Rabu, 01 Februari 2017

ALLAH MEMIMPIN KITA MEWUJUDKAN IMPIAN MELALUI JALAN KEHIDUPAN

ALLAH MEMIMPIN KITA MEWUJUDKAN IMPIAN MELALUI JALAN KEHIDUPAN

[Author: Pdt. Dr. Jacob Nahuway, MENTOR: Rev.Dr. Mahli Sembiring, Facilitator: INDOLEADER]

Yohanes 14:6 … Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku…

Pokok Pemahaman:
  1. 1.       Apapun yang Allah lakukan, Dia melakukannya di dalam dan melalui Yesus Kristus.
  2. 2.       Apapun yang dilakukan oleh Yesus Kristus adalah atas perintah Allah, di dalam kuasa dan kewenangan Allah, untuk menyenangkan Allah.
  3. 3.       Yesus Kristus dan Allah adalah satu, membuat Dia menjadi jalan bagi kita untuk bertemu Allah. Bertemu Allah membuat kita mengetahui dengan pasti untuk apa kita hidup. Apa misi Allah untuk kita tuntaskan dalam kehidupan kita.
  4. 4.       Yesus menjadi jalan bagi kita (manusia) karena Yesus adalah manusia. Allah menjelma menjadi manusia di dalam manusia Yesus.
  5. 5.       Yesus Kristus menjadi jalan kehidupan kita dengan cara membantu kita: berjalan dalam hidup baru, berjalan dengan iman, berjalan sesuai panggilan hidup kita, hidup seperti Yesus Kristus hidup.


Apakah jalan kehidupan? Dalam ajaran lisan dan tertulis yang telah berabad-abad, dinyatakan bahwa … Yesus adalah jalan kehidupan…
Menurut Bible/Alkitab dan ajaran turun temurun Orang Kristen, Allah telah menjelma dalam diri Yesus Kristus. Itulah alasannya mengapa Dia menjadi jalan, karena Dia sendiri adalah Allah. Jalan ke Allah yang paling tahu, dan paling benar adalah Allah sendiri. Yesus mengakui sendiri bahwa Dia dan Allah adalah satu. Apa yang Yesus katakana berasal dari Allah. Apa yang Yesus kerjakan diperintahkan oleh Allah. Apa yang dikerjakan oleh Allah, Allah kerjakan melalui Yesus Kristus. Segala sesuatu termasuk Kuasa telah diserahkan oleh Allah kepada Yesus Kristus. Itulah mengapa disebut apa yang diperbuat oleh Yesus Kristus adalah diperbuat oleh Allah.

Allah melakukan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah tangan Allah, kaki Allah, mata Allah, telinga Allah, Yesus adalah Allah. Belas kasihan yang Yesus nyatakan kepada siapapun adalah belas kasihan Allah.

Kekuasaan dan kewenangan Allah diberikan kepada Yesus Kristus karena Dia rela berkorban, Dia setia, Dia menjadi manusiadan taatsampai mati di kayu salib. Kalau Tuhan Yesus hanya manusia,dan bukan Allah sendiri, mengapa kita harus sembah Dia? Kalau manusia, dia tidak akan lebih dari seorang nabi, seorang ahli Taurat, seorang alim ulama. Seorang yang hidup tanpa dosa. Jika hanya sebagai manusia, maka dia tidak berguna apa-apa bagi kita. Dia tidak dapat menjadi jalan bagi kita. Paling dia menjadi penunjuk jalan.

Kita menemukan jalan yang benar, karena kita telah dibersihkan dari kekotoran kita, kebutaan kita, kebodohan kita, kelemahan kita, dosa-dosa kita: kematian Yesus membuka jalan bagi kita, kebangkitan Yesus dari kematian membuka jalan bagi kita, kematian dan kebangkitan-Nya membuka jalan bagi pengampunan dosa kita, hidup damai sejahtera, dan hidup dalam kemenangan atas iblis.
Tanpa kematian Yesus Kristus di kayu salib, manusia tidak menemukan dan tidak dapat menerima pengampunan dan penyucian atas dosa-dosanya. Darah Yesus yang tercurah memberi jalan pengampunan. Dengan darah Yesus yang tercurah ada pengampunan, ada pendamaian, ada pembenaran, ada penebusan, ada pengudusan, hubungan kita dipulihkan untuk selalu dekat dengan Allah.    

Untuk sukses mewujudkan impian, seperti Allah sukses mewujudkan impian-Nya membangun hubungan dengan manusia, maka kita juga diharuskan memenuhi syarat dan ketentuan. Kita harus percaya dan menjadikan Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat pribadi, harus mati bagi dosa-dosa kita, menjalani kehidupanbaru bersama Yesus setiap saat. Jika kita melanggar ketentuan ini, melakukan dosa lagi, hidup dalam dosa lagi setelah kita ditebus, setelah kita dibebaskan dengan cara dibeli dengan pembayaran oleh Darah Yesus, maka segala jalan kita tertutup. Jangan percaya kepada ajaran yang mengatakan sekali selamat tetap selamat. Itu omong kosong. Yang benar adalah Kita selamat ketika sudah diselamatkan dan kita tetap mempertahankan keselamatan kita. Kita harus tetap mengerjakan (menjaga, merawat, memelihara) keselamatan kita. Kalau tidak, kita masuk lagi ke lembah kekelaman dan kehancuran.

