengar dan ketahui dari BapaNya dengan benar (sah, lengkap
dan akurat) untuk disampaikan kepada sekelompok pendengar yang dituju. Dalam proklamasi
ini, Yesus tidak hanya berbicara tetapi juga berbuat dan bertindak untuk
memberitahukan kepada orang lain Siapa Dia. Bible menunjukkan Yesus adalah
Allah, Tuhan Raja Surga. Allah yang turun dari Surga ke bumi menjadi manusia. Allah
dalam manusia, manusia yang didiami oleh Allah. Allah manusia. Memiliki bentuk,
wujud manusia. Memiliki kekuasaan Allah. Berbicara dan bertindak seperti
manusia, tetapi memberikan dampak dan akibat seperti Allah. Memang Dia manusia
Allah. Mari kita lihat bagaimana bible membuktikan Allah manusia ini dalam
Yesus Kristus. Sebagai Allah, Yesus adalah Raja Surga, karena Allah bertahta di
Surga. Bumi dan ciptaan lain adalah karya Allah, menjadi miliki dan dalam
kekuasaan Allah. Namun kita perlu mengetahui apa yang bible sebut Surga. Ini akan
kita bahas dalam tulisan tersendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada mulanya, bumi beserta isinya dikuasakan Allah kepada manusia
untuk mengusahakan dan memeliharanya. Tetapi kekuasaan ini dirusak dengan
pemberontakan, yaitu melawan perintah Tuhan Allah, akibatnya manusia kehilangan
kekuasaan yang telah diberikan kepadanya. Untuk mengembalikan kekuasaan itu kepada
manusia, maka sekali lagi Raja Surga turun ke bumi. Tetapi sekali ini Allah </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">langsung menjadi manusia, sehingga tidak ada
kemungkinan untuk munculnya pemberontakan lagi. Bumi yang semula menjadi bagian
Kerajaan Surga telah dirusak oleh Setan melalui dosa pemberontakan manusia. Akibatnya,
manusia menjadi berdosa, sakit dan mati. Awalnya, Allah menghendaki supaya
manusia yang dijadikan pemegang mandat dan kekuasaanNya atas bumi, tetap murni dan
kudus tanpa dosa, sehat dan hidup selamanya bersama Allah. Karena kelicikan
Setan, manusia masuk perangkapnya, dan kehilangan kemuliaan Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah adalah Allah yang setia dan tetap pada rencana kehendakNya
semula. Manusia harus tetap menjadi kuasaNya atas bumi dan segala isinya. Maka,
Allah turun sendiri membereskan kekacauan yang sudah terjadi akibat kebodohan
manusia yang diperdaya oleh Setan. Kehadiran kembali Tuhan Allah ini untuk
membebaskan bumi yang telah menjadi dunia kegelapan di bawah kekuasaan Setan, dan
mengembalikannya kepada tatanan yang direncanakan dan dikehendaki Allah sejak
semula, itulah yang dalam tulisan ini kita sebut proklamasi dan praktek
kehidupan Kerajaan Surga di bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pemahaman dan impartasi kuasa dalam proklamasi dan praktek
kehidupan Kerajaan Surga di bumi ini menjadi kunci bagi setiap orang Kristen. Pada
dasarnya, manusia adalah gambaran yang mewakili keberadaan Allah. Maka Yesus
sebagai wujud sempurna Allah manusia, menjadi model dan panutan serta inspirasi
dan sumber impartasi bagi manusia yang dengan penuh iman menyebut dirinya Kristen
seperti yang tertulis dalam bible. Manusia Kristen adalah gambaran dan
kelanjutan pelaksana proklamasi dan praktek kehidupan Kerajaan Surga di
bumi.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Kita akan membagi tulisan ini
dalam beberapa sub-tema yang ditulis secara acak, yang memperkuat satu sub-tema
dengan sub-tema lainnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p><br /></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus Manusia Allah</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang membuat Yesus manusia Allah? Kenyataan dari perkataan,
pengakuan dan tindakanNya selama di bumi ini, yang mulai dipahami oleh para
pengikutNya. Tentu ada pandangan duniawi sebelumnya yang samar-samar melihat
keberadaan seperti Yesus, tetapi bible dengan jelas menyatakan bahwa Yesus
adalah Tuhan Allah. Orang-orang Kristen mengalami penyempurnaan dalam
pemahamannya dan hubungannya dengan Tuhan Yesus. Ada masa menyatakan bahwa
Yesus adalah manusia yang dijadikan Tuhan - ilahi - makhluk ilahi. Kemudian bahwa
Yesus lahir dari penyatuan Tuhan yang kekal dan manusia fana karena Roh Kudus
turun ke atas Maria dan begitulah cara dia mengandung Yesus, jadi Yesus secara
harfiah memiliki Tuhan sebagai ayahnya. Kemudian Yesus adalah makhluk ilahi
yang untuk sementara menjadi manusia. Jadi ketiga cara memahami manusia ilahi
di dunia kuno adalah gambaran atau bayangan yang telah ditangkap oleh
tokoh-tokoh mitos yang kemudian oleh orang-orang Kristen menjadi nyata sebagai
Kristologi yang menunjukkan siapa Yesus Kristus. Mari kita lihat fakta bible
berikut:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada titik penting dalam pelayananNya, Yesus bertanya kepada
murid-muridNya, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” (Matius 16:15). Jawaban atas
pertanyaan ini lebih penting dari apapun. Namun demikian, hari ini, seperti
pada zaman Yesus, ketika orang-orang Kristen mengajukan pertanyaan kepada
orang-orang, “Menurut Anda, siapakah Yesus itu?” ada berbagai jawaban yang
diberikan mengenai identitasNya. Tetapi apa yang dikatakan Perjanjian Baru
kepada kita tentang siapa Yesus itu?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Memahami keilahian Yesus merupakan hal mendasar dalam membela
kebenaran iman Kristen. Lebih lanjut pemahaman ini membuat orang Kristen
berdaya, mampu melakukan apa yang Yesus Kristus kehendaki para pengikutNya
lakukan. Karena, dalam pertumbuhan kerohanian, kita diarahkan untuk menjadi
dewasa rohani seperti Yesus Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Semua agama besar dan kelompok kultus menolak doktrin keilahian
Kristus. Beberapa dari keberatan ini adalah hasil dari rasionalisme
("akal" adalah yang tertinggi, bukan Tuhan) atas wahyu atau
kesalahpahaman tentang apa yang diajarkan doktrin. Keberatan lain yang lebih
umum dihasilkan dari sejarah revisionis, yang mengklaim bahwa keilahian Kristus
ditemukan di Konsili Nicea pada abad ke-4 atau 3 dan bukan sesuatu yang
diyakini oleh gereja mula-mula. Meskipun mungkin ada banyak keberatan terhadap
keilahian Yesus, Perjanjian Baru dengan jelas memberikan kesaksian saksi mata
atas kata-kata, tindakan, dan ajaran Yesus yang membuktikan keilahian-Nya.
Yesus palsu tidak dapat menyelamatkan Anda. Jika kita tidak mendapatkan
identitas Yesus dengan benar, kita akan mati dalam dosa kita (Yohanes 8:24).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Alasan orang Kristen percaya pada keilahian Yesus adalah karena
kita “dipaksa” artinya tidak memiliki pilihan lain untuk sampai pada kesimpulan
ini dengan pengajaran yang jelas dari Kitab Suci. Penting untuk mendapatkan
identitas Yesus karena jika kita menyangkal keilahian Yesus maka kita tidak
memiliki Bapa (1 Yohanes 2:23; lih. Yoh 5:23). Berikut adalah 10 alasan Alkitab
untuk keilahian Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1: Alkitab Mengajarkan Bahwa Ada Satu Tuhan
Yang Benar</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ini penting untuk dipahami karena banyak penentang keilahian Yesus
salah paham tentang apa yang diyakini orang Kristen tentang Tritunggal. Orang
Kristen percaya apa yang diajarkan Alkitab—bahwa hanya ada satu Allah yang
benar dan hidup (Ulangan 6:4; lih. 1 Korintus 8:6). Namun, kita tidak boleh
mengacaukan monoteisme (kepercayaan pada satu Tuhan) dengan Unitarianisme
(kepercayaan bahwa keberadaan Tuhan dimiliki oleh satu orang). Keilahian Yesus
adalah bagian dari doktrin Trinitas, yang menyatakan bahwa di dalam satu Wujud
yaitu Allah, secara kekal ada tiga pribadi yang sederajat dan seabadi, Bapa,
Putra, dan Roh Kudus. Masing-masing adalah pribadi yang berbeda, namun
masing-masing diidentifikasi sebagai Allah: Bapa (1 Korintus 8:6), Anak
(Yohanes 1:1–3; Roma 9:5), dan Roh (Kisah Para Rasul 5:3–4). Kita juga harus
ingat bahwa bukan Bapa atau Roh yang menjadi inkarnasi; itu adalah Anak
(Yohanes 1:14) dan Ia lahir di bawah Hukum Taurat (Galatia 4:4). Inilah
sebabnya, dalam kemanusiaan-Nya, Yesus berdoa kepada Bapa (Matius 26:39, 42). Doktrin
Trinitas terungkap antara Perjanjian Lama dan Baru melalui inkarnasi Yesus dan
pencurahan Roh Kudus. Tuhan tidak berubah antara Perjanjian Lama dan Baru,
menjadi Tuhan Unitarian di Lama dan Tuhan Trinitas di yang baru. Tuhan selalu
Tritunggal, tetapi wahyu khusus tentang keilahian Yesus terjadi dalam
Perjanjian Baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2: Alkitab Mengajarkan Bahwa Yesus Sudah Ada
Sebelum Dunia Ada</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Perjanjian Baru dalam beberapa bagian dengan jelas mengajarkan
bahwa Yesus ada dalam kekekalan sebelum kelahiran-Nya di Betlehem. Kejadian 1:1
memberitahu kita, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Dalam
Yohanes 1:1 kita membaca kata-kata yang sama, “Pada mulanya.” Yohanes
memberitahu kita dalam Yohanes 1:1 bahwa pada mulanya adalah Firman (logos) dan
bahwa Firman itu tidak hanya bersama Allah tetapi adalah Allah. Firman ini
adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu pada saat penciptaan (Yohanes 1:3).
Yohanes 1:1 mengajarkan bahwa Firman itu kekal, Firman itu memiliki hubungan
yang kekal dengan Bapa, dan Firman tentang sifat-Nya adalah keilahian.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam doanya dalam Yohanes 17:3–5 Yesus mengacu pada
pra-eksistensi-Nya dan menggunakan istilah yang hanya dapat digunakan tentang
keilahian: Dan inilah hidup yang kekal, bahwa mereka mengenal Engkau
satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku
memuliakan Engkau di bumi, setelah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan
kepadaKu untuk dilakukan. Dan sekarang, Bapa, muliakan Aku di hadirat-Mu
sendiri dengan kemuliaan yang kumiliki bersamaMu sebelum dunia ada.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Memiliki hidup yang kekal berarti mengenal dua pribadi: Bapa dan
Yesus (lihat Yohanes 14:6-7; 16:3). Tetapi perhatikan, Yesus dibedakan dari
Bapa karena Yesuslah yang berbicara kepada Bapa. Kata ganti orang (aku, kamu, engkau)
dengan jelas menunjukkan bahwa ini adalah orang yang berbicara dengan orang
lain. Dalam percakapan ini, Putra berbicara tentang kemuliaan yang telah Dia
bagikan dengan Bapa sebelum dunia ada; kata-kata "di hadapanMu
sendiri" mengacu pada berbagi kemuliaan ilahi mereka. Yohanes 17:3–5
bukanlah contoh dari "sisi manusia" yang berdoa ke "sisi
ilahi" tetapi dari sisi ilahi, namun berinkarnasi (Yohanes 1 : 14)
pribadi, Putra, berkomunikasi dengan pribadi ilahi, tetapi tidak berinkarnasi,
Bapa di surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kata-kata Paulus dalam Filipi 2:5–8 mengajarkan tidak hanya
keilahian Yesus tetapi juga kepribadian yang berbeda dari Anak sebelum
inkarnasinya. Dalam perikop ini, Paulus menasihati orang Filipi untuk memiliki
sikap yang sama seperti Kristus Yesus yang “ada di bentuk Allah.” Kata-kata ini
muncul sebelum kata kerja mengosongkan, mengambil, dan menjadi dan menunjuk
pada pra-eksistensi dari yang “ada dalam rupa Allah.” Selain itu, Yesus tidak
menganggap kesetaraan yang Dia miliki dengan Allah Bapa, di masa lalu yang
kekal, sesuatu yang harus dipegang. Sebaliknya Ia “menjadi bukan apa-apa” </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">dengan melakukan dua hal: mengambil rupa
seorang hamba dan menjadi serupa dengan manusia. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Setelah masuk ke dalam keberadaan manusia Ia
merendahkan diri sampai mati di kayu Salib. Karena itu, setiap lutut akan
bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan (Filipi
2:10-11); hanya Allah yang harus disembah sebagai Tuhan (lihat Yesaya 45:23).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3: Yesus Adalah Pencipta Bukan Makhluk Ciptaan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Guru-guru palsu Kolose menganjurkan gagasan bahwa Yesus adalah
yang pertama dari banyak mediator lain yang diciptakan antara Allah dan
manusia. Dengan menggunakan kata khusus Yunani prōtotokos, “anak sulung,”
Paulus mengesampingkan gagasan tentang Yesus sebagai makhluk ciptaan.
"Anak sulung" tidak berarti "yang pertama diciptakan."
Sebaliknya, Paulus menggunakan istilah yang didasarkan pada sebutan kuno
otoritas, atau keunggulan, secara metaforis diberikan kepada anak sulung
(Kejadian 49:3–4; Keluaran 4:22). Dengan cara yang sama, Daud, anak bungsu dari
Isai, disebut sebagai “anak sulung” (Mazmur 89:20–27) yang memerintah Israel.
Manasye lahir pertama bagi Yusuf, tetapi Efraim, adik laki-lakinya, adalah
"anak sulung" karena posisinya seperti yang diberikan oleh
Yakub/Israel (Kejadian 48:13-20, Yeremia 31:9).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dengan menggambarkan Yesus sebagai “yang sulung atas segala
ciptaan,” Paulus mengatakan bahwa Dia adalah penguasa mutlak atas semua
ciptaan. Lebih jauh lagi, jika Paulus ingin menggambarkan Yesus sebagai makhluk
ciptaan, ia dapat menggunakan kata Yunani protoktistos, yang berarti
“diciptakan pertama kali.” Jadi mengapa ia tidak menggunakannya? Karena Paulus
tidak percaya Yesus diciptakan. Dengan menggambarkan Yesus sebagai “yang sulung
atas segala ciptaan,” Paulus mengatakan bahwa Dia adalah penguasa mutlak atas
semua ciptaan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Faktanya, bukti bahwa Yesus adalah yang tertinggi atas semua
ciptaan datang dalam Kolose 1:16. Di sini, Paulus benar-benar mengesampingkan
gagasan bahwa Yesus adalah makhluk ciptaan karena ia menghadirkan Yesus sebagai
Pencipta seluruh alam semesta yang ada dengan daya cipta-Nya (Yohanes 1:1–3;
Ibrani 1:2, 8-10). Alasan Yesus dapat “menciptakan segala sesuatu” adalah
karena “di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan Ketuhanan secara fisik” (Kolose
2:9). Kata Yunani untuk “Ketuhanan,” theotēs, mengacu pada “keadaan Tuhan.” </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Hanya Tuhan yang dapat menciptakan (Yesaya
42:5, 44:24, 45:18).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4: Yesus Mengidentifikasi Dirinya sebagai
Ilahi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pada hari raya Pondok Daun dalam perjumpaan-Nya dengan orang-orang
Farisi (Yohanes 8:13), Yesus berkata kepada mereka, “Aku berkata kepadamu,
bahwa kamu akan mati dalam dosamu, karena jikalau kamu tidak percaya bahwa
Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” (Yohanes 8:24). Orang-orang Yahudi
bereaksi terhadap pernyataan Yesus dengan bertanya kepadaNya, “Siapakah Engkau?”
(Yohanes 8:25).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus memberi tahu orang-orang Yahudi siapa Dia sebenarnya: “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham ada, Aku adalah Aku” (Yohanes
8:58). Pernyataan "Aku adalah Aku" (ego eimi, YHVH) ini adalah contoh
paling jelas dari pernyataan Yesus, "Akulah Yahweh," dari latar
belakangnya dalam kitab Yesaya (Yesaya 41:4; 43:10-13, 25; 46:4 ; 48:12; lih
Yoh 13:19).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini adalah kata-kata (ego eimi, YHVH) yang menyebabkan tentara
Romawi jatuh ke tanah setelah mereka datang untuk menangkap Yesus di Taman
Getsemane (Yohanes 18:6). Orang jatuh dalam pelayanan Kristen yang penuh dengan
urapan Roh Kudus, sudah biasa kita saksikan sekarang di youtube atau pengalaman
nyata dalam kebaktian-kebaktian yang dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus. Identifikasi
eksplisit Yesus tentang diriNya dengan Yahweh dari Perjanjian Lama adalah
mengapa para pemimpin Yahudi ingin melempari Dia dengan batu karena mereka
menganggap Yesus melakukan penghujatan (lihat Yohanes 5:18; 10:33).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5: Para Rasul Mengidentifikasi Yesus sebagai
Tuhan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Baik Yesus maupun para rasulnya mengidentifikasi Dia sebagai yang
ilahi. Rasul Petrus menggambarkan Yesus sebagai "Allah dan Juruselamat
kita" (2 Petrus 1:1; lih. Titus 2:13) dan meminta orang-orang percaya
untuk "menghormati Kristus, Tuhan, sebagai Yang Kudus" (1 Petrus
3:15). Saudara tiriNya sendiri, Yakobus, yang pada mulanya tidak percaya
(Yohanes 7:5), menggambarkanNya sebagai "Tuhan yang mulia" (Yakobus
2:1; lih. 1 Korintus 2:8; Mazmur 24:7-8). Orang atau nabi apa yang dapat
digambarkan dengan cara ini? Rasul Yohanes juga mengaitkan gelar dengan Yesus
yang hanya digunakan untuk Allah dengan menggambarkan Dia sebagai "Alfa
dan Omega" dan "Yang Pertama dan Yang Terakhir" (Wahyu 22:13;
1:8, 17–18; lih. Yesaya 44 :6). Penulis kitab Ibrani juga memiliki wawasan
tentang identitas Yesus Dalam Ibrani 1, penulis mengidentifikasi Yesus (Anak)
lebih tinggi dari nabi mana pun (ay. 1-2), di atas para malaikat (ay. 5), layak
kita menyembahNya (ay.6–8; lih. Mazmur 45:6–7), dan pencipta segala sesuatu
yang tidak dapat diubah (ay.2–3, 10; lih. Mazmur 102:25). Penulis Ibrani lebih
lanjut menyatakan bahwa Yesus "duduk di sebelah kanan takhta Allah"
(Ibrani 12:2; lih. Kis 2:30).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">6: Para Pemimpin Yahudi Mengakui Klaim Yesus
tentang Keilahian</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Salah satu bukti paling jelas tentang keilahian Yesus adalah
reaksi para pemimpin Yahudi terhadap kata-kata dan tindakan Yesus. Dalam Markus
2, Yesus tidak hanya menyembuhkan seorang lumpuh tetapi juga mengampuni
dosa-dosanya (Markus 2:5). Inilah alasan para ahli Taurat meneriakkan penghujatan,
karena hanya Allah yang dapat mengampuni dosa (Markus 2:7).19<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam persidanganNya di hadapan Sanhedrin, Yesus sekali lagi
dituduh melakukan penghujatan karena jawaban-Nya atas pertanyaan Imam Besar:
“Apakah Engkau Mesias, Anak Yang Terberkati?” (Markus 14:61) Yesus menjawab,
"Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan
Yang Mahakuasa, dan datang dengan awan-awan di langit" (Markus 14:62).
Kemudian Imam Besar merobek pakaiannya, menuduh Yesus menghujat, dan
menjatuhkan hukuman mati (Markus 14:64). Mengapa imam besar menanggapi seperti
itu? Karena Yesus mengutip dari Mazmur 110:1 dan Daniel 7:13–14 dan menerapkan
kata-kata itu pada diriNya sendiri. Dalam Daniel 7 Anak Manusia yang ilahi
datang sebelum Yang Lanjut Usianya, dan semua orang dan bangsa melayaniNya.
Orang-orang Farisi mengakui klaim ilahi Yesus di sini dan menuduhNya menghujat,
berniat untuk membunuhNya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">7: Gereja Awal dalam Perjanjian Baru Berdoa
kepada Yesus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Doa adalah sesuatu yang harus ditujukan kepada Allah saja, tetapi
Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk berdoa kepada-Nya (Yohanes 14:13-14;
16:26). Dalam kitab Kisah Para Rasul ketika Stefanus dilempari batu sampai
mati, dia memanggil Tuhan Yesus untuk menerima rohnya (Kisah Para Rasul 7:59).
Menariknya, istilah untuk "memanggil" (epikaloumenon) mengingatkan
seruan Petrus kepada orang-orang dalam Kisah Para Rasul 2:21 untuk
"menyeru" (epikaleshtai) Tuhan untuk diselamatkan. Paulus juga
menggambarkan jemaat Korintus sebagai mereka yang “menyeru [epikaleo] nama
Tuhan kita Yesus Kristus” (1 Korintus 1:2). Dalam Perjanjian Lama, orang
“menyeru” nama Yahweh (Yoel 2:32). Jemaat Korintus adalah orang-orang yang
menyebut Yesus sebagai Tuhan dalam doa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">8: Gereja Awal dalam Perjanjian Baru Menyembah
Yesus</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus menerima penyembahan dari manusia (Matius 2:2, 14:33, 28:9).
Salah satu contoh terbesar dari ini datang dari bibir Thomas ketika dia
berseru, "Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Jika Yesus tidak
ilahi, maka Tomas membuat kesalahan serius; tetapi Yesus tidak berusaha untuk
mengoreksi Tomas dalam penyembahannya. Namun Petrus (Kisah 10:25-26), Paulus
(Kisah 14:14-15), dan malaikat dalam Wahyu (Wahyu 22:8,9) semuanya mengoreksi
orang lain karena mencoba untuk menyembah mereka. Pengakuan keilahian di sini
tidak salah lagi, dengan jelas menunjukkan bahwa penyembahan hanya milik Allah
(Wahyu 22:9) karena Yesus menerima penyembahan Tomas kepadaNya (Yohanes 20:29).