Mengapa kalau sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus, kemudian kita jatuh ke dalam dosa tertutup jalan bagi kita? Karena dosa-dosa kita membuat telinga Allah menjadi tuli. Tangan Allah dihambat oleh dosa-dosa kita sehingga tidak dapat berbuat untuk sukses kita. Dosa kita menutup jalan Allah. Kalau dosa menutup jalan Allah, itu sama saja dengan menutup jalan bagi Yesus Kristus.
Kita menjalani kehidupan yang baru artinya kehidupan kita tidak lagi dikuasai oleh kehidupan daging semata, duniawi, yang maunya senang-senag secara kedagingan. Kedagingan artinya yang dirasakan oleh daging, yang dilihat oleh mata, yang didengar oleh telinga, yang dikecap oleh lidah. Kehidupan yang dituntun oleh keinginan daging membuat manusia terjerumus dan terbenam dalam lumpur percabulan, pornograpi, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala (melupakan Alla), perseteruan/konflik/sengketa/berkelahi/berantam/perang, 

percideraan/aniaya/kasar/kekerasan/memaksakan kehendak, roh pemecah/perceraian/pemisahan, kedengkian/iri/sirik/cemburu buta, kemabukan/teller/fly/nyabu/minuman keras/narkoba, pesta pora/senang-senang/malas/ngerumpi/gossip/hoax, dan segala perbuatan kejahatan lainnya seperti: mencuri/merampok/membajak/menjiplak/menyontek/menyelundup/korupsi/garong/jambret, dll. Semua keinginan daging, duniawi,perbuatannya jelas dimurkai/dimarahi oleh Allah. Semuanya menghambat kita meraih sukses.

Kehidupan baru artiya hidup dalam roh, dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus.  Hidup Baru dituntun dan dipenuhi Roh Kudus sehingga menghasilkan Buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, lembut hati, dan penguasaan diri. Semua hukum yang berlaku bagi manusia mendukung perbuatan dan buah Roh Kudus. Berbuah Roh Kudus menandakan Allah sudah membuka jalan bagi kita untuk meraih sukses mewujudkan impian besar yang Allah taruh dalam hati kita.

Manusia baru hidup berdasarkan iman. Dengan iman kita menyenangkan Allah. Dengan iman Allah membuka jalan kita. Iman menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Iman menciptakan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Iman menciptakan mujizat dalam kehidupan orang yang berkenan kepada Allah. Iman memberikan kewenangan kepada Allah untuk bertindak. Iman menerima sepenuhnya dengan percaya apa yang dijanjikan Allah. Iman tidak mempertanyakan kebenaran Allah dan janji-Nya. Dengan iman kita mengalahkan dunia.

Musuh iman adalah keraguan, kuatir, putus asa, bimbang, meragukan Allah, bingung, dst. Iman memandang dengan hati, tidak bergantung pada pancaindra. Jika kita menjalani kehidupan dengan pancaindra, maka hidup kita penuh dengan ketakutan. Kita menerima berita-berita dari media konvensional dan elektronik semua membuat kita takut, marah, putus asa, stress. Kita nonton tv: di sana ada demo, anarkis, bom, terror, bencana alam, pejabat ditangkap kpk, koruptor, ulama yang aneh. Pancaindra kita dirusak setiap saat oleh informasi di sekitar lingkungan kehidupan kita. Roh kita disiksa bila kita mengandalkan pancaindra. Logika kita tumpul, pengetahuan kita terbatas, ilmu tidak dapat menjawab semua pertanyaan kita. Banyak hal yang tidak kita mengerti ketika mengandalkan pancaindra, termasuk tumpukan pengalaman dan pengetahuan kita. Tidak pernah cukup.

Hidup baru menawarkan jalan hidup dalam roh. Hidup dalam roh mengandalkan iman. Iman mengetahui bahwa kita membutuhkan Allah untuk menyelesaikan permasalahan kita. Iman tahu bahwa Allah sanggup menolong kita. Iman kita tahu bahwa hanya permintaan dan peristiwa yang memuliakan Allah  yang Allah wujudkan dalam hidup kita. Kita tahu, kita sangat terbatas, sehingga membutuhkan bantuan dari luar diri kita. Kita tahu, bahwa sumber bantuan yang paling berkuasa dan paling mampu menolong kita di muka bumi ini hanyalah Allah. Jadi, kita tahu, tahu, tahu …itulah iman.