Terlebih lagi, dalam kitab Wahyu, para tua-tua dan setiap makhluk di surga dan
di bumi menganggap penyembahan universal untuk "Dia yang duduk di atas
takhta dan Anak Domba" (Wahyu 5:11-14; lih. Yoh 1:29) .<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">9: Yesus Membuat Klaim Yang Tidak Dapat
Dilakukan Manusia</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yesus tidak hanya mengidentifikasi diri sebagai Tuhan, tetapi juga
menunjukkan keilahian-Nya melalui kata-kata dan tindakan-Nya. Yesus berkata
bahwa untuk memasuki Kerajaan Surga kita harus memanggilNya Tuhan (kurios, Roma
10:9; lih. Matius 7:21). Hanya dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan tidak
membawa Anda ke dalam Kerajaan, tetapi untuk masuk ke dalam Kerajaan itu Anda
harus mengakui Dia sebagai Tuhan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Masuknya ke dalam Kerajaan Allah, menurut
Yesus, bergantung pada pengetahuan seseorang tentang Dia dan pengetahuan timbal
baliknya orang itu tentang Dia. (Matius 7:23). Yesus bahkan menjanjikan
istirahat bagi semua orang yang datang kepada-Nya (Matius 11:28). Mungkinkah
Musa pernah membuat klaim seperti ini? Tidak! Bagaimana mungkin seorang manusia
dapat memberikan kelegaan kepada siapa pun dari Hukum Taurat?22 Yesus juga
menyatakan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi”
(Matius 28:18). Allah tidak pernah memberikan kepada manusia atau nabi mana pun
semua otoritas di surga dan di bumi, tetapi otoritas yang sama ini diberikan
kepada Anak Manusia dalam Daniel 7:13–14 (lihat juga Matius 26:64).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">10: Yesus Adalah Anak Allah</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sering ditunjukkan bahwa kata-kata “Anak Allah” bukanlah gelar
eksklusif untuk Yesus. Misalnya, dalam Perjanjian Lama Israel disebut anak
Allah (Keluaran 4:22-23; Hosea 11:1), raja disebut anak Allah (Mazmur 2:7), dan
para malaikat disebut anak Allah (Ayub 38: 7). Bahkan dalam Perjanjian Baru,
Adam dan orang-orang percaya disebut sebagai anak-anak Allah (Lukas 3:38; Roma
8:14). Namun, ada perbedaan antara anak angkat dan Anak Allah yang relasional,
yang terakhir pada dasarnya adalah Allah. Lebih dari siapa pun yang pernah
hidup di bumi ini, Yesus sang Mesias secara unik berhak disebut Anak Allah
(Yohanes 1:49, 11:27) – “Yang unik, yang adalah Allah” (monogenēs theos – lihat
Yohanes 1:18 NLT).23<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apapun yang Yesus katakan tentang diriNya pasti cukup provokatif
bagi para pemimpin Yahudi untuk menyerukan hukuman mati atas tuduhan
penghujatan itu. Dalam pengadilan Yesus di hadapan Pilatus, para pemimpin
Yahudi dengan jelas memahami bahwa penggunaan istilah ini oleh Yesus tidak
hanya umum, karena mereka ingin Dia dihukum mati: “Kami memiliki hukum, dan
menurut hukum itu Dia harus mati karena Dia telah menjadikan diriNya Anak
Allah” (Yohanes 19:7; lih. Yoh 10:36). Menurut Hukum, adalah penghujatan untuk
menggunakan nama Tuhan (Imamat 24:16). Oleh karena itu, dengan menyebut diriNya
sebagai Anak Allah, Yesus mengklaim untuk berbagi "hak dan otoritas Allah
sendiri (lih. [Yohanes] 1:34; 5:19-30)." Orang yang mengatakan bahwa Yesus
tidak pernah mengaku sebagai Tuhan harus menjawab mengapa Dia disalibkan atas
tuduhan penghujatan. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Arti penting dari
hal ini adalah bahwa kegagalan untuk percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah
membawa penghakiman karena kita sudah mati dalam dosa-dosa kita (lihat Yohanes
3:18, Efesus 2:1), tetapi percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah membawa
kekekalan kehidupan (lihat Yohanes 3:15–17, 6:40, 20:31).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk menjadi gambaran dan rupa Kristus Nyata dalam hidup orang
Kristen, Dalam tulisan ini, kita akan belajar dan memiliki pemahaman untuk
membentuk kita menjadi Duta Kerajaan Surga, yang berbicara tentang:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ol><li><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Proklamasi Kerajaan</span></b></li><li><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mengenal Seperti Apakah Yesus</span></b></li><li><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">T</span></b><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">ransformasi Kehidupan Manusia Supaya
Menjadi Seperti Yesus</span></b></li><li><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sepuluh Cara Yesus Berhubungan Dengan Kerajaan </span></b></li><li><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">C</span></b><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">ara Kerajaan Allah Datang</span></b></li><li><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apa yang Yesus proklamasikan dan
praktikkan dalam Kerajaan Surga di Bumi?</span></b></li><li><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apa yang Yesus Lakukan Selama
Pelayanan-Nya di Dunia?</span></b></li></ol><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="text-indent: -36pt;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Proklamasi Kerajaan</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Singkatnya, Injil Markus adalah proklamasi naratif bahwa Yesus
adalah Mesias dan Anak Allah. </span><span style="font-size: 12pt;">Artinya Yesus
adalah Allah, yang oleh orang Jahudi disebut Tuhan yang mengalami kematian dan
kebangkitanNya membayar hukuman atas dosa-dosa kita dan mencapai kemenangan
atas Setan, dosa, dan kematian. Dengan pengumuman yang menggembirakan ini
datanglah panggilan kepada semua orang percaya untuk iman dan pemuridan menyangkal
diri, memikul salib dan mengikut Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang dimaksud dengan proklamasi Kerajaan Allah? Paulus
menegaskan bahwa Kerajaan Allah bukanlah masalah memelihara hukum-hukum ritual,
tetapi memiliki hati yang baru (Yehez 36:26; 2 Kor 5:17; Titus 3:5) – tentang
kasih akan Allah dan iman kepada Anak, yang menuntun kita untuk menaati perintah-perintah-Nya,
karena “barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku (Yoh 14:23).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang terjadi selama proklamasi Kerajaan? Saat Yesus
memproklamirkan Kerajaan Allah, Dia menunjukkan belas kasihan-Nya dengan
memanggil semua orang untuk bertobat. Kita dapat bersyukur atas anugerah yang
Allah berikan kepada kita, bertobat dari dosa-dosa kita dan beristirahat dalam
belas kasihan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tentang apakah proklamasi pemberitaan Kristus? Tentang Kerajaan
Surga dan Kerajaan Allah. Mat 3:2; 4:17; 10:7; Mark 1:15; Kami dengan
sungguh-sungguh menyatakan bahwa Allah mengasihi anak-anak-Nya di setiap bangsa
di dunia. Allah Bapa telah memberi kita kelahiran ilahi sebagai jalan masuk ke
dalam Kerajaan Surga di bumi ini, kehidupan yang tak tertandingi, dan kurban
penebusan tak terbatas dari Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus. Dengan kuasa
Bapa, Roh Kudus, Yesus bangkit kembali dan memperoleh kemenangan atas maut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus berdiri teguh dalam tradisi ini. Asosiasinya tentang pribadi
dan pelayananNya dengan "kedatangan Kerajaan" menunjukkan bahwa Dia
merasakan bahwa campur tangan Tuhan yang besar dalam sejarah telah tiba dan
bahwa Dia adalah agen dari intervensi itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada pandangan pertama, Proklamasi Kerajaan mungkin tampak sebagai
misteri yang agak luas untuk direnungkan. Asumsi ini akan benar, karena misteri
khusus ini mencakup keseluruhan pelayanan publik Kristus, tetapi, terlebih
lagi, keseluruhan kemanusiaan Kristus. Misteri Inkarnasi itu sendiri,
mewartakan Kerajaan Allah dan mengundang kita untuk berbagi dalam terang Sabda
yang hidup. Kata-kata pertama yang diucapkan Tuhan kita dalam Injil Markus
menyatakan fakta ini: “Inilah saatnya penggenapan. Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil.” (Markus 1:15)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Meskipun tidak ada garis waktu sejarah yang tepat yang
menyelaraskan keempat Injil, momen proklamasi dalam Injil Markus ini dilakukan
pada awal pelayanan publik Kristus di Galilea. Bahkan sebelum Dia melakukan
banyak mukjizat publik, yang dengannya firman-Nya tersebar jauh dan luas,
Kristus menyatakan bahwa “Kerajaan Allah sudah dekat,” bahwa Dia, yang adalah
Allah, telah datang sebagai penguasa atas semua. Mewartakan hal ini pada saat
seperti itu selama pelayanan-Nya menarik perhatian kita pada pertimbangan bahwa
kedaulatan-Nya dalam Kerajaan tidak sepenuhnya ditentukan oleh mukjizat-Nya
yang menakjubkan atau firman-Nya yang bersemangat, tetapi bahwa hal-hal ini
berkembang dari tindakan kasih yang merupakan kemanusiaan-Nya; bahwa Dia adalah
'Firman yang menjadi manusia yang diam di antara kita' (lih. Yoh 1:14) dan
dengan merendahkan kemanusiaan kita itulah Kristus sepenuhnya menyatakan
Kerajaan Allah; dalam tindakan kasih inilah Dia mengundang kita untuk mengubah
diri kita sendiri dan menerima Injil damai sejahtera-Nya, melalui pertolongan
Roh Kudus yang bekerja di dalam diri kita mulai dari roh kita sendiri yang
diperbaharui.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menyatakan misi
yang menakjubkan untuk menghidupi ajaran Kristus dan menyebarkan kabar gembira
tentang kasih-Nya: “Betapa indahnya Langkah kaki mereka yang memberitakan Injil
damai sejahtera, dan membawa kabar gembira tentang hal-hal yang baik!” (Rm.
10:15)</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Paulus mengacu pada Injil yang
sama yang Kristus beritakan kepada murid-murid-Nya. Selama hidup-Nya di bumi,
Tuhan kita, sebagai pribadi kedua dari Trinitas, bertindak dalam kepenuhan
Allah, dengan Roh Kudus dan Bapa, untuk menyatakan damai ini: “Roh Tuhan ada
padaKu, karena Ia telah mengurapi Aku</span><span style="font-size: 12pt;">
</span><span style="font-size: 12pt;">untuk membawa kabar gembira kepada orang miskin. Dia telah mengutus Aku
untuk menyatakan kebebasan bagi para tawanan dan pemulihan penglihatan bagi
orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, dan untuk mengumumkan
satu tahun yang diterima Tuhan.” (Lukas 4:18-19) Kata-kata Kristus ini
merangkum Injil damai sejahtera yang diberitakan melalui setiap pikiran,
tindakan, dan perkataan-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam menengahi seluruh kehidupan Kristus, kita melihat bahwa Dia
menyatakan kerajaan-Nya hanya dengan menjalani kehidupan Ilahi-Nya di bumi ini.
Dia menjalankan sepenuhnya perintah terbesar yang Dia khotbahkan: “Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap
akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu” dan “Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.” (Markus 12:30-31) Inilah kepenuhan kehidupan Kristen!
Dengan mengikuti teladan Kristus, kita dipanggil untuk mengubah diri kita
sendiri dan menyesuaikan diri kita lebih lama lagi dengan Kristus untuk
menghidupi Injil damai sejahtera ini. Khususnya dalam pergumulan yang melanda
dunia kita saat ini, kita dipanggil untuk mengikuti teladan Kristus dan pergi
keluar sebagai 'domba di tengah-tengah serigala' untuk mewartakan Injil
perdamaian dengan hidup kita. (lih. Mat 10:16) Karena itu, marilah kita maju
dan membagikan kabar baik Injil; mari kita maju dan membagikan kabar baik
tentang Kristus!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Setelah Pembaptisan-Nya, Markus menceritakan bahwa Yesus “datang
ke Galilea mewartakan Injil Allah: … ‘Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah
dan percayalah kepada Injil’” (Mrk 1:14-15). Kata yang kami terjemahkan sebagai
“bertobat” dalam bahasa Yunani adalah “metanoeite,” atau “metanoia” – menurut
Merriam Webster, ini berarti “perubahan hati yang transformatif”. Jadi ketika
Tuhan kita memanggil kita untuk bertobat, Dia tidak memanggil kita untuk
memperbaiki cara kita saja, tetapi seluruh cara keberadaan kita. Dia tidak
memanggil kita untuk sekadar ketaatan ritual aturan Perjanjian Lama, seperti
umumnya dilakukan oleh gereja tradisi, tetapi untuk perubahan hati sepenuhnya.
Dia memanggil kita untuk memukul dada kita dan, seperti pemungut cukai,
berkata, "Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa" (Luk 18:13). Hati
kita yang keras harus dilembutkan dan harus kembali kepada Bapa kita – seperti
yang Tuhan katakan melalui nabi Maleakhi “kembalilah kepada-Ku, supaya Aku
kembali kepadamu” (Mal 3:7).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Inti proklamasi Yesus adalah panggilan kepada manusia yang sudah
jatuh ke dalam dosa yang rentan terhadap penyakit yang membawa kepada kematian,
supaya dapat diampuni dosanya, mengalahkan pendakwa menyembuhkan penyakitnya
dan hidup kekal bersama Yesus selamanya. Untuk memungkinkan terwujud apa yang
diharapkan oleh misi Yesus Kristus dari setiap orang, maka kita perlu belajar
dari kepribadian Yesus sendiri. Sebagai manusia, bagaimana mengenal kepribadian
Yesus? Meskipun Dia “tidak memiliki keindahan keagungan untuk menarik kita
kepada-Nya...” (Yesaya 53:2), kepribadian Yesuslah yang menarik manusia
kepada-Nya. Dia adalah pria yang berkarakter hebat. Semakin kita memahami
seperti apa Yesus itu, semakin kita dapat berusaha untuk meniru karakter-Nya.
Ketika kita sudah memiliki karakter seperti Yesus, maka proklamasi dan praktek
Kerajaan yang dijalankan oleh Yesus Kristus menjadi hal yang biasa</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">kita jalankan dalam kehidupan sehari-hari
selagi kita masih hidup di dunia ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/proklamasi-dan-praktek-kerajaan-surga.html" target="_blank"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Berlanjut ke Bagian 2</span></a></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-4587424776839141612022-08-19T21:11:00.003+07:002022-09-14T08:11:40.912+07:00BAPTISAN YESUS ADALAH PENGUMUMAN RAJA SURGA HADIR DI BUMI<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">BAPTISAN YESUS PENGUMUMAN RAJA SURGA
HADIR DI BUMI</span></p><p style="text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/08/sekolah-proses-pembentukan-raja-yesus.html" target="_blank">lanjutan sebelumnya <span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 24px; text-align: left;">SEKOLAH PROSES PEMBENTUKAN RAJA YESUS KRISTUS</span></a></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Baptisan Kristus secara luar biasa
menunjukkan ketiga Pribadi Trinitas pada saat yang sama: Anak dibaptis, Roh
Kudus turun, dan Bapa berbicara dari surga. Dalam peristiwa ini, Bapa dan Roh
Kudus menegaskan keilahian Kristus, dan Yesus tunduk pada kehendak Bapa-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Itu terjadi pada masa itu bahwa Yesus
datang dari Nazaret di Galilea dan dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Saat
keluar dari air, dia melihat langit terkoyak dan Roh, seperti merpati, turun ke
atasnya. Dan … suara datang dari surga, “Engkau adalah Putraku yang terkasih;
denganmu aku sangat senang.” (Markus 1:9-11)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya di
dunia, Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang ditunjuk. Yohanes telah
berkeliling, mengumumkan kedatangan Mesias kepada orang-orang di seluruh
wilayah Yerusalem dan Yudea. Yohanes memanggil orang-orang untuk mempersiapkan
kedatangan Mesias dan bertobat, berbalik dari dosa-dosa mereka, dan dibaptis.
Dia menunjukkan jalan kepada Yesus Kristus. Sampai saat ini, Yesus telah
menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia dalam ketidakjelasan yang tenang.
Tiba-tiba, Dia muncul di tempat kejadian, berjalan ke Yohanes di Sungai Yordan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Yesus datang kepada Yohanes,
Yohanes ragu-ragu untuk membaptisnya. Baptisan Yohanes adalah baptisan
pertobatan, dan Yesus tidak memiliki apa pun yang perlu Dia pertobatkan. Lalu
mengapa Yesus bersikeras untuk dibaptis? Dengan memilih untuk dibaptis, Yesus
menggenapi semua kebenaran – mempersiapkan diri-Nya untuk menjadi korban yang
sempurna bagi mereka yang akan ditebusNya untuk menjadi warga Kerajaan Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Catatan dalam Matius menunjukkan hal
ini:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kemudian Yesus datang dari Galilea
kepada Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis olehnya. Yohanes mencoba
mencegahnya, dengan mengatakan, “Saya yang perlu dibaptis oleh Anda, namun Anda
datang kepada saya?” Yesus berkata kepadanya sebagai jawaban, "Lakukan
saja <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sekarang, karena demikianlah
sepatutnya bagi kita untuk menggenapi semua kebenaran." Kemudian dia
mengizinkannya. (Matius 3:13-15)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada awal pelayanan Yesus Kristus, Dia
melakukan perjalanan dari Galilea ke Sungai Yordan. Yohanes Pembaptis ada di
sana berkhotbah dan membaptis orang-orang. Yesus pergi kepada Yohanes dan
meminta untuk dibaptis. Yohanes tidak mau melakukannya, karena menurutnya Yesus
lah yang harus membaptisnya. Dia bertanya kepada Yesus mengapa Dia perlu
dibaptis. Yesus menjelaskan bahwa Dia perlu dibaptiskan untuk patuh pada
perintah-perintah Bapa Surgawi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">“Yohanes turun ke dalam air dan
membaptis Dia.“ Dan Yesus, ketika Dia dibaptis, langsung keluar dari air; dan
Yohanes melihat, dan lihatlah, langit terbuka baginya, dan dia melihat Roh
Allah turun seperti burung merpati dan menerangi Yesus. “… lihatlah, dia
mendengar suara dari surga, berkata, Ini adalah Putraku yang terkasih, yang
kepadanya aku berkenan. Dengarkanlah dia.” (King James Bible.)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes merasa sangat tidak memenuhi
syarat untuk melakukan apa yang Yesus minta darinya. Sebagai pengikut Kristus,
kita sering merasa tidak mampu untuk memenuhi misi yang Tuhan panggil untuk
kita lakukan. Mengapa Yesus meminta untuk dibaptis? Pertanyaan ini telah
membingungkan para pelajar Alkitab sepanjang zaman. Yesus tidak berdosa; Dia
tidak perlu dibersihkan, Dia tidak perlu pertobatan. Tidak, tindakan baptisan
adalah bagian dari misi Kristus untuk datang ke bumi. Seperti imam-imam Allah
sebelumnya — Musa, Nehemia, dan Daniel — Yesus mengaku dosa atas nama
orang-orang di dunia. Demikian juga, Dia mendukung pelayanan baptisan Yohanes.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Baptisan Yesus adalah unik. Ini berbeda
dengan "baptisan pertobatan" yang dilakukan Yohanes. Itu bukan
"baptisan Kristen" seperti yang kita alami masa sekarang ini.
Baptisan Kristus adalah langkah ketaatan pada awal pelayanan publiknya untuk
mengidentifikasi diriNya dengan pesan pertobatan Yohanes dan gerakan kebangunan
rohani yang telah dimulainya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dengan tunduk pada air baptisan, Yesus
menghubungkan diri-Nya dengan mereka yang datang kepada Yohanes dan bertobat.
Dia juga menjadi contoh bagi semua pengikutnya. Baptisan Yesus juga merupakan
bagian dari persiapanNya untuk pencobaan Setan di padang gurun. Baptisan adalah
bayangan dari kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus. Dengan melakukan
baptisan, Yesus mengumumkan awal pelayanan-Nya di bumi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah Bapa berbicara dari surga, Allah
Anak dibaptis, dan Allah Roh Kudus turun ke atas Yesus seperti burung merpati. Merpati
yang melambangkan Roh Kudus adalah tanda persetujuan langsung dari keluarga
surgawi Yesus. Ketiga anggota Trinitas muncul untuk menyemangati Yesus. Manusia
yang hadir dapat melihat atau mendengar kehadiran mereka. Ketiganya memberikan
kesaksian kepada para pengamat bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Raja Yang
Diutus ke bumi dari surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes telah mengabdikan hidupnya untuk
mempersiapkan kedatangan Yesus. Dia telah memfokuskan semua energinya pada saat
ini. Hatinya tertuju pada ketaatan. Namun, hal pertama yang Yesus minta dia
lakukan, Yohanes menolak. Yohanes menolak karena dia merasa tidak memenuhi
syarat, tidak layak untuk melakukan apa yang Yesus minta. Apakah Anda merasa
tidak mampu untuk memenuhi misi Anda dari Tuhan? Yohanes merasa tidak layak
bahkan untuk melepaskan sepatu Yesus, namun Yesus berkata bahwa Yohanes adalah
yang terbesar dari semua nabi (Lukas 7:28). Jangan biarkan perasaan tidak mampu
menahan Anda dari misi yang ditunjuk Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dan dia berkhotbah, dengan mengatakan,
“Setelah aku, datang Dia yang lebih kuat dari aku, yang sandalNya tidak layak
untuk kubuka dan kulepaskan. Aku telah membaptis kamu dengan air; tetapi Ia
akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” (Markus 1:7,8 RSV)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam Injil Menurut Markus, kita bertemu
sejumlah orang yang berbicara tentang Yesus, yang memberikan penilaian mereka
tentang siapa Dia. Yang pertama adalah Yohanes Pembaptis. Inilah yang dia
katakan: “Setelah aku, kemudian datang Dia yang lebih kuat dariku, yang
sandalnya tidak layak aku bungkukkan dan kulepaskan. Aku telah membaptis kamu
dengan air; tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sekarang untuk memahami pentingnya hal
ini, mari kita tanyakan dulu siapa Yohanes Pembaptis itu. Kita tahu banyak
tentang pria ini. Ia lahir sekitar tahun 5 SM dari orang tua Yahudi yang saleh,
keduanya berada di garis imam di Israel. Ia dibesarkan di daerah perbukitan
Yudea.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Keadaan kelahirannya tidak biasa. Ketika
ayahnya Zakharia sedang melakukan tugas imamatnya di bait suci di Yerusalem,
seorang malaikat Bernama Gabriel menampakkan diri kepadanya dan berjanji bahwa
dia, meskipun sudah lanjut usia, akan menjadi ayah dari seorang putra. Dia
harus menamai anak laki-laki itu Yohanes dan membesarkannya sebagai seorang
Nazarite (membuat nazar, janji kepada Tuhan), seperti orang-orang hebat
Perjanjian Lama, Simson dan Samuel. Zakharia diberitahu bahwa Yohanes akan
dipenuhi dengan Roh Kudus sejak kelahirannya dan akan mempersiapkan umat Israel
untuk kedatangan Tuhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hal pertama yang perlu diperhatikan
tentang Yohanes dalam Injil Markus adalah bahwa ia adalah seorang dari padang
gurun. Dia tampaknya menghabiskan tahun-tahun awalnya dalam pengasingan di
padang pasir dekat rumahnya, di sebelah Barat Laut Mati. Dia mulai diperhatikan
oleh orang lain sekitar tahun 26 Masehi (dia juga menunggu 30 tahun sejak
kelahirannya baru tampil). Pada salah satu tahun cuti panjang Israel ketika
orang-orang telah dibebaskan dari pekerjaan di ladang dan memiliki waktu luang
untuk hal-hal lain. Yohanes mulai berkhotbah di padang gurun di tepi Sungai
Yordan. Dia pasti sosok yang mencolok, berpakaian dengan bulu unta, mengenakan
ikat pinggang kulit di pinggangnya. Dia hidup sederhana—dengan belalang yang
dia kumpulkan di tempat-tempat belantara dan dengan madu hutan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yohanes langsung mengingatkan
orang-orang tentang nabi besar Perjanjian Lama Elia. Elia </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">juga pernah menjadi orang yang berkeliaran di
gurun. Dia juga telah mencemooh kemewahan dan korupsi orang kaya dan para penguasa.
Dia datang ke orang-orang sezamannya entah dari mana, segar dari persekutuan
dengan Allah yang hidup.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Umat Allah, bangsa Israel, tahu dari
sejarah mereka tentang padang gurun. Di sanalah Tuhan telah membimbing dan
menyediakan bagi mereka segala kebutuhan hidup mereka setelah pelarian ajaib
mereka dari Mesir. Para nabi seperti Hosea, Amos, dan Yesaya sering berbicara
tentang periode padang gurun itu sebagai masa keputraan sejati Israel kepada
Allah. Ketika para nabi itu memanggil orang-orang di generasi mereka untuk
bertobat, mereka memanggil mereka kembali ke awal sejarah Allah dengan
umat-Nya. Itu adalah panggilan untuk kembali ke padang gurun, untuk kembali
kepada Tuhan dan hubungan dekat yang mereka kenal dengan Dia di sana.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Itulah mengapa sangat penting bagi
orang-orang di zaman Yohanes sehingga dia mengembara di tempat-tempat gurun dan
berkhotbah di padang gurun. Pesannya juga merupakan panggilan pertobatan yang
jelas, pedih, dan kuat. Dia memanggil orang-orang kembali kepada Tuhan, ke awal
yang baru dalam hubungan mereka dengan-Nya. Mereka harus menyadari kembali
ketergantungan mereka pada Tuhan langit dan bumi. Mereka harus menukar
kebanggaan dengan kerendahan hati. Mereka harus mengakui pengembaraan mereka
dan mengakui dosa-dosa mereka. Mereka harus melarikan diri dari murka yang akan
datang. "Menyesali! Menyesali! Menyesali! dan bertobat" adalah beban
dari pesan Yohanes.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ciri baru dalam hal ini adalah
panggilannya kepada orang-orang untuk dibaptis. Orang Israel telah mengetahui
tentang baptisan air. Itu adalah ritus yang digunakan untuk menerima proselit
ke dalam komunitas iman. Kita telah belajar dari penemuan Qumran bahwa
komunitas agama di Israel juga menggunakan baptisan air sebagai ritus inisiasi.
Tapi di sini ada sesuatu yang direkomendasikan untuk semua umat Tuhan. Desakan
Yohanes untuk pembaptisan adalah tanda kenabian, begitu unik dan mencolok bagi
generasinya sehingga ia hanya dikenal sebagai Yohanes Pembaptis atau Yohanes Sang
Pembaptis. Sungguh suatu tontonan yang luar biasa, berdiri di tengah-tengah air
sungai Yordan, membaptis orang-orang satu demi satu ketika mereka mengakui
dosa-dosa mereka.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pria ini membuat kesan yang sangat besar
pada generasinya. Meskipun dia tinggal di padang gurun dan berkhotbah di tepi
sungai Yordan, orang-orang datang kepadanya dari mana-mana, tidak hanya orang
pedesaan dari daerah sekitar Yudea tetapi juga banyak orang dari Yerusalem,
termasuk para pemimpin agama pada zamannya. Selama hampir 400 tahun tidak ada
nabi yang muncul di Israel, tetapi orang-orang yang mendengar Yohanes Pembaptis
tahu bahwa dia datang dengan firman yang otentik dari Allah. Dia adalah manusia
pada zamannya, </span><i style="font-size: 12pt;">man of the hour</i><span style="font-size: 12pt;">. Khotbahnya yang berani adalah hal yang
paling menarik yang telah terjadi di Israel untuk waktu yang lama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini memberi pesan pada kata-katanya
tentang Yesus makna khusus. Yohanes dianggap—tidak seperti siapa pun dalam
ingatan—sebagai orang yang berbicara dari Allah kepada siapa firman Tuhan telah
datang. Dia menggambarkan dirinya dalam kata-kata Perjanjian Lama dari Yesaya,
Maleakhi dan Keluaran sebagai "utusan" dari Tuhan, "sebuah suara
yang berseru di padang gurun, `Persiapkan jalan bagi Tuhan.'" Terkenal dan
berpengaruh meskipun dia menjadikan dirinya sederhana, Yohanes dengan demikian
menolak untuk menarik perhatian pada dirinya sendiri. Dia melihat dirinya
sebagai saksi, jari yang menunjuk, suara yang menyatakan orang lain. Orang yang
dibicarakannya adalah putra sepupu ibunya, Yesus, dari Nazaret kecil. “Setelah
aku,” bentak Yohanes, “datanglah Dia yang lebih kuat dariku.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Segala sesuatu tentang pelayanan
Pembaptis menjadi saksi lebih dari sekedar kuasa manusia. Bagaimana dia menarik
orang-orang dari desa dan dusun dan kota-kota yang ramai untuk datang kepadanya
di padang pasir? Dari mana magnet yang menarik orang ke sisinya dan membuat
mereka mau menerima baptisan di tangannya? Dari mana kekaguman terhadapnya
terbangun di hati para guru agama yang terpelajar dan penguasa yang berkuasa?
Tidak ada seorang pun yang telah menggoyahkan suatu budaya sampai ke
dasar-dasarnya seperti yang dilakukan Yohanes dalam kebangkitannya yang meroket
menjadi terkenal. Tapi dia mendiskon semua itu. Dia menunjuk dari dirinya
sendiri ke seseorang yang lebih kuat darinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tapi dia melangkah lebih jauh.
"Saya tidak layak," dia mengumumkan, "untuk membungkuk dan
melepaskan tali sandalnya." Itu, seperti yang Anda tahu, adalah layanan
yang sangat kasar. Itu adalah sesuatu yang tidak diharapkan dilakukan oleh siswa
atau murid, bahkan untuk seorang rabi yang dihormati. Hanya seorang budak yang
akan membungkuk dan melepaskan sandal seseorang. Tetapi Yohanes berkata, “Saya
tidak layak melakukan itu untuk Dia yang akan datang setelah saya.” Dengan kata
lain, “Dia jauh lebih unggul dari saya sehingga merupakan kehormatan besar bagi
saya untuk melakukan bagi-Nya pelayanan seorang budak.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bayangkan efeknya atas para
pendengarnya! Semua orang menganggap Yohanes sebagai orang suci. Dia hidup
tanpa cela, mencintai kebenaran, membenci kejahatan, berjalan dengan pikiran
tunggal dalam kehendak Tuhan. Orang-orang sezamannya melihatnya sebagai raksasa
moral dan spiritual. Tetapi Yohanes menolak untuk menikmati kekaguman mereka
atau untuk memupuk pengikut pribadi. “Lihatlah Yesus,” katanya; "Dia
sangat layak."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pesannya sama ketika Yohanes
membandingkan pekerjaannya dengan Dia yang akan mengikutinya. “Aku telah
membaptis kamu dengan air, tetapi dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Yohanes
sedang melakukan sesuatu dalam urutan alami dunia fisik; Yesus akan melakukan
pekerjaan di alam Roh. Yohanes melakukan apa yang bisa dilakukan orang biasa;
Pekerjaan Yesus akan menjadi mukjizat, terobosan kekuatan surgawi. Yohanes
dapat menerapkan air yang merupakan tanda lahiriah dari penyucian Tuhan; Yesus
akan membersihkan hati orang-orang dan membuat mereka baru dengan karunia Roh
Allah sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi Yohanes memberikan kesaksian
tentang identitas Yesus yang sebenarnya. Yohanes, yang dipandang oleh banyak
orang sebagai orang terbesar di generasinya, mengatakan, ”Inilah seseorang yang
jauh lebih hebat daripada saya.” Yohanes, orang yang paling suci, menyatakan
dirinya tidak layak untuk berlutut di hadapan Yesus. Yohanes, agen Yang
Mahatinggi, menunjuk kepada Dia yang datang untuk melakukan pekerjaan Tuhan di
bumi. Yohanes sedang mempersiapkan jalan Yesus dan memberitahu dunia bahwa di
dalam Dia, Yesus, Allah telah datang mengunjungi umat-Nya. Surga telah turun ke
bumi. Berbeda sekali, dan sangat lain dengan agama manapun yang selalu mengajarkan
umatnya untuk bisa masuk surga. Yohanes adalah suara yang berseru di padang
gurun, “Persiapkan jalan bagi Tuhan.” Biarlah bukit-bukit diratakan dan
lembah-lembah ditinggikan. Biarkan tempat-tempat yang kasar dibuat halus.
Biarlah ada jalan di tengah-tengah hutan belantara, dan lebih dalam lagi di
hati orang-orang, sebuah jalan yang disiapkan, jalan raya bagi Raja! Jalan bagi
Allah masuk ke dalam hati setiap manusia yang sudah siap oleh pemberitaan
tentang kedatanganNya. Allah adalah Roh, jadi, bukalah hati Anda supaya Roh
Allah masuk dan bersemayam di sana. Mengetahui keberadaan surga berarti masuk
ke dalam hati Anda yang dijadikan tempat tinggal Roh Allah. Jangan cari surga
di tempat lain, karena dimana ada Roh Allah, disitu ada surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa pendapat Anda tentang kesaksian
Yohanes? Apakah dia dalam pikiran Anda seorang nabi Tuhan yang sejati? Apakah
dia dalam suksesi Elia? Yesaya? Yeremia dan yang lainnya? Apakah dia
mengucapkan firman Tuhan tanpa rasa takut? Saya percaya dia melakukannya. Dan
itulah salah satu alasan saya percaya bahwa Yesus adalah Yang Mahakuasa yang
tak tertandingi, Yang secara unik layak, Yang memberikan Roh Kudus, Tuhan Allah
sendiri dari surga turun ke bumi menemui umat kepunyaanNya sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengapa, menurut Anda, Yohanes memberikan
kesaksian seperti ini? Dia tidak mendapatkan apa-apa dari itu. Faktanya,
khotbah semacam ini akhirnya menyebabkan dia dipenjara dan dieksekusi. Dia bisa
memiliki dunia di kakinya, sepertinya. Tapi dia memberikan semuanya dengan
menunjuk orang lain, seorang pria yang sedikit lebih muda, seorang kerabat.
Mengapa?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dia pasti merasakan panggilan Tuhan yang
memaksa untuk melakukan ini. Firman Tuhan pasti untuknya, seperti untuk
Yeremia, "api di tulangnya" sehingga dia tidak bisa berhenti
memproklamirkannya bahkan jika dia menginginkannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ya, dan dia pasti sangat percaya bahwa
Yesus memang Mesias yang dijanjikan Allah kepada </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Israel, bahwa Dia adalah firman abadi yang
menjadi manusia, Tuhan yang akan mengunjungi umat-Nya, membawa keselamatan, dan
mempersiapkan mereka menerima RohNya, Roh Allah, Roh Kudus untuk tetap
bersamanya selama-lamanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi Yohanes memproklamirkan iman ini
dan mengkhotbahkan firman ini dengan satu tujuan akhir: untuk memimpin semua
orang yang dia tuju kepada pertobatan. Yohanes telah mempertaruhkan seluruh
hidupnya pada keyakinan ini: di dalam Yesus, Allah akan melakukan sesuatu yang
baru. Di dalam Yesus, pemerintahan Raja Allah akan masuk ke dalam sejarah
manusia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Yohanes berdiri di
ambang peristiwa paling penting dalam sejarah dunia. Allah Abraham, Ishak dan
Yakub akan datang untuk menyelamatkan dan memerintah. Dan orang-orang,
semuanya, perlu dipersiapkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tidak ada cara untuk mempersiapkan jalan
Tuhan, untuk membuka hati kita bagi pemerintahan-Nya, selain dari pertobatan.
Dosa kita yang menutup jalan, pemberontakan kita yang menghalangi
kedatangan-Nya, kesombongan kita yang tidak menyisakan ruang bagi-Nya. Jadi
Yohanes memanggil semua pendengarnya untuk bertobat. Seperti yang dikatakan
oleh penulis Injil lainnya kepada kita, dia membuat panggilan itu eksplisit
untuk kelompok orang tertentu. “Hasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan,”
katanya. “Jangan hanya mengakui dosa-dosa Anda dan menerima baptisan, tetapi
berbaliklah kepada Tuhan dan mulailah hidup baru.” Jika Anda memiliki dua
mantel, katanya, maka bagikan dengan orang yang tidak memilikinya. Jika Anda
memiliki cukup makanan dan cadangan, berikan sebagian kepada yang lapar. Jika
Anda seorang pemungut cukai, maka memungut tidak lebih dari yang ditetapkan bagi
Anda. Tidak ada lagi mencongkel dan memeras orang miskin dengan </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">tidak berperasaan, tidak ada lagi keserakahan
dan pemerasan. Jika Anda seorang tentara, katanya, “jangan merampok siapa pun
dengan kekerasan atau tuduhan palsu dan puaslah dengan gaji Anda.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mungkin Anda tidak cocok dengan salah
satu kategori itu, tetapi apa pun situasi Anda, Yohanes Pembaptis memiliki kata
untuk Anda. Apa pun yang melanggar hukum Tuhan dan mendukakan hati-Nya, apa pun
yang menghancurkan integritas Anda atau melukai orang lain, bencilah.
Berbaliklah darinya, karena kerajaan Allah sudah dekat. Dia datang dalam
penghakiman. Dia datang dalam pengampunan. Bertobatlah hari ini dan sambut Dia,
Yesus, sebagai Juruselamat dan Raja Anda. Anda akan menemukan hari ini juga
bahwa Dia masih Dia yang memberi hidup baru, yang memberikan Roh Kudus kepada
mereka yang berseru kepada-Nya. Tuhan Yesus tetap sama, dahulu, sekarang dan
sampai selama-lamanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pesan Yohanes adalah panggilan untuk pertobatan.
Beberapa orang berpikir bahwa pertobatan kebanyakan tentang perasaan, terutama
perasaan menyesal atas dosa Anda. Sungguh luar biasa merasa menyesal tentang
dosa Anda, tetapi bertobat bukanlah kata "perasaan". Ini adalah kata
tindakan. Yohanes mengatakan kepada pendengarnya untuk mengubah pikiran, bukan
hanya untuk menyesali apa yang telah mereka lakukan. Pertobatan berbicara
tentang perubahan arah, bukan kesedihan di dalam hati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apakah pertobatan adalah sesuatu yang
harus kita lakukan sebelum kita dapat datang kepada Tuhan? Iya dan tidak.
Pertobatan tidak menggambarkan sesuatu yang harus kita lakukan sebelum kita
datang kepada Allah; itu menggambarkan seperti apa datang kepada Tuhan. Jika
Anda berada di Medan, dan saya meminta Anda untuk datang ke Jakarta, saya tidak
perlu mengatakan “Tinggalkan Medan dan datanglah ke Jakarta.” Datang ke Jakarta
berarti meninggalkan Medan. Jika Anda belum meninggalkan Medan, Anda pasti
belum datang ke Jakarta. Kita tidak bisa datang ke kerajaan surga kecuali kita
meninggalkan dosa dan kehidupan kita sendiri, di kerajaan duniawi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Panggilan untuk pertobatan adalah
penting dan tidak boleh diabaikan. Sangat akurat untuk mengatakan bahwa itu
adalah kata pertama dari Injil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;">Bertobat adalah kata pertama dari Injil
Yohanes Pembaptis (Matius 3:1-2).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bertobat adalah kata pertama dari Injil
Yesus (Matius 4:17 dan Markus 1:14-15).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bertobat adalah kata pertama dalam
pelayanan pemberitaan kedua belas murid (Markus 6:12).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bertobat adalah kata pertama dalam
instruksi khotbah yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya setelah
kebangkitan-Nya (Lukas 24:46-47).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bertobat adalah kata nasihat pertama
dalam khotbah Kristen pertama (Kisah Para Rasul 2:38).</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Bertobat adalah kata pertama yang keluar
dari mulut Rasul Paulus melalui pelayanannya (Kisah Para Rasul 26:19-20).</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Padang belantara tempat Yohanes
berkhotbah bukanlah padang gurun biasa. Ini panas dan, selain dari Sungai
Yordan itu sendiri, sebagian besar gersang, meskipun tidak berpenghuni, pada
masa itu. Ketika pertama kali masuk wilayah Isarel saya merasakan kegersangan. Kami
datang dari Jordania, melalui jembatan sebelah utara, bernama Sheikh Hussein
Bridge, menghubungkan Irbid di sebelah Jordania dan Beit She’an di sebelah
Israel. Saya bertanya-tanya dimana susu dan madu yang dijanjikan dalam
Perjanjian Lama. Tapi, pertanyaan itu tidak lama sudah terjawab ketika makan
pertama di Israel kami nikmati di kota Yerikho. Jelas ada suguhan susu, susu
domba. Dan madunya? Ternyata rasa manis itu terdapat dalam buah kurma, baik
yang berwarna merah maupun kuning. Keduanya berasal dari padang gurun. Tapi
tidak tersedia begitu saja. Keduanya, susu dan madu tersedia berkat kerja keras
dan proses uji coba bertahun-tahun dari orang Israel. Dimulai dari Kibbutz,
kampung pertanian pedesaan, sampai mereka menciptakan teknologi pertanian yang
luar biasa, seperti teknologi tetes (</span><i style="font-size: 12pt;">drip water</i><span style="font-size: 12pt;">) yang telah mencampur
semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman sesuai jenis dan umurnya. Demikian juga
dengan rumah tanaman, </span><i style="font-size: 12pt;">green house</i><span style="font-size: 12pt;"> yang dapat mengatur suhu dan
kelembaban udara sesuai kebutuhan tanaman. Bukankah perubahan pertanian dari
mengharapkan apa yang disediakan oleh alam (yang memang tidak tersedia) menjadi
apa yang dibutuhkan tanaman dalam kondisi yang panas terik ekstrim itu
merupakan hasil pertobatan manusia? Cara berpikir dan bertindak mereka berubah,
dari hanya menerima dan mengambil begitu saja apa yang disediakan alam, menjadi
pencipta yang sangat produktif kreatif. Tapi, pertobatan yang dimaksudkan oleh
Yohanes melebihi hal kreatif alami seperti itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengapa perlu bertobat? Karena kerajaan
surga sudah dekat. Yohanes ingin orang-orang tahu bahwa kerajaan surga sudah
dekat – sedekat tangan Anda. Itu tidak jauh atau sekedar </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">melamun atau berkhayal seperti yang mereka
bayangkan. Inilah sebabnya mengapa Yohanes begitu mendesak dalam seruannya
untuk bertobat. Jika kerajaan surga sudah dekat, maka kita harus bersiap-siap
sekarang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pesan utama Yohanes bukanlah “Kamu orang
berdosa, kamu harus bertobat.” Pesan utama Yohanes adalah “Mesias sang Raja
akan datang.” Inilah kesalahan utama gereja-gereja main stream, salah
menafsirkan pesan Kitab Suci. Panggilan untuk pertobatan adalah tanggapan
terhadap berita bahwa Raja dan kerajaan-Nya akan datang – memang, sudah di sini
dalam satu arti yang sesungguhnya secara empiris. Ya datang dari surga ke bumi,
tempatnya di Israel. Mengapa disebut Kerajaan SURGA? Karena Tuhan merancang
bahwa kerajaan kasih karunia-Nya di sini di bumi harus menyerupai kerajaan
kemuliaan di atas di Surga. Bumi dirancang menjadi bagian wilayah Kerajaan
Surga. Itulah alasannya mengapa Tuhan kita mengajarkan kita untuk berdoa,
jadilah kehendak-Mu di bumi, seperti di surga. Jadi, bumi ini haruslah menjadi
seperti di surga. Untuk mewujudkan kehendak Bapa di bumi seperti di surga adalah
tugas utama gereja. Gereja yang tidak melakukannya adalah gereja yang pertama
harus bertobat, mengobah pola pemahaman dan perspektifnya tentang gereja itu
sendiri, dan selanjutnya melakukan semua Tindakan yang sepadan dengan tujuan
Bapa surgawi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Karena inilah dia yang dibicarakan oleh
nabi Yesaya, dengan mengatakan: “Suara seseorang yang berseru di padang
belantara: ‘Persiapkan jalan untuk Tuhan; luruskan jalan-Nya.'” Dan Yohanes
sendiri berpakaian dari bulu unta, dengan ikat pinggang kulit melingkari
pinggangnya; dan makanannya belalang dan madu hutan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Persiapkan jalan untuk Tuhan. Matius
menggunakan perikop ini dari Yesaya 40:3 untuk mengidentifikasi Yohanes
Pembaptis sebagai pendahulu Mesias yang dinubuatkan. Dalam peran ini, tujuan Yohanes
adalah untuk mempersiapkan hati bagi Mesias, dan untuk membawa kesadaran akan
dosa di antara Israel sehingga mereka dapat menerima keselamatan dari dosa yang
ditawarkan oleh Mesias.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut Yohanes 1:23, Pembaptis pernah
menerapkan perikop ini pada dirinya sendiri. Di sini Matius melakukannya
untuknya. Luruskan jalan-Nya. Bagian yang Matius kutip dari (Yesaya 40:3)
bermaksud membangun jalan besar untuk kedatangan seorang Raja Yang Agung.
Idenya adalah jalan rata dengan cara mengisi lubang dan merobohkan bukit yang
menghalangi. Idenya diambil dari praktik raja Timur, yang, setiap kali mereka
melakukan ekspedisi, atau melakukan perjalanan melalui negara gurun, mengirim
pertanda sebelum mereka datang, untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk
perjalanan mereka. Tugas para perintis untuk membuka celah, meratakan jalan,
dan menyingkirkan semua rintangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gagasan mempersiapkan jalan Tuhan adalah
gambaran kata, karena persiapan yang sebenarnya harus terjadi di dalam hati
kita. Membangun jalan sangat mirip dengan persiapan yang Tuhan harus lakukan di
dalam hati kita. Keduanya mahal, keduanya harus menghadapi banyak masalah dan
lingkungan yang berbeda, dan keduanya membutuhkan para ahlinya. Ahli perataan
jalan raya biasa adalah para insinyur sipil. Ahli perataan jalan ke hati adalah
orang seperti Yohanes. Apakah Anda termasuk orang seperti Yohanes?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus adalah Mesias dan Raja yang akan datang.
Yohanes Pembaptis adalah orang yang berteriak, memberikan pengumuman di padang
gurun. Melalui pesan pertobatannya, dia bekerja untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Kita sering gagal menghargai betapa pentingnya pekerjaan persiapan untuk
kehadiran Tuhan. Setiap pekerjaan besar Tuhan dimulai dengan persiapan yang
besar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Hati manusia yang belum bertobat adalah
seperti hutan belantara, di sana tidak ada jalan. Tetapi sebagaimana rakyat
yang setia mempersiapkan jalan untuk dilalui pangeran-pangeran terkasih,
demikian pula manusia untuk menyambut Tuhan, dengan hati yang diluruskan dan
siap untuk menerima-Nya. Dalam Yesaya 40:3 jalan Yahweh dipersiapkan dan
diluruskan; dalam Matius 3:3 itu adalah jalan Yesus. Identifikasi Yesus dengan
Yahweh ini umum dalam Perjanjian Baru (seperti dalam Keluaran 13:21 dan 1
Korintus 10:4; Yesaya 6:1 dan Yohanes 12:41).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berpakaian bulu unta, dengan ikat
pinggang kulit. Dalam kepribadian dan pelayanannya, Yohanes Pembaptis mengikuti
pola Elia yang berani (2 Raja-raja 1:8), yang tanpa takut memanggil Israel
untuk bertobat. Baik Elia maupun Yohanes memiliki pelayanan yang keras di mana
pakaian dan makanan yang keras menegaskan pesan mereka dan mengutuk penyembahan
berhala kelembutan fisik dan spiritual. Ibadah bukan hanya untuk memuaskan
hasrat jiwa lapar manusia atau sekedar belanja mengenyangkan rohani, tetapi
mempersiapkan diri seutuhnya dipenuhi oleh Roh Allah untuk melaksanakan segala
sesuatu apapun yang Tuhan tetapkan untuk dilaksanakan oleh setiap orang, sesuai
panggilan hidupnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam semangat zaman sekarang, pelayanan
Yohanes akan sangat berbeda. Dia tidak akan memulai di hutan belantara. Dia
tidak akan berpakaian lucu. Dia tidak akan mengkhotbahkan pesan langsung
seperti itu. Dia akan menggunakan survei pemasaran dan kelompok fokus untuk
mengasah pesan dan presentasinya. Atau Majelis Gereja menyebarkan kuesioner
melalui bit.ly untuk mendapatkan masukan dari keinginan anggota jemaat
bagaimana seharusnya ibadah dilakukan. Yohanes tidak dimotivasi oleh semangat
zaman sekarang, tetapi oleh Roh Tuhan. Yohanes hanya melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh Roh Tuhan kepadanya. Yohanes tidak perlu meminta pendapat
umat untuk menentukan pelayanan apa yang cocok. Tegas, Yohanes hanya menentukan
apa yang harus orang lakukan supaya sesuai dengan kehendak Tuhan. Yohanes
melakukan apa Tuhan perintahkan dia lakukan. Tuhan adalah Raja, kehendak Tuhan
adalah segalanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bukannya Yohanes Pembaptis mencoba
menjadi pelopor seperti Elia yang diprediksi dalam Maleakhi 4:5, seolah-olah
dia memutuskan sendiri untuk menjadikan ini takdir dan citra publiknya. Yohanes
tahu kata-kata yang diucapkan kepada ayahnya Zakharia sebelum dia lahir. Dia
juga akan pergi ke hadapan-Nya dalam roh dan kuasa Elia, "untuk mengubah
hati bapa kepada anak-anaknya," dan orang yang tidak taat kepada hikmat
orang benar , untuk mempersiapkan suatu umat yang dipersiapkan bagi Tuhan.