Iman membantu kita memahami bahwa setiap orang percaya (artinya beriman, memiliki iman, hidup berdasarkan iman) mendapat panggilan dari Allah untuk menyelesaikan suatu misi tertentu. Hidup kita hanya akan berarti, sukacita, melebihi  bahagia, bila hidup kita untuk menunaikan misi tersebut. Hidup kita harus sesuai dengan misi panggilan kita. Kegagalan hidup seseorang terjadi karena dia hidup mengerjakan hal yang berbeda dengan misi Allah terhadap dirinya. Dia gagal karena tidak melakukan pekerjaan untuk menunaikan misinya. Melakukan sesuatu yang berbeda dengan misi hidup kita membuat kita tidak bisa fokus, tidak dapat konsentrasi. Kita tidak dapat memaksimalkan bakat (kemampuan sejak lahir), talenta (sumber daya yang tersedia sejak lahir), kompetensi (kecakapan dan kemampuan yang kita kembangkan) kita. Kita akan terobang ambing ke sana kemari, terlempar ke sana kemari, berputar-putar menghabiskan waktu, memboroskan umur kita.

Kesanggupan setiap orang berbeda. Setiap orang dipanggil Allah dengan panggilan yang berbeda. Setiap orang unik. Kita harus berjalan sesuai dengan keunikan kita masing-masing. Dalam setiap keunikan pasti ada  persamaan umum untuk mempersatukan sekelompok orang untuk kecakapan tertentu. Itulah mengapa tersedia banyak profesi, vokasi, jabatan, kegiatan, dst. Jika Allah memanggil kita untuk menunaikan suatu tugas memenuhi misi kita, otomatis Allah memberikan kemampuan dan kecakapan kepada kita untuk melaksanakan tugas menunaikan misi tersebut. Allah pasti memperlengkapi kita. Salah satu modal dasar (talenta) yang disediakan oleh Allah bagi kita adalah semangat, kehidupan itu sendiri. Semangat ditandai dengan kesukaan dan kenikmatan yang melahirkan passion (pengabdian). Bila kita bekerja tanpa passion, maka hasilnya tidak akan maksimal. Passion adalah anugerah Allah kepada seseorang untuk menunaikan melaksanakan pekerjaannya.

Untuk memampukan kita berkarya mewujudkan impian besar kita maka kita harus tertarik kepada apa yang kita kerjakan. Kita tertarik melihat hasil kerja kita. Salah satu tanda Anda tertarik dengan pekerjaan Anda adalah Anda mudah tersenyum ketika membicarakan pekerjaan Anda. Dengan senyum menandakan ketertarikan menandakan semangat menandakan panggilan Allah pada diri Anda. Panggilan Allah membuat orang mampu mengutarakan cita-cita hidupnya. Cita-cita hidup yang sepadan dengan panggilan Allah memampukan orang menjadi tokoh besar dalam bidangnya dan tokoh kemanusiaan, untuk ditiru, menginspirasi, untuk dinikmati oleh orang lain karyanya. Yesus Kristus memberikan teladan, contoh, inpirasi, semangat, kecakapan, jalan kehidupan untuk mewujudkan panggilan kita.

Setiap orang yang mengaku berada dalam Yesus Kristus wajib hidup seperti Yesus Kristus. Jika kita ingin Yesus Kristus menjadi jalan (jalur, saluran yang dilewati) dalam kehidupan kita, maka kita wajib hidup seperti Yesus. Untuk mampu hidup seperti Yesus, maka kita harus berada di dalam Dia. Artinya, memiliki persekutuan, hubungan yang akrab, yang intim dengan Dia. Kita di dalam Dia, dan Dia di dalam kita. Hidup di dalam Dia kita harus hidup di dala roh, dipimpin oleh Roh Kudus. Kita harus hidup dalam terang (kebenaran) dan keluar dari/meninggalkan gelap (dosa, kejahatan). Terang tidak mungkin bersatu dengan gelap. Dimana ada terang, disitu kegelapan menghilang. Hidup di dalam Yesus berarti hidup dalam kebenaran yang dipimpin oleh Roh Kudus. Terang hanya berbuahkan dan melaksanakan kebaikan, keadilan, kebenaran. Terang hanya dapat melakukan dan mengerjakan segala hal yang menyenangkan Allah. Hidup yang kita jalani di dalam Allah adalah kehidupan yang bertumbuh di dalam kekudusan. Kudus artinya hanya untuk Allah.  Kekudusan dimulai dan tetap dipelihara di dalam hati. (ingat: hati adalah perpaduan antara roh dan jiwa). Hidup kudus artinya hidup tidak bercela dan tidak bernoda di hadapan Allah. Yesus Kristus adalah Kudus, dalam dia kita mendapatkan diri kita ‘dikuduskan’, dikhususkan untuk menyenangkan Allah.

10. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Yang berminat menguasai lebih lanjut / mentor / pendampingan / nara sumber /pembicara / pengkhotbah silahkan sampaikan melalui email: lemsakti@gmail.com atau Isi Formulir Kontak di kolom sebelah kanan.