(Lukas 1:17) Ini hanyalah siapa Yohanes Pembaptis itu. Orang dapat mengatakan
bahwa dia adalah ini bahkan sebelum dia diciptakan di dalam Rahim, karena
Malaikat Gabriel sudah memberitahukannya kepada ayahnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Makanannya, meskipun terbatas, bergizi
dan tersedia di hutan belantara. Tidak perlu dibeli dan diolah, tinggal comot
dan makan. Penampilan cara makan Yohanes seolah berkata “Tuhan, jangan biarkan
dagingku, minumanku, atau pakaianku, menghalangi aku dalam pekerjaan-Mu!”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kemudian Yerusalem, seluruh Yudea, dan
seluruh daerah sekitar sungai Yordan pergi kepadanya dan dibaptis olehnya di
sungai Yordan, sambil mengakui dosa-dosa mereka. Ini menjelaskan bahwa pelayanan
Yohanes mendapat tanggapan yang luar biasa. Ada banyak orang yang menyadari
keberdosaan mereka, kebutuhan mereka untuk bersiap-siap bagi Mesias, dan
bersedia melakukan sesuatu untuk itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di bawah berkat Tuhan, pesan pertobatan
dan panggilan Yohanes untuk mempersiapkan Mesias membuahkan hasil yang besar. Pembaptisan
adalah untuk orang berdosa, dan tidak ada orang Yahudi yang pernah menganggap
dirinya sebagai orang berdosa yang tertutup dari Allah. Sekarang untuk pertama
kalinya dalam sejarah nasional mereka, orang-orang Yahudi menyadari dosa mereka
sendiri dan kebutuhan mereka yang menuntut akan Allah. Belum pernah ada gerakan
nasional pertobatan dan pencarian Tuhan yang begitu unik. Khotbahnya
menciptakan gerakan kebangkitan yang meluas, dan para pengikutnya merupakan
kelompok penting dalam Yudaisme yang mempertahankan keberadaannya terpisah di
luar periode Perjanjian Baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Josephus sebenarnya menulis lebih banyak
tentang Yohanes Pembaptis daripada tentang Yesus. Pengaruh Yohanes Pembaptis
terbukti beberapa dekade setelah pelayanannya dimulai, seperti yang terlihat
dalam Kisah Para Rasul 18:25 dan 19:3. Seluruh Yudea, dan seluruh wilayah. Istilah
semua di sini dua kali diulang, dimaksudkan untuk memberi tahu kita, bahwa
sering kali dalam Kitab Suci tidak lebih dari ‘banyak’ artinya, karena tidak
dapat dibayangkan bahwa setiap orang di Yerusalem dan wilayah sekitar Jordan
pergi untuk mendengarkan Yohanes Pembaptis, tetapi banyak yang melakukannya. Dan
dibaptis olehnya. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Dengan baptisan,
Yohanes mempersembahkan upacara pembasuhan yang mengakui dosa dan melakukan
sesuatu untuk menunjukkan pertobatan. Sebelum kita dapat memperoleh kerajaan
surga, kita harus mengenali kemiskinan roh kita (Matius 5:3). Jenis kesadaran
akan dosa ini adalah dasar bagi sebagian besar kebangunan dan kebangkitan
manusia memasuki Kerajaan Surga.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Baptisan secara sederhana berarti
“membenamkan atau menenggelamkan atau merendam.” Yohanes tidak memerciki atau
menuang air ketika dia membaptis. Seperti kebiasaan dalam beberapa upacara
pembasuhan Yahudi lainnya, Yohanes benar-benar membenamkan orang-orang yang
dibaptisnya. Oleh karena itu, secara alami, baptisan itu bukan sekadar percikan
atau tuangan air, tetapi mandi di mana seluruh tubuhnya dimandikan, dengan
merendamnya dalam air.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Baptisan dipraktekkan di komunitas
Yahudi sudah dalam bentuk upacara pencelupan, tetapi biasanya hanya di antara
orang-orang bukan Yahudi yang ingin menjadi orang Yahudi. Bagi seorang Yahudi
di zaman Yohanes untuk tunduk pada baptisan pada dasarnya adalah untuk
mengatakan, "Saya mengaku bahwa saya jauh dari Tuhan sebagai orang bukan
Yahudi dan saya harus benar dengan-Nya." Ini adalah pekerjaan nyata dari
Roh Kudus. Baptisan Yohanes mungkin terkait dengan praktik orang Yahudi dalam
membaptis petobat non-Yahudi, atau dengan beberapa upacara pembasuhan yang
dilakukan oleh orang Yahudi pada masa itu. Meskipun mungkin memiliki beberapa
tautan, pada saat yang sama itu unik – sangat unik sehingga hanya Yohanes saja dikenal
sebagai “Pembaptis.” Jika ada banyak orang yang melakukan itu, itu bukan gelar
yang unik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Baptisan Yohanes adalah sebuah inovasi.
Paralel kontemporer terdekat adalah pembaptisan diri seorang non-Yahudi untuk
menjadi seorang proselit, dan pembasuhan ritual yang berulang (juga dilakukan
sendiri) di Qumran. Baptisan Kristen seperti Yohanes dalam arti menunjukkan
pertobatan, tetapi juga lebih. Itu adalah dibaptis ke dalam Kristus, yaitu
dalam kematian dan kebangkitan-Nya (Roma 6:3).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mengakui dosa-dosa mereka. Ini adalah
aspek penting lainnya, dan merupakan mitra panggilan untuk pertobatan. Orang-orang
Yahudi ini sangat serius untuk menjadi benar dengan Tuhan. </span><i style="font-size: 12pt;">Participle</i><span style="font-size: 12pt;">
berarti, saat mengaku; tidak asal mereka mengaku. Pengakuan dosa oleh individu
ini adalah hal baru di Israel. Ada pengakuan kolektif pada hari penebusan dosa
yang besar, dan pengakuan individu dalam kasus-kasus tertentu (Bilangan 5:7),
tetapi tidak ada pelepasan diri yang besar secara spontan dari jiwa-jiwa yang
bertobat – setiap orang terpisah. Itu pasti pemandangan yang menggetarkan. 'Mengakui
dosa-dosa mereka' yang disertai dengan baptisan di sungai Yordan memberikan
makna khusus. Terlepas dari atau apabila tidak ada pengakuan bersalah, itu akan
menjadi sekadar memandikan orang itu tanpa makna spiritual. Berendam seperti
biasa saja. Yang menjadikannya baptisan adalah pengakuan dosa mereka dan
permohonan pengampunan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tetapi ketika dia melihat banyak orang
Farisi dan Saduki datang untuk dibaptis, dia berkata kepada mereka, “Keturunan
ular beludak! Siapa yang memperingatkan Anda untuk melarikan diri dari murka
yang akan datang? Karena itu hasilkanlah buah-buah yang layak untuk pertobatan,
dan jangan berpikir untuk berkata kepada diri sendiri, 'Kami memiliki Abraham
sebagai bapa kami.' Karena aku berkata kepadamu bahwa Allah sanggup
membangkitkan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini. Dan bahkan sekarang
kapak diletakkan di akar pohon. Karena itu setiap pohon yang tidak menghasilkan
buah yang baik ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku memang membaptis kamu
dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Dia yang datang setelah aku lebih
berkuasa dari pada aku, yang kasut-Nya tidak layak aku pikul. Dia akan
membaptis Anda dengan Roh Kudus dan api. Kipas penampi-Nya ada di tangan-Nya,
dan Dia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya secara menyeluruh, dan
mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi jerami itu akan dibakar-Nya
dengan api yang tidak terpadamkan.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika dia melihat banyak orang Farisi
dan Saduki dating, Yohanes memberikan respon berbeda. Ada dua kelompok penting
ini dalam Yudaisme abad pertama. Kedua kelompok ini sangat berbeda dan sering
berkonflik. Bersama-sama mereka mewakili kepemimpinan Yudaisme.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Orang Farisi adalah sekte Yahudi yang
muncul abad 150SM dan mempromosikan gagasan kemurnian imamat untuk semua orang
Yahudi, kepercayaan kepada takdir, dan konsep kebangkitan orang mati, dan
mengajarkan bahwa selain perintah dalam Taurat, Hukum Lisan juga diturunkan
oleh Musa.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Lima hal tentang orang
Farisi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ol><li><span style="font-size: 12pt;">Mereka percaya bahwa seseorang
dibenarkan dengan menaati hukum, dan mereka percaya diri mereka benar dengan
cara ini.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Mereka sering salah mengartikan hukum.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Mereka menganggap banyak tradisi
memiliki otoritas yang sama dengan Kitab Suci.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Mereka sering munafik dalam prakteknya,
mengabaikan inti dan semangat hukum untuk aspek ketaatan lahiriah.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Orang-orang Farisi sebagai “hakim hukum,
ahli dalam agama.” </span></li></ol><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tentang orang Saduki, mereka adalah
"Orang-orang dari dunia dan sebagian besar dari kelas sakral." Saduki
adalah nama dari kelompok aristocrat Yahudi yang berkuasa di Yerusalem hingga
Bait Suci dihancurkan pada tahun 70M. Kaum Saduki juga</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">bertanggung jawab terhadap ibadah yang
dilakukan di Bait Suci sebagai kaum imam. Hampir seluruh imam digolongkan ke
dalam kaum Saduki.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Keturunan ular berbisa! Siapa yang
memperingatkan Anda untuk melarikan diri dari murka yang akan datang. Yohanes
menuduh para pemimpin ini ingin terlihat cemas akan Mesias, tetapi tidak
benar-benar bertobat dan mempersiapkan hati mereka. Karena itu Yohanes menuntut
buah-buah yang layak untuk pertobatan. Banyak orang Farisi dan Saduki mungkin
datang untuk pembaptisan dengan kesombongan yang menjadi ciri kegiatan
keagamaan mereka yang lain… mereka menunjukkan kepada dunia betapa siapnya
mereka untuk Mesias, meskipun mereka belum benar-benar bertobat. Yohanes
mengingatkan mereka bahwa pertobatan sejati akan terlihat dalam hidup. Ini
harus menjadi masalah pertobatan yang hidup, bukan hanya pertobatan yang
berbicara. Kamu datang ke sini dan mendorong dirimu ke dalam kerumunan orang
yang bertobat, tetapi ini tidak cukup, pertobatan sejati bukanlah hal yang
mandul…kamu harus menghasilkan buah kekudusan, buah yang dapat menjawab sifat
pertobatan sejati.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tentu saja sebagian besar orang Yahudi
percaya akan murka yang akan datang; perbedaannya adalah target dari
penghakiman itu. Mereka menganggap penghakiman itu menyangkut bangsa-bangsa bukan
Jahudi; dia menganggapnya sebagai tentang orang-orang yang tidak bertuhan di
Israel.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kita dapat belajar banyak dari khotbah
Yohanes Pembaptis, “Larilah dari murka yang akan datang.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;">Murka ini adalah murka Allah.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Murka ini adil dan pantas.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Murka ini sering diabaikan atau
diabaikan karena tidak segera; tapi itu pasti akan datang.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Murka ini tidak kurang pasti hanya
karena tertunda dan akan datang.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Murka ini mengerikan ketika datang
karena itu adalah murka Tuhan.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Murka ini tidak dapat dilawan;
satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan berhasil melarikan diri
darinya.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang Yohanes suruh mereka lakukan
juga instruktif: melarikan diri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;">Melarikan diri menyiratkan tindakan
segera.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Melarikan diri menyiratkan tindakan
cepat.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Melarikan diri menyiratkan gerakan
lurus tanpa pengalihan.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jangan berpikir untuk mengatakan kepada
diri Anda sendiri, “Kami memiliki Abraham sebagai bapa leluhur kami”. Yohanes
memperingatkan mereka untuk berhenti mempercayai warisan Yahudi mereka karena
mereka harus benar-benar bertobat, bukan hanya percaya pada jasa Abraham. Secara
luas diajarkan pada hari itu bahwa jasa Abraham banyak untuk keselamatan setiap
orang Yahudi dan bahwa orang Yahudi tidak dapat masuk neraka. Yohanes
menunjukkan bahwa orang Farisi dan Saduki ini berasal dari keluarga yang
berbeda. Mereka adalah keturunan ular berbisa – artinya keluarga yang terkait
dengan ular! Ular adalah lambang dari Iblis penipu yang telah memperdaya
(menipu) Hawa sehingga menyebabkan Adam dan keturunannya terperangkap dalam
dosa. Akibat dosa adalah manusia jadi sakit dan kemudian mati. Tritunggal
kebiadaban Iblis si Setan: mencuri (kebenaran dengan tipuan), membunuh (harapan
dengan memisahkan manusia dari Tuhan), dan membinasakan (dengan sakit </span><span style="font-size: 12pt;">˂</span><span style="font-size: 12pt;">membusuk tubuhnya</span><span style="font-size: 12pt;">˃</span><span style="font-size: 12pt;"> dan mati). Dalam setiap aksinya, Setan menebarkan
ancaman dan menimbulkan rasa takut. Mirip terorisme yang dimulai dengan
radikalisme.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Bahkan sekarang kapak diletakkan di akar
pohon. Ada referensi di sini untuk seorang penebang kayu, yang, setelah
menandai sebuah pohon untuk dipotong, meletakkan kapaknya pada akarnya. Dia
melepaskan </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">pakaian luarnya, agar ia
dapat menggunakan pukulannya dengan lebih kuat, dan agar pekerjaannya segera
dilakukan. Tidak hanya pemangkasan dan pemotongan dahan yang dilakukan Yohanes.
Dia adalah pemegang kapak tajam yang akan menebang setiap pohon yang tidak
berguna. Pohon adalah lambang yang dipakai untuk menggambarkan atau menunjukkan
tentang manusia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Aku memang membaptis kamu dengan air
untuk pertobatan. Baptisan Yohanes adalah salah satu pertobatan. Dalam hal ini,
itu tidak identik dengan baptisan Kristen atau baptisan ke dalam Kristus (Roma
6:3), yang mencakup demonstrasi pertobatan dan pembersihan, tetapi juga
mengakui identifikasi orang percaya dengan kematian, penguburan, dan
kebangkitan Yesus (Roma 6: 3-4).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">SandalNya tidak layak saya bawa. Yohanes
mengakui tempatnya sendiri di hadapan Yesus. Dia adalah salah satu yang tidak
layak untuk membawa sandal Yesus. Dia tidak menganggap dirinya jauh di atas
orang-orang yang dia panggil untuk pertobatan. Dia tahu di mana dia berdiri
dalam kaitannya dengan Yesus (alih-alih menjadi bangga dengan orang banyak yang
dia tarik dan respon yang dilihatnya). Dengan mengatakan ini, Yohanes
menempatkan dirinya lebih rendah dalam hubungannya dengan Yesus daripada
seorang murid biasa dari seorang rabi biasa. Seorang murid Rabi diharapkan
untuk bertindak secara virtual sebagai budak tuannya, tetapi melepaskan
sepatunya adalah tugas yang terlalu rendah bahkan untuk seorang murid.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dia akan membaptis Anda dengan Roh Kudus
dan api. Kipas penampi ada di tangan-Nya, dan Dia akan membersihkan tempat
pengirikan-Nya secara menyeluruh. Yohanes memperingatkan mereka untuk
mempersiapkan kedatangan Mesias, karena Dia akan datang dengan penghakiman. Baptiskan
kamu dengan Roh Kudus. Ini adalah pencurahan Roh yang dijanjikan dengan
Perjanjian Baru (Yehezkiel 37:14).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dan api. Membaptis dengan api berarti
membawa api penghakiman, yang akan menyucikan yang murni, tetapi menghancurkan
yang jahat seperti sekam. Sekam adalah sisa bulir padi berupa kulit yang tidak
berharga setelah biji padi atau beras dikeluarkan. Para pemimpin yang sombong
dan tidak bertobat ini sama tidak bergunanya bagi Tuhan. Pemurnian dengan api
juga merupakan harapan kenabian (Yesaya 4:4; Zakharia 13:9; Maleakhi 3:2; lih.
Yesaya 1:25). Oleh karena itu, Yohanes meramalkan pembersihan yang nyata,
berbeda dengan tanda lahiriahnya sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebuah garpu penampi melemparkan
keduanya ke udara. Angin meniup sekam, dan biji-bijian yang lebih berat jatuh
untuk dikumpulkan dari tanah. Sekam yang berserakan disapu dan dibakar dan
lantai pengirikan dibersihkan. Di Indonesia ada mesin pemipil padi dan jagung.
Padi dalam batang dimasukkan ke alat yang diputar oleh mesin, padinya lepas dan
jatuh ke dalam ruang yang disediakan, sedangkan batangnya tinggal di atas dan
kemudian dikumpulkan dalam tempat tersendiri menjadi Jerami. Padi kemudian
dijemur dan dipipil di mesin pemipil yang memecahkan kulit sehingga berasnya
terlepas. Kulit disatukan ke tempat tersendiri dan menjadi sekam. Biasanya
setelah kering jerami dan sekam dibakar menjadi pupuk tanaman.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Para pemimpin Yahudi berpikir bahwa
Mesias akan datang dengan penghakiman, tetapi hanya melawan musuh-musuh Israel.
Mereka dibutakan dalam keyakinan diri mereka yang benar bahwa hanya orang lain
yang perlu untuk menjadi benar dengan Tuhan. Banyak hari ini pemimpin dan
anggota gereja memiliki ide yang sama, menganggap dirinya sudah benar dan yang
lain yang akan dihukum. Yohanes Pembaptis sangat dibutuhkan hari ini. Banyak
dari apa yang kita sebut Kekristenan hanyalah orang duniawi tanpa pertobatan
yang dikristenkan. Kita membutuhkan Yohanes Pembaptis untuk datang dengan
kata-kata kerasnya tentang kapak, kipas penampi, dan api. Tidak kurang dari itu
akan berguna untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang baru,
menciptakan manusia baru. Baru dari rohnya kemudian jiwanya dan tubuhnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mat 3:13-14 Yesus datang kepada Yohanes
untuk dibaptis. Kemudian Yesus datang dari Galilea kepada Yohanes di sungai
Yordan untuk dibaptis olehnya. Dan Yohanes mencoba untuk mencegah-Nya, dengan
berkata, “Aku perlu dibaptis oleh-Mu, dan apakah Engkau datang kepadaku?” Kemudian
Yesus datang dari Galilea kepada Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis: Ini
adalah kemunculan Yesus yang signifikan dari tahun-tahun ketidakjelasan-Nya.
Karya-karya pertama dalam pelayanan publik-Nya membawa makna yang besar dalam
memahami sisa pelayanan-Nya. Yesus dating sendiri. Tidak ada yang memaksa Yesus
untuk dibaptis. Dia datang kepada Yohanes atas pilihan-Nya sendiri. Ada
beberapa tradisi lama dan salah (disebutkan dalam Barclay) bahwa Yesus dibaptis
karena tekanan dari ibu dan saudara-saudara-Nya. Karena semua orang
melakukannya, mereka pikir Dia juga harus melakukannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saya perlu dibaptis oleh Anda, dan Anda
akan datang kepada saya. Yohanes mengenali ironi yang melekat dalam situasi
ini. Tidak ada yang perlu dipertobatkan oleh Yesus, dan akan lebih tepat bagi
Yesus untuk membaptis Yohanes. Seolah-olah Yohanes berkata kepada Yesus, “Saya
membutuhkan baptisan Roh dan api Anda, bukan Anda dengan baptisan air saya.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mat 3:15 Yesus membiarkan diri-Nya
dibaptis oleh Yohanes. Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya,
"Biarkanlah sekarang Aku dibaptis, karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapi segala kebenaran." Kemudian dia mengizinkan-Nya. Sudah
sepatutnya kita menggenapi semua kebenaran. Yesus mengerti mengapa hal ini
tampak aneh bagi Yohanes, tetapi bagaimanapun juga perlu untuk menggenapi semua
kebenaran. Bukannya tindakan yang satu ini dengan sendirinya menggenapi semua
kebenaran, tetapi itu adalah langkah penting lainnya dalam keseluruhan misi
Yesus untuk mengidentifikasikan diri dengan manusia yang jatuh dan berdosa,
sebuah misi yang pada akhirnya hanya akan digenapi di kayu salib.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Namun akan mudah bagi siapa pun yang
melihat untuk berpikir bahwa Yesus hanyalah orang berdosa lain yang dibaptis;
jadi Dia mengidentifikasikan diri dengan manusia berdosa. Baptisan Kristus
mungkin menimbulkan kesalahpahaman, seperti yang dilakukan-Nya dengan pemungut
cukai dan orang berdosa. Dia senang disalahpahami.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kemudian dia mengizinkan-Nya. Tujuannya
adalah agar Yesus sepenuhnya mengidentifikasi diri-Nya dengan manusia berdosa.
Inilah tepatnya yang Dia lakukan dalam kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, dan
kematian-Nya. Jadi di sini, seperti yang Yohanes izinkan, Yesus berdiri di
tempat manusia berdosa. Dalam baptisan Dia mengaku, sebagai milik-Nya,
dosa-dosa yang tidak Dia lakukan, dan menyesalinya di hadapan Jahweh. Dia
terhitung bersama para pelanggar dan menanggung dosa banyak orang.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Ada juga pengertian di mana ini merupakan
awal baru yang penting bagi Yesus; bukan dalam arti berbalik dari dosa, tetapi
dalam memutuskan hubungan dengan kehidupan-Nya sebelumnya. Sesuai dengan makna
simbolis dari ritus sebagai menunjukkan kematian untuk kehidupan lama dan
kebangkitan baru, Yesus datang untuk dibaptis dalam arti mati untuk hubungan
alami lama dengan orang tua, tetangga, dan panggilan duniawi, dan mengabdikan
diri-Nya selanjutnya untuk panggilan Mesianik publik-Nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mat 3:16-17 Kesaksian Ilahi tentang
status Yesus sebagai Anak Allah. Ketika Dia dibaptis, Yesus segera keluar dari
air; dan lihatlah, langit terbuka bagi-Nya, dan Dia melihat Roh Allah turun
seperti burung merpati dan hinggap ke atas-Nya. Dan tiba-tiba sebuah suara
datang dari surga, berkata, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nya Aku
berkenan."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Langit (Surga) terbuka. Penting bagi
Allah Bapa untuk menunjukkan di depan umum bahwa baptisan Yesus tidak sama
seperti pembaptisan orang lain, dalam arti menunjukkan pertobatan. Itu bukan
menunjukkan pertobatan, tetapi sebaliknya itu adalah identifikasi yang benar
dengan orang-orang berdosa, dimotivasi oleh kasih, sangat menyenangkan Bapa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Allah turun seperti burung merpati.
Ini adalah pengalaman dramatis dengan Roh Kudus. </span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Dengan Roh Allah turun ke atas Yesus dengan
cara yang benar-benar dapat dilihat (agak mirip dengan kedatangan Roh Allah
atas murid-murid yang berkumpul dalam Kisah Para Rasul 2:1-4).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lukas 3:22 Dan Roh Kudus turun dalam
rupa burung merpati ke atas-Nya. Dalam beberapa cara Roh hadir, dan “terbang”
ke atas Yesus seperti seekor merpati. Apa pun itu, itu nyata. Yohanes 1:32-34
menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis melihat fenomena ini dan mengerti apa
artinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ini bukanlah karunia sementara dari Roh
Allah. Kesaksian Yohanes Pembaptis dalam Yohanes 1:32-33, ketika dia berkata
bahwa dia melihat Roh turun dari surga seperti burung merpati, dan Dia tinggal
di atas-Nya. Yesus akan memulai pelayanan publik-Nya, dan Dia akan melakukannya
dalam kuasa Roh Allah. Roh Allahlah yang memberi keberhasilan pada pelayanan
Yesus Kristus. Seekor merpati melambangkan pekerjaan Roh Kudus:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;">Seperti burung merpati, pekerjaan Roh
Kudus dapat dilakukan dengan cepat.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Seperti burung merpati, pekerjaan Roh
Kudus bisa lembut dan halus.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Seperti burung merpati, pekerjaan Roh
Kudus membawa damai.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Seperti burung merpati, pekerjaan Roh
Kudus tidak berbahaya.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Seperti burung merpati, pekerjaan Roh
Kudus berbicara tentang kasih.</span></li><li><span style="font-size: 12pt;">Seperti burung merpati, pekerjaan Roh
Kudus berbicara tentang kesetiaan, tidak pernah ingkar janji.</span></li></ul><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Perlu Anda perhatikan bahwa Yesus dua
kali menerima Roh Kudus. Pertama Yesus dikandung dari Roh Kudus (benihNya
adalah Roh Allah). Kedua, ketika Dia dibaptis, Roh Kudus turun lagi dan hinggap
(tinggal) di atasnya. Bukankah seorang Kristen juga dua kali diberikan Roh
Kudus? Pertama waktu bertobat sewaktu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan (Tuhan dari Lord, artinya Raja) dan
Juruselamat. Kedua, Ketika dia dipenuhi dengan Roh Kudus (salah satunya
ditandai dengan Bahasa Roh) untuk memulai pelayanannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Inilah Putera-Ku yang terkasih, yang
kepadanya Aku berkenan. Ketika suara Allah Bapa ini berbicara dari surga, semua
orang tahu bahwa Yesus bukan sekadar manusia lain yang dibaptis. Mereka tahu
Yesus adalah Anak Allah yang sempurna, yang mengidentifikasikan diri dengan
manusia berdosa. Dengan ini, semua orang tahu bahwa Yesus berbeda. Jahshua (Yeshua, Johsua, Jesus, Yesus artinya Juruselamat) dibaptiskan untuk disamakan dengan manusia berdosa, tetapi Dia juga dibaptis
untuk diidentifikasikan dengan manusia berdosa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Lukas 3:21 memberitahu kita bahwa langit
terbuka ketika Yesus berdoa. Saat dia sedang berdoa; karena doa adalah kunci
surga, yang dengannya kita dapat mengambil dari perbendaharaan Allah banyak
rahmat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Dalam hal ini Allah Bapa juga
menyatakan persetujuan-Nya atas kehidupan Yesus sampai saat ini. Dengan
proklamasi ilahi pada pembaptisan, Allah Bapa memastikan Yesus adalah Tuhan dan
mengumumkan kehadiran Raja, dan menetapkan meterai persetujuan-Nya pada
tahun-tahun yang telah dijalani. Roh Kudus adalah meterai perjanjian Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Roh Allah turun…Putraku yang terkasih.
Kita tidak boleh melewatkan poin yang jelas. Allah Bapa mengasihi Allah Anak,
dan mengkomunikasikan kasih itu oleh Allah Roh Kudus. Di sini kita melihat
hubungan kasih dan kerja sama antara Pribadi-Pribadi Trinitas, dalam satu
kesempatan ketika Bapa, Putra dan Roh Kudus semuanya dimanifestasikan pada
waktu yang sama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Allah begitu mengasihi Putra-Nya,
sehingga Dia memberikan seluruh dunia untuk miliknya, Mazmur 2; tetapi dia
begitu mencintai dunia, sehingga dia memberikan Putra dan semuanya untuk
penebusannya. Tidak ada saran bahwa Yesus menjadi Anak Allah dengan pengalaman
ini. Kita tidak perlu berasumsi bahwa Yesus tidak memiliki pengalaman Roh
sebelumnya. Dia dikandung dari Roh Kudus. Penglihatan itu melambangkan
penugasannya untuk pekerjaan Mesianiknya, bukan status rohani yang baru.
Baptisan itu merupakan pengumuman bahwa Raja Surga sudah hadir di Bumi. Raja
Surga itu adalah Yesus Kristus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Yesus Kristus memberikan teladan bagi
kita untuk dibaptis. Dia telah memberi tahu kita, “Jika seseorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”
(Yohanes 3:5). Ketika kita dibaptis, kita membuat perjanjian, atau mengikatkan
diri kita, kepada Bapa Surgawi untuk:</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></p><ol><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt;">“masuk ke teritorial Allah” [menjadi warga Kerajaan Surga, menjadi anggota tubuh/Gereja-Nya]<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">“menjadi anakNya” [menjadi ahli waris-Nya]<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">“disebut umat-Nya” [mengambil ke atas, memberlakukan
kuasa nama Kristus ke dalam diri kita, membuat kita memiliki wewenang seperti
dimiliki oleh Yesus]<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">“menanggung beban satu sama lain [bersedia mengasihi]”<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">“siap menghibur mereka yang membutuhkan penghiburan” [menolong
sesama]<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">“berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu dan
dalam segala hal, dan di segala tempat” [bersaksi tentang Kristus dan
memberikan teladan yang baik cara hidup Kerajaan Surga di bumi] <o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">“melayani dia dan menaati perintah-perintahNya.”
(menjadi wakil Raja segala raja, menjadi Duta Besar Kerajaan Surga, menjadi
teman sekerja, <i>co-worker</i>, dari Yesus Kristus untuk memulihkan segala sesuatu
yang telah direbut oleh kerajaan kegelapan dengan memindahkannya ke dalam
Kerajaan Terang, anakNya yang terkasih). <o:p></o:p></span></li></ol><!--[if !supportLists]--><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> <a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/yesus-memproklamasikan-dan.html" target="_blank">berlanjut ke </a></o:p></span><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 24px; text-align: left;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/09/yesus-memproklamasikan-dan.html" target="_blank">YESUS MEMPROKLAMASIKAN DAN MEMPRAKTIKKAN KEHIDUPAN KERAJAAN SURGA</a></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-59489010766352414802022-08-04T09:09:00.001+07:002022-10-03T12:22:01.773+07:00 SEKOLAH PROSES PEMBENTUKAN RAJA YESUS KRISTUS<p> <span style="font-size: 16pt; text-align: justify;">SEKOLAH PROSES PEMBENTUKAN RAJA</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p><a href="https://www.lemsakti.net/2022/07/manfaat-untuk-anda-dari-mempersembahkan.html" target="_blank">sebelumnya PERSEMBAHAN YESUS DI BAIT SUC</a>I </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p><br /></o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #666666; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus
berusia sekitar tiga puluh tahun ketika Dia memulai pelayanannya. Alkitab,
dalam <span style="border: 1pt none windowtext; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Lukas 3:23</span>, memberi kita penanda kehidupan bagi
Yesus. Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) kemudian menjelaskan
tiga tahun pelayanan Yesus. Jadi kita tahu Yesus mati, bangkit dan naik ke
surga pada usia sekitar 33 tahun. Apa yang Yesus lakukan selama bertahun-tahun
sebelum Ia merayakan ulang tahunNya yang ke-30? </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #636466; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Di manakah Yesus
dari usia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sampai 30 tahun sebelum Dia
memulai pelayanan-Nya? <o:p></o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #636466; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Selama
hidupNya Yesus tidak ada di tempat lain selain selalu di tanah Israel. Dia
sedang mempelajari kitab suci pada waktu itu (Tanakh) dan literatur lain untuk
studi perbandingannya. Dia kemudian mendiskusikannya dengan
rekan-rekannya, dan mengajar mereka secara tidak resmi, yaitu, sebelum Dia
dibaptis secara resmi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bagaimana
kita tahu ini? Kitab Lukas mencatat bahwa ketika Yesus berusia 12 tahun, Ia
terlibat dalam percakapan yang mendalam dengan banyak guru spritual di bait
suci di Yerusalem. Itu juga mencatat bahwa guru-guru spiritual itu kagum
dengan pertanyaan, pemahaman, dan jawaban yang ditujukan kepada
mereka. Bayangkan, anak laki-laki umur 12 tahun di tengah-tengah orang
dewasa yang berpendidikan! (Lukas 2:41–49) Tentunya untuk mencapai
pemahaman seperti itu Yesus <i>harus </i>tinggal di tanah Israel di
mana Ia dapat memperoleh dan membaca literatur Yahudi apa pun pada waktu itu
untuk dapat berdiskusi dengan mereka. Saat itu, tidak ada buku yang mudah
dibawa-bawa seperti sekarang ini, tetapi semua ada dalam gulungan yang disimpan
di sinagoga-sinagoga atau tempat lain yang disediakan untuk itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika
orang tua mereka bertanya kepada Yesus di mana Dia selama tiga hari ketika Dia
tidak bersama orang tua mereka, Dia berkata begini, “Mengapa kamu mencari Aku
di tempat lain tetapi tidak di sini di Bait Suci? Tidakkah kamu tahu bahwa
Aku lebih suka berada di rumah Tuhan? Tidakkah kamu ingat bahwa Aku
dilahirkan bukan secara alami sebagai manusia, bahwa Aku istimewa, bahwa Tuhan
adalah ayahKu, dan bahwa di rumah-Nya adalah tempat yang selalu aku
inginkan? Aku senang berada <i>di sini</i>.” Menurut Lukas, Yesus
bersama keluarganya pergi ke bait suci di Yerusalem <i>setiap </i>tahun.<o:p></o:p></span></p>
<p class="q-text" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(248, 248, 248); margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #666666; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Selain
kisah kelahiran dan masa bayi Yesus, hanya ada satu kisah dalam Alkitab tentang
masa kanak-kanaknya. Saat itulah Yesus yang berusia 12 tahun berada di
pelataran Bait Suci Yerusalem, membuat guru-guru Jahudi takjub dengan
pengetahuanNya tentang Kitab Suci. Anda dapat membacanya dalam <span style="border: 1pt none windowtext; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Lukas 2:41-52</span>. Akun berakhir dengan cara yang
menarik. Tuhan memberi tahu kita bahwa anak laki-laki Yesus tidak tinggal
di Yerusalem di bait suci. Sebaliknya Dia taat kepada orang tuanya di
dunia dan kembali bersama mereka ke kampung halamannya di Nazaret. Di
Nazaret, dari usia 12 hingga 30 tahun, “Yesus bertumbuh dalam hikmat dan
pertumbuhan, dan disukai oleh Allah dan manusia.”<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(248, 248, 248); margin-bottom: 10.2pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 10.2pt; margin: 10.2pt 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #666666; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Itu
dia. Itu saja yang kita dapatkan dalam Alkitab tentang apa yang Yesus
lakukan selama bertahun-tahun. Kita berharap kita memiliki lebih banyak
informasi dari itu. Walaupun ada yang berpendapat bahwa ada baiknya untuk
mengingat bahwa Alkitab tidak diberikan kepada kita agar kita dapat mengetahui
setiap detail kehidupan Yesus di bumi ini. Itu diberikan kepada kita agar
kita, seperti yang pernah ditulis Paulus kepada Timotius, “bijaksana untuk
keselamatan.” Itu adalah cara singkat untuk mengatakan bahwa Alkitab
memberi tahu kita dengan tepat apa yang perlu kita ketahui tentang Yesus agar
percaya kepada-Nya dan diselamatkan. Tapi kita perlu paham, bahwa ketika
Alkitab yang kita kenal saat ini, adalah hasil terbaik yang dapat diwariskan oleh
para pemimpin Kristen pada zaman itu, ketika mereka membuat kumpulan tulisan
yang dijadikan kanon. Di luar kitab-kitab yang dijadikan satu jadi bible
standard, tentu banyak tulisan-tulisan yang sudah ada pada masa itu atau masa
berikutnya yang dapat mengungkapkan kemana dan apa yang dilakukan Yesus sebelum
memulai pelayananNya.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(248, 248, 248); margin-bottom: 10.2pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 10.2pt; margin: 10.2pt 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #666666; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Merangkum
18 tahun kehidupan Yesus (umur 12 sd 30 tahun) yang dikatakan “Yesus
semakin disukai oleh Allah dan manusia.” Ini berarti Yesus mengasihi Allah
dengan sempurna dan mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri dengan sempurna
selama bertahun-tahun. Dia menjaga setiap perintah dari kehendak suci
Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa Dia sama seperti Anda dan saya kecuali Dia
tidak berbuat dosa. Yesus, Allah sejati dari kekekalan, datang ke bumi dan
menjadi manusia yang sempurna. Tetapi apa yang ada di balik itu semua? Kita,
dalam tulisan ini Yesus sedang dipersiapkan untuk pelayananNya yang
sesungguhnya. Dia dipersiapkan menjadi Raja Surga di bumi untuk selanjutnya
mempersiapkan penerusNya. Masa persiapan ini kita sebut sekolah.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tahun-tahun
Yesus yang tidak diketahui (juga disebut tahun-tahun sunyi, retreat, tahun-tahun
yang hilang, atau tahun-tahun yang tersembunyi) umumnya mengacu pada
periode kehidupan Yesus antara masa kecil-Nya dan
awal pelayanan-Nya , periode yang tidak dijelaskan
dalam Perjanjian Baru. Konsep "tahun-tahun Yesus yang hilang"
biasanya ditemui dalam literatur esoteris (di mana kadang-kadang juga
mengacu pada kemungkinan kegiatan pasca-penyaliban) tetapi tidak umum digunakan
dalam literatur ilmiah karena diasumsikan bahwa Yesus mungkin bekerja sebagai
tukang kayu di Galilea, setidaknya beberapa waktu bersama Yusuf, dari
usia 12 hingga 29 tahun. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada
akhir abad pertengahan, muncul legenda Arthurian bahwa Yesus
muda pernah berada di Inggris. Pada abad ke-19 dan ke-20 teori mulai
muncul bahwa antara usia 12 dan 29 tahun Yesus telah mengunjungi India,
atau telah belajar dengan Eseni di gurun Yudea. Ilmuwan
Kristen arus utama modern umumnya menolak teori-teori ini dan berpendapat bahwa
tidak ada yang diketahui tentang periode waktu ini dalam kehidupan Yesus.
Memang mereka tidak tahu, atau tidak mau tahu, dan celakanya, melarang orang
lain mencari tahu.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mengikuti
kisah kehidupan muda Yesus, ada jarak sekitar 18 tahun dalam kisahNya dalam
Perjanjian Baru. Selain pernyataan bahwa setelah ia berumur 12 tahun (Lukas
2:42 ) Yesus "maju dalam hikmat dan perawakannya, dan disukai oleh
Allah dan manusia" ( Lukas 2:52 ). <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Usia
12 dan 29, perkiraan usia di kedua akhir tahun yang tidak diketahui, memiliki
beberapa arti penting dalam Yudaisme. Periode Bait Suci Kedua:
13 adalah usia <i>bar mitzvah</i>, putra altar, usia kedewasaan sekuler, dan
30 tahun adalah usia kesiapan untuk imamat, meskipun Yesus bukan dari suku
Lewi. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #282829; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus
juga <i>dikenal </i>oleh orang-orang pada masanya sebagai tukang
kayu, dan juga anak Yusuf si tukang kayu, dan orang Nazaret. (Matius
13:55; Markus 6:3; 14:67) Pengakuan seperti itu tidak akan tercapai jika Yesus
tidak konsisten dalam pekerjaanNya, atau jika Ia berada di luar negeri dari
tanah Israel untuk waktu yang lama.</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Orang
Kristen umumnya mengambil pernyataan dalam Markus 6:3 yang mengacu
pada Yesus sebagai "Bukankah ini tukang kayu...?" (Yunani : </span><span face=""Calibri",sans-serif" lang="EL" style="color: #202122; mso-ansi-language: EL; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">οὗτός</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> , diromanisasi : <i>ouch
outos estin ho tektōn</i>) sebagai indikasi bahwa sebelum usia 30 tahun Yesus
telah bekerja sebagai tukang kayu. Nada bagian yang mengarah ke pertanyaan
"Bukankah ini tukang kayu?" menunjukkan keakraban dengan Yesus
di daerah itu, memperkuat bahwa Dia secara umum terlihat sebagai tukang kayu
dalam kisah Injil sebelum memulai pelayananNya. Matius 13:55 mengajukan
pertanyaan sebagai "Bukankah ini anak tukang kayu?" menunjukkan
bahwa profesi tektōn telah menjadi bisnis keluarga dan Yesus terlibat di
dalamnya sebelum memulai khotbah dan pelayananNya seperti tertulis dalam
laporan Injil.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: #fffef7; color: #444444; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: #fffef7; color: #444444; font-size: 12pt;">Istilah
Yunani </span><i style="background-color: #fffef7; color: #444444; font-size: 12pt;">tektōn</i><span style="background-color: #fffef7; color: #444444; font-size: 12pt;"> (diucapkan sebagai "nada-teck"), dari
mana kita mendapatkan kata-kata seperti "tektonik" dan
"arsitek," telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai
"tukang kayu." Namun beberapa sarjana menemukan bahwa </span><i style="background-color: #fffef7; color: #444444; font-size: 12pt;">tektn</i><span style="background-color: #fffef7; color: #444444; font-size: 12pt;"> mencakup
lebih banyak keterampilan dan proyek daripada pemahaman kita tentang
pertukangan saat ini. Berdasarkan studi kata yang ekstensif, Ken Campbell
menyarankan "pembangun" (seperti kontraktor atau pemborong bangunan
saat ini) sebagai terjemahan yang lebih baik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: rgb(255, 254, 247); line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #444444; font-size: 12pt;">Dalam
konteks Israel abad pertama, tektōn adalah pengrajin umum yang bekerja dengan
batu, kayu, dan terkadang logam dalam proyek bangunan besar dan kecil. Bagi
keluarga Yesus untuk bekerja dalam bisnis menunjukkan bahwa mereka berada di
kelas berpenghasilan menengah ke bawah pada hari itu. Catatan Darrell
Bock, hanya perajin atau perajin lain yang memiliki bisnis mandiri yang setara
dengan usaha kecil dan mandiri. Mereka merupakan minoritas dari angkatan
kerja. Selanjutnya, tradisi menunjukkan bahwa Yusuf meninggal beberapa tahun
sebelum Yesus memasuki pelayanan publik. Kemudian Yesus, sebagai putra
sulung, akan menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk menanggung </span><span style="color: #444444; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: #444444; font-size: 12pt;">biaya hidup keluarga yang dipenuhi melalui
pekerjaan Dia dan saudara-saudaraNya sebagai buruh harian (Matius 13:55-56).</span></p>
<p style="background: rgb(248, 248, 248); margin: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #666666; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Catatan
sejarah dari sejumlah besar pekerja yang dipekerjakan dalam pembangunan
kembali Sepphoris telah membuat Batey (1984) dan yang lainnya
menyarankan bahwa ketika Yesus berusia remaja dan dua puluhan, tukang kayu akan
menemukan lebih banyak pekerjaan di Sepphoris daripada di kota
kecil Nazaret. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Selain pekerjaan
sekuler, beberapa upaya telah dilakukan untuk merekonstruksi keadaan teologis
dan kerabian dari "tahun-tahun yang tidak diketahui". Misalnya,
segera setelah penemuan Gulungan Laut Mati Edmund
Wilson (1955) menyarankan bahwa Yesus mungkin telah belajar dengan kaum
Eseni, diikuti oleh Unitarian Charles F. Potter (1958)
dan lain-lain. Penulis lain berpandangan bahwa dominasi orang Farisi di
Yudea selama periode itu, dan interaksi Yesus sendiri yang kemudian direkam
dengan orang Farisi, membuat latar belakang Farisi lebih mungkin, seperti dalam
kasus yang tercatat dari orang Galilea lainnya, Josephus belajar dengan
ketiga kelompok: Farisi, Saduki dan Eseni.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apocrypha
Perjanjian Baru dan pseudepigrapha Kristen
awal melestarikan berbagai legenda saleh mengisi "celah" di masa
muda Kristus. Charlesworth (2008) menjelaskan hal ini karena Injil kanonik
telah meninggalkan "kekosongan naratif" yang coba diisi oleh banyak
orang. Masa kanak-kanak Yesus dijelaskan dalam Injil Masa Kecil
Thomas, Injil Pseudo-Matius, dan Injil Bayi Siria, di antara
sumber-sumber lain. Dari berbagai narasi, spekulasi, dan sumber yang tersedia,
berikut kami rangkum 12 teori yang menyatakan persiapan Yesus sebelum memulai
pelayananNya.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<h1 style="background: white; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Inilah 12 Teori Tentang Tahun-tahun Hilang Yesus
Kristus yang Misterius <o:p></o:p></span></b></h1>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus adalah "nabi putih" di dunia baru<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus
mungkin adalah seorang pengembara yang hebat dalam "tahun-tahunnya yang
hilang". Satu teori mengklaim bahwa Yesus melakukan perjalanan jauh
ke Dunia Baru. Menurut arkeolog L. Taylor Hansen, seorang " Nabi
Putih " mengunjungi beberapa suku asli Amerika sekitar waktu
tahun-tahun Yesus yang hilang. Legenda menempatkan "Nabi Putih"
di Peru, Meksiko, dan Amerika Utara. Seperti Gandalf di dalam film <i>The
Lord of the Ring</i>. Mungkinkah "Nabi Putih" itu adalah
Yesus? Legenda mengklaim bahwa nabi dapat berbicara seribu bahasa,
membangkitkan orang mati, dan menyembuhkan orang sakit. Mungkin Yesus
sedang berlatih di Dunia Baru sebelum Dia mengungkapkan mukjizat-mukjizatnya di
asalnya di Yudea. <o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sebuah kota di jepang mengklaim yesus tinggal di sana selama 12
tahun<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Itu
jauh dari Nazareth, tetapi kota Shingo di Jepang mengklaim bahwa Yesus
mengunjungi selama tahun-tahun yang hilang ketika dia berusia 21
tahun. Menurut teori, Yesus pergi ke Jepang untuk belajar teologi. Dia
sangat menyukainya sehingga Dia tinggal selama 12 tahun, kemudian Dia kembali
ke Yudea di mana Dia mengalami masalah dengan otoritas Romawi. Tetapi menurut
teori Shingo, Yesus tidak mati di kayu salib sama sekali - Ia melarikan diri
kembali ke Shingo, di mana ia tinggal sampai ia berusia 106 tahun. Hari
ini, Shingo menyebut dirinya Kota Asal Kristus, dan 20.000 orang berkunjung
setiap tahun untuk melihat makam Yesus. Yang pasti Yesus yang dimaksud orang
Shingo adalah versi mereka, bukan versi bible yang kita kenal.<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus melakukan beberapa perjalanan ke india<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">18
tahun adalah waktu yang lama, jadi mungkin saja Yesus melakukan perjalanan jauh
selama tahun-tahun yang hilang. Satu teori mengklaim bahwa dia
pergi jauh-jauh ke India lebih dari sekali. Yesus mungkin telah
mempelajari agama Buddha di Kashmir, di mana beberapa orang bahkan mengklaim
bahwa ia menetap setelah tanggal penyaliban-Nya. Di salah satu biara
Buddha di utara Srinagar, Yesus dilaporkan menghadiri pertemuan keagamaan pada
tahun 80 M, bertahun-tahun setelah ia diduga disalibkan. Menurut teori,
Yesus mungkin telah mengunjungi India untuk membalas kunjungan tiga Orang Majus
dari Timur. Mungkin juga menjelaskan mengapa Yesus mengutus Rasul Thomas
ke India, di mana ia diperintahkan untuk menyebarkan Injil. Teori inipun jelas
tidak sinkron dengan bible yang dipercayai oleh orang Kristen dari segala abad.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus Pergi Ke Biara Tibet<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sebuah
manuskrip misterius abad ketiga menggambarkan Kehidupan Rasul
Issa. Dia disebut Putra Manusia Terbaik, dan dia belajar dengan para yogi
di India, Nepal, dan Tibet. Mungkinkah manuskrip itu merujuk pada
Yesus? Apakah dia berlatih dengan mistikus di biara Himis yang terpencil
di Tibet? Para skeptis mengklaim bahwa teori tersebut, yang dipromosikan oleh
aristokrat Rusia dan mata-mata Nicolas Notovitch pada tahun 1894, sama sekali
tidak benar. Ketika Notovitch pertama kali mempromosikan teori tersebut,
biara bahkan menentangnya dan banyak yang memutuskan bahwa itu adalah
penipuan. Namun cerita itu tetap ada, dan banyak pengunjung biara
Himis mengaku telah melihat manuskrip yang sama. <o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus mungkin telah mengunjungi Druid Inggris<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam <span class="eds-i"><i>The Missing Years of Jesus</i></span> , Dennis Prince berpendapat bahwa
ada bukti bahwa Yesus mengunjungi Kepulauan Inggris. Teorinya bukanlah hal
baru. Bahkan penyair Inggris William Blake bertanya dalam syair,<o:p></o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dan apakah kaki itu di
zaman kuno<o:p></o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Berjalan di atas
pegunungan Inggris yang hijau?<o:p></o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dan adalah Anak Domba
Suci Allah<o:p></o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Di padang rumput
Inggris yang menyenangkan terlihat?<o:p></o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="eds-p" style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Teori
tersebut mengklaim bahwa Yesus melakukan perjalanan ke Inggris dengan
pamannya, seorang pedagang timah bernama Joseph dari Arimatea, dan memutuskan
untuk belajar dengan Druid di Glastonbury. Salah satu suku Inggris bahkan
mencetak koin dengan nama Eisu, orang misterius yang menjadi terkenal sekitar
tahun 30 Masehi. Namun, tidak ada sedikitpun bukti arkeologi untuk
mendukung teori tersebut. <o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mungkin yesus benar-benar seorang gembala<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam Yohanes
10: 11, Yesus berkata, "Akulah gembala yang baik." Bagian ini
sering ditafsirkan sebagai metafora, dimaksudkan untuk menyiratkan hubungan
antara Yesus sebagai gembala dan para pengikutnya sebagai kawanan domba-Nya. Namun,
bagaimana jika Yesus mengartikannya secara lebih harfiah? Dia mungkin
telah meninggalkan pekerjaan pertukangan kayu ayahnya dan menjadi gembala
selama bertahun-tahun. Hidup sebagai gembala akan memberi Yesus banyak
waktu untuk berpikir, dan itu akan mengajarinya pentingnya tidak kehilangan
domba. <o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus menghabiskan tahun-tahun yang hilang bersama keluarga<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika
Yesus muncul di pesta pernikahan di Kana dan mulai mengubah air
menjadi anggur, Dia sepertinya tahu apa yang diinginkan tamu pernikahan di
sebuah pesta. Mungkinkah karena Yesus memiliki pernikahannya sendiri
selama tahun-tahun yang hilang? Dalam <span class="eds-i"><i>The Lost
Gospel, </i></span> Barrie Wilson dan Simcha Jacobovici berpendapat bahwa
Yesus menikahi Maria Magdalena dan memiliki anak selama tahun-tahun yang
hilang. Mereka mendasarkan argumen pada sebuah buku Aram berusia 1.500
tahun yang ditemukan di British Library. Dan itu bukan satu-satunya sumber
yang menyatakan bahwa Yesus telah menikah. Papirus Mesir abad
keempat juga menyertakan kutipan dari Yesus yang menyebutkan
istrinya. <o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus menghabiskan tahun-tahun bekerja sebagai tukang kayu bersama
Yusuf<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Penjelasan
utama untuk tahun-tahun Yesus yang hilang cukup mudah: Ia menghabiskan masa
mudanya di Nazaret belajar menjadi tukang kayu dengan ayahnya, Yusuf, dan
memang tumbuh menjadi seorang tukang kayu. Teori ini adalah yang
paling mudah, karena anak laki-laki pada umumnya mempraktikkan bisnis yang sama
dengan ayah mereka. Dan Injil mendukung teori tersebut, seperti
dalam Markus 6: 3 ketika Yesus mulai mengajar dan orang-orang
menjawab, "Bukankah Dia ini anak tukang kayu?" Namun, hanya ada
sedikit bukti bahwa Yesus menghabiskan tahun-tahun itu sebagai tukang
kayu. Bahkan penulis Kristen awal Origen berpendapat bahwa
"Yesus sendiri tidak digambarkan sebagai seorang tukang kayu di manapun
dalam Injil yang diterima oleh gereja-gereja."<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yohanes pembaptis mengajar Yesus selama tahun-tahun yang hilang<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Beberapa
cendekiawan berpikir itu tidak realistis untuk mengasumsikan bahwa
Yesus menghabiskan hampir dua dekade sebagai tukang kayu sebelum menjadi
pemimpin agama. Yesus mungkin telah menghabiskan bertahun-tahun sebagai
murid sebelum mengumpulkan murid-muridNya sendiri. Dalam <span class="eds-i"><i>Rabbi Jesus</i></span>, Bruce Chilton berpendapat bahwa Yesus
tidak pernah kembali ke Nazaret setelah kunjungannya ke Bait
Suci. Sebaliknya, Ia menjadi pengikut Yohanes Pembaptis, yang melatih
Yesus. Chilton berkata, “Yesus memiliki semangat pemberontak dan
berani. Dia tidak menjadi seorang jenius agama yang bersemangat dengan
membentuk kesalehan konvensional dari sebuah desa yang hampir tidak
menerimanya.” Matius mengatakan bahwa ketika Yesus meminta Yohanes untuk
membaptisnya, Yohanes menjawab , "Aku perlu dibaptis
olehmu <span class="eds-i"><i>"</i></span> daripada
sebaliknya. Mungkinkah itu momen "guru menjadi murid"?<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus menghabiskan bertahun-tahun berdebat dengan cendekiawan<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Satu-satunya
penyebutan Alkitab tentang Yesus antara kelahirannya dan usia 30-an datang
dalam kisah Yesus di Bait Allah. Ketika dia berusia 12 tahun,
menurut Lukas 2:41-52, Maria dan Yusuf secara tidak sengaja meninggalkan
Yesus di Yerusalem selama beberapa hari - semacam <i>Rumah Sendiri</i> di
abad pertama. Ketika mereka bergegas kembali ke kota, Maria dan Yusuf
menemukan anak mereka di Bait Suci, berdebat dengan para guru dan memberi
mereka jawaban yang mencengangkan. Yesus jelas menghabiskan banyak
waktunya mengabdikan dirinya untuk belajar. Dan bahkan pada usia 12 tahun,
Dia memberi tahu orang tuanya untuk tidak terkejut bahwa dia telah menghabiskan
beberapa hari berdebat dengan para sarjana ahli taurat. Episode itu
mengisyaratkan bahwa Yesus mungkin telah mengabdikan bertahun-tahun untuk
pengejaran ilmiah sebelum Ia mulai mengumpulkan pengikut.<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tahun-Tahun yang Hilang Adalah Tahun-tahun Retreat Yesus<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus
tidak benar-benar anti-sosial, menurut Injil, tetapi pada saat ia menjadi
seorang nabi, Yesus sudah berusia tiga puluhan. Masa remajanya yang hilang
mungkin sangat berbeda. Yesus mungkin telah menghabiskan masa remajanya
dengan mengembara di padang pasir mencoba mencari tahu apa yang harus dilakukan
dengan hidupnya, seperti kesetaraan abad pertama di sekolah menengah. Tentu
saja, di tahun-tahun terakhirnya Yesus menghabiskan hampir seluruh waktunya
bersama para Rasul. Mungkin dia mengelilingi dirinya dengan
orang-orang untuk menghindari kesepian masa remajanya. Atau mungkin Yesus
membalikkan keadaan setelah membaca Amsal 18:1-2, "Seorang penyendiri
keluar untuk mendapatkan apa yang dia inginkan bagi dirinya sendiri. Dia
menentang semua alasan yang tidak masuk akal."<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus menjadi Biarawan Gurun di Laut Mati<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada
tahun 1947, gulungan Laut Mati ditemukan di gurun yang kering dan
gersang di tenggara Yerusalem. Dokumen-dokumen itu mungkin berisi petunjuk tentang
tahun-tahun Yesus yang hilang. Sebagai seorang pemuda, Yesus mungkin telah
mengunjungi Qumrān, rumah bagi sekte biara Essene. Gulungan Laut Mati
mewakili teks-teks keagamaan kuno mereka, dan ada bukti bahwa Yohanes
Pembaptis, orang yang membaptis Yesus, telah dipengaruhi oleh (anggota) sekte
tersebut. Jika Yohanes Pembaptis belajar dari sekte Essene, mungkin Yesus
juga belajar dengan kelompok itu. Satu gulungan bahkan menyebutkan sosok
yang sangat mirip dengan Yesus. Dia disebut "Anak Allah" dan
"Anak Yang Mahatinggi."<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dari
berbagai sumber dan spekulasi, saya bertanya langsung kepada seorang Jahudi bernama
Moses “kemana Yesus sebelum memulai pelayananNya?”. Jawab Moses “Dia belajar dengan
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Guru di Nazareth”. Jadi, sebelum memulai
pelayananNya, Yesus lebih dahulu “sekolah”. Menurut Moses, Yesus belajar dari
guru-guru yang merupakan pemimpin di komunitas Eseni.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mereka inilah yang berperan memberikan
fasilitas di masa pelayanan Yesus, seperti yang menyediakan tempat untuk
merayakan Paskah, menyediakan keledai muda untuk ditunggangi oleh Yesus menuju
Yerusalem.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Eseni</span></b><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ( / <span class="ipa">s iː</span></span><span style="color: black; mso-color-alt: windowtext;"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Help:IPA/English" title="Help:IPA/English"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0645ad; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span></a></span><span class="ipa"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n z</span></span><span style="color: black; mso-color-alt: windowtext;"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Help:IPA/English" title="Help:IPA/English"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0645ad; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> , </span></a></span><span class="ipa"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">s</span></span><span style="color: black; mso-color-alt: windowtext;"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Help:IPA/English" title="Help:IPA/English"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0645ad; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span></a></span><span class="ipa"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iː n z /;</span></span><span class="wrap"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0645ad; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span></span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ibrani
modern<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span class="script-hebrew"><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>:</span></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> Isiyim<span class="ipa"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Help:IPA/English" title="Help:IPA/English"><span style="color: #0645ad;">;</span></a></span> Yunani</span><span style="color: black; mso-color-alt: windowtext;"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Koine_Greek" title="Koine Greek"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0645ad; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">:</span></a></span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Essenoi,<i>
Essaioi, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ossaioi</i> ) adalah
sekte Yahudi mistik <i>pada </i><span class="ipa">Zaman</span> Bait
Allah Kedua yang berkembang dari abad ke-2 SM hingga abad ke-1
M. Sejarawan Yahudi Josephus mencatat bahwa Eseni ada dalam
jumlah besar, ribuan tinggal di seluruh Yudea Romawi. Jumlah mereka
lebih sedikit daripada orang Farisi dan Saduki, dua sekte besar
lainnya pada saat itu. Kaum Essene tinggal di berbagai kota tetapi
berkumpul dalam kehidupan komunal yang didedikasikan untuk kemiskinan sukarela, perendaman
sehari -hari, dan asketisme (kelas imam mereka
mempraktikkan selibat). Kebanyakan cendekiawan mengklaim bahwa mereka
memisahkan diri dari para imam Zadok.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">The
Essene telah mendapatkan ketenaran di zaman modern sebagai hasil dari penemuan
kelompok ekstensif dokumen keagamaan yang dikenal sebagai Gulungan Laut
Mati, yang umumnya diyakini sebagai perpustakaan Essene. Dokumen-dokumen
ini menyimpan banyak salinan dari bagian-bagian dari Alkitab Ibrani yang
belum tersentuh mungkin sejak 300 SM hingga penemuannya pada tahun 1946.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Referensi
pertama tentang sekte ini oleh penulis Romawi Pliny the Elder (meninggal
79 M) dalam <i>Natural History</i>.<sup> </sup>Pliny menceritakan dalam
beberapa baris bahwa kaum Eseni tidak memiliki uang, telah ada selama ribuan
generasi, dan bahwa kelas imam ("kontemplatif") mereka tidak
menikah. Tidak seperti Philo, yang tidak menyebutkan lokasi geografis
tertentu orang Essen selain seluruh tanah Israel, Pliny menempatkan mereka
di suatu tempat di atas Ein Gedi, di sebelah Laut Mati.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Josephus
kemudian memberikan penjelasan rinci tentang Eseni dalam <i>The Jewish War</i> (c. 75
CE), dengan deskripsi yang lebih pendek dalam <i>Antiquities of the Jews</i> (c. 94
CE) dan <i>The Life of Flavius Josephus</i> (c. 97 CE). Mengklaim
pengetahuan langsung, ia mencantumkan <i>Essenoi</i> sebagai salah satu dari
tiga sekte filsafat Yahudi di samping orang Farisi dan Saduki. Dia
menceritakan informasi yang sama tentang kesalehan, selibat, tidak
adanya kepemilikan pribadi dan uang, kepercayaan pada komunalitas, dan
komitmen untuk memelihara Sabat dengan ketat. Dia lebih lanjut
menambahkan bahwa Eseni secara ritual direndam dalam air setiap pagi –
sebuah praktik yang mirip dengan penggunaan mikveh untuk perendaman
sehari-hari yang ditemukan di antara beberapa Hasidim kontemporer –
makan bersama setelah ibadah, mengabdikan diri untuk amal dan
kebajikan, melarang ekspresi kemarahan, belajar buku-buku para tetua, menyimpan
rahasia, dan sangat memperhatikan nama-nama malaikat yang disimpan
dalam tulisan suci mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pliny,
juga seorang ahli geografi, menempatkan mereka di gurun dekat
pantai barat laut Laut Mati, di mana Gulungan Laut Mati ditemukan. Ada
beberapa subsekte kecil Eseni, termasuk Hemerobaptis, Bana'im dan Maghāriya.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hemerobaptists</span></b><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> (</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ibr</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. <i>Tovelei
Shaḥarit</i>; "Pemandian Pagi") adalah sekte kecil Yahudi dan
sub-sekte </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Essene</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Ciri yang paling penting dari kaum Hemerobaptis adalah
penggunaan umum </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">baptisan</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Kaum Hemerobaptis akan membaptis setiap hari, bukan
sekali dan untuk selamanya. Pembaptisan dilakukan sebelum ibadah subuh
agar dapat melafalkan Nama Tuhan dengan tubuh yang bersih. Dalam </span><i><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Homili Klemens</span></i><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> (ii. 23), </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yohanes
Pembaptis </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan murid-muridnya disebut sebagai
Hemerobaptis. Pengikut Yohanes kemudian telah diserap ke dalam murid-murid
Yesus Kristus meskipun beberapa telah pergi ke </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mandaea</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> di </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mesopotamia</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bawah. Mandaea telah dikaitkan
dengan Hemerobaptis karena sering mempraktekkan pembaptisan dan Mandaean
percaya bahwa mereka adalah murid Yohanes Pembaptis.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bana'im</span></b><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> adalah sekte kecil </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yahudi</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan
cabang dari </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Essenes</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> selama abad kedua di </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Palestina</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Nama Bana'im hanya muncul di <i>Mikva'ot </i>9:6. Bana'im
sangat menekankan kebersihan pakaian, mereka percaya bahwa pakaian bahkan tidak
memiliki noda lumpur kecil sebelum dicelupkan ke dalam air yang
mensucikan. Ada banyak perdebatan seputar kegiatan mereka di Palestina dan
arti nama itu. Beberapa percaya bahwa mereka akan sangat menekankan studi
tentang penciptaan dunia. Beberapa percaya bahwa Bana'im adalah ordo Essene
yang menggunakan kapak dan sekop. Sarjana lain malah menyarankan bahwa
nama Bana'im berasal dari kata Yunani untuk "mandi", mirip
dengan </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hemerobaptis</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> atau <i>Tovelei Shaḥarit</i>.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Maghāriya
adalah sekte </span></b><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yahudi kecil yang muncul pada abad pertama
SM. Praktik khusus mereka adalah menyimpan semua literatur mereka di gua-gua di
perbukitan sekitar di Palestina. Maghāriya percaya bahwa Tuhan terlalu
agung untuk bercampur dengan materi, sehingga mereka tidak percaya bahwa Tuhan
secara langsung menciptakan dunia. Seorang malaikat, yang mewakili Tuhan
menciptakan bumi (<i>lihat </i>demiurge dan Ptahil). Mereka
membuat komentar mereka sendiri tentang bible dan hukum. Beberapa sarjana
telah mengidentifikasi Maghāriya dengan Eseni atau Therapeutae. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Gabriele Boccaccini menyiratkan bahwa etimologi untuk nama
Essene belum ditemukan, tetapi istilah itu berlaku untuk kelompok yang lebih
besar di </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yudea</span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> yang juga mencakup komunitas </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-color-alt: windowtext; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Qumran. </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: white; color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Diusulkan
sebelum Gulungan Laut Mati ditemukan bahwa nama itu masuk ke dalam
beberapa ejaan Yunani dari sebutan diri Ibrani yang kemudian ditemukan
di beberapa Gulungan Laut Mati, <i>osey haTorah</i>, "'pelaku' atau
'pembuat' Taurat". Ini adalah satu-satunya etimologi yang diterbitkan
sebelum 1947 yang dikonfirmasi oleh referensi penunjukan diri teks Qumran,
dan itu mendapatkan penerimaan di antara para sarjana. Hal ini
diakui sebagai etimologi dari bentuk <i>Ossaioi</i> (dan perhatikan
bahwa Philo juga menawarkan ejaan O) dan <i>Essaioi</i> dan <i>Essen
</i>variasi ejaan telah dibahas oleh VanderKam, Goranson, dan
lain-lain. Dalam bahasa Ibrani abad pertengahan (misalnya <i>Sefer
Yosippon</i> ) <i>Hassidim</i> "yang saleh"
menggantikan "Essenes". Meskipun nama Ibrani ini bukan etimologi
dari <i>Essaioi</i> / <i>Esseni</i>, padanan bahasa Aram <i>Hesi'im
yang</i> diketahui dari teks-teks Aram Timur telah disarankan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Essene adalah transliterasi dari kata
Ibrani <i>iṣonim</i> (<i>iṣon</i> "luar"), yang dalam Mishnah
(misalnya Megillah 4:8) digunakan untuk menggambarkan berbagai kelompok
sektarian. Teori lain adalah bahwa nama itu dipinjam dari kultus
penyembah Artemis di Anatolia, yang sikap dan pakaiannya agak
mirip dengan kelompok di Yudea. Eseni adalah orang Yahudi sejak lahir, dan
tampaknya memiliki kasih sayang yang lebih besar satu sama lain daripada sekte
lain.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #202122; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #202122; font-size: 12pt;">Beberapa sarjana modern dan </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">arkeolog</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #202122; font-size: 12pt;"> berpendapat bahwa Eseni mendiami
pemukiman di </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">Qumran</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #202122; font-size: 12pt;">,
sebuah </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">dataran tinggi</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #202122; font-size: 12pt;"> di </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">Gurun Yudea di</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #202122; font-size: 12pt;"> sepanjang Laut Mati, mengutip Pliny the
Elder untuk mendukung dan memberikan kepercayaan bahwa Gulungan Laut Mati
adalah produk Eseni. Teori ini, meskipun belum terbukti secara meyakinkan,
telah mendominasi diskusi ilmiah dan persepsi publik tentang Eseni.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face="Calibri, sans-serif" style="background-color: white; color: #202122;">Eseni
menjalani kehidupan komunal yang ketat. Sering dibandingkan
dengan monastisisme Kristen di kemudian hari. Banyak dari kelompok
Essene tampaknya telah membujang. O</span><i style="background-color: white; color: #202122; font-family: Calibri, sans-serif;">rdo</i><span face="Calibri, sans-serif" style="background-color: white; color: #202122;"> Essene lain menjalankan
praktik bertunangan selama tiga tahun dan kemudian menikah. Mereka memiliki
adat dan kebiasaan seperti kepemilikan kolektif, memilih seorang pemimpin untuk
mengurus kepentingan kelompok, dan mematuhi perintah dari pemimpin mereka. Mereka
dilarang bersumpah dan dilarang makan dari hewan kurban. Mereka
mengendalikan emosi mereka dan bertindak sebagai saluran perdamaian, membawa senjata hanya
untuk perlindungan terhadap perampok.</span><sup style="background-color: white; color: #202122; font-family: Calibri, sans-serif;"> </sup><span face="Calibri, sans-serif" style="background-color: white; color: #202122;">Kaum Essene memilih untuk
tidak memiliki budak tetapi saling melayani. Akibat dari kepemilikan
komunal, tidak terlibat dalam perdagangan.</span><sup style="background-color: white; color: #202122; font-family: Calibri, sans-serif;"> </sup><span face="Calibri, sans-serif" style="background-color: white; color: #202122;">Pertemuan komunal,
jamuan makan, dan perayaan keagamaan mereka jalankan. Kehidupan komunal
Eseni sebagai kelompok yang mempraktikkan egalitarianisme sosial dan material.</span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah
masa percobaan tiga tahun,<sup> </sup>anggota baru akan mengambil sumpah
yang mencakup komitmen untuk mempraktikkan kesalehan kepada Tuhan dan kebenaran
terhadap kemanusiaan; mempertahankan gaya hidup murni; menjauhkan
diri dari kegiatan kriminal dan asusila; menjaga aturan mereka tidak dilanggar; dan
melestarikan buku-buku Eseni dan nama-nama malaikat.<sup> </sup>Teologi mereka
termasuk kepercayaan pada keabadian jiwa dan bahwa mereka akan
menerima jiwa mereka kembali setelah kematian.<sup> </sup>Sebagian dari
kegiatan mereka termasuk pemurnian dengan ritual air yang didukung
oleh tangkapan dan penyimpanan air hujan. Menurut Aturan Komunita , pertobatan
merupakan prasyarat dengan pemurnian air. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pemurnian
ritual adalah praktik umum di antara orang-orang Yudea selama periode ini dan
dengan demikian tidak khusus untuk Eseni. Pemandian ritual atau mikveh ditemukan
di dekat banyak sinagog dari periode yang berlanjut hingga zaman modern.<sup> </sup>Kemurnian
dan kebersihan dianggap begitu penting bagi kaum Essene sehingga mereka akan
menahan diri dari buang air besar pada hari Sabat. </span><span style="color: black; mso-color-alt: windowtext;"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Essenes#cite_note-google2-51"></a></span><sup><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></sup></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Joseph
Lightfoot, Bapa Gereja Epiphanius (menulis pada abad ke-4 M) membuat
perbedaan antara dua kelompok utama dalam Eseni: "Dari mereka
yang datang sebelum [Elxai, seorang nabi Ossaean] waktu dan selama itu, orang
Ossea dan orang Nasara. Nasaraean—mereka adalah orang-orang Yahudi
berdasarkan kebangsaan—berasal dari Gileaditis, Bashanitis dan Transyordan.
Mereka mengakui Musa dan percaya bahwa dia telah menerima hukum, tetapi bukan
hukum ini, melainkan beberapa hukum lainnya. Jadi, mereka adalah orang
Yahudi yang menjalankan semua perayaan Yahudi, tetapi mereka tidak akan
mempersembahkan korban atau makan daging. Mereka menganggap makan daging
atau berkurban dengan daging itu haram. Mereka mengklaim bahwa Kitab-Kitab
Musa adalah fiksi, dan tidak satupun dari kebiasaan-kebiasaan ini dilembagakan
oleh para leluhur. Inilah perbedaan antara Nasaraean dan yang lainnya.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah
sekte Nasaraean ini datang lagi yang berhubungan erat dengan mereka, yang
disebut Ossaeans. Ini adalah orang-orang Yahudi seperti yang pertama. Awalnya
berasal dari Nabataea, Iturea, Moabitis, dan Arielis, tanah di luar lembah yang
kitab sucinya disebut Laut Asin. Meskipun berbeda dari enam sekte lainnya, sekte
ketujuh ini menyebabkan perpecahan hanya karena melarang kitab-kitab Musa
seperti Nasaraean. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Manuskrip
Ester sama sekali tidak ada di Qumran, kemungkinan karena penentangan mereka
terhadap perkawinan campuran dan penggunaan kalender yang berbeda. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face="Calibri, sans-serif" style="background-color: white; color: #202122;">Satu
teori tentang pembentukan Eseni menunjukkan bahwa gerakan itu didirikan oleh
seorang imam besar Yahudi, yang dijuluki oleh Eseni sebagai Guru Kebenaran.
Jabatannya telah direbut oleh Jonathan (dari garis keturunan imam
tetapi bukan dari Zadok), berlabel "pria kebohongan" atau
"imam palsu". Guru Kebenaran tidak hanya pemimpin Essenes di
Qumran, tetapi juga identik dengan sosok Mesianik asli sekitar 150 tahun
sebelum zaman Injil.</span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Guru
Kebenaran dari Gulungan-gulungan itu tampaknya merupakan prototipe Yesus,
karena keduanya berbicara tentang Perjanjian Baru. Mereka
mengkhotbahkan Injil yang serupa. Masing-masing dianggap sebagai Juruselamat
atau Penebus. Masing-masing dikutuk dan dihukum mati oleh faksi-faksi reaksioner.
Apakah Yesus adalah seorang Essene? Beberapa sarjana berpendapat bahwa Dia
setidaknya dipengaruhi oleh mereka.<sup><o:p></o:p></sup></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face="Calibri, sans-serif" style="color: #202122;">Ritual
Eseni dan Kekristenan memiliki banyak kesamaan. Gulungan Laut
Mati menggambarkan makan roti dan anggur yang akan dilembagakan oleh mesias.
Baik Eseni dan Kristen adalah komunitas eskatologis, di mana penghakiman atas
dunia akan datang kapan saja.<sup> </sup>Perjanjian Baru juga mungkin mengutip
tulisan-tulisan yang digunakan oleh komunitas Qumran. Lukas 1:31-35
menyatakan <i>"Dan sekarang kamu akan mengandung di dalam rahimmu dan
melahirkan seorang anak laki-laki dan kamu akan menamakan Dia Yesus. Dia akan
menjadi besar dan akan disebut anak Yang Mahatinggi ... anak Allah"</i> yang
tampaknya menggema seperti 4Q 246, menyatakan:<i>"Dia akan disebut besar
dan dia akan disebut Anak Allah, dan mereka akan memanggilnya Anak Yang
Mahatinggi ... Dia akan menghakimi bumi dalam kebenaran ... dan setiap bangsa
akan sujud kepadanya". </i>Kesamaan lainnya termasuk pengabdian yang
tinggi pada iman bahkan sampai mati syahid, doa bersama, penyangkalan diri dan
keyakinan akan pembuangan di dunia yang penuh dosa. Baik Eseni dan Kristen
menggunakan konsep "terang" dan "gelap" untuk kebaikan dan
kejahatan. Baik kaum Esseni maupun Kristen mempraktekkan selibat sukarela dan
melarang perceraian. </span><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Essenes#cite_note-68"></a><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Essenes#cite_note-65"></a><span face="Calibri, sans-serif" style="color: #202122;">Kaum
Essene mempraktekkan ritual perendaman dengan air, namun kaum Esseni memilikinya
sebagai praktik biasa, bukan hanya sekali. Kristen menyebutnya baptis, dan
hanya sekali sebagai tanda pertobatan (mematikan kebiasaan manusia lama dan
hidup menjadi manusia baru).</span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yohanes
Pembaptis juga dikatakan sebagai seorang Essene, karena ada banyak
persamaan antara misi Yohanes dan Essene. Ia mungkin dilatih oleh komunitas
Essene. Di gereja mula-mula, sebuah buku berjudul Odes of Solomon ditulis. Penulis
kemungkinan besar adalah orang yang sangat awal bertobat dari komunitas Essene
menjadi Kristen. Buku ini mencerminkan campuran ide mistik komunitas
Essene dengan konsep Kristen. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Beberapa
berpendapat bahwa Eseni memiliki gagasan tentang Mesias yang ditusuk
berdasarkan 4Q285. Beberapa sarjana menafsirkannya sebagai Almasih yang
terbunuh. Para sarjana modern kebanyakan menafsirkannya sebagai Mesias yang
mengeksekusi musuh <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Israel dalam perang
eskatologis. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Haran
Gawaita menggunakan nama Nasoraeans untuk Mandaeans yang
datang dari Yerusalem. Mandeans berarti penjaga atau pemilik ritual dan
pengetahuan rahasia. Mandaeans dengan Nasaraeans sebuah kelompok
dalam Essenes menurut Joseph Lightfoot. Mereka ada sebelum Kristus. Yesus
dari Nasaret adalah sebutan modern non muslim yang popular untuk Yesus. Apakah Nasaret
ini sama dengan Nasaraenas? Kalau sama, berarti Yesus bersekolah di Esseni.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Konsep
dan istilah agama awal muncul kembali dalam Gulungan Laut Mati. <i>Yardena</i>
(Yordania, sekarang disebut Yardenit menjadi destinasi wisata rohani/jiarah
agama Kristen) telah menjadi nama setiap air pembaptisan dalam Mandaeisme. <i>Hayyi
Rabbi</i>, <i>Mara d-Rabuta</i> (Lord of Greatness) ditemukan
dalam Genesis Apocryphon II, 4. Temuan awal lainnya adalah <i>bhiri
zidqa</i> berarti 'pilihan kebenaran' atau 'orang benar yang dipilih',
sebuah istilah yang ditemukan dalam Kitab Henokh dan Kejadian
Apocryphon II, 4. Sebagai Nasoraeans, Mandaeans percaya bahwa mereka
merupakan jemaat sejati<i> bnai nhura yang</i> berarti 'Anak-anak
Cahaya', istilah yang digunakan oleh Essenes. Kitab suci Mandaean menegaskan
bahwa Mandaean turun langsung dari murid-murid asli Nasoraean Mandaean
Yohanes Pembaptis di Yerusalem. Serupa dengan kaum Eseni, seorang
Mandaean dilarang mengungkapkan nama-nama malaikat kepada non-Yahudi.<sup> </sup>Kuburan
Essene berorientasi utara-selatan<sup><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Essenes#cite_note-87"><span style="color: #0645ad;"> </span></a></sup>dan kuburan Mandaean juga harus
berada di arah utara-selatan. Jika Mandaean yang mati berdiri tegak, mereka
akan menghadap ke utara. Mandaeans memiliki tradisi lisan bahwa beberapa
awalnya vegetarian dan juga mirip dengan Essene, mereka pasifis.<sup><o:p></o:p></sup></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><sup><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></sup></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><i><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Beit
manda</span></i><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> (beth manda) digambarkan sebagai biniana <i>rab-srara</i> ("bangunan
Agung Kebenaran") dan <i>bit tuslima</i> ("rumah Kesempurnaan")
dalam teks- teks Mandaean seperti <i>Qolasta</i>, <i>Ginza Rabba</i>,
dan <i>Mandaean Book of Yohanes</i>. Satu-satunya persamaan sastra
yang diketahui adalah dalam teks Essene dari Qumran seperti <i>Peraturan
Komunitas</i>, yang memiliki frasa serupa seperti "rumah Kesempurnaan dan
Kebenaran di Israel" (<i>Peraturan Komunitas</i> 1QS VIII 9) dan
"rumah Kebenaran di Israel."<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #202122; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0f0f0f; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Maria,
ibu Yesus, di bawah bimbingan Roh Kudus adalah guru Yesus. Dia
menggunakan Kitab Suci dan alam sebagai pokok bahasan-Nya. Yesus menerima pelatihan
yang sangat baik pada usia dini yang terbukti ketika Dia berbicara dengan para ahli
agama pada kunjungan bait suci -Nya yang pertama. “Dan terjadilah,
bahwa setelah tiga hari mereka menemukannya di bait suci, duduk di
tengah-tengah para ahli taurat, keduanya mendengarkan mereka, dan mengajukan
pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia heran akan
pengertian dan jawaban-jawabannya” (Lukas 2:46, 47).<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0f0f0f; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0f0f0f; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Masa
kanak-kanak dan masa muda Yesus adalah tahun-tahun perkembangan yang harmonis
dari kekuatan fisik, mental, dan spiritual-Nya. Tujuan yang
dicita-citakan-Nya adalah untuk mencerminkan secara sempurna “eksistensi”
Bapa-Nya di surga. Dan Allah Yang Mahakuasa memberikan
Yesus kuasa untuk melakukan banyak hal ilahi. “Yesus dari Nazaret, seorang yang
diperkenan Allah di antara kamu dengan mujizat dan keajaiban dan
tanda-tanda” (Kisah Para Rasul 2:22).<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0f0f0f; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><strong><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; font-size: 14pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Masa Kecil & Masa Dewasa Awal Yesus</span></strong><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; font-size: 14pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Injil
mengatakan sangat sedikit tentang periode yang panjang ini. Hanya beberapa
pernyataan ringkasan, beberapa peristiwa tertentu, dan beberapa kesimpulan dari
bagian sebelumnya dan selanjutnya. Yesus selama masa kanak-kanak berkembang
secara fisik dan intelektual seperti anak-anak lainnya. Dia jelas tidak
melakukan mukjizat sampai pelayanan publik-Nya (Yoh. 2:11). <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><em><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: rgb(254, 254, 254); color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Injil Masa Kecil Thomas </span></em><span face=""Calibri",sans-serif" style="background: rgb(254, 254, 254); color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">(pertengahan abad ketiga M) mencatat berbagai dugaan
insiden pada masa kanak-kanak Yesus. “(Setelah Yesus yang berusia 5 tahun
membendung sebuah sungai kecil) putra Hanas, juru tulis itu, berdiri di sana
bersama Yusuf; dan dia mengambil sebatang pohon willow, dan mengeluarkan
air yang telah dikumpulkan Yesus. Dan Yesus, melihat apa yang telah
dilakukan, marah, dan berkata kepadanya: 'Hai jahat, fasik, dan bodoh! Apa
kerugian yang ditimbulkan oleh kolam dan air itu bagi Anda? Lihatlah,
bahkan sekarang kamu akan menjadi kering seperti pohon, dan kamu tidak akan
menghasilkan daun, atau akar, atau buah.' Dan segera anak itu menjadi
layu.” (2:1; 3:1-3) “Setelah itu Ia melewati desa itu lagi; dan seorang
anak laki-laki berlari melawan-Nya, dan memukul bahu-Nya. Dan Yesus marah,
dan berkata kepadanya: 'Kamu tidak akan kembali ke jalan kamu datang!' Dan
segera dia jatuh mati.” (4: 1) “Guru (Yesus) diprovokasi dan dipukul
kepalanya. Dan (Yesus). . . mengutuknya, dan segera dia
pingsan dan jatuh ke tanah di wajahnya. Dan (Yesus) kembali ke
rumah; dan Yusuf sedih dan memerintahkan ibunya: “Jangan biarkan dia
keluar dari rumah, karena dia membunuh semua orang yang membuatnya
marah.” (14:2,3) Tapi Injil Thomas ini tidak diakui dan tidak dimasukkan
ke dalam kanon Alkitab. (Kisah ini mirip kisah Krisna di India ketika dia masa
kecil termasuk anak badung, anak nakal yang suka mencuri madu dan mempermainkan
orang lain. Dalam pelajaran Sejaran Gereja Asia, disebutkan bahwa salah satu
penyebab kemunduran gereja di Asia adalah ajaran Krisna yang memutarbalikkan
fakta, disamping serangan raja-raja Mongolia dan perkembangan Islam). </span><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada
usia dua belas tahun, Yesus menyadari identitas unik-Nya sebagai Anak
Allah. Perhatikan permainan kata-kata Yesus yang disengaja dalam
tanggapan-Nya kepada Maria “ayahmu . . .” Dia mengingatkan Maria
tentang apa yang sudah Dia ketahui – bahwa Bapa-Nya yang sebenarnya adalah
Tuhan, dan karena itu Dia harus terlibat dalam urusan-Nya, bahkan jika itu
mengganggu hidupnya.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Meskipun
Yesus mengetahui identitas dan misi unik-Nya, Dia menghabiskan masa remaja dan
awal masa dewasa-Nya dalam persiapan yang tenang dan tidak dramatis. Dari
perikop ini dan yang lainnya, kita dapat menyaring tiga elemen pembangunan yang
dapat diterapkan pada kita:<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Menjadi
tunduk pada Tuhan dengan secara tepat tunduk pada orang lain, alih-alih
bersikeras "melakukan hal-Nya sendiri."<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia
menundukkan diri-Nya kepada Maria dan Yusuf, meskipun Dia lebih tinggi dari
mereka. Alih-alih menentang mereka sebagai batasan yang menghalangi
otentikasi diri-Nya sendiri, Dia menerima peran-Nya sebagai Hamba Bapa-Nya, dan
menghidupi keyakinan-Nya bahwa kebesaran adalah Kehambaan (Mrk. 10: 43)<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda melihat ketundukan kepada Tuhan sebagai hal yang baik, atau sebagai
ancaman bagi kebebasan Anda? <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda memandang ketundukan yang pantas kepada orang lain sebagai bagian dari
ketundukan Anda kepada Tuhan, atau sebagai kejahatan yang perlu dihindari
dengan segala cara? <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Orang
Kristen super-spiritual sering berkata: “Saya tidak keberatan tunduk kepada
Tuhan, tetapi saya tidak tunduk kepada orang lain.” Ada tempat untuk ini,
tetapi seringkali ini adalah rasionalisasi yang menunjukkan kurangnya
ketundukan kepada Tuhan.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Kebijaksanaan”
adalah hasil dari memahami dan menaati Firman Tuhan. Pelayanan pengajaran
Yesus di kemudian hari mengungkapkan keakraban dan pemahaman yang mendalam
tentang Perjanjian Lama. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia
akan dilatih untuk menghafal Perjanjian Lama oleh ibu-Nya dan di sekolah “Rumah
Kitab” Nazaret dari usia 6-10. Dia harus membaca dan menghafal, sama
seperti kita. Dia juga merenungkan, memeditasikan apa yang Dia
hafal. Dia yang tahu bagaimana memberikan Firman Tuhan dengan begitu
efektif kepada orang lain mempelajari hal ini dengan merenungkannya hari demi
hari (Yes. 50:4).<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda “terus meningkat” dalam hikmat alkitabiah – atau apakah Anda mendatar atau
mundur? <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda menghargai Firman Tuhan sebagai harta pengetahuan terbesar Anda – atau
apakah Anda menganggap informasi lain (misalnya, berita; gosip selebriti; dll.)
lebih penting? <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda memaparkan diri Anda pada Firman Tuhan lebih dari ini pada informasi lain
ini?<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Membiarkan
Tuhan membentuk Dia melalui banyak penderitaan hidup di dunia yang jatuh,
bukannya melindungi diri-Nya dari mereka. "Dia adalah orang yang
penuh kesengsaraan, mengenal duka."<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia
tinggal di sebuah keluarga besar (Mrk. 6:2), mungkin dalam kemiskinan relatif,
di sebuah desa yang tidak jelas. Dia mengalami kehilangan orang yang
dicintai (kemungkinan kematian prematur Joseph). Dia mengalami rasa sakit
karena perlakuan yang tidak adil (desas-desus tentang anak haram – Yoh.
8:41,48). Dia tahu beban kerja keras (tukang kayu, magang di bawah Yusuf –
Mat 13:55; Mrk 6:2), dan mungkin harus menghidupi keluarga ketika Yusuf
meninggal. Dia mengalami eksploitasi pendudukan Romawi. Melalui
penderitaan ini, Dia mengembangkan belas kasih yang mendalam yang menjadi ciri
pelayanan publik-Nya (misalnya, Mat 9:36 – deskripsi paling sering tentang
kehidupan emosional-Nya: Dia tergerak oleh belas kasihan).<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda memiliki tujuan yang lebih besar untuk penderitaan daripada sekadar
menghindarinya dan/atau menghindarinya sesegera mungkin? <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: rgb(254, 254, 254); margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #333333; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah
Anda membenci penderitaan/kesengsaraan dan membiarkan mereka membuat Anda
pahit, marah atau apakah Anda meminta Tuhan untuk menggunakannya untuk
membentuk belas kasih dan karakter Kristus?<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: #0f0f0f; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 14pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apa yang Yesus lakukan sebelum Dia memulai pelayanan-Nya di dunia?<o:p></o:p></span></b></p>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></h2>
<h2 style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mahasiswa Kitab Suci<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah
orang tua Yesus kembali ke kampung halaman mereka di Nazaret di Galilea,
“ <em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">anak
itu tumbuh dan menjadi kuat, penuh dengan hikmat. Dan perkenanan Allah ada
padanya</span></em> ” (Lukas 2:40) dan seperti yang biasa dilakukan orang
Yahudi, “ <em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">orang
tuanya pergi ke Yerusalem setiap tahun pada hari raya Paskah. Dan ketika
dia berumur dua belas tahun, mereka pergi menurut kebiasaan”</span></em> (Lukas
2:41-42). Rupanya “menurut kebiasaan” bahwa pada usia dua belas tahun,
anak laki-laki Yahudi dipersembahkan kepada para pemimpin Bait Allah Yahudi
karena ini menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Untuk
anak laki-laki Yahudi, ini terjadi pada usia dua belas tahun, berbatasan dengan
beberapa jemaat Ortodoks dan Konservatif, itu adalah usia tiga belas tahun.<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 24.0pt; margin: 24pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Merindukan
Yesus<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah
orang tua Yesus kembali ke rumah, mereka melihat bahwa Dia tidak ada (Lukas
2:43) dan kembali ke Yerusalem (Lukas 2:44-45). Baru setelah “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tiga hari
mereka menemukannya di kuil, duduk di antara para guru, mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar dia
heran akan pengertian dan jawaban-jawabannya</span></em>” (Lukas
2:46-47). Dapatkah Anda membayangkan anak Anda tersesat? Dan selama
tiga hari! Mereka menemukan Dia “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">duduk di antara guru-guru</span></em>” dan “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mendengarkan
mereka dan mengajukan pertanyaan kepada mereka</span></em>” tetapi semua orang
“<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang
mendengarnya kagum akan pengertian dan jawaban-Nya.</span></em>.” Jelas,
Yesus tumbuh sebagai pelajar Kitab Suci tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa
Dia juga Tuhan. Bahkan, Dia adalah Firman Allah (Yohanes 1:1,
14). Ini menjelaskan satu-satunya tanggapan Yesus kepada orang tua-Nya
yang menanyakan di mana Dia berada dan mengapa Dia melakukan itu kepada
mereka; “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tidak
tahukah kamu, bahwa Aku harus ada di rumah Bapa-Ku</span></em>” (Lukas 2:49b)?<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 24.0pt; margin: 24pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bisnis
sebagai Pemborong Bangunan<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada
waktunya, “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Yesus
bertambah dalam hikmat dan perawakannya dan disukai oleh Allah dan manusia</span></em>”
(Lukas 2:52). Kata Yunani yang digunakan untuk "perawakan"
adalah "hēlikia" dan ini tidak berarti ukuran tetapi mengacu pada
usia-Nya dalam tahun. Karena pertukangan kayu adalah pekerjaan ayah
tiri-Nya Joseph, Dia pasti sudah mengetahuinya dengan baik dan orang lain juga
tahu sekali tentang hal itu“. <em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada hari Sabat dia mulai mengajar di sinagoga, dan banyak orang
yang mendengarnya heran, berkata,</span></em> “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Di mana pria ini mendapatkan
hal-hal ini? Apa hikmah yang diberikan kepadanya? Bagaimana
karya-karya besar seperti itu dilakukan oleh tangannya? Bukankah ini si
tukang kayu, anak Maria dan saudara Yakobus dan Yoses dan Yudas dan
Simon? Dan bukankah saudara perempuannya ada di sini bersama
kita?” Dan mereka tersinggung padanya </span></em>(Markus
6:2-3). Kata Yunani yang digunakan untuk "tukang kayu" adalah
"tektōn" sehingga bisa berarti salah satu dari berikut ini; a
(rumah) "pembangun, pekerja di kayu, pengrajin," atau "tukang
kayu". Jika Yesus adalah seorang tukang kayu atau pembangun, itu berarti
bekerja dengan tangan dalam memotong kayu dan batu yang merupakan bahan
bangunan yang paling umum pada masa itu. Itu berarti Yesus pastilah
Manusia yang sangat kuat karena mereka harus mengangkat dan mendorong, menarik
dan melihat, dan memindahkan bahan bangunan ke lokasi. Butuh upaya besar
untuk membangun bangunan kuno ini.<o:p></o:p></span></p>
<h2 style="background: white; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 24.0pt; margin: 24pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Firman
Tuhan<o:p></o:p></span></h2>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tentu
saja, Yesus membuat takjub para pendengar-Nya ke mana pun Ia pergi, bahkan pada
usia dua belas tahun (Lukas 2:47)”, <em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan banyak orang yang mendengarnya heran, berkata, “Dari mana
orang ini mendapatkan pengetahuan ini? Apa hikmah yang diberikan kepadaNya? Bagaimana
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh tanganNya</span></em>” <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Markus 6:2). Tetapi, kebenaran menghibur
orang yang menderita dan menimpa orang yang nyaman sehingga beberapa orang “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menyerang dia</span></em>”
(Markus 6:3c). Bahkan para petugas yang pergi untuk membawa-Nya kembali
kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi (Yohanes 7:45) tidak dapat
menangkap-Nya, dengan mengatakan, “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tidak pernah seorang pun berbicara seperti orang ini</span></em>”
(Yohanes 7:46)! <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kebenaran
membebaskan orang atau membuat mereka marah. Sama seperti para pemimpin
agama Yahudi menindas pengetahuan tentang Tuhan saat itu, mereka masih
melakukannya sekarang “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang dengan ketidakbenaran mereka menekan kebenaran</span></em>”
(Rm 1:18b), dan celakanya ini diteruskan oleh mereka yang menyebut dirinya
pemimpin gereja. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika
seseorang bertobat dan percaya kepada Kristus, mereka benar-benar dapat
mengenal Tuhan untuk pertama kalinya. Tetapi, orang-orang yang tidak percaya
dengan sukarela menekan wahyu ciptaan tentang Tuhan sebagai Pencipta. Dengan
demikian “<em><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apa
yang dapat diketahui tentang Tuhan jelas bagi mereka, karena Tuhan telah
menunjukkannya kepada mereka. Karena sifat-sifat-Nya yang tidak terlihat,
yaitu, kekuatan abadi dan sifat ilahi-Nya, telah terlihat dengan jelas, sejak
penciptaan dunia, dalam hal-hal yang telah dibuat. Jadi mereka tanpa
alasan</span></em>…”(Roma 1:19-20). Tidak heran jika seseorang mengatakan
“Saya tidak percaya kepada Tuhan” (Mazmur 14:1) sangatlah bodoh. Karena dia
menunjukkan dirinya masih dalam kegelapan dan di bawah kuasa kehancuran.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p> </o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="color: black; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apa
Hikmat Yang Anda Peroleh dari Sekolah Persiapan Raja Yesus? Berikut beberapa
pendapat orang yang dapat Anda kembangkan untuk diri anda sendiri:<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-size: 12pt;">Alkitab menyoroti hal-hal dalam kehidupan Yesus yang berkaitan
dengan keaslian dan pelayanan-Nya. Oleh karena itu, Alkitab membawa kita dari
kelahiran perawan dan masa kanak-kanak-Nya hingga usia remaja dan pemahaman
yang luar biasa dari kitab suci, ke dalam pelayanan dewasanya dan alasan
mengapa Dia datang dari surga ke bumi. Kita tidak perlu mengetahui sisanya demi
Injil Tuhan. Tujuannya adalah untuk menggenapi Injil yang dinubuatkan Allah.
Leluhur, kelahiran, pengetahuan, kebijaksanaan, cinta, pelayanan, kematian,
penguburan, dan kebangkitan-Nya adalah sorotan yang paling penting. Kita tidak
perlu mengetahui setiap detail kecil dari seluruh hidupnya. Kami memiliki apa
yang perlu kami ketahui.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Apa yang sebenarnya terjadi pada Yesus? Di mana dia selama ini?
Apakah Dia di luar Israel? Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya, akan selamanya
diselimuti oleh sejarah dan misteri pengetahuan agama. Jadi kalau Anda mau membuktikan
sendiri silahkan, kalau Anda hanya perlu hikmat adalah “ini masa sekolah dan
persiapan sebelum Dia dilantik jadi Raja Surga di bumi”.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/08/baptisan-yesus-adalah-pengumuman-raja.html" target="_blank">selanjutnya BAPTISAN YESUS ADALAH PENGUMUMAN RAJA SURGA HADIR DI BUMI</a></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3787214433062506723.post-29144186066670782522022-07-19T21:04:00.009+07:002022-09-14T08:07:03.518+07:00MEMPERSEMBAHKAN YESUS DI BAIT SUCI<p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">MEMPERSEMBAHKAN YESUS DI BAIT SUCI</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/06/kedatangan-yesus-pertama.html" target="_blank"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">lanjutan dari sebelumnya </span><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 24px; text-align: left;">KEDATANGAN YESUS PERTAMA</span></a></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Peristiwa mempersembahkan Yesus di Bait Suci dijelaskan dalam
Injil Lukas (Lukas 2:22-40). Menurut Injil, Maria dan Yusuf membawa Bayi Yesus
ke Bait Allah di Yerusalem empat puluh hari (termasuk hari lahirnya) setelah
kelahiran-Nya untuk menyelesaikan pemurnian ritual Maria setelah melahirkan,
dan untuk melakukan penebusan putra sulung, dalam ketaatan kepada Taurat
(Imamat 12, Keluaran 13:12–15, dll.). Lukas secara eksplisit mengatakan bahwa
Yusuf dan Maria mengambil pilihan yang disediakan bagi orang miskin (mereka
yang tidak mampu membeli seekor domba; Imamat 12:8), mengorbankan
"sepasang burung tekukur, atau dua ekor merpati muda". Imamat 12:1–4
menunjukkan bahwa peristiwa ini harus terjadi empat puluh hari setelah kelahiran
anak laki-laki, oleh karena itu Persembahan dirayakan empat puluh hari setelah
Natal. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sebelumnya dijelaskan bahwa Maria menerima persembahan dari
orang-orang Majus. Dalam bible tidak dijelaskan berapa nilai persembahan
tersebut. Dengan memberikan persembahan burung tekukur sebagai korban anak
sulung, kita tidak melihat relevansi nilai persembahan orang majus ketika
peristiwa mempersembahkan bayi Yesus di Bait Allah terjadi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Saat membawa Yesus ke dalam Bait Allah, mereka bertemu dengan
Simeon. Injil mencatat bahwa Simeon telah dijanjikan, bahwa "ia tidak akan
mengalami kematian sebelum melihat Kristus Tuhan " (Lukas 2:26). Simeon
kemudian mengucapkan doa yang dikenal sebagai </span><i style="font-size: 12pt;">Nunc Dimittis</i><span style="font-size: 12pt;">, atau </span><i style="font-size: 12pt;">Canticle
of Simeon</i><span style="font-size: 12pt;">, yang menubuatkan penebusan dunia oleh Yesus:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Tuhan, sekarang biarkan hamba-Mu pergi dengan damai, sesuai
dengan firman-Mu; karena mataku telah melihat keselamatan-Mu yang telah Engkau
persiapkan di hadapan semua bangsa, terang untuk wahyu bagi bangsa-bangsa lain,
dan untuk kemuliaan bagi umat-Mu Israel". (Lukas 2:29-32).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Simeon kemudian bernubuat kepada Maria: "Lihatlah, anak ini
ditetapkan untuk kejatuhan dan kebangkitan banyak orang di Israel, dan untuk
suatu tanda yang ditentang (dan pedang akan menembus jiwamu sendiri juga),
pikiran yang keluar dari banyak hati dapat dinyatakan (Lukas 2:34–35).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Nabiah sepuh Anna juga berada di Bait Allah, dan memanjatkan doa
dan pujian kepada Tuhan untuk Yesus, dan berbicara kepada semua orang di sana
tentang pentingnya penebusan-Nya di Yerusalem (Lukas 2:36-38).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Peristiwa itu membentuk komponen biasa dari siklus ekstensif
Kehidupan Kristus. Seringkali Presentasi Yesus atau Sunat Yesus yang serupa
secara visual ditampilkan, tetapi pada akhir Abad Pertengahan keduanya
kadang-kadang digabungkan. Gambar awal terkonsentrasi pada saat pertemuan
dengan Simeon, biasanya ditampilkan di pintu masuk Kuil, dan ini dilanjutkan
dalam seni Bizantium dan ikon Ortodoks Timur hingga hari ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Di Barat, dimulai pada abad ke-8 atau ke-9, penggambaran yang
berbeda di sebuah altar muncul, di mana Simeon akhirnya pada Abad Pertengahan
Akhir ditampilkan mengenakan jubah rumit yang dikaitkan dengan Imam Besar
Yahudi, dan melakukan upacara liturgi yang dikelilingi oleh keluarga dan Ana.
Di Barat, Simeon lebih sering menggendong bayi, atau momen serah terima
diperlihatkan; dalam gambar Timur, Maria lebih mungkin untuk tetap memegang
Yesus. Artinya masing-masing gereja memiliki cara tersendiri untuk menjelaskan
dan menggambarkan peristiwa mempersembahkan bayi Yesus di Bait Allah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background: white; color: #37246a; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Persembahan Yesus di Bait Suci
merayakan episode awal kehidupan Yesus. Bagi gereja tertentu, </span><span style="background: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2 Februari (40 hari dari 24 Desember tahun
sebelumnya) adalah hari raya persembahan Yesus yang juga disebut
Presentasi. Maria menawarkan Putranya kepada Allah dan belajar bahwa dia
juga akan ikut ambil bagian dalam misi penebusan Yesus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Gereja menemukan makna yang lebih
dalam dari peristiwa ini. Pertama-tama, penggenapan nubuat Maleakhi: </span><em style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tuhan yang
kamu cari akan tiba-tiba datang ke hadapanmu; utusan perjanjian yang kamu
sukai</span></em><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> (</span><em style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mal</span></em><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> 3:1) Selain itu, Maria mengerti bahwa Yesus
harus dibawa ke Bait Allah, bukan untuk ditebus seperti anak-anak sulung
lainnya, tetapi untuk dipersembahkan kepada Allah sebagai kurban
sejati. Seperti yang dikatakan dalam Surat kepada Orang Ibrani: </span><em style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika
Kristus datang ke dunia, Dia berkata: “Korban dan persembahan tidak kamu
inginkan, tetapi tubuh yang telah kamu persiapkan untuk-Ku; dalam kurban
bakaran dan kurban penghapus dosa kamu tidak berkenan. Lalu aku berkata:
'Sesungguhnya, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah,' seperti yang
tertulis tentangku dalam gulungan kitab itu"</span></em><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> (</span><em style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"><span face=""Calibri",sans-serif" style="mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ibr .</span></em><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">10:5-7). Sampai
batas tertentu, Presentasi Yesus di Bait Suci dapat dikaitkan dengan
Persembahan Kurban Kalvari yang dipersembahkan sebagai ibadah di segala waktu
dan tempat. Dalam persiapan kurban ini, menggambarkan apa yang akan
terjadi kemudian di puncak Golgata. Itulah</span><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt; mso-spacerun: yes;">
</span><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">saat-saat pertama kehidupan duniawi</span><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt; mso-spacerun: yes;">
</span><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Yesus yang menjadikan Dia kurban penebusan yang telah Ia genapi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Berbagai cara misteri Penebusan ini
diungkapkan sedikit demi sedikit kepada dunia melalui Maria. Pada Kabar
Sukacita, malaikat Gabriel tidak mengatakan apa-apa tentang ini. Tetapi
sekarang hal itu dikomunikasikan melalui kata-kata Simeon, seorang pria yang
adil dan takut akan Tuhan yang jauh lebih maju dalam tahun-tahun tuanya: </span><i style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Telah
diungkapkan kepadanya oleh Roh Kudus bahwa dia tidak akan melihat kematian
sebelum dia melihat Kristus Tuhan</i><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> (</span><i style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Luk</i><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> 2 :26).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Pertemuan antara keluarga Yesus dan
Simeon terjadi di depan Gerbang Nikanor yang menuju ke pelataran orang
Yahudi. Itu adalah tempat di mana salah satu imam menerima wanita yang
datang untuk mempersembahkan korban bagi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Maria,
ditemani oleh Joseph, berdiri di barisan. Sementara Maria menunggu
gilirannya, sesuatu terjadi yang membuat para penonton tercengang. Seorang
lelaki tua mendekati barisan. Wajahnya berseri-seri karena gembira. </span><i style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Ketika
orang tua membawa anak Yesus, untuk melakukan baginya sesuai dengan kebiasaan
hukum, dia menggendongnya dan memberkati Tuhan dan berkata: “Tuhan, sekarang
biarkan hamba-Mu pergi dengan damai, sesuai dengan firman-Mu; karena
mataku telah melihat keselamatanmu yang telah Engkau persiapkan di depan semua
orang, terang untuk wahyu bagi bangsa-bangsa lain, dan untuk kemuliaan bagi
umat-Mu Israel"</i><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> (</span><i style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Luk</i><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> 2:29-32).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Mendengar kata-kata ini, Maria dan
Yusuf diliputi rasa heran, karena Simeon membenarkan apa yang telah disampaikan
malaikat itu dari Allah. Tetapi segera kata-katanya yang lain menimpa
kegembiraan mereka dengan kengerian: Mesias akan memenuhi misinya dengan
penderitaan. </span><i style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibunya,
“Lihatlah, anak ini ditetapkan untuk kejatuhan dan kebangkitan banyak orang di
Israel dan untuk suatu tanda yang ditentang (dan juga sebuah pedang akan
menembus jiwamu), pikiran itu keluar dari banyak hati dapat diungkapkan"</i><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">
(</span><i style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Luk</i><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> 2:34-35). Anna juga, seorang wanita berusia lebih dari 80
tahun, bergabung dalam pengumuman Simeon: </span><i style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">datang pada saat itu juga dia
mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Dia kepada semua orang yang
mencari penebusan Yerusalem</i><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> (</span><i style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Luk</i><span style="background-color: white; color: #4d4d4d; font-size: 12pt;"> 2:38).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">Dari Injil St Lukas kita tahu bahwa
Maria mempersembahkan Kanak-kanak Yesus setelah mendengarkan nubuatan
itu. Ia mempersembahkan </span><i style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">sepasang atau dua ekor burung dara muda</i><span style="color: #4d4d4d; font-size: 12pt;">,
sebagai persembahan orang miskin, sebagai ganti anak domba yang ditentukan oleh
Hukum Musa. Meskipun demikian, dalam terang kata-kata Simeon, dia mengerti
bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang sejati yang akan menebus manusia dari
dosa-dosa mereka. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #333333; font-size: 12pt;">Bagian dalam Lukas 2 ini melanjutkan materi
kelahiran unik Lukas; Matius bergerak langsung dari peristiwa seputar
kelahiran, termasuk kunjungan orang Majus dan pelarian ke Mesir, ke pelayanan
Yohanes Pembaptis. Tetapi, sesuai dengan harapan abad pertama tentang
'kehidupan' orang penting, Lukas menawarkan deskripsi (singkat) tentang
pendidikan Yesus, termasuk episode di bait suci ketika ia berusia 12 tahun.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Narasi itu sekali lagi mencakup tiga penekanan
karakteristik dari karya Lukas: pentingnya pengabdian saleh Yahudi sebagai
konteks untuk semua yang terjadi; peran aktif Roh dalam mengarahkan
acara; dan pemahaman tentang Yesus sebagai pemenuhan harapan eskatologis.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Tema <i>batin</i> presentasi Yesus
berasal dari persembahan dan penebusan anak sulung (dan hewan) yang ditetapkan
dalam narasi Keluaran. Persembahan dan penebusan ini tampaknya memiliki
dua penjelasan. Yang pertama adalah sehubungan dengan pembebasan Paskah
itu sendiri; dalam </span><u style="background-color: transparent;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Keluaran
13.1–</span></u><span style="background-color: transparent; border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">16</span><span style="background-color: transparent; border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> , anak sulung harus
dipersembahkan kepada dan ditebus dari Tuhan bersamaan dengan hilangnya anak
sulung orang Mesir ketika malaikat maut lewat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Persembahan anak sulung ini ditegaskan kembali
dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Bil 18.14-16</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> ,
meskipun sekarang dalam konteks peran imamat suku Lewi. Ini kembali ke
kejadian Anak Sapi Emas di Kel 32; sementara suku-suku lain melakukan
penyembahan berhala dengan sujud kepada anak lembu, suku Lewi saja yang menjaga
kemurnian diri mereka, sehingga kita membaca dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Bil
3.11-12</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> bahwa </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">suku
Lewi sekarang memiliki tugas imamat ini</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Apa yang mencolok dalam narasi Lukas adalah bahwa,
meskipun Yesus dipersembahkan kepada Tuhan di bait suci, Dia <i>tidak</i> ditebus
dan dengan demikian dibebaskan dari pelayanan imamat. Seperti dedikasi
Hana atas Samuel dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">1 Samuel 1.24–28</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> ,
Yesus tetap didedikasikan kepada Tuhan, yang membuat episode di bait suci
ketika Yesus berusia 12 tahun tampaknya mengikuti secara alami. Ini juga
menandakan bahwa pelayanan Yesus akan mengembalikan kepada umat Allah peran
imamat mereka, sebuah ide yang diambil dalam Wahyu sebagai salah satu poin yang
berhubungan dengan Injil Lukas. Dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Wahyu
1.5–6</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> , Yesus adalah pribadi yang telah
'membebaskan kita dari dosa-dosa kita' dan 'membuat kita menjadi kerajaan dan
imam' untuk melayani Tuhan, menggunakan bahasa pra-Anak Sapi Emas dari </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Kel
19.6</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> . Dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Wahyu
7.3</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">, umat Tuhan dimeteraikan di dahi mereka dengan
meterai dari Tuhan yang hidup, yang ternyata dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Wahyu
14.1</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> menjadi nama anak domba dan Tuhan, dan
oleh </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Wahyu 22.4</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> ini
ternyata menjadi perhiasan imam besar seperti yang mereka lakukan sebagai imam
pelayanan di hadirat Tuhan di Yerusalem Baru yang berbentuk kubus seperti
Mahakudus raksasa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Integrasi kedua ritus ini berfungsi untuk
menekankan Maria dan Yusuf sebagai orang Yahudi saleh yang taat, yang memiliki
dua efek. Pertama, ini membatalkan klaim umum bahwa Yesus menyambut orang
luar, tetapi menegur yang religius; di seluruh Lukas, baik orang yang taat
beragama maupun 'orang berdosa' yang mendengar kabar baik. Kedua, ini
berkontribusi pada pernyataan yang konsisten bahwa Allah menghormati pengabdian
umat-Nya, sebuah tema yang dilanjutkan dalam Kisah Para Rasul ketika para
pengikut awal Yesus terus beribadah di bait suci.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Penekanan pada pengabdian yang saleh terjalin dalam
perikop ini dengan pentingnya peran Roh, seperti yang telah terjadi dalam kasus
Maria (dengan rendah hati mengabdi dan kemudian dibalut dengan Roh dan kuasa)
dan akan ada dalam pencobaan Yesus. (ketaatan yang disiplin yang menuntun pada
dipenuhi dengan kuasa Roh).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Simeon adalah 'benar dan saleh' (<i>dikaios kai
eulabes</i>); istilah 'saleh' di sini hanya muncul dalam tulisan-tulisan
Lukas (</span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Kisah Para Rasul 2.5</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> , </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">8.2</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> dan </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">22.12</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">)
tetapi serumpunnya juga muncul dalam </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Ibr
5.7</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">, </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">11.7</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> dan </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">12.28
</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">untuk menggambarkan Yesus, Nuh dan pengikut Yesus
yang berkumpul dalam ibadah. Meskipun 'orang benar' dikontraskan dengan
'orang berdosa' Yesus datang untuk meminta pertobatan, jelas dalam Lukas (dan khususnya
dalam Matius) bahwa menjadi 'benar' adalah kualitas positif yang diinginkan dan
dikejar. Namun bersamaan dengan ini, ada tiga penekanan pada Roh: Roh ada
'di atasnya'; Roh telah 'menyatakan kepadanya' bahwa dia akan melihat
Mesias; dan Roh 'menggerakkannya' untuk pergi ke bait suci pada saat
itu. Aman untuk berasumsi bahwa Roh juga telah menggerakkan dia, seperti
Maria dan Zakharia sebelum dia, untuk mengucapkan nubuat kenabian yang sekarang
sering dikenal dengan kalimat pembukanya dalam terjemahan Latin, <i>Nunc Dimittis.</i>('Sekarang
Anda mengabaikan ...'). </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Deskripsi nabiah Anna memberikan paralel dengan
deskripsi Simeon, sebagai salah satu dari banyak pasangan laki-laki-perempuan
Lukas. Pengabdiannya yang saleh diekspresikan dalam istilah naratif, saat
dia berdoa dan berpuasa di kuil di masa jandanya. Detail </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">tentang
puasa mencerminkan</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> minat khusus Lukas; ia
menawarkan kepada kita detail yang dihilangkan oleh injil-injil lain, yaitu
bahwa devosi Yahudi melibatkan puasa 'sering' (</span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Lukas
5.33</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">), dan bahwa ini terjadi pada dua hari seminggu (</span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Luk.
18.12</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">) yang kita ketahui dari <i>Didache </i>kebetulan
hari senin dan kamis. Lukas membuat banyak makanan dan makan, sebagai
simbol kegembiraan mesianis; sebagai kebalikannya, puasa melambangkan penyesalan
atas dosa dan pengasingan, dan kerinduan akan mesias yang akan
datang. Jadi di sini dihubungkan dengan antisipasi Anna tentang 'penebusan
Yerusalem' (kota yang berfungsi sebagai metonim untuk seluruh
bangsa). Lukas tidak menyebutkan Roh secara eksplisit dalam kaitannya
dengan Anna, tetapi seperti Simeon dia memberikan komentar nubuat tentang anak
itu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Kita dapat mengatakan bahwa, bagi Lukas, disiplin
pengabdian yang saleh membentuk wadah tempat ia mencurahkan Rohnya, dan tanpa
Roh wadah seperti itu kosong. Di sisi lain, pekerjaan Roh muncul dalam
devosi disiplin ini, dan tanpa disiplin seperti itu pekerjaan Roh tidak
lengkap.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Pernyataan Simeon (direkam secara rinci) dan Anna
(disampaikan secara ringkas) dipenuhi dengan tema pemenuhan eskatologis dari
janji Allah, seperti halnya (dalam cara yang berbeda) </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">dua
pertama dari tiga kidung</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;"> di bagian ini dari
Injil. Tema ini akan diulangi lagi baik dalam pelayanan Yohanes Pembaptis
maupun dalam pengajaran Yesus di Nazaret. Ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan tentang sifat pemenuhan ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Pertama, Simeon mengikuti Maria dalam melihat
janji-janji Allah </span><b style="color: #333333; font-size: 12pt;">sudah digenapi</b><span style="color: #333333; font-size: 12pt;"> dalam pribadi
Yesus. Dimana Zakharia, dalam Benedictus, mempertahankan pengertian masa
depan, Simeon (dengan Magnificat) menggunakan bahasa realisasi
keselamatan. Walaupun semua yang dijanjikan itu belum terjadi, namun
keyakinan akan pribadi Yesus sedemikian rupa sehingga kita seolah-olah sudah
memiliki semua jawaban atas harapan yang kita dambakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Kedua, penggenapan ini </span><b style="color: #333333; font-size: 12pt;">berakar pada Kitab
Suci</b><span style="color: #333333; font-size: 12pt;"> . Setiap baris </span><i style="color: #333333; font-size: 12pt;">Nunc Dimittis</i><span style="color: #333333; font-size: 12pt;"> menggemakan
salah satu janji dalam Yesaya 40–66 .</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Dan kemuliaan TUHAN akan dinyatakan, dan semua
orang akan melihatnya bersama-sama. Yes 40:5</span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Aku akan memelihara kamu dan akan menjadikan kamu
sebagai perjanjian bagi bangsa itu dan terang bagi bangsa-bangsa lain. Yes 42:6
</span></i><i><span style="color: #444444; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Bangunlah, bersinarlah, karena terangmu telah
datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Yes 60:1 </span></i><i><span style="color: #444444; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Ketiga, pola janji alkitabiah ini juga </span><b style="color: #333333; font-size: 12pt;">digenapi
secara pribadi</b><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">. Sama seperti Tuhan telah menjanjikan sesuatu kepada
umat-Nya, yang sekarang Dia penuhi di dalam Yesus, demikian pula Tuhan telah
menjanjikan sesuatu kepada Simeon (bahwa dia tidak akan mati…) yang sekarang
dia penuhi dalam perjumpaan Simeon dengan Yesus (… mata). Roh Allah di
Simeon telah membawa firman Allah kepada Simeon, sama seperti Roh telah membawa
firman Allah kepada umatNya di dalam kitab suci.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Keempat, semua pengumuman ini ditandai dengan </span><b style="color: #333333; font-size: 12pt;">kegembiraan
dan keajaiban</b><span style="color: #333333; font-size: 12pt;"> , seperti halnya semua peristiwa di sekitar kelahiran
Yesus, baik bagi mereka yang membawa kata penyingkapan maupun bagi mereka yang
mendengar kata-kata itu. Tema sukacita terus menjadi bagian penting dari
kisah Lukas, baik dalam Injil maupun dalam Kisah Para Rasul.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Kelima, dan dalam beberapa kontras, mereka juga
menyertakan peringatan <b>perpecahan dan rasa sakit</b>. Ini akan
mempengaruhi baik bangsa ('kebangkitan dan kejatuhan banyak orang', </span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Lukas
2.34</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">) dan individu-individu yang terlibat, terutama
Maria sendiri. 'Pedang yang menusuk hatinya' (</span><u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1e73be; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">Lukas
2.35</span></u><span style="border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; padding: 0cm;">) mungkin merujuk pada penurunan pangkat Maria
dalam arti penting bagi Yesus karena ia menempati posisi kedua setelah
kewajiban pelayanan Injil, tetapi itu pasti mencapai pemenuhannya yang paling
jelas dalam menyaksikan kematian putranya yang disiksa pada kayu salib.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Apa makna persembahan Yesus bagi Anda?<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Persembahkan Diri Anda kepada Yesus. Tuhan
mengundang kita untuk meniru Maria dan Yusuf, Simeon dan Anna. Dia mengundang
kita untuk mempersembahkan diri kita dan harta kita yang paling berharga
kepada-Nya. Dia meminta kita untuk melihat kepada Roh-Nya sehingga Dia dapat
menghujani kita dengan kasih karunia-Nya dan menunjukkan kepada kita
kehendak-Nya. Dia memberi tahu kita bahwa hidup kita dapat memiliki nilai yang
besar di kerajaan-Nya, bahkan jika kita merasa tidak penting di dunia. Dan dia
memberi tahu kita bahwa tidak pernah sia-sia menghabiskan waktu di hadapannya,
menunggu dia menunjukkan dirinya kepada kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Ajaran pertama dari nubuatan Roh Kudus ini adalah
bahwa Kristus adalah Juruselamat semua manusia: suatu karunia bagi orang Yahudi
dan bukan Yahudi, yang akhirnya menjadi kembaran dalam pemenuhan rencana
keselamatan ilahi. Tuhan sendiri telah mengumumkannya berabad-abad sebelumnya
melalui nabi Yesaya: “Aku telah memberikan kamu sebagai perjanjian kepada
bangsa-bangsa, terang bagi bangsa-bangsa” (42:6), dan kemudian: “Aku akan
memberikan kamu sebagai terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan-Ku sampai
ke ujung bumi” (49:6).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Tuhan mengutus Anak-Nya ke dunia untuk
menyelamatkan semua, dengan demikian memulihkan rencana keselamatan asli Tuhan
melalui mana kita semua dipanggil untuk mengambil bagian dalam kasih Tuhan
melalui Roh Kudus-Nya. Oleh karena itu pesta ini adalah hari raya Cahaya Tuhan,
yang secara populer disebut </span><i style="color: #333333; font-size: 12pt;">Candlemas</i><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">. Umat beriman menerima lilin
mereka, yang diberkati, dan berjalan ke altar untuk memperbarui misteri iman
kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Simeon menambahkan sesuatu yang sangat misterius
dan nubuat: “Lihatlah, anak ini ditetapkan untuk kejatuhan dan kebangkitan
banyak orang di Israel, dan untuk suatu tanda yang ditentang (dan pedang akan
menembus jiwamu sendiri), pikiran yang keluar dari banyak hati menjadi nyata”
(Lukas 2:34-35). Dengan demikian ia mengingatkan Maria bahwa semua orang yang
dekat dengan Yesus Kristus harus mengambil bagian dalam Misteri Paskah-Nya
(Gairah, Kematian, dan Kebangkitan), dengan demikian untuk memasuki
kemuliaan-Nya dan berpartisipasi dalam keselamatan umat manusia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Tuhan kita
Yesus Kristus adalah Terang dunia; lilin yang dinyalakan adalah tanda dari
kenyataan yang indah ini. Tidaklah aneh bahwa, seperti yang diingatkan oleh Lukas
kepada kita, Maria dan Yusuf “terheran-heran dengan apa yang dikatakan tentang
dia” (Lukas 2:33).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Sejarawan Yahudi mencatat bahwa domba-domba Paskah
dibawa ke Yerusalem dari ladang Betlehem ke Selatan, kemudian melalui gerbang
timur laut kota itu, melalui kolam Betesda, yang disebut ”Gerbang Domba”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Di Nehemia, Bab 3, kita belajar tentang gerbang
domba; bahwa itu sebenarnya adalah pintu berukir indah yang dibangun dan
disucikan oleh para imam besar sebagai pintu masuk ke halaman kuil untuk domba
dan domba yang akan digunakan untuk pengorbanan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Dalam Yohanes 10:7-9 kita menemukan Yesus menyebut
dirinya sebagai "Pintu domba" yang melaluinya siapa pun yang masuk (menerima
Yesus) akan diselamatkan (dipindahkan dari kerajaan kegelapan kepada kerajaan
terang) dan akan menemukan padang rumput (gambaran kehidupan surga ketika masih hidup di bumi ini).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Malaikat muncul, memuji Tuhan, dan gembala
mengunjungi bayi yang adalah Tuhan dalam daging manusia. Itu adalah pengumuman
ulang tahun kosmik yang bagus. Roh Kudus berbicara; Simeon menghormati Yesus
dengan pujian, dan hati seorang ibu diperingatkan tentang hari yang menyedihkan
yang akan datang. Roh Kudus membantu seorang wanita berusia 84 tahun mengetahui
bahwa Mesiasnya telah datang, dan kemudian dia memberi tahu semua orang yang
mau mendengarkan bahwa Mesiasnya telah datang.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Mengapa Tuhan melakukan ini? Mengapa Tuhan
berbicara kepada sekelompok gembala, seorang nabi, dan seorang nabiah? Mengapa?
Dia melakukannya untuk para gembala, untuk Simeon dan Anna, dan Dia
melakukannya untuk pasangan miskin – Yusuf dan Maria. Karena … Tuhan peduli
pada mereka. Tuhan alam semesta peduli dengan kita, pedulia dengan Anda. Dia
meluangkan waktu dan memberikan perhatian khusus pada beberapa hati yang rindu
– hati yang rindu untuk mengenal Mesias. Mungkin mereka tidak menyadari bahwa Mesias
mereka adalah Tuhan dalam daging, tetapi suatu hari nanti mereka akan
menyadarinya. Dalam prosesnya, Tuhan mengungkapkan hati-Nya. Dia mengungkapkan
bahwa Dia mengasihi kita … Dia mengasihi Anda. Dia peduli tentang individu –
pria dan wanita. Dia mencintai orang miskin dan juga orang kaya. Tuhan memiliki
hati yang penyayang. Dia mengabulkan permintaan seorang pria tua dan melayani
hati seorang wanita tua. Wow! Tuhan ada dan melakukannya! Tuhan memanggil kita
untuk menghormati yang lanjut usia dalam Imamat 19:32. Karena kesetiaan </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; mso-spacerun: yes;"> </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">dan kasih Tuhan mengalir melalui kehidupan
orang tua yang lanjut usia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">Kunjungan para gembala dan peristiwa-peristiwa
dengan Simeon dan Anna bukanlah tambahan dari peristiwa-peristiwa seputar
kelahiran Yesus. Mereka mengungkapkan hati Tuhan dan mengarahkan kita kepada
Yesus. Yesus adalah Allah-Mesias, Raja Surga yang diutus ke bumi, untuk
mengembalikan bumi yang rusak menjadi bumi surgawi. Dia bukan sembarang bayi
manusia biasa. Yesus adalah Tuhan yang datang dalam daging manusia. Yesus
adalah Kristus. Tidak ada yang lain. Tidak ada yang lain. Dia satu-satunya!
Yesus adalah satu-satunya! Anda milik siapa?</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="https://www.lemsakti.net/2022/08/sekolah-proses-pembentukan-raja-yesus.html" target="_blank"><span style="color: #333333; font-size: 12pt;">berlanjut ke </span><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 24px; text-align: left;">SEKOLAH PROSES PEMBENTUKAN RAJA YESUS KRISTUS</span></a></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: #fffdf0; color: #414141; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 24px; text-align: left;"><br /></span></p>LEMSAKTIhttp://www.blogger.com/profile/09721479732096038794noreply@blogger.com